Makalah Ic Regulator1

24
IC Adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukan dalam satu chip silicon. Di dalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen elektronika (transistor, resistor, dioda, kapasitor, dll) yang bersama-sama sebagai pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi dari IC itu sendiri. Karena keterbatasannya, maka kapasitor bernilai besar tidak dapat di masukkan di dalam IC, sehingga harus dipasang di luar. IC regulator adalah IC yang tujuannya mengatur atau mer regulasi, agar suatu tegangan menjadi tetap walaupun beban berubah dan tegangan input berubah. Demikian juga dengan komponen-komponen yang bisa di set nilainya di pasang di luar. Contohnya : IC seri 78, IC seri 79, seperti IC 7805, 7812, 7912, 7918, STR, TEA 2261. Teknik pembuatan IC sama dengan pembuatan transistor, karena IC memang perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut apliksasinya, yaitu IC digital dan IC analog. Di dalam IC digital terdapat rangkaian jenis saklar (on/off), sedangkan IC analog berisi rangkaian jenis penguatan. 1. Jenis IC Berikut jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya dalam peralatan elektronika. a. IC op-amp Disebut juga amplifier oprasional. IC ini merupakan IC analog, penguatan pada op-amp merupakan penguatan sangat tinggi, sehingga perubahan kecil pada input akan mengakibatkan perubahan yang besar pada output.perubahan ini disebabkan adanya kepekaan terhaadap inputan, sehingga diperlukan umpan balik untuk mengurangi level

description

Ic

Transcript of Makalah Ic Regulator1

Page 1: Makalah Ic Regulator1

IC Adalah rangkaian elektronik lengkap yang dimasukan dalam satu chip silicon.

Di dalam satu buah IC bisa berisi puluhan, ratusan, bahkan ribuan komponen

elektronika (transistor, resistor, dioda, kapasitor, dll) yang bersama-sama sebagai

pengantar listrik yang bekerjanya disesuaikan dengan fungsi dari IC itu sendiri.

Karena keterbatasannya, maka kapasitor bernilai besar tidak dapat di masukkan di

dalam IC, sehingga harus dipasang di luar. IC regulator adalah IC yang tujuannya

mengatur atau mer regulasi, agar suatu tegangan menjadi tetap walaupun beban

berubah dan tegangan input berubah. Demikian juga dengan komponen-komponen

yang bisa di set nilainya di pasang di luar. Contohnya : IC seri 78, IC seri 79, seperti

IC 7805, 7812, 7912, 7918, STR, TEA 2261.

Teknik pembuatan IC sama dengan pembuatan transistor, karena IC memang

perkembangan dari transistor. IC dapat diklasifikasikan menurut apliksasinya, yaitu

IC digital dan IC analog. Di dalam IC digital terdapat rangkaian jenis saklar (on/off),

sedangkan IC analog berisi rangkaian jenis penguatan.

1. Jenis IC

Berikut jenis IC dari segi bentuk dan fungsinya dalam peralatan elektronika.

a. IC op-amp

Disebut juga amplifier oprasional. IC ini merupakan IC analog,

penguatan pada op-amp merupakan penguatan sangat tinggi, sehingga

perubahan kecil pada input akan mengakibatkan perubahan yang besar

pada output.perubahan ini disebabkan adanya kepekaan terhaadap inputan,

sehingga diperlukan umpan balik untuk mengurangi level kepekaan. Ada

dua jenis umpan balik, yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif.

Umpan balik negatif berfungsi untuk mengurangi penguatan, sedangkan

umpan balik positif digunakan untuk meningkatkan penguatan.

b. IC power adaptor (regulator)

IC ini digunakan sebagai komponen utama rangkaian power adaptor

pada sub rangkaian regulator. Fungsi dari IC jenis ini adalah untuk

menstabilka tegangan/voltase.

c. IC silinder

Bentuk IC jenis ini adalah silinder dan banyak digunakan pada

rangkaian penguat pesawat CB(Citizen Band) atau HT(Held Tranceived).

IC jenis ini mempunyai tingkat ketahanan dan keawetan lebih lama dari

pada jenis IC penguat yang lain.

