Kelas X
description
Transcript of Kelas X
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB I
BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK
INDONESIA
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 6-10)
No. Jawaban No. Jawaban
1. D 26. B
2. B 27. E
3. A 28. D
4. B 29. E
5. E 30. A
6. C 31. B
7. D 32. C
8. A 33. E
9. B 34. D
10. E 35. C
11. D 36. A
12. A 37. B
13. D 38. D
14. E 39. E
15. C 40. C
16. B 41. D
17. E 42. B
18. D 43. C
19. A 44. E
20. B 45. A
21. A 46. B
1
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
22. B 47. E
23. C 48. C
24. D 49. D
25. E 50. A
II. Isian
(Hlm. 10)
1. Indonesia.
2. Pancasila.
3. Memaksa.
4. Penduduk negara adalah sekelompok orang yang mendiami daerah tertentu, dalam jangka
waktu tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang. Setiap negara mempunyai penduduk
dan kekuasaan negara menjangkau semua penduduk di dalam wilayahnya.
5. Negara federasi.
6. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.
7. Demokrasi.
8. Republik presidensial multipartai yang demokratis.
9. Latin.
10. BPUPKI.
11. Negara.
12. Etnonasionalisme.
13. Hitam.
14. Sikap patriotis.
15. Defisit nasionalisme.
2
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
IV. Menjodohkan
(Hlm. 11-12)
1. d (pengakuan de facto)
2. c (berdaulat ke dalam)
3. c (sifat monopoli negara)
4. a (negara bagian)
5. o (sifat mencakup semua)
6. t (Pasal 1 ayat 1 UUD 1945)
7. r (R. Soenardjo Wirjopranoto)
8. f (Mr. Susanto Tirtoprodjo)
9. s (monarki)
10. h (pemilihan umum)
11. v (patria)
12. j (nasionalisme hitam)
13. l (defisit nasionalisme)
14. k (nasionalisme diaspora)
15. w (aktualisasi nasionalisme)
3
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB II
SISTEM HUKUM NASIONAL
I. Pilihan Ganda
(Hlm: 23-28)
No. Jawaban No. Jawaban
1. A 26. A
2. B 27. E
3. E 28. A
4. D 29. E
5. C 30. C
6. B 31. B
7. D 32. B
8. C 33. A
9. D 34. D
10. E 35. B
11. C 36. C
12. D 37. E
13. B 38. B
14. A 39. A
15. E 40. D
16. D 41. B
17. A 42. C
18. B 43. D
19. D 44. E
20. C 45. B
21. E 46. A
22. C 47. E
4
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
23. A 48. D
24. D 49. E
25. B 50. D
II. Isian
(Hlm. 28)
1. Sumber hukum materiil.
2. Lebih mengutamakan kodifikasi hukum.
3. Mengutamakan pendapat para ahli dan praktisi hukum.
4. Ius constitutum.
5. Menegakkan supremasi hukum dan hak-hak asasi manusia, berdasarkan keadilan dan
kebenaran.
6. Materi hukum materiil dan hukum acara (hukum formil). Komponen lainnya adalah
komponen yang bersifat prosedural, yaitu proses penyelidikan/penyidikan, penuntutan,
dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan (mengadili).
7. Keadilan hukum.
8. Hukum acara memuat peraturan mengenai cara-cara mengajukan suatu perkara ke muka
pengadilan dan tata cara hakim memberi putusan.
9. Pengadilan di lingkungan peradilan umum, pengadilan di lingkungan peradilan agama,
pengadilan di lingkungan peradilan militer, dan pengadian di lingkungan peradilan tata
usaha Negara (PTUN).
10. Lima (5) tahun.
11. Pancasila sebagaima yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
12. Sukarela.
13. Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin corruption, dari kata kerja corrumpere = busuk,
rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Menurut Transparency International,
korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri,
yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang
5
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada
mereka.
14. Korupsi adalah bentuk kejahatan, karena mencuri/mencaplok uang rakyat. Uang rakyat
yang dicuri berakibat mandeknya pembangunan untuk masyarakat banyak. Jadi,
menyengsarakan banyak orang.
