Kelompok 7 (Protocol WAN)

28
Nama : Aditya Dwi Putra N Fauzi Nur Firman Indriyani Nurfaiz Ekosetio Protocol WAN Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni B, Spd XII TKJ A Mapel : Diagnosa WAN Senin, 22 Oktober 2012 Nilai & Paraf : Protocol WAN Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data, mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi listrik dalam jaringan. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi. Jenis – jenis koneksi Protocol WAN Untuk jenis koneksi pada protocol WAN, dapat dibagi menjadi beberapa jenis koneksi, yaitu: 1. Circuit Switching ,

description

Protocol WAN

Transcript of Kelompok 7 (Protocol WAN)

Page 1: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Nama :

Aditya Dwi Putra N

Fauzi Nur Firman

Indriyani

Nurfaiz Ekosetio

Protocol WAN

Pembimbing : Rudi Haryadi, ST

Antoni B, Spd

XII TKJ A Mapel : Diagnosa WAN

Senin, 22 Oktober 2012 Nilai & Paraf :

Protocol WAN

Protokol jaringan adalah aturan-aturan atau tatacara yang digunakan dalam melaksanakan

pertukaran data dalam sebuah jaringan. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data,

mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah koneksi

listrik dalam jaringan. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua entiti

dibutuhkan saling-pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan

sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi

data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya

komunikasi.

Jenis – jenis koneksi Protocol WAN

Untuk jenis koneksi pada protocol WAN, dapat dibagi menjadi beberapa jenis koneksi, yaitu:

1. Circuit Switching ,

a. Definisi

Circuit Switching adalah sebuah koneksi jaringan yang mengubungkan node dan

terminal. koneksi ini terlebih dulu membuat call setup (handshaking) agar memulai

pengiriman paket, sebagai contoh PSTN  dan ISDN  merupakan protocol WAN yang

menerapkan kineksi Circuit Switching pada jaringan public atau lebih dikenal sebagai

Internet . Untuk mekanisme koneksi dilakukan secara asynchronous serial.

Karakteristik :

-       Message – message tidak disimpan

-       Tidak adanya kelebihan bit – bit

-       Tergantung pada path transmisi

-       Pemakaian bertanggung jawab jika kehilangan proteksi message

Page 2: Kelompok 7 (Protocol WAN)

-       Transmisi data kontinu

-       Interaksi yang cukup cepat

-       Path dibentuk untuk seluruh percakapan

-       Delay setup panggilan: delay transmisi diabaikan

-       Sinyal akan sibuk bila party yang dipanggil juga sibuk

-       tidak ada delay untuk pembentukan panggilan – panggilan

-       Elektromekanikal atau komputerisasi switching node

-       Bandwidth transmisi yang tetap

b. Cara Kerja

Cara kerja circuit switching tergantung pada loss bukan pada  delay. Terdapat 3 fase

dalam circuit switching, yaitu:

1. Circuit Establishment, sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebih

dulu suatu sirkuit.

2. Data Transfer, data yang ditransfer dapat berupa analog ataupun digital.

3. Circuit Termination, setelah tahap-tahap diatas, koneksi dihentikan biasanya oleh

salah satu station.

Konsep kerja circuit switching yang pertama adalah kita harus menyediakan  signal untuk

media komunikasi dalam hal ini maksudnya mempersiapkan signal adalah antar media

kita, sehingga komunikasi pada nantinya akan berjalan. Yang kedua  adalah network

interface adalah membuat jembatan antara media satu ke media lainnya sehingga itu

digunakan untuk membuat jalannya signal antar media (secara garis besar). Yang ke tiga

adalah membuat koneksi antar media komunikasi. Yang ke empat adalah setelah selesai

di gunakan sesuai kebutuhan user atau yang lain maka alur signal yang di gunakan itu

akan di disconnect selama tidak dipakai. Sehinnga dapat disimpulkan dalam penggunaan

konsep circuit switching ini untuk penggunaanya setelah selesai akan di disconnect secara

otomatis.

c. Jenis

1. ISDN ( Integrated Services Digital Network )

Page 3: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Suatu layanan digital yang berjalan melalui jaringan telepon.ISDN juga protocol

komunikasi data yang dapat membawa packet data baik dalam bentuk text, gambar,

suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi pada bagian physical, data

link, dan network.