Page 2: Makalah Ic Regulator1

d. IC timer 555

IC timer 555 adalah jenis IC yang digunakan untuk penunda waktu

dan oscilator. Penerapan IC sebagai oscilator adalah dengan

membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoprasikan rangkaian

digital. Pada rangkaian IC timer 555 yang difungsikan sebagai pewaktu,

yaitu penentuan waktu oleh besarnya nilai tahanan dan kondensator,

dihitung dengan rumus s = 1,1 x R x C .Pada rangkaian IC555 sebagai

oscilator, rangkaian tersebut akan menghasilkan pulsa yang terus menerus

dan dalam beroprasinya tidak diperlukan sinyal input. Adapun bentuk sinyal

yang dihasilkan berbentuk pulsa segi empat yang frekuensinya berkisar

antara 1Hz – 100Hz.

e. IC Digital

IC digital merupakan IC yang mulai banyak digunakan dalam elektronika.

IC jenis ini memiliki suatu titik elektronis yang berupa kaki IC. IC jenis ini

mempunyai 2 keadaan logika, yaitu logika '0' (rendah) atau logika '1' (tinggi).

Suatu titik elektronis mewakili satu 'binary digit' atau biasa disingkat dengan

sebutan 'bit'. Binary berarti sitem bilangan yang hanya mengenal dua angka, 0

dan 1.

2. Simbol IC

Simbol IC op-amp

Page 3: Makalah Ic Regulator1

Simbol IC Timer 555

3. Bentuk Fisik IC

IC Bersusun IC digital

Page 4: Makalah Ic Regulator1

PRINSIP KERJA IC REGULATOR

Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output di terminal B

rendah, tegangan baterai mengalir ke base Tr1 melalui resistor R1 dan Tr1, ON, pada

saat itu arus field ke rotor coil mengalir dari B®rotor coil®F®Tr1®E.

Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang lebih tinggi itu

dialirkan ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini mencapai tegangan zener, maka

ZD menjadi penghantar. Akibatnya, Tr2 ON dan Tr1 OFF. Ini akan menghambat arus

field dan mengatur tegangan output.

Tegangan Zener

Bila tegangan yang dialirkan ke zener diode dengan arah maju (pada gambar

adalah dari A ke B), maka arus akan mengalir sama seperti pada diode biasa. Akan

tetapi, bila pada arah mundur (dari B ke A) dialirkan tegangan yang di bawah level,

maka zener diode tidak dapat menjadi penghantar dan arus tidak mengalir.

Perbedaan antara zener diode dengan diode normal adalah bahwa bila pada arah

mundur dialirkan tegangan yang di atas level, zener diode akan menjadi penghantar

dan arus dapat mengalir.

Tegangan dimana zener diode berubah dari non penghantar menjadi penghantar

Page 5: Makalah Ic Regulator1

pada arah mundur disebut “zener breakdown voltage”

Page 6: Makalah Ic Regulator1
Page 7: Makalah Ic Regulator1

Di bidang otomotif IC regulator diterapkan dan dapat ditemui pada sistem

pengisian. Sistem ini merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan atau

menghasilkan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan

pada kendaraan dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.

Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya

adalah akan habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik

bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap saat,utamanya akan banyak dihabiskan

oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang bahkan habis apabila

komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.

Dengan demikian agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya selalu

penuh, maka harus ada suatu sistem yang dapat mengisi ulang muatan. Nah sistem

pengisian inilah yang mempunyai fungsi tersebut.Sistem pengisian bekerja apabila

mesin dalam keadaan berputar. Selama mesin hidup sistem pengisian yang akan

menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika

pemakaian arus tidak terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan

mengisi muatan di baterai. Dengan demikian baterai akan selalu penuh muatan

listriknya. Arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian adalah arus bolak balik.

Padahal semua sistem dan komponen kelistrikan kendaraan memakai arus searah.

Diodalah yang berfungsi menyearahkan arus bolak balik.

Sistem pengisian pada masa sekarang banyak menggunakan IC regulator

daripada memakai regulator mekanik. Kelebihan sistem pengisian generator AC

(alternator) yang menggunakan IC regulator dibanding dengan sistem pengisian

generator AC (alternator) yang menggunakan regulator mekanik, yaitu:

1 Stabilitas pengaturan tegangan dan arus yang dihasilkan lebih tinggi.

2 Ukuran regulator lebih kecil sehingga memungkin dijadikan satu kesatuan

dengan unit altenator.

