KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf ·...

73
KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM KELAS IV SDN 1 KALITENGAH DAN SDN 5 GOMBONG KEBUMEN SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Reni Sucianti 1401413100 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf ·...

Page 1: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT

TERHADAP HASIL BELAJAR SUMBER DAYA ALAM

KELAS IV SDN 1 KALITENGAH DAN

SDN 5 GOMBONG KEBUMEN

SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Reni Sucianti

1401413100

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

iv

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Keefektifan Model Jigsaw dan NHT terhadap Hasil Belajar

Sumber Daya Alam Kelas IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong

Kebumen”, oleh Reni Sucianti 1401413100, telah dipertahankan dihadapan sidang

Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 24 Mei 2017.

PANITIA UJIAN

Page 5: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkannya, siapa yang bersabar

dia akan beruntung. (Pepatah Arab)

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)

PERSEMBAHAN

Untuk Kedua orang tuaku Bapak Suratno

dan Ibu Maimunah, Kakakku Ibda Sukri

Ahmad, dan Keluarga besarku yang telah

memberi dukungan, doa dan motivasi.

Page 6: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

vi

PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan

Model Jigsaw dan NHT terhadap Hasil Belajar Sumber Daya Alam Kelas IV SDN

1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong Kebumen”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik dalam penelitian maupun dalam penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan melaksanakan studi di Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi

ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi

ini.

5. Drs. Daroni, M.Pd., dan Drs. Sigit Yulianto, M.Pd., dosen pembimbing yang

telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan,

Page 7: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

vii

petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu dosen PGSD UPP Tegal, yang dengan segala keikhlasan telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menuntut ilmu.

7. Staf TU dan karyawan Jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang telah

banyak membantu administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepala SD Negeri 1 Kalitengah, SD Negeri 5 Gombong, SD Negeri

Gumawang dan SD Negeri 1 Wonoyoso Kabupaten Kebumen yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.

9. Dewan guru, karyawan, dan siswa SD Negeri 1 Kalitengah, SD Negeri 5

Gombong, SD Negeri Gumawang dan SD Negeri 1 Wonoyoso Kabupaten

Kebumen yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

10. Teman-teman PGSD UPP TEGAL FIP UNNES angkatan 2013.

11. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan

skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat

serta pembaca pada umumnya.

Tegal, Mei 2017

Penulis

Page 8: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

viii

ABSTRAK

Sucianti, Reni. 2017. Keefektifan Model Jigsaw dan NHT terhadap Hasil Belajar

Sumber Daya Alam Kelas IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong

Kebumen. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Daroni, M.Pd.

dan Drs. Sigit Yulianto, M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Jigsaw dan Model NHT

IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar. IPA

adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang

tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran

sehingga mendapat suatu kesimpulan. Pada umumnya pembelajaran IPA yang

diterapkan di SD masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada

pelaksananya pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa belum dilibatkan

secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga kualitas pembelajaran belum

maksimal.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan

keefektifan model Jigsaw dan model NHT terhadap hasil belajar IPA siswa kelas

IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong materi Sumber Daya Alam. Jenis

penelitian ini quasi experimental dengan desain non equivalent control group

design. Populasi dalam penelitian yaitu siswa kelas IV SD Negeri 1 Kalitengah

dan SD Negeri 5 Gombong sebagai kelas eksperimen serta siswa kelas IV SD

Negeri Gumawang sebagai kelas kontrol. Jumlah populasi sebanyak 97 siswa

yang terdiri dari 32 siswa kelas IV SD Negeri 1 Kalitengah, 33 siswa kelas IV SD

Negeri 5 Gombong, dan 32 siswa kelas IV SD Negeri Gumawang. Adapun

pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh dimana seluruh

anggota populasi terlibat dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang

digunakan meliputi wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, observasi, dan tes

hasil belajar. Analisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif dan

inferensial. Analisis inferensial menggunakan uji ANOVA dengan uji lanjut Tukey

HSD dan Uji One Sample t-test.

Berdasarkan hasil analisis hasil belajar diperoleh rata-rata nilai kelas

eksperimen 1 sebesar 79,84, kelas eksperimen 2 sebesar 83,33, dan kelas kontrol

sebesar 70. Uji Tukey HSD menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, akan tetapi tidak terdapat perbedaan

signifikan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dan 2. Berdasarkan uji

One Sample t-test menunjukkan bahwa penerapan model Jigsaw dan model NHT

sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya

Alam (SDA). Jika model Jigsaw dan model NHT dibandingkan, hasil uji-t

menunjukkan bahwa model Jigsaw tidak lebih efektif dari model NHT. Saran

penulis yaitu hendaknya guru dapat memilih dan menerapkan berbagai model

pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa.

Page 9: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............. ............................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

Bab

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 9

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian .................................. 9

1.3.1 Pembatasan Masalah ............................................................................ 10

1.3.2 Paradigma Penelitian ........................................................................... 10

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................... 11

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................. 12

Page 10: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

x

1.5.1 Tujuan Khusus ..................................................................................... 12

1.5.2 Tujuan Umum ..................................................................................... 12

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................... 13

1.6.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 13

1.6.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 13

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori ......................................................................................... 15

2.1.1 Hakikat Belajar .................................................................................... 15

2.1.2 Hakikat Pembelajaran ......................................................................... 16

2.1.3 Keefektifan Pembelajaran ................................................................... 17

2.1.4 Hasil Belajar ........................................................................................ 18

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............................. 19

2.1.6 Karakteristik Perkembangan Siswa SD ............................................... 20

2.1.7 Hakikat IPA ......................................................................................... 22

2.1.8 Hakikat Pembelajaran IPA di SD ........................................................ 24

2.1.9 Materi Sumber Daya Alam ................................................................. 25

2.1.10 Kesesuaian Model Jigsaw dan Model NHT terhadap Materi Sumber

Daya Alam ........................................................................................... 31

2.1.11 Model Pembelajaran ............................................................................ 32

2.1.12 Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................... 33