2. PSTN

Adalah jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media

penghubung. Jaringan PSTN sudah di kenal lama oleh masyarakat luas, masyarakat

pada umumnya memanfaatkan jaringn PSTN untuk telpon rumah dan jaringan

internet, karena biaya yang dikeluarkan cukup murah di bandingkan dengan jaringan

lainnya.

d. Keuntungan dan Kelemahan

Kelemahan – kelemahan dari Circuit Switching diantaranya :

1. Sangat tidak efisien. Saat tidak ada data yang akan ditransfer sekalipun tetap

menjalankan fungsinya yaitu sebagai koneksi suara, penggunaannya tetap agak

tinggi.

2. Kapasitas tidak jalan selama koneksi berjalan (untuk koneksi dari terminal komputer)

3. Kadang terjadi suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal dalam bentuk

panggilan

2. Packet Switching ,

a. Definisi

Packet Switching adalah sebuah koneksi jaringan yang dapat menghubungkan nude

dengan terminal sehingga terdapat banyak nude di dalamnya. untuk koneksi Packet

Switching kita dapat membagi bandwidth pada setiap pemakai sehingga koneksi akan

lebih stabil dan dapat memanage bandwidth sesuai dengan jumlah pemakai. Packet

Switching merupakan pengembangan dari Leased Line koneksi dan mekanisme koneksi

nya secara Synchronous Serial.

Karakteristik :

-       Transmisi paket

-       Tidak tergantung pada transmisi

-       Paket – paket akan disimpan sampai dikirim

Page 4: Kelompok 7 (Protocol WAN)

-       Rute terbentuk untuk tiap paket

-       Jaringan akan bertanggung jawab pada paket individu

-       Jaringan akan bertanggung jawab pada paket individu

-       Delay transmisi paket

b. Cara Kerja

Cara kerja dalam  packet switching ini adalah pertama seluruh paket data akan di

kumpulakan setelah di kumpulkan paket data  akan di kirim ke node dan di pecah – pecah

sesuai kebutuhan yang nantinya akan di kirim secara bersamaan tapi kadang sampainya

juga tidak bersamaan . Yang pada intinya dalam packet switching ini input yang di kirim

akan di teruskan ke input yang di terima. Ilustrasi gambar :

1. Gambar data yang di pecah :

2. Tiap data di kirim sesuai route yang berbeda tapi biasanya melalui route yang

berbeda

3. Data yang di terima datang tidak bersamaan

4. Sehingga di saat data sudah terkumpul semua akan di urutkan sesuai input semula.

c. Jenis

1. Frame relay

Frame Relay protocol digunakan untuk pengiriman data pada jaringan public. Sama

hal nya dengan protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur

komunikasi data khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan

berbagai kelengkapan yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada

Frame Relay menggunakan identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI ( Data Link

Connection Identifier ) yang mana pembuatan jalur Virtual Circuit akan ditandai

dengan DLCI untuk koneksi antara komputer pelanggan dengan Switch atau router

sebagai node Frame relay.

Contoh konfigurasi:

interface Serial2/0

ip address 172.16.10.1 255.255.255.0

encapsulation frame-relay

Page 5: Kelompok 7 (Protocol WAN)

frame-relay interface-dlci 100

no keepalive

clock rate 56000

!

router rip

network 172.16.0.0

!

2. X.25

X.25 Protocol merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara

sebuah terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk

komunikasi data secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti

algoritma – algoritma yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu

koneksi dengan membuat suatu Circuit Virtualdimana suatu jalur khusus pada jaringan

public yang dipakai untuk komunikasi data antar protocol X.25

Contoh konfigurasi :

interface token 0

cmns enable

x25 map cmns 38.8261.17 0800.4e02.1f9f

3. ATM

ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan (error

control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan

berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit

overhead yang diperlukan masing-masing sel.

Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal.

Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai

622,08 Mbps. Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu

pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan

protokol transmisi yang tidak berbasis ATM

Page 6: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Cara Kerja:

Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali

berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel

berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan

statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5

byte header (berisi alamat dan routing).

K

1. ‘Label Switching’

Dalam protokol ATM akan sangat sesuai menggunakan ‘label switching’ karena pada

label switching bekerja dengan cara memeriksa 3 lapisan header apabila satu paket

diterima daripada router, dan menghantarkan paket tersebut ke hop (node) yang

seterusnya berdasarkan destinasi yang diinginkan. Label switching ini akan

memberikan keputusan dalam proses pengiriman ATM. Di dalam ‘label switching’,

alamat dari ketiga lapisan akan dipetakan kepada pengecam yang lebih singkat yang

dinamakan dengan label. Apabila satu paket dilalukan ke hop seterusnya label

tersebut akan dihantarkan secara bersama-sama sebagai bagian dari header untuk

memperbolehkan router menggunakan data yang ingin digunakan dan untuk

mengetahui perjalan hop seterusnya. Dalam ATM label dibentuk dengan

menggunakan 24 bit medan ‘Virtual Path Identifier (VPI) dan Virtual Connections

Identifier (VCI). ‘Label switching’ mempunyai banyak kelebihannya; diantaranya

adalah ia lebih mudah untuk membina satu ‘label switching’ router kerana paket yang

digunakan boleh dilalui oleh label sebagai indeks ke dalam ‘switch memory’ untuk

menentukan hop seterusnya dan juga karena label adalah lebih ringkas berbanding

alamat IP. Kedua, jika paket IP dilalukan melalui dua titik akhir dalam sebuah

rangkaian ATM yang menggunakan cara tradisional, sehingga perlu untuk

disambungkan dalam sesuatu konfigurasi ‘full mesh’ antara suis ATM ataupun

pemintaan melalui suis laluan maya (Switched Virtual Channel - SVC) harus

diwujudkan menggunakan protokol yang sesuai. ‘Label switching’ tidak memerlukan

penyambungan mesh yangbegitu rumit dan ia juga mampu mengurangi bilangan

Page 7: Kelompok 7 (Protocol WAN)

router yang diperlukan untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Sehingga dapat

dikatakan bahwa dengan menggunakan ‘label switching’ maka proses pengiriman

dalam ATM akan lebih cepat dan melibatkan kos yang lebih rendah. Ketiga, ‘label

switching’ disekitar ATM kurang lebih sama dengan protokol lain sehingga bukan

suatu yang mustahil untuk menggunakan cara yang sama untuk penghantaran paket

dan juga pengurusan rangkaian.

2. ‘Low latency’

Salah satu ciri penting dari ATM adalah rendahnya penyembunyian dan

ketidaknampakan dari kapasitas untuk merentangi LAN dan WAN. Hal ini

disebabkan oleh paket-paket yang terdapat dalam lapisan ATM yang mempunyai

panjang yang tetap. Gambar (a) menunjukkan bagaimana sebuah server yang

memiliki 3 input yang berlainan. Dimana 3 input tersebuat diandaikan memiliki

ukuran yang tetap. Paket-paket dalam sambungan input mungkin dikirimkan secara

acak kepada sambungan input yang lain. Sekiranya server mengimbas input setiap d

saat, dimana d merupakan panjang paket tersebut, maka dapat dikatakan bahwa setiap

paket input ialah d/2 saat. Penjadualan yang sempurna adalah bukan suatu yang

mustahil di sini karena ukuran dari setiap paket yang dinamakan priori. Sebagai

contoh, sekiranya kadar data di setiap sambungan input ialah 25Mb/s, maka untuk 53-

oktet sel ATM, masa perkhidmatan ialah 16.96 mikro saat dan purata kelewatan ialah

8.48 mikrosaat. Maka langkah selanjutnya dapat kita lihat pada gambar (b) dimana

paket input yang terdapat didalamnya memiliki paket input yang berbeda ukuran.

