Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
-
Upload
zelbiwindarinitiraihati -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
1/16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar negara berkembang melalui suatu proses yang cukup
panjang. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama sebagai pandangan
hidup bangsa.
Fundamental untuk menjadi warga negara yang baik itu adalah sikap moral
yang didasarkan atas landasan falsafah negara pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Untuk menjadi warga negara yang baik kita dituntut untuk mengerti
dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk menjadi warga negara yang baik
dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan falsafah negara dan undang-undang
dasar kita.
Secara umum, mengajarkan atau memberikan pedoman tentang bagaimana
menjadi warga negara yang baik, misalnya dengan pergaulan masyarakat dan
dalam hubungan warga negara dengan negaranya, yaitu dengan mengajarkan
bagaimana cara bertingkah laku sesuai dengan dasar falsafah Pancasila dandengan mematuhi peraturan yang ada dengan rasa kesadaran yang tinggi sebagai
warga negara yang baik. Bagitu pun untuk menjadi warga negara yang baik yaitu
diwujudkan dengan sikap moral yang terpuji dan mematuhi semua peraturan
negara yang berlaku dalam masyarakat.
Seluruh bangsa Indonesia haruslah mempunyai perilaku politik dan sikap
moral yang sama dengan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurang mengertidan pahamnya tentang Pancasila, belum merata nya orang yang memahami
tentang Pancasila serta dugaan bahwa belum sempurna nya pelaksanaan Pancasila
menurut hakikatnya.
Demi untuk tegaknya Pancasila, maka seharusnya semua warga negara
Indonesia bersikap moral dan berperilaku politik sesuai yang digariskan dalam
Pancasila.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
2/16
1.2 Rumusan Masalah
1. Pancasila dalam pendekatan filsafat ?
2. Makna pancasila sebagai dasar negara ?
3. Implementasi pancasila sebagai dasar negara ?
4. Makna pancasila sebagai ideologi nasional ?
5. Implementasi pancasila sebagai ideologi nasional ?
6. Pengamalan pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang pancasila dalam pendekatan filsafat.
2. Mengerti makna pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideologi nasional.
3. Mengerti tentang implementasi pancasila sebagai dasar negara dan sebagai
ideologi nasional.
4. Mampu menerapkan pancasila atau mampu mengamalkan pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
3/16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata Sanskerta : panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada
paragraf ke-4 preambule (pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945 (anonymous,
2011).
Pancasila merupakan cerminan karakter bangsa dan negara Indonesia yang
beragam, hal itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila sebagai jiwa
bangsa Indonesia, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan
hidup dan pedoman bangsa Indonesia. Sebagai warga negara yang setia kepada
nusa dan bangsa haruslah mau mepelajari dan menhayati pancasila yang sekaligus
sebagai dasar filsafat negara ( Kaelan dan Zubaidi, Ahmad. 2007 ).
Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dandikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat
dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia ( kemanusiaan yang adil dan
beradab ), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia,
mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap
mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh
rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa “keadilan sosial” ( Kirdi Dipuyo.
1979:30 ).Keutuhan negara dan bangsa ini bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa
ini berpegang kepada dasar negara Pancasila. Tugas kita ialah agar seluruh lapisan
masyarakat menyadari tentang makna dan hakikat perlunya berideologi. Kalau
bangsa dengan lapisan masyarakatnya sudah menyadari hal ini maka kita akan
ambil sampai kepada tertib politik. Tertib politik ini ialah kondisi yang diperlukan
untuk kestabilan nasional ( Djamal. 1986:10 ).
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
4/16
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pancasila sebagai pendekatan filsafat
Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau dalam bahasa
Inggrisnya “philosophi” adalah berasal dari bahsa Yunani “philosophia” yang
secara lazim diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia tersebut
berakar pada kata “philos” (pilia, cinta) dan “sophia” (kearifan).
