KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul...

22
Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 65 KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas “Kita tidak bisa mengajarkan yang kita mau. Kita hanya bisa menga- jarkan yang kita punya” Anonim

Transcript of KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul...

Page 1: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 65

KEGIATAN BELAJAR 3

Meluaskan Semangat Integritas

“Kita tidak bisa mengajarkan yang kita mau. Kita hanya bisa menga-jarkan yang kita punya”

Anonim

Page 2: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

I. PENDAHULUAN

Sebagai sosok guru berintegritas, anda sudah menunjukkan kesungguhan dengan me-nyusun rencana penguatan integritas yang sesuai. Kini saatnya beraksi dan meluaskan semangat berintegritas kepada peserta didik dan lingkungan sekolah. Pada tahap ini, tantangan yang akan dihadapi sangat berat. Perlu keyakinan yang sangat kuat dan kerja keras. Namun dengan keteladanan dan inspirasi yang anda jalani, ada harapan untuk mengubah keadaan. Bagaimanapun juga anda adalah murid pertama dari setiap kebaik-an yang anda sebarkan.

Melalui kegiatan pembelajajaran ketiga ini, diharapkan mahasiswa mampu meluaskan semangat integritas kepada peserta didik dan lingkungan sekitarnya, melalui kegiatan pembelajaran yang utuh dalam semua aspek kehidupan. Untuk mengembangkan ke-mampuan ini, mahasiswa dituntut untuk menempatkan integritas sebagai perilaku pribadinya, sehingga menjadi teladan, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Tahapan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa pada bagian ini adalah:

1. Memahami faktor-faktor penentu keberhasilan dalam penguatan integritas, khusus-nya dalam hal membangun komitmen bersama, serta teknik membangun komitmen bersama;

2. Melakukan upaya dan langkah-langkah untuk menciptakan suasana belajar dalam rangka menciptakan iklim penguatan integritas. Suasana berintegritas dibangun di kelas, sekolah, dan koneksi ke masyarakat, yang dapat dikendalikan guru;

3. Memastikan aktivitas penguatan integritas terjaga keterlaksanaannya secara konsis-ten melalui evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan.

II. INTI

A. CAPAIAN PEMBELAJARAN:

1. Mahasiswa mampu menumbuhkan komitmen diri secara bersama dengan peserta didik dalam mengaktualisasi perilaku berintegritas dalam kehidupan;

2. Mahasiswa mampu mewujudkan suasana berintegritas di semua aktivitas pembela-jaran, di kelas, sekolah, dan masyarakat;

3. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap capaian pe-nguatan perilaku dan komitmen berintegritas di kalangan peserta didik.

Page 3: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 67

B. POKOK – POKOK MATERI

1. Bersama membangun komitmen diri2. Situasi untuk menggerakkan suasana berintegritas3. Konsistensi penguatan integritas

C. URAIAN MATERI

Pada bagian ini, kita akan mendalami langkah-langkah bagaimana implementasi penguatan integritas dilakukan. Hal mendasar yang harus dilakukan adalah meng-

galang komitmen pribadi untuk bersama-sama menguatkan integritas. Komitmen ini sebuah langkah penting dalam proses pembelajaran berintegritas. Melalui komitmen bersama kita dapat menciptakan suasana belajar yang berintegritas dan melakukan pro-ses pembalajaran dalam berbagai materi, baik berupa tema, maupun mata pelajaran yang bermuara pada penguatan integritas. Hal yang perlu dipahami adalah (1) Bersama membangun komitmen diri; (2) Mewujudkan suasana berintegritas, dan (3) Menjaga konsistensi dalam berbagai aktivitas.

1. Bersama Membangun Komitmen Diri

Menghadapi maraknya praktek dan perilaku tidak berintegritas, tugas guru adalah menjadi motor penggerak perubahan ke arah yang lebih baik. Ini keyakinan yang harus menjadi prinsip bagi seorang guru. Tanpa keyakinan itu, tak ada jalan untuk memperbaiki diri dan mengubah keadaan. Berbekal keyakinan tersebut, maka setiap guru selayaknya adalah murid pertama dari kebaikan yang ia ajarkan. Selanjutnya, ia menjadi teladan bagi seluruh peserta didiknya.

Tantangan yang dihadapi pasti berat, dan belum tentu berhasil mengubah keadaan. Tapi yang pasti, dengan menerapkan perilaku berintegritas akan memberi manfaat pada diri pribadi. Demikian pula ikhtiar untuk menguatkan integritas akan memberi manfaat baik bagi diri pribadi.

a. Energi untuk Mendorong Komitmen Diri

Membangun komitmen bersama adalah sebuah seni untuk meyakinkan peser-ta didik atau kolega agar tergerak melakukan langkah bersama. Terdapat hal-hal prinsip yang harus diyakinkan untuk mendorong energi dalam diri untuk berkomitmen. Berikut empat hal yang perlu diyakinkan dalam membangun komitmen diri.

Page 4: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

68 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

1) Kebaikan bermanfaat untuk diri sendiri

Perilaku berintegritas adalah proses memperbaiki diri sendiri. Semua man-faat kebaikan itu akan kita nikmati sendiri. Yakinkan peserta didik atau ko-lega bahwa kebaikan merupakan cara untuk meraih hidup yang bermakna sesuai perintah agama. Bukan karena tuntutan kerja atau lingkungan, atau karena keinginan untuk mendapat nilai atau untuk memperbaiki sesuatu.