3 Rangkaian sistem pengisian lebih sederhana.

4 Tidak memerlukan penyetelan.

5 Dapat dirancang altenator yang mampu bekerja pada putaran tinggi,

sehingga ukuran altenator lebih kecil untuk daya sama.

6 Diameter rotor lebih kecil guna meningkatkan putaran alternator.

7 Menggunakan V ribbed belt untuk memperluas kontak belt dengan pully

sehingga tidak slip.

8 Lubang radiasi lebih banyak dan kipas pendingin ada di dalam alternator

sebagai upanya meningkatkan proses pendinginan.

Page 8: Makalah Ic Regulator1

Adapun komponen sistem pengisian adalah sebagai berikut:

1. Baterai,

sebagai sumber arus dan media penyimpanan arus pengisian Fungsi lainnya

sebagai pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan

berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin

mati

Ketika mesin hidup, aki berhenti bekerja. la hanya menerima pengisian yang

dikirim oleh alternator

2. Kunci Kontak,

sebagai pemutus dan penghubung arus dari baterai ke regulator

3. Fuseblelink

Sebagai alat pengaman sekelompok rangkaian dari arus berlebihan akibat

hubung pendek maupun beban berlebihan

4. Fuse

Sebagai alat pengaman rangkaian dari arus berlebihan akibat hubung pendek

maupun beban berlebihan

5. Lampu indikator charger

Indikasi berfungsi tidaknya sistem pengisian

6. Relay

Memperkuat arus listrik dari baterai yang menuju ke rotor coil

7. Regulator,

Tegangan listrik dar alternator tidak selalu konstan hasilnya, karena hasil listrik

Page 9: Makalah Ic Regulator1

alternator tergantung kecepatan putaran mesin. Fungsi regulator adalah

mengatur besarnya arsu listrik yang masuk kedalam rotor coil sehingga

tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap/konstan menurut harga yag

ditentukan walaupun kecepatannya berubah-ubah, selain itu juga berfungsi

untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu ini akan otomatis mati

apabila alternator sudha menghasilkan arus listrik.

8. Alternator.

Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik yang didapatkan dari

mesin menjadi tenaga listrik. Energi mekanik mesin dihubungkan oleh pully yang

memutarkan rotor sehingga membangkitkan arus bolak-balik pada stator yang

diubah menjadi arus searah oleh dioda. Bagian utama dari sebuah Alternator

terdiri dari sebuah rotor yang membangkitkan elektromagnetik, stator yang

membangkitkan arus listrik dan dioda yang menyearahkan arus listrik. Sebagai

tambahan terdapat pula brush yang mengalirkan arus ke rotor coil untuk

membentuk garis gaya magnet, bearing untuk memperhalus putaran motor dan

fan untuk mendinginkan rotor, stator, dan dioda. Semua bagian tersebut

dipegang oleh front dan rear frame.

Konstruksi Alternator terdiri dari:

a. Puli (Pully)

Puli berfungsi untuk tali kipas.

b. Kipas (Fan)

Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada

Alternator.

c. Brush

Yaitu berfungsi sebagai panghantar arus kerotor coil

d. Rotor coil

Rotor tersusun dari inti kutub magnet (pole core), Field coil (rotor koil), slip ring

dan rotor shaft. Field coil tersebut digulung dengan cara penggulungan yang

arahnya sama dengan putarannya, dan masing-masing ujungnya dihubungkan

pada slip ring, kedua inti kutub dipasang pada kutub ujung kumparan sebagai

penutup field coil. Garis gaya magnet akan timbul pada saat arus mengalir, salah

satu kutub menjadi kutub N dan yang lain menjadi kutub S. Slip ring tersebut

dibuat dari logam baja putih (stainless stell) dengan permukaan yang

berhubungan dengan brush dan dikerjakan sangat halus. Slip ring dipisahkan

dari poros rotor (rotor shaft).

Page 10: Makalah Ic Regulator1

e. Stator coil

Stator terdiri dari inti magnet dan kumparan, bagian depan dan belakang

dipasang frame sebagai pelindung. Gulungan terdiri dari kawat tembaga yang

dilapisi dengan lapisan tipis yang bersifat isolator. Di bagian dalam terdapat

slotslot yang terdiri dari tiga kumparan yang terdiri dari tiga kumparan yang

bebas. Inti magnet bertugas sebagai saluran garis-garis gaya magnet. Gulungan

kawat pada stator berjumlah tiga pasang yang dipasangkan secara segi tiga

atau bintang, namun yang paling banyak dipakai adalah hubungan bintang, arus

listrik yang dihasilkan adalah arus bolak balik tiga phase.

f. Rectifier (silicon diode)

Pada diode holder terdapat tiga buah diode positif dan tiga buah diode negative.

