KELENGKAPAN

16
KATA PENGANTAR Segala puji syukur bagi Allah SWT atas selesainya penulisan laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini. Laporan ini merupakan hasil Praktikum dan Analisis yang penulis lakukan di Laboratorium Bahan Institut Teknologi Bandung. Dalam penulisan laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini, penulis banyak dapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada : 1. Allah SWT yang telah mempermudah jalan untuk menyelesaikan laporan ini. 2. Seluruh Staf teknisi Laboratorium Bahan Institut Teknologi Bandung. 3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah bekerjasama dengan sangat solid baik pada saat praktikum dan pada saat penyusunan laporan. 4. Dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga selesainya laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini. Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu, mendapat balasan dari Allah SWT. Menyadari akan segala kekurangan, penulis berharap adanya kritik dan saran yang i

description

ddd

Transcript of KELENGKAPAN

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT atas selesainya penulisan laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini. Laporan ini merupakan hasil Praktikum dan Analisis yang penulis lakukan di Laboratorium Bahan Institut Teknologi Bandung.Dalam penulisan laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini, penulis banyak dapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada :1. Allah SWT yang telah mempermudah jalan untuk menyelesaikan laporan ini.2. Seluruh Staf teknisi Laboratorium Bahan Institut Teknologi Bandung.3. Rekan-rekan satu kelompok yang telah bekerjasama dengan sangat solid baik pada saat praktikum dan pada saat penyusunan laporan.4. Dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga selesainya laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini.Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu, mendapat balasan dari Allah SWT. Menyadari akan segala kekurangan, penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan Praktikum Sifat Bahan Konstruksi Jalan ini.Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca. Amin.

Bandung, 6 Mei 2014

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KaTA PENGANTAR iDAFTAR ISIiiDAFTAR TABEL ivDAFTAR GAMBAR v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangI-11.2 TujuanI-21.3 Ruang Lingkup I-2

BAB II PENGUJIAN KARAKTERISTIK AGREGAT

2.1Pengujian Analisis Saringan Agregat II-12.1.1Dasar TeoriII-12.1.2Pelaksanaan Praktikum II-12.1.3Data dan Perhitungan II-32.1.4Diskusi II-122.2Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar, Agregat Halus dan Filler II-142.2.1Dasar Teori II-142.2.2Pelaksanaan Praktikum II-152.2.3Data dan Perhitungan II-222.2.4Diskusi II-262.3Pengujian Berat Isi Agregat II-282.3.1Dasar Teori II-282.3.2Pelaksanaan Praktikum II-292.3.3Prosedur Pelaksanaan II-302.3.3Data dan Perhitungan II-322.3.4Diskusi II-332.4Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap Tumbukan II-342.4.1Dasar Teori II-342.4.2Pelaksanaan Praktikum II-352.4.3Data dan Perhitungan II-392.4.4Diskusi II-402.5Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap Tekanan II-422.5.1Dasar Teori II-422.5.2Pelaksanaan Praktikum II-422.5.3Data dan Perhitungan II-472.5.4Diskusi II-482.6Pengujian Keausan Agregat Menggunakan Alat Abrassion Los Angeles II-492.6.1Dasar Teori II-492.6.2Pelaksanaan Praktikum II-502.6.3Data dan Perhitungan II-532.6.4Diskusi II-542.7Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan II-542.7.1Dasar Teori II-542.7.2Pelaksanaan Praktikum II-562.7.3Data dan Perhitungan II-612.7.4Diskusi II-622.8Pengujian Pelapukan Agregat Dengan Sodium Sulfat atau Magnesium Sulfat II-632.8.1Dasar Teori II-632.8.2 Pelaksanaan Praktikum II-642.8.2Data dan Perhitungan II-692.8.3Diskusi II-702.9 Pengujian Kadar Lempung Agregat Halus II-712.9.1Dasar Teori II-712.9.2Pelaksanaan Praktikum II-712.9.3Data dan Perhitungan II-762.9.4 Diskusi II-772.10 Pengujian Kelekatan Aspal Terhadap Agregat II-782.10.1 Dasar TeoriII-78 2.10.2 Pelaksanaan PraktikumII-792.10.3 Data Dan Perhitungan II-822.10.4 DiskusiII-83

