kekuatan-massa-batuan.pdf

download kekuatan-massa-batuan.pdf

of 7

Transcript of kekuatan-massa-batuan.pdf

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    1/7

    1

    Kekuatan Massa Batuan

    Sebagai alternatif dalam melakukan back analysis untuk menentukan

    kekuatan massa batuan, sebuahh metode empirik telah dikembangkan oleh Hoek

    and Brown (1980) dengan kekuatan geser digambarkan dengan lingakaran Mohr.

    Kriteria keruntuhan ini digunakan untuk menyediakan data masukan unutk analisa

    yang diperlukan pada penggalian tambang bawah tanah pada batuan yang keras.

    Kriteria ini dimulai dari sifat mekanik dari batuan utuh kemudian mengalami

    pelemahan karena faktor adanya bidang-bidang diskontinuitas.

    Gambar 1

    Hubungan antara Tegangan Utama Mayor dan Minor pada Kriteria

    Keruntuhan Hoek-Brown dan Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

    (Wyllie & Mah, 2005)

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    2/7

    2

    1. Kriteria Keruntuhan Hoek-Brown

    Hoek and Brown mencoba menggabungkan semua peningkatan yang sudah

    ada sebelumnya pada sebuah kriteria keruntuhan yang representatif. Hal ini

    menghasilkan pengenalan akanGSI Geological Strength Index oleh Hoek et al.

    (1992), Hoek (1994), dan Hoek, Kaiser and Bawden (1995) yang kemudian

    ditambah untuk melingkupi massa batuan yang lemah oleh Hoek et al. (1998),

    Marinos and Hoek (2000,2001) dan Hoek and Marinos (2000). GSI dapat

    menentukan pelemahan massa batuan yang merupakan hubungan antara derajat

    kekar dan kondisi dari permukaan kekar.

    Kekuatan massa batuan bergantung pada sifat batuan utuh, dan kesempatan

    meluncur/runtuh pada kondisi tegangan tertentu. Kesempatan ini dipengaruhi oleh

    bentuk geometri dari batuan utuh dan kondisi separasi pada bidang diskontinuitas.

    Batuan tajam dengan permukaan kekar yang bersih dan kasar akan mempunyai

    kekuatan yang lebih besar dibanding dengan batuan berpatikel bulat yang

    terlapukkan. Kriteria kekuatan massa batuan menurut The generalized Hoek-

    Brown (2002) sebagai berikut.

    (1)

    Untuk mb adalah pengurangan nilai konstanta material untuk batuan utuh dengan

    persamaan sebagi berikut.

    (2)

    Tabel 2 menunjukkan nilai konstanta batuan utuh berdasarkan jenis batuan. Nilai s

    dan a adalah konstanta massa batuan dengan persamaan sebagai berikut.

    (3)

    (4)

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    3/7

    3

    Peningkatan pada persamaan dilakukan dengan penambahan faktor

    undisturbeddandisturbedmenurut Hoek and Brown (1988). Hoek et al. (2002)

    menyusun penilaian nilai D pada Tabel 1.

    Tabel 1

    Pedoman Penentuan Nilai Faktor D pada Terowongan (Hoek et al, 2002)

    Deskripsi massa batuan Nilai D

    Kualitas controlled blasting atau

    penggalian dengan TBM yang sangat

    baik menghasilkan gangguan kecil pada

    massa batuan pada terowongan

    D = 0

    Kualitas massa batuan yang buruk

    akibat penggalian mekanik maupun

    tradisional menghasilkan gangguan

    kecil pada massa batuan pada

    terowongan.

    D = 0

    Ketika tekanan berlebih mengakibatkan

    terbentuk heave pada lantai

    terowongan, gangguan dapat terjadi

    cukup parah.

    D = 0,5

    Kualitas peledakan yang sangat burukpada batuan keras menghasilkan

    kerusakan lokal 2 3 m dalam massa

    batuan sekitarnya

    D = 0,8

    Kuat tekan uniaksial dari massa batuan dihitung dengan penyesuaian 3 = 0

    dengan persamaan sebagai berikut.

    (5)

    dan, kuat tarik dengan persamaan sebagai berikut.

    (6)

    Kriteria keruntuhan Hoek-Brown juga memungkinkan untuk menghitung modulus

    deformasi dari massa batuan dengan persamaan sebagai berikut.

    (7)

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    4/7

    4

    Keterangan:

    Em dalam Gpa

    Menjadi catatan bahwa persamaan dasar oleh Hoek and Brown (1997) telah

    dimodifikasi dengan tambahan faktor D untuk menghitung pengaruh efek dari

    peledakan dan relaksasi tegangan.

