Kehidupan Kristus
-
Upload
gilbert-hanz -
Category
Documents
-
view
267 -
download
1
Transcript of Kehidupan Kristus
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 1/30
Kehidupan Kristus
Pelayanan Pembaptisan Kristus (Yohanes 3:22-24)
Di sini, kita menemukan Yesus juga melakukan pekerjaan baptisan. Yohanes 4:2
menjelaskan bahwa Yesus tidak secara pribadi membaptis tetapi memberikan tugas tersebut
pada murid-murid-Nya. Baptisan Kristus ini mungkin menandakan pergantian dari baptisan
Yohanes menjadi baptisan Kristen. Adalah fakta bahwa Yesus tidak membaptis tetapi
memberikan tugas tersebut pada murid-murid-Nya, hal ini menyatakan bahwa Dia lebih besar
dari Yohanes pembaptis. Dengan kata lain, Yohanes pembatis merupakan murid Yesus
Kristus sama halnya dengan murid-murid Yesus lainnya yang membaptis di bawah
pengawasanNya. Dengan membaptis mereka yang datang pada Yesus, Dia menunjukkan
bahwa baptisan air sangat penting. Namun demikian perlu dicatat bahwa baptisan air sangat
penting untuk membuktikan ketaatan seorang percaya tetapi bukan untuk keselamatan.Baptisan tidak menyelamatkan. Air tidak memiliki kuasa khusus. Air melambangkan kuasa
penyucian Firman Allah (Yoh 15:3) dan Darah Kristus (1 Yoh 1:7). Kuasa ada dalam Firman
dan Darah Kristus. Baptisan Air merupakan sarana dari luar yang menunjukkan hal yang
telah mengambil tempat internal yaitu pembaharuan, pembenaran, pengudusan, dll. Hal ini
merupakan tanda dari luar akan kasih karunia Allah yang telah dialami di dalam diri
seseorang.
Ada kelompok baptis (kelompok gereja Baptis) yang memakai ayat ini sebagai salah satu
bukti teks untuk membuktikan pola selam merupakan satu-satunya baptisan air benar. Dalam
Yohanes 3:23, dinyatakan bahwa Yohanes membaptis di Ainon, “Sebab di situ banyak air.”
Maka mereka menyimpulkan bahwa baptisan tersebut pasti dengan baptisan selam karenaYohanes melayani di suatu tempat di mana ditemukan banyak air. Meskipun ada
kemungkinan Yohanes melakukan baptisan selam dalam pelayanan baptisan, namun
pernyataan “banyak air” tidaklah kesimpulan yang mutlak. “Ada banyak air,” tetapi apakah
hal ini harus diartikan bahwa Yohanes memakai air tersebut sebagai tempat selam? Buswell
berkomentar, “Penekanan khusus terkadang ditempatkan pada frase “banyak air” seperti
terjadi dalam Yohanes 3:23, … Kenyataannya adalah, kata yang diterjemahkan “banyak air”
secara harfiah berarti “beberapa air (many waters).” Dalam area geografi seperti Ainon, ada
banyak sumber-sumber air, tetapi tidak ada sungai atau kolam air yang cukup untuk dipakai
sebagai tempat selam. Yohanes dan murid-muridnya dapat membaptis banyak orang pada
sumber air yang berbeda- beda, tetapi selam tidak termasuk” (Theology, 2:247). John Calvin
dengan hikmat berkata, “Dari kata-kata ini, kita boleh menyimpulkan bahwa Yohanes dan
Kristus bisa saja melaksanakan baptisan dengan menyelamkan seluruh tubuh ke dalam air
yang disediakan. Itu sesuai dengan kebenaran rohani dan dengan pernyataan Allah; meskipun
kita tidak seharusnya memberikan diri kita pada upacara pelaksanaan yang nampak (outward
rite)” (John, 111). Jadi haruskah kita menggunakan air yang banyak atau air yang sedikit
dalam baptisan? Dr John Sung menjawab, “Iman yang banyak menggunkan sedikit air, iman
yang sedikit menggunakan banyak air.” Rev Dr. Timothy Tow, dalam semangat Calvin
mengatakan “Air banyak atau sedikit, Injil adalah yang terbaik.”
Hal yang sama diaplikasikan pada baptisan Yesus. Dalam Markus 1:10 Yesus dijelaskan,
“keluar dari air” [coming up out of the water]. Jadi kelompok baptis berargumentasi bahwaYesus pasti diselam karena cara Dia keluar dari air. Mereka mengatakan bahwa Yesus pasti
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 2/30
diselamkan sebelum Dia keluar dari air. Meskipun hal ini memiliki skenerio yang mungkin
tentang apa yang terjadi, tetapi sekali lagi, hal ini bukanlah mutlak. Buswell menyarankan
skenerio yang lain, “Sering didebatkan bahwa dalam penguraian-penguraian Perjanjian Baru
tentang baptisan, ada kesempatan tertentu di mana “turun ke dalam air” dan “keluar dari air”
dipakai. Hal ini benar, tetapi dalam kejadian tertentu tindakan baptisan merupakan suatu
tindakan yang berbeda setelah turun ke dalam air dan sebelum keluar dari air. Tidak pernahdiartikan bahwa tindakan baptisan itu sendiri diuraikan sebagai turun ke dan keluar dari air.
“Dalam situasi air di tempat terbuka, di sungai atau danau, seseorang sangat susah untuk
mencuci tangan pada pinggiran sungai tanpa melangkahkan kaki ke dalam air tersebut. Di
daerah yang orang-orang mengenakan sandal, umumnya tindakan yang dilakukan adalah
melangkah masuk ke dalam air untuk mendapatkan baptisan dan kemudian melangkah keluar
dari air setelah baptisan dilakukan. Dalam baptisan Yesus, tidak diberitahukan juga bahwa
Yesus melangkah masuk ke dalam air. Matius mengatakan bahwa, “Sesudah dibaptis, Yesus
segera keluar dari air” (Matius 3:16). Markus mengatakan bahwa Yesus “dibaptis di sungai
Yordan oleh Yohanes. Pada saat itu Ia keluar dari air, Ia melihat….” (Markus 1:9-10). Lukas
dan Yohanes tidak memberitahukan keluar dari air. Jadi jelas, “baptisan” dan “keluar dariair” merupakan dua kegiatan yang berbeda dan terpisah. Turun ke dalam air adalah tindakan
yang pertama dan keluar dari air adalah yang kedua.
“Arus air sungai Yordan kadang-kadang sangat kuat. Teman-teman kami mencoba untuk
diselamkan di sungai Yordan di tempat di mana Yohanes membaptis, memberikan laporan
bahwa mereka dalam keadaan bahaya karena air yang begitu kuat. Dalam segala
kemungkinannya, seseorang yang dibaptis Yohanes, hanya melangkah ke pinggiran sungai;
jadi Yohanes mengambil air dengan tangannya, atau mengambil air dengan alat tertentu; dan
Yohanes membaptis dengan percikan atau menumpahkan air ke atas kepala dan kemudianorang yang dibaptis tersebut keluar dari air” (Theology, 2:247).
Adalah sesuatu yang keliru jika ayat-ayat diatas dipergunakan sebagai teks kunci untuk
menentukan apakah pola baptisan Alkitabiah; percikan atau selam karena yang sebenarnya
ayat-ayat itu lebih menjelaskan apa yang telah terjadi (descriptive), daripada memerintahkan
apa yang harus dilakukan (prescriptive). Sebagai Alkitab Presbyterian, kita lebih condong
pada percikan berdasarkan konsep penyucian Alkitabiah (ref. Kisah 2:38, Ibrani 10:22).
Namun dalam hal ini juga, kita tidak memiliki masalah dengan teman-teman Baptis yang
melakukan selam. Selagi air dipergunakan dalam baptisan, banyaknya air yang dipergunakan
bukanlah suatu pertentangan di antara orang-orang percaya. Penjelasan yang lebih sempurna
pada pola baptisan diberikan dalam buku tulisan Buswell Theology 2:241-66.
Yesus Mengajar Nikodemus tentang Kelahiran Kembali
(Yohanes 2:23-3:21)
Sebelum seseorang dapat masuk ke dalam kerajaan Allah, ia harus “dilahirkan kambali.”
Nikodemus salah mengartikan arti lahir kembali. Ia mengira bahwa menjadi lahir baru artinya
masuk kembali ke dalam kandungan ibunyaa dan dilahirkan kembali secara jasmani untuk
kedua kalinya. Sebagai seorang Farisi – seorang Doktor Teologi – Nikodemus sudah
seharusnya tahu apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata, “Kamu harus dilahirkankembali.” Konsep “dilahirkan kembali” bukanlah sesuatu yang baru. Umur konsep ini sama
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 3/30
dengan umur Perjanjian Lama. Kata “kembali” dalam kalimat tersebut dapat juga
diterjemahkan sebagai “dari atas” (lihat Yoh 3:31; 19:11, 23). Menjadi penduduk kerajaan
Allah, seseorang harus dilahirkan dari sorga, yaitu dilahirkan secara rohani. Yesus
menjelaskan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air
dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yoh 3:5). Frase “dari air dan Roh”
harus diartikan secara menyeluruh; yang satu menjelaskan yang lain. Air menunjuk padapembaharuan air Roh Kudus yang menyucikan hati dari dosa. Titus 3:5 memberikan
penjelasan, “Bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”
Sebagai seorang Farisi, Nikodemus selalu berpikir bahwa keselamatan datang dengan cara
memelihara hukum Taurat dan melakukan perbuatan baik. Namun apa yang diketahui oleh
Nikodemus tentang keselamatan bertentangan dengan apa yang diajarkan dalam firman
Allah. Seseorang yang telah diselamatkan didiami oleh Roh Kudus. Roh kudus diam di dalam
diri setiap orang percaya sejak ia pertama sekali mengakui Yesus Kritus sebagai Tuhan dan
juruselamatnya. Inilah pekerjaan Allah dalam diri orang percaya. “Apa yang dilahirkan dari
daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. … Kamu harusdilahirkan kembali. … lahir dari Roh” (Yoh 3:6-8).
Rasul Paulus memberikan eksposisi yang jelas tentang apa artinya dilahirkan dari Roh. Ia
berkata, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam
Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat
karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-
Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia
telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat
digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka
yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup
menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut,
tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah
perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak
mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam
di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi
jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah
kehidupan oleh karena kebenaran. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari
antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus
dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yangdiam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada
daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan
mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh
perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang
menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” R oh itu
bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:1-16).
Dalam bagian firman Tuhan yang lain Paulus juga memberikan kesimpulan ini, “iman timbul
dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:17) dan Yesus
memberitakan Kabar Baik Keselamatan pada Nikodemus. Yesus berkata, “Dan sama sepertiMusa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 4/30
supaya setiap orang yang percaya kepada- Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:14). Yesus
secara tidak langsung menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Pada kayu salib yang
kejam itu, Yesus dijadikan sebagai kutuk bagi kita. Dia adalah pengganti kita, dan
menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita. Dia mengambil tempat kita dan melakukan
segala sesuatu yang perlu dilakukan untuk menebus kita. Sekarang hanya tinggal masalah
percaya, jika kita ingin diselamatkan kita harus percaya pada Yesus.
Sebelum kita lanjutkan, tafsiran hyper-Calvinisme pada Yoh 3:16 harus diperbaiki. Hyper-
Calvinis seperti John Gill dan John Owen percaya bahwa “dunia” dalam Yoh 3:16 hanya
berarti “dunia orang yang dipilih.” Bagi mereka, “dunia” tidak berarti semua manusia di bumi
ini dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang. Mereka menolak bahwa Allah dengan
cuma-cuma dan sungguh-sungguh menawarkan Injil pada semua orang tanpa ada
pengecualian. Penjelasan Yohanes Calvin sendiri akan menyelesaikan perdebatan tentang
pengertian Calvinis yang benar tentang istilah “dunia” (kosmos) dalam Yohanes 3:16. Calvin
memberikan komentar, “Hal yang sangat menonjol dan jelas mengenai iman adalah bahwa
iman menyelamatkan kita dari penghakiman yang kekal. Karena Dia khusus ingin
mengatakan bahwa meskipun kita nampaknya telah dilahirkan untuk mati, tetapi jaminanpenyelamatan ditawarkan pada kita oleh iman dalam Kristus supaya kita tidak perlu takut
akan kematian yang menakutkan. Dan Dia memakai istilah umum, untuk mengundang semua
orang dalam kehidupan tanpa diskriminasi dan memutuskan segala alasan dari orang-orang
tidak percaya. Hal seperti ini sangat penting dalam istilah “dunia” yang Dia sudah
pergunakan sebelumnya. Meskipun tidak ada di dunia yang pantas menerima kemurahan
Allah, namun demikian Allah menunjukkan kemurahanNya pada semua dunia ketika Dia
memanggil semua orang tanpa kecuali untuk percaya pada Kristus, yang sesungguhnya
menjadi kunci mendapatkan hidup yang k ekal” (The Gospel According to St. John 1-10, trans
T H L Parker [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1993 reprint], 74). Yohanes Calvin dengan
jelas percaya pada penawaran yang Cuma-Cuma akan Injil pada setiap orang dalam dunia
yang dipilih atau tidak dipilih (world elect or non-elect).
Paskah Pertama dan Yesus Menyucikan Bait Allah yang
Pertama Kali (Yohanes 2:13-22)
Paskah merupakan perayaan agama nasional orang Yahudi. Ini merupakan perayaan yang
ditetapkan Allah dan memerintahkan orang Israel untuk mengingat masa Keluaran dari Mesir
dengan merayakan Paskah satu kali dalam setahun (Kel 12). Perayaan Paskah dirayakan padahari ke-14 bulan Nisan. Setiap laki-laki orang Yahudi yang berumur 12 tahun ke atas harus
ikut berpartisipasi dalam perayaan peringatan ini di Yerusalem. Kita juga melihat bagaimana
Yesus ikut berpartisipasi dalam perayaan Paskah sejak umur 12 tahun. Dia tidak pernah gagal
memeliharanya termasuk pada masa pelayananNya – masa yang paling sibuk dalam
hidupNya. Hal ini dilakukan untuk menggenapi segala sesuatu dalam kebenaran – yaitu
memelihara setiap aspek seremonial atau upacara hukum Taurat bagi keselamatan kita.
Bait Allah di Yerusalem pada dasarnya dimaksudkan sebagai tempat menyembah Allah,
namun hal ini telah berubah menjadi pasar. Para imam-imam yang menyeleweng telah
mengubah Bait Allah menjadi tempat belanja. Seperti Yesus katakan bahwa mereka telah
mengubah rumah BapaNya menjadi tempat business. Para imam dan pebisnis bekerjabersama-sama secara rahasia. Para imam hanya menerima binatang (domba, lembu, dll)
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 5/30
untuk dipersembahkan di Bait Allah jikalau binatang itu dibeli disekitar Bait Allah. Tetapi
hukum Perjanjian Lama memberikan izin pada orang Yahudi yang miskin
mempersembahkan sepasang burung merpati (Imamat 12:8 ref. Lukas 2:24) untuk
menggantikan domba atau lembu jantan yang sepatutnya, yang bisa digolongkan sebagai
benda mahal. Tetapi, daripada menjual burung merpati seperti ini dengan murah, mereka
menaikkan harganya menjadi sangat mahal. Para penyembah juga dimanfaatkan oleh parapenukar uang. Para imam juga hanya menerima mata uang Yahudi. Mata uang lain tidak bisa
dipergunakan. Oleh karena itu, para imam memberikan izin pada penukar uang tertentu untuk
menukarkan mata uang asing dengan mata uang yang diterima di Bait Allah. Ongkos yang
tinggi dikenakan pada setiap transaksi. Semua para pedagang dan penukar uang ini harus
memberikan komisi kepada para imam.
Kita bisa membayangkan keributan dan kesibukan yang terjadi di Bait Allah. Halaman Bait
Allah pasti sudah menjadi sangat kotor dengan kotoran binatang-binatang. Proses tawar
menawar antara penjual dan pembeli telah membuat Bait Allah tidak layak sebagai tempat
beribadah. Menurut Alfred Edersheim, “Semua kegiatan, penukaran uang, penjual merpati
dan pasar domba dan lembu pada hakekatnya dan lingkungannya merupakan suatu kekejian”(The Life and Times of Jesus the Messiah [Grand Rapids: Wm B Eerdmans, 1971],
Bagaimana Yesus tidak bertindak sesuatu melihat keadaan sedemikian?
Kemarahan kudus Yesus, Anak Tunggal Allah memiliki hak mutlak untuk menyucikan
Rumah BapaNya dari segala kekotoran yang menguasai RumahNya. Dia mengambil satu
cambuk yang Ia temukan di Bait Allah dan mengusir keluar semua para pedagang yang jahat
termasuk semua binatang-binatang yang ada di Bait Allah. Yesus menghamburkan uang para
penukar uang dan memutar balikkan meja penukar uang. Apa yang Yesus ajarkan di sini.
Dalam menyucikan Bait Allah dengan semangat besar, Yesus menggenapi nubuat mesianik
Mazmur 69:11. Apa yang dilakukan Yesus dalam Bait Allah telah diramalkan dalam
Maleakhi 3:2-3, “Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang
dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab ia seperti api tukang pemurni logam
dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan
mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan
seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang
benar kepada TUHAN.”
Hanya Mesiaslah yang memiliki kuasa yang melampaui kuasa dari Imam Besar dan
menempatkan Bait Allah pada fungsinya. Oleh karena itu orang Yahudi menuntut suatu tanda
dari Yesus untuk mengabsahkan ke-Mesiasan-Nya. Mereka meminta pekerjaan mujizat.Namun tidak ada tanda yang diberikan kepada orang-orang yang tidak percaya tetapi tanda
kebangkitan. Yesus berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali…. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri” (Yoh 2:19-21). Kebangkitan-Nya tiga hari setelah penyaliban-Nya akan menjadi
tanda yang paling pasti bahwa Dia adalah Mesias. Tetapi mereka semua buta terhadap arti
rohani yang dikatakan Yesus. Mereka menganggap bahwa Yesus membicarakan gedung Bait
Allah yang sesungguhnya yang telah dibangun kembali selama 46 tahun dan masih dalam
proses pembangunan. Herodes mulai membangunnya pada tahun ke 18 masa
pemerintahannya yaitu tahun 20 SM. Ini sesuai dengan tahun 27 M sebagai tahun pertama
pelayanan Kristus Yesus.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 6/30
Mujizat Yesus Yang Pertama di Kana (Yohanes 2:1-12)
Di daerah Kana Galilea, kota tetangga Nazaret, Yesus melakukan mujizat yang pertama pada
suatu pernikahan. Ketika tuan pesta itu kehabisan anggur, Maria meminta bantuan Yesus.
Tetapi Yesus menjawab Maria dan berkata, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku
belum tiba” (Yoh 2:4). Apakah yang dimaksud Yesus dengan “saat-Ku” dalam ayat ini? Dari
26 kali kata “saat” atau “waktu” digunakan dalam Injil Yohanes, sebanyak 9 kali
menunjukkan pada "waktu atau saat Yesus" (2:4; 7:30; 8:20; 12:23, 27; 13:1; 16:32, 17:1).
Kata “waktu atau saat” diuraikan dengan berbagai cara seperti “saat-Ku” (2:4), “saatnya”
(5:28, 12:23, 16:32, 17:1), “saat- Nya” (7:30), dan “saat ini” (12:27). Kata sandang tertentu
(definite article), kata benda milik dan kata penunjuk menandakan bahwa “waktu atau saat”
adalah (1) batas waktu tertentu dan (2) berhubungan dengan diri Kristus. Kapankah itu
terjadi? Apa yang terjadi jikalau hal itu datang? Apa yang Yesus katakan, “Saat-Ku belum
tiba”? Dia sangat jelas berbicara tentang hal yang akan datang. Dengan penekanan tentang
“saat,” Yesus juga berkata saat-Ku sudah tiba untuk pertama kalinya dalam Yohanes 12:23,“Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.” Mulai saat itu, Yesus dengan konsisten
menunjuk pada “waktu” sebagai yang sudah tiba. Sangat penting dicatat bahwa perkataan ini
disampaikan Yesus pada permulaan minggu kesengsaraanNya. Dengan jelas, Yesus melihat
saatNya adalah sebagai saat penderitaan yang memimpin pada kematianNya di kayu salib,
penguburan dan kebangkitanNya. Hanya pada permulaan penderitaan Yesus Kristus, Dia
sepenuhnya menyatakan IdentitasNya sebagai Mesias seperti yang tunjukkannya dengan
“memasuki kota Yerusalem” dalam Matius 21:1-9, Markus 11:1-10, Lukas 19:29-40,
Yohanes 12:12-19. Jadi ketika Yesus berkata kepada Maria bahwa saatNya belum tiba, Dia
mencoba mengatakan bahwa pernyataan wahyu ke-Mesiasan-Nya tidak diputuskan oleh
manusia (ref. Markus 1:44), tidak juga oleh Setan (demons) (ref. Markus 1:24-25, 34; Lukas
4:34-35), tetapi oleh Allah sendiri (ref. Mat 16:16-17). Maria pada pesta perkawinan di Kanamelampaui batas kelayakannya dengan meminta Yesus melakukan suatu tanda atau mujizat.
Tetapi Yesus dalam ketaatanNya menghargai permintaan Maria.
Dengan menjadikan air menjadi anggur apakah Yesus mengajarkan di sini bahwa minim
anggur itu diperbolehkan? Pdt Dr. Timothy Tow memberikan tanggapan pada bagian firman
Tuhan ini. Pada judul artikel “Anggur kehidupan bukan whisky kematian” – dia menuliskan,
“Oleh karena Yesus membuat anggur di Kana Galilea, kelompok orang-orang Kristen
tertentu mengartikan hal ini sebagai izin untuk minum anggur dan minum-minum Alkohol pada makan malam pernikahan mereka seperti “Yam Sengs.” Ini benar -benar salah paham
dan salah menerapkan kebenaran firman Allah. Anggur yang dibuat Yesus, menurut Kamus
Alkitab Hastings, anggur ini sama halnya dengan anggur orang Ibrani yang mengandungalkohol ringan. Hal ini disetujui oleh Dr. R.L Harris dalam sebuah Artikel pada “The Bible
Today” dimana dia menunjukkan perbedaan besar kadar alkohol pada anggur yang demikian
dengan whisky dan brandy sekarang ini. Dr. Buswell secara humor mengamati bahwa jenis
„Yam Seng‟ sekarang ini adalah sejenis alkohol seperti „gosohol‟ yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar sepeda motor. Dia juga menambahkan, „perut kita bukanlah sejenis
mesin.‟
“Namun demikian, anggur Palistina yang dipakai pada perjamuan makan orang Ibrani
memiliki kadar alkohol ringan. Anggur Saron dicampur dengan dua bagian air untuk lebih
ringan dari yang lainnya. Dengan anggur yang lain, perbandingan ukurannya adalah satu
bagian anggur dan tiga bagian air.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 7/30
“Bahaya anggur untuk membuat seseorang mabuk diingatkan oleh raja Salomo (baca Amsal
23:29-35). Oleh karena itu, alangkah baiknya bagi orang Kristen untuk menjauhkan diri dari
minuman beralkohol. Marilah kita menjadi seorang yang tidak minum alkohol!” (The Gospel
of Life, 13).
Murid-Murid Yohanes Menjadi Murid Yesus (Yohanes
1:35-51)
Dalam catatan firman Tuhan dalam Yohanes 1:35-51 menjelaskan Mesias sudah tiba, dan
Yohanes sudah pensiun. Dia mengarahkan murid-muridnya pada Allah sendiri. Andreas
sebelumnya merupakan murid Yohanes tetapi sekarang menjadi pengikut Yesus. Kemudian
Andreas membawa Simon, saudaranya untuk melihat Yesus. Namun sebelum Andreas
memperkenalkan saudaranya, Yesus sudah mengetahui namanya, dan mengenalnya sebagai
Simon - anak Yohanes. Ini merupakan satu bukti kemahatahuan Yesus. Yesus memberikanperhatian khusus dengan Simon, dan memberinya nama baru yaitu Kefas (Aram) yang berarti
Petrus (Yunani) artinya “batu.”
Nama yang lain adalah Filipus. Yesus memasukkan namanya sebagai salah satu dari dua
belas muridNya. Kemudian Filipus menemukan Natanael dan memberitahukan padanya
berita baik, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan
oleh para nabi” (Yoh 1:45). Filipus mengenal Yesus sebagai Mesias yang diberitakan Musa
dan para nabi (dalam Perjanjian Lama). Yesus adalah Nabi seperti Musa seperti dicatat dalam
Ulangan 18:15, dan Juruselamat yang menderita seperti dicatat dalam Yesaya 53. Yesus juga
menunjukkan kemahatahuanNya dalam pertemuanNya dengan Natanael. Dia mengetahui
segala sesuatu mengenai Natanael ketika Dia melihatnya di bawah pohon ara sebelum Filipus
memanggilnya. Oleh karena itu Natanael mengakui Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan
Allah “Anak Allah” (ref. Daniel 3:25), dan “Raja Israel” (Yesaya 44:6).
Sementara murid-murid itu penuh keheranan atas kebesaran Mesias ini, Yesus
memberitahukan bahwa mereka dapat berharap melihat hal-hal yang lebih besar lagi. Yesus berkata, “Sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah
turun naik kepada Anak Manusia” (Yoh 1:51). Dalam kehidupan Kristus kita dapat melihat
kemulian Yesus dalam beberapa kesempatan meskipun itu singkat. Pada kesempatan seperti
itu, sorga terbuka dan malaikat-malaikat turun melanyaniNya. Kesempatan seperti ini juga
terjadi pada saat baptisanNya dan sesudah masa pencobaanNya (Matius 2:13-4:11). Hal lain,yang akan datang adalah ketika Yesus dimuliakan di atas gunung (Mat 17:1-9), pada
penderitaanNya di taman Getsemani (Lukas 22:39-46), pada kebangkitan (Mat 28:1-7) dan
kenaikanNya (Kis 1:1-11).
Kesaksian Yohanes Pembaptis (Yohanes 1:19-34)
Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa
dunia” (Yoh 1:29). Kenapa Yohanes mengenali Yesus sedemikian? Untuk menjawabnya,
William Hendriksen mengajukan pertanyaan retorik sebagai berikut: “Bukankah benar bahwa
kesediaan tunduk Yesus untuk dibaptis dan dengan keberjayaanNya atas cobaan-cobaan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 8/30
Setan di padang gurun, Yesus sesungguhnya melakukan tugasNya dengan mengenakan pada
diriNya kutuk hukum Taurat dan memberikan ketaatan yang sempurna?” (William
Hendriksen, Commentary on John, 98).
Korban persembahan Perjanjian Lama tidak pernah dapat mengampuni dosa. Penulis buku
Ibrani memberikan penjelasan sebagai berikut: “Di dalam hukum Taurat hanya terdapatbayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu
sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus
dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang
mengambil bagian di dalamnya. … Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah
domba jantan menghapuskan dosa” (Ibrani 10:1, 4). “Tipe [bayangan]” dalam Perjanjian
Lama menunjuk pada “anti-tipe [hal yang sebenarnya]” dalam Perjanjian Baru. Semua
korban persembahan Perjanjian Lama hanya gambaran persembahan yang akan datang, yaitu,
Domba Allah – Tuhan Yesus sendiri. Orang-orang kudus Perjanjian Lama diselamatkan
bukan oleh darah domba atau lembu jantan yang dipersembahkan, tetapi melalui darah Anak
Domba Allah saja yang sungguh-sungguh menghapus dosa dunia ini. Sebagai contoh, Habel
diselamatkan bukan karena Dia mempercayakan dirinya pada domba yangdipersembahkannya, tetapi melalui domba tersebut, ia melihat dengan iman, yaitu Anak
Domba Allah yang akan disediakan. Domba ini adalah Kristus – keturunan perempuan –
yang akan meremukkan kepala Setan – ular (Kej 3:15). Itulah sebabnya dicatat, “Karena
iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban
Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah
berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati”
(Ibrani 11:4). Petrus juga menulis, “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang
fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darahKristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat” (1 Petrus
1:18-19).
Kedua ketaatan Kristus yang sempurna juga terlihat dalam metafor domba ini. Ketaatan pasif
Yesus sebagai seorang Domba Allah boleh terlihat dalam kerelaanNya dipersembahkan
kepada Allah untuk mendamaikan murkaNya menentang orang-orang berdosa. Dan ketaatan
aktifNya sebagai Domba Allah terlihat dalam diriNya yang tanpa noda dan dosa, Dia
sungguh tidak berdosa dibawah tuntutan hukum Taurat yang kudus.
Yesus Dicobai
Pencobaan Yesus dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik (Lukas 4:1-13; Matius 4:1-11; Markus
1:12-13). Ini merupakan kejadian yang sangat penting dalam kehidupan Yesus. Kita
diberitahukan bahwa Yesus, sebagai yang dipenuhi Roh Kudus, segera dipimpin oleh Roh ke
padang gurun. Di sana Ia berpuasa selama 40 hari dan 40 malam serta dicobai oleh Setan.
Selama masa ini, Yesus tidak makan apa-apa. Keadaan seperti ini membuatNya secara
jasmania rawan pada godaan-godaan Iblis.
Kenapa Yesus harus menjalani pencobaan atau ujian pada waktu seperti ini? Yesus harus
melalui waktu seperti ini sebab Ia harus mendapatkan atau mencapai kebenaran yang
dibutuhkan umatNya agar bisa memasuki kerajaan sorga. Ini termasuk bagian dari ketaatan
aktif Yesus. Sama seperti Adam harus diuji di Taman Eden untuk memperoleh kehidupan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 9/30
kekal melalui ketaatannya. Kristus sebagai Adam yang lebih Besar dan Hebat, harus
menjalani cobaan seperti itu untuk menjamin keselamatan kita. Hal ini sangat jelas diajarkan
Paulus dalam Roma 5:12-21: “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh
satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua
orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada
dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa
juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat
oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Tetapi karunia Allah tidaklah sama
dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah
jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia
tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu
telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran
itu mengakibatkan pembenaran. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh
satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia
dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu YesusKristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman,
demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa,
demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. Tetapi hukum
Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa
bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah, supaya, sama seperti
dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk
hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” Adam gagal, tetapi Kristus berhasil
melalui ujian. Jadi kita bukan hanya diselamatkan oleh kematianNya, tetapi juga kita“diselamatkan oleh hidup- Nya” (Roma 5:10).
Dalam Injil Lukas, catatan pencobaan Yesus ditempatkan sesudah silsilah Yesus di mana
Lukas mengusut kembali kepada Adam. Lukas melalui pengajaran Paulus dengan benar
menggambarkan Kristus sebagai Adam yang kedua yang harus mengerjakan apa yang Adam
pertama gagal lakukan, yaitu hidup yang kekal. Apa yang Adam gagal lakukan dibawah
“Covenant of Works” [Perjanjian Perbuatan Baik], Kristus berjaya melakukannya dibawah
“Covenant of Grace” [Perjanjian Kasih Karunia].” Kristus, sebagai perwakilan sempurna
manusia, memelihara Taurat Allah untuk kita melalui ketaatanNya yang aktif. Adam gagal
menaati perintah Allah di Taman Eden dengan menyerahkan diri pada tiga godaan Setan
yaitu (1) Keinginan danging (2) Keinginan mata dan (3) Keangkuhan hidup. Setelah dicobai
Setan, Hawa mengambil bagian buah itu karena (1) “buah pohon itu baik” (keinginandaging), (2) “sedap kelihatannya” (keinginan mata), (3) “menarik hati karena memberi
pengertian” (keangkuhan hidup). Dengan tidak menaati Allah, Adam dan Hawa bukan hanya
menceburkan diri mereka saja, tetapi juga semua manusia jatuh pada penghukuman karena
dosa.
Jika kita perhatikan pencobaan yang dialami Yesus, Yesus juga dicobai dengan cara yang
sama seperti Adam dan Hawa alami: Yesus dicobai (1) untuk mengubah batu menjadi roti
(keinginan daging), (2) dengan kerajaan dunia dan kemegahannya (keinginan mata), dan (3)
menjatuhkan diri dari bubungan Bait Allah ke bawah (keangkuhan hidup). Kristus menang.
Dia mengalahkan Setan dengan firman Allah dan mengutip firman Allah, (1) Ulangan 8:3
“Bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkanTUHAN,” (2) Ulangan 6:13, “Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 10/30
haruslah engkau beribadah” dan (3) Ulangan 6:16, “Janganlah kamu mencobai TUHAN,
Allahmu.” Firman Allah adalah Pedang Roh (Efesus 6:17). Firman Allah adalah senjata yang
paling ampuh untuk menentang godaan Setan. Kristus mengalahkan Setan. Dia dengan
sempurna mentaati perintah-perintah Allah. Dia menyelamatkan kita melalui ketaatan
aktifNya.
Permulaan Pelayanan Yesus Kristus: Yesus Dibaptis
Yesus Dibaptis, Pernyataan Allah Bapa dan Kehadiran Roh Kudus (Matius 3:13-17,
Markus 1:9-11, Lukas 3:21-23, Yohanes 1:15-18)
Kita menemukan Yesus Kristus melakukan sesuatu yang luar biasa di sini: Dia datang pada
Yohanes untuk dibaptis. Kita mengetahui bahwa baptisan Yohanes adalah merupakan
baptisan “untuk pertobatan.” Yesus tidak berdosa dan Dia tidak memiliki sesuatu yang perludiampuni atau ditobatkan. Yohanes sendiri penuh keheranan ketika Yesus datang kepadanya
karena Tuhan Yesus menginginkan baptisan dari Yohanes.
Tuhan Yesus memberitahukan Yohanes alasannya kenapa Dia harus dibaptis. Yesus
mengatakan bahwa Dia perlu dibaptis untuk “menggenapkan seluruh kehendak Allah.”
Apakah maksudnya? Yohanes Calvin dengan hikmat mengkomentari, “Frase „seluruh
kehendak Allah‟ (all righteousness) sering berarti dalam Alkitab, pemeliharaan hukum
Taurat: dengan demikian kita boleh menjelaskan bagian firman Allah ini bahwa karena Yesus
dengan sadar menundukkan diriNya pada hukum Taurat, maka Dia harus memelihara setiap
bagian hukum Taurat” (Harmony 1:180). Calvin juga mengatakan bahwa Yesus harus
“tunduk pada BapaNya dengan ketaatan penuh, sementara alasan yang penting adalah untuk menguduskan Baptisan dalam tubuhNya, yang juga terdapat di antara Dia dan kita” (dikutip
oleh Timothy Tow, The Gospel of Life [Singapore: Christian Life Distributors, 1983], 8).
Allah Bapa menginginkan Allah Anak melakukan perintahNya sebagai perwakilan sempurna
manusia. Anak menaati Bapa dan dengan merendahkan diri, menundukkan diriNya untuk
melakukan kehendak Bapa. Itulah sebabnya setelah Yesus menyelesaikan baptisan dengan
air, kita mendengar pernyataan Allah: “Inilah Anak -Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan” (Matius 3:17). Di sini kita melihat kembali ketaatan aktif Yesus Kristus. Kristus
menaati peraturan hukum Taurat akan baptisan air untuk memperoleh pembenaran yang kita
butuhkan demi keselamatan kita. Yesus mencapainya melalui kuasa Roh Kudus yang
diberikan padaNya tanpa batas.
Yohanes dalam melakukan tugasnya mengumumkan kepada semua orang bahwa Yesus
adalah Mesias yang sudah ada sejak dahulu kala. Dia telah datang untuk menyatakan
kemurahan Allah yang besar. “Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus” (Yoh 1:17). Apakah arti pernyataan ini? Apakah
ini berarti bahwa dengan kedatangan kasih karunia Allah dan kebenaran dalam Kristus,
hukum Taurat Allah oleh Musa yaitu ke-sepuluh hukum Allah, sekarang dihapuskan dan
tidak lagi penting bagi orang-orang kudus dalam Perjanjian Baru? Tentu tidak. Mengenai
hukum Taurat dan kasih karunia Allah dalam ayat ini, Agustinus, bapa gereja memberikan
komentar sebagai berikut, “Oleh seorang hamba, hukum Taurat diberikan, dan manusia
dibuat bersalah: oleh seorang kaisar, pengampunan diberikan, dan diselamatkan dari
kesalahan. „Hukum Taurat diberikan oleh Musa.‟ Jadi janganlah seorang hamba mengenakan
pada dirinya melebihi dari apa yang dikerjakan melalui dia. Dipilih untuk pelayanan yang
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 11/30
besar seperti seorang yang setia di rumahnya, tetapi juga seorang hamba, dia dapat bertindak
sesuai dengan hukum Taurat tetapi tidak dapat melepaskannya dari kesalahan terhadap
hukum Taurat. Oleh karena itu “„hukum Taurat‟ diberikan oleh Musa: tetapi kasih karunia
dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.‟”
“Mungkin ada yang berkata, bukankah kasih karunia dan kebenaran datang oleh Musa, yangmelihat Allah? Maka secepat mungkin Dia [Yesus] menambahkan, “Tak seorangpun yang
pernah melihat Allah.” Lalu bagaimana Allah dikenal oleh musa? Sebab Allah menyatakan
diri-Nya kepadanya. Allah yang seperti apa? Kristus yang sama mengirimkan hukum Taurat
terlebih dahulu oleh hambanya, supaya Dia sendiri datang dengan kasih karunia dan
kebenaran.”
“Agustinus mengatakan dengan cara yang lain, … „Hukum Taurat diberikan agar kasih
karunia dicari; kasih karunia diberikan agar hukum Taurat digenapi‟” (dikutip oleh Timothy
Tow, The Law of Moses and of Jesus [Singapore: Christian Life Publishers, 1986], 27-8).
Hukum Taurat tidak dihapuskan oleh kasih karunia. Karena jikalau tidak ada hukum Taurat,maka tidak diperlukan kasih karunia. Oleh karena kita berdiri dibawah kutukan hukum Taurat
dalam dosa dan kesalahan maka kita membutuhkan kasih karunia Allah. Hukum Taurat
membawa kita pada Kristus untuk kasih karunia yang dikaruniakanNya. Jadi, ketika kita
menerima kasih karunia maka hukum Taurat menjadi terang dan kesenangan kita: “Betapa
kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih
bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku” (Mazmur
119:97-98).
Hingga pada saat ini hukum Taurat berfungsi dalam tiga cara: Sebagai (1) Pedang (Sword)
untuk membunuh kita dalam dosa-dosa kita (Roma 3:19), (2) Tongkat (Rod) untuk menuntun
kita kepada Kristus (Gal 3:24), dan (3) senter atau obor (Torch) untuk menerangi langkah kita
(Maz 119:105).
Pada Baptisan Tuhan Yesus, kita melihat penunjukan yang jelas akan Tritunggal Allah. Kita
memiliki Allah Bapa di sorga, Allah Anak di bumi dan Allah Roh Kudus turun dari sorga ke
bumi. Kita menemukan ketiga pribadi Allah dalam satu kejadian. Hal ini benar-benar
menentang ajaran Sabellianisme atau Modalisme yang mengajarkan bahwa Allah tidak terdiri
dari tiga pribadi tetapi hanya satu pribadi, dan Dia kadang-kadang menampakkan diri sebagai
Bapa, terkadang sebagai Anak dan terkadang sebagai Roh. Ini adalah ajaran sesat yang
dikutuk oleh gereja pada Konsili di Roma tahun 263 Masehi.
Hingga pada kejadian ini, Yesus “hampir tiga puluh tahun.” Yesus hanya kira-kira 6 bulan
lebih muda dari Yohanes pembaptis (Lukas 1:26, 36). Jika keduanya lahir pada tahun 5 SM,
maka mereka berumur kira-kira 30 tahun pada saat ini (26 M). Dalam Perjanjian Lama
seorang Lewi memulai pelayanannya ketika mereka mencapai umur 30 tahun (Ulangan 4:47).
Pada umur seperti ini juga Yusuf (satu dari kedua belas anak Yakub) menjadi Perdana Mentri
Mesir (Kejadian 41:4, 6), dan Daud menjadi raja Israel (2 Samuel 5:4). Jadi hal ini sangat
tepat bagi Yesus untuk memulai pelayanan-Nya pada umur 30 tahun.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 12/30
Kelahiran Yesus, Sang Mesias (Lukas 2:1-7)
Filipi 2:8 menyatakan bahwa Tuhan Yesus mengambil rupa seorang manusia untuk mati bagi
dosa-dosa kita: “Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” Galatia 4:4-5 memberikan penjelasan
tambahan bahwa Yesus menjadi manusia bukan hanya untuk mati tetapi juga untuk hidup
bagi kita: “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak -Nya, yang lahir dari
seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang
takluk kepada hukum Taurat supaya kita diterima menjadi anak.” Yesus memelihara hukum
Taurat dengan sempurna selama hidupNya untuk menebus kita. Jadi sangat penting diketahui
bahwa kita diselamatkan oleh kedua ketaatan Yesus Kristus yaitu ketaatan aktif dan pasif,
hidup dan kematian-Nya. Sebagaimana kita mempelajari kehidupan Kristus, kita akan
melihat bagaimana Dia menyelamatkan kita bukan hanya melalui kematianNya (ketaatan
pasif), tetapi juga melalui hidupNya (ketaatan aktif) bagi kita.
Kapankah Kristus lahir? Sekarang ini kita hidup dalam masa yang dikenal dengan Sesudah
Masehi atau yang lazim dikenal dengan AD (Anno Domini, “in the year of the Lord” [Yesus
Kristus]). Periode sebelum AD dikenal dengan BC (Before Christ) “Sebelum Masehi.”
Berdasarkan pemikiran BC dan AD, banyak orang berpikir bahwa Kristus lahir pada tahun 1
AD (Sesudah Masehi). Kesimpulan ini adalah salah. Kristus pasti tidak lahir pada tahun 1 AD
(Sesudah Masehi). Matius 2:1 memberitahukan pada kita bahwa Kristus telah lahir pada saat
Herodes sebagai raja. Tetapi pada tahun 1 AD (Sesudah Masehi), Herodes Agung sudah tidak
hidup; dia mati pada tahun 4 BC (Sebelum Masehi). Lagi pula Lukas 2:2 memberitahukan
kita bahwa Kristus lahir pada saat Kirenius mengadakan Census. Sejarah mencatat bahwa
Census ini terjadi pada tahun 5 BC (Sebelum Masehi). Oleh karena itu, Kristus tidak lahir
pada tahun 1 AD (Sesudah Masehi).
Kristus lahir pada tahun 5 BC (Sebelum Masehi) dan bukan pada tahun 1 AD (Sesudah
Masehi). Bagaimana perbedaan ini bisa terjadi? Hal ini terjadi berhubungan dengan salah
perhitungan Dionisius (a Scythian monk) ketika dia mempersiapkan Standard Kalender untuk
Gereja bagian Barat (Katolik Roma). Dalam Kalender Dionisius, 1 Januari 754 AUC (Anno
Urbis Condidate “from the foundation of the city of Roma”) menjadi 1 AD (Sesudah
Masehi). Hal ini menjadi suatu masalah karena penyelidikan kemudian membuktikan bahwa
Herodes Agung (ref. Matius 2:1) meninggal tahun 750 AUC atau 4 BC. Bagaimana mungkin
Yesus dilahirkan pada saat Herodes Agung sudah meninggal? Ini bertentangan dengan
catatan sejarah dalam Firman Allah yang memberitahukan kita bahwa Yesus lahir ketika
Herodes Agung masih hidup. Oleh karena itu, Yesus tak mungkin dilahirkan pada tahun 1AD (sesudah masehi) tetapi beberapa lama sebelum kematian Herodes Agung tahun 4 BC
sesuai dengan Firman Allah.
Jadi kapan Jesus dilahirkan? Yesus pasti sudah dilahirkan dua tahun lebih awal sebelum
kematian Herodes Agung. Hal ini kita lihat dari Matius 2:7 yang memberitahukan bahwa
setelah Herodes memastikan waktu munculnya Bintang (tanda kelahiran Kristus), dia
memerintahkan pembunuhan semua anak laki-laki dibawah 2 tahun (Matius 2:16). Oleh
karena itu, Yesus pasti sudah lahir antara tahun 6-4 BC (Sebelum Masehi).
Kita mengetahui bahwa Yohanes Pembaptis sudah dikandung Elisabet selama 6 bulan
sebelum Maria mengandung Yesus (Lukas 1:36). Perbedaan umur Yohanes dengan Yesus
hanya 6 bulan saja. Lukas 3:1 memberitahukan bahwa Yohanes memulai pelayanannya pada
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 13/30
tahun ke 15 masa pemerintahan Kaiser Tiberius. Tiberius menjadi pemerintah pada tahun 11
AD (sesudah masehi). Jadi tahun ke 15 pemerintahannya jatuh pada tahun 26 AD (sesudah
masehi) sebagai permulaan pelayanan baptisan Yohanes ketika dia berumur 30 tahun.
Dengan memegang Lukas 3:23, berarti Yesus juga sudah hampir berumur 30 tahun pada
masa tersebut karena Yesus 6 bulan lebih muda dari Yohanes. Hal ini memastikan bahwa
tahun 5 BC (sebelum masehi) adalah tahun kelahiran Yesus (ingat tidak ada tahun 0 BC atau0 AD). Untuk mengetahui lebih lanjut, kita dapat membaca dalam [“The Date of Christ‟s
Birth” in Chronological Aspects of the Life of Christ by Herold W. Hoehner (Grand Rapids:
Zondervan, 1977), 11-27].
Yesus dilahirkan di sebuah kota kecil yang bernama Betlehem (ref. Mika 5:2). Dia tidak
dilahirkan dalam sebuah istana tetapi di kandang domba, dan tempat tidurnya tidak dilapisi
dengan kain sutra tetapi dengan lampin. Ini adalah kelahirn yang sangat sederhana dan hina
bagi Dia yang adalah Anak Allah dan Raja dari segala raja. Rasul Paulus menarik suatu
pelajaran penting dari inkaranasi Kristus dalam ke-Manusia-an-Nya dengan mengatakan:
“Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak
mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah denganrendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan
janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri; tetapi kepentingan
orang lain juga. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan
yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah
mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama
dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:2-8). KelahiranNya yang hina
menyatakan kehidupan yang akan Dia lalui yaitu kehidupan seorang hamba. Yesus berkata,“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa- Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Makrus 10:45). Dia
datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Karena kita, Dia datang. Dia lahir untuk
mati, untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita.
Natal Pertama
Siapakah yang mengunjungi Bayi Yesus pada malam Dia dilahirkan? Dalam cerita Natal
yang dilakonkan oleh anak-anak sekolah minggu sekarang ini kita lihat bahwa Bayi Yesus
dikunjungi para malaikat, para gembala domba dan orang Majus. Tetapi yang menjadipertayaan adalah apakah cerita seperti itu yang sebenarnya?
Malaikat Mengunjungi Gembala (Lukas 2:8-14)
Berdasarkan catatan Lukas dalam Lukas 2:8-20, para pengunjung malam itu ketika Yesus
lahir hanya para gembala. Kelahiran Kristus diumumkan kepada mereka oleh Malaikat Allah
yang menampakkan diri pada mereka ketika mereka manjaga domba. Malaikat Allah
membawa kabar damai sejahtera dari surga: “Jangan takut sebab sesungguhnya aku
memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu
Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:10-11). Kemudian nampaklah oleh
mereka bala tentara surga memuji Allah dan berkata “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 14/30
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada- Nya”
(Lukas 2:14).
Apakah itu “damai sejahtera” dan “berkenan kepada- Nya atau kehendak Allah (good will)?”
Damai sejahtera yang datang dengan kelahiran Kristus tentu bukanlah hal yang umum atau
damai sejahtera yang tampak dari luar kepada manusia. Yesus sendiri berkata, “Jangan kamumenyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi, Aku datang bukan
untuk membawa damai, melainkan pedang” (Mat 10:34). Hal ini sungguh nyata, ketika
Kristus lahir, Raja Herodes membunuh massal bayi-bayi berumur dibawah dua tahun (Mat
2:16). Sebenarnya, tidak ada damai sejahtera. Tetapi damai sejahtera yang para malaikat
beritahukan ini harus menjadi yang khusus, damai dalam hati yang menghasilkan pendamaian
antara Allah dan manusia dalam Kristus. Paulus membicarakan hal ini dalam Roma 5:1, 9-10
“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita yang hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. … Lebih-lebih, karena kita sekarang telah
dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh
hidup- Nya!” Kristus, pengantara kita telah menyelamatkan kita bukan hanya melaluikematian-Nya tetapi juga hidup-Nya. Kristus mendapatkan kebenaran/kekudusan
(righteousness) Allah untuk kita ketika Dia hidup dengan hidup yang sempurna di dunia ini
dalam menggenapi hukum Taurat (Mat 5:7-18). Damai sejahtera Allah yang datang dari
Kristus adalah suatu hasil/akibat dimana Kristus mengenakan kekudusan/kebenaran-Nya
pada kita ketika kita menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
“Kehendak Allah” yang para malaikat maksudkan bukan yang datang dari manusia tapi dari
Tuhan. Oleh karena kehendak Allahlah maka kita menerima damai sejahtera. Kehendak
Allah adalah sumber damai sejahtera kita. Damai sejahtera yang Tuhan berikan ini adalah
anugrah yang cuma-cuma. Ini hanya semata-mata kasih anugrahNya bahwa orang-orang
berdosa dikaruniakan damai sejahtera. Karena keselamatan adalah kasih karunia Allah
semata-mata, Allah berbangga ketika orang-orang berdosa percaya dan Dia sajalah yang
lanyak menerima segala kemuliaan. “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati
untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah
seorang mau mati untuk orang yang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang
yang berani mati – Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena
Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:6-7).
Para Gembala Menyembah Yesus (Lukas 2:15-20)
Kelahiran Kristus tidak disaksikan oleh orang-orang tinggi dan terhormat tetapi orang-orangyang rendah dan hina. Para malaikat membawa berita baik akan kelahiran Yesus bukan pada
raja-raja, tetapi pada gembala-gembala domba. Tuhan Yesus sendiri lahir bukan di sebuah
istana tetapi di kandang domba dan dibungkus dengan lampin. Allah pada permulaannya
telah merencanakan bahwa damai sejahtera dan kehendak Allah akan diterima hanya oleh
orang-orang yang merendahkan diri dihadapan Allah yang telah merendahkan diriNya bagi
kita. Melalui contoh yang Allah nyatakan inilah maka Paulus menuliskan inspirasi untuk
menasihati orang-orang Filipi untuk merendahkan diri: “Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama, manaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang
walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik
yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 15/30
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib” (Filipi 2:5-8).
Masa Bayi Yesus
Yesus Disunat (Lukas 2:21)
Peranyaan penyunatan adalah sebagai tanda perjanjian (covenant) Allah dengan Abraham
yang dicatat dalam Kejadian 17:10. Semua anak laki-laki Israel harus disunat pada hari yang
kedelapan (Imamat 12:3). Kenapa Yesus harus disunat? Dia disunat bukan hanya karena Dia
adalah orang Yahudi tetapi lebih penting lagi karena Dia harus memelihara setiap aspek
hukum Taurat untuk keselamatan kita. Yohanes Calvin memberikan pengertian teologi ini
seperti berikut: “Allah menetapkan Anak -Nya disunat agar menundukkan dia pada hukum
Taurat; karena sunat adalah suatu upacara keagamaan yang mana orang-orang Yahudi padamulanya diperintahkan untuk menaati hukum Taurat. Paulus menjelaskan hal ini ketika dia
berkata, bahwa Kristus dibuat “takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus
mereka, yang takluk kepada hukum Taurat” (Gal 4:4-5). Dengan menjalani penyunatan,
Kristus mengakui diri-Nya menjadi hamba kepada hukum Taurat agar Dia
mendapatkan/memperoleh kebebasan kita (Harmony, 1:122).
Nama “YESUS” berarti “JURUSELAMAT.” Maka sungguh benar bahwa meskipun Yesus
masih bayi, dia sudah mengerjakan keselamatan kita. Penyunatan-Nya bukan yang pertama
dan hanya kejadian ketaatan Yesus pada hukum Taurat. Keseluruhan pelayanan-Nya di bumi
ini, Yesus sangat berhati-hati dalam memelihara hukum Taurat dengan sempurna.
Penyucian Maria dan Yesus (Lukas 2:22-24)
Pemeliharaan Yesus Kristus akan hukum Taurat dapat juga dilihat dalam partisipasi-Nya
mengikuti upacara-upacara keagamaan walaupun Dia masih bayi yaitu: (1) Upacara
penyucian Maria (Imamat 12:1-8), dan (2) Dedikasi anak pertama (Bilangan 3:13). Perlu
diketahui bahwa upacara-upacara seperti ini bukan hanya melihat individu tetapi juga
keluarga sebagai sifat natural Perjanjian Allah dalam hukum Taurat (Keluaran 20:1-10, 29;
Bilangan 6:1-3).
Pada hari ke 40 setelah anaknya lahir (atau hari ke 41), Maria harus mempersembahkan diri
di Bait Suci untuk Penyucian. Yusuf dan Maria juga harus mempersembahkan Yesus untuk Dedikasi. Yesus secara tidak langsung ikut berpartisipasi pada upacara tersebut karena
Penyucian Maria adalah keharusan karena Kelahiran Yesus. Dalam hal ini tidak bisa
diartikan bahwa Yesus harus juga disucikan dari dosa. Yesus tidak berdosa. Dia diikut
sertakan dalam Penyucian dalam pengidentifikasian dengan orang berdosa karena Dia akan
menjadi perwakilan kita sebagai penanggung kesalahan kita. Yohanes Calvin mengatakan,
“… tidak kelihatan aneh bahwa Kristus yang akan dibuat kutuk untuk kita pada kayu salib
(Galatia 3:13) akan mengenakan padanya kekotoran kita sebagai kejahatan yang legal untuk
keuntungan kita walaupun Dia “tanpa noda dan dosa” (1 Petrus 1:19). Seharusnya tidaklah
kelihatan aneh jika bukit kekudusan untuk menyucikan kekotoran kita, memilih dianggap
sebagai yang tidak suci” (Harmony1:131).
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 16/30
Ucapan Syukur Simeon dan Hana (Lukas 2:25-38)
Paling sedikitnya ada dua orang di Israel yaitu Simeon dan Hana yang dengan sungguh-
sungguh menantikan kedatangan Mesias Israel seperti dijanjikan dalam buku Perjanjian
Lama. Dalam menghargai iman mereka, Allah menganugerahkan mereka kesempatan untuk melihat Mesias sebelum mereka meninggal.
Ucapan Syukur Simeon (Lukas 2:25-35)
Allah telah menjanjikan Simeon bahwa sebelum dia meninggal dia akan melihat Kristus
Tuhan. Kata “Kristus” dalam bahasa Yunani memiliki persamaan arti dengan kata “Mesias”
dalam bahasa Ibrani yang keduanya memiliki arti “YANG DIURAPI.” Ketika Simeon
memandang bayi Yesus Kristus, dia langsung mengatakan bahwa dia sudah melihat
Keselamatan Allah. Yesus Kristus harus menjadi Juruselamat manusia baik bagi orang
Yahudi dan non-Yahudi (Kafir). Dia juga membicarakan kesengsaraan Yesus yang menderita
di kayu salib dan bagaimana Maria akan bersedih olehNya.
Perlu ditekankan bahwa Lukas mencatat dalam Lukas 2:33 suatu pernyataan bahwa Yusuf
adalah bapa Yesus. Lukas berkata, “Dan bapa dan ibu-Nya amat heran akan segala apa yang
dikatakan tentang Dia.” Dalam Alkitab KJV kata “bapa” ditulis dengan kata “Yusuf.”
Dengan kata lain bahwa Lukas tidak melihat Yusuf sebagai bapa Yesus. Dalam terjemahan
Alkitab yang lain seperti NIV, mengikuti terjemahan seperti terdapat dalam bahasa Indonesia.
Hingga saat ini hal ini masih terus diperdebatkan apakah kata “bapa” atau “Yusuf” yang
dipakai. Ada banyak naskah kuno manuscripts) yang mamakai kata “Yusuf” dan ada juga
memakai kata “bapa.” Namun jika kita mempertimbangkan isi teologianya, sepertinya lebih
cocok jika mamakai kata “Yusuf.” Dengan demikian hal ini menjelaskan bahwa Yusuf
bukanlah bapa Yesus tetapi Maria adalah ibu-Nya.
Sehubungan dengan ide “bapa” dalam Lukas 2:33, kita perlu mempertimbangkan juga apa
yang dikatakan oleh Maria dalam Lukas 2:48. Maria berkata kepada Yesus, “Nak,
mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas
mencari Engkau.” Maria memberikan penekanan khusus pada perkataan “bapa.” Tetapi
apakah jawaban Yesus tentang pernyataan tersebut. “Jawab- Nya kepada mereka: „Mengapa
kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-
Ku?‟” Sebenarnya Yesus bisa memakai kata “Allah atau Tuhan” untuk menggantikan kata
“Bapa-Ku” tetapi Dia tidak melakukannya. Yesus sengaja memakai kata “Bapa” untuk
memberitahukan Maria bahwa Yusuf bukanlah Bapa-Nya. Maria dalam kekawatirannyamelakukan kesalahan dengan mengatakan bahwa Yusuf adalah Bapa Yesus. Yusuf bukan
bapa-Nya tetapi Allah adalah Bapa-Nya. Dan Yesus tidak akan memanggil siapa saja sebagai
Bapa-Nya selain Allah.
Ucapan Syukur Hana (Lukas 2:36-38)
Hana, seorang nabi yang mengerti buku Perjanjian Lama dengan baik ketika dia mengatakan
Yesus adalah Pelepasan untuk Yerusalem. Yerusalem dalam hal ini adalah ibu kota Israel
yang mewakilkan negara Israel secara menyeluruh. Perkataan Hana “Pelepasan untuk
Yerusalem” adalah sama seperti Perkataan Simeon “Penghiburan bagi Israel” (Lukas 2:25).
Pengharapan dan kemuliaan Israel terletak pada Mesiasnya – Tuhan Yesus Kristus – Anak
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 17/30
Daud (Yesaya 52:9 ref. 2 Samuel 7:12-13). Lahir di Kota Daud (Lukas 2:11), Dia pada suatu
hari akan memimpin semua dunia dari Yerusalem yang diperbaharui.
Masa Kanak-Kanak Yesus Di Nazaret
Dalam ke empat injil, hanya Lukas yang memberitahukan pertumbuhan fisik Tuhan Yesus.
Yesus bertumbuh dalam tubuh, pikiran dan roh. PertumbuhanNya sama halnya dengan
seorang anak normal (ref. Lukas 1:80), tetapi dengan satu pengecualian, yaitu Dia sempurna
dan tidak berdosa (Ibrani 4:15). Semua ini berhubungan dengan rencana teologiaNya yang
harus memperkenalkan Kristus sebagai Manusia sempurna dan sebagai Manusia sempurna
perwakilan dalam rencana penyelamatan Allah. Lukas mungkin merefleksikan pikiran Paulus
karena rasul ini memperkenalkan Kristus sebagai Adam kedua atau Adam yang lebih hebat:
“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagikasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu
orang, yaitu Yesus Kristus” (Roma 5:15); “Karena sama seperti semua orang mati dalam
persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus” (1 Kor 15:22).
Masa Kanak-Kanak Yesus: Paskah Di Yerusalem
Paskah di Yerusalem (Lukas 2:41-50)
Setiap anak laki-laki orang Yahudi ketika mereka mencapai umur 12 atau 13 tahun menjadi
seorang bar mitzvah – “seorang anak yang tunduk pada Hukum Taurat” atau yang dikenal
dengan “a son of the law.” Sebagai seorang bar mitzvah, Yesus mulai sekarang bertanggung
jawab memelihara perintah-perintah Allah. Jadi untuk meresmikan tahap hidup yang penting
ini, Yesus ketika berumur 12 tahun mendampingi Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem untuk
merayakan Paskah. Perayaan Paskah ini memperingati “Perlindungan Allah” atas orang-
orang Israel ketika Allah mencabut nyawa setiap anak pertama orang Mesir di Mesir (Kel
12:11-28, 23:14-17). Sekarang sebagai seorang yang muda, Yesus secara personal
bertanggung jawab memelihara hukum Taurat. Yesus memastikan bahwa Dia memelihara
hukum Paskah. Di sini terlihat kembali akan ketaatan aktif Yesus.
Selama kunjungan ini di Bait Allah Yerusalem, Yesus menyatakan kesadaran Mesianik-Nya.
Hingga pada saat ini, pengetahuan dan pengertian-Nya akan Perjanjian Lama melampaui
semua doktor-doktor teologia dalam Bait Allah tersebut. Yesus seperti siswa teladan
mendengarkan pengajaran-pengajaran dan pertanyaan-pertanyaan mereka. Kita dengan pasti
yakin bahwa ada pertanyaan-pertanyaan yang Dia ajukan membuat guru-guru yang terdidik
Yahudi di Bait Allah terlena. Ketika suatu masalah teologi ditanyakan, Yesus dapat
memberikan jawaban dengan penuh kuasa. Hal ini kita ketahui dari Lukas ketika dia
melaporkannya, “Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya
dan segala jawab yang diberikan- Nya” (Lukas 2:47).
Ketaatan Yesus yang aktif juga terlihat dalam jawabanNya pada orangtuaNya – Yusuf dan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 18/30
Maria – ketika Dia berkata “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku
harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Lukas 2:49). Meskipun Yesus masih muda, Dia
mengetahui kenapa Dia ada di dunia ini. Yesus sebagai Anak Allah mengetahui benar apa
yang Allah Bapa ingin Dia lakukan. Dengan perpanjangan waktu tinggal di Bait Allah, telah
menarik perhatian para rabi (guru-guru) Yahudi sebagai bagian dari ketaatannya pada
BapaNya dalam menggenapi kehendakNya. Yesus taat pada BapaNya sejak permulaan.
Masa Kanak-Kanak Yesus: Masa Tenang Di Nazaret
Masa Tenang di Nazaret (Lukas 2:51-52)
Yesus menghabiskan masa kecilNya di Nazaret. Dia bertumbuh semakin besar dan alami
dalam intelektual dan jasmani. Dia melakukan semua hal yang telah diperintahkan Bapa-Nya
di surga. Salah satu di antaranya adalah untuk taat pada Yusuf dan Maria. Yesus melakukanhal-hal yang berhubungan dengan ke-Manusia-an-Nya untuk umat-Nya sebagai Adam yang
sempurna. Meskipun Dia adalah Raja dari segala raja, Dia benar-benar menjadi Hamba dari
segala hamba. Dia “Mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan
diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:7-8). Aspek
ketaatan Kristus yang aktif ini dijelaskan Yohanes Calvin dengan baik, “Ini adalah untuk
keselamatan kita bahwa Kristus mengenakan pada diriNya status yang rendah agar Allah dan
Kepala para malaikat dengan kesadaran menjadi tunduk pada ciptaan yang fana. Seperti
itulah tujuan Allah bahwa Kristus harus tetap tinggal untuk beberapa lama, dibawah suatu
bayangan, membawa nama Yusuf. Meskipun ketundukan ini timbul bukan karena keharusan
yang tidak dapat dihindariNya, namun seperti yang Dia kenakan pada diriNya, sifatmanusiawi pada kondisi yang harus tunduk pada orang tuanya, dan telah dianggap kedua
karakter sebagai manusia dan hamba – dengan hubungannya dengan jabatan Penebus, hal ini
adalah kondisi yang sesuai dengan hukum. Kesukaan yang besar dalam kesempatan ini
seharusnya setiap orang menanggung kuk yang Allah dengan senang telah meletakkan
padaNya” (Harmony 1:157).
Yesus bukan hanya menaati Bapa-Nya di surga dan orangtua-Nya di bumi, dalam
hubungannya dengan pengosongan diri di antara para tetangga, Dia tidak diragukan, dengan
baik semakin dikasihi Allah dan manusia. “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah
hikmat-Nya dan besar- Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Lukas 2:52). Yesus
adalah seorang yang paling mengasihi dan Anak yang dapat dikasih. Semua orang tidak memiliki masalah dengan-Nya.
Selain dari bagian firman Allah yang singkat ini dalam Injil Lukas, tidak ada lagi catatan
masa kecil Kristus yang diilhamkan Allah. Buku-buku Apokripa Perjanjian Baru yang tidak
termasuk tulisan yang diilhamkan Allah mencatat beberapa naratif (cerita) kehidupan masa
kecil Yesus: Misalnya, dalam 1 Infancy 15:1-7 kita menemukan Yesus sebagai seorang yang
menonjolkan diri: “Dan ketika Tuhan Yesus berumur tujuh tahun, di suatu hari dia sedang
bersama teman-teman sebayanya. Ketika mereka sedang membuat mainan dari tanah dengan
berbagai bentuk seperti keledai, lembu, burung dan lain-lain, tiap-tiap orang membanggakan
pekerjaannya dan berusaha keras untuk mengalahkan satu sama lain. Kemudian Yesus
berkata kepada anak-anak yang lain, Saya akan memerintahkan bentuk mainan yang saya
buat ini untuk berjalan. Dan tiba-tiba mereka berjalan dan ketika diperintahkan untuk
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 19/30
kembali, mereka juga menurut. Dia juga membuat bentuk burung-burung dan burung pipit
dan ketika diperintahkannya, mereka langsung terbang dan ketika diperintahkan untuk diam,
mereka juga diam dan tenang dan jikalau dia memberikan mereka makanan dan minuman,
mereka makan dan minum. Ketika anak-anak itu pulang, mereka memberitahukan hal-hal itu
pada orangtua mereka, dan orangtua mereka berkata, Perhatikanlah anak-anak, untuk masa
yang akan datang, janganlah berteman dengan dia sebab dia itu adalah tukang sihir. Jauhilahdia dan jangan bermain lagi dengan dia.” Catatan palsu ini tentu bertentangan dengan catatan
Lukas yang berkata bahwa Yesus makin “dikasihi oleh Allah dan manusia.”
Contoh lain dimana Yesus bertindak sebagai seorang anak yang nakal dapat ditemukan dalam
2 Infancy 2:7-18. Di sini kita melihat Yesus bertindak sebagai seorang yang jahat: “Pada
suatu hari ketika Yesus sedang berjalan di pinggir jalan, seorang anak laki-laki berlari
melewatinya dan Yesus langsung menarik bahunya. Yesus sangat marah dan berkata
padanya, kamu tidak perlu hidup, dan tiba-tiba anak itu jatuh dan mati. Ketika orang banyak
melihat hal itu, mereka berkata, di manakah orang ini dilahirkan sebab apa yang
diucapkannya pasti terjadi? Kemudian orangtua anak yang meninggal itu datang menuntut
kepada Yusuf dan berkata, Kamu tidak layak hidup bersama kami di kota ini karena kamumemiliki anak seperti itu, kamu tidak mengajarnya untuk memberkati dan untuk tidak
mengutuk. Tinggalkanlah kota ini bersama anak itu, karena dia akan membunuh anak-anak
kami. Kemudian Yusuf memanggil Yesus dan mengingatkan dia serta berkata, Kenapa kamu
melakukan hal yang demikian, melukai orang lain hingga mereka membenci dan
menganianya kita? Tetapi Yesus menjawab, saya tahu apa yang kamu katakan bukanlah dari
kamu sendiri, tetapi demi kamu saya tidak akan berkata apa-apa. Tetapi mereka yang
mengatakan hal ini padamu akan menderita penghakiman kekal. Dan segera sesudah itu,
mereka yang telah menuduhnya menjadi buta. Dan semua yang melihat hal itu sangat
ketakutan dan berkata tentang dia, apa saja yang ia ucapkan, apakah itu baik atau buruk akan
sungguh terjadi dan mereka sangat heran. Dan ketika mereka melihat tindakan Yesus ini,
Yusuf bangkit dan menarik kuping Yesus, dan Yesus marah dan berkata, tenanglah.” Sangat
jelas bahwa Yesus yang dicatat dalam buku apokripa ini adalah Yesus yang lain yaitu Yesus
palsu dan bukan Yesus yang dicatat dalam Alkitab. Jika kita memiliki Roh Kudus, kita pasti
dapat melihat kepalsuan cerita diatas (1 Yoh 2:20). Cerita ini tentu tidak diilhamkan Allah
tetapi Setan.
Sangat berbahaya jikalau menduga-duga tentang seperti apa masa kecil Yesus sebenarnya.
Dengan melakukan tindakan sedemikian kita mungkin bertentangan dengan Firman Allah
atau menggambarkan Yesus dengan salah, jikalau kita dihadapkan dengan suatu imajinasi
diskusi akan kehidupan Kristus Yesus. Jikalau Alkitab diam, marilah kita juga melakukan hal
yang sama. Prinsip diam seperti yang terdapat dalam Ulangan 29:29 perlu diperhatikan: “Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah
bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala
perkataan hukum Taurat ini.”
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 20/30
Permulaan Pelayanan Yesus Kristus: Pelayanan Yohanes
Pembaptis
Pelayanan Yohanes Pembaptis (Lukas 3:1-18, Matius 3:1-12, Markus 1:1-8)
Markus memulai catatan tentang kehidupan Kristus dengan perkataan ini: “Inilah permulaan
Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Markus 1:1). Ini merupakan pendahuluan yang baik
tentang semua Injil. Istilah “Injil” (Yunani: euangelion) secara harfiah artinya “kabar baik.”
Jadi injil hanya berbicara tentang Yesus Kristus dan kabar baik yang dibawakanNya. Kabar
baik itu adalah tentang Kristus Yesus yang telah mati, dikuburkan, dan pada hari yang ketiga
bangkit dari antara kematian sesuai dengan firman Allah (1 Kor 15:1-4). Markus (dan semua
penulis injil yang lain) menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan Kristus yang
memimpin pada kematian, penguburan, dan kebangkitan untuk keselamatan umat-Nya.
Penampakan Kristus di dunia terbukti menurut sejarah. Alkitab tidak ragu-ragu tentang waktukedatangan Yesus ke dunia ini. Kita sudah melihat bagaimana Dia lahir pada tahun 5 SM
(Sebelum Masehi) ketika Herodes Agung menjadi raja. Sekarang Dia hampir memasuki
kehidupan dan pelayanan-Nya kepada orang banyak. Lukas memberitahukan bahwa hal ini
terjadi pada tahun ke 15 pemerintahan Kaisar Tiberius ketika (1) Pontius Pilatus menjadi wali
negeri Yudea; (2) Herodes Antipas raja wilayah Galilea; (3) Filipus, saudara Herodes, raja
wilayah Iturea dan Trakhonitis; (4) Lisanias raja wilayah Abilene (sebelah utara Iturea
dimana Damsyik terletak) dan (5) Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar (Kayafas yang
sebenarnya Imam Besar sejak tahun 18 M (Masehi), tetapi Hanas adalah Imam Besar yang
sebelumnya, yang juga mertua Kayafas, yang pada masa itu masih memiliki pengaruh dan
kontrol). Tahun ke 15 pemerintahan Kaisar Tiberius terjadi pada tahun 26 M (Masehi). Untuk
penjelasan yang baik yang mendukung pandangan tradisi tahun 26 M (Masehi) ini , dapat
dilihat dalam, [William Hendriksen, The Gospel According to Luke, NTC (Grand Rapids:
Baker, 1978), 194-9].
Dalam mempelajari kehidupan Kristus, kita jangan gagal membicarakan pendahuluNya yaitu
Yohanes. Kita juga jangan salah mengenal Yohanes ini dengan rasul Yohanes, penulis Injil
keempat, anak Zebedeus. Jadi Yohanes yang dimaksud di sini sebagai pendahulu Kristus
adalah “Yohanes Pembaptis,” anak Zakharia. Dia adalah Yohanes yang sama dalam Lukas
1:5-25, 57-80 seperti yang sudah dibicarakan.
Yohanes memulai pelayanannya sebagai pendahulu kedatangan Mesias pada umur 30 tahun(26 M). Ini merupakan penggenapan Yesaya 40:3-4. Nabi Yesaya menubuatkan bahwa
kedatangan Kristus yang pertama akan didahului oleh pendahuluNya (His forerunner and
heralder). Lokasi pelayanannya terletak di daerah padang gurun Yudea, dekat Sungai Yordan.Dia menyerukan “Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni
dosamu” (Lukas 3:3) dan “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 3:2).
Bagaimanakah Yohanes dapat menarik perhatian orang-orang Yahudi dengan kothbah yang
tidak begitu popular di tempat yang jarang ditempati orang? Tentu sekali hal ini akan
bertentangan dengan teknik pertumbuhan gereja yang diajarkan sekarang ini. Tetapi tidak ada
keraguan bahwa pelayanan Yohanes pembaptis adalah pelayanan yang luar biasa seperti
diberitahukan bahwa orang banyak datang kepadanya dari “Yerusalem, dari seluruh Yudeadan dari seluruh daerah sekitar Yordan” (Matius 3:5). Dia tidak harus pergi kepada orang
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 21/30
banyak tetapi orang banyak datang kepadanya. Sesungguhnya ada kehausan besar akan
Firman Allah terjadi karena Israel tidak memiliki nabi sejak nabi terakhir Maleakhi telah
berbicara pada mereka. Ada selama 400 tahun yang dikenal dengan “Silent Years” [Tahun di
mana Allah tidak berbicara pada manusia] selama masa periode Inter-testament (periode
antara PL dan PB). Maleakhi bernubuat bahwa seorang nabi dalam roh dan kuasa Elia suatu
hari akan datang. Dalam ayat kedua terakhir, nabi Maleakhi memberitahukan janji Allah:“Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN
yang besar dan dahsyat itu” (Mal 4:5). Hingga pada masa Yohanes, 400 tahun sudah berlalu.
Mereka sudah sungguh-sungguh menunggu nabi yang dijanjikan ini. Apakah yang dimaksud
ini adalah Yohanes?
Yohanes dengan pasti kelihatan seperti Elia dalam cara berpakaian. Dia “memakai jubah bulu
unta dan ikat pinggang kulit” (Markus 1:5). Jubah bulu unta dan ikat pinggang kulitnya
menyerupai penampilan nabi Elia (2 Raja-raja 1:8). Makanannya hanya belalang dan madu
hutan. Penampakan dan cara hidup Yohanes sangat berbeda dari semua orang yang hidup di
masa itu. Berita yang disampaikan sangat keras. Dia mencela dosa-dosa manusia dan
memanggil mereka untuk bertobat. Khotbah yang demikian mungkin tidak pernahkedengaran sejak masa nabi Maleakhi. Di sini terlihat hubungan yang erat dalam hal
pemberitaan nabi. Akhirnya Allah membangkitkan seorang nabi. Orang-orang Yahudi datang
mendengarkannya tetapi sekelompok orang tertentu tidak menyukainya.
Di antara orang-orang yang datang melihat dan mendengarkan Yohanes Pembaptis adalah
orang-orang Farisi dan Saduki. Siapakah mereka ini? Orang-orang Farisi (Bahasa Ibrani:
perushim artinya “orang yang memisahkan diri”) adalah para guru-guru hukum Taurat
(Torah). Mereka adalah para reformator Yahudi yang merupakan “polisi” agama Israel.
Mereka adalah pelindung dan penegak hukum Taurat. Pada masa Perjanjian Baru, ada kira-
kira 6000 orang Farisi. Orang Saduki di sisi lain, jumlahnya lebih sedikit dan mereka lebih
berkubu dalam sistem Bait Allah. Misalnya, semua para Imam Besar adalah orang Saduki.
Kedua kelompok Farisi dan Saduki sebenarnya tidak bersahabat. Kelompok Farisi secara
teologi lebih ketat sedangkan kelompok Saduki lebih bersifat liberal. Kelompok Farisi
percaya adanya kebangkitan dan kehidupan setelah kematian sementara kelompok Saduki
menolaknya. Tetapi meskipun mereka tidak saling suka, ketika menentang Tuhan Yesus
Kristus, permusuhan mereka seakan-akan hilang begitu saja. Untuk lebih mengetahui hal
Farisi dan Saduki, silakan baca [Emil Schurer, The History of the Jewish People in the Age of
Jesus Christ (Edinburgh: T & T Clark, 1979), 2:381-414].
Ketika orang-orang Farisi dan Saduki datang pada Yohanes untuk dibaptis, dia mencela dan
memanggil mereka sebagai “keturunan ular beludak.” Mereka datang kepada Yohanes untuk dibaptis tanpa mereka benar-benar bertobat dari dosa-dosanya. Jadi tidak cukup bagi
seseorang hanya mengatakan dia memiliki iman, tetapi hal yang sangat penting adalah dia
menyatakan imannya yang benar melalui pekerjaan baik yang dihasilkannya. Itulah sebabnya
Yohanes mengingatkan mereka, “Siapakah yang mengatakan kepada kamu melarikan diri
dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan.
Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata
kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah
tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, akan
ditebang dan dibuang ke dalam api” (Lukas 3:7-9; ref. Yakobus 2:21-24). Anggapan orang
Farisi dan Saduki sebagai orang yang benar dan kudus adalah munafik. Perbuatan mereka
tidak sesuai dengan perkataannya. “Iman tanpa perbuatan- perbuatan adalah mati” (Yakobus2:20, 26). Yohanes adalah orang yang pertama kali menyatakan atau membukakan ketidak-
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 22/30
berimanan mereka dan Yesus dalam pelayananNya juga tidak gagal mengutuk kemunafikan
mereka.
Keberanian Yohanes mencela orang Farisi dan Saduki (mereka adalah orang yang terhormat
di negeri orang Yahudi) mendorong mereka lebih heran dan bertanya apakah dia itu adalah
Mesias atau tidak. Yohanes sendiri tidak membuang-buang waktu untuk menunjukkan danmemperbaiki fungsi dan jabatannya. Dia hanya seorang pembaptis dan bukan Mesias. Mesias
yang akan datang setelahnya adalah pasti lebih besar dan berkuasa dari padanya. Yesus lebih
besar dan berkuasa bahkan Yohanes tidak layak untuk membuka tali kasutNya. Yohanes
membaptis hanya dengan air tetapi Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus dan Api. Api
ini adalah api penghukuman dan pengajaran yang menyucikan semua orang percaya (“Alat
penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan
mengumpulkan gandum-nya ke dalam lumbung” [Matius 3:12a]), dan juga api penghakiman
yang menghanguskan semua orang yang tidak percaya pada hari kemurkaan- Nya (“tetapi
debu jerami itu akan dibakarnya dalam api yang tidak terpadamkan” [Matius 3:12b]).
Nyanyian Pujian Maria (Lukas 1:46-56)
Maria mengetahui posisinya dalam rencana Allah. Dia juga tidak memikirkan bahwa dia
adalah “Ibu Tuhan” dan tidak menganggap dia lebih tinggi dari Kristus. Pada awal sekali dia
menyatakannya dengan jelas bahwa dia adalah “hamba Allah.” Maria juga tidak melihat
dirinya sebagai manusia sempurna atau manusia tidak berdosa (berbeda dengan doktrin
Gereja Katolik Roma yang mengajarkan Maria tidak berdosa sejak dia mengandung Yesus).
Justru Maria mengakui sifat keberdosaannya (sinfulness) ketika dia mengakui bahwa Allah
adalah Juruselamatnya. Maria mengatakan “Kuduslah nama- Nya” dan bukan “Kuduslahnamaku.”
Yohanes Calvin yang menentang pendewaan Maria yang dilakukan Katolik Roma
memberikan komentar sebagai berikut, “Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
kegembiraan Maria bukan karena hal-hal yang lain tetapi karena dia mengetahui dia diberkati
oleh Tuhan yang dikenal sebagai kasih karunia Allah. Maria berkata “Sesungguhnya, mulai
dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” Apakah Maria mencari
pujian seperti ini dengan kekuatan atau paksaannya? Kenyataannya tidak demikian, dia tidak
mengatakan hal yang lain selain pekerjaan Allah. Oleh karena itu, kita melihat sekarang
perbedaan pandangan tokoh-tokoh Katolik Roma mengenai Maria di mana dia diangungkan
oleh segala kekeliruan pengikut Gereja Katolik Roma yang sebenarnya Maria sendiri sadardia tidak menerima hal yang demikian dari Tuhan. Mereka memberikan julukan-julukan yang
tinggi pada Maria seperti, „Ratu Surga, Bintang Keselamatan, Pintu Kehidupan, Yang
Termanis, Pengharapan, dan Keselamatan.‟ Sesungguhnya mereka sudah diperalat Setan dan
mereka memberikan kekuasaan pada Maria atas Kristus, seperti lagu pujian mereka, “Kami
mohon Bapa, perintahkanlah AnakMu.” Dari ekspresi pernyataan ini, tidak ada bukti hal ini
datang dari Tuhan. Semua julukan yang diberikan pada Maria pasti disangkal Maria. Jika
memang tugas Maria untuk memuliakan nama Allah saja, yang telah melakukan hal-hal yang
baik padanya, maka tidak ada tempat untuk berpura-pura dengan memberikan julukan pada
Maria. Disamping itu, dengan melakukan hal yang demikan pada Maria, ini berarti tidak
menghormati Maria, kemudian merampok apa yang seharusnya diberikan untuk Anak Allah
dan mengenakan jubah jurahan” (Harmony 1:66-7).
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 23/30
Kelahiran Yohanes Pembptis (Lukas 1:57-80)
Setelah masa kehamilan selama 9 bulan, Yohanes lahir dari Elisabet dan Zakaria (Lukas
1:57). Selama beberapa bulan itu, mulut Zakaria membisu. Dia dibisukan karena dia
meragukan perkataan malaikat Gabriel. Melalui sebuah papan tulis, dia menuliskan nama
anaknya Yohanes sebagai ketaatannya pada Tuhan (Lukas 1:63-64).
Setelah Tuhan menyembuhkan kebisuaannya, Zakaria mengumumkan pada semua orang
bahwa anaknya Yohanes akan menjadi kemuliaan bagi Allah. Yohanes akan “disebut nabi
Allah Yang Mahatingg; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan
keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas
kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang
tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk
mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera” (Lukas 1:76-79).
Semua ini terjadi karena Allah setia. Allah mengingat sumpah (covenant) yang Dia buat
dengan Israel – “sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia
mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa
takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan- Nya seumur hidup kita” (Lukas 1:73-75;
ref. Kejadian 12:1-3; 13:14-17; 15:4-5, 17-18; 17:1-8; 22:15-18). Janji penyelamatan yang
Allah berikan terdiri dari dua bagian yaitu secara jasmani dan spiritual. Mesias sudah datang
menyelematkan kita dari musuh kita. Musuh di sini bukan hanya berbicara mengenai orang-
orang jahat tetapi juga para malaikat yang jatuh (Luzifer dan pengikutnya). Dia akan
menyelamatkan kita dari kutukan dosa yaitu maut dan dari perhambaan Setan dan dosa (1
Kor 15:26, Roma 16:20, Kol 1:12-13). Dia bukan hanya memerintah atas hati manusia tetapi juga semua negeri di bumi ini dalam kekudusan dan kebenaran (Yes 2:1-5; 9:6-7, 11:1-9, Fil
2:5-11; 1 Tes 3:13; 2 Tes 1:7-9; Wahyu 19:11-20:6).
Nyanyian Pujian Elisabet (Lukas 1:29-45)
Setelah mendengar perkataan Malaikat tentang sanaknya (sepupu) bahwa Elisabet sedang
mengandung (ref. Lukas 1:36), Maria dengan segera pergi melihat Elisabet, dan tidak ada
keraguan bahwa Maria juga memberitahukan apa yang Allah lakukan padanya. Bukan hanyaElisabet tetapi juga bayi Yohanes meskipun masih dalam kandungan ibunya, melonjak
kegirangan mendengar panggilan Maria. Dengan dipenuhi Roh Kudus, Elisabet
mengucapkan berkat pada Maria dengan memanggilnya “Ibu Tuhanku.” Yohanes Calvin
mengatakan bahwa frase “Ibu Tuhanku” “Menyatakan suatu kesatuan pribadi dalam dua sifat
alami Kristus; seperti yang dia (she) katakan bahwa Yesus dilahirkan dengan tanpa noda dan
dosa dalam kandungan Maria, dalam saat yang sama, Allah yang kekal” (John Calvin,
Commentary on Matthew, Mark, and Luke, trans William Pringle, 1:63). Perlu dicatat bahwa
ini tidak mengatakan bahwa Maria adalah “Ibu Tuhan” seperti yang diajarkan oleh Gereja
Katolik Roma yang mendewakan Maria. Pernyataan Elisabet tidak mendewakan Maria sama
sekali, tetapi Kristus! Perhatian utama di sini bukan pada Maria tetapi pada Kristus.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 24/30
Pengumuman Kelahiran Yesus Kepada Yusuf
Maria tidak memberitahukan Yusuf tentang kandungannya. Dia mungkin berpikir lebih
berhikmat dengan membiarkan Allah yang akan memberitahukannya pada Yusuf sebab
hanya Allah saja yang dapat memberitahukan cerita yang tidak mungkin ini menjadi benar-
benar mungkin (kenyataan).
Tanda-tanda kehamilan Maria dengan cepat dapat diketahui Yusuf. Karena Yusuf
mengetahui bahwa kehamilan Maria tidak berhubungan dengan dia. Dia pasti menyimpulkan
bahwa Maria tidak setia dan telah melakukan percabulan. Dosa seperti ini dapat dihukum
mati (Ul 22:23-24). Yusuf, seorang yang tulus hati, dia tidak ingin menikah dengan seorang
pecabul. Dia harus memutuskan hubungan mereka tetapi pada saat yang sama ia sangat
mencintai Maria. Oleh karena itu dia dengan diam-diam ingin meninggalkan Maria. Dalam
keadaan seperti ini, maka Tuhan dengan waktu yang tepat, menyatakan kebenaran pada
Yusuf. Dalam suatu mimpi Allah berkata pada Yusuf untuk mengambil Maria sebagaiisterinya. Anak yang dalam kandungannya bukanlah anak yang biasa. Maria akan melahirkan
seorang anak namanya YESUS “Karena Dia yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka” (Mat1:21). Yusuf diberitahukan bahwa semua ini dilakukan agar nubuat dalam
Yesaya 7:14 digenapi, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah
menyertai kita” (Mat 1:23). Yusuf sebagai orang yang takut akan Tuhan tidak
mempertanyakan atau meragukan pemberitahuan malaikat itu tetapi dia melakukan seperti
yang diberitahukan kepadanya. Yusuf tidak bersetubuh dengan Maria hingga Maria
melahirkan Yesus (Mat 1:25). Sesungguhnya seorang anak dara mengandung dan melahirkan
seorang Anak yang dinamai Yesus.
Apakah Yesus menggenapi nubuat anak dara melahirkan dalam Yesaya 7:14 secara langsung
dan harfiah? Tentu tidak ada pertanyaan dan keraguan akan hal ini. Hanya Kristus Yesus
yang demikian dan dilahirkan melalui anak dara. Perlu dicatat bahwa hal yang sangat
mengganggu adalah banyak buku-buku tafsiran dan Study Alkitab sekarang ini menentang
nubuat Mesianik Yesaya 7:14 dengan mengatakan bahwa bukan hanya Kristus – Anak Allah
– yang menggenapi nubuat ini. Mereka mengatakan Yesaya 7:14 sudah digenapi, yang paling
utama dalam kelahiran seorang anak pada Yesaya melalui isteri keduanya. Banyak
mengatakan bahwa itu sudah digenapi dalam anak Ahaz yaitu Hezekia. Walaupun sudah
digenapi secara histori melalui anak Yesaya atau Ahaz, tentu juga digenapi dalam Kristus.
Pandangan penggenapan ganda seperti ini adalah lidah bercabang dua menyerang Kristus dan
Firman-Nya.
Dari beberapa pandangan buku tafsiran atau Study Alkitab dapat disimpulkan bahwa (1) kata
“almah” memiliki dua arti: “perempuan muda yang sudah dapat nikah (a young woman of
marriageable age)” dan “anak dara (virgin).” (2) Menunjukkan kegadisan isteri Ahaz atau
isteri kedua Yesaya (yang adalah anak dara sebelum menikah, tetapi tidak lagi sesudahnya),
dan terakhir pada anak dara Maria. (3) Anak yang akan dilahirkan menunjuk pada Maher-
Syalal Hasy-Bas atau Hezekia, dan terakhir pada Yesus Kristus. Oleh karena itu Yesaya 7:14
memiliki dua arti dan menuntut dua penggenapan: (1) Penggenpan yang terjadi pada saat itu
yaitu anak yang lahir pada masa Yesaya dan (2) Penggenapan yang terakhir yaitu Mesias.
Perlu ditekankan bahwa cara penafsiran seperti ini dipengaruhi oleh metode penafsiran
Walter Kaiser. Tetapi kita tidak melihat pembagian kategori seperti diatas. HANYA ADA
SATU PENGGENAPAN AYAT TERSEBUT YAITU DALAM DIRI YESUS KRISTUS.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 25/30
Hal ini sangat jelas dinyatakan dalam Matius 1:22-23, “Hal itu terjadi supaya genaplah yang
difirmankan Tuhan oleh nabi: „Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel‟ – yang berarti:
Allah menyertai kita.” Matius 1:22-23 ini adalah komentari atau tafsiran dari Yesaya 7:14.
Matius mengartikan penjelasan nubuat Imanuel seperti Yesaya artikan yaitu pada Yesus
Kristus.
Catatan mujizat kelahiran Tuhan Yesus Kristus dalam Injil mencatat penggenapan nubuat
Imanuel. Mesias telah lahir dalam keluarga Daud (Matius 1:18-25, Lukas 1:26-38). Berita
baik ini disampaikan oleh malaikat Gabriel yang datang dari Allah untuk membuktikan
Yesaya 7:14 digenapi hanya dalam Tuhan Yesus. Anak Allah yang inkarnasi benar-benar
Imanuel, Allah beserta kita. Dengan jelas Yesaya 7:14 menuntut hanya satu penggenapan dan
itulah yang disampaikan oleh malaikat Gabriel. Jadi pandangan ganda Yesaya 7:14 harus
ditolak. Kalau memang penggenpan nubuat ini tidak hanya satu, kenapa harus dua saja?
Kenapa tidak lebih dari dua?
Pengumuman Kelahiran Yesus Kepada Maria
Malaikat Gabriel mengumumkan kelahiran Kristus kepada Maria dan Yusuf pada kesempatan
yang berbeda. Pengumuman ini pertama kali diberitahukan pada Maria (Lukas 1:26-38) dan
kemudian kepada Yusuf (Mat 1:18-2 5).
Kepada Maria (Lukas 1:26-38)
Malaikan Gabriel memberitahukan pada anak dara Maria bahwa dia akan mengandungseorang anak yaitu Yesus, Juruselamat, melalui kuasa Roh Kudus (Lukas 1:31, 35, Mat 1:18).
Dia akan mengandung ketika dia masih sebagai anak dara (virgin). Proses mengandung dan
melahirkan di sini berarti supernatural (ajaib). Kelahiran bayi yang dikandung Maria harus
bersifat extraordinary dan mujizat. Malaikat Gabrial memberitahukan Maria untuk tidak
heran dengan semua ini karena bayi yang dikandungnya, “Ia akan menjadi besar dan akan
disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya
takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya dan Kerajaan- Nya tidak akan berkesudahan” (Lukas 1:31-35). Namun
demikian Nubuat malaikat Gabriel ini bukanlah yang baru. Gabriel di sini hanya mengulang
kembali apa yang nabi Yesaya telah katakan dalam Yesaya 9:5-6, “Sebab seorang anak telah
lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atasbahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di
atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan
TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.”
Perlu dicatat bahwa Elisabet yang sudah mengandung Yohanes selama 6 bulan adalah sanak
(sepupu) Maria (Lukas 1:36). Oleh karena itu Yohanes 6 bulan lebih tua dari Yesus.
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 26/30
Pengumuman Kelahiran Yohanes Pembatis Kepada
Zakharia
Malaikat Gabriel mengumumkankan kepada Imam Zakharia bahwa Elisabet, isterinya akanmengandung seorang anak laki-laki yang akan dinamai Yohanes. Zakharia dan Elisabet tidak
pernah dapat memperoleh anak, karena Elisabet mandul. Disamping itu juga Zakharia dan
Elisabet sudah tua. Menurut pikiran manusia, tidak akan mungkin mereka dapat memperoleh
anak lagi pada saat itu. Tetapi tidak ada yang mustahil bagi Allah; Dia dapat membuatnya
terjadi. Dengan demikian, berita ini merupakan kabar baik bagi Zakharia dan Elisabet.
Allah memiliki tujuan yang khusus bagi anak mereka yaitu Yohanes. Dia harus menjadi
seorang yang bernazar, dikuduskan untuk Allah bagi pelayananNya (Lukas 1:15 ref, Bil 6:1-
21). Yohanes, seorang yang dipenuhi Roh Kudus, dan dikarunia semangat dan kuasa Elia,
yang akan membuat banyak orang Israel meninggalkan dosa dan berbalik pada pertobatan
pada Allah (Lukas 1:15-17).
Silsilah Yesus Kristus Seperti Tercantum dalam Matius
1:1-17
04 Agustus 2008, 23:13:03 | [email protected] (galung)
Injil Matius ditulis dengan pikiran utama adalah orang Yahudi. Hal ini terjadi karena tujuan
utama Matius ingin membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar Mesias yang
dijanjikan Allah. Jadi satu cara untuk membuktikannya adalah dengan menyusut silsilah
Yesus. Silsilah yang titulis oleh Matius menunjukkan bahwa Yesus datang dari garis
keturunan Abraham dan Daud sebagai penggenapan Perjanjian Allah kepada Abraham dan
Daud (the Abrahamic dan Davidic covenants). Maka untuk mempermudah ingatan, Matius
memperkenalkan silsilah tersebut dengan pembagian tiga periode yang tiap periode terdiri
dari 14 keturunan (generation). (1) Periode Patriakh: yaitu mulai dari Abraham hingga Daud,
(2) Periode Monarkh: yaitu mulai dari Salomo hingga pembuangan orang Israel ke Babilon,
dan (3) Periode Setelah Pembuangan: yaitu mulai dari pembebasan oleh Persia hingga Yusuf.
Matius menyusut garis keturuan Yesus Kristus melalui Yusuf kembali pada Daud dan
Abraham.
Silsilah Kristus yang ditulis Matius memberitahukan bahwa Yesus adalah anak Abraham, dan
Daud. Hal ini sangat berarti karena inilah yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama bahwa
Mesias harus dari keturunan Abraham (Kej 13:15 ref, Gal 3:16, Yoh 8:56) dan Daud (2
Samuel 7:12-13).
Hal yang sangat perlu kita perhatikan dalam silsilah Yesus Kristus adalah tercantumnya nama
dua orang perempuan (Mat 1:5). Munurut kebiasaannya hanya laki-laki yang lanyak
dimasukkan dalam silsilah tetapi kita menemukan nama dua perempuan yaitu Rahab (Yos 2)
dan Rut (Rut 1-4). Yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka ini bukan orang Yahudi.
Rahab adalah pelacur dari Yerikho dan Rut adalah perembuan Moab. Kenapa diberikan
kehormatan yang demikan kepada mereka? Bukankah hal ini memberikan pengajaran yangsangat penting bahwa kemurahan Allah diberikan bukan hanya pada orang Yahudi tetapi juga
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 27/30
bagi bangsa lain [Gentiles] (Gal 3:28-29)? Karena kasih karunia Allah melalui iman, Rahab
diselamatkan dan kemudian menikah dengan Salmon cucu dari Yehuda. Hasil pernikah
mereka, maka lahirlah Boas yang menikah dengan Rut, perempuan Moab itu, yang kemudian
melahirkan Obed, ayah dari Isai dan Isai memperanakkan Daud, raja Israel. Kita bersyukur
pada Allah karena Dia tidak mengganggap kita orang-orang yang di luar Israel sebagai orang
asing tetapi memberikan kasih karuniaNya.
Sebelum kita melanjutkannya, ada masalah penting yang harus kita selesaikan. Allah telah
berjanji bahwa Mesias akan datang dari keturunan Daud dan akan duduk pada takhtanya (2
Sam 7:12, Yes 9:7). Tetapi dalam Yeremiah 36:30 (ref. Yer 22:30), Allah memberikan kutuk
pada Yoyakim: “Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud.”
Kita membaca dalam Matius 1:11 bahwa Yusuf adalah dari garis keturunan Konya, anak
Yoyakim (Yer 22:24), raja yang terkutuk itu. Pertanyaannya adalah “Bagaimanakah Yesus
tergolong dalam silsilah Yusuf, namun tidak bertentangan dengan kutukan Allah yang
diberikan kepada Yoyakim? Jawabannya terletak pada mujizat kelahiran Yesus Kristus dari
anak Dara Maria. Allah tidak menentang kutuk yang diberikanNya pada Yoyakim karena
Yesus tidak dilahirkan dari Yusuf tetapi dari Maria. Silsilah yang ditulis Matius adalah garisketurunan menurut Yusuf, sementara apa yang ditulis oleh Lukas adalah menurut Maria. Jadi
Allah tetap memegang firmanNya untuk kedua catatan tersebut (1) Janji kepada Daud sudah
digenapi karena Yesus lahir dari Anak Daud dalam silsilah Maria yang diusut kembali
kepada Natan; (2) dalam waktu yang sama kutuk yang diberikan pada Yoyakim tetap
sebagaimana adanya karena Yesus bukan dan tidak menjadi keturunan Konya secara
jasmaniah karena mujizat kelahiranNya.
Prolog Injil dalam Lukas 1:1-4
Masa hidup Yesus di dunia tidak hidup dalam pengasingan. Dia juga tidak tinggal di padang
gurun atau gunung tinggi, tetapi membagikan hikmat surgawi pada orang-orang yang
mengambil jalan sempit untuk datang kepadaNya. Tuhan Yesus selalu bergabung dengan
orang banyak. Dia berjalan, makan bersama mereka, mendengarkan mereka dan berbicara
pada mereka, dan tinggal bersama mereka. Setiap pergerakan dan tindakanNya diamati oleh
sekelompok orang yaitu 12 orang yang Dia pilih menjadi murid-muridNya yang menjadi
saksi mata segala sesuatu yang telah terjadi. Dengan hidup dekat bersama mereka, Yesus
membuktikan bahwa Dia benar-benar manusia. Mereka melihat Dia lapar, haus dan letih. Dia
tidak berbeda dengan mereka terkecuali pada hal ini bahwa Dia tidak berdosa.
Murid-murid yang mengikutiNya menjadi “Pelayan- pelayan Firman (logos).” Rasul-rasul
Kristus ini tidak memiliki keraguan mengajarkan kehidupan Kristus kepada semua orang
percaya. Lukas sendiri dipimpin oleh Roh Kudus untuk menuliskan catatan kehidupan Yesus
Kristus.
Hal yang menarik adalah bahwa Lukas menunjuk pada Kristus sebagai Firman atau Logos
(yang sebenarnya hal ini adalah tipe tulisan Yohanes). Dengan demikian, Lukas juga
memberitahukan pada pembacanya bahwa dia memberitakan Kristus yang sama, yaitu
Kristus yang diberitakan Yohanes. Logos yang diberitakan Lukas sama dengan Logos yang
diberitakan Yohanes. Namun demikian, meskipun kedua penulis memberitakan orang yang
sama yaitu Yesus, mereka melihat Yesus dari sudut pandang mereka yang berbeda. Yohanes
misalnya menekankan ke-Tuhanan Kristus, sementara Lukas menekankan ke-Manusiaan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 28/30
Kristus. Lukas lebih memilih memanggil Yesus “Anak manusia” sebanyak 26 kali, tetapi
Yohanes di sisi lain adalah satu-satunya yang mencatat pernyataan mutlak Yesus yaitu “Aku
Adalah” sebanyak 7 kali (Kel 3:14, Yoh 8:58 ref. 6:35, 9:5, 10:7, 9, 11, 14, 11:25, 14:6, 15:1,
5). Hal ini juga menunjukkan hal yang menarik sebab angka tujuh dalam catatan Alkitab
adalah angka ilahi. Dengan kata lain, ini memberitahukan bahwa Yesus adalah Jehovah, Dia
adalah Allah.
Meskipun Lukas dan Yohanes memiliki penekanan yang berbeda pada sifat alami Kristus,
keduanya menyadari bahwa Yesus adalah Allah dan Manusia. Lukas dengan yakin
mengatakan Amin pada Yohanes ketika dia menulis “Apa yang telah ada sejak semula, yang
telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan
yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup – itulah yang kami tuliskan
kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami
bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama
dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang
telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh
persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dandengan Anak- Nya, Yesus Kristus” (1 Yoh 1:1-3).
Firman Itu Telah Menjadi Manusia
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita” (Yoh 1:14). Philo, seorang filsuf
Yahudi dari Alexandria berbicara tentang logos dalam istilah yang sangat abstrak seperti
“kata” (word) atau “alasan” (reason). Hal ini disampaikan dalam istilah “fungsi” atau
“pernyataan” yang ilahi yang olehnya dunia diciptakan. Filsuf dari Cina memberikan pengertian tentang logos sebagai Laotse yang diartikan sebagai “Tao” atau “Alasan” (reason),
atau “kebenaran akhir” (ultimate truth) yang menggerakkan dunia ini. Semau filsuf ini
memberikan penjelasan yang luas mengenai arti logos, tetapi mereka tidak akan pernah
memberitahukan Siapa itu Logos. Dalam segala hikmat manusia, mereka sesungguhnya telah
kehilangan kemuliaan Allah, karena mereka gagal mengidentifikasi siapa logos itu. Mereka
tidak pernah mengartikan bahwa logos itu adalah seorang Pribadi. Mereka selalu berpikir
bahwa logos itu adalah suatu ide. Rasul Yohanes – seorang filsuf teologia – atas inspirasi
ilahi, menyatakan bahwa Logos adalah Kristus yang menjelma. Doktrin ini sangat unik.
Machen dengan benar berkata, “pemikiran tentang inkarnasi logos, secara mutlak tidak
memiliki persamaan yang paralel dalam pikiran f ilsafat sekarang ini” (The New Testament,
222).
Kehidupan Kristus dari Yohanes 1:1-14 dan Ibrani 1:3
Dalam perikop ini Yesus diperkenal sebagai Logos atau lebih sering dikenal sebagai
“Firman” (Yoh 1:1). Dia adalah wahyu Allah. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah
sebenarnya arti Firman? J. Grasham Machen memberikan jawaban sempurna ketika dia
berkata, “Istilah ini menunjukkan bahwa Yesus adalah wujud Allah (revealer of God). Frase
“Firman Allah” adalah frase yang umum, yang menunjuk pada berita yang ilahi yang datangmelalui firman Allah yaitu Alkitab atau melalui pemberitaan seorang Nabi atau Rasul. Tuhan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 29/30
tidak hanya berbicara dalam bahasa tulisan atau lisan, tetapi Dia juga melalui manusia.
Manusia ini adalah Kristus Yesus sendiri. Ada firman yang tertulis dan ada firman yang
inkarnasi. . . . Ibrani 1:1-2 berkata, “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan
dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya,
yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telahmenjadikan alam semesta.” Yohanes juga mengatakan, “Tidak seorangpun yang penah
melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan- Nya” (Yoh 1:18). Yesus berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
melihat Bapa” (Yoh 14:9).
Rasul Yohanes memberikan diskripsi yang unik akan nama Yesus. Dia menamakan-Nya
“Anak Allah yang Tunggal.” Hal ini jelas menuntut perhatian penting. Pernyataan seperti ini
sering Yohanes sampaikan dan dicatat dalam Yoh 1:14, 18; 3:16, 18; dan 1 Yoh 4:9. Dengan
pernyataan ini, Yohanes ingin memberitahukan kepada kita bahwa Yesus bukan hanya Anak
Allah tetapi Dia juga Anak Tunggal Allah yang Kekal. Doktrin kekekalan Oknum Kedua
Tritunggal diajarkan pada abad ke 4 M dalam Pengakuan Iman Athanasius dan Nisea yangmenyatakan bahwa Yesus adalah Anak dan Allah, “Anak Tunggal Allah, … sebelum segala
zaman.” Pengakuan Iman Westminster (1648) menyatakan hal yang sama, “Dalam kesatuan
Allah (Godhead), ada Tiga Oknum yang memilki satu substansi, kuasa dan kekekalan; yaitu
Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Allah Bapa tidak bermula, tidak dilahirkan
dan tidak juga yang terdahulu. Anak Allah adalah Anak Tunggal Allah yang Kekal, dan Roh
Kudus diutus oleh Allah Bapa dan Allah Anak (Pasal II:3).”
Doktrin “Anak Allah yang Kekal” diperhadapkan dengan banyak tantangan yang
menentangnya. Sekelompok teolog tidak mempercayai bahwa Yesus Kristus “Anak Allah
yang kekal.” Salah satu penafsir dan pengkhotbah yang terkenal tidak percaya akan
kekekalan Yesus Kritus sebagai Anak Allah. Dia mengajarkan doktrin yang salah dan
berkata, “Tidak ada dalam Alkitab dicatat bahwa Yesus adalah Anak Allah yang kekal. …
Dia (Yesus) adalah Allah senantiasa tetapi Dia menjadi Anak. Dia tidak selalu memiliki
jabatan sebagai Anak. Jabatan ini adalah jabatan setelah inkarnasiNya menjadi manusia.
Secara kekekalan Dia adalah Allah, tetapi hanya sejak inkarnasiNya Dia dipanggil sebagai
Anak. … Jabatan Yesus sebagai Anak Allah bermula pada waktu tertentu dan bukan sejak
dahulu kala (kekekalan). Hidup Yesus sebagai Anak dimulai sejak Dia ada di dunia ini.”
Pernyataan ini adalah pengajaran yang meremehkan Yohanes 3:16 yang berbunyi, “Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup
yang kekal.” Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Allah bisa mengatakan Diamemberikan AnakNya sementara Dia tidak memilki Anak untuk diberikan datang ke dunia
ini? Jadi, jika Yesus Kristus tidak dikenal sebagai Anak Allah sejak dahulu kala (kekekalan),
maka secara logika, Allah Bapa juga tidak ada sejak dahulu kala. Dan jika tidak ada Allah
Bapa yang dahulu kala sebagai Bapa, dan tidak ada juga Allah Anak sejak dahulu kala
sebagai Anak, jadi apakah ada Allah Roh Kudus yang ada sejak dahulu kala sebagai Roh?
Jika kita mengingkari doktrin “Anak Allah yang kekal” atau masalah kekekalan Oknum dan
jabatan Allah (Godhead), kita sebenarnya mengingkari doktrin Tritungal Allah secara
keseluruhan.
Puji syukur pada Allah Bapa yang sudah menginsafkan hamba-Nya. Ia pada 1 September
1999 menulis secara tertulis sebagai pengakuan bersalah dan kelirunya akan doktrin “Anak Allah yang kekal” atau yang dikenal dengan RECANTS. Dia menyadari kesilapan dan
8/3/2019 Kehidupan Kristus
http://slidepdf.com/reader/full/kehidupan-kristus 30/30
kekeliruannya dan dengan rendah hati mengakuinya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah
sejak dahulu kala (eternity). Namun demikian, masih ada kelompok tertentu yang menentang
doktrin ini walaupun Alkitab mencatat dengan jelas kebenarannya.