Berdasarkan pengertian bahasa tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata
kearifan bisa juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat bisa juga
berarti cinta kebijaksanaan (Nasution, 1973). Berdasarkan makna kata tersebut
maka mempelajari filsafat berarti merupakan upaya manusia untuk mencari
kebijaksanaan hidup yang nantinya bisa menjadi konsep kebijakan hidup yang
bermanfaat bagi peradaban manusia. Seorang ahli pikir disebut filosof, kata ini
mula-mula dipakai oleh Herakleitos.
Dalam suatu wacana pendidikan filsafat adalah suatu kata yang mudah
dipahami pengertiannya dan sangat sederhana. Filsafat adalah satu bidang ilmu
yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Dengan kata tain selama
hidup manusia, maka sebenarnya ia tidak dapat mengelak dari adanya, atau dalamkehidupannya senantiasa berfilsafat ( Kaelan dan Zubaidin, Achmad. 2007:7 ).
Pengertian pancasila sebagai filsafat pada dasarnya adalah suatu nilai. Rumusan
pancasila sebagaimana dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah sebagai
berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebujaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila-sila pancasila pada dasarnya dalah suatu nilai. Nilai yang mencakup
perasaan dalam pancasila tersebut adalah: nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan, yang menjadi sumber
penyelenggaraan kehidupan bernegara Indonesia. Secara etimologi, nilai berasal
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
5/16
dari kata value (b.inggris) yang berasal dari kata valere (latin) yang berarti kuat,
baik, berharga. Dengan demikian arti nilai ( value ) secara sederhana adalah sesuatu
yang berguna.
Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut :
1. Suatu realitas abstrak
Seperti sebuah ide, yang tidak dapat ditangkap melalui indra, yang dapat
ditangkap adalah objek yang memiliki nilai.
Contoh : pantai akan terlihat indah jika difoto. Pantai adalah riil dan keindahan
adalah abrstak.
2. Bersifat normatif
Nilai yang mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan.
Contoh : orang hidup mengharapkan keadilan dan kemakmuran. Jadi nilai bersifat
normatif, suatu keharusan yang menuntut diwujudkan dengan tingkah laku.
3. Sebagai motifator (daya dorong) manusia untuk bergerak
Menjadi pendorong hidup atau tindakan manusia.
Contoh : kepandaian, semua siswa mengharapkan kepandaian, karena
menginginkan kepandaian jadi mereka melakukan segala cara agar pandai.
Dalam filsafat panasila disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai yaitu :1. Nilai dasar, yaitu nilai yang mendasari silai instrumental, nilai dasar adalah
azas-azas yang kita terima dengan dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Dan
diterima sebagai sesuatu yang benar dan tidak perlu di pertanyakan lagi.
2. Nilai instrumental, yaitu sebagai nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar.
Umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya akan
terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga negara. Dapat mengikuti
perkembangan zaman, baik negeri maupun luar negeri dan dapat berupa TapMPR, UU, PP, dll.
3. Nilai praktis, yaitu nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Nilai praktis sesungguhnya menjadi batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai
instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat Indonesia.
Nilai pada pancasila termasuk kedalam nilai etik atau nilai moral. Nilai dalam
pancasila termasuk nilai dalam tingkatan dasar, yang berarti nilai itu mendasari
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
6/16
nilai berikutnya. Nilai dasar itu mendasari semua kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang bersifat fundamenta dan tetap.
Dengan dijadikannya pancasila sebagi dasar negara dan ideologi nasional
berarti memiliki konsekuensi logis untuk menerima dan menjadikan nilai-nilai
pancasila sebagai acuan pokok bagi pengaturan penyelenggaraan bernegara. Hal
ini diupayakan dengan menjabarkan nilai pancasila tersebut kedalam UUD 1945
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan selanjutnya menjadi
pedoman penyelenggaraan bernegara sebagai nilai dasar bernegara dan
diwujudkan menjadi norma hidup bernegara.
