Kelainan Pipi Dan Lidah

18
KELAINAN-KELAINAN A. Pipi Tumor pada Pipi dan Dasar Mulut Berbagai jenis gumpalan yang abnormal, dapat kita temukan di dalam substansi pipi ataupun di dasar mulut, atau bahkan muncul dari permukaannya. Beberapa merupakan neoplasma jinak, beberapa adalah hamartoma, dan yang lainnya merupakan hyperplasia karena inflamasi. Berikut ini merupakan contoh yang sering terjadi: Polip Fibro-epithelial. Jika pipi mengalami trauma berulang-ulang pada suatu tempat, maka akan terbentuk jaringan parut submukosa, di mana tangkai jaringan tersebut dapat terambil saat penghisapan dalam proses penelanan. Hasilnya adalah didapatkannya pembengkakan fibrosa yang berupa jaringan halus, berbentuk bulat, serta menonjol. Polip ini diambill dari dasar pediculus. Granuloma karena gigi tiruan. Massa fibrosa berbentuk fusiform yang berasal dari pediculus linear ini, dapat terbentuk pada individu yang tidak bergigi, yaitu pada daerah sulcus lingual maupun buccal. Massa ini dapat terlihat sendiri atau terkadang dapat pula tergabung secara parallel satu dengan yang lainnya. Massa granulomatosa ini muncul sebagai hasil dari iritasi

description

jjjjj

Transcript of Kelainan Pipi Dan Lidah

Tumours of the Cheek and the Floor of the Mouth

KELAINAN-KELAINAN

A. Pipi

Tumor pada Pipi dan Dasar MulutBerbagai jenis gumpalan yang abnormal, dapat kita temukan di dalam substansi pipi ataupun di dasar mulut, atau bahkan muncul dari permukaannya. Beberapa merupakan neoplasma jinak, beberapa adalah hamartoma, dan yang lainnya merupakan hyperplasia karena inflamasi. Berikut ini merupakan contoh yang sering terjadi:

Polip Fibro-epithelial. Jika pipi mengalami trauma berulang-ulang pada suatu tempat, maka akan terbentuk jaringan parut submukosa, di mana tangkai jaringan tersebut dapat terambil saat penghisapan dalam proses penelanan. Hasilnya adalah didapatkannya pembengkakan fibrosa yang berupa jaringan halus, berbentuk bulat, serta menonjol. Polip ini diambill dari dasar pediculus. Granuloma karena gigi tiruan. Massa fibrosa berbentuk fusiform yang berasal dari pediculus linear ini, dapat terbentuk pada individu yang tidak bergigi, yaitu pada daerah sulcus lingual maupun buccal. Massa ini dapat terlihat sendiri atau terkadang dapat pula tergabung secara parallel satu dengan yang lainnya. Massa granulomatosa ini muncul sebagai hasil dari iritasi kronik dan ulserasi akibat pinggiran gigi tiruan, jika tidak dikenakan dengan benar. Papilloma. Papilloma dapat terjadi pada pipi, mukosa alveolar, palatum, maupun dasar mulut. Papiloma ini dapat ditemukan soliter atau berganda. Beberapa merupakan massa yang kecil, terletak berdekatan, berupa tonjolan menyerupai jari, dan beberapa mempunyai permukaan menonjol seperti bunga kol. Papilloma ini ditutupi oleh epitel berkeratin yang akan berwarna putih jika berada dalam lingkungan lembab mulut. Beberapa pasien mempunyai banyak papilloma di mulutnya dan dapat pula ditambah dengan kutil akibat virus di mana-mana. Pada anak-anak, kutil lain seperti itu bisa terdapat pada lutut. Pada orang dewasa, lesi papilloma dapat berupa kutil pada genital mereka. Haemangioma. Dapat terjadi pada pipi dan dasar mulut. Haemangioma caverne kecil yang berdiameter hingga 0,5 cm dapat ditemukan di dalam pipi, berseberangan dengan daerah occlusal, dan muncul sebagai hasil gigitan yang merusak saluran submukosa. Haemangioma yang lebih besar mengelilingi buccal pad lemak pada daerah buccal. Lipoma. Menghasilkan pembengkakan submukosa berwarna kekuningan pada pipi dan dasar mulut. Neurofibromas. Paling sering menghasilkan penebalan gusi yang menyebar ke pipi atau dasar mulut. Terkadang berupa massa fibrosa tunggal halus yang berbentuk fusiform dan ditemukan di sepanjang garis saraf, seperti saraf lingual. Yang lainnya dapat menghasilkan pembengkakan yang menonjol. Lymphangiomas. Cenderung terdapat pada posterior pipi di atas proc coronoideus dan terlihat seperti telur kodok berwarna kecoklatan. Tumor pada Kelenjar Saliva. Adenoma pleomorfik, adenoidkista carcinoma, serta neoplasma kelenjar saliva lain yang lebih jarang, dapat muncul pada buccal, retromolar, labial dan sublingual kelenjar saliva. Nodulus Lymphaticus Fasial. Beberapa orang mempunyai nodulus lymphaticus yang merupakan bagian luar dari nodulus submandibular. Nodulus ini berada di atas corpus mandibula, sepanjang jalur arteri fasial yang menuju sudut mulut. Saat nodulus ini membesar, dapat menghasilkan gumpalan yang jelas pada pipi atau sulcus buccalis bawah.Carcinoma pada PipiAdenocarcinoma yang muncul pada kelenjar saliva minor merupakan hal yang jarang terjadi. Mayoritas carcinoma yang terjadi pada daerah mukosa pipi adalah sel squamosa alami. Pada penduduk Barat yang merupakan perokok dan peminum berat, carcinoma ini muncul sebagai infeksi candida leucoplacia. Carcinoma bias juga terjadi sebagai komplikasi dari fibrosis submukosa. Tumor berpapilla yang tumbuh subur dapat dihasilkan oleh carcinoma verruca.Perawatan Carcinoma pada Pipi.. Hasil yang terbaik dalam hal fungsi dan penampilan untuk perawatan adalah dengan menggunakan radioterapi. Radiasi interstitial dihantarkan oleh jarum 137Caesium atau oleh kawat 192Iridium. Perawatan cahaya eksternal alternatif dengan mesin megavoltage dapat pula digunakan.Pembedahan sangat dibutuhkan jika terdapat tumor sisa atau tumor rekurens, ataupun jika radioterapi tidak tersedia. Pembedahan post-irradiasi disarankan pula untuk tumor besar yang menyertakan rahang yang bersebelahan. Tumor kecil atau superfisial dapat dipotong. Luka yang dihasilkannya lalu diberikan busa polyurethane pada daerah yang mengalami suture selama 10 hari.B. LidahAnomali pada Perkembangan

Abnormalitas pada lidah sebenarnya sangat jarang terjadi, kecuali untuk lidah ber-fisur dan hipertrofi pada papilla lidah yang merupakan karakteristik dari bayi yang mengidap Down Syndrome. Tongue-tie (Ankyloglossia). Normalnya, frenulum lingualis menghubungkan permukaan inferior lidah dengan dasar mulut. Frenulum lingualis berukuran pendekm sering lebih tebal daripada normalnya dan merupakan fibrosa. Frenulum ini memegang lidah agar bagian atasnya dekat dengan ujung incisal dari incicivus central bawah. Gerakannya untuk menaikkan dan memajukan lidah berakibat pada terbaliknya margin lateral dan berkumpulnya mid-portion dorsum. Tidak ada perubahan yang terjadi dan tidak pula menyebabkan ketidakmampuan. Walaupun begitu, hal ini menyebabkan kecadelan. Pasien dapat juga mengalamai masalah dalam hal membersihkan bagian belakang gigi depan rahang bawah. Frenulum yang pendek ini dapat meregang seiring dengan berjalannya waktu, sehingga tidak diperlukan tindakan operasi. Congenital Fissured Tongue. Fissure ini terdapat pada lidah dengan kedalaman yang berbeda dan berjalan lateral dari median groove. Walaupun begitu, permukaan lidah di antara fissure tersebut tetap tertutupi oleh papilla normal. Terkadang, fissure tersebut dapat terinfeksi oleh candida albicans yang menyebabkan lidah menjadi gundul dan terdapat fissure longitudinal. Lingual Thyroid. Menghasilkan massa berlobus berwarna kemerahan di belakang foramen caecum.Median Rhomboid Glossitis

