Kelayakan Inguinalis Hernioplasty
-
Upload
khairunnisa-anwar -
Category
Documents
-
view
27 -
download
3
description
Transcript of Kelayakan Inguinalis Hernioplasty
![Page 1: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/1.jpg)
Abstrak
Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelayakan dan
keselamatan hernioplasty di bawah anestesi lokal pada pasien usia lanjut dengan
komorbiditas yang signifikan.
Metode: Sebanyak 218 pasien menjalani operasi hernia inguinalis antara Juni 2009 dan Juli
2012. adanya kondisi komorbiditas dan komplikasi kemudian dibandingkan di antara pasien
yang lebih muda dan yang lebih tua dari 70 tahun.
Hasil: Perbaikan Hernia pada pasien yang lebih tua lebih mungkin terkait dengan kondisi
komorbiditas daripada pasien lain yang lebih muda (hipertensi: 25% vs 8,16%, penyakit
jantung: 50% vs 22%, hipertrofi prostat jinak 60% vs 30%). Komplikasi pasca operasi yang
paling umum pada kedua kelompok adalah kekambuhan, infeksi luka, retensi urin. Ada
terdapat tingkat komplikasi yang sedikit lebih tinggi pada kelompok lansia.
Kesimpulan: Perbaikan hernia inguinal dengan anestesi lokal cukup aman dan menghasilkan
tingkat keberhasilan yang baik pada pasien usia lanjut meskipun adanya tingkat komorbitas
khas yang lebih tinggi pada pasien ini.
[1]
![Page 2: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar belakang
Hernia inguinalis adalah penyakit yang sangat umum dan lebih sering terjadi pada usia lanjut
dibandingkan pada pasien yang lebih muda. Terjadi meningkat dari 11 per 10.000 orang-
berusia 16-24 tahun menjadi 200 per 10.000 orang berusia 75 tahun ke atas [1]. Perbaikan
hernia inguinalis adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan di seluruh dunia [2].
Apalagi permintaan layanan bedah untuk hernia inguinalis meningkat karena peningkatan
populasi lansia [3]. Patologi ini menyebabkan sakit yang membuat tidak nyaman dan
pembengkakan yang tidak dapat dipandang dengan kasat mata dan ditetapkan bahwa
hernioplasty memberikan pasien peningkatan yang luar biasa pada kualitas kehidupan yang
juga pada geriatri [3-5]. Selain itu, operasi elektif rutin memungkinkan kita untuk
menghindari komplikasi akut seperti penjeratan (strangulation), obstruksi usus, dan infark
yang merupakan komplikasi yang paling penting dari hernia yang tidak diobati, dan
berpotensi mengancam nyawa [6].
Menurut literatur pendekatan yang paling aman untuk pasien geriatri adalah dengan
melakukan hernioplasty dalam operasi terbuka [7] menggunakan anestesi lokal [8,9] tetapi
beberapa penulis menunjukkan bahwa lebih baik untuk mengambil pendekatan yaitu
menunggu dan waspada terutama pada pasien dengan tanpa gejala [10,11]. Dalam
penelitian ini kami mengevaluasi dampak hernioplasty dengan anestesi lokal pada pasien
yang lebih muda dan yang lebih tua dari 70 tahun. Kami membandingkan frekuensi
komplikasi dan komorbiditas dalam dua kelompok tersebut untuk memverifikasi kelayakan
dan keamanan dari pendekatan ini pada usia lanjut.
[2]
![Page 3: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/3.jpg)
Metode
Dalam studi ini kami memasukkan pasien dengan hernia inguinalis yang masuk kedalam
fasilitas penelitian kami pada periode antara Juni 2009 dan Juli 2012. Pasien dengan
kekambuhan, hernia bilateral, ukuran hernia besar dan semua kasus yang menjalani
anestesi umum tidak kami ikutkan dalam penelitian. Sebanyak 218 hernioplasties dilakukan
oleh ahli bedah spesialis di anestesi lokal, 98 di antaranya adalah pasien di bawah 70 tahun
dan 120 pasien berada di atas 70 tahun. Semua prosedur dilakukan seperti yang dijelaskan
oleh Rutkow dan Robbins [12] atau dengan teknik Lichtenstein dengan standar-berat
polypropylene mesh [13]. Antibiotik profilaksis tidak digunakan [14]. Pasien kelas 1 dan 2
American Society of Anaesthesiologists (ASA) menjalani sedasi mendalam (midazolam,
fentanyl) dikombinasikan dengan blok bidang anestesi lokal (lidokain tanpa adrenalin) dan
dipantau oleh oksimetri pulsa. Prosedur ASA untuk pasien kelas 3 dan 4 dilakukan di
hadapan ahli anestesi dan sedasi mendalam tidak digunakan [9,15,16]. Komorbiditas telah
didaftarkan dalam waktu pra-operasi. Setelah operasi pasien diperiksa setelah 1 minggu dan
untuk kedua kalinya setelah 1 bulan untuk mengevaluasi adanya komplikasi pasca-operasi.