2.1.13 Model Pembelajaran Jigsaw ................................................................ 34

2.1.14 Model Pembelajaran NHT ................................................................... 36

2.1.15 Persamaan dan Perbedaan Model Jigsaw dan Model NHT ................. 38

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 39

Page 11: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xi

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 43

2.4 Hipotesis .............................................................................................. 45

3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 48

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 50

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling .............................................. 50

3.3.1 Populasi ............................................................................................... 50

3.3.2 Sampel ................................................................................................. 51

3.3.3 Teknik Sampling ................................................................................. 51

3.4 Variabel Penelitian .............................................................................. 51

3.4.1 Variabel Independen ........................................................................... 52

3.4.2 Variabel Dependen .............................................................................. 52

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 53

3.5.1 Variabel Model Pembelajaran Jigsaw ................................................. 53

3.5.2 Variabel Model Pembelajaran NHT .................................................... 53

3.5.3 Variabel Hasil Belajar ......................................................................... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 54

3.6.1 Studi Dokumentasi .............................................................................. 54

3.6.2 Wawancara Tidak Terstruktur ............................................................. 55

3.6.3 Observasi ............................................................................................. 55

3.6.4 Tes Hasil Belajar ................................................................................. 56

3.7 Instrumen Penelitian ............................................................................ 57

3.7.1 Instrumen Kualitatif ............................................................................ 57

3.7.2 Instrumen Kuantitatif .......................................................................... 61

Page 12: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xii

3.8 Metode Analisis Data .......................................................................... 68

3.8.1 Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 69

3.8.2 Analisis Akhir ..................................................................................... 71

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian .................................................................................. 75

4.1.1 Gambaran Umum Objek ..................................................................... 75

4.1.2 Kondisi Responden ............................................................................. 76

4.2 Analisis Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................ 77

4.2.1 Analisis Deskriptif Data Model Pembelajaran Jigsaw ........................ 77

4.2.2 Analisis Deskripsi Data Model Pembelajaran NHT ............................ 80

4.2.3 Analisis Deskripsi Data Model Pembelajaran Konvensional ............. 82

4.2.4 Hasil Pretest IPA Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................. 85

4.2.5 Hasil Posttest IPA Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................. 88

4.3 Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ............................................... 92

4.3.1 Uji Prasyarat Analisis .......................................................................... 92

4.3.2 Analisis Tahap Akhir .......................................................................... 95

4.4 Pembahasan ......................................................................................... 102

4.4.1 Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Penerapan Model Jigsaw dan

Model NHT .......................................................................................... 102

4.4.2 Keefektifan Model Jigsaw dan Model NHT terhadap Hasil Belajar

Siswa ................................................................................................... 106

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 111

5.2 Saran .................................................................................................... 112

Page 13: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xiii

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 118

Page 14: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Hasil Uji Reliabilitas Soal Uji Coba ....................................................... 64

3.2 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ............................... 65

3.3 Hasil Pengujian Daya Beda Soal Uji Coba ............................................ 67

4.1 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Gurum ............... 78

4.2 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran Jigsaw untuk Siswa ................ 79

4.3 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran NHT untuk Guru .................... 80

4.4 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran NHT untuk Siswa ................... 81

4.5 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran Konvensional untuk Guru ...... 83

4.6 Nilai Pengamatan Model Pembelajaran Konvensional untuk Siswa ..... 84

4.7 Deskripsi Data Nilai Pretest IPA ........................................................... 85

4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest IPA .................................................. 86

4.9 Deskripsi Data Nilai Posttest IPA ......................................................... 89

4.10 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest IPA ................................................. 90

4.11 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest IPA ................................................. 93

4.12 Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest IPA .............................................. 93

4.13 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Pretest IPA ................................... 94

4.14 Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest IPA ................................................ 95

4.15 Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest IPA ............................................ 96

4.16 Hasil Uji ANOVA ................................................................................... 97

4.17 Hasil Uji Tukey HSD ............................................................................. 98

Page 15: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xv

4.18 Hasil Uji Keefektifan Model Jigsaw terhadap Model Konvensional .... 100

4.19 Hasil Uji Keefektifan Model NHT terhadap Model Konvensional ....... 101

4.20 Hasil Uji Keefektifan Model Jigsaw terhadap Model NHT .................. 101

Page 16: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xvi

DAFTAR GAMBAR

Lampiran Halaman

1.1 Paradigma Penelitian ............................................................................... 10

2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 44

4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 1 ...... 87

4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen 2 ...... 87

4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol ................ 88

4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen 1 ..... 90

4.5 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen 2 ..... 91

4.6 Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol ............... 91

Page 17: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 1 Kalitengah .................................. 119

2. Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 5 Gombong .................................... 120

3. Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN Gumawang .................................... 121

4. Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN 1 Wonoyoso .................................. 122

5. Silabus Pembelajaran ............................................................................. 123

6. Silabus Pengembangan Kelas Eksperimen 1 ......................................... 124

7. Silabus Pengembangan Kelas Eksperimen 2 ......................................... 132

8. Silabus Pengembangan Kelas Kontrol ................................................... 141

9. RPP Kelas Ekspeimen 1 Pertemuan Pertama ........................................ 149

10. RPP Kelas Ekspeimen 1 Pertemuan Kedua ........................................... 158

11. RPP Kelas Ekspeimen 2 Pertemuan Pertama ........................................ 167

12. RPP Kelas Ekspeimen 2 Pertemuan Kedua ........................................... 176

13. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ................................................ 185

14. RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua ................................................... 194

15. Materi Ajar ............................................................................................. 203

16. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan Pertama ......................................... 207

17. Soal Evaluasi Pertemuan Pertama ......................................................... 208

18. Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pertemuan Kedua ............................................ 210

19. Soal Evaluasi Pertemuan Kedua ............................................................ 211

20. Kisi-kisi Soal Uji Coba .......................................................................... 213

Page 18: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xviii

21. Soal Uji Coba ........................................................................................ 217

22. Validitas Soal Uji Coba oleh Penilai Ahli 1 .......................................... 224

23. Validitas Soal Uji Coba oleh Penilai Ahli 2 .......................................... 230

24. Rekapitulasi Hasil Uji Coba .................................................................. 236

25. Output SPSS Uji Validitas Soal Uji Coba ............................................. 239

26. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Uji Coba .............................................. 241