Arus yang dibangkitkan oleh alternator dialirkan dari diode holder pada posisi

positif sehingga terisolasi dari end frame. Selama proses penyearah, diode

menjadi panas sehingga diode holder bekerja meradiasikan panas ini dan

mencegah diode menjadi terlalu panas. Pada model yang lama bagian diode

positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar dari bagian negative (-). Selain

perbedaan tersebut ada lagi perbedaannya yaitu strip merah pada diode positif

dan strip hitam pada diode negatif.

g. Frame

Mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pendukung rotor dan sebagai pemegang

dengan mesin, kedua frame mempunyai beberapa saluran udara untuk

meningkatkan kemampuan pendinginan.

Gambar rangkaian

Page 11: Makalah Ic Regulator1
Page 12: Makalah Ic Regulator1

Konstruksi alternator dengan IC regulator terdapat beberapa macam diantaranya:

1 Alternator tipe A

2 Alternator tipe B

3 Alternator tipe M

1) IC REGULATOR TIPE – A

Alternator ini adalah tipe dengan diode arus medan dengan netral point regulator

tipe A dasar. (Jenis IC regulator ini tidak banyak dipakai sekarang).

Relay lampu chargenya adalah jenis titik kontak normally open.

IC regulator tipe A adalah peralatan solid state yang terdiri dari dua transistor, tiga

resistor dan dua diode. Fungsi regulator adalah untuk mempertahankan tegangan

output alternator tetap pada harga yang ditentukan. Hal itu dilakukan dengan

mengatur arus medan yang mengalir melalui kumparan medan.

Page 13: Makalah Ic Regulator1

Pengaturan Arus Field

Arus medan (field current) diatur dengan jalan mengatur bagian massa (terminal F)

kumparan medan dengan menggunakan Tr1. Pada saat Tr1 ON dan sirkuit massa

tertutup, arus perangsang (exiting current) mengalir melalui rotor coil.

Penginderaan Tegangan output

Tegangan output alternator dialirkan ke zener diode (ZD) melalui resistor (R). Bila

tegangan outputnya melebihi tegangan tertentu, maka zener diode akan mengalirkan

signal ke Tr2. Signal ini akan menghambat sirkuit massa rotor coil lewat Tr2.dan Tr1.

2) IC REGULATOR TIPE-B

Ini adalah field-diodes exciting alternator dengan netral point diode. IC

regulator tipe B yang mengembangkan tipe A banyak digunakan. Untuk relai

lampu charge, akan dijelaskan tipe point yang biasanya banyak digunakan. IC

Regulator tipe B, sirkuitnya berdasar pada tipe A tetapi ada perbedaan pada hal-

hal berikut:

Tipe A mendeteksi tegangan pada terminal B alternator sedangkan tipe B

mendeteksi tegangan pada terminal baterai. Sebagai tambahan, digunakan

resistor (R3) dan diode (D3) pada tipe B agar dapat mendeteksi tegangan pada

terminal L tegangan perangsang (exciting voltage).

Selanjutnya, resistor (Rd) disediakan untuk mendeteksi adanya sirkuit yang

terbuka pada rotor coil.

Page 14: Makalah Ic Regulator1
Page 15: Makalah Ic Regulator1

Fungsi sirkuit A

(a) Selama pengisian pendahuluan arus field, Tr3 di OFF-kan menghentikan arus

yang mengalir melalui Rd (resistor) untuk mencegah penurunan arus perangsang

pendahuluan(initial exciting current)

(b) Bila tegangan terminal L melebihi sekitar 8 volt, sirkuit A menyebabkan Tr3 ON-

OFF untuk mengurangi arus yang digunakan oleh Rd.

(c) Bila terminal L tegangannya turun di bawah 8 volt, sirkuit A mempertahankan Tr3

tetap pada ON dan menurunkan tegangan terminal L di bawah 8 volt.Ini

mengoperasikan relay lampu charge dengan mempertahankan terminal A tetap

rendah dan menyalakan lampu charge.Bila terjadi putus pada rotor coil selama

pembangkitan tenaga, maka tegangan terminal L dibagi dua antara R, dan Rd,

sehingga menjadi sekitar 3 volt.

