KELOMPOK 6

27
LAPORAN STUDY QUR’AN AL QUR’AN SURAT AL BAQARAH AYAT 30 Dosen Pengampu : Ach. Nashichuddin,M.Pd Kelas : Biologi B Nama Kelompok 6 : Hizbiyah Rizanti A (12620048) Anik Karimatu Yuliana (12620049) Nadya Suwayvia (12620050)

description

tugas study qur'an

Transcript of KELOMPOK 6

Page 1: KELOMPOK 6

LAPORAN STUDY QUR’AN

AL QUR’AN SURAT AL BAQARAH AYAT 30

Dosen Pengampu :

Ach. Nashichuddin,M.Pd

Kelas : Biologi B

Nama Kelompok 6 :

Hizbiyah Rizanti A (12620048)

Anik Karimatu Yuliana (12620049)

Nadya Suwayvia (12620050)

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Page 2: KELOMPOK 6

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2013

Page 3: KELOMPOK 6

A. Tujuan Pembelajaran

1 Jelaskan tafsir Qur’An Surat Al Baqarah : 30 (Klasik dan Modern)!

2 Apa syarat-syarat menjadi khalifah ?

3 Apa syarat menjadi seorang pemimpin menurut leadership modern ?

4 Sebutkan Ayat-ayat lain yang menjelaskan tentang khalifah !

Page 4: KELOMPOK 6

B. Penjelasan

1. Penjelasan tafsir surat Al- Baqarah ayat 30! Tafsir klasik dan modern

a. Tafsir klasik

Gambaran ayat 30 tentang perdebatan atau tanya jawab antara Allah dan para

malaikat sama sekali tidak diketahui maksudnys kecuali kalau dikorelasikan

dengan ayat 31, maka ada beberapa kemungkinan tetang maksud ayat 30

tersebut yaitu: Manusia tidak dituntut untuk mengetahui semua rahasia dan

hikmah yang tersirat dalam proses awal penciptaan dirinya, karena para

malaikat juga tidak tahu. Ketika para malaikat bertanya-tanya, maka Allah

SWT berkenan memberikan petunjuk yang intinya menghendaki supaya

mereka tunduk dan patuh tanpa perlu mengajukan pertanyaan kemjudian

memberikan penjelasan bahwa manusia telah dibekali dengan berbagai cabang

ilmu yang tidak mereka miliki, lalu Allah pamerkan kemampuan manusia itu

kepada para malaikat. Allah merestui hambanya untuk bertanya tentang

rahasia penciptaan manusia yang mereka tidak diketahui. Pertanyaan malaikat

yang disebutkan dalam ayat 30 itu boleh jadi dalam bentuk ucapan jika

mereka berpotensi untuk berbicara seperti kita, dan boleh jadi dalam bentuk

sikap tunduk yang disertai dengan permohonan agar mereka diberi ilmu untuk

dapat mengetahui sesuatu yang musyrik (sulit dipahami). Sumber: dwijatno.

blogsot.com/diakses 10 November 2013 (09.45)