2) Tak perlu menunggu orang lain melakukannya

Jangan pernah menunggu orang lain terlebih dahulu untuk melakukan ke-baikan. Kalau anda menunggu orang lain terlebih dahulu (pimpinan atau orang lain yang menjadi tokoh) untuk berbuat baik, tak tentu kapan terja-di. Karena kendalinya bukan pada anda. Jangan pernah melakukan sesuatu yang kendalinya pada orang lain. Jangan menari dengan genderang orang lain. Sejarah selalu mencatat orang berintegritas.

3) Akan banyak hambatan dan lingkungan kerap tak mendukung

Ketika anda melakukan kebaikan dan mengajak peserta didik atau sejawat melakukan hal yang sama, seringkali lingkungan tidak mendukung bahkan kerapkali menghambat. Jangan hanya mengharapkan Tuhan menghilangkan persoalan itu, tapi mintalah kekuatan diri untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Nelayan tangguh tidak lahir dari laut yang tenang.

4) Kuatkan prinsip hidup pribadi

Jadikan hidup berintegritas sebagai prinsip hidup diri pribadi, di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun. Kendali pada diri anda. Pilihan hidup di tangan anda sendiri. Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban hidup secara individual.

b. Pelibatan peserta didik

Penguatan integritas harus bersumber dari keikhlasan diri, bukan dengan pak-saan. Oleh karena itu peserta didik harus dilibatkan secara luas dalam berbagai aktivitas. Bahkan, semua kegiatan dilakukan oleh mereka. Misalnya dalam sebuah kompetisi olahraga sekolah, semua dikelola oleh peserta didik. Jadwal pertandingan, petugas, wasit, penyelenggara pertandingan, bagian publikasi dan semuanya harus dilakukan dengan jujur, bertanggung jawab, disiplin. Guru se-nantiasa mendampingi, mengarahkan dan menjaga agar semua berjalan dengan

Page 5: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 69

prinsip integritas.

Untuk mendorong peserta didik terlibat aktif, mulai dari kegiatan yang diusul-kan mereka sendiri. Jangan diiming-imingi dengan reward dan punishment yang tidak relevan.

c. Langkah Membangun Komitmen Diri

Untuk membangun komitmen, tidak berangkat dari aturan yang bersifat me-maksa, mulailah dengan melibatkan semua peserta didik. Contoh tahapan se-bagai berikut:

• Komunikasikan kepada peserta didik tentang persoalan yang dihadapi, mi-salnya banyaknya yang menyontek dalam ulangan;

• Diskusikan secara rileks, bebas, terbuka, mengapa itu terjadi, serta gagasan menghindarinya. Kuatkan bahwa nilai angka tidak mencerminkan kesuk-sesan anak. Kejujuran lebih utama. Usulkan beberapa gagasan, misalnya soal yang berbeda tiap siswa, soal berbentuk proyek, atau esai yang berbe-da-beda. nilai utama adalah orisinalitas;

• Terus kembangkan ke semua anak, dalam suasana yang secara rileks seh-ingga semua anak mengetahui ada masalah yang harus dicarikan solusinya;

• Ujicobakan berulang kali dengan berbagai variasi sesuai kondisi. Beri peng-hargaan bagi yang jujur dengan pujian, tepukan di bahu, atau menunjukkan jempol. Yang belum bisa mempraktekkan kejujuran bisa didampingi diajak bicara empat mata, tanpa menyalahkan apalagi menghukum;

• Setelah semua peserta didik memahami, barulah diajak untuk membuat deklarasi komitmen bersama. Komitmen dimaksud adalah komitmen ter-hadap diri sendiri.

• Komitmen dibangun tanpa sanksi, pastikan bahwa Tuhan Maha Tahu, dan perilaku tak berintegritas merugikan diri sendiri.

Banyak langkah yang dapat dilakukan dalam membangun komitmen, sangat bergantung pada kondisi peserta didik dan lingkungan. Sesuaikan dengan kon-disi, yang pasti target akhir semua menyadari perlunya komitmen diri.

2. Situasi untuk menggerakkan suasana berintegritas

Bagi peserta didik, aktivitas di kelas dan lingkungan sekolah harus menjadi tempat di mana mereka mengenal dan menyaksikan perilaku berintegritas dipraktekkan dan

Page 6: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

70 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

dijalankan dengan konsisten. Maka dari itu, harus dapat dipastikan suasana kelas dan sekolah merupakan suasana yang berintegritas dalam segala aspeknya.

Aspek penting dalam upaya mewujudkan suasana berintegritas di antaranya sebagai berikut:

a. Guru sebagai figur contoh (Role Model)

Untuk menampilkan suasana belajar, guru adalah orang dewasa pertama yang harus menjadi fi gur contoh. Guru harus menampilkan diri sebagai sosok yang jujur, bertanggungjawab, disiplin, peduli, dan menunjukkannya dalam bentuk etos kerja yang baik, sehingga dikenali dengan jelas oleh peserta didik.

Peran figur contoh ini harus melekat kuat dalam diri individu guru sebagai pot-ret utuh diri, bukan hanya sekedar tampilan di depan peserta didik. Oleh karena itu, guru harus memerankan figur contoh atas dasar ketaatan pribadi sesuai aja-ran agama masing-masing. Bukan karena semata tugas pekerjaan.

Peran figur contoh ini sangat erat kaitannya de ngan kompetensi pribadi dan so-sial sebagai pendidik. Manakala dua kompetensi ini tidak tampak dalam diri guru, maka perlu upaya penguatan kapasitas pribadi dan sosial. Bukan ha nya kompetensi pedagogik dan profesional.