27. Output Reliabilitas Soal Uji Coba ......................................................... 242

28. Rekapitulasi Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ........................................ 243

29. Rekapitulasi Daya Beda Soal Uji Coba ................................................. 244

30. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ......................................................... 245

31. Soal Pretest dan Posttest IPA ................................................................ 248

32. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

Jigsaw untuk Guru ................................................................................. 252

33. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw untuk

Guru ....................................................................................................... 256

34. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

NHT untuk Guru .................................................................................... 260

35. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran NHT untuk Guru 264

36. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model

Pembelajaran Konvensional untuk Guru ............................................... 268

37. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvensional

untuk Guru ............................................................................................. 271

38. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

Jigsaw untuk Siswa ............................................................................... 275

39. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw untuk

Siswa ....................................................................................................... 278

Page 19: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

xix

40. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran NHT

untuk Siswa ............................................................................................ 282

41. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran NHT untuk Siswa 285

42. Deskriptor Pedoman Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran

Konvensional untuk Siswa .................................................................... 289

43. Lembar Observasi Pelaksanaan Model Pembelajaran Konvensional

untuk Siswa ............................................................................................ 292

44. Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen 1 ........................... 296

45. Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Eksperimen 2 ........................... 297

46. Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol .................................... 298

47. Output SPSS Uji Kesamaan Rata-rata Pretest ....................................... 299

48. Output SPSS Uji Normalitas dan Homogenitas Posttest ....................... 300

49. Output SPSS Uji Hipotesis .................................................................... 301

50. Penghitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Data Pretest IPA Siswa ......................................................................... 303

51. Penghitungan Manual Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Data Posttest IPA Siswa ........................................................................ 306

52. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .................................................... 309

53. Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 312

54. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 314

Page 20: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bagian Pendahuluan akan membahas tentang hal-hal yang mendasari melakukan

penelitian. Bagian Pendahuluan terdiri dari: (1) latar belakang masalah, (2)

identifikasi masalah, (3) pembatasan masalah dan paradigma penelitian, (4)

rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, serta (6) manfaat penelitian. Uraian

bagian pendahuluan selengkapnya sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan setiap manusia.

Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan karakter dan kecerdasan

dalam dirinya. Selain itu, pendidikan juga memegang peranan penting dalam

proses pelaksanaan pembangunan dan pengembangan suatu negara. Hal ini sesuai

dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

pasal 1 menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Munib dkk (2012: 31) juga menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha

sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung

jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

Page 21: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

2

dengan cita-cita pendidikan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh manusia

untuk mengembangkan potensi dan kualitas dirinya sesuai dengan tujuan

pendidikan.

Pendidikan memiliki tujuan yang hendak dicapai, sebagaimana tercantum

pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

pasal 3 menyatakan bahwa:

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh

semua komponen yang ada di dalam sistem yang bersangkutan. Salah satu upaya

pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu melalui

pendidikan formal. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar sendiri

mempunyai beberapa tingkatan salah satunya yakni sekolah dasar. Sekolah dasar

merupakan jenjang paling dasar yang melandasi pendidikan menengah di

Indonesia.

Sekolah dasar merupakan salah satu lembaga pendidikan fomal yang

memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian anak. Pada jenjang

sekolah dasar peserta didik mulai ditanamkan kemampuan dasar berupa

pengetahuan, keterampilan dan sikap. Peserta didik pada jenjang sekolah dasar

Page 22: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

3

juga dipersiapkan untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, pada

jenjang sekolah dasar peserta didik memerlukan perhatian khusus pada saat proses

pembelajaran.

Kegiatan pendidikan akan selalu melibatkan unsur-unsur yang terkait di

dalamnya. “Unsur-unsur yang dimaksud antara lain peserta didik, pendidik,

tujuan, isi pendidikan, metode, dan lingkungan” (Munib, 2012: 38). Pendidik

dalam sekolah formal adalah guru. Seorang guru harus mempunyai empat

kompetensi. “Kompetensi tersebut adalah kompetensi kepribadian, kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial” (Wisudawati dan

Sulistyowati, 2015: 10). Sebagai seorang pendidik guru tidak hanya memahami

dan menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi guru juga harus mampu

melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswa. Untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan bermakna, seorang guru

terlebih dahulu harus mengenali karakteristik dan latar belakang siswa. Dengan

demikian seorang guru dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menarik

dan bermakna.

Unsur lain yang mendukung penyelenggaraan pendidikan adalah isi

pendidikan. Isi pendidikan yaitu berupa materi pelajaran. Materi merupakan salah

satu unsur penting dalam pelaksanaan proses pendidikan, tanpa materi pelajaran

maka, proses pembelajaran tidak dapat berjalan. Materi yang disampaikan oleh

guru harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Pada jenjang

formal materi pendidikan disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku di

Indonesia. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini adalah Kurikulum

Page 23: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

4

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

terdiri dari beberapa mata pelajaran, yaitu: Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama,

PKn, Seni Budaya, Matematika, IPA dan IPS.

Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan kepribadian anak yaitu Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang

ada pada kurikulum di Indonesia. IPA diberikan sejak jenjang sekolah dasar

karena IPA memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu, IPA

di sekolah dasar juga untuk memberikan dasar pengetahuan untuk jenjang

berikutnya.

“Konsep IPA merupakan suatu konsep yang memerlukan penalaran dan

proses mental yang kuat pada seorang peserta didik” (Wisudawati dan

Sulistyowati, 2015: 10). Sejalan dengan pendapat tersebut, Susanto (2016: 167)

menyatakan bahwa Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan.

Jadi, konsep-konsep IPA akan lebih baik jika dipahami dengan melakukan

penyelidikan sederhana, pengamatan maupun diskusi yang terarah dan

disesuaikan dengan permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Hal tersebut

bermanfaat untuk mengembangkan sikap ilmiah siswa, seperti sikap ingin tahu,

percaya diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta.