BAB 3 DATA HASIL SURVEY DAN ANALISIS AWAL

3.1 Pengujian Penetrasi Bahan-Bahan BitumenIII-13.1.1 Dasar TeoriIII-13.1.2 Pelaksanaan PraktikumIII-2a. Peralatan yang DigunakanIII-3b. Persiapan Benda UjiIII-4c. Pengujian PenetrasiIII-43.1.3 Data dan PerhitunganIII-53.1.4 DiskusiIII-7a. Perbandingan Antar StandarIII-8b. HasilIII-83.2 Pengujian Berat Jenis Bitumen Keras dan TerIII-83.2.1 Dasar TeoriIII-83.2.2 Pelaksanaan PraktikumIII-10a. Peralatan yang DigunakanIII-11b. Penyiapan Benda UjiIII-11c. PengujianIII-112.2.3 Data dan PerhitunganIII-132.2.4 Diskusi III-13a. Perbandingan Antar StandarIII-13b.Hasil III-153.3 Pengujian Titik Lembek Aspal dan Terori3.3.1 Dasar TeoriIII-163.3.2 Pelaksanaan PraktikumIII-17a. Peralatan yang DigunakanIII-18b. Penyiapan Sampel III-13c. Pengujian Titik LembekIII-203.3.3 Data dan PerhitunganIII-213.3.4 DiskusiIII-13a. Perbandingan Antar StandarIII-13b.Hasil III-223.4 Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Menggunakan Cleveland Open Cup3.4.1 Dasar Teori3.4.2 Pelaksanaan PraktikumIII-24a.Peralatan yang DigunakanIII-25b. Penyiapan Sampel III-13c. Pengujian Titik Nyala dan Titik BakarIII-263.4.3 Data dan PerhitunganIII-273.4.4 Diskusi III-13a.Perbandingan Antar StandarIII-28b.HasilIII-293.5 Pengujian Daktilitas Bahan-Bahan Bitumen III-133.5.1 Dasar TeoriIII-303.5.2 Pelaksanaan PraktikumIII-31a.Peralatan yang DigunakanIII-31b.Penyiapan SampelIII-32c.Prosedur PelaksanaanIII-333.5.3 Data dan PerhitunganIII-332.5.4 Diskusi III-13a.Perbandingan Antar StandarIII-34b.HasilIII-353.6 Kehilangan Berat Akibat Pemanasan dengan Thin-Film Oven Test III-132.6.1 Dasar TeoriIII-372.6.2 Pelaksanaan PraktikumIII-38a. Peralatan yang Digunakan III-13b. Penyiapan SampelIII-39c. PengujianIII-402.6.3 Data dan PerhitunganIII-403.6.4 Diskusi III-13a. Perbandingan Antar StandarIII-44b. HasilIII-453.7 Kelarutan Bahan-Bahan Bitumen III-133.7.1 Dasar TeoriIII-472.7.2 Pelaksanaan PraktikumIII-48a. Peralatan yang DigunakanIII-50b. Penyiapan Benda UjiIII-51c. Prosedur PelaksanaanIII-513.7.3 Data dan PerhitunganIII-523.7.4 Diskusi III-13a.Perbandingan Antar StandarIII-53b.HasilIII-543.8 Viskositas Bahan-Bahan Bitumen III-133.8.1 Dasar TeoriIII-543.8.2 Pelaksanaan PraktikumIII-55a. Peralatan yang DigunakanIII-56b. Kalibrasi dan Standardisasi AlatIII-57c. Penyiapan AlatIII-58d. Penyiapan SampelIII-59e. Prosedur PelaksanaanIII-603.8.3 Data dan PerhitunganIII-603.8.4 Diskusi III-13a. Perbandingan Antar StandarIII-61b. Hasil III-623.9 Pengujian Kadar Air Aspal III-133.9.1 Dasar TeoriIII-633.9.2 Pelaksanaan Praktikum pengujian kadar aspalIII-63a. Peralatan dan bahan yang DigunakanIII-64b. Penyiapan SampelIII-643.9.3 Data dan PerhitunganIII-652.1.4 Diskusi III-13a. Perbandingan Antar StandarIII-65b. HasilIII-66