15. Segenap warga negara.
III. Menjodohkan
(Hlm. 29)
1. g (seharusnya: materi hukum)
2. b (sistem hukum Anglo-Saxon)
3. a (traktat multilateral)
4. o (sistem hukum Eropa Kontinental)
5. m (substansi hukum)
6. q (keadilan objektif)
7. t (hukum formal)
8. h (pengadilan negeri)
9. r (pengadilan tinggi)
10. e (Mahkamah Konstitusi)
11. v (memiliki legitimitas)
12. l (takut terhadap aparat)
13. k (seharusnya: corruptio)
14. j (seharusnya: UU No. 30 tahun 2002)
15. x (Inpres 5/2004)
6
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB III
PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 43-47)
No. Jawaban No. Jawaban
1. D 26. A
2. A 27. C
3. B 28. D
4. C 29. E
5. E 30. B
6. A 31. E
7. B 32. C
8. C 33. A
9. D 34. B
10. A 35. E
11. E 36. B
12. A 37. C
13. D 38. E
14. C 39. A
15. E 40. B
16. B 41. E
17. B 42. B
18. D 43. A
19. D 44. D
20. E 45. B
21. D 46. B
22. B 47. E
7
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
23. A 48. A
24. E 49. E
25. C 50. A
II. Isian
(Hlm. 47)
1. Dokumen “Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM)” tahun 1948.
2. Karena istilah right of man bias laki-laki; seolah-olah hanya laki-laki yang
memiliki hak asasi. (Man berarti laki-laki).
3. Hak untuk hidup, hak atas kebebasan dari penyiksaan, hak atas kesamaan di muka
peradilan, hak kebebasan beragama, hak kebebasan perpikir dan menyatakan
pendapat, dan sebagainya.
4. Hak atas bantuan hukum.
5. Hak untuk ambil bagian dalam kehidupan budaya.
6. Bill of rights, 1689.
7. UDHR (Universal Declaration of Human Rights) tahun 1948.
8. Menciptakan perundang-undangan yang lengkap tentang HAM serta membentuk
lembaga peradilan HAM.
9. Melaporkan pelanggar HAM kepada pihak berwajib.
10. Kejahatan kemanusiaan.
11. Konvensi.
12. Deklarasi.
13. UDHR (Universal Declaration of Human Rights), CHR (Commission of Human
Rights).
14. Yaitu, misalnya instrumen-instrumen HAM yang dibuat oleh Uni Afrika,
Organization of American States, Dewan Eropa, Uni Eropa, OKI, dan sebagainya.
Semuanya bersifat regional.
15. Mempersiapkan berbagai rancangan konvensi dan deklarasi.
8
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
III. Menjodohkan
(Hlm. 48)
1. b (HAM generasi kedua).
2. e (non-derogable).
3. r (HAM generasi pertama)
4. a (prinsip implementasi HAM).
5. d (UU No. 39 tahun 1999)
6. v (tantangan struktural)
7. t (kewajiban warga negara)
8. g (tantangan kultural)
9. w (peran serta organisasional)
10. f (peran serta non-organisasional)
11. i (UDHR: Universal Declaration of Human Rights)
12. y (CAT: Committee Against Torture)
13. n (The Hague)
14. z (kejahatan agresi)
15. l (permanen)
9
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
EVALUASI SEMESTER I
I. Pilihan ganda
(Hlm. 56-59)
No. Jawaban No. Jawaban
1. B 21 B
2. A 22 C
3. C 23 D
4. D 24 E
5. E 25 D
6. C 26 A
7. A 27 D
8. B 28 E
9. B 29 C
10. A 30 B
11. E 31 A
12. C 32 E
13. D 33 D
14. D 34 E
15. B 35 A
16. D 36 A
17. B 37 C
18. C 38 B
19. A 39 D
20. D 40 E
10
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
II. Isian
(Hlm. 59-60)
1. Negara federasi/negara serikat
2. Materi hukum materiil.
3. Sistem hukum Eropa Kontinental.
4. Non-derogable.
5. Kesadaran hukum masyarakat.
6. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, yang berarti urusan umum (public
affairs); dalam konteks negara, itu berarti negara dimiliki dan dikawal oleh
rakyat.
7. Genosida.
8. UU No. 5 Tahun 2004.
9. Mahkamah Pidana Internasional.
10. Chauvinisme
III. Esai
(Hlm. 60)
1. Negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik; sedangkan bangsa adalah
satu kesatuan masyarakat yang terikat oleh kesamaan tertentu.
2. (Dijawab oleh siswa sendiri!)