3.2 Makna pancasila sebagai dasar negara
Indonesia memiliki dasar negara yang sangat kuat sebagai filosofi bangsa,
dimana Indonesia memiliki pancasila sebagai dasar negara. Pengertian pancasila
sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan
sebagaimana tertuang dalam Momerandum DPR-GR 9 juni 1966 yang
menandaskan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah di murnikan
dan di padatkan oleh PPKI atas nama rakyat indonesia menjadi dasar negara
Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR disahkan pula oleh MPRS dengan
ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan ketetapanMPR No.IX/MPR/1978 yang menegaskan kedudukan pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber dari tertip hukum di Indonesia.
Pancasila memiliki sifat dasar yang pertama dan utama yakni sebagai dasar
negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang
terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan
sebagai dasar negara pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI yang dapat
dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.Pancasila merupakan intelligent choice kerena mengetasi keanekaragaman
dalam masyarakat indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan.
Penetapan pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan (
indifferentism ) , tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas
Indonesia yang dinyatakan dalam seloka “bhineka tunggal ika” .
Penetapan pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa
negara Indonesia adalah negara pancasila. Hal tu mengandung arti bahwa harus
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
7/16
tunduk kepadanya, membela dan melaksanakan dalam seluruh perundang-
undangan. Mengenai hal itu, pandangan tersebut melukiskan pancasila secara
integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan penopang yang kokoh
terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan
dengan tujuan untuk melndungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi
semua warga bangsa Indonesia. Perlndungan dan pengembangan martabat
kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang
manusia qua talis , manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis -
nya.
Pancasila seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan
keseragaman sistematkanya melalui Intruksi Presiden No. 12 Tahun 1968 itu
tersusun secara hirarkis-piramidal . “Setiap sila (dasar/azaz) memiliki hubungan
yang salng mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak
dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenaran pada sila
lainnya adalah tindakan yang sia- sia” . oleh karena itu, pancasila pun harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-
pisahkan. Usaha memisah-misahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dari
pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan eksistensinya sebaga dasarnegara.
3.3 Implementasi pancasila sebagai dasar negara
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberikan kekuatan
serta membimbing dalam mengejar kehidupan lahir batin yang baik. Pancasila
merupakan kepribadian dan pandangan hidub bangsa Indonesia, yang telah diuji
kebenaran dan kesaktiannya, sehingga tidak ada satu kekuatanpun yang mampu
memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasarnegara dan landasan idil bangsa Indonesia pada zaman reformasi telah
menyelamatkan bangsa dari ancaman disintegrasi selama lebih dari puluhan
tahun. Sejarah implementasi pancasila memang tidak menunjukkan garis lurus
bukan dalam pengertian keabsahan substansial, tetapi dalam konteks
implementasinya.
Tantangan terhadap pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa
dan bernegara bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga faktor
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
8/16
internasional. Saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa
indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praktis
untuk mencapai tujuan bangsa.
Pengimplementasia pancasila sebagai dasar negara pada dasarnya dapat
diwujudkan dengan pembentukan sistim hukum nasional dalam sistem tertib
hukum dimana pancasila sebagai norma dasarnya.
3.4 Makna pancasila sebagai ideologi nasional
Istilah ideologi berasal dari kata ‘idea’ yang berarti ‘gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita- cita’ dan ‘logos’ yang berarti ‘ilmu’ . Kata ‘idea’ berasal
dari bahasa yunani ‘iedos’ yang artinya ‘bentuk’ . Di samping itu ada
kata ‘idein’ yang artinya ‘melihat’ . Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, ‘idea’ disamakan
artinya dengan ‘cita -cita’ . Cita-cita yang dimaksudkan dalam hal ini adalah cita-
cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap
itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham. Memang pada hakikatnya,
antara dasar dan cita-cita merupakan suatu kesatuan yang sangat berkaitan erat.Dasar ditetapkan karena adanya suatu landasan, asa atau dasar yang telah
ditetapkan pula. Dengan demikian ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide,
pengertian dasar, gagaan dan cita-cita.
