Kelompok 7 PPT

11
KERANGKA METODOLOGI PEMIKIRAN K.H. AHMAD DAHLAN

description

KERANGKA METODOLOGI PEMIKIRAN K.H. AHMAD DAHLAN

Transcript of Kelompok 7 PPT

Kelompok 7

KERANGKA METODOLOGI PEMIKIRAN K.H. AHMAD DAHLANSejarah Singkat K.H.Ahmad DahlanK.H.Ahmad Dahlan lahir di Kampung Kuman, Yogyakartapada tahun 1868 M dengan nama Muhammad Darwis.Merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara .Dalam silsilah Beliau termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara Walisongo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebaran dan pengembangan Islam di Tanah Jawa (Kutojo dan Safwan, 1991).

Muhammad Darwis tidak disekolahkan melainkan diasuh dan dididik mengaji Al-Quran dan dasar-dasar ilmu agama Islam oleh ayahnya sendiri di rumah.Selanjutnya Beliau belajar Fiqih kepada K.H. Muhammad Shaleh dan Nahwu kepada K.H. Muhsin Beliau menunaikan ibadah haji pertama kalinya pada umur 15 tahun dan tinggal di Mekkah selama 5 tahunPada tahun 1888 beliau berganti nama menjadi Ahmad Dahlan dan diangkat menjadi khatib amin dilingkungan kesultanan Jogyakarta Pada tahun 1889 M, Beliau dinikahkan dengan Siti Walidah, putri KH. Muhammad Fadli yang merupakan kepala penghulu kesultanan Yogyakarta.Dari perkawinannya dengan Siti Walidah,K.H. Ahmad Dahlan mendapat 6 anak .K.H. Ahmad Dahlan juga menikahi Nyai Abdullah, Nyai Rum (adik Kyai MunawwirKrapyak), Ibu Nyai Aisyah (mempunyai putra yang bernama Dandanah), dan Nyai Yasin Pakualam Yogyakarta. (Yunus Salam 1968 ; 9).

Pada tanggal 23 Februari 1923 atau 7 Rajab 1340 H K.H. Ahmad dahlan wafat dan dimakamkan di Karangkanjen.Pemerintah RI menetapkan K.H. Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional dengan surat keputusan Presiden no. 657 tahun 1961.POKOK POKOK PEMIKIRAN K.H. AHMAD DAHLANBidang Politik1. Budi UtomoK.H. Ahmad Dahlan bergabung dengan organisasi Budi Utomo pada tahun 1909 setelah berdiskusi dengan Dr.Soetomo demi kepentingan dakwah dan mengembangkan semangat islam dalam wadah pendidikan.2. MuhammadiyahDidirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 dengan dasar keadaan lingkungannya umat islam mencampuradukan ajaran islam dengan amalan yang bersifat mistik sehingga K.H. Ahmad Dahlan ingin memurnikan ajaran islam. Istri beliau, Nyai Ahmad Dahlan juga ikut serta dalam gerakan ini dengan membentuk organisasi untuk perempuan yang merupakan cabang Muhammadiyah yang bernama Aisyiyah.Bidang PendidikanPada tanggal 18 Nopember 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Muallimin (Kweekschool Muhammadiyah) dan Madrasah Mualimat (Kweekchool Istri Muhammadiyah). Sekolah tersebut mengambil tempat di ruang tamu rumahnya sendiri ukuran 2,5 x 6 M di Kauman. Sekolah ini mengajarkan ilmu agama, pengetahuan dan huruf latin.

Bidang Budaya Grebeg Hari Raya dalam tradisi Kraton Yogyakarta jatuh sehari sesudah hari raya Islam, Kiai meminta menghadap Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Tengah malam, diantar Kanjeng Kiai Penghulu, Dahlan diterima Sang Raja dalam sebuah ruang tanpa lampu. Setelah Dahlan menyampaikan usul agar Grebeg diundur sehari, Raja mengatakan bahwa Grebeg dilaksanakan sesuai dengan tradisi Jawa, Dahlan dipersilakan menyelenggarakan shalat Hari Raya sehari lebih dahulu.

Bidang SosialK.H. Ahmad Dahlan mendirikan rumah-rumah yang khusus menampung anak-anak yatim piatu dan fakir miskin.Selain itu beliau juga mendirikan balai pengobatan dan rumah sakit dimana kesehatan merupakan kebutuhan semua lapisan masyarakat bukan untuk golongan tertentu.Any Question ????