3. Negara republik adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara di
luar sistem pewarisan, misalnya melalui proses pemilu langsung oleh rakyat.
Contoh: Indonesia adalah negara republik karena jabatan kepala negaranya
(Presiden) diisi melalui pemilihan langsung oleh rakyat.
4. Ada 3 (tiga) sebab: Pertama, faktor manusia; yaitu, faktor–faktor personal aparat,
seperti: mentalitas aparat yang buruk; kemampuan kerja aparat yang kurang
memadai; pendapatan aparat yang rendah; kemiskinan keluarga, dan faktor–faktor
personal lainnya. Kedua, faktor lingkungan; yaitu, lingkungan yang kurang
11
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
kondusif. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan politik, budaya dan
manajemen birokrasi, seperti berikut ini: (1) Iklim politik yang dibangun dan
dipertahankan berlandaskan jaringan dan loyalitas politik dengan imbalan
material atau finansial atau kekuasaan (iklim politik patrimonial); (2) Budaya di
mana pengusaha cenderung menuntut upeti dari rakyat dengan sukarela
memberikannya sebagai perwujudan kesetiaan kepada penguasa (budaya feodal);
(3) Manajemen kekuasaan yang memberi keleluasaan berlangsungnya praktik
korupsi. Lebih dari itu, manajemen kekuasaan (birokrasi) tersebut tidak
melakukan upaya–upaya yag jelas dan tegas untuk mencegah serta memberantas
praktik korupsi tersebut (sistem kekuasaan kleptokrasi).
Ketiga, gabungan faktor manusia dan faktor lingkungan. Menurut
pandangan ini, korupsi terjadi karena interaksi berbagai faktor, baik itu faktor
personal aparat maupun faktor lingkungan sebagaimana disebutkan di atas.
5. Untuk menjamin perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi
manusia, sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis.
12
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB IV
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 68-72)
No. Jawaban No. Jawaban
1. C 26. C
2. D 27. D
3. C 28. D
4. E 29. C
5. D 30. B
6. B 31. A
7. A 32. E
8. C 33. B
9. E 34. A
10. D 35. C
11. E 36. A
12. B 37. D
13. A 38. A
14. C 39. E
15. D 40. D
16. A 41. B
17. B 42. B
18. A 43. C
19. C 44. B
20. D 45. D
21. C 46. C
13
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
22. B 47. D
23. D 48. E
24. A 49. C
25. B 50. C
II. Isian
(Hlm. 72-73)
1. Sosialisme berpandangan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk kreatif
dan dapat memperoleh kebahagiaan serta kepuasan melalui kerja bersama.
Manusia pada dasarnya berwatak sosial dan memiliki rasa kesetiakawanan atau
solidaritas. Oleh karena manusia berwatak sosial maka kerjasama/kooperasi itu
merupakan sesuatu yang alamiah bagi manusia, dan sekaligus merupakan
organisasi sosial yang diperlukan manusia. Sosialisme berpendapat bahwa
manusia saling tergantung satu sama lain tidak saja dalam hal materi namun juga
dalam hal budaya dan spiritual. Manusia tidak mungkin sepenuhnya berada di
luar masyarakat. Manusia adalah makhluk yang dibentuk oleh lingkungan, bukan
pribadi yang memiliki sifat-sifat bawaan atau turunan semata.
2. Prinsip politik liberalisme mencakup pengakuan atas hak-hak asasi politik, seperti
hak berserikat, berkumpul, hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun
tertulis, hak partisipasi, hak memutuskan bentuk kenegaraan yang akan dibangun,
dan hak menentukan kebijakan pemerintahan. Perwujudan hak berbicara dan hak
memilih mensyaratkan kebebasan warga untuk memilih berragam doktrin politik
yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan umum harus diikuti
oleh banyak partai politik.
3. Menurut komunisme segala alat produksi harus di tangan negara dan hak milik
perseorangan, seperti rumah, kendaraan, dan sebagainya tidak diakui.
4. Manusia adalah makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Menurut
Pancasila kedua hal itu harus selaras dan seimbang. Kebebasan individu tidak
boleh merusak semangat kerjasama antarwarga, namun keserjasama antarwarga
juga tidak boleh mematikan kebebasan individu.
