PP Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
Kegiatan pp syariah_&_akad1
-
Upload
eljuni-edin-girsang -
Category
Economy & Finance
-
view
3.193 -
download
2
Transcript of Kegiatan pp syariah_&_akad1
KEGIATAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DAN AKAD-
AKAD YANG DIGUNAKAN
Biro Pembiayaan dan PenjaminanJakarta, Juli 2008
2
Peraturan Ketua Bapepam-LK
No. Per–03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
No. Per–04/BL/2007 tentang Akad-akad yang Digunakan Dalam Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
3
Pokok Peraturan
Sumber PendanaanKegiatan PembiayaanAkad-akad SyariahDewan Pengawas SyariahPelaporan
4
Sumber Pendanaan Berdasarkan Prinsip Syariah
Mudharabah Mutlaqah (unrestricted investment)
Mudharabah Muqayyadah (restricted investment)
Mudharabah Musytarakah Musyarakah (Equity participation) Lainnya yang sesuai dengan Prinsip
Syariah
5
Mudharabah
PP (MUDHARIB)
PP (MUDHARIB)
PROYEK/USAHA
PROYEK/USAHA
SHAHIBAL MAAL
TENAGAKERJA
MODAL100%
PERJANJIANBAGI HASIL
X % Y %
KEUNTUNGAN
KEUNTUNGAN
6
Mudharabah Mutlaqah
Akad kerja sama dengan pihak lain yang bertindak sebagai penyandang dana (shahibul mal)
Shahibul mal membiayai 100% modal kegiatan pembiayaan untuk proyek yang tidak ditentukan oleh Perusahan Pembiayaan
Keuntungan usaha dibagi sesuai dengan kesepakatan dalam akad
7
Mudharabah Muqayyadah
Shahibul mal membiayai 100% modal kegiatan pembiayaan yg telah ditentukan PP
8
Mudharabah Musytarakah
Shahibul mal dan PP/pengelola (mudharib) masing-masing menyertakan modal
9
Musyarakah
Akad kerja sama dengan pihak lain untuk usaha tertentu
Kontribusi dana dari masing-masing pihak
Keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan dalam akad
10
Gearing Ratio
Sumber pendanaan berdasarkan Prinsip Syariah diperhitungkan sebagai komponen dalam menghitung gearing ratio
11
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
Sewa guna usaha : Ijarah, Ijarah Muntahiyah Bittamlik
Anjak piutang : akad Wakalah bil Ujrah
Pembiayaan konsumen : Murabahah, Salam, Istishna’
Usaha kartu kredit sesuai syariah Pembiayaan lainnya sesuai syariah
12
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah dapat berupa
komponen investasi piutang pembiayaan
piutang sewa
diperhitungkan dlm perbandingan dg total aktiva (minimal 40%)
13
Ijarah
3b. Kirim Barang ke Nasabah
2. Beli Obyek Sewa
3a. Kirim Dokumen
4. Bayar Kewajiban 5. Pelunasan/Pembelian
PENYEWA(MUSTA’JIR)
SUPPLIER
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
(MU’AJJIR)
1. Akad Sewa IMT
BARANG (OBYEK SEWA)
MA’JUR
14
Ijarah
Pemindahan hak guna (manfaat) suatu barang dalam waktu tertentu
dengan pembayaran sewa (ujrah) antara PP sebagai pemberi sewa
(mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jir)
tanpa pengalihan kepemilikan barang
15
Ijarah Muntahiyah Bittamlik
= Ijarah + opsi pemindahan hak milik pada akhir masa sewa (wa’ad)
Wa’ad bersifat tidak mengikat bagi penyewa (musta’jir)
Bila dilaksanakan, wajib dibuat akad pemindahan kepemilikan
16
Ijarah Ijarah Muntahiyah Bittamlik
Obyek pembiayaan milik / dalam penguasaan PP (muajjir) manfaat harus dapat dinilai dgn uang manfaat harus dapat diserahkan kpd Penyewa
