Kelas 2 Semester Ic

5
 Elastisitas Gerak Harmonis Usaha dan Energi Momentum dan Impuls 1  Elastisitas: sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuknya semula.  Benda elastik: benda yang memiliki elastisitas. (karet, baja, dan kayu)  Benda plastik: benda yang tidak memiliki sifat elastis. (plastisin, lumpur, dan tanah liat)  Grafik Gaya Versus Pertambahan Panjang Pegas:  O B A G a y a Pertambahan panjang Batas elastisitas Titik patah   Tegangan dan Regangan: Berdasarkan arah gaya dan pertambahan panjangnya, tegangan dibagi menjadi 3 bagian: a. Tegangan Rentang b. Tegangan Mampat c. Tegangan Geser  Modulus Elastisitas (Modulus Young):  Hukum Hooke:  Penentuan  Konstanta Pegas: 1. Pegas disusun seri F k 1 k 2  2. Pegas disusun paralel F k 1  k 2  F A  L L  σ = Tegangan (N/m 2 ) ε = Regangan F = Gaya tegangan (N) A = Luas permukaan (m 2 ) ΔL = Pertambahan panjang (m)  L = Panjang (m) γ = Modulus Young (N/m 2 ) F A  F L L L A L  F = k · Δx k = Konstanta pegas (N/m) Δx = pertambahan panjang (m)  F = Gaya pegas (N) 1 2 1 1 1 k k k  k = k 1  + k 2 

description

Rangkuman Rumus Fisika semester I kelas XI

Transcript of Kelas 2 Semester Ic

  • Elastisitas, Gerak Harmonis, Usaha dan Energi, Momentum dan Impuls

    1

    Elastisitas: sifat sebuah benda yang dapat kembali ke bentuknya semula.

    Benda elastik: benda yang memiliki elastisitas. (karet, baja, dan kayu)

    Benda plastik: benda yang tidak memiliki sifat elastis. (plastisin, lumpur, dan tanah liat)

    Grafik Gaya Versus Pertambahan Panjang Pegas:

    O

    B

    AGaya

    Pertambahan panjang

    Batas elastisitas

    Titik patah

    Tegangan dan Regangan:

    Berdasarkan arah gaya dan pertambahan panjangnya, tegangan dibagi menjadi 3 bagian: a. Tegangan Rentang b. Tegangan Mampat c. Tegangan Geser

    Modulus Elastisitas (Modulus Young):

    Hukum Hooke:

    Penentuan Konstanta Pegas: 1. Pegas disusun seri

    F

    k1

    k2

    2. Pegas disusun paralel

    F

    k1 k2

    F

    A

    L

    L

    = Tegangan (N/m2)

    = Regangan

    F = Gaya tegangan (N)

    A = Luas permukaan (m2)

    L = Pertambahan panjang (m)

    L = Panjang (m)

    = Modulus Young (N/m2)

    F A F L

    L L A L

    F = k x k = Konstanta pegas (N/m) x = pertambahan panjang (m)

    F = Gaya pegas (N)

    1 2

    1 1 1

    k k k k = k1 + k2

  • Elastisitas, Gerak Harmonis, Usaha dan Energi, Momentum dan Impuls

    2

    Gaya Pemulih, Periode, dan Frekuensi: 1. Getaran Pegas

    Gaya Pemulih: Fp = -k y

    Periode Getaran: m

    T 2k

    2. Ayunan Sederhana

    Gaya Pemulih: Fp = - mg sin

    Periode Getaran: T 2g

    Persamaan Getaran: 1. Simpangan: y = A sin t

    2. Kecepatan: dy

    v A cos tdt

    vmax = A cos t = 1

    3. Percepatan: 2 2dv

    a A sin tdt

    y amax = 2A

    Energi Getaran: 1. Energi potensial: Ep = k y2 = k A2 sin2 t 2. Energi kinetik: Ek = m v2 = k A2 cos2 t

    Hukum Kekekalan Energi Mekanik:

    Bila diketahui grafik F-t F(t)

    tt2t1 ? t

    Impuls

    k = m2

    m = massa (kg)