14
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
5. Sistem politik yang sesuai dengan dasar negara Pancasila adalah sistem demokrasi
tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Pemerintahan dijalankan oleh wakil
rakyat yang dipilih melalui pemilu, dan bertanggungjawab atas pelaksanaan
pemerintahannya baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada rakyat yang
berdaulat. Dalam pelaksanaan demokrasi harus dihindarkan kekerasan karena
yang diutamakan adalah musyawarah untuk mufakat. Hak-hak politik rakyat,
seperti hak berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat dijamin dan
dilindungi oleh negara.
6. Konstitusionalisme.
7. Undang-Undang Dasar.
8. Konstitusi yang kaku.
9. Menjamin hak-hak asasi warga negara.
10. Pernyataan tentang gagasan-gagasan politik, moral, dan keagamaan.
11. Dasar negara.
12. Aturan-aturan dasar dalam negara (staatsgrundgesetz).
13. Sebagai penjabaran sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, di dalam UUD
1945 terdapat sejumlah pasal yang menjamin hak-hak asasi manusia. Pada
mulanya pasal-pasal UUD 1945 yang menjamin hak asasi manusia hanyalah pasal
27 ay. 1, 2; pasal 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Dalam perkembangan terakhir
melalui Sidang Tahunan I, tahun 2000 MPR RI telah memasukkan berbagai
ketentuan tentang hak asasi ke dalam pasal 28 A s/d J UUD 1945.
14. Sila ke-5.
15. Kaidah Negara yang fundamental: (1) pokok pikiran Persatuan; (2) pokok pikiran
Keadilan Sosial; (3) pokok pikiran Kedaulatan Rakyat; (4) pokok pikiran
Ketuhanan.
15
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
III. Menjodohkan
(Hlm. 73-74)
1. t (philosophische grondslag)
2. s (ekonomi campuran)
3. d (Amerika Serikat)
4. c (negara demokratis baru)
5. b (Inggris)
6. UUDS 1950
7. e (PPKI)
8. f (Pembukaan dan Batang Tubuh)
9. g (fleksibel)
10. n (MPR)
11. y (alinea pertama Pembukaan UUD 1945)
12. j (mengembangkan budaya taat hukum)
13. l (alinea ke-2 Pembukaan UUD 1945)
14. k (lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945)
15. i (alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945)
16
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB V
PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 87-91)
No. Jawaban No. Jawaban
1. C 21. D
2. E 22. A
3. B 23. B
4. B 24. C
5. E 25. E
6. A 26. A
7. B 27. B
8. A 28. C
9. C 29. B
10. B 30. A
11. E 31. D
12. D 32. A
13. E 33. B
14. C 34. C
15. E 35. D
16. A 36. E
17. E 37. B
18. A 38. E
19. D 39. B
20. A 40. A
17
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
II. Isian
(Hlm. 92)
1. Tenaga kerja asing dalam suatu negara.
2. Para turis mancanegara.
3. Orang-orang Cina,, Arab, India, Mesir, dan lain-lain.
4. UU No. 12 Tahun 2006.
5. Naturalisasi.
6. Persyaratan memperoleh kewarganegaraan berbeda-beda antara satu negara dengan negara
lainnya.
7. Persamaan politik.
8. Masyarakat feodal.
9. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 dan Pasal 28 I ayat 2.
10. Contohnya: meskipun peraturan yang berada bersifat netral, praktik sehari-hari
menunjukkan bahwa seseorang tidak bias diterima sebagai anggota militer karena
ia bersuku X. Contoh lain: meskipun peraturan yang berada bersifat netral, praktik
sehari-hari menghambat seseorang menjadi pimpinan nasional karena yang
bersangkutan beragama Y.
III. Menjodohkan
(Hlm. 93)
1. j (asas kewarganegaran tunggal)
2. n (asas tempat kelahiran)
3. g dan l (penduduk)
4. a (warga negara)
5. i (orang asing)
6. b (asas kesatuan hukum)
7. h (asas persaman derajat)
18
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
8. c (pewarganegaraan)
9. k (asas persamaan hukum)
10. d (persamaan hak di bidang ekonomi)
19
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
BAB VI
SISTEM POLITIK INDONESIA
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 104-108)
No. Jawaban No. Jawaban
1. A 21. D
2. B 22. B
3. A 23. E
4. C 24. D
5. B 25. C
6. B 26. E
7. D 27. D
8. E 28. D
9. C 29. C
10. C 30. B
11. B 31. C
12. D 32. B
13. E 33. C
14. C 34. E
15. A 35. D
16. E 36. B
17. A 37. E
18. E 38. B
19. A 39. A
20. E 40. D
20
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
II. Isian
(Hlm. 108)
