Kelas X

37
Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X BAB I BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA I. Pilihan Ganda (Hlm. 6-10) No. Jawaban No. Jawaban 1. D 26. B 2. B 27. E 3. A 28. D 4. B 29. E 5. E 30. A 6. C 31. B 7. D 32. C 8. A 33. E 9. B 34. D 10. E 35. C 11. D 36. A 12. A 37. B 13. D 38. D 14. E 39. E 15. C 40. C 16. B 41. D 17. E 42. B 18. D 43. C 19. A 44. E 1

description

KUNCI pena 1000 ppkn

Transcript of Kelas X

Page 1: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB I

BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK

INDONESIA

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 6-10)

No. Jawaban No. Jawaban

1. D 26. B

2. B 27. E

3. A 28. D

4. B 29. E

5. E 30. A

6. C 31. B

7. D 32. C

8. A 33. E

9. B 34. D

10. E 35. C

11. D 36. A

12. A 37. B

13. D 38. D

14. E 39. E

15. C 40. C

16. B 41. D

17. E 42. B

18. D 43. C

19. A 44. E

20. B 45. A

21. A 46. B

1

Page 2: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

22. B 47. E

23. C 48. C

24. D 49. D

25. E 50. A

II. Isian

(Hlm. 10)

1. Indonesia.

2. Pancasila.

3. Memaksa.

4. Penduduk negara adalah sekelompok orang yang mendiami daerah tertentu, dalam jangka

waktu tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang. Setiap negara mempunyai penduduk

dan kekuasaan negara menjangkau semua penduduk di dalam wilayahnya.

5. Negara federasi.

6. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.

7. Demokrasi.

8. Republik presidensial multipartai yang demokratis.

9. Latin.

10. BPUPKI.

11. Negara.

12. Etnonasionalisme.

13. Hitam.

14. Sikap patriotis.

15. Defisit nasionalisme.

2

Page 3: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

IV. Menjodohkan

(Hlm. 11-12)

1. d (pengakuan de facto)

2. c (berdaulat ke dalam)

3. c (sifat monopoli negara)

4. a (negara bagian)

5. o (sifat mencakup semua)

6. t (Pasal 1 ayat 1 UUD 1945)

7. r (R. Soenardjo Wirjopranoto)

8. f (Mr. Susanto Tirtoprodjo)

9. s (monarki)

10. h (pemilihan umum)

11. v (patria)

12. j (nasionalisme hitam)

13. l (defisit nasionalisme)

14. k (nasionalisme diaspora)

15. w (aktualisasi nasionalisme)

3

Page 4: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB II

SISTEM HUKUM NASIONAL

I. Pilihan Ganda

(Hlm: 23-28)

No. Jawaban No. Jawaban

1. A 26. A

2. B 27. E

3. E 28. A

4. D 29. E

5. C 30. C

6. B 31. B

7. D 32. B

8. C 33. A

9. D 34. D

10. E 35. B

11. C 36. C

12. D 37. E

13. B 38. B

14. A 39. A

15. E 40. D

16. D 41. B

17. A 42. C

18. B 43. D

19. D 44. E

20. C 45. B

21. E 46. A

22. C 47. E

4

Page 5: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

23. A 48. D

24. D 49. E

25. B 50. D

II. Isian

(Hlm. 28)

1. Sumber hukum materiil.

2. Lebih mengutamakan kodifikasi hukum.

3. Mengutamakan pendapat para ahli dan praktisi hukum.

4. Ius constitutum.

5. Menegakkan supremasi hukum dan hak-hak asasi manusia, berdasarkan keadilan dan

kebenaran.

6. Materi hukum materiil dan hukum acara (hukum formil). Komponen lainnya adalah

komponen yang bersifat prosedural, yaitu proses penyelidikan/penyidikan, penuntutan,

dan pemeriksaan dalam sidang pengadilan (mengadili).