Manusia tidak dituntut untuk mengetahui semua rahasia dan hikmah yang

tersirat dalam proses awal penciptaan dirinya, karena para malaikat juga tidak

tahu. Ketika para malaikat bertanya-tanya, maka Allah SWT berkenan

memberikan petunjuk yang intinya menghendaki supaya mereka tunduk dan

patuh tanpa perlu mengajukan pertanyaan kemjudian memberikan penjelasan

bahwa manusia telah dibekali dengan berbagai cabang ilmu yang tidak mereka

miliki, lalu Allah pamerkankepada mereka sebagaimana yang tersirat dalam

ayat 31. Ayat 30 bertujuan untuk menghibur Nabi Muhammad yang sedang

susah dalam menhadapi pelecehan kaum musyrik terhadap dakwahnya. Maka

Allah memberikan contoh kepada beliau tentang bagaimana menanggapi

Page 5: KELOMPOK 6

tuntutan malaikat untuk meminta penjelasan tentang rahasia yang tidak

mereka kerahui. Sumber: www.mediadakwah.com

Menurut Ibnu Katsir, Imam Qurthubi dan ulama yang lain telah menjadikan

ayat ini sebagai dalil wajibnya menegakkan khalifah untuk menyelesaikan dan

memutuskan pertentangan antara manusia, menolong orang yang teraniaya,

menegakkan hokum islam, mencegah merajalelanya kejahatan dan masalah-

masalah lain yang tidak dapat terselesaikan kecuali dengan adanya imam

(pemimpin) selanjutnya Ibnu Katsir menukil kaidah Ushul Fiqh yang

berbunyi: جب ا و فهو ية ال ا جب ا لؤ ا يتم ال ما " ؤ

“Sesuatu yang menyebabkan kewajiban tak dapat terlaksana dengan

sempurna, maka dia menjadi wajib adanya”. Sumber: tafsir Ibnu Katsir.

Allah ta’ala memberitahukan ihwal pemberian karunia kepada beani adam dan

penghormatan kepada mereka dengan membicarakan mereka di al-mala’ul

a’la, sebelum mereka diadakan maka Allah berfirman, “Dan ingatlah ketika

Tuhanmu beriman kepada pada malaikat”. Maksudnya, hai Muhammad,

cerikanlah hal itu kepada kaummu “sesungguhnya aku hendak menjadikan

khalifah dibumi”, yakni suatu kaum yang akan menggantikan satu sama lain

kurun demi kurun dan generasi demi generasi sebagaimana Allah ta’ala

berfirman “Dialah yang menjadikanmu sebagai khalifah-khalifah dibumi”.

Sumber: tafsir Ibnu Katsir

“ Dan ingatlah wahai Muhammad ( ض ر ال ا في عل جا ني ا ئكة للمال ل قا ذ ا

ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat. Sesungguhnya aku ,(خليفة

hendak menjadikan sesorang khalifah dimuka bumi. Khalifah itu bertugas

mewakili aku dalam melaksanakan hokum-hukumku disana Ia ada Adam”.

( فيها يفسد من فيها اتجعل لوا Mereka berkata:”Apakah Engkau hendak“ (قا

menjadikan dibumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dengan

melakukan perbuatan-perbuatan maksiat., ( الدماء (ويسفك “dan

menumpahkan darah”, yakni mengalirkannya melalui tindak pembunuhan

seperti yang pernah dilakukan oleh anak cucu Jin. Semula mereka tinggal di

bumi, lalu tatkala mereka membuat kerusakan, Allah SWT mengutus para

malaikat untuk mengusir mereka ke pulau-pulau dan gunung-gunug. (ونحن

Page 6: KELOMPOK 6

(نسبح padahal kami senantiasa bertasbih kepadamu, Maha Suci Allah dan

Maha Terpuji Dia (ونقدسلك) “Dan kamipun mensucikanmu” membersihkan

Mu dari hal-hal yang tidak patut untukMu. Huruf Laam disini statusnya

zaidah (tambahan) (قال) “Dia berfirman” yakni Allah swt ( ال ما اعلم اني

Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketajui” tentang“ تعلمون

maslahat penetapan Adam sebagai khalifah. Karena aku cucunya ada yang

taat dan ada yang durhaka, sehinnga muncullah keadilan (keseimbangan)

diantara mereka. Lalu mereka (para malaikat) berkata “Tuhan kita tidak akan

menciptakan makhluk yang lenbih mulia bagiNya dan lebih banyak ilmunya

dari kita, karena kita telah mendahuluinya dan melihat hal-hal yang belum

pernah dilihatnya, tiba-tiba Allah SWT menciptakan Adam dari tanah

permukaan bumi, yakni dengan cara mengambil sedikit-sedikit dari beragam

warna bumi (tanah) lalu mengaduknya dengan air, kemudian mengolahnya

dengan meniupkan ruh kepadanya maka ia pun berubah menjadi makhluk

hidup yang perasa (sensitif) setelah sebelummya berwujud benda mati.

