Kegiatan Praktikum 3 Variasi Sifat Pada Tanaman Finishing
-
Upload
noorma-paramitha -
Category
Documents
-
view
31 -
download
8
description
Transcript of Kegiatan Praktikum 3 Variasi Sifat Pada Tanaman Finishing
-
KEGIATAN PRAKTIKUM 3
VARIASI SIFAT PADA TANAMAN
Variabilitas pada Kacang Merah
A. TUJUAN
1. Mengetahui adanya variasi sifat pada kacang merah.
2. Mengetahui variasi ukuran panjang biji kacang merah.
B. LANDASAN TEORI
Menurut Widianti dan Habibah (2015) variabilitas adalah sifat beda dari organisme
dalam satu spesies atau populasi. Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau
keanekaragaman organisme dalam satu spesies. Keanekaragaman dapat terjadi dalam
tingkat gen, populasi, atau komunitas. Keanekaragaman dipengaruhi baik faktor dari
dalam (gen) dan faktor dari luar (pengaruh lingkungan). Faktor lingkungan seperti
makanan , suhu, cahaya, kelembaban, curah hujan, derajat keasaman (PH) bersama
faktor keturunan (gen) sangat berpengaruh terhadap fenotip. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan. Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada
pada makhluk hidup baik itu hewan, tumbuhan, atau manusia akan terlihat adanya
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan. Hal ini terjadi karena genotip yang
dimiliki individu berbeda, adanya gen yang bersifat dominan dan resesif, adanya
penetrasi dan ekspresivitas, adanya rekombinasi gen dan lainnya. Keanekaragaman sifat
genetik ini sanat penting, karena tanpa adanya variasi sifat pada makhluk hidup, ilmu
genetika tidak mungkin berkembang. Bebagai pola pewarisan sifat dapat ditemukan dan
diketahhui karena adanya variasi sifat pada makhluk hidup.
Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi dua
yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika
gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen
disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa (Syamsuri, 2004).
Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor
lingkungan seperti intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor
lingkungannya sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya
-
berbeda. Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan
genotif yang sesuai untuk kondisis tertentu (Welsh, 1991).
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh
gen. Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman
dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang
berbeda karena lingkungannya yang berbeda (Sudjadi, 2005).
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Secara garis besar,
keanekaragaman hayati ini terbagi lagi menjadi tiga bagian utama yaitu
keanekaragaman tingkat ekosistem, keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfer. Misalnya ekosistem lumut, hutan, hujan tropis,
gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas. Keanekaragaman
tingkat ini dapat ditunjukan dengan adanya beranekaragam jenis makhluk hidup.
Keanekaragaman gen, setiap organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor
keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainya dari induk betina (Campbell et
al.,2011).
Keragaman atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling
gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat/massa, volume, ukuran,
bentuk, tanggapan terhadap faktor luar lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi dapat
dibagi; variasi yang bersifat kuantitatif seperti; tinggi, berat,Dan sebagainya. Ingat
tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milimeter, sejak dari orang yang paling tinggi
sampai dengan dengan yang paling rendah. Karena itu sifat kuantitatif bersifat
kontinum (urut bersambung menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif
seperti: golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji, dan
sebagainya. Ingat antara antara golongan darah dan warna tidak terdapat selisih
antaranya yang dapat diukur, karena itu sifat kualitatif disebut juga diskontinum (tidak
bersambung menurut derat matematis) (Campbell, 1987).
Sifat fisiologis dan morfologis dari keanekaragaman biologi reproduksi akan
menimbulkan suatu keanekaragaman genetik di dalam populasi ataupun menjelang
terjadinya evolusi tanaman. Setiap perubahan pada sifat reproduksi baik karena
kerusakan lingkungan, perbaikan budidaya tanaman yang mengarah perbaikan
kultivar akan menyebabkan keragaman dalam populasi (Bresnick, 2004).
-
Keragaman atau variasi ditemui pada hampir semua karakter dari yang paling
gampang sampai yang paling sulit, tinggi, lebar, besar atau ukuran volume, bentuk dan
tanggap terhadap faktor lingkungan (Suryati, 2011).
Efek gen sangat berpengaruh terhadap variasi yang timbul. Selain dari gen,
efek lingkungan tempat hidup juga akan mempengaruhi varietas. Maka dari itu, kacang
merah dipilih karena memiliki banyak varietas (Yatim,2008).