Pada kelainan ini terdapat alur yang halus, berlobus, oval, atau triangular yang muncul seketika di anterior foramen caecum. Mukosa dapat berwarna lebih tua dibandingkan dengan daerah lidah yang lain. Infeksi kronis pada fissure di antara lobus-lobus karena candidda albicans jarang ditemukan. Kondisi seperti ini dapat disalahartikan sebagai carcinoma yang jarang terdapat pada midline lidah.Geographic Tongue (Glossitis migrans)

Pada kelainan ini akan terbentuk alur kecil berwarna merah dengan pinggiran putih yang berbulu. Alur ini akan menyebar dan menyusut dengan penampilan yang tidak biasa, kemudian akan muncul alur yang baru. Epitel berkeratin dan sel inflamasi akan berkumpul di papilla filiformis untuk membentuk pinggiran putih dan kemudian membesar. Kondisi seperti ini cukup jinak, walaupun penyebab sebenarnya belum diketahui. Kelainan ini lebih sering terjadi pada pasian dengan cacat jantung congenital atau pasien dengan masalah gastrointestinal akut.Macroglossia

Berbeda-bedanya kondisi saat terjadi perkembangan serta hamartoma, dapat menyebabkan pembesaran lidah yang persisten dan tidak disertai rasa sakit. Kelainan ini jarang terjadi. Dalam hal ini struktur lidah masih normal, namun proporsinya dalam rongga mulut menjadi lebih besar. Macroglossia bisa disebabkan oleh neurofibromatosis, meskipun yang sering terjadi adalah infeksi hanya pada satu sisi. Hemangioma caverne juga cenderung menghasilkan pembesaran unilateral, sementara lymphangioma cenderung terjadi bilateral dan menghasilkan lidah yang tebal, di mana hal ini menyulitkan dalam menutup bibir dan rahang. Pembesaran lidah yang berkelanjutan dapat menghasilkan tekanan pada gigi dan processus alveolaris, sehingga menyebabkan adanya celah di antara gigi dan proklinasi gigi insicivus.Kasus yang Berasal dari Pembesaran Lidah Akromegali. Lidah menjadi membesar. Hal ini seperti yang terjadi pada bibir, hidung, liver, dan yang lainnya. Amyloidosis. Penimbunan amyloid di lidah pada amyloidosis primer dapat menyebabkan terjadinya macroglossia. Kretinisme. Pada penyakit hipotiroid jangka panjang, akan dihasilkan pembesaran lidah karena akumulasi material mucoprotein pada jaringan.Microglossia

Kelainan berupa lidah kecil yang abnormal ini sangat jarang terjadi. Kelainan ini biasanya dihubungkan dengan micrognathia (mandibula yang kurang berkembang dan dagu yang kecil) dan cacat limb (Hanhart Syndrome).

Bifid atau Cleft Tongue (Glossoschisis)Penggabungan distal tongue bud yang tidak lengkap dapat menghasilkan median groove yang dalam pada lidah. Kelainan ini sangat jarang terjadi.Lidah TercabikLidah tercabik sering terjadi sebagai akibat dari lidah yang tergigit. Penderita epilepsy biasa melakukan ini jika sedang dalam fase kambuh, kecuali jika ditempatkan bantalan atau cincin karet di antara gigi posterior. Fraktur pada rahang yang karena kecelakaan dapat juga dihubungkan dengan lidah yang tercabik, jika organ ini terdapat di antara gigi selama kecelakaan berlangsung. Untungnya, lidah mempunyai alirah darah yang bagus, sehingga lidah yang tercabik dengan daerah yang luas pun dapat dengan mudah mengalami penyembuhan.

Inflamasi pada Lidah Infeksi Pyogenic pada lidah jarang terjadi. Dapat pula terjadi edema pada lidah yang diasosiasikan dengan selulitis pada daerah sublingual dan pada Ludwig's angina. Infeksi akan menyebar ke arah belakang di antara otot hyoglossus dan genioglossus, tapi tidak sering terjadi pada lidah normal. Dalam kondisi ini, lidah akan terangkat dan ditonjolkan dari arah mulut karena pembengkakan dasar mulut.

Angioneurotic oedema, atau angio-oedema herediter dapat mengakibatkan pembengkakan lidah yang membahayakan jiwa. Membuat jalan masuk udara pada nasopharyngeal merupakan cara tercepat untuk membangun jalan udara pada lidah yang bengkak. Namun pada beberapa keadaan, diperlukan tracheostomy untuk menghasilkan jalan udara.