Melihat karakteristik IPA yang cukup luas, maka dalam proses

pembelajarannya harus menggunakan model atau metode yang menekankan pada

Page 24: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

5

keterampilan proses. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan

keterampilan dan kemampuan yang dimiliki untuk membangun konsep-konsep

yang ada pada mata pejaran IPA. Sering muncul anggapan bahwa IPA merupakan

mata pelajaran yang sulit. Anggapan tersebut muncul karena pembelajaran yang

dilakukan oleh guru cenderung monoton yakni dengan menggunakan model

konvensional seperti metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan.

Ketika melaksanakan pembelajaran IPA, guru belum melibatkan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Susanto

(2016: 166) bahwa para guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran

secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan

berbagai pendekatan atau strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan mata

pelajaran. Proses pembelajaran ini dapat meyebabkan siswa mudah merasa bosan

ketika mengikuti proses pembelajaran. Padahal, untuk jenjang sekolah dasar,

menurut Jono (1996) dalam Susanto (2016: 167), hal yang harus diutamakan

adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis

mereka terhadap suatu masalah.

Kondisi serupa juga terjadi di SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan guru kelas

IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong, diperoleh informasi bahwa proses

pelaksanaan pembelajaran IPA yang dilakukan guru cenderung monoton. Model

pembelajaran yang diterapkan guru yaitu model pembelajaran konvensional.

Pembelajaran juga masih terpusat pada guru. Hal tersebut mengakibatkan

sebagian besar siswa masih pasif dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran

Page 25: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

6

yang dilakukan oleh guru kurang bervariasi dan belum menarik perhatian siswa.

Sesekali guru sudah melakukan pembelajaran demonstrasi dan berkelompok

namun, pada proses pelaksanaan belum efektif dan beberapa siswa belum terlibat

secara aktif. Penulis juga memperoleh informasi bahwa ada beberapa siswa

memperoleh hasil belajar IPA yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu, perlu

adanya pengembangan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan model-

model pembalajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa.

Melihat kondisi tersebut guru harus lebih kreatif dalam melaksanakan

proses pembelajaran yaitu dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran. Salah satu cara mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

IPA kelas IV adalah dengan model kerja kelompok. Melalui kerja kelompok siswa

akan aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga akan melakukan

kerjasama dengan teman kelompoknya. Melalui kerja kelompok ini siswa

diharapkan akan dapat bersosialisasi baik dengan temannya dan pembelajaran

akan lebih berkesan bagi siswa.

Salah satu pembelajaran yang menekankan kerja kelompok adalah

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan model

pembelajaran yang memfokuskan pada kerjasama antar peserta didik untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Suprijono (2012: 54) menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua

jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok kecil dan diarahkan oleh guru untuk mempelajari suatu materi atau

Page 26: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

7

menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Kemudian siswa

berdiskusi untuk membangun pengetahuannya sendiri. Pada pembelajaran

kooperatif peran guru hanya sebagai fasilitator untuk membimbing dan

mangarahkan proses pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif memiliki banyak model pembelajaran yang cocok

diterapkan pada pembelajaran IPA diantaranya Jigsaw dan Numbered Head

Together (NHT). Kedua model tersebut cocok diterapkan pada pembelajaran IPA

kelas IV karena dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemampuan

berpikir kritis siswa. Selain itu, model tersebut juga mengandung unsur

permainan, hal ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV yang masih

menyukai permainan. Sehingga, model tersebut dapat memberikan pengalaman

baru dan kesan bermakna bagi siswa.

Model Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. “Model pembelajaran ini didisain untuk

meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan

juga pembelajaran orang lain” (Hamdayana, 2014:87). Hal ini disebabkan, pada

model pembelajaran Jigsaw siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan

tetapi juga harus siap memberikan materi kepada temannya. Sehingga, model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi belajar

yang maksimal. Beberapa penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran

Jigsaw efektif terhadap hasil belajar siswa. Salah satunya yaitu penelitian yang

dilakukan oleh Angga Pranata (2013) yang berjudul “Pengaruh Model

Page 27: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

8

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada

Konsep Cahaya”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar

IPA pada Konsep Cahaya kelas V. Hal tersebut menjadi bukti empiris terhadap

penerapan model Jigsaw di kelas efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah

pembelajaran.

Model NHT merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh

Kagen. Model pembelajaran NHT dapat memberikan pelajaran yang bermakna

dan menyenangkan bagi siswa. Model ini memberi kesempatan kepada siswa

untuk saling membagikan ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat

(Isjoni, 2010: 78). Dengan demikian siswa akan terlatih untuk berkomunikasi dan

bekerjasama dengan temannya. Beberapa penelitian membuktikan bahwa model

pembelajaran NHT efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahidah (2013) yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Minat

dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa di MTs N Maguwoharjo”. Hasil penelitian

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

menggunakan model NHT. Hal tersebut menjadi bukti empiris terhadap penerapan

model NHT di kelas efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.

Berdasarkan hasil kedua penelitian tersebut membuktikan bahwa model

Jigsaw dan model NHT sama-sama efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Namun, belum diketahui dari kedua model tersebut mana yang lebih efektif

diterapkan pada mata pelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Atas dasar temuan

Page 28: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

9

pada penelitian terdahulu dan beberapa perbedaan dari kedua tipe model

pembelajaran kooperatif tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “Keefektifan Model Jigsaw dan NHT Terhadap Hasil Belajar Sumber

Daya Alam Kelas IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong Kebumen”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentif ikasikan beberapa

permasalahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Permasalahan tersebut antara lain:

(1) Pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru cenderung monoton yaitu

menggunakan model pembelajaran konvensional.

(2) Pembelajaran masih terpusat pada guru, sehingga siswa cenderung pasif

ketika mengikuti pembelajaran.

(3) Kegiatan pembelajaran belum bervariasi dan belum menarik perhatian siswa.

(4) Hasil pembelajaran IPA di SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong belum

semuanya memuaskan.

(5) Model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran NHT efektif terhadap

hasil belajar IPA.

(6) Belum diketahui model pembelajaran mana yang paling efektif antara model

pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar

IPA kelas IV.

(7) Setiap model pembelajaran memiliki keefektifan yang berbeda terhadap hasil

belajar.

