Kelompok 2 (Analisis Pestisida) Npm 21-40
-
Upload
indri-hadiansyah -
Category
Documents
-
view
44 -
download
5
description
Transcript of Kelompok 2 (Analisis Pestisida) Npm 21-40
Reti Puji Handayani (D1E040521)Risafitri Mandia (D1E040522)
Anggi Ramdhani Nugraha (D1E040523) Adjeng Larasati
Asyanty (D1E040524)Nelly Zakiyah (D1E040525)
Fitasary Maryati (D1E040526)Triana Narundia (D1E040527)
Fajar Tresna Suwandi (D1E040528)
Devani Dwi Putri (D1E040529)Fika Fitria Hamami (D1E040530)
Fidhotul Kholishiyah (D1E040531)
Yuliani Ester (D1E040532)Vidia Laraswati (D1E040533)
Astrid Widya Handayani (D1E040534)
Clarinta Eka Miranti (D1E040535)Anggi Abitrani (D1E040536)
William Chandra (D1E040537) Praseptiadi (D1E040538)
Indri Herdiani (D1E040539)Syarif Abdullah (D1E040540)
KELOMPOK 2
• Pest berarti hama, sedangkan cide berarti membunuh.
• Pestisida merupakan bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya.
Penggolongan pestisida menurut jasad
sasaran :• Insektisida, racun serangga (insekta) • Fungisida, racun cendawan / jamur • Herbisida, racun gulma / tumbuhan
pengganggu • Akarisida, racun tungau dan caplak
(Acarina) • Rodentisida, racun binatang pengerat
(tikus dsb.) • Nematisida, racun nematoda, dst.
Penggolongan menurut asal dan sifat kimia
• 1. Sintetik• 1.1. Anorganik : garam-garam beracun seperti
arsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri.• 1.2. Organik :• 1.2.1. Organo khlorin : DDT, BHC, Chlordane, Endrin
dll.• 1.2.2. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.• 1.2.3. Organofosfat : malathion, biothion dll.• 1.2.4. Karbamat : Furadan, Sevin dll.• 1.2.5. Dinitrofenol : Dinex dll. • 1.2.6. Thiosianat : lethane dll.• 1.2.7. Sulfonat, sulfida, sulfon.• 1.2.8. Lain-lain : methylbromida dll.• 2. Hasil alam : Nikotinoida, Piretroida, Rotenoida dll.
Cara masuk insektisida ke dalam tubuh
serangga : • Melalui dinding badan, kulit
(kutikel) • Melalui mulut dan saluran
makanan (racun perut) • Melalui jalan napas (spirakel)
misalnya dengan fumigan
Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas
• Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama.
• Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa waktu setelah penyemprotan.
4. Thiosianat5. Fluoroasetat6. Dinitrofenol7. Insektisida botanis(Piretroida)8. Inhibitor sintesis kutikel9. Sinergis10. Fumigan
NO NAMA BAHAN AKTIF NO
NAMA BAHAN AKTIF
1 2, 3, 5 – T 20 Heptaklor
2 2, 4, 5 – Triklorofenol 21 Kaptafol
3 2, 4, 6 – Triklorofenol 22 Klordan
4 Natrium 4 – Brom - 2, 5 – diklorofenol 23 Klordimefon
5 Aldikarb 24 Leptofos
6 Aldrin 25 Lindan
7 Arsonat (MSMA) 26 Metoksiklor
8 Cyhexatin 27 Mevinfos
9 Diklorodifeniltrikloroetan (DDT) 28 Monosodium metam
10 Dibromokloropropan (DBCP) 29 Natrium klorat
11 Dielrin 30 Natirum tribromofenol
12 Diklorofenol 31 Paration metal
13 Dinoseb 32 Pentaklorofenol (PCP) dan garamnya
14 EPN 33 Senyawa arsen
15 Endrin 34 Senyawa merkuri
16 Etilen Dibromidal (EDB) 35 Strikhnin
17 Fosfor Merah 36 Telodrin
18 Halogen fenol 37 Toxaphene
19 Heksaklorida (HCH) dan isomernya
TOKSIKOLOGI..• Senyawa-senyawa OK (organokhlorin,
chlorinated hydrocarbons) sebagian besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf (Schwann cells) sehingga fungsi syaraf terganggu.
