Kekuasaan dan Legitimasi

13
KEKUASAAN ( KEKUASAAN ( POWER POWER ) ) Hampir semua kegiatan politik Hampir semua kegiatan politik menyangkut penggunaan kekuasaan ( menyangkut penggunaan kekuasaan ( power power ). ). Subjek ilmiah politik adalah studi Subjek ilmiah politik adalah studi tentang kekuasaan; siapa yang tentang kekuasaan; siapa yang memilikinya, bagaimana ia digunakan, memilikinya, bagaimana ia digunakan, dan apa dasar penggunaannya. dan apa dasar penggunaannya. Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang untuk mempengaruhi individu lain agar untuk mempengaruhi individu lain agar individu tersebut melakukan sesuatu individu tersebut melakukan sesuatu yang dikehendakinya. yang dikehendakinya. Steven Lukas (1974): “ Steven Lukas (1974): “ power is the ability to power is the ability to get somewone to do what they would not otherwise get somewone to do what they would not otherwise have done have done ”. ”.

description

Penggambaran Perbedaan antara kekuasaan dan Legitimasi

Transcript of Kekuasaan dan Legitimasi

Page 1: Kekuasaan dan Legitimasi

KEKUASAAN (KEKUASAAN (POWERPOWER))

Hampir semua kegiatan politik menyangkut Hampir semua kegiatan politik menyangkut penggunaan kekuasaan (penggunaan kekuasaan (powerpower).).

Subjek ilmiah politik adalah studi tentang Subjek ilmiah politik adalah studi tentang kekuasaan; siapa yang memilikinya, kekuasaan; siapa yang memilikinya, bagaimana ia digunakan, dan apa dasar bagaimana ia digunakan, dan apa dasar penggunaannya. penggunaannya.

Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang Kekuasaan adalah: kemampuan seseorang untuk mempengaruhi individu lain agar untuk mempengaruhi individu lain agar individu tersebut melakukan sesuatu yang individu tersebut melakukan sesuatu yang dikehendakinya.dikehendakinya.

Steven Lukas (1974): “Steven Lukas (1974): “power is the ability to power is the ability to get somewone to do what they would not get somewone to do what they would not otherwise have doneotherwise have done”. ”.

Page 2: Kekuasaan dan Legitimasi

Steven Lukas Steven Lukas ((Power: A Radical ViewPower: A Radical View, 1974), 1974)

Tiga matra kekuasaan:Tiga matra kekuasaan:1.1. Kekuasaan berarti kemampuan untuk Kekuasaan berarti kemampuan untuk

membuat keputusanmembuat keputusan2.2. Kekuasaan tercermin dalam kemampuan Kekuasaan tercermin dalam kemampuan

untuk membentuk suatu agenda politik untuk membentuk suatu agenda politik dan mencegah keputusan-keputusan lain dan mencegah keputusan-keputusan lain yang mestinya dibuatyang mestinya dibuat

3.3. Bentuk kekuasaan bisa berupa Bentuk kekuasaan bisa berupa pengendalian terhadap pikiran orang lain pengendalian terhadap pikiran orang lain dengan memanipulasi persepsi dan dengan memanipulasi persepsi dan preferensi mereka.preferensi mereka.

Page 3: Kekuasaan dan Legitimasi

PEMBUATAN KEPUTUSANPEMBUATAN KEPUTUSANRobert A. Dahl (1915 - )Robert A. Dahl (1915 - )[email protected]@yale.edu

(Who Governs?, 1963):(Who Governs?, 1963):Pertanyaan ttg kekuasaan Pertanyaan ttg kekuasaan adalah siapa yang adalah siapa yang memegangnya, bagaimana ia memegangnya, bagaimana ia bisa benar-benar bisa benar-benar mempengaruhi tindakan, dan mempengaruhi tindakan, dan dalam hal apa saja pengaruh dalam hal apa saja pengaruh tindakan itu terjadi. tindakan itu terjadi.

Dalam banyak kasus, Dalam banyak kasus, kekuasaan terpencar di kekuasaan terpencar di banyak titik banyak titik pandangan pandangan “pluralis” mengenai “pluralis” mengenai kekuasaankekuasaan

Page 4: Kekuasaan dan Legitimasi

Thomas Hobbes (1588-1679)Thomas Hobbes (1588-1679)

Leviathan (1651):

Pemerintah yang memiliki kekuasaan mutlak (Leviathan) adalah satu-satunya penangkal bagi anarkhi dan kekacauan.

Page 5: Kekuasaan dan Legitimasi

Sosok negara Sosok negara sebagai Leviathansebagai Leviathanmenurut Hobbesmenurut Hobbes

Page 6: Kekuasaan dan Legitimasi

PERUMUSAN AGENDA POLITIKPERUMUSAN AGENDA POLITIK

Peter Bachrach & Morton Baratz (The Peter Bachrach & Morton Baratz (The Two Faces of Power): Two Faces of Power):

““Wajah pertama” dari kekuasaan adl Wajah pertama” dari kekuasaan adl kemampuan membuat keputusan kemampuan membuat keputusan atau menciptakan isu politik tertentu.atau menciptakan isu politik tertentu.

““Wajah kedua” dari kekuasaan adl Wajah kedua” dari kekuasaan adl kemampuan untuk mencegah kemampuan untuk mencegah keluhan publik tertentu supaya tidak keluhan publik tertentu supaya tidak menjadi isu politik.menjadi isu politik.

Page 7: Kekuasaan dan Legitimasi

Emir Eric Schattschneider Emir Eric Schattschneider (1892-1971)(1892-1971)

Equilibrium and Change Equilibrium and Change in American Politicsin American Politics (1958):(1958):

““Some issues are Some issues are organized into politics organized into politics while others are while others are organized out”organized out”

Kekuasaan adalah Kekuasaan adalah kemampuan untuk kemampuan untuk menetapkan agenda menetapkan agenda politik.politik.

Page 8: Kekuasaan dan Legitimasi

POLITIK SEBAGAI POLITIK SEBAGAI PENGENDALIAN PEMIKIRAN PENGENDALIAN PEMIKIRAN

((THOUGHT CONTROLTHOUGHT CONTROL))

Michel Foucault (1926-1984)

The Order of Things (1966):

Serangkaian “epistemi” telah menjadi ciri pemikiran dan praktik dalam berbagai sejarah umat menusia. Gagasan-gagasan dalam epistemi itu yang mempengaruhi kerangka pokok dan asumsi umat manusia.

Page 9: Kekuasaan dan Legitimasi

Kekuasaan Vs. OtoritasKekuasaan Vs. Otoritas

Otoritas / kewenangan: sarana untuk Otoritas / kewenangan: sarana untuk menjamin ketaatan dengan menghindari menjamin ketaatan dengan menghindari perlunya persuasi dan argumen rasional di perlunya persuasi dan argumen rasional di satu sisi serta tekanan dan paksaan di sisi satu sisi serta tekanan dan paksaan di sisi lainnya. lainnya.

Jika “kekuasaan” merujuk pada kemampuan Jika “kekuasaan” merujuk pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, maka untuk mempengaruhi orang lain, maka “otoritas” berarti hak untuk mempengaruhi “otoritas” berarti hak untuk mempengaruhi orang lain tersebut.orang lain tersebut.

Otoritas bisa bersifat “de jure” atau “de Otoritas bisa bersifat “de jure” atau “de facto”. facto”.

Page 10: Kekuasaan dan Legitimasi

LEGITIMASI LEGITIMASI ((LEGITIMACYLEGITIMACY))

Legitimasi / keabsahan bermakna Legitimasi / keabsahan bermakna “rightfulness”;“rightfulness”;

Legitimasi adalah sifat yang Legitimasi adalah sifat yang menentukan bagaimana kekuasaan menentukan bagaimana kekuasaan diwujudkan menjadi otoritas yang diwujudkan menjadi otoritas yang baik dan absah; memastikan bahwa baik dan absah; memastikan bahwa kekuasaan ditaati karena wibawa kekuasaan ditaati karena wibawa dan bukan karena rasa takut. dan bukan karena rasa takut.

Page 11: Kekuasaan dan Legitimasi

Max Weber (1864-1920)Max Weber (1864-1920)

Tiga sumber otoritas:Tiga sumber otoritas:1.1. Kekuatan kharisma; Kekuatan kharisma;

kekuasaan yang kekuasaan yang mendasarkan diri pada mendasarkan diri pada pesona pribadi, pesona pribadi, berlangsung secara berlangsung secara spontanspontan

2.2. Kekuasaan tradisional; Kekuasaan tradisional; kekuasaan yang kekuasaan yang bersumber dari tradisi, bersumber dari tradisi, kebiasaan lokal, dsbkebiasaan lokal, dsb

3.3. Kekuasaan legal-formal; Kekuasaan legal-formal; kekuasaan yang kekuasaan yang bersumber dari otoritas bersumber dari otoritas legal.legal.

Page 12: Kekuasaan dan Legitimasi

KRISIS DEMOKRASI LIBERALKRISIS DEMOKRASI LIBERAL

Jurgen Habermas Jurgen Habermas (1929 - )(1929 - )

Legitimation Crisis (Legitimation Crisis (1975): 1975): Bahwa dalam demokrasi Bahwa dalam demokrasi liberal terdapat liberal terdapat kecenderungan krisis. kecenderungan krisis. Proses demokrasi Proses demokrasi memaksa pemerintah memaksa pemerintah untuk menanggapi untuk menanggapi tekanan publik. Ini tekanan publik. Ini mengakibatkan naiknya mengakibatkan naiknya belanja publik dan belanja publik dan meluasnya meluasnya tanggungjawab negara tanggungjawab negara dalam kehidupan sosial dalam kehidupan sosial dan ekonomi rakyat. dan ekonomi rakyat.

Page 13: Kekuasaan dan Legitimasi

LEGITIMASI KEKUASAAN, POLITIK LEGITIMASI KEKUASAAN, POLITIK DAN ILMUWAN POLITIKDAN ILMUWAN POLITIK

Miriam Budiardjo Miriam Budiardjo (1925-2007):(1925-2007):

““... saya sering merasa ... saya sering merasa terjepit antara terjepit antara mahasiswa dan mahasiswa dan pemerintah. (Antara pemerintah. (Antara suara rakyat dan suara rakyat dan pemerintah). Tapi, biar pemerintah). Tapi, biar sayalah yang sayalah yang bertanggung jawab”. bertanggung jawab”.