7. Keadilan hukum.

8. Hukum acara memuat peraturan mengenai cara-cara mengajukan suatu perkara ke muka

pengadilan dan tata cara hakim memberi putusan.

9. Pengadilan di lingkungan peradilan umum, pengadilan di lingkungan peradilan agama,

pengadilan di lingkungan peradilan militer, dan pengadian di lingkungan peradilan tata

usaha Negara (PTUN).

10. Lima (5) tahun.

11. Pancasila sebagaima yang tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

12. Sukarela.

13. Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin corruption, dari kata kerja corrumpere = busuk,

rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Menurut Transparency International,

korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri,

yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang

5

Page 6: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada

mereka.

14. Korupsi adalah bentuk kejahatan, karena mencuri/mencaplok uang rakyat. Uang rakyat

yang dicuri berakibat mandeknya pembangunan untuk masyarakat banyak. Jadi,

menyengsarakan banyak orang.

15. Segenap warga negara.

III. Menjodohkan

(Hlm. 29)

1. g (seharusnya: materi hukum)

2. b (sistem hukum Anglo-Saxon)

3. a (traktat multilateral)

4. o (sistem hukum Eropa Kontinental)

5. m (substansi hukum)

6. q (keadilan objektif)

7. t (hukum formal)

8. h (pengadilan negeri)

9. r (pengadilan tinggi)

10. e (Mahkamah Konstitusi)

11. v (memiliki legitimitas)

12. l (takut terhadap aparat)

13. k (seharusnya: corruptio)

14. j (seharusnya: UU No. 30 tahun 2002)

15. x (Inpres 5/2004)

6

Page 7: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB III

PEMAJUAN, PENGHORMATAN, DAN PENEGAKAN HAM

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 43-47)

No. Jawaban No. Jawaban

1. D 26. A

2. A 27. C

3. B 28. D

4. C 29. E

5. E 30. B

6. A 31. E

7. B 32. C

8. C 33. A

9. D 34. B

10. A 35. E

11. E 36. B

12. A 37. C

13. D 38. E

14. C 39. A

15. E 40. B

16. B 41. E

17. B 42. B

18. D 43. A

19. D 44. D

20. E 45. B

21. D 46. B

22. B 47. E

7

Page 8: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

23. A 48. A

24. E 49. E

25. C 50. A

II. Isian

(Hlm. 47)

1. Dokumen “Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM)” tahun 1948.

2. Karena istilah right of man bias laki-laki; seolah-olah hanya laki-laki yang

memiliki hak asasi. (Man berarti laki-laki).

3. Hak untuk hidup, hak atas kebebasan dari penyiksaan, hak atas kesamaan di muka

peradilan, hak kebebasan beragama, hak kebebasan perpikir dan menyatakan

pendapat, dan sebagainya.

4. Hak atas bantuan hukum.

5. Hak untuk ambil bagian dalam kehidupan budaya.

6. Bill of rights, 1689.

7. UDHR (Universal Declaration of Human Rights) tahun 1948.

8. Menciptakan perundang-undangan yang lengkap tentang HAM serta membentuk

lembaga peradilan HAM.

9. Melaporkan pelanggar HAM kepada pihak berwajib.

10. Kejahatan kemanusiaan.

11. Konvensi.

12. Deklarasi.

13. UDHR (Universal Declaration of Human Rights), CHR (Commission of Human

Rights).

14. Yaitu, misalnya instrumen-instrumen HAM yang dibuat oleh Uni Afrika,

Organization of American States, Dewan Eropa, Uni Eropa, OKI, dan sebagainya.

Semuanya bersifat regional.

15. Mempersiapkan berbagai rancangan konvensi dan deklarasi.

8

Page 9: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

III. Menjodohkan

(Hlm. 48)

1. b (HAM generasi kedua).

2. e (non-derogable).

3. r (HAM generasi pertama)

4. a (prinsip implementasi HAM).