• Keracunan dapat menyebabkan kematian atau bahkan pulih kembali.
• Efek lain.. Biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan
lingkungan yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena reaksi hayati tertentu.
TOKSIKOLOGI..• Semua senyawa OF (organofosfat,
organophospates) dan KB (karbamat, carbamates) bersifat perintang ChE (enzim choline esterase), enzim yang berperan dalam penerusan rangsangan syaraf.
• Keracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan kematian atau dapat pulih kembali.
• Sebagian besar insektisida dan sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari golongan OF dan KB karena bahaya yang ditimbulkan thd lingkungan tidak lama.
Parameternya..• Nilai LD50 yang tinggi (di atas
1000) menunjukkan bahwa pestisida yang bersangkutan tidak begitu berbahaya bagi manusia. LD50 yang rendah (di bawah 100) menunjukkan hal sebaliknya.
Beberapa penyakit yg dapat ditimbulkan oleh pestisida :
1. Kudis Banyak hal yang menyebabkan tumbuhnya
kudis pada kulit, salah satunya karena pestisida. Biasanya kudis yang timbul akibat pestisida akan hilang setelah pemakaian pestisida dihentikan.
2. Kemandulan Sebagian jenis pestisida terbukti dapat
menyebabkan kemandulan pada pria. Mereka tidak dapat memiliki anak lagi setelah terkena pestisida.
3. Gangguan kesadaran (cognitive dysfunction) seperti sulit mengeja, membaca, menulis, membedakan warna bahkan berbicara.
4. Bayi lahir dalam keadaan cacat Banyak jenis pestisida yang masuk melalui
kulit juga dapat masuk melalui ari-ari dan mempengaruhi bayi di dalam rahim. Beberapa penelitian menunjukan adanya hubungan antara ibu yang terkena pestisida dan cacat pada bayi, terutama pada 3 bulan pertama kehamilan. Karena pada masa inilah organ bayi sedang terbentuk.
5. Kanker Beberapa penelitian menunjukan bahwa ada
hubungan antara pestisida dan kanker pada manusia. Khususnya bagi wanita, pestisida dapat menyebabkan kanker payudara.Tapi ini tidak berarti bahwa jika anda terkena pestisida maka secara otomatis anda menderita kanker. Ini berarti bahwa resiko anda terkena kanker lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak terkena pestisida.
ANALISIS PESTISIDA DALAM TUBUH
• Preparasi : filtrasi, dialisis clean up
• Analisis kualitatif dan kuantitatif :PendahuluanSkriningKonfirmasi instrumen (GC/GC-MS, HPLC,FTIR, Spektro Uv-vis, dll)
Contoh Analisis toksikologi Pestisida dalam tubuh :•Pertama, analisis GC-MS pada botol yang berisi diazinon pada Alaxon® dan dimethoate pada Perfekthion®. •Lalu dilakukan skrining toksikologi dasar secara teliti, asam dan ekstrak neutral dari darah, plasma, isi lambung dan urin yang dites dengan immunoassay, tes pewarnaan dan GC-MS.
•Pada identifikasi formal pestisida diperoleh dengan membandingkan spektrum masa sampel pada database spektrum masa Wiley dan sampel yang disediakan oleh Riedel-de-Haen®. •Ditemukannya volatile oleh GC-FID. Aktivitas serum pseudocholinesterase ditemukan pada pemeriksaan spectrophotometry.
• Karena terjadi beberapa hemolisis, tingkat cholinesterase terdapat kombinasi plasmatik dan sel merah cholinesterase.
• Sampel kontrol dari kematian akibat bahan non organofosfat terjadi serentak dengan diatas.
• Diazinon dihitung kadarnya dengan menggunakan GC-NPD dengan malathion sebagai internal standar.
• Konsentrasi dimethoate ditemukan dengan GC-MS pada mode SIM dengan diazinon sebagai internal standar.