Andaikan l adalah nilai minimum dan m adalah nilai maksimum. Keadaan ini akan

diaplikasikan dalam penggunaan Ethernet. Dalam kes seperti ini, server terpaksa

mengimbas data secara berterusan untuk menyesuaikan panjang antara setiap paket,

sekiranya tidak diimbas dengan cara ini, paket akan ditahan dalam jangka masa yang

lama.

3. Kadar kelajuan dan bandwidth yang tinggi

Page 8: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Karena faktor ‘low latency’ ATM digunakan untuk aplikasi yang memerlukan kadar

kelajuan dan bandwidth yang tinggi. Dewasa ini terdapat banyak LAN berkelajuan

tinggi seperti gigabit Ethernet dan MAN yang dapat menampung 10 Km luas

diameter menggunakan protokol ATM sebagai fiber-distributed data interface (FDDI)

dan dual queue distributed bus (DQDB).

4. Penyatuan rangkaian

Pada dasarnya paket protokol hanya sesuai untuk ‘bit variable service’ dan tidak

boleh memindahkan data yang sensitive terhadap kelewatan. Sebagai contoh,

penyesuaian rangkaian telefon awam hanya boleh memindahkan informasi suis litar

(circuit switched information). Satu X.25 atau rangkaian gantian hanya boleh

mengawali data packet-switched. Namun dalam Protokol ATM, protokol tersebut

telah direkayasa agar mampu membawa berbagai jenis data sesuai dengan keperluan

pengguna.

5. Penyatuan kemasukan daripada premis pelanggan

ATM membekalkan jalan untuk mencapai penyatuan ‘braodband’ dari pada

rangkaian itu sendiri. Data berkelajuan rendah dan kemudian akan dimasukkan dalam

satu saluran ATM kepada premis pelanggan di mana satu kotak set-top akan

mendimultiplexkan perkhidmatannya. Pengguna juga boleh meminta perkhidmatan

istimewa daripada pembekal rangkaian dengan menggunakan upstream pengawal

saluran.

6. Kemampuan bekerja dengan protokol yang ada dan legasi LAN

Aplikasi-aplikasi baru memerlukan bandwidth dan kelajuan rangkaian ATM. Salah

satu contoh melibatkan kerjasama antara beberapa organisasi pengajian dengan data

image beresolusi tinggi dan bandwidth tinggi. Rangkaian ATM jika dimasukkan

masih berupaya bekerja dengan protokol rangkaian data tradisional dan legasi LAN

Page 9: Kelompok 7 (Protocol WAN)

seperti Ethernet, Token Ring dan FDDI. Maka infrastruktur rangkaian yang telah

wujud perlu ditambah hanya bila atau di mana perlu, menuju ke arah evolusi

teknologi baru yang lebih murah.

7. Bandwidth atas permintaan

Dalam rangkaian pribadi bandwidth yang lebih tinggi boleh diminta oleh pengguna.

Walau bagaimanapun, secara umumnya mereka seharusnya dikenai syarat-syarat

melalui pengurus rangkaian dan tidak boleh ditugaskan secara dinamik semasa

penyambungan dibuat. Beberapa rangkaian pribadi yang dilengkapi dengan

kebolehan penggunaan dari multiplexing di kedua ujungnya, adalah tidak mustahil

untuk meminta dan meningkatkan kadar bandwidth secara dinamik. Dengan ATM,

pengguna boleh meminta bandwidth yang diinginkan apabila satu panggilan

dimasukkan, rangkaian akan mulai mencari bandwidth yang diminta secara dinamik.

d. Keuntungan dan Kelemahan

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh apabila menggunakan  paket switching, seperti:

1. efisiensi line yang sangat tinggi, serta dapat d share secara dinamis

2. jaringan paket-switched dapat membuat konversi data-rate.

3. ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok.

4. priotitas dapat digunakan.

Kerugian dalam menggunakn packet switching ini adalah biasanya terjadi delay dalam

pengiriman, dan dalam data yang di segmentasi itu data yang di terima oleh pemrosesan

data yang akan di trima atau outputnya datang secara tidak bersamaan sehingga harus

menggu data yang lain datang dan baru di urutkan sehingga outpun yang di berikan agak

lama.