(musta’jir) pemanfaatan harus halal scr syariah manfaat harus dapat ditentukan dengan jelas spesifikasi harus jelas (identifikasi fisik,
kelaikan, dan jangka waktu pemanfaatannya)
17
Ijarah Ijarah Muntahiyah Bittamlik (lanj)
Akad sekurangnya memuat identitas muajjir dan musta’jir spesifikasi obyek Ijarah spesifikasi manfaat obyek Ijarah harga perolehan, nilai pembiayaan, dan pembayaran
sewa jangka waktu sewa saat penyerahan obyek Ijarah ketentuan pengakhiran transaksi yang belum jatuh
tempo ketentuan biaya yang timbul selama masa sewa ketentuan biaya yang ditanggung oleh masing-masing
pihak apabila terdapat kerusakan, kehilangan atau tidak berfungsinya obyek Ijarah
ketentuan pengalihan kepemilikan obyek Ijarah oleh PP (muajjir) kepada pihak lain
hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
18
Ijarah Ijarah Muntahiyah Bittamlik (lanj)
Penetapan harga sewa (ujrah) & opsiBesarnya ujrah & cara pembayaran →
kesepakatan dlm akadAlat pembayaran → uang/bentuk lain yg
senilai & tidak bertentangan dgn Syariah Harga opsi pemindahan kepemilikan
ditetapkan di akhir masa sewa, dlm akad pemindahan kepemilikan
19
Wakalah bil Ujrah
Definisipelimpahan kuasa oleh satu pihak (al
muwakkil) kpd pihak lain (al wakil) dalam hal-hal yg boleh diwakilkan dgn pemberian keuntungan (ujrah)
Para pihakPP (wakil) pengalih piutang (muwakkil) yg berhutang (muwakkal ’alaih)
20
Obyek pembiayaan piutang (muwakkal bih) jangka pendek
< 1 th belum jatuh tempo bukan piutang macet bukan berasal dari transaksi yg
diharamkan oleh syariah Islam harus dibuktikan dgn dokumen tagihan
& dipastikan keasliannya
Wakalah bil Ujrah (lanj)
21
Wakalah bil Ujrah (lanj)
Akad sekurangnya memuat identitas semua pihak nilai, jumlah dan waktu jatuh tempo
piutang ketentuan ujrah (jika ada) ketentuan jaminan utk PP (jika ada) ketentuan cara pembayaran hutang atau
piutang oleh para pihak hak dan tanggung jawab masing-masing
pihak
22
Murabahah
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
NASABAH
SUPPLIER
1. Negosiasi & Persyaratan
3. B
eli B
ara
ng
4. Kirim Barang & Dokumen
2. Akad Murabahah
6. Bayar Tunai / Angsuran 5
. Te
rima
Ba
ran
g
da
n D
oku
me
n
23
Murabahah
Definisi pembiayaan utk pengadaan barang dgn
menegaskan harga beli/harga perolehan kpd pembeli
pembeli membayar scr angsuran dgn harga lebih sbg laba
Pembelian barang sbg obyek Murabahah dapat diwakilkan kpd konsumen dgn wakalah → pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakkil) kpd penerima kuasa (wakil)
24
Murabahah (lanj)
1.PesananPP/penjual (ba’i) membeli barang
setelah ada pemesanan dari konsumen/pembeli (musytari)
Bersifat Mengikat → musytari tidak dapat
membatalkan pesanan Tidak mengikat
2.Tanpa pesanan
25
Murabahah (lanj)
Obyek pembiayaan dapat dinilai dengan uang dapat diterima oleh konsumen tidak dilarang oleh syariah Islam spesifikasinya harus jelas (identifikasi
fisik, kelaikan, jangka waktu pemanfataan)
26
Murabahah (lanj)
Akad sekurangnya memuat identitas PP & konsumen spesifikasi obyek murabahah harga jual, harga beli, dan cara pembayaran
angsuran; jangka waktu ketentuan jaminan dan asuransi ketentuan uang muka ketentuan diskon/potongan ketentuan pelunasan dipercepat ketentuan wanprestasi dan sanksi bagi konsumen hak dan tanggung jawab masing-masing pihak