    F = Gaya pemulih (N)

    T = periode (sekon)

    y = simpangan (meter)

    = panjang tali (meter)

    g = percepatan gravitasi (m/s2)

    22 f

    T

    1f

    T

    Em = Ep + Ek = k y2 + m v

    2 = k A

    2 = m

    2 A

    2

    A = amplitude (meter)

    v (m/s)

    a (m/s2)

    f = frekuensi (Hz)

    y (meter)

    Ep = Ek = Em = Joule

    Momentum dan Impuls

    I = F t = P = P P = m(v v) P = m v

    2 21 2 1 2P P P 2PP cos dengan arahnya terhadap

    horizontal (P1) 2P sinsinP

    PF

    t

    Hukum Kekekalan Momentum:

    P = P mA vA + mB vB = mA vA + mB vB

    P = momentum (kg m/s)

    I = Impuls (kg m/s)

    t = waktu (sekon)

    Hukum Kekekalan Energi Kinetik:

    EK = EK mA vA2 + mB vB

    2 = mA (vA)

    2 + mB (vB)

    2

    Bila diketahui grafik F-t:

    Impuls = luas daerah di bawah grafik

  • Elastisitas, Gerak Harmonis, Usaha dan Energi, Momentum dan Impuls

    3

    Tumbukan

    Pada tumbukan berlaku Hukum Kekekalan Momentum.

    Ada 3 jenis tumbukan: 1. Lenting sempurna

    Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik. v = -v v2 v1 = - (v2 v1).

    Koefisien restitusi: v '

    e 1v

    2. Lenting sebagian Tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik.

    Koefisien restitusi: 2

    1

    hv 'e 0 e 1

    v h

    3. Tidak lenting sama sekali Tidak berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik. v2 = v1 = v (benda menempel setelah tumbukan).

    Koefisien restitusi: v '

    e 0v

    2

    1

    PEK

    2m ,

    2

    1 2

    PEK '

    2 m m

    ,

    1 2

    1m

    m m

    EK '

    EK

    Untuk Ayunan Balistik: 1 2

    11

    m mv

    m2gh

    Usaha dan Energi

    Usaha merupakan hasil kali gaya dengan perpindahan dan merupakan besaran skalar.

    W = F s = F s cos (bila membentuk sudut terhadap perpindahan)

    Bila diketahui grafik F-s, maka usaha = luas daerah dibawahnya.

    Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.

    Macam-macam energi: 1. Energi Potensial (bergantung pada ketinggian benda)

    Energi Potensial Gravitasi: EP = mgh Energi Potensial Elastik Pegas: EP = kx2

    2. Energi Kinetik (bergantung pada kecepatan benda): EK = mv2 3. Energi Mekanik: EM = EK + EP

    Hukum Kekekalan Energi Mekanik:

    EM1 = EM2

    (EK + EP)1 = (EK + EP)2

    mv12 + mgh1 = mv2

    2 + mgh2

  • Elastisitas, Gerak Harmonis, Usaha dan Energi, Momentum dan Impuls

    4

    Pemanfaatan Energi dalam Kehidupan Sehari-hari:

    1. Sumber Energi yang paling utama Matahari. 2. Energi matahari: fotosintesis dan listrik. 3. Energi angin: menggerakkan pompa. 4. Energi air: pembangkit listrik. 5. Energi geothermal/panas bumi:

    pembangkit listrik. 6. Energi pasang surut: pembangkit listrik. 7. Energi biogas: pupuk tanaman. 8. Energi nuklir: bom atom.

    Daya: W F s

    P F v F v cost t

    Efisiensi Mesin: out out

    in in

    W P100%

    E P100%

    W = EK = EP = EM = Joule

    F = Gaya (Newton)

    s = Perpindahan (meter)

    m = massa (kg)

    g = percepatan gravitasi (m/s2)

    h = ketinggian benda (m)

    v = kecepatan (m/s)

    P = daya (watt)

    (1 hp = 746 watt)

    t = waktu (sekon)