5. d (UU No. 39 tahun 1999)

6. v (tantangan struktural)

7. t (kewajiban warga negara)

8. g (tantangan kultural)

9. w (peran serta organisasional)

10. f (peran serta non-organisasional)

11. i (UDHR: Universal Declaration of Human Rights)

12. y (CAT: Committee Against Torture)

13. n (The Hague)

14. z (kejahatan agresi)

15. l (permanen)

9

Page 10: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

EVALUASI SEMESTER I

I. Pilihan ganda

(Hlm. 56-59)

No. Jawaban No. Jawaban

1. B 21 B

2. A 22 C

3. C 23 D

4. D 24 E

5. E 25 D

6. C 26 A

7. A 27 D

8. B 28 E

9. B 29 C

10. A 30 B

11. E 31 A

12. C 32 E

13. D 33 D

14. D 34 E

15. B 35 A

16. D 36 A

17. B 37 C

18. C 38 B

19. A 39 D

20. D 40 E

10

Page 11: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

II. Isian

(Hlm. 59-60)

1. Negara federasi/negara serikat

2. Materi hukum materiil.

3. Sistem hukum Eropa Kontinental.

4. Non-derogable.

5. Kesadaran hukum masyarakat.

6. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, yang berarti urusan umum (public

affairs); dalam konteks negara, itu berarti negara dimiliki dan dikawal oleh

rakyat.

7. Genosida.

8. UU No. 5 Tahun 2004.

9. Mahkamah Pidana Internasional.

10. Chauvinisme

III. Esai

(Hlm. 60)

1. Negara merupakan satu kesatuan masyarakat politik; sedangkan bangsa adalah

satu kesatuan masyarakat yang terikat oleh kesamaan tertentu.

2. (Dijawab oleh siswa sendiri!)

3. Negara republik adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara di

luar sistem pewarisan, misalnya melalui proses pemilu langsung oleh rakyat.

Contoh: Indonesia adalah negara republik karena jabatan kepala negaranya

(Presiden) diisi melalui pemilihan langsung oleh rakyat.

4. Ada 3 (tiga) sebab: Pertama, faktor manusia; yaitu, faktor–faktor personal aparat,

seperti: mentalitas aparat yang buruk; kemampuan kerja aparat yang kurang

memadai; pendapatan aparat yang rendah; kemiskinan keluarga, dan faktor–faktor

personal lainnya. Kedua, faktor lingkungan; yaitu, lingkungan yang kurang

11

Page 12: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

kondusif. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan politik, budaya dan

manajemen birokrasi, seperti berikut ini: (1) Iklim politik yang dibangun dan

dipertahankan berlandaskan jaringan dan loyalitas politik dengan imbalan

material atau finansial atau kekuasaan (iklim politik patrimonial); (2) Budaya di

mana pengusaha cenderung menuntut upeti dari rakyat dengan sukarela

memberikannya sebagai perwujudan kesetiaan kepada penguasa (budaya feodal);

(3) Manajemen kekuasaan yang memberi keleluasaan berlangsungnya praktik

korupsi. Lebih dari itu, manajemen kekuasaan (birokrasi) tersebut tidak

melakukan upaya–upaya yag jelas dan tegas untuk mencegah serta memberantas

praktik korupsi tersebut (sistem kekuasaan kleptokrasi).

Ketiga, gabungan faktor manusia dan faktor lingkungan. Menurut

pandangan ini, korupsi terjadi karena interaksi berbagai faktor, baik itu faktor

personal aparat maupun faktor lingkungan sebagaimana disebutkan di atas.

5. Untuk menjamin perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi

manusia, sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis.

12

Page 13: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB IV

DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 68-72)

No. Jawaban No. Jawaban

1. C 26. C

2. D 27. D

3. C 28. D

4. E 29. C

5. D 30. B

6. B 31. A

7. A 32. E

8. C 33. B

9. E 34. A

10. D 35. C

11. E 36. A

12. B 37. D

13. A 38. A

14. C 39. E

15. D 40. D

16. A 41. B

17. B 42. B

18. A 43. C

19. C 44. B

20. D 45. D

21. C 46. C

13

Page 14: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

22. B 47. D

23. D 48. E

24. A 49. C

25. B 50. C

II. Isian

(Hlm. 72-73)

1. Sosialisme berpandangan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk kreatif

dan dapat memperoleh kebahagiaan serta kepuasan melalui kerja bersama.