C. ALAT DAN BAHAN
1. 100 biji kacang merah
2. Penggaris beserta alat tulis
3. Kamera
D. METODE
Kacang Merah
1. Mengambil 5 biji kacang merah yang tampak paling
pendek dan 5 biji kacang merah yang tampak paling
panjang.
2. Mengukur kesepuluh biji kacang merah tersebut dan
mencatat ukuran kacang yang paling pendek dan
paling panjang.
3. Menentukan range (sebaran) dari ukuran panjang
kacang tersebut dengan jalan mengurangi ukuran kacang yang terpanjang dengan
yang terpendek. Bila ukuran terpanjang = b millimeter dan ukuran terpendek = a
millimeter, maka R = b a
4. Menentukan kelompok dari ke 100 biji kacang menggunakan rumus K = 3,3 log N,
(N = banyaknya biji kacang)
5. Menentukan interval (i) antara kelompok yang satu dengan lainnya menggunkan
rumus:
i=
6. Membuat tabel distribusi frekuensi berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh pada
langkah 3, 4, 5
7. Mengukur panjang 100 biji kacang merah dan mencatat hasilnya pada tabel frekuensi
yang ada.
-
8. Membuat histogram untuk melihat secara jelas variabilitas panjang kacang merah.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Data ukuran biji kacang merah terpendek dan terpanjang
No biji terpanjang (mm) Biji terpendek (mm)
1 16 11
2 15 10
3 17 10
4 16 8
5 16 8
Tabel 2. Variasi Ukuran Panjang Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
No Kelompok Ukuran (mm) Tally fi Xi fi.Xi
1. I 8,09,6 IIII 4 8,8 35,2
2. II 9,711,3 IIII IIII I 11 10,5 115,5
3. III 11,413,0 IIII IIII IIII IIII
IIII IIII IIII
35 12,2 427
4. IV 13,114,6 IIII IIII IIII IIII
IIII IIII
30 13,85 415,5
5. V 14,616,2 IIII IIII IIII IIII 19 15,4 292,6
6. VI 16,217,8 I 1 17 17
JUMLAH 100 77,75 1302,8
R= Biji terpanjang-biji terpendek
= b-a
= (17-8)mm
= 9 mm
K= 3,3 log N
= 3,3 log 100
= 3,3 . 2
= 6,6
I =
= 9 6,6-1 = 9 5,6 = 1,60 mm
-
Mean : fiXi fi : 1302,8 100
: 13,028
Grafik 1. Variasi Panjang Kacang Merah
4
11
35
30
19
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
I II III 1V V VI
FREK
UEN
SI K
AC
AN
G M
ERA
H
KELOMPOK
Histogram Variasi Panjang Kacang Merah
Tabel 3. Variasi Sifat Biji Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)
Sifat yang Diamati
Variasi Sifat yang Dijumpai
Jumlah Gambar
Warna biji kacang
1. Coklat tua 12
2. Coklat muda 88
Tekstur biji
1. Kisut 5
2. Bulat 95
-
Bentuk tepian biji
1. Bulat/gilig 73
2. Gepeng 27
Letak hillus
1. Di permukaan 83
2. Melengkung ke dalam 17
F. PEMBAHASAN
Pada kesempatan kali ini kami melakukan praktikum dengan melihat variasi pada
tumbuhan, khususnya untuk kacang merah. Praktikum kali ini bertujuan untuk
mengetahui adanya variasi sifat pada kacang merah dan mengetahui variasi ukuran
panjang biji kacang merah.
Setiap anggota pada suatu spesies yang sama memang mempunyai susunan gen yang
sama, tetapi pada satu spesies pun selalu terdapat variasi genetik. Hal ini dikarenakan
gen pada suatu individu masuk dalam bentuk yang berbeda yang dikenal dengan nama
alel. Pada suatu populasi, setiap gen dapat membentuk menjadi berbagai macam alel
yang berbeda. Akan tetapi, karena kebanyakan organisme hanya memiliki satu atau dua
set kromosom per sel, beberapa organisme lain hanya dapat membawa satu atau dua alel
per gen. Alel pada satu gen akan selalu ada di posisi yang sama pada kromosom. Variasi
alel lah yang menjadi dasar dari variasi hereditas. (Miller et al., 2005)
Penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah :
-
1. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat
kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya.
2. Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor
lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah.
Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya (Suryati, Dotti.2011).
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan oleh
gen. Faktor genotip yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang
tampak atau fenotip. Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman
dapat berbeda meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang
berbeda karena lingkungannya yang berbeda (Sudjadi.2005).