Sumber: Tafsir Jalalain.

b. Tafsir modern

Sebagai khalifah, manusia diberi tanggung jawab pengelolaan alam semesta

untuk kesejahteraan umat, kareana alam semesta memang diciptakan Tuhan

untuk manusia. Sebagai wakil Tuhan, manusia diberi otoritas ketuhanan,

menyebarkan rahmat Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan,

menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati

manusia, sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah,

manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi

kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia dilengkapi Tuhan dengan

kelengkapan psikologis yang sangat sempurma, akal, hati, syahwat dan hawa

nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi

makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensial

untuk terjerumus hingga posisi lebih rendah dibanding hewan. Manusia

sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi (al-harah) dan memelihara bumi

dari kerusakan. Sumber: Harun Nasutio (2001).

Page 7: KELOMPOK 6

Dari Muammar da adri Qatadah berkata berkaitan dengan firman Allah.

“Mengapa engkau hendak menjadikan dibumi orang yang akan membuat

kerusakan padanya” seolah-olah Allah memberitahukan kepada para malaikat

bahwa apabila dibumi ada makhluk. Maka mereka akan membuat kerusakan

dan menumpahkan darah disana, perkataan malaikat ini bukanlah sebagai

bantahan kepada Allah sebagaimana diduga orang, karena malaikat disifati

Allah sebagai makhluk yang tidak dapat menanyakan apapun yang tidak

diizinnya. Sumber: Abdur Rozaq

Pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepada Adam (manusia) berupa

kemampuan mengetahui segala sesutu dari benda-benda atau ciptaan Allah

dan fenomena alam merupakan bukti kewajaran Adam menjadi khalifah di

bumi. Karena malaikat memang tidak memiliki kemampuan seperti manusia.

Dengan demikian potensi berilmu yang dianugerahkan oleh Allah pada

manusia merupakan syarat atau modal utama untuk mengelola bumi. Tanpa

ilmu bumi akan rusak. Sumber: Quraish Shirah

Surat Al-Baqarah (30) tergolong ayat mutasyabihat yakni ayat yang dalam

upaya mengetahui diperlukan (ta’wil) memindahkan ayat dari makna tekstual

ke dalam makna kontekstual agar bisa diterima leh akal yang sehat. QS. Al-

Baqarah ayat 30 disusun oleh Allah dalam bahasa Allegoris (majasi atau kias)

tentang proses awal terciptanya manusia. Dikisahkan para malaikat

mengajukan permohonan kepada Allah agar diberi tahu tentang bagaimana

sebenarnya makhluk baru yang bernama manusia itu diciptakan sebagai

khalifah, yang pengertiannya menurut mereka adalah makhluk yang bebas

bertindak dan bebas menentukan, mereka merasa lemas, jangan-jangan

manusia itu bisa berbuat sesuatu yang tidak membawa kemaslahatan dimuka

bumi, sehingga tidak sesuaidengan tujuan semula mereka diciptakannya.

Melihat sikap para malaikat seperti itu, maka Allah memberi ilham kepada

mereka agar tunduk dan patuh kepada Dzat Yang Maha Tahu. Apapun yang

menyempit dalam pengetahuan malaikat, jin, manusia justru sangat luas dalam

pengetahuan Dzat Yang Maha Tahu. Sumber: dwijatno. blogsot.com/diakses

10 November 2013 (09.45)

Page 8: KELOMPOK 6

2. Syarat-syarat menjadi khalifah

a. Islam

b. Laki-laki

c. Baligh dan berakal

d. Jujur dan Adil

e. Merdeka bukan budak

f. Mampu

g. Harus berani dan kuat

h. Berilmu dalam bidang agama dan umum

i. Berpandangan baik

j. Amanah (Dapat dipercaya)

k. Bijaksana

l. Tawadhu’

m. Anggota tubuhnya normal dan tidak cacat

Sumber : Agus Muhammad,2012.Peneliti P3M

Kitab Ajhizah ad Daulah al-khilafah

Harun Nasution (2011)

3. syarat-syarat seorang pemimipin menurut Leadership modern

Di antara berbagai teori mengenai lahirnya paling pemimpin ada tiga di antaranya

yang paling menonjol yaitu sebagai berikut :

Page 9: KELOMPOK 6

1. Teori Genetie

Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leaders are born and not

made”. bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan

karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana

pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akn menjadi pemimpin karena

ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”,

make penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu :

“Leaders are made and not born”.

Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat

menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori

sosial. Penganut-ponganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat

menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki

bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui

pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang

memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang

memang telah dimilikinya itu.

Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan

teori sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori

kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih

mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-

faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik

Page 10: KELOMPOK 6

Dalam amanatnya mengenai masalah kepemimpinan berdasarkan falsafah

Panca Sila, Jenderal Soeharto menyimpulkan beberapa sifat yang harus

dimiliki oleh seorang pemimpin,

1. Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu kesadaran beragama dan beriman teguh

2. Hing ngarsa sung tulada, yaitu memberi suri-tauladan yang baik di hadapan

anak buah.

3. Hing madya mangun karsa, yaitu bergiat dan menggugah semangat di

tengah-tengah masyarakat (anak buah).

4. Tut Wuri handayani, yaitu memberi pengaruh baik dan mendorong dari

belakang kepada anak buah.

5. Waspada purba wisesa, yaitu mengawasi dan berani mengoreksi anak buah.

6. Ambeg parama arta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus

didahulukan.

7. Prasaja, yaitu bertingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan

8. Satya, yaitu sikap loyal timbal balik dari atasan terhadap bawahan, dari

bawahan terhadap atasan dan juga ke samping.

9. Hemat, yaitu kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan

pengeluaran segala sesuatu untuk keperluan yang benar-benar penting.

10. Sifat terbuka, yaitu kemauan, kerelaan, keikhlasan, dan keberanian untuk

mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya.

11. Penerusan, yaitu kemauan, kerelaan, dan keikhlasan untuk pada saatnya

menyerahkan tugas dan tanggung jawab serta kedudukan kepada generasi

muda guna diteruskannya.

Dari dunia pewayangan dan pustaka lama pun, seringkali dapat kita

pelajari sifat-sifat yang wajib dimiliki oleh seorang pemimpin. Misalnya

seperti yang diajarkan oleh Resi Abiyasa kepada ksatriya Arjuna dalam kisah-

kisah Mahabarata: Heneng, Hening, Heling, dan Hawas:

- Heneng artinya tenang

Seorang pemimpin harus memiliki sifat tenang dalam menghadapi segala

persoalan. Jika mudah gelisah maka anak buah pun akan menjadi gelisah.

Dengan ketenangan segala persoalan akan lebih mudah dihadapai.

Page 11: KELOMPOK 6

- Hening artinya cipta

Seorang pemimpin harus memiliki ide, prakarsa, dan kreatif.

- Heling artinya ingat atau sadar

Seorang pemimpin harus selalu ingat kepada orang-orang yang dipimpinnya

atau kepada rakyat.

-Hawas artinya waspada

Seorang pemimpin harus selalu waspada terhadap segala sesuatu yang

mungkin terjadi.

Selanjutnya berikut ini 8 sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

sebagaimana diajarkan oleh Sri Rama kepada Wibisana ketika hendak

menjadi raja di Alengka menggantikan Rahwana kakaknya. Dalam dunia

pewayangan ke-8 sikap atau laku ini disebut dengan ‘Hasta Brata’, meliputi :

- Surya Brata

Surya artinya matahari. Maksudnya seorang pemimpin harus memiliki sifat

seperti matahari yang dapat memberikan penerangan kepada dunia. Pemimpin

harus mampu memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan organisasi.

Cakap berkomunikasi dan mengajar bawahan untuk menjelaskan segala yang

belum dimengerti.

- Bayu Brata

Bayu artinya angin, yang memberikan kesejukan kepada siapapun saat udara

panas. Seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami perasaan dan

kehendak serta pikiran anak buah, bersikap ramah tamah dan memiliki budi

yang tinggi, sehingga dapat memberikan kesejukan kepada segenap

bawahannya.

