KEL. 11 Konsep Diri

Click here to load reader

download KEL. 11 Konsep Diri

of 20

description

xiphoideus

Transcript of KEL. 11 Konsep Diri

Konsep Diri

Kelompok 11Diah PramuditaLia DwitasariAbdul HarisWisnu Cahyo Suwito

Fisioterapi2011Konsep Diri1KONSEP DIRICITRA DIRIideal DIRIharga DIRIIdentitas DIRIDefinisi Konsep DiriKonsep diri adalah bagaimana kita memandang diri kita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongan karakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, dan peran sosial. (Wikipedia)Berzonsky (1981), mengemukakan bahwa konsep diri adalah gambaran mengenai diri seseorang, baik persepsi terhadap diri nyatanya maupun penilaian berdasarkan harapannya yang merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis, sosial, dan moral. Calhoun dan Acocella (1990), yaitu bahwa konsep diri adalah pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri. Stuart G.W. and Sundeen S.J. (1995), konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.Indra Darmawan (2009) Konsep Diri (Self-concept) merupakan persepsi diri sendiri tentang aspek fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh indivudu melalui pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.http://eprints.uny.ac.id/10021/1/Jurnal%20Skripsi.pdf http://books.google.co.id/books?id=TRDzX7c1GL8C&pg=PA50&dq=konsep+diri&hl=en&sa=X&ei=F0k5Urq4KYbnrAf18YCQDw&redir_esc=y#v=onepage&q=konsep%20diri&f=false diakses pada 18 September 2013 pukul 14:31 WITA

34 Konsep diri terdiri atas 5 komponen :Citra Diri (Body image)Ideal DiriHarga DiriPeran Identitas DiriSemua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yg diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dlm berhubungan dengan orang lain.

5Citra Diri ( Body Image)Sikap,persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, struktur, fungsi, keterbatasan makna dan objek yg kontak terus-menerus (anting, make up, pakaian, kursi roda) baik masa lalu maupun sekarang56PeranSeperangkat perilaku yg diharapkan secara sosial berhubungan dg fungsi individu pada berbagai kelompok sosial.Ideal Diri Persepsi individu tentang bagaimana dia berprilaku berdasarkan standar, tujuan, aspirasi atau nilai personal tertentu.

Sering disebut cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri.

Gangguan pada ideal diri: Ideal diri yg terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistis

Penilaian Individu tentang pencapaian diri dgn menganalisa seberapa jauh perilakunya sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1998)Harga Diri Kesadaran akan keunikan diri sendiri yg bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri.Identitas DiriPembentukan Konsep Diri Perkembangan konsep diri merupakan suatu proses yang terus berlanjut di sepanjang kehidupan manusia. Selama periode awal kehidupan, perkembangan konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi mengenai diri sendiri. Lalu seiring dengan bertambahnya usia, pandangan mengenai diri sendiri ini mulai dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain (Taylor dalam Agustiani, 2006). Menurut Avin Fadilla Helmi pada jurnal Gaya Kelekatan dan Konsep Diri (1999) bahwa konsep diri bukan sesuatu yang bertahan dan tidak bisa diubah, tetapi lebih merupakan konsep yang memungkinkan berkembang terhadap pengalaman-pengalaman baru, umpan balik baru, dan informasi-informasi diri yang lebih baru. Symonds (dalam Agustiani, 2006) menyatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada saat individu dilahirkan, melainkan berkembang secara bertahap seiring dengan munculnya kemampuan perseptif.

10Mead (dalam Calhoun & Acocella, 1995) menjelaskan bahwa konsep diri berkembang dalam dua tahap: Melalui internalisasi sikap orang lain terhadap kita; Melalui internalisasi norma masyarakat. Dengan kata lain, konsep diri merupakan hasil belajar melalui hubungan individu dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan istilah istilah looking glass self yang dikemukakan oleh Cooley (dalam Baumeister, 1999), yaitu ketika individu memandang dirinya berdasarkan interpretasi dari pandangan orang lain terhadap dirinya