1. Tuntutan. (selain itu: dukungan dan sikap apatis).
2. Interest articulation.
3. LSM dan Ormas.
4. Lembaga legislatif.
5. Sosialisasi politik.
6. Komunikasi politik.
7. Sistem politik.
8. Proses politik.
9. Fungsi politik.
10. Sistem politik demokrasi Pancasila.
III. Menjodohkan
(Hlm. 109)
1. i (fungsi kontrol)
2. c dan g (Mahkamah Agung)
3. n (Mahkamah Konstitusi)
4. a (partai politik)
5. h (MPR)
6. b (perumusan kepentingan); (catatan: bisa juga menjawab e!)
7. e (memadukan kepentingan)
8. c dan g (Mahkamah Agung)
9. m (pembentukan sikap politik)
10. f (rekrutmen politik)
21
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
EVALUASI SEMESTER II
I. Pilihan Ganda
(Hlm. 115-118)
No. Jawaban No. Jawaban
1. A 21. D
2. B 22. A
3. B 23. C
4. C 24. E
5. E 25. E
6. D 26. C
7. C 27. B
8. B 28. C
9. E 29. C
10. E 30. C
11. C 31. E
12. D 32. C
13. B 33. E
14. A 34. D
15. B 35. D
16. B 36. C
17. D 37. E
18. E 38. C
19. D 39. A
20. A 40. B
22
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
II. Isian
(Hlm. 119)
1. Melakukan pendidikan politik, berupa voter education dan civic education.
2. Hak repudiasi.
3. Konstitusionalisme.
4. Tidak adanya keistimewaan khusus. (dimensi lainnya adalah: kesempatan yang
sama diberikan kepada setiap orang.)
5. Undang-Undang Dasar.
6. KNPI. Contoh lain: AMPI, Pemuda Pancasila, dll.
7. Karena adanya perbedaan penggunaan asas kewarganegaraan antarnegara.
8. Cara seseorang memperoleh kewarganegaraan. (Hal lain yang diatur adalah:
tentang kehilangan kewarganegaraan dan tentang memperoleh kembali
kewarganegaraan Indonesia.)
9. Fungsi dasar negara adalah: (1) dasar berdiri dan tegaknya negara; (2) dasar
kegiatan penyelenggaraan negara; (3) dasar partisipasi warga negara; (4) dasar
pergaulan antarwarga negara; (5) dasar dan sumber hukum nasional.
10. Serikat-serikat buruh, KADIN (Kamar Dagang dan Industri), dll.
III. Esai(Hlm. 119)
1. Warga negara Indonesia adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi
sebagai anggota penuh negara Indonesia. Mereka (dituntut untuk) memberikan
kesetiaannya kepada negara Indonesia, menerima perlindungan darinya, serta
menikmati hak untuk ikut-serta dalam proses politik di Indonesia. Mereka
mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negara Indonesia
meskipun yang bersangkutan telah berdomisili di luar negeri, asalkan ia tidak
memutuskan kewarganegaraannya.
2. Sebab, konstitusi merupakan hukum dasar dan hukum tertinggi, serta mempunyai
dua fungsi pokok: pertama, menentukan dan membatasi kekuasaan pemerintah;
kedua, menjamin hak-hak asasi warga Negara.
23
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
3. Indonesia jelas menganut prinsip persaman kedudukan warga Negara. Hal itu
secara jelas diatur dalam undang-undang yang baru, yakni Undang-Undang No.
12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Undang-
undang tersebut disahkan dalam sidang paripurna DPR pada tanggal 11 Juli
2006. Dengan demikian, berbagai peraturan perundang-undangan lama mengenai
Kewarganegaraan Republik Indonesia sudah tidak berlaku lagi. Perlu dicatat
bahwa undang-undang baru ini menyempurnakan undang-undang lama. Undang-
undang lama masih dianggap diskriminatif serta belum menjamin secara jelas
hak-hak asasi serta kesetaraan.
