Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

7
PEDAGOGIK KARAKTERISTIK DAN PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR Kegiatan Pembelajaran 6: Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual

Transcript of Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

Page 1: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

PEDAGOGIKKARAKTERISTIK DAN

PENGEMBANGAN POTENSIPESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

Kegiatan Pembelajaran 6:

Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual

Page 2: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

1. PERKEMBANGAN MORAL

Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral, karena anak mempunyai kesempatan untuk belajar kode moral dan mendapat kesempatan untuk belajar bagaimana orang lain memberikan penilaian. Bila penilaiannya positif maka akan memotivasi untuk menyesuaikan dengan standar nilai yang berlaku.

Page 3: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

A. MORALITAS MERUPAKAN HASIL BELAJAR

Menurut Hurlock (2013: 75) terdapat empat pokok utama dalam mempelajari sikap moral sebagai berikut ini.1) Mempelajari apa yang diharapkan kelompok sosial dari

anggotanya sebagaimana dicantumkan dalam hukum, kebiasaan, dan peraturan.

2) Mengembangkan hati nurani atau suara hati merupakan salah satu tugas perkembangan yang penting pada akhir masa kanak-kanak.

3) Belajar mengalami perasaan bersalah dan rasa malu bila perilakunyatidak sesuai dengan harapan kelompok. Ausubel (Hurlock 2013:78)menjelaskan rasa bersalah merupakan salah satu mekanisme psikologis yang paling penting dalam proses sosialisasi.

4) Mempunyai kesempatan berinteraksi sosial dengan anggota kelompok sosial. Interaksi sosial memegang peranan penting dalam perkembangan moral

Page 4: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

B. TINGKAT DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN MORAL

Kohlberg menekankan bahwa perkembangan moral didasarkan terutama pada penalaran moral dan berkembang secara bertahap (Santrock,2010:118-119).1. Tingkat Satu : Penalaran

Prakonvensional (4-10 tahun)2. Tingkat Dua : Penalaran Konvensional

(10-13 tahun)3. Tingkat Tiga : Penalaran

Pascakonvensional (13 tahun –ke atas)

Page 5: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

2. KECERDASAN SPIRITUALKecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk

memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan.Dengan demikiania akan mengawali segala sesuatunya dengan nama Tuhan, menjalaninya sesuai dengan perintahTuhan dan mengembalikan apapun hasilnya kepada Tuhan.

Menurut Zohar dan Marshal kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi yang dimiliki manusia, karena paling berperan dalam kehidupan manusia. Kecerdasan spiritual merupakan aspek yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian manusia., dan merupakan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif(Agustian, 2001:57).

Page 6: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual

Brightman (Makmun, 2009:108) tidak hanya mengakui atas keberadaan-Nya melainkan juga mengakui-Nya sebagai sumber nilai-nilai luhur yang eksternal (abadi) yang mengatur tata hidup manusia dan alam semesta.

Tahap Perkembangan Penghayatan Keagamaan Usia Sekolah dan Karakteristiknya

Para ahli seperti Daradjat, Starbuch, dan James (Makmun, 2009:108) sependapat secara garis besarnya perkembangan penghayatan keagamaan dibagi dalam tiga tahapan yang secara kualitatif menunjukkan karakteristik yang berbeda. Tahapan tahapan itu ialah sebagai berikut, (1) masa kanak-kanak (sampai usia tujuh tahun); (2) masa anak sekolah (7-8 sampai 11-12 tahun); (3) masa remaja (12-18 tahun) dibagi ke dalam dua sub tahapan, yaitu remaja awal dan akhir.

Proses Perkembangan Kecerdasan Spiritual dan Penghayatan Keagamaan

Menurut Daradjat (2010:75) bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan penghayatan keagamaan adalah orangtua, guru dan dan lingkungan

Page 7: Kegiatan pembelajaran-6-perkembangan-moral-dan-kecerdasan-spiritual