R1 = 19 W

Rd = 5,4 W

(d) Bila tidak ada input melalui terminal S selama pembangkitan tenaga (bila sirkuit

sensor tegangan baterai terbuka) dirkuit sirkuit A mengirimkan signal-ON ke Tr2.

Ini mempertahankan tegangan terminal L tetap rendah dengan cara yang sama

seperti pada C di atas untuk menyalakan lampu charge.

(e) Bila kunci kontak diposisikan ON, menyebabkan teganga pada terminal L

menjadi lebih tinggi misalnya 8 volt, tetapi bila tegangan terminal L tidak

dipertahankan tetap di atas 8 volt pada periode tertentu, maka sirkuit A tidak

dapat membuat Tr3 ON-OFF berganti-ganti.

3) IC REGULATOR TIPE-M

Alternator ini adalah compact alternator dengan neutral point diode.

Perbedaannya antara alternator yang menggunakan IC regulator tipe B ialah adanya

tiga buah field diode dan initial exciting resistor dihapuskan dan IC regulator-lah yang

mengatur arus perangsang (exciting current).

Untuk IC regulatornya dipergunakan IC regulator tipe M multi fungsi.

Untuk IC Regulator tipe M terdiri dari IC campuran yang built-in monolitic intergrated

circuit (MIC). Type M berbeda dengan tipe B, bahwa IC berfungsi sebagai detektor

rotor coil open circuit dan untuk lampu peringatan charge. Dengan ditiadakannya tiga

buah field diode dan initial exciting resistor, sistem pengisian menjadi sederhana.

Pada IC regulator tipe M, lampu charge akan menyala bila terdapat tiga gangguan

Page 16: Makalah Ic Regulator1

berikut:

Sirkuit rotor coil terbuka

Sirkuit regulator sensor (terminal S ) terbuka

Tegangan pada terminal turun di bawah 13 V

Cara kerja Regulator IC Type M

1. KUNCI KONTAK ON, MESIN MATI

Bila kunci kontak ON maka, tegangan baterai mengalir ke terminal IG regulator.

Tegangan ini dideteksi oleh MIC dan Tr1 ON, menyebabkan arus medan mula

mengalir ke rotor coil melalui baterai dan terminal B. Untuk mengurangi pengeluaran

arus baterai pada saat kunci kontak ON seperti ini, MIC mempertahankan arus

medan mula pada harga yang kecil yaitu 02 A dengan ON-OFF pada Tr1 dengan

cara terputus-putus.

Lampu Kontrol Pengisian

Karena pembangkitan tenaga listrik belum dimulai maka tegangan terminal P

adalah nol. Ini dideteksi oleh MIC dan mengakibatkan Tr2 OFF dan Tr3 ON sehingga

lampu kontrol pengisian akan menyala.

IG S/W“ON”

MIC Detecs

Term.IG Volt

Tidak ada tegangan

pada terminal P

Tr1: On (arus medan mula dipertahankan pada 0.2 A dengan cara terputus-putus

Arus medan mula mengalir pada rotor dan rotor jadi magnet

Tr3 : ON Lampu Kontrol Pengisian Menyala

Page 17: Makalah Ic Regulator1

PEMBANGKITAN ARUS OLEH ALTERNATOR

(belum mencapai tegangan regulasi)

Bila alternator mulai membangkitkan arus, maka tegangan terminal P naik, MIC

merubah Tr1dari ON- OFF putus-putus menjadi terus ON.Ini menyebabkan baterai

mengalirkan arus medan yang cukup ke rotor coil. Oleh karena itu, pembangkitan

arus naik dengan tiba-tiba.

Lampu Kontrol Pengisian

Pada saat tegangan terminal P naik, MIC membuat Tr3 OFF dan Tr2 ON.karena

potensial antara kedua ujung lampu warning charge,maka lampu mati.

Tegangan dari term P

MIC Detecs

Ada tegangan

pada terminal P

Tr1: On mengalirkan arus medan untuk kumparan medan (rotor

Page 18: Makalah Ic Regulator1

2. PEMBANGKITAN ARUS OLEH ALTERNATOR

(Mencapai Tegangan Standar)

Bila Tr1 terus ON dan tegangan terminal S mencapai harga standar, kondisi ini

dideteksi oleh MIC dan Tr1 OFF.