BAB 4 RENCANA KERJA SELANJUTNYA

4.1Dasar teori IV-14.2Pelaksaanaan PraktikumIV-44.2.1Pelaksanaan CampuranIV-44.2.2Pengujian Specimen MarshallIV-84.3Data dan PerhitunganIV-114.4DiskusiIV-19

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan V-15.2Rekomendasi V-3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Alir Pengujian Analisis Saringan Agregat II-2Gambar 2.2 Mesin Pengguncang Saringan II-3Gambar 2.3 Grafik Analisa Saringan Agregat Halus II-7Gambar 2.4 Grafik Analisa Saringan Agregat Sedang II-7Gambar 2.5 Grafik Analisa Saringan Agregat Kasar II-8Gambar 2.6. Penentuan persentase fraksi agregat dengan cara analitis II-11Gambar 2.7 Diagram Alir Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar II-15Gambar 2.8 Diagram Alir Pengujian Berat Jenis Agregat Halus dan Filler II-16Gambar 2.9 Penimbangan Benda Uji II-18Gambar 2.10 Kerucut Terpacung dan Batang Penumbuk II-19Gambar 2.11 Benda Uji kondisi SSD II-20Gambar 2.12 Benda uji di dalam piknometer II-21Gambar 2.13 Benda uji di dalam piknometer ditimbang II-22Gambar 2.14.Benda uji ditimbang II-30Gambar 2.15 Benda uji dalam wadah II-31Gambar 2.16 Benda uji ditimbang II-32Gambar 2.17 Diagram Alir Pegujian Kekuatan Agregat Terhadap Tumbukan II-36Gambar 2.18 Aggregate Impact Machine II-37Gambar 2.19.Pengujian Aggregate Impact Value II-39Gambar 2.20 Diagram Alir Pengujian Kekuatan Agregat Terhadap Tekanan II-43Gambar 2.21 Aggregate Crushing Machine dengan Commpression Machine II-44Gambar 2.22 Silinder Pengujian II-44Gambar 2.23 Detail Silinder Pengujian II-45Gambar 2.24 Benda Uji Crushing ditimbang II-46Gambar 2.25 Benda uji pada mesin crushing II-47Gambar 2.26 Diagram Alir Pengujian Keausan Agregat Dengan Alat Abrasi Los Angeles II-51Gambar 2.27 Alat Los Angeles II-52Gambar 2.28 Bentuk Agregat II-55Gambar 2.29 Pembagian Bentuk Agregat menurut BSI (1975) II-56Gambar 2.30 Diagram Alir Pengujian Kepipihan dan Kelonjongan II-57Gambar 2.31 Alat Pengukur Kepipihan Agregat II-58Gambar 2.32 Alat Pengukur Kelonjongan Agregat II-58Gambar 2.33 Pengujian kepipihan II-59Gambar 2.34 Pengujian Kelonjongan II-60Gambar 2.35 Diagram Alir Pengujian Pelapukan Agregat II-65Gambar 2.36 Benda uji soundness direndam II-68Gambar 2.37 Diagram Alir Pengujian Kadar Lempung Agregat Halus II-72Gambar 2.38 Pengujian Kadar Pasir II-75Gambar 2.39 Benda Uji Setelah Pasir dan Lempung Mengendap II-76Gambar 2.40 Diagram Alir Pengujian Kelekatan Aspal Terhadap Agregat II-80Gambar 3.1 Prosedur Pengujian Penetrasi Bahan BitumenIII-2Gambar 3.2 Alat PenetrasiIII-4Gambar 3.3 Pengujian PenetrasiIII-5Gambar 3.4 Diagram Alir Pengujian Berat Jenis BitumenIII-10Gambar 3.5 PiknometerIII-11Gambar 3.6 Menuangkan Benda Uji ke dalam PiknometerIII-12Gambar 3.7 Menimbang Benda Uji dan PiknometerIII-13Gambar 3.8 Diagram Alir Pengujian Titik Lembek AspalIII-18Gambar 3.9 Ilustrasi Bejana Gelas Tahan Panas dan Alat Ring and BallIII-19Gambar 3.10 (a) Benda Uji Titik Lembek di LaboratoriumIII-19Gambar 3.10 (b) Benda Uji Titik Lembek di LaboratoriumIII-20Gambar 3.10 (C) Benda Uji Titik Lembek di LaboratoriumIII-21Gambar 3.11 Diagram Alir Pengujian Titik Nyala dan Titik BakarIII-25Gambar 3.12 Cleveland Open CupIII-26Gambar 3.13 Pengujian Titik Bakar dan Titik NyalaIII-27Gambar 3.14 Diagram Alir Pengujian Daktilitas Bahan BitumenIII-31Gambar 3.15 Cetakan KuninganIII-32Gambar 3.16 Mesin Pengujian Daktilitas Bahan BitumenIII-32Gambar 3.17 Pengujian Daktilitas Bahan Bitumen di Awal PengujianIII-37Gambar 3.18 Pengujian Daktilitas Bahan Bitumen di Akhir PengujianIII-37Gambar 3.19 Diagram Alir Pengujian Kehilangan Berat Akibat Pemanasan dengan TFOTIII-38Gambar 3.20 Oven dengan Pinggan LogamIII-39Gambar 3.21 Penetrasi dan Titik Lembek Sebelum dan Setelah TFOTIII-46Gambar 3.22 Prosedur Pengujian Kelarutan Bahan BitumenIII-49Gambar 3.23 Susunan Alat Penyaring Larutan BitumenIII-50Gambar 3.24 Pengujian Kelarutan Bahan BitumenIII-52Gambar 3.25 Diagram Alir Pengujian Viskositas Bahan BitumenIII-56Gambar 3.26 Grafik Hubungan Viskositas dengan SuhuIII-61Gambar 3.27 Prosedur Pengujian Kadar AspalIII-64Gambar 3.28 Proses Uji Kadar Air AspalIII-65