Beberapa Protocol WAN

Saat ini terdapat beberapa protocol WAN untuk menyediakan mekanisme komunikasi

pengiraman data melalui jaringan WAN atau jaringan Public.

Page 10: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Protocol HDLC ( High Level Data Link Control), merupakan suatu protocol WAN yang

bekerja pada data link layer dimana HDLC protocol untuk menetapkan metode enkapsulasi

packet data pada synchronous Serial.HDLC keluaran ISO  memiliki kelemahan yakni masih

bersifat Single protocol yang berarti hanya untuk komunikasi pada satu protocol, sedangkan

untuk HDLC keluaran CISCO  multi protocol dimana dapat melakukan komunikasi data

dengan banyak protocol ( misal IP, IPX dsb) dan protocol yang terdapat pada layer tiga

secara simultan.

Point to Point ( PPP )   protocol pada data link yang dapat digunakan untuk komunikasi

Asynchronous Serial maupun Synchronous Serial. PPP dapat melakukan authentikasi dan

bersifat multiprotocol. Protocol ini merupakan pengembangan dari protocol SLIP ( Serial

Line Inteface Protocol ) yaitu suatu protocol standart yang menggunakan protocol TCP/IP.

X.25 Protocol   merupakan protocol standard yang mendefinisikan hubungan antara sebuah

terminal dengan jaringan Packet Switching. Untuk protocol ini dibuat untuk komunikasi data

secara analog yang berarti proses pengiriman data harus mengikuti algoritma – algoritma

yang ada pada Protocol X.25. Protocol ini melakukan suatu koneksi dengan membuat suatu

Circuit Virtual dimana suatu jalur khusus pada jaringan public yang dipakai untuk

komunikasi data antar protocol X.25

Frame Relay   protocol untuk pengiriiman data pada jaringan public. Sama hal nya dengan

protocol x.25, Frame Relay juga memakai Circuit Virtual sebagai jalur komunikasi data

khusus akan tetapi frame Relay masih lebih baik dari X.25 dengan berbagai kelengkapan

yang ada pada Protocol Frame Relay. Encapsulasi packet pada Frame Relay menggunakan

identitas koneksi yang disebut sebagai DLCI  ( Data Link Connection Identifier ) yang mana

pembuatan jalur Virtual Circuit  akan ditandai dengan DLCI untuk koneksi antara

komputer pelanggan dengan Switch atau router sebagai node Frame relay.

Cara kerja :

1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang

mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah

Page 11: Kelompok 7 (Protocol WAN)

frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan

membuang frame tersebut.

2. Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk

mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi

kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi

di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan

mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.

3. Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis

dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita.

Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

Gambaran berikut ini adalah konsep bagaimana data ditransmisikan melalui jaringan frame

relay:

1. Router membuat koneksi ke switch frame relay baik langsung maupun lewat

CSU/DSU

2. Jaringan Frame relay mensimulasikan suatu koneksi “selalu on” dengan PVC

3. Outer pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk suatu sesi

4. Switch frame relay melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki error

tersebut.

5. Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi

6. Paket akan menjelajah melalu cloud frame relay tanpa adanya acknowledgement

7. Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi error

8. Switch frame relay akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai terbentuk

9. Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan paket secara umum

pada jaringan frame relay

10. Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard Elligable (DE)

11. Switch frame relay mengirim notifikasi Backward explicit congestion notification

(BECN) untuk mengisyaratkan menurunkan rate transfer data.

Page 12: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Frame relay diagram

Keuntungan :

1. Tingkat kehandalannya tinggi dengan dukungan sistem transmisi Fiber Optic dan

network yang handal

2. Lebih ekonomis untuk berbagai tujuan karena menggunakan satu saluran fisik untuk

menghubungi ke berbagai tujuan

3. Dapat mengelola trafik data yang bersifat bursty

4. Dapat menggunakan berbagai protocol komunikasi dan jenis aplikasi

5. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private Multi

connection dari satu port ke tujuan yang berbeda dapat dilakukan dengan hanya

menempatkan satu port. Hal ini akan menghemat dimensi fisik, kabel, serta

kompleksitas

Kerugian :

1. Koneksi akan lambat bila terjadi kongesti jaringan / congestion network

2. Kesulitan untuk memastikan Quality of Service, karena Frame Relay menggunakan

variable length packets.