[3]
![Page 4: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/4.jpg)
Hasil
Tak satu pun dari 218 prosedur dipersulit oleh efek samping karena teknik anestesi atau
komplikasi yang berkaitan dengan prosedur lain dan tidak ada kematian. Ada tingkat yang
lebih tinggi pada komorbiditas dalam kelompok dengan usia lebih dari 70 tahun. Penyakit
utama terkait yang diamati adalah: hipertrofi prostat jinak (BPH 60% pada usia di atas 70
dan 30% pada usia di bawah 70), kardiovaskular (CD 50% pada usia di atas 70 dan 22% pada
usia di bawah 70), hipertensi ( 25% pada usia di atas 70 dan 8,16% pada usia di bawah 70),
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK, 12,5% pada usia di atas 70 dan 6,12% pada usia di
bawah 70). Komorbiditas lain yang kami temukan adalah obesitas, diabetes, sirosis hati dan
gagal ginjal [Tabel 1]. Komplikasi intraoperatif yang terjadi adalah pendarahan parah (5
kasus) dan aritmia (3 kasus). Komplikasi pasca-operasi yang terjadi adalah: kekambuhan (12
kasus), infeksi luka (11 kasus), jeratan saraf (10 kasus), infeksi jala (6 kasus), retensi urin (5
kasus), dan hematoma luka (4 kasus). Ada tingkat komplikasi yang sedikit lebih tinggi pada
kelompok lansia, sebenarnya kekambuhan terjadi pada 7,5% usia lebih tua dibandingkan
dengan 3,6%, luka infeksi 6,6% dibandingkan 3,6%, infeksi jala/mesh 3,3% dibandingkan
2,04%, retensi urin dalam 3,3% dibandingkan 1,02 % [Tabel 2]. Secara keseluruhan tingkat
komplikasi tidak terlalu tinggi bahkan pada pasien yang memiliki persentase komorbiditas
yang lebih tinggi.
[4]
![Page 5: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/5.jpg)
[5]
![Page 6: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/6.jpg)
Kesimpulan
Perbaikan hernia inguinal dengan anestesi lokal cukup aman dan menghasilkan tingkat
keberhasilan yang baik pada pasien usia lanjut meskipun adanya tingkat komorbitas khas
yang lebih tinggi pada pasien ini.
References
1. Chow A, Purkatyastha S, Athanasiou T, Tekkis P, Darzi A: Inguinal hernia.
BMJ Clin Evid 2007, 4:1-20.
2. Baskerville PA, Jarret PEM: Day case inguinal hernia. Ann R Coll Surg Engl
1983, 65:224-225.
3. Turrentine FE, Wang H, Simpson VB, et al: Surgical risk factors, morbidity,
and mortality in elderly patients. J Am Coll Surg 2006, 203:865-877.
4. Patti R, Aiello P, Di Vita G: Improvement of quality of life in elderly after
inguinal hernioplasty. In Part of the Supplement: XXIII Annual Meeting of the
Italian Society of Geriatric Surgery; 24 August 2011 BMC Geriatrics 2011,
11(Suppl 1):A44.
5. Zieren J, Zieren HU, Wenger F, Muller JM: Repair of inguinal hernia in
elderly. Results of the plug-and-patch repair with special reference to
quality of life. Chirurg 2000, 71(5):564-567.
6. Nehme AE: Groin hernias in elderly patients. Management and
prognosis. Am J Surg 1983, 146:257-260.
7. Pokorny H, Klinger A, Schmid T, Fortelny R, Scheyer M, et al: Recurrence
and complications after laparoscopic versus open inguinal hernia repair:
results of a prospective randomized multicenter trial. Hernia 2008,
12:385-389.
[6]
![Page 7: Kelayakan Inguinalis Hernioplasty](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022071803/55cf9afd550346d033a450d5/html5/thumbnails/7.jpg)
8. Sanjay P, Leaver H, Shaikh I, Woodward A: Lichtenstein hernia repair
under different anaesthetic techniques with special emphasis on
outcomes in older people. Austral. J. on Ageing 2011, 30(2):93-97.
9. Nienhuijs SW, Remijn EEG, Rosman C: Hernia repair in elderly patients
under unmonitored local anaesthesia is feasible. Hernia 2005, 9:218-222.
10.Fitzgibbons RJ Jr, Giobbie-Hurder A, Gibbs JO, et al: Watchful waiting vs.
repair of inguinal hernia in minimally symptomatic men: a randomized
clinical trial. JAMA 2006, 295:285-292.
11.O’ Dwyer PJ, Norrie J, Alani A, et al: Observation or operation for patients
with an asymptomatic inguinal hernia: a randomized clinical trial. Ann
Surg 2006, 244:167-173.
12.Robbins AW, Rutkow IM: Mesh plug repair and groin hernia surgery. Surg
Clin North AM 1998, 78:1007-1023.
13.Kurzer M, Belsham PA, Kark AE: The Lichtenstein repair for groin hernias.
Surg Clin North Am 2003, 83:1099-1117.
14.Simons MP, Aufenacker T, Bouillot JL, Campanelli G, et al: European Hernia
Society guidelines on the treatment of inguinal hernia in adult patient.
Hernia 2009, 13:343-403.
15.Rispoli C, Rocco N, Iannone L, Compagna R, De Magistris L, Braun A,
Amato B: Developing guidelines in geriatric surgery: role of the grade
system. BMC Geriatrics 2009, 9(SUPPL. 1), Article n.A99.
16.Amato B, Moja L, Panico S, Persico G, Rispoli C, Rocco N, Moschetti I:
Shouldice technique versus other open techniques for inguinal hernia
repair. ( Review ). Cochrane database of systematic reviews (Online) 2012, 4:
CD001543.
[7]