Perlu dua hal utama dalam kaitan figur contoh, yakni, pertama, guru harus memiliki konsep diri berintegritas dan mengamalkan nilai pembentuk perilaku berintegritas dalam kehidupan pribadinya. Perilaku berintegritas menjadi prin-sip hidup, sehingga ia bisa menjadi contoh bagi seluruh peserta didik. Kedua, meluaskan prinsip hidup untuk mengamalkan nilai integritas kepada sesama, khususnya kepada peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

Kehadiran figur contoh merupakan prasyarat utama terlaksana nya penguatan integritas. Untuk menjadi fi gur contoh, tidak memerlukan keterampilan khusus, cukup memiliki keyakinan yang kokoh terhadap prinsip hidup berintegritas dan kemauan yang keras untuk berperilaku sesuai prinsip tersebut.

b. Pengkondisian di Kelas

Setiap pengamalan nilai pembentuk perilaku berintegritas harus bersifat sub-stantif, bukan sekadar istilah, melainkan dipraktekkan secara nyata dalam sikap dan perilaku individu. Oleh karena itu, guru harus melakukan pengkondisian agar nilai-nilai tersebut diamalkan seluruh peserta didik.

Page 7: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 71

Pengkondisian di kelas dapat dilakukan melalui ber bagai jenis kegiatan, antara lain:

• Menghadirkan simbol integritas di Kelas. Simbol-simbol integritas di ruang kelas dapat berbentuk teks, gambar, audio, audio visual, dan simbol lain yang dikenali secara terus menerus oleh peserta didik di kelas. Misalnya dipasang pos ter “Jujur itu Hebat”, Foto Bung Hatta dengan tulisan “Pah-lawan yang sederhana”, membuat jingle lagu, yel-yel, dan simbol lainnya yang mudah dikenali;

• Membangun komitmen bersama dengan peserta didik. Komitmen ber-sama dengan peserta didik merupakan energi untuk pengamalan nilai yang diyakini bersama. Misalnya bersepakat untuk selalu mengutamakan keju-juran dalam ulangan ketimbang nilai tinggi, bersepakat tidak menyontek, datang tepat waktu, dan lain sebagainya;

• Senantiasa menampilkan contoh perilaku berintegritas. Pengamalan nilai-nilai integritas perlu ditampilkan secara konsisten dalam setiap pem-belajaran, baik dalam bentuk tema, cerita tentang tokoh, renungan, dalam berbagai bentuk. Misalnya menyelipkan kisah keteladanan pahlawan setiap akhir sesi pembelajaran, membahas studi kasus tentang pejabat yang korup-si, dan lain sebagainya. Contoh perilaku disesuaikan dengan usia anak.

• Konsisten sepanjang waktu di kelas. Penerapan nilai dilakukan dalam be-ragam kegiatan sepanjang waktu di kelas. Dimulai sejak peserta didik masuk kelas, melakukan proses pembelajaran, hingga pembelajaran berakhir. Jujur itu bukan hanya dalam ulangan, tapi juga dalam menyampaikan informasi lain dalam setiap kegiatan;

• Perbanyak kegiatan yang dapat digunakan untuk mempraktikkan in-tegritas. Mengadakan berbagai kegiatan, permainan, cerita, film, atau ben-tuk lainnya yang mendorong anak mengenali penerapan nilai-nilai integritas yang dapat ditiru atau diikuti.

• Beri dorongan yang menguatkan. Memberikan dorongan pada peserta didik secara terus menerus dan konsisten dan meyakinkan manfaatnya baik untuk dirinya dan sesama. Memberikan kesempatan pada anak untuk men-erapkan nilai-nilai dalam segala kegiatan, misalnya membuat karya audio, visual atau gerakan dan memberikan apresiasi. Beri kesempatan memper-baiki bagi anak yang melakukan kesalahan atau belum bisa mempraktekkan

Page 8: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

72 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

perilaku berintegritas;

• Beri apresiasi. Memberikan apresiasi terhadap peserta didik yang berperi-laku se suai nilai integritas dan mencegah temannya dari perilaku tidak ber-integritas. Apresiasi diberikan dalam bentuk penguatan diri misalnya pujian, sapaan ramah, tepuk bahu, dan lain sebagainya. Tidak mengaitkan dengan nilai angka.

• Alat evaluasi yang kreatif. Melakukan evaluasi pencapaian kompetensi dengan cara kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menganggap tidak ada gunanya berperilaku tidak berintegritas seperti berbohong, menyontek, bolos, tidak disiplin dan lain-lain. Misalnya: untuk mengetahui kemampuan berhitung, alat evaluasinya: hitung jumlah kakakmu? Dengan cara ini peser-ta didik menganggap tidak ada gunanya menyontek.

c. Pengkondisian di Sekolah

Pengkondisian yang dilakukan di tiap kelas, harus diikuti de ngan hal yang sama di sekolah. Dengan demikian, pengkondisian yang dilakukan di sekolah sejalan dengan yang dilakukan di kelas, antara lain:

• Luaskan simbol integritas. Selain di kelas, simbol-simbol integritas juga ditampilkan di sekolah, baik berupa simbol-simbol, teks, gambar, lagu, yel-yel, dan lain sebagainya;

• Bangun komitmen dengan warga sekolah. Membangun komitmen ber-sama dengan warga sekolah dan peserta didik dalam lingkup sekolah yang konsisten di semua kelas. Misal nya komitmen untuk jujur, peduli, menjaga kebersihan, ramah pada sesama dan lainnya.