Berikut ini beberapa beberapa perbedaan penting Undang-Undang No. 12
Tahun 2006 jika dibandingkan dengan berbagai ketentuan perundang-undangan
lama mengenai warga negara: Pertama, secara filosofis undang-undang baru ini
bersifat non-diskriminatif, lebih menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan
kedudukan antarwarga negara, serta memberikan perlindungan terhadap
perempuan dan anak-anak. Kedua, secara yuridis undang-undang baru disusun
berdasarkan UUD 1945 (hasil amandemen) yang lebih menjamin hak asasi
manusia dan hak warga negara. Ketiga, secara sosiologis undang-undang baru
sesuai dengan perkembangan global terkini yang menghendaki adanya persamaan
perlakuan dan kedudukan warga negara di hadapan hukum serta adanya
kesetaraan dan keadilan jender. Singkatnya, UU kewarganegaraan yang baru
lebih menjamin tegaknya persamaan kedudukan warga negara.
Hal itu akan lebih jelas melalui dua ilustrasi berikut. Pada masa lalu,
orang-orang keturunan Tionghoa dianggap sebagai “warga negara kelas dua”.
Mereka mengalami diskriminasi di berbagai bidang kehidupan. Misalnya, berbeda
dari warga negara lainnya, mereka harus memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan
Indonesia (SBKRI), yang proses untuk mendapatkannya umumnya berbelit-belit
dan mahal. Mereka tak bisa bekerja di bidang-bidang tertentu seperti pegawai
negeri dan militer. Mereka juga mengalami diskriminasi untuk bisa belajar di
perguruan tinggi negeri serta menduduki berbagai jabatan politik seperti anggota
24
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
parlemen, pimpinan daerah, dan pimpinan nasional. Berdasarkan UU
kewarganegaraan yang baru, orang-orang keturunan Tionghoa mempunyai
kedudukan dan hak yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Sama
seperti warga negara Indonesia lainnya, mereka tidak memerlukan lagi Surat
Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Mereka juga bisa berkiprah di
berbagai bidang kehidupan, termasuk menjadi pegawai negeri, militer, dan
politik.
Begitu pula, pada masa lalu ada diskriminasi terhadap perempuan dan
anak-anak. Menurut UU Kewarganegaraan lama, bila seorang perempuan warga
negara Indonesia menikah dengan pria warga negara asing, maka anaknya akan
menjadi warga negara asing. Hal itu tentu saja merupakan perlakuan tidak adil
terhadap si perempuan dan anaknya; sebab mengakibatkan ketidaknyamanan
psikologis bagi si perempuan dan anaknya, di samping mengakibatkan adanya
biaya administrasi kependudukan yang tinggi. Maka, demi tegaknya keadilan
jender dan anak, UU Kewarganegaraan baru mengakui anak tersebut sebagai
warga negara Indonesia (meskipun anak tersebut mungkin memiliki
dwikewarganegaraan). Selanjutnya, setelah berumur 18 tahun, anak tersebut bisa
memilih apakah akan mengikuti kewarganegaraan ayah ataukah ibunya.
4. (Nomor ini dijawab oleh siswa sendiri!)
5. Tiga antangan itu antara lain:
masih adanya individu maupun kelompok masyarakat yang merasa diri lebih
tinggi kedudukannya daripada kelompok masyarakat lainnya, sehingga
mereka cenderung menuntut perlakuan istimewa di berbagai bidang
kehidupan;
masih kuatnya budaya politik patron-klien, di mana elite politik yang menjadi
patron akan cenderung memberikan perlakuan istimewa kepada klien mereka;
masih kuatnya kecenderungan KKN di berbagai tingkatan pemerintah,
sehingga mendorong orang untuk bertindak diskriminatif, terutama kepada
mereka yang lemah secara sosial-ekonomi-politik.
25
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X
Selain itu, ada juga beberapa tantangan lain, berupa:
berbagai kelemahan sistem hukum di Indonesia, seperti mafia peradilan
misalnya, cenderung mendorong orang untuk bertindak diskriminatif;
masih adanya pandangan-pandangan dan gerakan-gerakan ekstrem, radikal,
dan intoleran (baik atas dasar alasan ras, agama, jender, golongan, budaya,
maupun suku) dalam masyarakat kadang memicu munculnya sikap-sikap dan
tindakan-tindakan diskriminatif dalam masyarakat;
masih adanya sikap diskriminatif sejumlah oknum penegak hukum, sehingga
memicu munculnya sikap diskriminatif masyarakat terhadap kelompok-
kelompok tertentu (baik atas dasar alasan ras, agama, jender, golongan,
budaya, maupun suku).
26