27
Salam
3a. Kirim barangdan dokumen
3b. Kirim dokumen
1b. Akad Salam II
2a. Bayar
2b. Bayar
1a. Akad Salam I
KonsumenP P
Produsen
28
Salam
Definisipembiayaan utk pengadaan barang
dgn cara pemesanan & pembayaran harga lebih dulu
dgn syarat tertentu yg disepakati2 akad
Akad salam (1) → PP & konsumen Akad salam (2) → PP & produsen
29
Barang pesanan (muslam fiih) Diserahkan oleh produsen (muslam
alaih) tepat waktu, sesuai dgn kualitas & jumlah yg disepakati
Penetapan harga sesuai kesepakatan dan tidak boleh berubah selama masa akad
Pembayaran harga kpd produsen dilakukan scr penuh dan tunai
Salam (lanj)
30
Akad sekurangnya memuat identitas PP (muslim) dan produsen spesifikasi barang (nama, jenis, jumlah,
ukuran, tipe, mutu barang) waktu dan lokasi penyerahan barang harga barang dan cara pembayarannya ketentuan jaminan dan asuransi jangka waktu salam; ketentuan biaya yang ditanggung masing-
masing pihak atas kerusakan/kehilangan/tidak berfungsinya barang pesanan (muslam fiih)
hak dan tanggung jawab para pihak
Salam (lanj)
31
Istishna’
3b. Kirimbarang
2a. Akad Istishna` I
3. Membuat pesanan
1b. Pesanbarang
2b. Akad Istishna` II
SHANI’ II(PEMASOK)
3a. Kirimdokumen
MASHNU’`BARANG PESANAN
MUSTASHNI`
SHANI’ I(PERUSAHAAN PEMBIAYAAN)
1.Pesan barang
32
Istishna’
Definisi pembiayaan utk pemesanan pembuatan barang dgn
kriteria & syarat tertentu antara pemesan/pembeli (mustashni`) dan
penjual/pembuat (shani`) dgn harga yg disepakati
PP dpt bertindak sbg pembeli utk memesan kpd produsen/pembuat (shani’ II) untuk menyediakan obyek Istishna’ Akad Istishna’ (1) → PP & konsumen/pemesan
(mustashni’) Akad Istishna’ (2) → PP & produsen/pembuat (shani’
II)
33
Istishna’ (lanj)
Akad sekurangnya memuat identitas PP dan produsen spesifikasi barang (nama, jenis, jumlah,
ukuran, tipe, mutu barang) waktu dan lokasi penyerahan barang harga jual dan cara pembayaran ketentuan jaminan dan asuransi jangka waktu ketentuan pelunasan dipercepat ketentuan biaya yang ditanggung masing-
masing pihak atas kerusakan/kehilangan/tidak berfungsinya barang pesanan
hak dan tanggung jawab para pihak
34
Akad – akad Syariah
Akad syariah yg telah ditandatangani kedua pihak tidak dapat dibatalkan scr sepihak, kecuali kedua pihak setuju menghentikannya akad bertentangan dengan Prinsip Syariah akad batal demi hukum karena timbul
kondisi hukum Tiap pihak yang bertransaksi wajib
memiliki kecakapan dan kewenangan utk melakukan perbuatan hukum
35
Akad–akad Syariah (lanj)
Tanpa unsur paksaan Bila ada kewajiban melaksanakan
asuransi, wajib diasuransikan pd perusahaan asuransi dengan Prinsip Syariah
Pencatatan akuntansi berdasarkan PSAK yg berlaku
36
Dewan Pengawas Syariah
PP yg melakukan kegiatan usaha syariah wajib memiliki DPS minimal 2 orang anggota dan 1 orang ketua
Anggota DPS diangkat dalam RUPS atas rekomendasi MUI
Tugas memberikan nasihat & saran kepada direksi mengawasi aspek syariah kegiatan PP mediator antara PP dgn DSN-MUI
37
Pelaporan
Formulir A – E Disertai pernyataan kesesuaian
Syariah oleh DPS dgn tembusan kpd DSN-MUI
Disampaikan paling lambat tgl 10 setiap bulan
38
Terima Kasih