• Lakukan sepanjang waktu di sekolah. Penerapan nilai dilakukan dalam beragam kegiatan sepanjang waktu di sekolah. Di mulai sejak peserta didik datang ke sekolah, melakukan proses pembelajaran, hingga pulang;

• Perbanyak kegiatan. Mengadakan berbagai kegiatan, permainan, cerita, film, atau bentuk lainnya yang mendorong anak membiasakan perilaku se-suai dengan nilai-nilai integritas yang telah dipelajari di kelas;

• Beri dorongan. Memberikan dorongan pada peserta didik dalam lingkup sekolah secara terus menerus dan konsisten dan meyakinkan manfaatnya baik untuk dirinya dan sesama. Mi salnya ucapan selamat datang tiap pagi, ajakan untuk senantiasa jujur, dan lain sebagainya.

Page 9: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 73

• Beri apresiasi. Memberikan apresiasi terhadap anak berintegritas. Apresiasi diberikan dalam bentuk penghargaan diberikan setiap upacara, pengumum-an, informasi yang ditempel, dan lain sebagainya.

d. Koneksi Antarkomponen Tripusat Pendidikan

Pada prinsipnya pendidikan dimulai dari keluarga. Akan tetapi dalam konteks upaya pemerintah untuk mendorong penguatan integritas, intervensi dapat di-mulai dari Guru. Oleh karena itu, pengkondisian dapat dimulai dari kelas oleh para pendidik, lalu guru membuat koneksi ke sekolah, keluarga, teman bermain dan masyarakat. Secara skematis dapat digambarkan pada Gambar 3.1.

Pendidik menun-jukkan perilaku berintegritas dalam kehidupan sebagai potret utuh dirinya, sehingga peserta didik dapat mene-ladani.

PRIBADI GURU LANGKAH GURU DI KELAS DAN SEKOLAH

Buat komitmen bersama peserta didik untuk membiasakan peri-laku berintegritas dalam semua aktivitas di kelas. Kesepakatan berlaku untuk semua.

Berilah apresiasi kepada peserta didik yang secara alamiah mengamalkan perilaku berin-tegritas secara konsisten dalam segala aspek kehidupan.

Dorong peserta didik untuk meng ajak teman atau orang lain untuk mengamalkan perilaku berintegritas yang sama dan mencegah perilaku koruptif dalam kehidupannya.

Perbanyak kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat menjadi media yang relevan dan konsisten dalam pengamalan perilaku berintegritas, dan ciptakan momentum (event) untuk me nguatkan.

Perbanyak simbol integritas dalam pembelajaran, baik berbentuk teks, gambar, audio, audio visual, atau gerakan (Contoh: slogan Jujur itu Hebat, film-film tentang kejujuran, kepedulian, empati dll).

KONEKSI KE MASYARAKAT

Dorong peserta didik untuk membuat komitmen serupa di rumah atau lingkungannya.

Dorong peserta didik untuk berperilaku berin-tegritas dalam permainan dengan teman.

Ajak orang tua untuk memberikan apresiasi se-rupa dengan yang dilaku-kan di kelas/sekolah.

Dorong peserta didik melakukan aktivitas seperti di sekolah dalam kegiatan dengan teman bermain dan di masyarakat

Dorong peserta didik membuat karya terkait simbol dalam bentuk teks, audio, visual, dan lain-lain dalam kegiatan dengan teman bermain dan masyarakat.

Gambar 3.1. Upaya Pengkondisian oleh Pendidik

Secara lebih terinci pengkondisian pada setiap titik pusat pendidikan dapat disa-jikan sebagai berikut:

Page 10: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

74 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

1) Koneksi ke keluarga

Guru kelas atau guru mata pelajaran serta pihak sekolah harus melakukan koneksi pembiasaan perilaku di sekolah de ngan pembiasaan yang sama di ru-mah. Peker jaan Rumah yang semula bersifat penyelesaian soal digeser ke ak-tivitas yang dapat menjadi koneksi antara sekolah dan keluarga. Secara lengkap bagaimana koneksi ke keluarga dapat dilihat pada Gambar 3.2

2) Koneksi ke teman bermain

Teman bermain memiliki pengaruh kuat bagi penguatan integritas anak. Oleh karena itu, guru dapat membekali anak dengan hal-hal yang dapat menjadi ba-han bagi anak dalam bermain. Hal demikian akan meningkatkan kualitas ber-main anak yang mengarah pada integritas. Secara lengkap bagaimana koneksi ke teman bermain dapat dilihat pada Gambar 3.2

3) Koneksi ke masyarakat

Pada akhirnya semua anak akan kembali ke masyarakat. Guru dapat memberi bekal pembiasaan hidup berintegritas di masyarakat sejak mereka masih berse-kolah, bahkan sejak tingkat dasar. Caranya dengan melakukan koneksi kegiatan penguatan di sekolah dengan keseharian anak di masyarakat. Secara lengkap bagaimana koneksi ke teman bermain dapat dilihat pada Gambar 3.2

e. Konsistensi pada seluruh aktivitas

Pembelajaran dilakukan melalui pengondisian di segala aspek. Pada satu sisi keyakinan akan nilai-nilai Integritas sudah ada dalam diri setiap anak sebagai fitrah. Pada sisi lain, setiap mata pelajaran, meng andung nilai-nilai tersebut. Dengan demikian proses pembelajaran pada intinya adalah mengolah yang su-dah ada yaitu melalui olah pi kir, olah rasa, olah hati, olah karsa, dan olah raga.