Manusia pada dasarnya berwatak sosial dan memiliki rasa kesetiakawanan atau

solidaritas. Oleh karena manusia berwatak sosial maka kerjasama/kooperasi itu

merupakan sesuatu yang alamiah bagi manusia, dan sekaligus merupakan

organisasi sosial yang diperlukan manusia. Sosialisme berpendapat bahwa

manusia saling tergantung satu sama lain tidak saja dalam hal materi namun juga

dalam hal budaya dan spiritual. Manusia tidak mungkin sepenuhnya berada di

luar masyarakat. Manusia adalah makhluk yang dibentuk oleh lingkungan, bukan

pribadi yang memiliki sifat-sifat bawaan atau turunan semata.

2. Prinsip politik liberalisme mencakup pengakuan atas hak-hak asasi politik, seperti

hak berserikat, berkumpul, hak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun

tertulis, hak partisipasi, hak memutuskan bentuk kenegaraan yang  akan dibangun,

dan hak menentukan kebijakan pemerintahan. Perwujudan hak berbicara dan hak

memilih mensyaratkan kebebasan warga untuk memilih berragam doktrin politik

yang berkembang di masyarakat. Oleh karena itu, pemilihan umum harus diikuti

oleh banyak partai politik.

3. Menurut komunisme segala alat produksi harus di tangan negara dan hak milik

perseorangan, seperti rumah, kendaraan, dan sebagainya tidak diakui.

4. Manusia adalah makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Menurut

Pancasila kedua hal itu harus selaras dan seimbang. Kebebasan individu tidak

boleh merusak semangat kerjasama antarwarga, namun keserjasama antarwarga

juga tidak boleh mematikan kebebasan individu.

14

Page 15: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

5. Sistem politik yang sesuai dengan dasar negara Pancasila adalah sistem demokrasi

tidak langsung atau demokrasi perwakilan. Pemerintahan dijalankan oleh wakil

rakyat yang dipilih melalui pemilu, dan bertanggungjawab atas pelaksanaan

pemerintahannya baik kepada Tuhan Yang Maha Esa maupun kepada rakyat yang

berdaulat. Dalam pelaksanaan demokrasi harus dihindarkan kekerasan karena

yang diutamakan adalah musyawarah untuk mufakat. Hak-hak politik rakyat,

seperti hak berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat dijamin dan

dilindungi oleh negara.

6. Konstitusionalisme.

7. Undang-Undang Dasar.

8. Konstitusi yang kaku.

9. Menjamin hak-hak asasi warga negara.

10. Pernyataan tentang gagasan-gagasan politik, moral, dan keagamaan.

11. Dasar negara.

12. Aturan-aturan dasar dalam negara (staatsgrundgesetz).

13. Sebagai penjabaran sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, di dalam UUD

1945 terdapat sejumlah pasal yang menjamin hak-hak asasi manusia. Pada

mulanya pasal-pasal UUD 1945 yang menjamin hak asasi manusia hanyalah pasal

27 ay.  1, 2; pasal 28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Dalam perkembangan terakhir

melalui Sidang Tahunan I, tahun 2000 MPR RI telah memasukkan berbagai

ketentuan tentang hak asasi ke dalam pasal 28 A s/d J UUD 1945.

14. Sila ke-5.

15. Kaidah Negara yang fundamental: (1) pokok pikiran Persatuan; (2) pokok pikiran

Keadilan Sosial; (3) pokok pikiran Kedaulatan Rakyat; (4) pokok pikiran

Ketuhanan.