Berikut beberapa pengertian ideologi menurut para ahli :
1. Patrick Corbett menyatakan bahwa ideologi sebagai struktur kejiwaan yang
tersusun oleh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup
bermasyarakat serta pengorganisasiannya, seperangkat keyakinan mengenai sifathakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di dalamnya, suatu pernyataan
pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan
pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota
penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan.
2. A.S Hornby menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan yang
membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegang oleh seorang
atau kelompok orang.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
9/16
3. Soejono Soemargono menyatakan secara umum “ideology” sebagai kumpulan
gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut bidang politik, social, kebudayaan, dan agama.
4. Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai seperangkat ide asasi tentang
manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hihup.
5. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa iedologi sebagai suatu system
pemikiran yang dibedakan menjadi ideology tertutup dan terbuka.
Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan
Ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ),
menyebutkan bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara, juga
berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia. Adapun makna
pancasila dari ketentuan tersebut adalah bahwa nilai yang terkandung dalam
ideologi pancasila menjadi cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara.
Arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara indonesia adalah
terwujudnya kehidupan yang sudah disebutkan dalam lima sila pada pancasila
yaitu kehidupan yang berketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan.
Kumpulan nilai-nilai dari kehidupan lingkungan sendiri dan yang diyakinikebenarannya kemudian digunakan untuk mengatur masyarakat, inilah yang
disebut dengan ideologi, karena memiliki fungsi sebagai cita-cita yang sejalan
dengan fungsi utama dari sebuah ideologi yang mampu mempersatukan
masyarakat sehingga dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik. Seperti
yang dikatakan oleh Jorge Larrain bahwa ideology as a set of beliefs yang berarti
setiap individu atau kelompok masyarakat memiliki suatu sistem kepercayaan
mengenai sesuatu yang dipandang bernilai dan yang menjadi kekuatanmotivasional bagi perilaku individu atau kelompok. Nilai-nilai itu dipandang
sebagai cita-cita dan menjadi landasan bagi cara pandang, cara berpikir dan cara
bertindak seseorang atau suatu bangsa dalam memecahkan setiap persoalan yang
dihadapinya. Begitu pula dengan pancasila yang merupakan kumpulan atau
seperangkat nilai yang diyakini kebenaranya oleh pemerintah dan rakyat
Indonesia dan digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menata/mengatur
masyarakat Indonesia atau berwujud Ideologi yang dianut oleh negara
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
10/16
(pemerintah dan rakyat) indonesia secara keseluruhan, bukan milik perseorangan
atau golongan tertentu atau masyarakat tertentu saja, namun milik bangsa
Indonesia secara keseluruhan.
Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diklasifikasikan melalui :
1. Dilihat dari kandungan muatan suatu ideologi, karena dari setiap ideologi
mengandung suatu sistim nilai yang diyakini sebagai suatu hal yang baik dan
benar. Merupakan cita-cita yang akan mengarahkan terhadap perjuangan bangsa
dan negara.
2. Tumbuhnya suatu sistim kepercayaan yang terbentuk dari adanya suatu interaksi
dengan berbagai pandangan dan aliran yang berlingkup modial dan menjadi
kesepakatan bersama dari suatu bangsa.
3. Ter-ujinya sistim nilai tersebut melalui perkembangan sejarah secara
berkelanjutan dan menumbuhkan konsensus dasar yang tercermin dalam
kesepakatan para pendiri negara ( the fauding father ).
4. Adanya suatu elemen psikologis yang akan tumbuh dan di bentuk melalui
pengalaman bersama dalam suatu perjalanan sejarah, sehingga memberi kekuatan
motivasional yang menuntut untuk tunduk pada cita-cita bersama.
5. Diperolehnya kekuatan konstitusional sebagai dasar negara dan sekaligusmenjadi cita-cita luhur bangsa dan negara.
Pancasila sebagai ideologi nasional memiliki beberapa dimensi yaitu :
1. Dimensi idealitas artinya ideologi pancasila mengandung harapan-harapan dan
cita-cita di berbagai kehidupan yang ingin di capai masyarakat.