Penguatan integritas dilakukan melalui pengkondisian yang di mulai dari kelas oleh para pendidik yang berintegritas dan menyadari bahwa yang dilakukannya adalah membangun pondasi karakter bangsa.

f. Proses Penguatan dalam Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, penguatan perilaku berintegritas dilakukan dengan tahap an yang terstruktur baik pada pembelajaran berbasis tema, maupun mata pelajaran. Akan tetapi, bukan tahapan yang terpisah dari proses pembelajaran secara umum. Jadi, tahapan yang dilakukan adalah tahapan yang menjadi stan-

Page 11: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 75

dar baku yang harus dilakukan oleh para guru. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Susun RPP

RPP dalam konteks penguatan integritas tidak memiliki format khusus dan tidak meng ubah format RPP yang sudah ada dan digunakan oleh guru. Yang menjadi fokus perhatian dalam kaitan RPP Penguatan Integritas adalah RPP dibuat sendiri oleh guru, bukan menjiplak. Prinsip lainnya sesuai dengan uraian di Pembelajaran 2.

2) Tahapan Penguatan

Penguatan integritas dilakukan sesuai rencana yang disusun, dengan penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan sesuai kondisi. Bagaimana tahap-annya mulai dari pemahaman, penyadaran dan memperkuat keyakinan, pengamalan hingga deklarasi, telah dibahas di Pembelajaran 2. Akan tetapi, guru senantiasa menjaga konsistensi dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan melakukan penyesuaian manakala muncul hal-hal yang tidak terduga.

3) Pastikan terkoneksi dengan semua aktivitas

Manfaatkan seoptimal mungkin aktivitas di kelas dan sekolah sebagai wa-hana penguatan perilaku berintegritas. Misal nya kejujuran, kepedulian, tanggungjawab, kedisiplinan, kepedulian, diterapkan dalam semua kegiatan di sekolah dan dilakukan secara konsisten kepada semua warga sekolah. Bu-kan hanya dalam pembelajaran di kelas, mela inkan juga dalam kegiatan pe-serta didik, event sekolah, keseharian di kantin sekolah, dan lain sebagainya.

4) Pastikan terkoneksi dengan semua pusat pendidikan

Penguatan integritas tidak berhenti di kelas atau sekolah, luaskan ke kelu-arga, teman bermain, dan masyarakat. Jika prinsip kejujuran dalam ulang an menjadi yang utama ketimbang nilai angka yang dihasilkan, sebarkan hal ini ke keluarga dan pusat pendidikan lain.

Demikian pula dalam hal disiplin. Yang berdisiplin mendapat penguatan dan yang tidak berdisiplin akan mendapat bimbingan. Prinsip demikian di sampaikan kepada ke luarga. Pemberian hukum an bagi yang tidak ber-disiplin umumnya tidak memberi pengaruh positif pada jiwa anak. Terlebih manakala anak tidak melihat ada konsistensi antara kedisiplinan pada anak dan pendidik.

Page 12: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

76 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

KELAS

SEKOLAH

MASYARAKAT

KELUARGA

TEMAN BERMAIN

Guru mengondisikan proses pembelajaran di kelas sehingga peserta didik terbiasa mempraktek-kan perilaku berintegritas, melalui:

• Guru secara konsisten menampilkan diri sebagai sosok berintegritas;

• Menampilkan contoh perilaku berintegritas secara konsisten melalui cerita tentang tokoh, pe ristiwa dan simbol-simbol, audio, visual, serta gerakan yang bisa membuat peserta didik memahami dan meyakini perlunya perilaku berintegritas;

• Mengadakan berbagai kegiatan, permainan, cerita, film, atau bentuk lainnya yang mendo rong peserta didik mengenali penerapan nilai-nilai karakter penguat integritas sehingga makin me-nguatkan keyakinan;

• Menguatkan peserta didik untuk menerapkan perilaku berintegritas di manapun, kapanpun dan dalam suasana bagaimanapun.

• Melakukan evaluasi pencapaian kompetensi dengan cara kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menganggap tidak ada gunanya berperilaku tak berintegritas. Misalnya evaluasi dengan ceklis indikator oleh guru pada setiap siswa, ulangan dengan soal berbeda, teknis ulangan lain yang tidak memungkinkan menyontek.

Sekolah mengondisikan suasana lingkung-an sekolah sehingga peserta didik makin memahami dan meyakini perilaku berinteg-ritas dibutuhkan dalam kehidupan. Langkah yang dilakukan antara lain:

• Membangun komitmen diri pada semua orang dewasa yang berada di sekolah se-bagai figur contoh;

• Menyediakan simbol-simbol, audio, visual, serta gerakan yang terkait dengan penguatan pemahaman dan perilaku ber-integritas;

• Mengadakan berbagai kegiatan, permain-an, cerita, film, atau bentuk lainnya yang mendorong peserta didik membiasakan perilaku berintegritas yang telah dipela-jari di kelas;

• Memberikan apresiasi dalam berba gai bentuk untuk merangsang penerapan peri-laku berintegritas.

PENGON-DISIAN DI SEKOLAH

1

2

PENGONDISIAN DI KELAS

Page 13: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 77

Gambar 3.2. Penguatan pendidikan dari Kelas dan Tripusat Pendidikan

Guru menjalin kesepakatan dengan Orang tua bersama-sama mengkondisikan suasa-na bermain anak yang sehat dan baik dengan cara:

4

3

5

KONEKSI KE KELUARGA

KONEKSI KE TEMAN BERMAIN

KONEKSI KE MASYARAKAT

Orang tua didorong untuk melakukan kegiatan yang secara prinsip sejalan de ngan yang dilakukan di sekolah, dan mengkondisikan suasana keluarga yang mendukung semua aktivitas anak dalam pembiasaan perilaku berintegritas. Jika di sekolah lebih mengutam-akan kejujuran ketimbang nilai tinggi, maka orang tua harus menguatkan hal yang sama. Jika kebersihan dibiasakan di sekolah, maka di rumah melakukan hal serupa. Adapun target koneksi antara lain:

• Guru menjalin komunikasi, menyamakan persepsi, serta menyepakati kegiatan bersama, tentang lang-kah-langkah pembiasaan perilaku berntegritas di rumah dan dalam kegiatan bermain anak;

• Anak mendorong orang tua dan seluruh anggota keluarganya untuk menerapkan perilaku berintegritas se hingga orang dewasa menjadi figur contoh bagi anak;

• Di rumah, anak didorong untuk menghadirkan simbol-simbol baik berupa teks, audio, audio visual yang terkait de ngan pengenalan dan pemahaman perilaku berintegritas;

• Di rumah, anak didorong untuk membuat kesepakatan aturan untuk menerapkan perilaku berintegritas, sehingga dapat diikuti seluruh anggota keluarga;

• Secara terjadwal membuat kegiatan bersama anak dan orang tua di sekolah untuk menguatkan pembi-asaan perilaku berintegritas. Secara rutin sekolah juga melakukan komunikasi dengan keluarga terkait perkembangan pengamalan perilaku berintegritas pada peserta didik.

• Guru menjalin komunikasi, menyamakan persepsi, serta menyepakati kegiatan bersama, tentang lang-kah-langkah pembiasaan perilaku Integritas di rumah dan dalam kegiatan bermain anak;

• Mendorong dan mengapresiasi anak untuk konsisten menerapkan perilaku berintegritas dalam ke-giatan bermain de ngan teman-temannya se hingga menjadi contoh bagi teman-temannya;

• Mendorong dan mengapresiasi anak untuk menolak ajak an temannya untuk berperilaku yang melang-gar perilaku berintegritas, ketika bersama teman bermain;

• Mendorong dan mengapresiasi agar anak selalu mence ritakan pengalaman bermainnya dengan teman kepada orang tua/guru.

• Guru mendorong anak untuk menjadi contoh bagi teman-teman sebayanya di lingkungan tempat tinggal dalam menerapkan perilaku berintegritas yang sudah dia pahami melalui berbagai cara;

• Guru mendorong anak untuk menolak ajakan siapapun untuk melakukan hal-hal yang melanggar perilaku berintegritas;

• Guru memberikan apresiasi dan dorongan agar anak selalu menceritakan pengalaman di lingkung annya kepada orang tua/guru.

Guru, Orang tua, dan semua orang dewasa / remaja secara bersama-sama men-ciptakan suasana lingkungan yang sehat. Dalam hal ini, guru lah yang meran-cang koneksi ke masya rakat dengan cara:

Page 14: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

78 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

5) Evaluasi Keterlaksanaan Proses

Secara periodik, pastikan apakah proses penguatan integritas berlangsung konsisten dalam hal-hal berikut:

; Berjalan sesuai rencana atau tidak;

; Berlangsung konsisten atau tidak;

; Terjadi di semua aktivitas, tema, dan mapel atau tidak;

; Terjadi di semua lini yakni kelas, sekolah, keluarga, teman bermain, dan masyarakat atau tidak;

; Indikator keterlaksanaan proses tampak atau tidak;

6) Evaluasi Ketercapaian Hasil Perilaku Berintegritas

Capaian perilaku berintegritas pada tiap anak tentu akan berbeda satu den-gan yang lain. Sangat tergantung pada kondisi awalnya. Oleh karena itu per-lu pengukuran apakah:

; capaian perilaku berintegritas meningkat atau tidak;

; pemetaan capaian perilaku integritas tiap peserta didik;

; pemetaan capaian perilaku integritas tiap kelas;

; hal-hal yang harus diperbaiki;

; tindak lanjut dari evaluasi capaian hasil perilaku berintegritas.

3. Konsistensi Penguatan Integritas

Budaya integritas akan lahir dari individu-individu berintegritas. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan penguatan integritas adalah menjalani hidup sesuai dengan prinsip-prinsip integritas. Terutama guru. Langkah guru dalam penguatan integritas adalah menjalani hidup berintegritas secara pribadi. Dengan konsep diri seperti itu, peserta didik akan memiliki figur contoh yang dapat ditiru. Tanpa guru berintegritas, tidak akan ada bangsa berintegritas.

Adapun terkait pembentukan budaya integritas, merupakan proses yang akumulatif. Budaya itu dianut dan diyakini bersama, diwariskan dan dipelajari, serta dijadikan miliknya sebagai acuan dalam setiap perilaku. Proses mempelajari budaya (enkul-turasi) dilakukan melalui semua aspek kehidupan keseharian manusia dalam satu komunitas. Pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan budaya. Untuk itu harus dilakukan aktivitas konsisten di berbagai tempat.

Page 15: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 79

Atas dasar itulah, penguatan integritas adalah pembangunan budaya yang ha-rus meli batkan semua elemen masyarakat. Sekolah, adalah lokomotif penggerak. Setelah diri pribadi guru mengamalkan, lalu mengkondisikan suasana kelas dan se-kolah berintegritas, mulailah meluaskan ke sekolah lain dan wilayah lain.