Bila tegangan terminal S turun di bawah harga standar, maka MIC mendeteksi

penurunan ini dan Tr1 ON lagi. Dengan pengulangan proses ini tegangan terminal S

akan terus pada harga standar.

Lampu Kontrol Pengisian

Karena tegangan terminal tinggi, MIC mempertahankan Tr3 OFF dan Tr2 ON

sehingga lampu warning charge tetap tidak menyala.

Arus Keluaran dari B+ Alternator mengalir ke Baterai dan beban

Tr2 : ONTr3 : OFF

Lampu Kontrol Pengisian Padam

Tegangan terminal Pdi atas 14,5 V

MIC DETECTSAda tegangan

pada terminal P

Tr1: OFF

Page 19: Makalah Ic Regulator1

3. TERBUKA PADA SIRKUIT REGULATOR SENSOR (TERMINAL S)

Bila sirkuit regulator sensor terbuka pada saat alternator berputar, “tidak ada

input dari terminal S” yang dideteksi oleh MIC, Tr1 On dan OFF untuk

mempertahankan tegangan terminal B antara 13,3 Volt sampai 16,3 Volt.

Ini mencegah kenaikan tegangan keluaran yang terlau tinggi, dengan demikian akan

melindungi alternator,IC regulator dan komponen-komponen kelistrikan kendaraan.

Lampu Kontrol Pengisian

Bila MIC mendeteksi “tidak adanya input dari terminal S” Tr2 OFF dan Tr3 ON,

menyebabkan lampu kontrol pengisian menyala.

Tegangan terminal S dibawah 14,5 V

MIC DETECTSAda tegangan

pada terminal S

Tr1: OFFARUS PENGISIAN

MIC DETECT

Tidak ada input dari terminal S

Page 20: Makalah Ic Regulator1

4. TERBUKA PADA SIRKUIT TERMINAL B ALTERNATOR

Pengisian baterai yang tidak dapat berlangsung sehingga MIC mempertahankan

tegangan terminal B 20 Volt dengan basis tegangan terminal P membuat Tr1 ON dan

Tr2 OFF. Ini mencegah kenaikan tegangan output yang terlalu tinggi dan melindungi

alternator dan IC Regulator.

Lampu Kontrol Pengisian

Bila pengisian tidak terus berlangsung maka tegangan baterai tentu akan

menurun. Bila tegangan terminal S ( tegangan baterai ) turun dibawah 13 volt ini

akan dideteksi oleh MIC yang selanjutnya Tr2 OFF dan Tr3 On dan menyebabkan

lampu kontrol pengisian menyala.

Sirkuit regulator sensor terbuka

Tegangan terminal P di atas

16 Volt Ada tegangan pada terminal P

Tr2 : OFFTr3 : ON

Lampu kontrol pengisian nyala

Tegangan terminal P di bawah 16 Volt

MIC DETECT

Ada tegangan pada terminal P

Tr1 : ONArus pengisian

Tegangan terminal S di atas 13 Volt

MIC DETECT

Ada input dari terminal S

Tegangan terminal P naik hingga 20 volt

Page 21: Makalah Ic Regulator1

5. TERBUKA PADA SIRKUIT KUMPARAN MEDAN

Bila sirkuit kumparan medan terbuka/putus, pengisian baterai berhenti karena

pembangkitan listrik terhenti. Juga tegangan output terminal P menjadi nol.

Lampu kontrol pengisian

Bila tidak ada pembangkitan listrik tegangan terminal P menjadi nol, kondisi ini

dideteksi oleh MIC dan Tr2 OFF sedangkan Tr3 ON. Lampu kontrol pengisian

menyala.

Daftar Pustaka

MIC DETECT

Ada input dari terminal

STr2 OFFLampu kontrol nyala

Page 22: Makalah Ic Regulator1

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/pengertian-ic-integrated-circuit/

http://denny333.wordpress.com/2012/07/11/sistem-pengisian-charging-system/

http://tholibs.blogspot.com/2012/08/sistem-pengisian-generator-ac.html

http://herisaputra.mywapblog.com/mengenal-ic-intregated-circuit-komponen.xhtml

http://fendy-automotive.blogspot.com/2013/04/sistem-pengisian-generator-ac.html