Gambar 4.1 Deskripsi Berat Campuran IV-3Gambar 4.2 Grafik Hubungan Temperatur Vs ViskositasIV-6Gambar 4.3 Diagram Alir Pengujian Marshall IV-8Gambar 4.4 Pelaksanaan WaterbathIV-10Gambar 4.5 Pelaksanaan Uji MarshallIV-11Gambar 4.6 Hubungan Kadar Aspal Vs Parameter CampuranIV-15Gambar 4.7 Grafik Hubungan Kadar Aspal Vs Parameter CampuranIV-18Gambar 4.8 Tabulasi Perhitungan Kadar Aspal OptimumIV-19Gambar 4.9 Grafik Kadar Aspal Vs StabilitasIV-21Gambar 4.10 Grafik Kadar Aspal Vs FlowIV-22Gambar 4.11 Grafik Kadar Aspal Vs MQIV-23Gambar 4.12 Illustrasi Pengertian VIMIV-24Gambar 4.13 Grafik Kadar Aspal Vs VIMIV-24Gambar 4.14 Illustrasi Pengertian VMAIV-25Gambar 4.15 Grafik Kadar Aspal Vs VMAIV-25Gambar 4.16 Grafik Kadar Aspal Vs VFBIV-26Gambar 4.17 Tabulasi Perhitungan Kadar Aspal OptimumIV-27