Para pendidik yang berintegritas dan telah mengondisikan kelas dan sekolahnya didorong untuk terus membuat koneksi antara pembelajaran di kelas dan di sekolah dengan aktivitas peserta didik di luar sekolah. Apa yang dilakukan di sekolah semes-tinya menjadi daya do rong untuk pembangunan budaya baru di masya rakat.

a. Sosok Penggerak Integritas

Individu berintegritas memiliki peluang menjadi sosok pelopor budaya integri-tas sebagai upaya untuk melahirkan masyarakat berintegritas. Sosok pelopor ini memiliki posisi menentukan dalam pembangunan budaya. Mereka bukan figur formal struktural, melainkan berupa pribadi yang mampu menginspirasi orang lain dari keteladanan diri dan upayanya yang senantiasa meluaskan gerakan hidup berintegritas. Sosok penggerak integritas mandiri yang dicirikan dengan:

• Bekerja atas dasar kerelaan hati dan ketulusan. Guru berintegritas akan menampilkan perilaku berintegritas bukan hanya di kelas dan sekolah, me-lainkan juga ke masyarakat;

• Lebih karena kepuasan batin dan dorongan ibadah;

• Menjadi aktivitas yang melekat pada profesi guru;

• Perilaku yang berintegritas membuat dirinya sebagai panutan di wilayahnya;

• Para guru berintegritas dapat menggerakkan sosok lainnya seperti tokoh aga ma/tokoh adat/orang yang dihormati, dan orang dewasa lainnya sebagai sosok penggerak integritas;

• Memahami perilaku masyarakatnya;

• Secara konsisten memanfaatkan waktunya untuk menggerakkan simpul penguatan integritas di semua lini.

b. Kompetensi Penggerak Integritas

Seorang penggerak integritas adalah sosok guru berintegritas yang dicirikan dengan empat ciri yakni berintegritas, terpercaya, berpengetahuan luas, dan se-nantiasa menebar kebaikan. Secara terurai dapat dilihat pada profil guru di Pem-belajaran 1.

Page 16: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

80 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

c. Kegiatan Penggerak Integritas

Secara pribadi, menjadi sosok berintegritas adalah tujuan manusia. Tapi jangan berhenti sampai di situ. Luaskan ke masyarakat agar terbentuk peradaban berin-tegritas. Lakukan gerakan perilaku berintegritas dalam berbagai kegiatan yang mudah.

1) Mulailah dari Hal Kecil yang Mudah dilakukan

Mulailah dari hal kecil yang sederhana dan mudah dilakukan. Contoh:

; memastikan diri tidak pernah terlambat masuk ke kelas. Mulailah dari kedisiplinan diri;

; Tidak pernah terlambat dalam acara apapun, dan selalu meminta maaf secara tulus ketika --karena satu dan lain hal-- tidak tepat waktu;

; Selalu menulis kata “Kejujuran itu menenteramkan” di kertas soal;

; Menunjukkan kepedulian pada anak yang kesulitan belajar.

2) Jaga konsistensi penerapan dalam setiap aktivitas

Sesuatu yang diyakini sebagai penerapan nilai integritas, jaga konsistensi-nya di kelas. Jangan sampai terkesan diskrimi natif, tidak konsisten atau membuat anak kecewa.

3) Aktifkan Anak untuk melakukan hal yang sama

Kondisikan setiap anak aktif melakukan hal yang sama dengan apa yang telah rutin kita lakukan. Contohnya:

; menginspirasi anak tidak terlambat, dan melakukan pendekatan pribadi dengan yang terlambat;

; mendorong anak menulis kata motivasi di setiap lembar kegiatan;

; mendorong siswa untuk peduli pada anak lain yang kesulitan.

4) Luaskan ke hal lain yang lebih besar

Luaskan secara konsisten pe nerapan dari lingkup kelas ke lingkup sekolah, dengan teman bermain anak, atau ke keluarga dan masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan oleh sosok pelopor budaya integritas di tiap wilayah memiliki langkah yang berbeda-beda. Namun dengan fokus yang sama, yakni meluaskan sikap hidup berintegritas di wilayahnya. Berikut beberapa langkah

Page 17: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 81

contohnya.

• Memastikan proses pengkondisian perilaku integritas di kelas berjalan baik. Bagi guru kelas, pastikan kelas anda terkondisi untuk tumbuh kembangnya budaya integritas;

• Memastikan proses pengkondisian perilaku integritas di sekolah berjalan baik dan konsisten dengan yang dilakukan di kelas;

• Memastikan terjadi koneksi antara pengkondisian perilaku integritas di kelas dan sekolah dengan keluarga dan masyarakat;

• Memastikan pengkondisian perilaku integritas di keluarga dan masyarakat (instansi pemerintah dan organisasi masyarakat) berjalan dalam keseharian kehidupan;

• Mendorong konsistensi perilaku berintegritas diamalkan di semua unsur masyarakat.

d. Prinsip Perluasan Budaya Integritas

Budaya integritas diawali dengan guru berintegritas, kelas berbudaya integritas, kemudian sekolah berbudaya integritas. Setiap sekolah yang telah berbudaya integritas meluaskan ke sekolah lain dengan prinsip;

• Dilakukan pendekatan personal antara guru dengan orang tua peserta didik;

• Dilakukan pendekatan kelembagaan antara sekolah, komite sekolah, orang tua peserta didik, dan pelibatan publik secara luas;

• Dilakukan dengan pendekatan wilayah secara lintas jenjang jalur serta sta-tus satuan pendidikan dan melibatkan semua masyarakat/elemen di wilayah terkecil.

• Dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus;

• Melibatkan seluas mungkin partisipasi publik;

• Dimulai dari daerah pinggiran;

• Proses penguatan bisa berbeda untuk nilai yang sama.

e. Pendekatan Kewilayahan

Penguatan integritas harus dilakukan dengan pendekatan kewilayahan (zonasi) yang bergerak seperti bola salju. Dilakukan te rus me nerus, konsisten, pelibatan

Page 18: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

82 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

publik secara aktif, dan akan lebih optimal dimulai dari daerah pinggiran yang memiliki karakteristik masyarakat yang cenderung homogen. Perlu penggerak budaya integritas di tiap wilayah. Mari, bersama-sama kita mulai. Jadilah pe-lopor.