Tuberculosis dapat menyebabkan lidah menjadi dangkal, oval, disertai ulcer yang menyakitkan dengan margin yang menggantung, atau interstitial tuberculoma. Tipe-tipe lesi seperti itu hanya terjadi pada tuberculosis tingkat lanjut atau yang tidak diobati. Syphilis dapat menghasilkan lesi pada lidah di tiap tahap penyakitnya.Syphilis PrimerDapat terjadi extragenital chancre pada lidah. Nodulus lymphaticus submaxilaris dan submentalis akan sangat membesar, seperti kasus yang sama pada lesi di bibir.Syphilis Sekunder1. Terdapat ulcer ganda yang dangkal ('snail track') pada sisi-sisi dan di bawah permukaan lidah.2. Tonjolan mukosa pada lidah dan fauces.

3. Hutchinson's wart, sebuah condyloma selalu terdapat pada midline.

Syphilis Tersier1. Pembesaran gumma secara perlahan serta pembengkakan midline yang sekarang jarang terjadi. 2. Gumma-gumma kecil yang banyak sembuh dengan membuat luka untuk memproduksi fissure.3. Glossitis superficial kronis dapat menyababkan hilangnya papilla lidah, sehingga dihasilkan lidah yang gundul dan berlobus. Epitel menjadi hiperkeratotik dan sel squamosa carcinoma akan muncul sebagai akibat dari leucoplacia.Hyperkeratosis dan Leucoplacia