Page 29: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

10

1.3 Pembatasan Masalah dan Paradigma Penelitian

Pada penelitian perlu pembatasan masalah dan paradigma penelitian untuk

mengekfektifkan proses penelitian dan menjelaskan hubungan antar variabel

penelitian.

1.3.1 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dapat diketahui bahwa masalah yang ada

bersifat umum dan terlalu luas. Oleh sebab itu, perlu adanya pembatasan masalah

agar diperoleh kajian yang efektif dan mendalam. Pembatasan permasalahan

sebagai berikut:

(1) Populasi dalam penelitian yaitu siswa kelas IV SDN 1 Kalitengah, SDN 5

Gombong, dan SDN Gumawang tahun ajaran 2016/2017.

(2) Variabel penelitian mencakup hasil belajar kognitif.

(3) Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sumber Daya Alam (SDA).

(4) Penelitian memfokuskan pada perbandingan model Jigsaw dan model NHT.

1.3.2 Paradigma Penelitian

“Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan

antara variabel yang akan diteliti yang dijawab melalui penelitian, teori yang

digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik

analisis statistik akan digunakan” (Sugiyono, 2011: 42). Paradigma pada

penelitian ini dapat digambarkan pada bagan 1.1 berikut:

X1

X2

Y

Page 30: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

11

Keterangan:

X1 : Model Jigsaw

X2 : Model Number Head Together

Y : Hasil belajar siswa

Bagan 1.1 Paradigma Penelitian

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, rumusan

masalah yang dikaji dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

(1) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional?

(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model NHT dan siswa yang mendapat

pembelajaran konvensional?

(3) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model NHT?

(4) Apakah model pembelajaran Jigsaw efektif terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV?

(5) Apakah model pembelajaran NHT efektif terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas IV?

(6) Bagaimana keefektifan model pembelajaran Jigsaw dibandingkan dengan

model pembelajaran NHT terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV?

Page 31: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

12

1.5 Tujuan Penelitian

Suatu penelitian tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai sesuai

dengan rumusan masalah yang ada. Tujuan penelitian merupakan harapan-harapan

yang akan dicapai dalam penelitian dan menjadi patokan keberhasilannya. Tujuan

penelitian ini terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut penjelasannya.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilaksanakannya penelitian yaitu untuk mengetahui

perbedaan keefektifan penerapan model pembelajaran Jigsaw dan model

pembalajaran NHT terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kalitengah

dan SDN 5 Gombong pada materi Sumber Daya Alam.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dilaksanakan penelitian yaitu sebagai berikut:

(1) Menganalisis dan mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA

kelas IV antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan

siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

(2) Menganalisis dan mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA

kelas IV antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model NHT dan

siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.

(3) Menganalisis dan mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan hasil belajar IPA

kelas IV antara siswa yang mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan

siswa yang mendapat pembelajaran dengan model NHT.

(4) Menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran Jigsaw

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV.

Page 32: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

13

(5) Menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model pembelajaran NHT

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV.

(6) Menganalisis dan mendeskripsikan perbandingan keefektifan hasil belajar

IPA siswa kelas IV yang menerapkan model pembelajaran Jigsaw dan yang

menerapkan model pembelajaran NHT.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua manfaat, yaitu

manfaat teoritis dan praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk hasil

pemikiran yang berkaitan dengan teori yang digunakan, sedangkan manfaat

praktis yaitu bentuk praktik yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam penelitian yaitu manfaat penerapan model pembelajaran Jigsaw dan model

pembelajaran NHT dalam pembelajaran IPA. Berikut penjelasannya.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoritis berupa informasi

tentang keefektifan penerapan model Jigsaw dan model NHT terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas IV pada materi Sumber Daya Alam.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa,

bagi guru, bagi sekolah, dan bagi peneliti.

1.6.2.1 Bagi Siswa

(1) Menciptakan hasil belajar yang baik dan optimal melalui model pembelajaran

yang efektif.

Page 33: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

14

(2) Menumbuhkan kreativitas dan motivasi belajar siswa melalui model

pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.

(3) Memudahkan dalam mengingat dan mengulang materi pelajaran yang telah

dipelajari.

1.6.2.2 Bagi Guru

(1) Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran Jigsaw dan model

pembelajaran NHT.

(2) Memberi motivasi guru untuk menggunakan model pembelajaran yang

inovatif untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan

dan bermakna bagi siswa.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

(1) Memberikan kontribusi bagi sekolah dalam rangka memperbaiki atau

meningkatkan kualitas pembelajaran.

(2) Melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah ada.

1.6.2.3 Bagi Penulis

(1) Menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mengenai

penerapan model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran NHT dalam

proses pembelajaran.

(2) Memberikan bekal bagi penulis saat terjun langsung menjadi seorang guru di

SD dan saat penulis melaksanakan penelitian selanjutnya.

Page 34: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Bagian kajian pustaka akan membahas mengenai kajian-kajian yang berkaitan

dengan penelitian. Bagian kajian pustaka terdiri dari: (1) kajian teori, (2)

penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis penelitian. Uraian

bagian kajian pustaka akan dijelaskan sebagai berikut.

2.1 Kajian Teori

Kajian teori merupakan uraian tentang teori-teori yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti dan menjadi dasar dilaksanakannya penelitian. Pada bagian

kajian teori dijelaskan tentang hakikat belajar, hakikat pembelajaran, keefektifan

pembelajaran, hasil belajar siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,

karakteristik perkembangan siswa SD, hakikat IPA, hakikat pembelajaran IPA

SD, materi Sumber Daya Alam, kesesuaian model Jigsaw dan NHT terhadap

materi SDA karakteristik sumber daya alam, model pembelajaran, model

pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Jigsaw, model pembelajaran NHT

dan persamaan dan perbedaan model Jigsaw dan model NHT. Berikut uraiannya.

2.1.1 Hakikat Belajar

Istilah belajar bukanlah sesuatu yang asing bagi manusia. Belajar

merupakan proses penting yang terjadi sepanjang hayat. Ada beberapa pandangan

mengenai definisi belajar oleh para ahli pendidikan seperti, R Gagne (1989) dalam

Page 35: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

16

Susanto (2016: 1) menyatakan bahwa belajar adalah sebagai suatu proses di mana

suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Slameto (2013:

2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Rifa’i dan Anni

(2012: 66) menyatakan belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku

setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan oleh seseorang. Kemudian, Aqib (2010: 43) menjelaskan belajar

adalah proses perubahan di dalam diri manusia.