    Tabel 2

    Nilai Konstanta mi untuk Batuan Utuh

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    5/7

    5

    2. Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

    Karena banyaknya model numerik dan analisis yang digunakan pada

    mekanika batuan ditampilkan dalam kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb, maka

    diperlukan persamaan untuk memperkirakan parameter kohesi dan sudut gesek

    dalam pada persamaan Mohr-Coulomb. Persamaan dasar dari kriteria keruntuhan

    Mohr-Coulomb adalah persamaan linier dari tegangan geser terhadap kohesi,

    sudut gesek dalam dan tegangan normal dinyatakan dalam persamaan berikut.

    (8)

    Tegangan normal dan tegangan geser berdasarkan tegangan-tegangan

    prisnipal dinyatakn dalam persamaan berikut yang diperkenalkan oleh Balmer

    (1952).

    (9)

    (10)

    Keterangan:

    (11)

    Setelah data hasil pengolahan kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb yaitu

    tegangan normal dan tegangan geser didapatkan, maka kohesi dan sudut gesek

    dalam rata-rata dapat dihitung dengan analisis regresi linier. Cara terbaik untuk

    menempatkan garis lurus adalah dihitung dari jarak pasangan tegangan normaldan tegangan gesernya atau menggunakan persamaan sebagai berikut.

    (12)

    (13)

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    6/7

    6

    3. Penentuan Nilai GSI

    Dalam pencarian menyelesaikan masalah dalam memperikarakan

    kekuatan massa batuan dan menyediakan dasar dari perancangan penggalian atau

    peledakan pada tambang bawah tanah (Hoek and Brown, 1980) berpikir bahwa

    beberapa percobaan harus dilakukan untuk menghubungkan konstanta m dan s

    pada kriteriaGSI yang mereka miliki untuk dapat digunakan oleh setiap pekerja

    yang ada di lapangan. Mengetahui bahwa karakteristik massa batuan yang

    mengontrol kekuatan dan perilaku deformasi mirip dengan karakteristik massa

    batuan yang digunakan oleh Bienawski (1973) maka klasifikasi RMR oleh

    Bienawski dapat digunakan untuk memperkirakan konstanta m dan s.

    Mempertimbangkan terowongan dengan bidang diskontinu yang sangat

    banyak karena adanya tegangan in situ yang dapat menyebabkan keruntuhan pada

    sekitar terowongan, klasifikasiQ-System oleh Barton et al (1974) menggunakan

    Stress Reduction Ratio (SRF) untuk memasukkan parameter tegangan in situ.

    Faktor ini mempunyai pengaruh yang sangat besar pada nilai Q dari klasifikasiQ-

    System. Namun karena adanya persamaan Hoek-Brown yang juga menghitung

    distribusi tegangan di sektiar terowongan untuk memperkirakan daerah pengaruh

    dari batuan yang mendapat tegangan yang sangat tinggi. Jika digunakan

    perhitunganSRFmaka dalam analisis dilakukan perhitungan sebanyak dua kali

    untuk nilai konstanta m dan s, oleh karena ituSRFdianggap sebagai 0.

    Pertimbangan yang hampir sama juga berlaku untuk Joint Water

    Reduction Factorpada klasifikasiQ-System dan keadaan air tanah pada klasifikasi

    RMR. Pada semua kasus terdapat potensi untuk menghitung dua kali parameter diatas jika tidak diperhatikan dengan baik dalam menentukan kekuatan massa

    batuan. Pada klasifikasi RMR bobot dari air tanah adalah 15 dan Joint Water

    Reduction Ratio padaQ-System adalah 0 yang berarti batuan diasumsikan dalam

    keadaan kering. Nilai GSI dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

    (14)

    (15)

  • 7/23/2019 kekuatan-massa-batuan.pdf

    7/7

    7

    Keterangan:

    (16)

    4. Perkiraan Kekuatan Massa Batuan

    Pada pembuatan terowongan bawah tanah, ketidakstabilan terjadi pada

    batas dari penggalian atau peledakan ketika kuat tekan uniaksial terlewati oleh

    tegangan terinduksi pada batas tersebut. Keruntuhan dapat terhindarkan pada titik

    ketika kekuatan massa batuan yang ada lebih besar dari tegangan terinduksi 1

    dan 3. Analisis detail tentang perambatan bidang lemah dengan model numerik

    sangatlah penting untuk dilakukan, oleh karena itu kuat tekan uniaksial dari suatu

    massa batuan perlu diperhitungkan. Mohr-Coulomb memperkenalkan persamaan

    (17) dan kemudian Hoek and Brown (1997) membuat persamaan dari hubungan

    dengan persamaan Mohr-Coulomb pada persamaan (18) sebagai berikut.

    (17)

    (18)

    Keterangan:

    t < 3 < ci/4