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Halus II-4Tabel 2.2 Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Sedang II-5Tabel 2.3 Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Kasar II-6Tabel 2.4 Gradasi Agregat kasar, halus, sedang II-10Tabel 2.5 Persentase fraksi agregat gabungan terhadap spesifikasi Asphalt Institut II-11Tabel 2.6 Persentase fraksi agregat gabungan terhadap spesifikasi asphalt institute cara grafis II-12Tabel 2.7 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar II-24Tabel 2.8 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus II-25Tabel 2.9 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Filler II-26Tabel 2.10 Hasil perhitungan Berat isi agregat II-33Tabel 2.11 Kekuatan Agregat Terhadap Tumbukan II-40Tabel 2.12 Pemeriksaan Kekuatan Agregat Terhadap Tekanan II-48Tabel 2.13 Pemeriksaan Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles II-53Tabel 2.14 Pemeriksaan Indeks Kepipihan dan Kelonjongan II-61Tabel 2.15 Ukuran Saringan yang digunakan II-66Tabel 2.16 Pemeriksaan Pelapukan Agregat Dengan Sodium Sulfat Atau Magnesium Sulfat II-70Tabel 2.17 Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat II-77Tabel 2.18 Pemeriksaan Kelekatan Agregat Terhadap Aspal II-82Tabel 3.1 Pemeriksaan Penetrasi Bahan-Bahan Bitumen (Penetration Of Bituminous Materials)III-6Tabel 3.2 Pemeriksaan Berat Jenis BitumenIII-14Tabel 3.3 Pemeriksaan Titik Lembek Aspal (Softening Point of Asphalt and Tar with Ring and Ball Test) III-21Tabel 3.4 Pemeriksaan Titik Nyala dan Titik Bakar Menggunakan Cleveland Open (Flash and Fire Points by Cleveland Open Cup)III-28Tabel 3.5 Pemeriksaan Daktilitas Bahan-Bahan Bitumen (Ductility of Bituminous Materials)III-33Tabel 3.6 Pemeriksaan Kehilangan Berat Akibat Pemanasan Dengan Thin-Film Oven Test (Loss on Heating by Thin-Film Oven Test)III-41Tabel 3.7 Pemeriksaan Daktilitas Setelah Kehilangan Berat (Ductility after Loss on Heating)III-41Tabel 3.8 Pemeriksaan Titik Lembek Setelah Kehilangan Berat (Softening Point after Loss On Heating)III-42Tabel 3.9 Pemeriksaan Penetrasi Setelah Kehilangan Berat (Penetration after Loss on Heating)III-43Tabel 3.10 Persyaratan Asphalt Institute setelah Loss on HeatingIII-45Tabel 3.11 Pemeriksaan Kelarutan Bahan-Bahan Bitumen (Solubility Of Bitumen Materials)III-52Tabel 3.12 Termometer Kekentalan Saybolt ASTMIII-57Tabel 3.13 Kekentalan Saybolt Oli StandarIII-57Tabel 3.14 Media bak perendam yang disarankanIII-59Tabel 3.15 Pemeriksaan Viskositas Bahan-Bahan Bitumen (Viscosity of Bituminous Materials)III-61

Tabel 4.1 Komposisi Campuran Beraspal Bergradasi Rapat dari Asphalt InstituteIV-2Tabel 4.2 Deskripsi Campuran yang DiujiIV-3Tabel 4.3 Faktor Koreksi Nilai StabilitasIV-14Tabel 4.4 Kriteria Perencanaan CampuranIV-16Tabel 4.5 Pengujian Dengan Metode MarshallIV-17Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Praktikum Dengan Spesifikasi Ashpalt InstitueIV-19

x