Satuan pendidikan menerapkan pendidikan karakter sesuai model ini secara optimal di sekolah dan mengaitkan kegiatan pembelajarannya dengan keluarga dan masyarakat. Kegiatan itu didukung oleh para pelopor budaya integritas yang menjaga konsistensi pengamalan nya di masyarakat. n

D. FORUM DISKUSI

Diskusikan kasus-kasus berikut dan buat rumusan bagaimana semestinya menurut keyakinan anda:

1. Komitmen bersama dengan peserta didik diperlukan untuk bersama-sama mengak-tualisasi perilaku berintegritas dalam kehidupan. Namun, sangat tidak mudah mem-bangun kesepakatan bersama. Faktor apa saja yang menjadi hambatan? Bagaimana langkah yang dapat dilakukan?

2. Dalam kelas yang anda ampu, anak menunjukkan perilaku berintegritas. Namun ketika berada di lingkungan sekolah atau di luar sekolah, anak menampilkan pe-rilaku yang berbeda. Langkah apa yang dilakukan untuk membuat anak konsisten berintegritas di kelas, di sekolah dan di masyarakat?

3. Bagaimana melakukan pendataan terhadap perkembangan perilaku berintegritas pada anak yang benar-benar otentik?

4. Bagaimana upaya anda membangun komitmen di saat banyak sekali keterbatasan, baik sarana dan daya dukung dari lingkungan sekolah termasuk kepala sekolah?

III. PENUTUP

A. RANGKUMAN

• Penguatan integritas dimulai dengan komitmen diri yang dilakukan secara bersa-ma-sama;

• Perlu upaya kreatif untuk membangun komitmen diri yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan;

• Komitmen diri secara bersama-sama ini diperlukan untuk mewujudkan suasana ber-integritas yang konsisten;

Page 19: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 83

• Mewujudkan suasana berintegritas diawali dengan guru sebagai role model;

• Membangun budaya berintegritas melalui tripusat pendidikan, diawali dari kelas, sekolah, keluarga dan lingkungan.

B. TES FORMATIF

Tuliskan jawaban anda yang menggambarkan solusi dari kasus berikut:

Kasus: Sudah satu bulan anda melakukan penguatan integritas di kelas/mapel yang anda ampu. Kenyataannya sangat tidak mudah. Anda hampir frustrasi. Peserta didik hanya berkomitmen di mulut saja. Tidak diikuti dengan perilaku yang sesuai. Upaya anda pun tak banyak memberi kemajuan karena tidak mendapat dukungan dari pimpinan dan teman-teman lain. Juga tidak sejalan dengan kebiasaan masyarakat. Komunikasi dengan orang tua juga tidak lancar.

Pertanyaan/Aktivitas:

1. Buat laporan singkat tentang upaya yang telah anda lakukan dalam membangun komitmen diri bersama anak untuk hidup berintegritas di manapun (di rumah, atau di kelas) serta buat daftar persoalan yang dihadapi dan langkah menanggulanginya.

2. Susun langkah-langkah perbaikan jangka pendek berdasarkan persoalan di atas yang perlu anda lakukan.

3. Berdasarkan evaluasi yang anda lakukan, buat rancangan aktivitas penguatan integ-ritas khas yang sesuai untuk kondisi di tempat anda. Format bebas.

C. DAFTAR PUSTAKA

Adler, M. 2009. Program Paedia: Silabus Pendidikan Humanistik (Terj.). Indonesia Pub-lishing. Bandung

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2015). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anas, Z. 2019. Guru untuk Kehidupan. Jakarta: AMP Press.

Dewey, J. 2009. Pendidikan Dasar Berbasis Pengalaman (Terj.). Indonesia Publishing. Bandung

Joyce, A., Weil, M., Calhoun, E. 2009. Model of Teaching: Model-Model Pengajaran. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Kohn, A. 2009. Memilih Sekolah terbaik untuk Anak, Mendobrak Cara Ajar Tradidion-al. Buah Hati: Tangerang.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2017. Pendidikan Antikorupsi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. . KPK, Jakarta.

Page 20: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

84 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2018. Insersi Pendidikan Antikorupsi untuk Pendidi-kan Dasar dan Menengah melalui Mata Pelajaran PPKN. KPK, Jakarta.

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2019. Panduan Praktis Implementasi Pendidikan An-tikorupsi bagi Guru Kelas dan Guru PPKn Pendidikan Dasar dan Menengah KPK, Jakarta.

Ki Hadjar Dewantara. 1977. Pendidikan. Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Yog-yakarta.

Lickona, A. 2012. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikaan Tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. Bumi Aksara. Jakarta.

Nafis, A.A.1996. Filsafat dan Strategi Pendidikan M. Sjafei Ruang Pendidik INS Kayu-tanam. Grasindo: Jakarta.

Samani, M., Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Remaja Rosda-karya. Bandung.

Soedarsono,S. (2008). Membangun Kembali Jati Diri Bangsa. Peran Penting Karakter dan Hasrat untuk Berubah. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sjafei, M. 2010. Arah Aktif: Sebuah Seni Mendidik Berkreativitas dan Berakhlak Mulia. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Solo.

Supriyatna, A dan Eka, N.A. 2019. Cara Mudah Merumuskan Indikator Pembelajaran. Serang: Pustaka Bina Putera.

Page 21: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 85

Page 22: KEGIATAN BELAJAR 3 Meluaskan Semangat Integritas · 2020. 8. 21. · 66 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG I. PENDAHULUAN Sebagai sosok guru berintegritas,

86 Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG

Halaman ini Sengaja dikosongkan