2. Dimensi realitas artinya nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam sumber dari
nilai-nilai hidup dalam masyarakat penganutnya, yang menjadi milik mereka dan
sudah dikenal oleh mereka.3. Dimensi normalitas artinya pancasila mengandung nilai-nilai yang bersifat
mengikat masyarakatnya yang berupa norma-norma yang harus dipatuhi dan
ditaati yang memiliki sifat positif.
4. Dimensi fleksibilitas artinya pancasila itu mengikuti perkembangan zaman,
dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman, bersifat terbuka dan demokrati
Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran dapat dibedakan menjadi ideologi terbuka
dan ideologi tertutup.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
11/16
A. Ideologi Terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideologi terbuka
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan
digali dan diambil dari moral, budaya masayarakat itu sendiri.
2. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut.
3. Nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung
operasional.
B. Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi ini
mempunyai ciri sebagai berikut :
1. Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan memperbaharui
masyarakat. Atas Nama Ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang
dibebankan kepada masyarakat.
2. Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri tuntutan-
tuntutan konkret dan oprasional yang keras dan diajukan mutlak.
Pancasila sebagai sebuah pemikiran memenuhi ciri sebagai ideoloi terbuka.
Nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila bukanlah nilai-nilai luar tetapi
bersumber dari kekayaan rohani bangsa, serta diterimanya nilai bersama itu adalahhasil kesepakatan warga bangsa bukan paksaan atau tekanan pihak lain.
3.5 Implementasi pancasila sebagai ideologi nasional
Dalam ideologi terkandung nilai-nilai. Nilai-nilai itu dianggap sebagai nilai
yang baik, luhur dan dianggap menguntungkan masyarakat sehingga diterima nilai
tersebut. Oleh karena itu, ideologi digambarkan sebagai seperangkat gagasan
tentang kebaikan bersama. Seperangkat nilai yang dianggap benar, baik dan adildan menguntugkan itu dijadikan nilai bersama. Apabila sekelompok masyarakat
bangsa menjadikan nilai dalam ideologi sebagai nilai bersama maka ideologi
tersebut menjadi ideologi bangsa atau ideologi nasional bangsa yang
bersangkutan.
Ada 2 (dua) fungsi utama ideologi dalam masyarakat, Pertama yaitu sebagai
tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu
masyarakat. Kedua , sebagai pemersatu masyarakat dan karena sebagai prosedur
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
12/16
penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat. Dalam kaitannya dengan yang
pertama, nilai dalam ideologi menjadi cita-cita atau tujuan dari masyarakat.
Tujuan hidup bermasyarakat adalah untu mencapai terwujudnya nila-nilai dalam
ideologi itu. Adapun dalam kaitannya yang kedua , nilai dalam ideologi itu
merupakan nilai yang disepakati bersama sehingga dapat mempersatukan
masyarakat itu, serta nilai bersama tersebut dijadikan acuan bagi penyelesaian
suatu masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Pengimplementasian pancasila sebagai sebuah ideologi nasional sudah tertuang
pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI No. VII/MPR?2011 tanggal
09 november 2001 tentang visi indonesia masa depan.
Visi indonesia masa depan terdiri dari tiga visi yaitu :
1. Visi ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.
2. Visi antara, yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020.
Visi tersebut adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi,
bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan berseih dalam
penyelenggaraan negara.3. Visi lima tahunan sebagaimana termaktub dalam garis-garis besar haluan
negara.
3.6 Pengamalan pancasila
Penerapan pancasila dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat
penting dan mendasar oleh setiap warga negara serta segala aspek kenegaraan dan
hukum di Indonesia. Dengan diterapkannya pancasila dalam kehidupan sehari-hari
maka akan terwujud tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.Pancasila selalu menjadi pegangan bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam
kondisi aman maupun dalam kondisi yang kurang aman atau terancam. Hal ini
terbukti dalam sejarah dimana pancasila selalu menjaddi pegangan ketika terjadi
kritis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa Indonesia.