Tradisi seperti Smoking (merokok), Syphilis, Sepsis, the Sharp edge of a tooth (ujung runcing pada gigimenyebabkan iritasi friksional), Spirits dan Spices (rempah-rempah) merupakan penyebab dari Leucoplacia (6 S).Seiring dengan waktu, baru diketahui bahwa hyperkeratosis dan carcinoma ditemukan di daerah di mana ujung runcing dari gigi bergesekan dengan lidah. Seperti yang telah dijelaskan di atas, syphilis dapat menyebabkan glossitis superficial kronik, di mana hal tersebut mendukung berkembangnya leucoplacia.Merokok dapat menyebabkan hyperkeratosis pada palatum keras dan lunak. Penyebab utamanya adalah ductus mukosa kelenjar yang berisi keratin. Hiperkeratosis juga berkembang pada pipi maupun dasar mulut di mana saliva yang mengandung bahan-bahan kimiawi mengalir, dan pada daerah bibir yang sering digunakan untuk menyangga rokok. Dapat pula terlihat area putih pada lidah yang terletak berseberangan dengan tempat ujung rokok atau cerutu. Leucoplacia dan squamous cell carcinoma sering terjadi jika spirit minum minuman keras disertai dengan merokok, terutama pada lidah atau dasar mulut.In other instances the candida seems to be a secondary invader of the hypertrophic epithelium. The clinical appearance may be speckled white on a pink background rather than a uniform white. Timbulnya leucoplacia mengikuti infeksi candida jangka panjang (chronic hypertrophic candidiasis). Pada kasus lain, candida bias menjadi penyebab sekunder dari epitel hipertrofik. Penampakannnya adalah bintik putih pada lidah. Leucoplacia Berbintik merupakan salah satu tahap dalam berkembangnya carcinoma dan dimulai dengan munculnya leucoplacia dengan hyperkeratosis. Limfosit dan sel plasma berkumpul di papilla dermal. Pada tahap ini terdapat semburat berwarna susu pada permukaan mukosa. Selanjutnya akan terdapat tanda penebalan epitel dan sel bulat yang mengalami infiltrasi akan menjadi cukup padat. Angka mitosis akan meningkat di antara sel-sel basal. Secara klinis, sekarang sudah terdapat daerah putih yang halus yang sudah dapat dapat dibedakan dengan daerah di sekitarnya. Daerah ini kering dan kasar jika disentuh. Dan terakhir mitosis muncul pada sel di bawah lapisan basal dan menjadi berkeratin sebelum mencapai permukaan (dyskeratosis). Leucoplacia merupakan satu tahap menuju carcinoma in situ. Lesi dyskeratotic dan carcinoma in situ harus diambil beserta daerah di sekitarnya. Lesi Hyperkeratotic lain. Kondisi lain yang dapat menyebabkan tonjolan berwarna putih adalah lichen planus, yang dapat membentuk suatu bercak. Tonjolan putih ini terkadang terlihat pula pada erythema lupus discoid. White sponge nevus mempunyai penampilan seperti pita dan menutupi kedua pipi serta dasar mulut. Pada beberapa kasus, lesi ini bersifat menurun. Leucokeratosis mucosae oris merupakan abnormalitas congenital lain di mana pada kelainan ini seluruh membran mukosa oral terlihat putih transparan. Fibrosis Submukosa. Fibrosis submukosa menghasilkan bercak pucat pada mukosa pipi, palatum, lidah, serta gusi. Tapi dalam kasus ini warna pucat yang timbul bergantung pada jumlah kolagen yang terkumpul di mukosa. Ini menyebabkan bibir dan pipi menjadi kaku dan kehilangan elastisitasnya, sehingga pergerakan rahang menjadi terbatas dan gerakan membuka mulut menjadi terhambat. Hairy Tongue. Jika lapisan keratin gagal untuk mengelupas secara normal dari papilla filiformis, maka ia akan membentuk lapisan penutup seperti rambut. Rambut ini berwarna bermacam-macam, tergantung adanya organisme kromogenik yang memproduksi warna hitam atau coklat pada haity tongue. Kadang-kadang, sejalan dengan penggunaan antibiotic, papilla filiformis normal akan sedikit diperpanjang oleh keratin dan berwarna hitam oleh karena organisme yang resisten terhadap antibiotic, seperti fungi. Hal ini akan hilang jika pemakaian antibiotic berakhir. Hairy tongue yang sebenarnya lebih sulit untuk dihilangkan, namun dapat dikontrol dengan penggosokan secara mekanik. Dehidrasi dan kurangnya pembersihan secara mekanik pada pasien yang tidak makan secara normal dapat menyebabkan sel-sel keratin terkumpul pada papilla filiformis. Bakteri dan debris makanan juga dapat berkumpul di antara papilla-papilla tersebut. Merokok berat juga dapat meningkatkan keratinisasi pada papilla dan menyebabkan warna hitam atau coklat yang ada menjadi lebih jelas.Ulcer pada Lidah Dental Ulcers. Terutama terjadi pada sisi lidah. Bisa disebabkan karena gigi yang hancur ataupun gigi tiruan yang hancur. Biasanya ulcer ini timbul pada daerah yang berhubungan dengan objek yang tajam. Post-pertussis ulcers terjadi pada bagian atas dari frenulum lingualis dan di bawah permukaan ujung lidah. Aphthous ulcers Ulcers pada lichen planus, pemphigus, erythema multiforme, dst. Syphilitic ulcers terjadi di midline. Tuberculous ulcers terjadi di dorsum, di arah menuju midline, atau di dekat ujung lidah dengan margin yang rusak. Terlihat pucat bergaranulasi di dasarnya, dan terkadang dengan lapisan mengelupas yang tipis.

Malignant ulcer. Biasanya merupakan squamous cell carcinoma, tapi bias juga merupakan salivary adenocarcinoma atau lympho-epithelioma jika ulcer berada di 1/3 posterior.Lesi Neurological pada LidahPenyebab dari lingual neuralgia adalah post efek dari herpes zoster. Rasa sakit dan anaesthesia, yang sering disertai dengan rasa sakit pada telinga, merupakan hasil dari neoplasma ganas yang mengalami invasi.

Glossodynia terjadi pada perempuan paruh baya atau yang lebih tua. Terkadang terdapat atrofik candidiasis. Kondisi utama yang memungkinkan terjadi adalah adanya Sjgren's syndrome dan diabetes. Beberapa pasien paruh baya mengeluh dengan adanya perubahan rasa yang tidak enak. Penyebabnya masih belum diketahui.Neoplasma JinakNeoplasma jinak masih jarang terjadi apabila dibandingkan dengan squamous cell carcinoma. Papilloma harus dapat dibedakan dengan Hutchinson's wart yang jarang terjadi. Papilloma mudah untuk diambil, dan apabila bermultiplikasi dapat dilakukan pengobatan dengan cryoprobe. Polip Fibro-epithelial, biasanya kecil dan merupakan penyebab dari iritasi kronik seperti pada celah di incisivus bawah. Pregnancy tumour, biasanya ditemukan pada gusi, namun dapat ditemukan pula pada lidah. Haemangioma dan lymphangioma Plexiform neuroma dan neurofibroma Lipoma merupakan neoplasma yang jarang terjadi. Dapat dikenali dari bagiannya yang lembut dan berwarna kuning. Jarang ditemukan membesar. Osteoma pada lidah merupakan hal yang menarik di klinik. Pembengkakan yang keras dapat ditemukan di balik foramen caecum atau di 1/3 posterior lidah. Sublingual varicosities sebaiknya dapat dibedakan dengan cavernous haemangioma. Pada kondisi ini, vena sublingual mengalami pelebaran yang besar dan menggulung. Awalnya, vena-vena kecil akan membesar untuk menghasilkan penampakan seperti caviar, kemudian dilanjutkan dengan vena yang besar.