15

Page 16: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

III. Menjodohkan

(Hlm. 73-74)

1. t (philosophische grondslag)

2. s (ekonomi campuran)

3. d (Amerika Serikat)

4. c (negara demokratis baru)

5. b (Inggris)

6. UUDS 1950

7. e (PPKI)

8. f (Pembukaan dan Batang Tubuh)

9. g (fleksibel)

10. n (MPR)

11. y (alinea pertama Pembukaan UUD 1945)

12. j (mengembangkan budaya taat hukum)

13. l (alinea ke-2 Pembukaan UUD 1945)

14. k (lebih tinggi daripada batang tubuh UUD 1945)

15. i (alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945)

16

Page 17: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB V

PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 87-91)

No. Jawaban No. Jawaban

1. C 21. D

2. E 22. A

3. B 23. B

4. B 24. C

5. E 25. E

6. A 26. A

7. B 27. B

8. A 28. C

9. C 29. B

10. B 30. A

11. E 31. D

12. D 32. A

13. E 33. B

14. C 34. C

15. E 35. D

16. A 36. E

17. E 37. B

18. A 38. E

19. D 39. B

20. A 40. A

17

Page 18: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

II. Isian

(Hlm. 92)

1. Tenaga kerja asing dalam suatu negara.

2. Para turis mancanegara.

3. Orang-orang Cina,, Arab, India, Mesir, dan lain-lain.

4. UU No. 12 Tahun 2006.

5. Naturalisasi.

6. Persyaratan memperoleh kewarganegaraan berbeda-beda antara satu negara dengan negara

lainnya.

7. Persamaan politik.

8. Masyarakat feodal.

9. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 dan Pasal 28 I ayat 2.

10. Contohnya: meskipun peraturan yang berada bersifat netral, praktik sehari-hari

menunjukkan bahwa seseorang tidak bias diterima sebagai anggota militer karena

ia bersuku X. Contoh lain: meskipun peraturan yang berada bersifat netral, praktik

sehari-hari menghambat seseorang menjadi pimpinan nasional karena yang

bersangkutan beragama Y.

III. Menjodohkan

(Hlm. 93)

1. j (asas kewarganegaran tunggal)

2. n (asas tempat kelahiran)

3. g dan l (penduduk)

4. a (warga negara)

5. i (orang asing)

6. b (asas kesatuan hukum)

7. h (asas persaman derajat)

18

Page 19: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

8. c (pewarganegaraan)

9. k (asas persamaan hukum)

10. d (persamaan hak di bidang ekonomi)

19

Page 20: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

BAB VI

SISTEM POLITIK INDONESIA

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 104-108)

No. Jawaban No. Jawaban

1. A 21. D

2. B 22. B

3. A 23. E

4. C 24. D

5. B 25. C

6. B 26. E

7. D 27. D

8. E 28. D

9. C 29. C

10. C 30. B

11. B 31. C

12. D 32. B

13. E 33. C

14. C 34. E

15. A 35. D

16. E 36. B

17. A 37. E

18. E 38. B

19. A 39. A

20. E 40. D

20

Page 21: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

II. Isian

(Hlm. 108)

1. Tuntutan. (selain itu: dukungan dan sikap apatis).

2. Interest articulation.

3. LSM dan Ormas.

4. Lembaga legislatif.

5. Sosialisasi politik.

6. Komunikasi politik.

7. Sistem politik.

8. Proses politik.

9. Fungsi politik.

10. Sistem politik demokrasi Pancasila.

III. Menjodohkan

(Hlm. 109)

1. i (fungsi kontrol)

2. c dan g (Mahkamah Agung)

3. n (Mahkamah Konstitusi)

4. a (partai politik)

5. h (MPR)

6. b (perumusan kepentingan); (catatan: bisa juga menjawab e!)