Sebelum kita mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka kita
harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pada pancasila.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
13/16
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila itu dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Sila 1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”
a. Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifatnya Yang
Maha Sempurna.
b. Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
2. Sila 2 “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”
a. Pengakuan terhadapa adanya martabat manusia.
b. Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
c. Pengertian manusia yang beradab yang memilikidaya cipta, rasa, karsa dan
keyakinan, sehingga jelas adanya perbedaan manusia dan hewan.
3. Sila 3 “Persatuan Indonesia”
a. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah bangsa
Indonesia.
b. Bangsa Indonesia adalah peraturan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia.
c. Pengakuan terhadap ke “Bhineka Tunggal Ika” -an suku bangsa (ethnis) dankebudayaan bangsa (berbeda-beda namun tetap satu jwa) yang memberikan arah
dalam pembinaan suatu bangsa.
4. Sila 4 “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”
a. Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.
b. Pimpinan kerakyatan adalah hikmah kebijaksanaan, yang dlandasi akal sehat.
c. Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesiamempunyai kedudukan, hak-hak dan kewajiban yang sama.
5. Sila 5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
a. Perwujudan keadilan sosial dalam kehiduban sosial kemasyarakatan
meliputiseluruh rakyat Indonesia.
b. Keadilan dalam kehdupan sosial terutama meliput bidang-bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, kebudayaan dan pertahanan keamanan nasional.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
14/16
c. Cita-cita masyarakat adil makmur, materiil dan spiritual, yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia.
d. Keseimbangan antara hak dan kewajiba, dan menghormati hak orang lain.
e. Cinta akan pembangunan dan kemajuan.
Dari uraian tersebut datas dapat disimpulkan bahwa pengamalan pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana digariskan di
dalam ketetapan MPR No.II MPR/1978 adalah sebagai berikut :
1) Sila 1
a. Percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Hormat-mengormati dan berkerja sama antara pemeluk dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, membina kerukunan hidup tidak ada paksaan
agama.
c. Memperhatikan pembukaan dan pasal 29 UUD 1945.
2) Sila 2
a. Mngakui dan memperlakukan sesama manusia sebagai makhluk Tuhan, sama
derajat dan tdak membeda-bedakan.
b. Saling mencintai, tenggang rasa dan tepa salira, tdak semena-mena.
c. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, hormat-menghormati dan berkerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
d. Memperhatikan pembukaan dan pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 UUD 1945.
3) Sila 3
a. Menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Rela berkorban, cinta tanah air dan bangsa, bangga berkebangsaan Indonesia.
c. Membina persatuan dan kesatuan bangsa atas dasar Bhineka Tunggal Ika.d. Memperhatikan pembukaan dan pasal 1, 32, 35, dan 36 UUD 1945.
4) Sila 4
a. Manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b. Tidak boleh memaksakan kehendak, kepentingan bersama dimusyawarahkan
dan diusahakan mufakat.
c. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan musyawarah dan
dilaksanakan dengan iktikad baik.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
15/16
d. Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa., harkat dan martabat manusia, kebenaran dan keadilan, persatuan dan
kesatuan.
e. Memperhatikan pembukaan dan pasal 1, 2, 28, dan 37 UUD 1945.
5) Sila 5
a. Sadar bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
b. Mengembangkan perbuatan luhur, kekeluargaan, gotong royong.
c. Bersikap adil dan menjaga keseimbangan hak dan kewajiban.
d. Suka memberi pertololonga, hak milik tidak untuk usaha yang bersifat
pemerasan, tidak untuk hidup boros, gaya mewah.
e. Bekerja keras, menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk
mencapai kemajuan kesejahteraan bersama.
f. Memperhatikan pembukaan dan pasal 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34 UUD
1945.
-
8/15/2019 Kelompok 2 Pancasila Sebagai Filsafat Ideologi
16/16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan warga masyarakat dan negara.
Pancasila sebagai ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan
bangsa dan bukan dalam perspektif kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat
kekuasaan.
Bangsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan
keinginan dari bangsa Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan pancasila
harus dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan di negara Indonesia agar
pancasila benar-benar berperan sebagaimana fungsi dan kedudukan serta supaya
tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud.