Kegiatan Sarana Pendidikan Sekolah Dasar

23

Click here to load reader

description

kegiatan Sekolah

Transcript of Kegiatan Sarana Pendidikan Sekolah Dasar

DPLH SD ISLAM AL - HILAL

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH) KEGIATAN SARANA PENDIDIKAN OLEH YAYASAN IMAM NAWAWI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup, kami menyampaikan informasi DPLH dari Yayasan kami yang disusun secara benar sesuai dengan kondisi spesifik kegiatan dan spesifik lokasi dari kegiatan kami yang telah berjalan dan dapat diuraikan sebagai berikut :1. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

a. Nama Perusahaan/Yayasan

: YAYASAN IMAM NAWAWI

b. Alamat Kantor

: Jl. Makrik No. 86 Kelurahan Rawalumbu

Kota Bekasi

c. Nomor NPWP : 02.271.557.7-432.000 Akta Pendirian : d. Nama Pimpinan :

e. Jabatan : Ketua Yayasan

f. Telepon / Faximile :

g. Penanggung Jawab Kegiatan

Nama :

Jabatan : Ketua Yayasan

Alamat : Jl. Makrik No. 86 Kelurahan Rawalumbu Kota Bekasi Telephone / Faximile : (021) 8203 501 / (021) 4900 7545

2. LOKASI USAHA / KEGIATAN

a. Lokasi Parkir / Kegiatan : (lampiran - Peta Situasi Lingkungan ) Jalan : Jl. Makrik No. 86 Kelurahan : Rawalumbu Kecamatan : Bekasi Timur Kota : Bekasi Propinsi : Jawa Barat Titik Koordinat South = 601734 dan East = 1060591 Gb. Denah

3. BIDANG USAHA DAN ATAU KEGIATAN

a. Bidang Usaha : Jasa Sarana Bangunan Pendidikan Taraf Sekolah Dasar b. Nomor dan Izin Usaha : Keputusan Walikota Bekasi Nomor 421.2/Kep.207- Kesos/V/2008 tanggal

2 Mei 2008 tentang pemberian Rekomendasi Pendirian Sekolah Dasar

(SD) ISLAM AL HILAL kepada Yayasan Imam Nawawi c. Status Penanaman Modal : Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Yayasan

4. MULAI KEGIATAN BEROPERASI

Kegiatan Sekolah Dasar (SD) ISLAM AL HILAL telah beroperasi sejak bulan Juli 2008a. Kegiatan Utama : Penyelenggaraan Sekolah Dasar (SD) ISLAM AL HILAL

b. Waktu Operasi Kegiatan : Jadwal sekolah dilakukan dalam 1 (satu) waktu yaitu dari pukul 06.45 s/d 13.00 WIB

c. Dalam 1 (satu) hari : 7 (tujuh) jam sekolah Dalam 1 (satu) minggu : 5 (lima) hari sekolah Senin s/d Jumat d. Jumlah Kelas dan Siswa : Area kelas dan jumlah murid eksisting terdiri dari 15 ruang kelas dengan

total jumlah murid sekitar 300 siswa. Kelas yang ada baru kelas 1 s/d 3 ,

yang direncanakan untuk penambahan bangunan ruang kelas akan menam

bah jumlah kelas dari kelas 4s/d 6 dengan ruang kelas juga 15 ruang dan jumlah siswa yang sama yaitu 300 siswa. Sehingga total jumlah siswa yang

ada saat ini hingga penambahan bangunan/ruang kelas berjumlah 600 siswa. e. Penggunaan Lahan : Penggunaan lahan terdiri dari pemanfaatan lahan untuk bangunan utama

yaitu sekolah (ruang kelas), sarana penunjang yaitu kantin, dapur dan

gudang, yaitu kantin, dapur dan gudang, WC/Toilet dan bagian bangunan

lainnya seperti selasar dan teras. Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan

(KDB) yaitu 60% : 40 %.f. Ketentuan garis Sempadan : - Garis Sempadan Sungai adalah 40 meter dari tepi saluran Kalimalang

Garis Sempadan Bangunan adalah 23 meter dari as Jl. KH. Noor Alie

Tabel. 4 Luasan Penggunaan lahan

Jenis PenggunaanLuas ArealKeterangan

m2%

BANGUNAN

Ruang Kelas230,80Terdiri dari 4 lantai bangunan

Selasar156,20Ditiap lantai bangunan

Teras265,95Ditiap lantai bangunan

Kantin82,60

Dapur & Gudang27,50

WC29,75Ditiap lantai bangunan

Ruang Kelas (rencana pengembangan)641,70Terdiri dari 4 lantai bangunan

JUMLAH I1434,5044,21

SARANA /PRASARANA

Lapangan & Parkir942,70

Jalan dan Saluran220,00Konstruksi jalan/parkir berupa paving block

Taman dan Penghijauan647,80Taman di areal depan bangunan sekolah

JUMLAH II1.810,50

TOTAL3.245,00Asumsi/ perkiraan penggunaan lahan

Gbr.

g. Status lahan dan peruntukkannya : Status lahan merupakan Hak Guna Bangunan Nomor 5658 A.n

PT. Gammamandiri Equalipro seluas 3.245m2.

Lahan yang digunakan untuk kegiatan sarana pendidikan SD ISLAM AL HILAL berada di zona jasa dan perdagangan sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bekasi yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi nomor 4 Tahun 2000.

Perijinan penggunaan tanah yang telah dilengkapi yaitu izin Peruntukkan Penggunaan Tanah Nomor 642.2/877/TARKIM.1/VI /08 tanggal 20 Juni 2008 dan Pengesahan Rencana Tapak Nomor 421.2/13/TARKIM.1/VIII/08 tanggal 15 Agustus 2008.

h. Izin Mendirikan Bangunan : Nomor 503/0570/1-B/Distarkim/Pem tanggal 9 Desember 2008 dari Walikota Bekasi.i. Kebutuhan energi listrik : Sumber energi berasal dari PT. PLN dan generator apabila suplai listrik dari PLN terganggu.

j. Kebutuhan Air Bersih : Sumber air bersih kegiatan sarana pendidikan SD ISLAM AL HILAL berasal

dari air tanah dalam yang digunakan untuk keperluan sanitasi murid sekolah

dan karyawan/pegawai.k. Jumlah Pelajar/Murid dan Tenaga Pengaja : Dari 15 (Lima Belas) ruang kelas yang ada, disetiap ruang kelasnya terdapat 40 siswa sehingga total jumlah pelajar sebanyak 600 pelajar.Sedangkan jumlah

tenaga pengajar sebanyak 50 orang dengan bidang pelajaran dan strata

pendidikan yang berbeda. l. Timbunan Sampah : Dengan jumlah total siswa dan pengajar sekitar 650 orang, bila diasumsikan setiap orangnya menghasilkan limbah domestik sekitar 0,5 liter/hari, maka diperkirakan jumlah limbah padat domestik dihasilkan sekitar 325 liter/hari yang juga berasal dari kegiatan di kantin;m. Jasa Angkutan Siswa dan karyawan

(tenaga pengajar dan lainnya): Untuk membantu mobilitas para siswa dan karyawan SD ISLAM AL Hilal, di sediakan kendaraaan jemputan sebanyak 30 unit kendaraan yang dapat membawa sekitar 10s/d 15 siswa disetiap kendaraannya. Selain itu pihak Yayasan juga mengembangkan fasilitas Transglobal untuk membantu para tenaga pengajar dalam hal transportasi dari dan menuju sekolah; n. Pengamanan :

Dalam aspek keamanan, telah ditempatkan petugas keamanan (satpam) yang bertugas dipos keamanan dengan melakukanpatroli secara rutin ke areal bangunan sekolah;

o. Kegiatan Ektrakulikule : Para siswa diberikan muatan kurikulum yang menunjang kecerdasan otak dengan pemberian kegiatan tambahan berupa ektrakulikuler dianataranya pengenalan lingkungan hidup melalui cara hidup bersih dan lainnya. Terdapat juga laboratorium science untuk mengenalkan para siswa dengan ilmu pasti.

p. Pengaliran Air Larian :Badan air penerima yang digunakan untuk mengalirkan air hujan, dan air non septic seperti dari kantin dan toilet berupa saluran riol kota /drainase Jl. Raya Noor Alie. Untuk membantu pengendalian air larian, telah dibuat bak resapan/kontrol sebanyak 10 titik dengan ukuran 0,5 x 0,5 meter dilengkapi grill besiq. Upaya Penghijauan dan Taman : Penghijauan dan pembuatan taman telah dibuat di depan banguan SD eksisting dan dibatas lahan berupa green belt. Jenis pohon dan tanaman yang ditanam berupa pohon trembesi, pohon kamboja, tanaman hias dan pohon bambu sebagai green belt.

Kegiatan Pengembangan

Sehubungan kebutuhan ruang belajar yang cukup besar dari pemenuhan kondisi eksisting, maka pemrakarsa melakukan pengembangan berupa penambahan bangunan termasuk area belajar/ ruang kelas sebanyak 40 kelas. Lokasi penambahan bangunan berada di sisi barat areal lahan, tanpa melakukan penambahan lahan. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi terhadap Koefisien Bangunan (KDB) eksisting, namun tetap akan mematuhi ketentuan KDB yang telah ditentukan yaitu 60% : 40%.

1. Tahap Pra KontruksiTahap awal ini telah dilakukan berupa pengurusan beberapa perijinan / rekomendasi yang terkait termasuk rekomendasi penggunaan lahan dan kajian lingkungan untuk keseluruhan kegiatan baik eksisting maupun pengembangan bangunannya. Karena tidak memerlukan penambahan lahan, maka tidak dilakukan pembebasan lahan terhadap tanah sekitar. 2. Tahap Kontruksi

Tahap pembangunan telah dilakukan sejak bulan februari 2011 dengan menunjuk kontraktor pelaksana pembangunan. Bangunan tambahan terdiri dari 3 lantai bangunan yang di peruntukkamn bagi ruang kelas; Pelaksanaan tahap kontruksi direncanakan berjalan hingga bulan Mei 20113. Tahap Operasional

Penggunaan bangunan untuk sarana pendidikan direncanakan akan mulai dilakukan pada Tahun Ajaran Baru 2011/2012. Jumlah siswa yang akan ditampung direncanakan sebanyak 300 siswa dengan tiap ruang kelasnya sejumlah 40 siswa untuk 15 ruang kelas baru.

URAIAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

I. Penurunan Kualitas Badan Air Penerima

a) Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kualitas badan air penerima yaitu saluran drainase riol kota dengan parameter kunci berupa pH,TDS, minyak/lemak, COD dan BOD

b) Sumber Dampak

Air limbah domstik yang dihasilkan dari kegiatan sanitasi pelajar / murid dan tenaga pengajar serta pembersihan lantai ruang kelas/ruang guru/selasar/teras

c) Tolok Ukur

Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik d) Cara Teknik Mengelola

Pembersihan lantai kerja menggunakan bahan pembersih yang mudah terurai dilingkungan;

Air limbah domestik diolah dengan unit septic tank melalui proses biologis dan fisika

Kapasitas dan sistem unit-unit pengolahan air limbah domestik mencukupi sesuai volume air limbah yang dihasilkan;

e) Lokasi Pengelolaan

Area lantai ruang kelas / ruang lainnya dan septic tank;

f) Hasil Yang Dicapai

Terpenuhinya baku mutu kualitas air limbah domestik Tidak terjadi kebocoran bangunan septic tank dan kelancaran saluran air

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Tidak menggunakan sarana sanitasi yang ada dan memperbaiki sarana yang terjadi kerusakan/kebocoranII. Penurunan Kualitas Udara Ambien

a) Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kualitas udara ambien di lingkungan ruang kelas / batas sekolah serta tingkat kebisingan

di lingkungan sekolah dan ruang kelas dengan parameter kunci berupa NO2, SO2, CO, Debu,

Kebisingan

b) Sumber Dampak Mobilitas kendaraan termasuk kegiatan antar jemput pelajar

c) Tolok Ukur

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-01/MEN/1997tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Lingkungan Kerja; Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara;

d) Cara Teknik Mengelola

Penyediaan udara pendingin di ruang kelas dan ruang guru serta dilengkapi exhaust fan, untuk menjaga pengaturan sirkulasi udara sehingga kondisi ruang kelas dan lainnya terjaga dengan baik;

Melakukan perawatan mesin pendingin udara (AC) secara berkala;

Mengalokasikan lahan terbuka bagi penghijauan dan pembuatan green belt berupa pohon bambu dengan kerapatan yang cukup untuk mereduksi sebaran debu

e) Lokasi Pengelolaan

Area ruang kelas dan area lainnya;

f) Hasil Yang Dicapai

Terpenuhinya kualitas parameter udara ambien di ruang kelas dan lingkungan sekolah sesuai tolok ukur / baku mutu yang ditetapkan;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Memperbaiki sistem pengaturan sirkulasi udara dengan penambahan unit exhaust fan; Menambah frekuensi pemeliharaan mesin pendingin udara;

III. Potensi Terjadinya Bahaya Kebakaran

a) Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Potensi bahaya kebakaran;

b) Sumber Dampak

Kerusakan instalasi elektrikal dan penyebab lainnya seperti kelalaian seperti kelalaian secara keseluruhan khususnya di area penyimpanan kertas / buku yang mudah terbakar seperti area ruang kelas dan ruang perpustakaan yang bersifat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran;

c) Tolok Ukur

Peraturan daerah Kota Bekasi yang mengatur tentang sistem perlindungan dan pengamanan bangunan dari bahaya kebakaran; d) Cara Teknik Mengelola

Penyediaan alat pemadam kebakaran berupa tabung pemadam kebakaran dengan jumlah yang mencukupi disesuaikan dengan luasan bangunan memperhatikan area yang mungkin berpotensi menimbulkan dampak bahaya kebakaran;

Di setiap lantai bangunan eksisting ditempatkan 4 buah tabung pemadam;

Membuat dan menempatkan informasi jalur dan area evakuasi siswa / karyawan dalam kondisi tanggap darurat;

Memberikan informasi bagi para petugas keamanan dalam penggunaan alat pemadam e) Lokasi Pengelolaan

Area ruang kelas / ruang perpustakaan / ruang guru secara keseluruhan dan ruang kantor/administrasi;

f) Hasil yang Dicapai

Tidak terjadinya poeristiwa/kejadian kebakaran baik di area ruang kelas dan ruang kantor / ruang administrasi;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan) Memberikan pelatihan bagi penjaga sekolah dalam penggunaan alat pemadam kebakaran bekerja sama dengan instansi pemadam kebakaran Kota Bekasi;

Apabila terjadi tanggap darurat akan dibuat standar operasional prosedur tanggap darurat sesuai lembar jalur evakuasi yang nantinya ditempatkan di semua ruang sekolah;

Menambah jumlah titik sarana perlawanan kebakaran termasuk hydrant kebakaran;

IV. Pengambilan Air Tanah

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kuantitas air tanah berupa penurunan muka air tanah;

b) Sumber Dampak

Kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah untuk kegiatan sanitasi pelajar / murid dan tenaga pengajar;

c) Tolok Ukur

Tidak terjadi gangguan debit pengambilan air tanah dan penurunan muka air tanah;

d) Cara Teknik Mengelola

Kebutuhan air bersih dilakukan secara efektif sesuai debit yang diizinkan;

Memenuhi ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sesuai peraturan dan memanfaatkan lahan terbuka dengan area penghijauan/taman dilengkapi dengan berbagai pohon pelindung dan produktif;

Membuat unit-unit bak resapan air dan ketersediaan lahan terbuka;

Konstruksi areal parkir menggunakan paving block untuk memebantu peresapan air larian ke dalam tanah;e) Lokasi Pengelolaan

Area terbuka berupa ruang terbuka hijau/penghijauan , bak resapan dan areal parkir;

f) Hasil Yang Dicapai

Tidak terjadinya penurunan muka air tanah dan stabilitas muka air tanah serta peningkatan air larian yang sangat besar;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Menambah jumlah pohon pelindung dan produktif yang ada diarea terbuka hijauV. Pengambilan Air Tanah

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kuantitas air tanah berupa penurunan muka air tanah;

b) Sumber Dampak

Kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah untuk kegiatan sanitasi pelajar / murid dan tenaga pengajar;

c) Tolok Ukur

Tidak terjadi gangguan debit pengambilan air tanah dan penurunan muka air tanah;

d) Cara Teknik Mengelola

Kebutuhan air bersih dilakukan secara efektif sesuai debit yang diizinkan;

Memenuhi ketentuan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sesuai peraturan dan memanfaatkan lahan terbuka dengan area penghijauan/taman dilengkapi dengan berbagai pohon pelindung dan produktif;

Membuat unit-unit bak resapan air dan ketersediaan lahan terbuka;

Konstruksi areal parkir menggunakan paving block untuk memebantu peresapan air larian ke dalam tanah;

e) Lokasi Pengelolaan

Area terbuka berupa ruang terbuka hijau/penghijauan , bak resapan dan areal parkir;

f) Hasil Yang Dicapai

Tidak terjadinya penurunan muka air tanah dan stabilitas muka air tanah serta peningkatan air larian yang sangat besar;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Menambah jumlah pohon pelindung dan produktif yang ada diarea terbuka hijau

VI. Bangkitan dan Tarikan Lalu Lintas

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Gangguan lalu lintas / penurunan kinerja lalu lintas dengan indikator parameter peningkatan V/C ratio;

b) Sumber Dampak

Mobilitas kendaraan dengan antar jemput bagi murid/pelajar dan kegiatan proses belajar mengajar secara keseluruhan;

c) Tolok Ukur

Tidak terjadi gangguan arus lalu lintas di sekitar lokasi bangunan (Jl. KH. Noor Alie Kalimalang) dengan peningkatan V/C ratio;

d) Cara Teknik Mengelola

Tidak memperkenankan kendaraan untuk parkir di luar sempadan / bahu Jl. KH. Noor Alie (Kalimalang) yang menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas;

Bangunan gedung SD telah memperhatikan ketentuan Garis Sempadan Bangunan (GSB) yang telah ditetapkan;

Sistem satu arah ane way traffic dengan letak pintu keluar masuk dan keluar terpisah secara jelas dilengkapi rambu lalu lintas untuk mempermudah sirkulasi kendaraan; Membuat grill sehingga tidak terdapat genangan atau minyak di areal SD;

Kelandaian pada pintu masuk dan keluar maksimal sekitar 15o;

Radius manuver pada pintu masuk dan keluar minimal 6 meter;

Pemasangan Zebra Cross untuk keselamatan anak anak menyebrang untuk menungggu angkutan umum;

Perlunya dipsang fasilitas jalan berupa rambu hati-hati, rambu batas kecepatan maksimal, rambu petunjuk banyak penyebrang, rambu pintu masuk dan keluar, rambu kecepatan maksimal, warning light dan marka pita pengaduh;

e) Lokasi Pengelolaan

Area Bangunan SDf) Hasil Yang Dicapai

Tidak terjadinya penurunan kinerja lalu lintas yang menyebabkan kemacetan lokal disekitar bangunan / lahan

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Menambah rambu dan marka jalan;

URAIAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUPI. Penurunan Kualitas Badan Air Penerima

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kualitas badan air penerima yaitu saluran drainase internal area sekolah dengan parameter kunci berupa pH,TDS, minyak/lemak, COD dan BOD

b) Sumber Dampak

Air limbah domstik yang dihasilkan dari kebutuhan untuk sanitasi para murid dan tenaga pengajar

c) Tolok Ukur

Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Air Limbah Industri di Jawa Barat;

d) Cara Teknik Memantau

Memantau secara visual kepekatan dan warna dari kondisi saluran drainase;

e) Lokasi Pemantauan

Bangunan unit septic tank;

f) Hasil Yang Dicapai

Terpenuhinya kualitas parameter air limbah domestikdari titik outletsesuai tolok ukur / baku mutu yang ditetapkan;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Memantau secara lebih periodik (harian) kondisi kelancaran saluran serta septic tank;

II. Penurunan Kualitas Udara Ambien

a) Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola Serta ParameternyaPenurunan kualitas udara ambien di lingkungan sekolah dan ruang kela/ gurudan lainnya serta tingkat kebisingan di lingkungan pabrik dan ruang sekolah dengan parameter kunci berupa NO2, SO2, CO, Debu, Kebisingan

b) Sumber Dampak

Mobilitas kendaraan keluar masuk dan aktifitas belajarmengajar secara keseluruhan

c) Tolok Ukur

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE-01/MEN/1997tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Lingkungan Kerja;

Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara;

d) Cara Teknik Memantau

Mengujikan kualitas udara ambien ruang kelas dan lingkungan sekolah ke laboratorium lingkungan yang terakreditasi;

Memantau secara visual kepekatan udara ruang kelas dan ruang lainnya;

e) Lokasi Pengelolaan

Area ruang kelas dan batas bangunan sekolah ;

f) Hasil Yang Dicapai

Terpenuhinya kualitas parameter udara ambien sesuai tolok ukur / baku mutu yang ditetapkan;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Memperbaiki sistem pengaturan sirkulasi udara dengan penyediaan unit exhaust fan;

Menambah frekuensi pemeliharaan mesin pendingin udara;

III. Potensi Terjadinya Bahaya Kebakaran

a) Dampak Lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Potensi bahaya kebakaran;

b) Sumber Dampak

Kerusakan instalasi elektrikal dan penyebab lainnya seperti kelalaian seperti kelalaian secara keseluruhan khususnya di area penyimpanan kertas / buku yang mudah terbakar seperti area ruang kelas dan ruang perpustakaan yang bersifat berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran;

c) Tolok Ukur

Peraturan daerah Kota Bekasi yang mengatur tentang sistem perlindungan dan pengamanan bangunan dari bahaya kebakaran;

d) Cara Teknik Memantau

Memeriksa kelaikan alat pemadam kebakaranberupa tabung dan hidrant sesuai waktu / jangka umur teknisperalatan pemadam; Mencatat kondisi dan waktu pelaksanaan pemeriksaan tabung/hydrant;

Memeriksa kecukupan jumlah peralatan kebakaran disesuaikan dengan luasan bangunan memperhatikan area yang mungkin berpotensi menimbulkan dampak bahaya kebakaran;

Mengecek pengetahuan petugas penjaga gedung dalam penggunaan alat pemadam kebakaran dan kondisi darurat e) Lokasi Pemantauan

Area ruang kelas dan lainnya secara keseluruhan dan batas lahan bangunan sekolah;

f) Hasil yang Dicapai

Tidak terjadinya peristiwa/kejadian kebakaran baik di area ruang sekolah/kelas, batasanlahan bangunan sekolah dan ruang kantor / administrasi;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Frekuensi pemeriksaan kondisi tabung dan hydrant lebih periodikIV. Pengambilan Air Tanah

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Penurunan kuantitas air tanah berupa penurunan muka air tanah;

b) Sumber Dampak

Kebutuhan air bersih yang bersumber dari air tanah untuk kegiatan sanitasi pelajar / murid dan tenaga pengajar;

c) Tolok Ukur

Tidak terjadi gangguan debit pengambilan air tanah dan penurunan muka air tanah;

d) Cara Teknik Memantau

Memantau secara visual kelancaran debit pengambilan air tanah;

e) Lokasi Pemantauan

Sumur air tanah;

f) Hasil Yang Dicapai

Tidak terjadinya penurunan muka air tanah ;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

Mengambil sumber air bersih dari jaringan PDAM apabila sudah terlayani jaringannya;i. Timbulan Limbah Padat Domestik

a) Dampak lingkungan Yang Harus Dikelola Serta Parameternya

Gangguan estetika lingkungan seperti ceceran limbah yang menyebar;

b) Sumber Dampak

Kegiatan proses belajar mengajar dan kebutuhan administrasi secara keseluruhan;

c) Tolok Ukur

Tidak terjadi ceceran limbah padat dan penyebarannya ;

d) Cara Teknik Memantau

Memantau secara visual kapasitas TPS sampah domestik dan limbah Non B-3 lainnya;

e) Lokasi Pemantauan

TPS Domestik;

f) Hasil Yang Dicapai

Tidak terjadinya ceceran samapah dan limbah padat ;

g) Tindakan Perbaikan (bila diperlukan)

1