7. e (memadukan kepentingan)

8. c dan g (Mahkamah Agung)

9. m (pembentukan sikap politik)

10. f (rekrutmen politik)

21

Page 22: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

EVALUASI SEMESTER II

I. Pilihan Ganda

(Hlm. 115-118)

No. Jawaban No. Jawaban

1. A 21. D

2. B 22. A

3. B 23. C

4. C 24. E

5. E 25. E

6. D 26. C

7. C 27. B

8. B 28. C

9. E 29. C

10. E 30. C

11. C 31. E

12. D 32. C

13. B 33. E

14. A 34. D

15. B 35. D

16. B 36. C

17. D 37. E

18. E 38. C

19. D 39. A

20. A 40. B

22

Page 23: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

II. Isian

(Hlm. 119)

1. Melakukan pendidikan politik, berupa voter education dan civic education.

2. Hak repudiasi.

3. Konstitusionalisme.

4. Tidak adanya keistimewaan khusus. (dimensi lainnya adalah: kesempatan yang

sama diberikan kepada setiap orang.)

5. Undang-Undang Dasar.

6. KNPI. Contoh lain: AMPI, Pemuda Pancasila, dll.

7. Karena adanya perbedaan penggunaan asas kewarganegaraan antarnegara.

8. Cara seseorang memperoleh kewarganegaraan. (Hal lain yang diatur adalah:

tentang kehilangan kewarganegaraan dan tentang memperoleh kembali

kewarganegaraan Indonesia.)

9. Fungsi dasar negara adalah: (1) dasar berdiri dan tegaknya negara; (2) dasar

kegiatan penyelenggaraan negara; (3) dasar partisipasi warga negara; (4) dasar

pergaulan antarwarga negara; (5) dasar dan sumber hukum nasional.

10. Serikat-serikat buruh, KADIN (Kamar Dagang dan Industri), dll.

III. Esai(Hlm. 119)

1. Warga negara Indonesia adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi

sebagai anggota penuh negara Indonesia. Mereka (dituntut untuk) memberikan

kesetiaannya kepada negara Indonesia, menerima perlindungan darinya, serta

menikmati hak untuk ikut-serta dalam proses politik di Indonesia. Mereka

mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negara Indonesia

meskipun yang bersangkutan telah berdomisili di luar negeri, asalkan ia tidak

memutuskan kewarganegaraannya.

2. Sebab, konstitusi merupakan hukum dasar dan hukum tertinggi, serta mempunyai

dua fungsi pokok: pertama, menentukan dan membatasi kekuasaan pemerintah;

kedua, menjamin hak-hak asasi warga Negara.

23

Page 24: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

3. Indonesia jelas menganut prinsip persaman kedudukan warga Negara. Hal itu

secara jelas diatur dalam undang-undang yang baru, yakni Undang-Undang No.

12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Undang-

undang tersebut disahkan dalam sidang paripurna DPR pada tanggal 11 Juli

2006. Dengan demikian, berbagai peraturan perundang-undangan lama mengenai

Kewarganegaraan Republik Indonesia sudah tidak berlaku lagi. Perlu dicatat

bahwa undang-undang baru ini menyempurnakan undang-undang lama. Undang-

undang lama masih dianggap diskriminatif serta belum menjamin secara jelas

hak-hak asasi serta kesetaraan.

Berikut ini beberapa beberapa perbedaan penting Undang-Undang No. 12

Tahun 2006 jika dibandingkan dengan berbagai ketentuan perundang-undangan

lama mengenai warga negara: Pertama, secara filosofis undang-undang baru ini

bersifat non-diskriminatif, lebih menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan

kedudukan antarwarga negara, serta memberikan perlindungan terhadap

perempuan dan anak-anak. Kedua, secara yuridis undang-undang baru disusun

berdasarkan UUD 1945 (hasil amandemen) yang lebih menjamin hak asasi

manusia dan hak warga negara. Ketiga, secara sosiologis undang-undang baru

sesuai dengan perkembangan global terkini yang menghendaki adanya persamaan

perlakuan dan kedudukan warga negara di hadapan hukum serta adanya

kesetaraan dan keadilan jender. Singkatnya, UU kewarganegaraan yang baru

lebih menjamin tegaknya persamaan kedudukan warga negara.

Hal itu akan lebih jelas melalui dua ilustrasi berikut. Pada masa lalu,

orang-orang keturunan Tionghoa dianggap sebagai “warga negara kelas dua”.

Mereka mengalami diskriminasi di berbagai bidang kehidupan. Misalnya, berbeda

dari warga negara lainnya, mereka harus memiliki Surat Bukti Kewarganegaraan

Indonesia (SBKRI), yang proses untuk mendapatkannya umumnya berbelit-belit

dan mahal. Mereka tak bisa bekerja di bidang-bidang tertentu seperti pegawai

negeri dan militer. Mereka juga mengalami diskriminasi untuk bisa belajar di

perguruan tinggi negeri serta menduduki berbagai jabatan politik seperti anggota

24

Page 25: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

parlemen, pimpinan daerah, dan pimpinan nasional. Berdasarkan UU

kewarganegaraan yang baru, orang-orang keturunan Tionghoa mempunyai

kedudukan dan hak yang sama dengan warga negara Indonesia lainnya. Sama

seperti warga negara Indonesia lainnya, mereka tidak memerlukan lagi Surat

Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Mereka juga bisa berkiprah di

berbagai bidang kehidupan, termasuk menjadi pegawai negeri, militer, dan

politik.

Begitu pula, pada masa lalu ada diskriminasi terhadap perempuan dan

anak-anak. Menurut UU Kewarganegaraan lama, bila seorang perempuan warga

negara Indonesia menikah dengan pria warga negara asing, maka anaknya akan

menjadi warga negara asing. Hal itu tentu saja merupakan perlakuan tidak adil

terhadap si perempuan dan anaknya; sebab mengakibatkan ketidaknyamanan

psikologis bagi si perempuan dan anaknya, di samping mengakibatkan adanya

biaya administrasi kependudukan yang tinggi. Maka, demi tegaknya keadilan

jender dan anak, UU Kewarganegaraan baru mengakui anak tersebut sebagai

warga negara Indonesia (meskipun anak tersebut mungkin memiliki

dwikewarganegaraan). Selanjutnya, setelah berumur 18 tahun, anak tersebut bisa

memilih apakah akan mengikuti kewarganegaraan ayah ataukah ibunya.

4. (Nomor ini dijawab oleh siswa sendiri!)

5. Tiga antangan itu antara lain:

masih adanya individu maupun kelompok masyarakat yang merasa diri lebih

tinggi kedudukannya daripada kelompok masyarakat lainnya, sehingga

mereka cenderung menuntut perlakuan istimewa di berbagai bidang

kehidupan;

masih kuatnya budaya politik patron-klien, di mana elite politik yang menjadi

patron akan cenderung memberikan perlakuan istimewa kepada klien mereka;

masih kuatnya kecenderungan KKN di berbagai tingkatan pemerintah,

sehingga mendorong orang untuk bertindak diskriminatif, terutama kepada

mereka yang lemah secara sosial-ekonomi-politik.

25

Page 26: Kelas X

Kunci Jawaban SeribuPena PKn Saptono Kelas X

Selain itu, ada juga beberapa tantangan lain, berupa:

berbagai kelemahan sistem hukum di Indonesia, seperti mafia peradilan

misalnya, cenderung mendorong orang untuk bertindak diskriminatif;

masih adanya pandangan-pandangan dan gerakan-gerakan ekstrem, radikal,

dan intoleran (baik atas dasar alasan ras, agama, jender, golongan, budaya,

maupun suku) dalam masyarakat kadang memicu munculnya sikap-sikap dan

tindakan-tindakan diskriminatif dalam masyarakat;

masih adanya sikap diskriminatif sejumlah oknum penegak hukum, sehingga

memicu munculnya sikap diskriminatif masyarakat terhadap kelompok-

kelompok tertentu (baik atas dasar alasan ras, agama, jender, golongan,

budaya, maupun suku).

26