3. Tidak ada flow control dan error control

4. Delay yang sangat besar

Page 13: Kelompok 7 (Protocol WAN)

ISDN ( Integrated Services Digital Network )   suatu layanan digital yang berjalan melalui

jaringan telepon.ISDN juga protocol komunikasi data yang dapat membawa packet data

baik dalam bentuk text, gambar, suara, video secara simultan.Protocol ISDN beroperasi

pada bagian physical, data link, dan network.

Komponen ISDN

Sistem ISDN terdiri dari lima buah komponen terminal utama yang bertugas untuk

menjalankan proses layanannya, yaitu terminal Equipment, terminal Adapter, Network

Termination, Line Termination, dan Local Exchange.

Page 14: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Prinsip Kerja ISDN

a. Mendukung berbagai aplikasi voice dan nonvoice dengan menggunakan rangkaian

terbatas dari fasilitas yang sudah distandarkan. Prinsip ini mendukung tujuan ISDN

dan merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tersebut. ISDN mendukung berbagai

jenis layanan yang berkaitan dengan komunikasi suara (panggilan telepon) dan

komunikasi non-suara (pertukaran data digital). Layanan-layanan ini ditampilkan

sesuai dengan standar (rekomendasi ITU-T) yang menetapkan beberapa interface

dalam jumlah kecil dan fasilitas-fasilitas transmisi data.

b. Mendukung aplikasi switched dan non-switched. ISDN mendukung circuit-switching

dan packet-switching. Selain itu, ISDN juga mendukung layanan non-switched dalam

bentuk jalur yang disediakan untuk maksud itu.

c. Ketergantungan terhadap koneksi 64 kbps

ISDN menampilkan koneksi circuit-switching dan packet-switching pada 64 kbps. Ini

merupakan pembangunan blok ISDN yang mendasar. Kecepatan ini dipilih karena

pada saat itu kecepatan 64 kbps merupakan kecepatan standar untuk suara digital, dan

oleh sebab itu dimasukkan ke dalam upaya pengembangan Integrated Digital Network

Page 15: Kelompok 7 (Protocol WAN)

(IDN). Pengembangan selanjutny dalam hal ISDN memungkinkan fleksibilitas yang

lebih luas lagi.

d. Memiliki kecerdasan dalam jaringan

ISDN diharapkan mampu menyediakan layanan terbaru dan memberikan kemampuan

manajemen dan pemeliharaan jaringan yang lebih baik dengan adanya SS7.

a. Arsitektur protokol yang berlapis

Protokol-protokol bagi pemakai untuk mengakses ISDN melampirkan arsitektur

berlapis dan dapat dipetakan menjadi model OSI.

b. Konfigurasi yang beragam

Lebih dari satu konfigurasi fisik yang bisa dipergunakan untuk mengimplementasikan

ISDN. Ini memungkinkan adanya perbedaan dalam kebijakan nasional (sumber

tunggal versus persaingan), dalam hal status teknologi, serta dalam hal kebutuhan dan

peralatan dasar konsumen.

Konfigurasi ISDN

Page 16: Kelompok 7 (Protocol WAN)

PSTN

Adalah jaringan telepon tetap yang menggunakan kabel sebagai perantara atau media

penghubung. Jaringan PSTN sudah di kenal lama oleh masyarakat luas, masyarakat pada

umumnya memanfaatkan jaringn PSTN untuk telpon rumah dan jaringan internet, karena

biaya yang dikeluarkan cukup murah di bandingkan dengan jaringan lainnya.

Cara kerja pesawat telepon PSTN:

1. Local Loop

Setiap unit telepon terhubung dengan central office atau PSTN yang memiliki

peralatan switching, peralatan pensinyalan dan baterai sebagai penunjang arus DC

untuk mengoperasikan telepon.