Berdasarkan beberapa definisi belajar tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan oleh manusia dalam proses perubahan

tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

Tingkah laku yang baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, berkembangnya

sifat-sifat sosial dan emosional.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

“Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (event) yang mempengaruhi

peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”

(Briggs, 1992) dalam (Rifa’i dan Anni, 2012: 157). Aqib (2010: 41) menyatakan

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Unsur manusia dalam

pembelajaran adalah siswa dan pendidik. Susanto (2016: 19) menyatakan bahwa

pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan guru agar terjadi proses

Page 36: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

17

pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta

pembentukan sikap dan keyakinan pada siswa.

Selanjutnya Rifa’i dan Anni (2012: 159) mengemukakan bahwa proses

pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan siswa, atau

antar siswa. Dalam proses komunikasi ini dapat dilakukan secara verbal (lisan)

dan secara nonverbal, sehingga pada dasarnya suatu pembelajaran adalah ditandai

dengan serangkaian kegiatan komunikasi.

Berdasarkan beberapa definisi hasil belajar tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian proses komunikasi yang

dilakukan dengan sengaja yang melibatkan beberapa unsur seperti pendidik dan

siswa guna mencapai tujuan pendidikan. Pada proses pembelajaran ini akan

terjadi komunikasi antara pendidik dan peserta didik atau antar peserta didik.

Apabila proses komunikasi antara keduanya baik maka proses pembelajaran pun

akan baik.

2.1.3 Keefektifan Pembelajaran

Keefektifan berasal dari kata dasar efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kata efektif mempunyai arti ada efek, pengaruh atau akibat, selain itu

efektif juga dapat diartikan dapat membawa hasil, atau berhasil guna. Priansa

(2014: 23) menyatakan efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana

sasaran/tujuan (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Berdasarkan

pendapat tersebut keefektifan dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang

dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai.

Page 37: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

18

Keefektifan pembelajaran merupakan suatu konsep yang lebih luas.

Keefektifan pembelajaran dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan guru

dalam mengelola kelas. “Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh

peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya”

(Susanto, 2016: 53). Sedangkan proses pembelajaran yang efektif, menurut

Popham dan Baker (1992) dalam Hosnan (2014: 187), terjadi jika guru dapat

mengubah kemampuan dan persepsi siswa dari yang sulit mempelajari menjadi

mudah mempelajarinya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik dapat terlibat secara

akif baik mental, fisik, maupun sosialnya serta dapat mengubah persepsi siswa

yang sulit mempelajari menjadi mudah sehingga tujuan pembelajaran yang tealah

direncanakan dapat tercapai.

2.1.4 Hasil Belajar

Setiap proses pembelajaran harus diukur seberapa jauh siswa mampu

berkembang. “Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah mengalami kegiatan belajar” (Rifa’i dan Anni 2012: 69). Suprijono (2012:

7) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Juliah dalam

Jihad dan Haris (2013: 13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu

yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.

Hasil belajar menurut Bloom (1956) dalam Rifa’i dan Anni (2012: 70-3)

mencakup tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif

(cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik

(psychomotoric domain). Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa

Page 38: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

19

pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual, yang mencakup kategori

pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),

analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Ranah afektif

berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai yang mencakup kategori

penerimaan, penanggapan, penilaian, pengorganisasian, pembentukan pola hidup.

Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti ketrampilan

motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf, yang mencakup

kategori persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided

response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt

response), penyesuaian (adaptation), dan kreativitas.

Berdasarkan beberapa definisi hasil belajar tersebut dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau perilaku dan kemampuan

siswa sebagai hasil dari sebuah proses belajar yang telah dilakukannya. Hasil

belajar meliputi ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik

(keterampilan).

2.1.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Rifa’i dan Anni

(2012: 81) menyatakan faktor-faktor yang memberi kontribusi terhadap proses

dan hasil belajar adalah faktor internal dan eksternal siswa. Faktor internal

meliputi kondisi fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial. Faktor eksternal seperti

variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, tempat belajar, iklim,

suasana lingkungan, dan budaya masyarakat. Slameto (2013: 54-72) menyatakan

faktor yang mempengaruhi belajar dibagi menjadi dua, yaitu faktor intern dan

ekstern. Berikut penjelasan mengenai keduanya.

Page 39: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

20

2.1.5.1 Faktor intern

Faktor intern merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa

yang berasal dari dalam diri siswa seperti faktor (a) jasmani, mencakup kesehatan

dan cacat tubuh; (b) faktor psikologis, mencakup intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan, dan kesiapan; dan (c) faktor kelelahan, mencakup

kondisi ketahanan tubuh siswa menurun, baik secara jasmani maupun rohani.

2.1.5.2 Faktor Ekstern

Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor ekstern

dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu: (a) faktor keluarga, meliputi: cara orang

tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga; (b) faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, standar

pelajaran, keadaan fisik lingkungan, kompetensi guru, dan lain-lain; dan (c) faktor

masyarakat, meliputi: media masa, teman bergaul dan bentuk kehidupan

masyarakat.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain dan dapat

memberikan dampak positif maupun negatif terhadap hasil belajar siswa. Supaya

hasil belajar siswa baik maka, perlu adanya kerjasama dari semua pihak.

2.1.6 Karakteristik Perkembangan Siswa SD

Sebagai seorang guru sekolah dasar kita harus mengetahui karateristik

siswa. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan model pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa. Menurut Piaget (1950) dalam Susanto (2016:

77), setiap perkembangan kognitif mempunyai karakteristik yang berbeda yang

Page 40: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

21

secara garis besar dikelompokan kepada emapat tahap, yaitu: tahap sensori motor

(usia 0–2 tahun), tahap pra-operasional (usia 2–7 tahun), tahap operasional

konkret (usia 7–11 tahun) dan tahap operasional formal (usia 11–15 tahun).