Pada praktikum kali ini yang digunakan adalah kacang merah, variasi ini merupakan
variasi tingkat gen karena kacang merah yang kami amati berasal dari satu spesies yang
berbeda. Variasi yang ditemukan dari tanaman kacang merah antara lain warna kacang,
ada yang berwarna coklat dan ada yang berwarna coklat tua; teksturnya ada yang bulat
dan ada yang kisut; bentuk tepiannya ada yang bulat/gilig dan bersudut; serta letak hillus
ada yang melengkung ke dalam dan ada yang di permukaan. Selain sifat-sifat tersebut
kami lebih mengamati pada variasi panjang kacang merah dengan cara mengukurnya
satu persatu.
Setelah melakukan pengukuran, kami memperoleh frekuensi tertinggi terdapat pada
kacang merah dengan ukuran panjang antara 11,413,0 mm yang memiliki nilai tengah
12,2 mm dengan frekuensi 35. Frekuensi terendah terdapat pada kacang merah dengan
ukuran panjang antara 16,217,8 mm yang memiliki nilai tengah dengan frekuensi 1.
Ukuran rata-rata (Mean) panjang kacang merah yang kami amati adalah 13,028 mm.
Variasi yang disebabkan genetik dan yang disebabkan oleh lingkungan jelas berbeda.
Perbedaan ini dapat kita amati dengan melihat keturunannya. Jika variasi itu merupakan
variasi genetik maka variasi tersebut akan diturunkan padaketurunannya walaupun tidak
semuanya. Jika variasi tersebut merupakan variasi lingkungan maka variasi tersebut tidak
diwariskan kepada keturunannya.
G. SIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanaman kacang merah memiliki beberapa variasi sifat, antara lain warna biji,
tekstur, letak hillus, bentuk tepian biji, dan ukuran biji.
2. Panjang biji kacang merah bervariasi antara 8 hingga 17,8 mm.
-
H. DAFTAR PUSTAKA
Bresnick S. 2003. Intisari Biologi. Jakarta : Hipokrates.
Campbell NA,Reece JB,& Mitchell LG.1987.Biologi.Edisi KelimaTerjemahan oleh
Wasmen Manalu. 1999. Jakarta: Erlangga
Campbell NA, Reece JB, Urry LA, Cain ML,Wasserman SA,Minorsky PV., & Jackson
RB. 2011. Campbell Biology 9th Ed. USA: Pearson.
Miller J, Griffths AJF, & Suzuki DT. 2005. An Introduction to GeneticI Analysis, Sixth
Edition. New York: WH. Freeman and Company.
Sudjadi, Bagod. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.
Suryati D.2011.Penuntun Praktikum Genetika.Bengkulu:Universitas Begkulu.
Syamsuri, Istamar.2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga
Widianti T, & Habibah NA.2015.Petunjuk Praktikum Genetika.Semarang: FMIPA
UNNES.
Yatim, Wildan.2008.Genetika. Tarsito : Bandung
-
LAMPIRAN
PERMASALAHAN
1. Frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran berapa? Dan ukuran berapa yang
frekuensinya terendah?
2. Berapa ukuran rata-rata panjang kacang merah?
3. Selain variasi ukuran panjang, variasi sifat apa yang dapat dijumpai?
4. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari kegiatan ini?
Jawaban Permasalahan
1. Frekuensi terdapat pada ukuran panjang antara 11,413,0 mm dan frekuensi terendah
terdapat pada kacang merah dengan ukuran panjang antara 16,217,8 mm.
2. Ukuran rata-rata panjang kacang merah yaitu 13,028 mm didapat menggunakan
persamaan :
Mean : fiXi fi : 1302,8
100
: 13,028
3. Selain variasi ukuran panjang, variasi sifat yang dapat dijumpai antara lain variasi
warna biji, tekstur, letak hillus, serta bentuk biji.
4. Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Tanaman kacang merah memiliki beberapa variasi sifat, antara lain warna biji,
tekstur, letak hillus, bentuk tepian biji, dan ukuran biji.
b. Panjang biji kacang merah bervariasi antara 8 hingga 17,8 mm.
-
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
VARIASI SIFAT PADA TANAMAN DAN HEWAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 6
1. Adtri kusfitasari (4411413025)
2. Noorma paramitha (4411413009)
3. Yanuar revan (4411413005)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
25 MARET 2015