Faktor yang mempengaruhi konsep diriTeori PerkembanganSignificant other (orang terpenting/terdekat)Self preseptionBerkembang dari lahirMelihat orang2 terdekatPresepsi yang muncul ketika melakukan proses perenungan misalnya12Sifat Konsep Diri Menurut Adi W. Gunawan sifat konsep diri, yakni terdiri dari: Diperoleh melalui proses pembelajaran, bukan faktor keturunanDiperkuat melalui pengalaman hidup yang dialami setiap hariDapat berubah sevara drastisMempengaruhi semua proses berpikr dan perilakuMempengaruhi proses pembelajaran dan prestasiDapat dibangun dan dikembangkan dengan mengganti sistem kepercayaan yang merugikan dan mengganti self-talk yang negatif ke positif.http://books.google.co.id/books?id=2e2IMnlx7mcC&pg=PA1&dq=konsep+diri&hl=en&sa=X&ei=FFk5UtGFOo_KrAfAjIC4Cg&redir_esc=y#v=onepage&q=konsep%20diri&f=false diakses pada 18 September 2013 pukul 15:49 WITA13Dimensi-Dimensi Konsep DiriCalhoun dan Acocella menjelaskan bahwa konsep diri terdiri atas tiga dimensi yang meliputi: 1. Pengetahuan terhadap diri sendiri yaitu seperti usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku pekerjaan dan lain-lain, yang kemudian menjadi daftar julukan yang menempatkan seseorang ke dalam kelompok sosial, kelompok umur, kelompok suku bangsa maupun kelompok-kelompok tertentu lainnya. 2. Pengharapan mengenai diri sendiri yaitu pandangan tentang kemungkinan yang diinginkan terjadi pada diri seseorang di masa depan. Pengharapan ini merupakan diri ideal 3. Penilaian tentang diri sendiri yaitu penilaian antara pengharapan mengenai diri seseorang dengan standar dirinya yang akan menghasilkan rasa harga diri yang dapat berarti seberapa besar seseorang menyukai dirinya sendiri. Sumber Informasi Untuk Konsep Diri Calhoun dan Acocella (1990) mengungkapkan ada beberapa sumber informasi untuk konsep diri seseorang, yaitu:Orang TuaTeman SebayaMasyarakatBelajar1.Orang tua Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal kita alami dan yang paling berpengaruh. Orang tua sangat penting bagi seorang anak, sehingga apa yang mereka komunikasikan akan lebih berpengaruh daripada informasi lain yang diterima anak sepanjang hidupnya. Orang tua memberikan arus informasi yang konstan mengenai diri anak. Orang tua juga membantu dalam menetapkan pengharapan serta mengajarkan anak bagaimana menilai dirinya sendiri. Pengharapan dan penilaian tersebut akan terus terbawa sampai anak menjadi dewasa. 2.Teman sebaya Setelah orang tua, kelompok teman sebaya juga cukup mempengaruhi konsep diri individu. Penerimaan maupun penolakan kelompok teman sebaya terhadap seorang anak akan berpengaruh pada konsep diri anak tersebut. Peran yang diukir anak dalam kelompok teman sebayanya dapat memberi pengaruh yang dalam pada pandangannya tentang dirinya sendiri dan peranan ini, bersama dengan penilaian diri yang dimilikinya akan cenderung terus berlangsung dalam hubungan sosial ketika ia dewasa. 3.Masyarakat Sama seperti orang tua dan teman sebaya, masyarakat juga memberitahu individu bagaimana mendefenisikan diri sendiri. Penilaian dan pengharapan masyarakat terhadap individu dapat masuk ke dalam konsep diri individu dan individu akan berperilaku sesuai dengan pengharapan tersebut. 4.Belajar Konsep diri merupakan hasil belajar. Belajar dapat didefenisikan sebagai perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri seseorang sebagai akibat dari pengalaman. Dalam memperlajari konsep diri, terdapat tiga faktor utama yang harus dipertimbangkan, yaitu: asosiasi, ganjaran dan motivasi

15Jenis-Jenis Konsep Diri Menurut Calhoun dan Acocella (1990), dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. 1.Konsep Diri Positif Konsep diri positif menunjukkan adanya penerimaan diri dimana individu dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan baik sekali. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu yang memiliki konsep diri positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya. Individu yang memiliki konsep diri positif akan merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas, yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar untuk dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan di depannya serta menganggap bahwa hidup adalah suatu proses penemuan. 2.Konsep diri negatif Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri negatif menjadi dua tipe, yaitu: a.Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar tidak teratur, tidak memiliki perasaan, kestabilan dan keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai dalam kehidupannya. b.Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur. Hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat keras, sehingga menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat.Karakteristik Jenis-Jenis Konsep DiriMenurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memilikikonsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut:Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang lain.Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.Orang yang memilikikonsep diri yang negatifmenunjukkan karakteristik sebagai berikut:Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapat penghargaan.Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan negatif.Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain.Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.19Daftar PustakaDarmawan, Indra S.E.,M.Si. (2009). Kiat Jitu Taklukkan Psikotes. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Gunawan, Adi W. (2005). Apakah IQ Anak Bisa Ditingkatkan?. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.Stuart G.W. and Sundeen S.J. (1995). Principles and Practice of Psychiatric Nursing ed 5. Missouri : Mosby-Year Book, Inc.http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/gayakelekatan_avin.pdf diakses pada 18 September 2013 pukul 15:18 WITAhttp://belajarpsikologi.com/pengertian-konsep-diri/ diakses pada 18 September 2013 pukul 14:46 WITAhttp://fieyanhovya.blogspot.com/2012/12/definisi-konsep-diri.html diakses pada 18 September 2013 pukul 15:26 WITAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal diakses pada 18 September 2013 pukul 14:17 WITAhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25285/4/Chapter%20II.pdf diakses pada 18 September 2013 pukul 15:06 WITA