- Indra Brata

Indra artinya hujan, yang memberikan kesuburan. Maksudnya seorang

pemimpin harus dapat mengusahakan dan menjamin kesejahteraan lahir dan

batin orang-orang yang dipimpinnya.

- Dhana Brata

Page 12: KELOMPOK 6

Dhana artinya harta atau kekayaan. Seorang pemimpin harus dapat

menggunakan harta kekayaan sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama dan

bukan hanya untuk kepentingan sendiri. Sebaliknya pemimpin bahkan harus

memberikan contoh sikap hidup dan cara hidup yang sederhana.

- Sasi Brata

Sasi artinya bulan, yang dapat membuat senang siapa saja yang menatapnya.

Seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang membuat dirinya disenangi

oleh orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini dapat diwujudkan dengan cara

pemimpin menyenangi dan menghargai bawahannya (anak buah)

- Yama Brata

Yama artinya jiwa. Pemimpin harus tegas dalam menegakan keadilan seperti

halnya Dewa Yama yang tanpa ragu-ragu dan tanpa pandang bulu mencabut

jiwa (jika perlu) mereka yang salah. Siapa yang salah wajib dikenai hukuman

yang setimpal dengan menegakan keadilan.

- Pasa Brata

Pasa adalah senjata dewa Baruna yang tak pernah meleset mengenai

sasarannya. Maksudnya dalam mengambil keputusan seorang pemimpin harus

berdasarkan pertimbangan dengan melihat fakta-fakta, bijaksana, sehingga

tepat mengenai sasarannya.

- Agni Brata

Agni artinya api, artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat seperti api

yang memberikan kehangatan kepada anak buah, membangkitkan semangat

bekerja yang berapi-api.

http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/persyaratan-seorang-pemimpin.html

Page 13: KELOMPOK 6

4. AYAT AYAT LAIN TENTANG KHALIFAH.

Qashash :41

 

Artinya : Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka

dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.

Qashash : 5

Artinya : Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir)

itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang

mewarisi (bumi) 1113), 1113). Lihat no. 560.

As Sajadah : 24

Artinya : Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk

dengan perintah Kami ketika mereka sabar [1196]. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

Page 14: KELOMPOK 6

An- nisa’ : 34

Artinya : Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul

(bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah

mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.

An Nahl : 78

Artinya :

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui

sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Adz –Dzariyat : 56

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

Page 15: KELOMPOK 6

kepada-Ku.

 

QS Al Fatir : 39

Artinya : Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang

kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang

kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran

orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.

Al A’raf : 129

Artinya : Kaum Musa berkata: "Kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada

kami dan sesudah kamu datang [556]. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan

musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana

perbuatanmu .

Page 16: KELOMPOK 6

An Naml : 62

Artinya : Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang

ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.

As Saad : 26

Artinya :

Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah

keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,

karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin

jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

Yunus : 14

Page 17: KELOMPOK 6

Artinya : Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah

mereka, supaya Kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.

Al Azhab : 72

Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat [1234] kepada langit, bumi dan

gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan

mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim

dan amat bodoh

Al Isra’ : 70

Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di

daratan dan di lautan [862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan

mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Ar Rad : 28

Page 18: KELOMPOK 6

Artinya : yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat

Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram

Ar Rum : 43

Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari

Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah

[1173].

At Thaha : 122

Artinya : Kemudian Tuhannya memilihnya [951] maka Dia menerima taubatnya dan memberinya

petunjuk.

An-nisa’ :59

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di

antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia

Page 19: KELOMPOK 6

kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah

dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Al Baqarah : 30

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau

hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan

menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

kamu ketahui."

(Sumber Alquran Digital)

Page 20: KELOMPOK 6

Daftar Pustaka

Abdur Rozaq

Agus Muhammad,2012.Peneliti P3M

Alquran Digital

dwijatno. blogsot.com/diakses 10 November 2013 (09.45)

Harun Nasutio (2001)

http://referensi-kepemimpinan.blogspot.com/2009/03/persyaratan-seorang-

pemimpin.html

Kitab Ajhizah ad Daulah al-khilafah

Quraish Shirah

Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Jalalain

www.mediadakwah.com