Pada umumnya siswa SD berusia 6-12 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa SD berada pada tahap perkembangan pra-operasional dan operasional

konkret. Tahap pra-operasional konkret (usia 2-7 tahun) merupakan tahap di mana

kemampuan siswa dalam berfikir masih sangat egosentris (menganggap orang lain

mempunyai perasaan yang sama dengannya) dan menggunakan suatu simbol yang

mewakili suatu konsep. Sedangkan pada tahap operasional konkret (usia 7-11

tahun), di mana peserta didik sudah mampu mengoperasionalkan berbagai logika

namun, masih dalam bentuk benda konkret dan belum bisa berpikir secara

abstrak. Usia siswa kelas IV SD berkisar 9-10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa kelas IV termasuk dalam tahap operasinonal konkret.

Sumantri (2014: 6.3-4), karakteristik yang menonjol pada usia Sekolah

Dasar adalah senang bermain, selalu bergerak, bermain atau bekerja dalam

kelompok dan memeragakan sesuatu secara langsung. Berikut uraian

selengkapnya.

Karakteristik pertama peserta didik sekolah dasar, yaitu senang bermain.

Guru sebaiknya merancang model pembelajaran yang mengandung unsur

permainan di dalamnya. Kegiatan dalam pembelajaran hendaknya menunjukkan

kesungguhan dan serius tetapi ada unsur-unsur santai. Permainan dalam proses

pembelajaran dapat menarik minat perhatian siswa. Dengan demikian, siswa akan

merasa senang mengikuti pembelajaran dan dapat memahami materi dengan baik.

Page 41: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

22

Karakteristik kedua peserta didik sekolah dasar adalah senang bergerak.

Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak

berpindah dan bergerak. Hal ini bertujuan agar siswa tidak mudah merasa bosan

ketika mengikuti pembelajaran.

Karakteristik yang ketiga adalah siswa senang belajar dalam kelompok.

Guru hendaknya merancang pembelajaran yang di dalamnya ada unsur kerjasama

atau berkelompok. Kelompok yang diterapkan sebaiknya kelompok kecil agar

pembelajaran lebih efektif. Melalui pembelajaran kelompok, siswa diharapkan

dapat berbaur dan bersosialisasi dengan temannya. dengan demikian kemampuan

sosial siswa akan meningkat.

Karakteristik yang keempat adalah senang memeragakan sesuatu secara

langsung. Guru hendaknya merancang model pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif dalam pembelajaran. Dengan melibatkan siswa secara aktif

dalam pembelajaran, materi akan mudah dipahami karena siswa melaksanakan

sendiri apa yang mereka pelajari.

Berdasarkan uraian karkteristik siswa SD tersebut, guru perlu menciptakan

suasana baru dalam pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan model

pembelajaran yang bervariasi. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru

harus disesuaikan dengan karakteristik siswa SD yang masih suka bermain,

bergerak, bekerja kelompok, dan senang memeragakan sesuatu secara langsung.

2.1.7 Hakikat IPA

Ilmu pengetahuan alam sering atau disingkat IPA juga biasa disebut

dengan istilah pendidikan sains. IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib

Page 42: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

23

dalam kurikulum pendidikan yang ada di Indonesia. Susanto (2016: 167)

menyatakan sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta

melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan

dijelaskan dengan pranalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

Wisudawati dan Sulistyowati (2015: 22) menyatakan IPA merupakan

rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam

yang faktual (factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan

hubungan sebab-akibatnya. Selanjutnya, Carin dan Sund (1993) dalam

Wisudawati dan Setyowati (2015: 22) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan

yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa

kumpulan data hasil obeservasi dan eksperimen.

Hakikat pembelajaran sains didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang

dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetahuan alam, dapat

diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : ilmu pengetahuan alam sebagai

produk, proses, dan sikap. Sutrisno (2007) dalam Susanto (2016: 167)

menambahkan bahwa IPA sebagai prosedur dan IPA sebagai teknologi. Akan

tetapi, penambahan ini bersifat pengembangan dari ketiga komponen di atas, yaitu

pengembangan prosedur dari proses, sedangkan teknologi dari aplikasi konsep

dan prinsip-prinsip IPA sebagai produk.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa IPA adalah sekumpulan pengetahuan yang

sistematis dan mempelajari fenomena-fenomena alam yang diperoleh melalui

pengamatan, penyelidikan/eksperimen dengan menggunakan prosedur yang ada

dan dijelaskan melalui penalaran. IPA juga merupakan pengembangan dari proses

Page 43: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

24

dan IPA sebagai teknologi dari aplikasi konsep dan prinsip-prinsip IPA sebagai

produk.

IPA memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya.

Karakteristik tersebut menurut Jacobson dan Bergman (1980) dalam Susanto

(2016: 170), meliputi:

(1) IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori;

(2) Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati

fenomena alam, termasuk juga penerapannya; (3) Sikap keteguhan

hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam menyikapi rahasia alam;

(4) IPA tidak dapat membuktikan semua, akan tetapi hanya

sebagian atau beberapa saja; dan (5) Kebenaran IPA bersifat

subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa IPA memiliki

karakteristik yang luas. IPA merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-

prinsip, proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-

konsep yang dipelajari.

2.1.8 Hakikat Pembelajaran IPA di SD

IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah

dasar. “Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep yang masih terpadu,

karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi,

dan fisika” (Susanto, 2016: 171). Hal ini menunjukkan, bahwa pembelajaran IPA

di sekolah dasar masih bersifat terpadu berbeda dengan pembelajaran IPA di

sekolah menengah yang sudah dipisahkan berdasarkan cabang ilmu pengetahuan

alam.

Menurut BSNP (2006), dalam Susanto (2016: 171), tujuan pembelajaran

sains di sekolah dasar dimaksudkan untuk:

Page 44: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

25

(1) memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam

ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman

konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap

positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

memengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;

(4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan; (5)

meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan; (6) meningkatkan

kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan (7) memperoleh bekal

pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan ke SMP.