Myoblastoma sel granular menghasilkan massa yang keras pada lidah yang bergerak. Membran mukosa di atasnya halus dan sering hiperkeratotik. Lesi yang jinak tapi tidak berkapsul dapat disembuhkan dengan pengambilan local. Juvenile fibroma menghasilkan gumpalan yang lebih lembut, berada di tengah dan secara perlahan-lahan membesar. Saat operasi, tumor ini sulit untuk diambil.Carcinoma pada LidahGejala Klinis. Seperti yang terjadi pada kasus-kasus yang lain, tahap awal dari penyakit ini biasanya tidak mengalami gejala. Dokter gigi harus memeriksa rongga mulut dan lidah kapanpun fauces diperlukan untuk diperiksa. Selain itu, dokter gigi harus waspada terhadap lesi-lesi yang mencurigakan saar memeriksa pasien, karena bisa saja ini merupakan carcinoma.Carcinoma pada lidah dapat timbul sebagai:

1. Plak berpapilla yang menonjol dan berbentuk oval dengan bercaj-bercak keratin pada permukaannya.2. Ulcer yang mengelupas dari dasar yang keras. 3. Fissure dalam (sering juga terinfeksi) dengan pinggiran yang menelupas.4. Massa berlobus yang mengelupas, kemungkinan terdapat mukosa normal di atasnya. Kadang-kadang terdapat area berwarna kuning dari submukosa yang mengalami nekrosis, sehingga terlihat seperti titik-titik abses.Banyak pasien yang mengabaikan lesi ini pada tahap awal penyakit atau terlalu takut untuk mencari tahu hingga tumor ini menjadi besar dan ofensif. Tahap lanjut dari kasus ini disertai dengan:1. Rasa sakit pada lidah, di mana awalnya dimulai karena infeksi dan ulserasi dan untuk selanjutnya karena ikut sertanya saraf lidah. Saat saraf lidah sudah ikut serta, maka akan muncul rasa sakit pada telinga. Adanya rasa sakit pada pembengkakan atau sakit pada belakang lidah berarti terjadinya carcinoma pada 1/3 posterior lidah. Pada kasus seperti ini, penting untuk memeriksa lidah dan vallecula dengan hati-hati pada pasien yang sadar dengan menggunakan kaca laryngeal. Dapat juga melakukan pemeriksaan langsung dengan menggunakan laryngoscope pada pasien yang dibius. 2. Salivasi. Rasa sakit mendukung terjadinya salivasi, sehingga menimbulkan kekakuan dan bergumpalnya sebagian dari lidah, dan akhirnya menyebakan kesulitan dalam penelanan.3. Ankyloglossia. Ketidakmampuan untuk memajukan atau membelokkan lidah ke satu sisi.4. Dysphagia. Kesulitan dalam menelan dapat terjadi pada carcinoma lidah tahap lanjut, terutama jika perkembangannya terjadi pada 1/3 posterior lidah.5. Ketidakmampuan untuk berartikulasi secara jelas6. Foetor. Saat nekrosis terjadi, lesi menjadi terinfeksi berat dan dangat ofensif.7. Gumpalan pada leher terjadi karena penyumbatan sekunder pada aliran limfa. 8. Perubahan suara dapat menjadi indikasi pertama adanya carcinoma di 1/3 posterior lidah. Pada situasi yang jarang ditemukan ini, tumor dapat terlihat mengabur. Tumor seperti ini lebih sering anaplastik daripada yang terjadi di 2/3 anterior.