Page 17: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Setiap telepon yang dihubungkan ke PSTN membentuk suatu gelung lokal dari dua

kabel yang disebut dengan pasangan kabel. Peralatan switching akan memberikan

respon terhadap sinyal penekanan nomor baik berupa pulsa ataupun nada dari telepon

pemanggil untuk menghubungkan telepon yang memanggil dengan telepon yang

menjadi tujuan. Apabila hubungan berlangsung kedua telepon tersebut berinteraksi

melalui pasangan gelung transformator menggunakan arus yang dihasilkan dari

baterai PSTN.

2. Mengawali Pemanggilan

Pada saat gagang telepon diletakkan pada telepon maka saklar dari telepon akan

tertekan yang mengakibatkan saklar terbuka, keadaan seperti ini disebut kondisi on

hook. Pada kondisi on hook antara pesawat telepon dan PSTN dalam keadaan terbuka,

tetapi Bell Circuit pada telepon selalu terhubung dengan PSTN. Kapasitor akan

mencegah aliran arus DC dari baterai yang mengalir pada Bell Circuit dan melalukan

arus AC dari sinyal pendering. Bell Circuit akan berimpedansi tinggi pada saat terjadi

sinyal pembicaraan sehingga tidak akan mempengaruhinya.

Pada saat gagang telepon diangkat maka saklar telepon akan tertutup, keadaan ini

disebut kondisi off hook. Pada kondisi off hook bagian Speech Circuit pada telepon

akan terhubung ke PSTN. Kondisi off hook memberikan isyarat pada PSTN bahwa

telepon akan menggunakan saluran sehingga arus DC akan mengalir ke Speech

Circuit. Kemudian PSTN akan mengirimkan nada pilih kepada telepon pemanggil

untuk mengetahui bahwa PSTN siap menerima penekanan nomor tujuan.

Page 18: Kelompok 7 (Protocol WAN)

3. Penekanan Nomor (Dialing)

Pada penekanan nomor terdapat dua metoda yaitu metoda decadic dan

metoda DTMF. Sebagian besar pesawat telepon menggunakan metoda DTMF untuk

mengirimkan nomor tujuan. Telepon jenis ini memiliki 12 tombol yang terdiri dari

angka 0-9 ditambah dengan tanda * (asterik) dan tanda # (pagar).

Penekanan sebuah tombol akan mengakibatkan rangkaian elektronika pada telepon

menghasilkan dua buah nada yang mewakili sebuah simbol dimana frekuensi kedua

nada tersebut masih berada pada saluran suara. Pada metoda ini terdapat nada

frekuensi rendah pada setiap barisnya dan frekuensi tinggi pada setiap kolomnya.

Page 19: Kelompok 7 (Protocol WAN)

Pada sistem penekanan ini nilai frekuensi dan tata letak dari setiap tombol telah

distandarkan secara internasional.

4. Hubungan Telepon

Setelah menerima nomor tujuan, PSTN secara otomatis akan menghubungkan telepon

pemanggil dengan telepon yang dituju. Apabila telepon yang dituju dalam keadaan off

hook maka nada sibuk akan dihasilkan oleh PSTN untuk dikirimkan pada telepon

pemanggil sebaliknya apabila telepon yang dituju dalam keadaan on hook maka nada

dering akan dikirimkan pada telepon yang dituju tersebut. Pada saat yang sama nada

dering balik (ring back tone) akan dikirimkan oleh PSTN pada telepon pemanggil

untuk memberikan tanda bahwa telepon yang dituju sedang berdering.

Page 20: Kelompok 7 (Protocol WAN)

5. Menjawab Panggilan

Apabila telepon yang dituju diangkat maka gelung antar telepon dan PSTN akan

terbentuk dan arus gelung akan mengalir pada telepon yang dituju dan PSTN akan

menghentikan sinyal dering dan nada dering balik dari saluran tersebut. Kemudian

komunikasi suara dapat dipertukarkan.

6. Mengakhiri Pembicaraan

Hubungan telepon akan dihentikan apabila salah satu telepon atau kedua telepon

tersebut meletakkan gagang telepon. Hal ini mengakibatkan sinyal on

hook memberikan tanda ke PSTN untuk membebaskan saluran.