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran IPA penting diberikan sejak jenjang sekolah dasar. Pembelajaran

IPA di sekolah dasar menekankan pada pemberian pengalaman langsung bagi

siswa. Pembelajaran IPA dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa,

mengembangkan keterampilan proses, meningkatkan pengetahuan tentang alam

sekitar, memperoleh bekal pengetahuan untuk jenjang berikutnya, serta untuk

meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas ciptaan-Nya.

2.1.9 Materi Sumber Daya Alam

Cakupan dari materi Sumber Daya Alam meliputi: (1) Pengertian Sumber

Daya Alam (2) Jenis-jenis Sumber Daya Alam; (3) Menggolongkan Benda

Menurut Asalnya.

Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPA kelas IV materi Sumber

Daya Alam. Materi di bawah ini merupakan rangkuman dari berbagai sumber,

yakni Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV (Sulistyanto dan Wiyono,

2008 : 170-175), Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas IV (Poppy dan

Page 45: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

26

Anggraeni, 2008: 177-180), dan Sains Untuk SD/MI Kelas IV (Haryanto, 2012:

249-254). Berikut uraiannya.

2.1.9.1 Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam meliputi

tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak hidup. Sumber daya alam dapat berupa

kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda-benda tak hidup yang

dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup manusia.

2.1.9.2 Jenis-jenis Sumber Daya Alam (SDA)

Berdasarkan manfaatnya, sumber daya alam terbagi menjadi:

a) Sumber daya alam penghasil energi seperti matahari, gelombang laut, gas

bumi, dan angin.

b) Sumber daya alam penghasil bahan baku seperti hutan, laut, dan tanah.

c) Sumber daya alam untuk kenyamanan, seperti udara bersih, dan

pemandangan alam.

Sedangkan menurut ketersediaannya di alam dapat dikelompokkan menjadi :

a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang

memiliki sifat dapat dibentuk lagi apabila sudah rusak atau habis, seperti

berbagai jenis tumbuhan dan hewan merupakan sumber daya alam yang dapat

dibentuk lagi jika rusak atau habis.

b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya yang

ketersediannya di alam terbatas dan tidak dapat dibuat atau dibentuk setelah

habis. Contohnya minyak bumi, batu bara, logam, dan gas bumi.

Page 46: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

27

Jika dilihat menurut jenisnya, kita akan mendapati dua macam sumber daya alam

yaitu sumber daya alam hayati dan nonhayati.

a) Sumber daya alam hayati adalah sumber daya yang berasal dari berbagai

makhluk hidup, seperti berbagai mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.

b) Sumber daya alam nonhayati adalah sumber daya yang bukan berasal dari

makhluk hidup, seperti udara, batu bara, logam, dan lain-lain.

Pengelompokan sumber daya alam berdasarkan lingkungannya:

a) Hutan

Di dalam hutan tersimpan berbagai sumber daya alam. Sumber daya alam

yang berasal dari hutan misalnya bermacam-macam jenis kayu, rotan, dan hewan-

hewan liar.

b) Laut

Di dalam laut tersimpan sumber daya alam berupa hewan, tumbuhan laut

dan air laut. Berbagai jenis hewan laut seperti ikan, kerang, udang, kepiting, dan

cumi-cumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Kerang dapat

menghasilkan mutiara. Tumbuhan laut berupa rumput laut dimanfaatkan untuk

membuat agar-agar. Selain hewan dan tumbuhan, air laut juga dapat dibuat garam.

Garam ini mengandung banyak yodium. Yodium dapat mencegah penyakit

gondok.

c) Sungai

Di dalam sungai terdapat berbagai macam sumber daya alam. Sumber

daya alam yang berasal dari sungai misalnya berbagai ikan air tawar, tumbuhan

air, batu-batuan, dan pasir. Batu dan pasir dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

Air sungai juga dapat dimanfaatkan untuk membuat PLTA.

Page 47: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

28

d) Tanah

Tanah di permukaan bumi dimanfaatkan untuk bercocok tanam seperti

menanam padi, sayur, bunga dan sebagainya. Tanah liat digunakan untuk

membuat tembikar dan batu bata. Pada lapisan tanah yang lebih dalam, dapat

ditemukan berbagai bahan hasil pertambangan

Sumber daya alam dari hasil pertambangan yaitu bahan–bahan mineral

seperti berbagai logam yang didapat dari bijih logam, misalnya bijih logam

aluminium atau bauksit dan bijih besi. Bahan alam lain hasil pertambangan,

misalnya batubara, minyak bumi dan gas alam.

2.1.9.3 Pengelompokan Benda Berdasarkan Asalnya

Berbagai benda terlihat sangat berbeda satu dengan lainnya. Akan tetapi,

jika ditelusuri, benda-benda itu berasal hanya dari beberapa sumber daya alam

saja. Pengelompokkan benda berdasarkan asalnya dikelompokkan menjadi benda

yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan bahan tak hidup. Berikut penjelasannya.

2.1.9.3.1 Benda yang berasal dari tumbuhan

Benda yang berasal dari tumbuhan dibagi menjadi empat yaitu bahan

pangan, bahan sandang, peralatan rumah tangga dan produk kesehata dan

perawatan tubuh.

(1) Bahan pangan

Berbagai makanan yang biasa dimakan berasal dari tumbuhan. Nasi dibuat

dari beras, beras berasal dari padi. Roti dibuat dari terigu, terigu berasal dari biji

gandum. Kecap, tahu dan tempe berasal dari kedelai. Cokelat berasal dari biji

cokelat. Permen dibuat dari gula, gula berasal dari tebu. Agar-agar berasal dari

rumput laut.

Page 48: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

29

(2) Bahan sandang

Pakaian yang dipakai oleh manusia terbuat dari kain katun. Kain katun

terbuat dari serat kapas. Serat kapas berasal dari buah kapas. Berbagai kasur,

bantal, dan guling diisi dengan kapuk. Kapuk berasal dari buah kapuk.

(3) Peralatan rumah tangga

Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat

peralatan rumah tangga adalah kayu. Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi

balok dan papan. Balok dan papan digunakan untuk membuat kusen, pintu, meja,

kursi, lemari, dan patung. Kayu juga menjadi bagian penting untuk membuat

gagang pisau.

(4) Produk kesehatan dan perawatan tubuh

Obat tradisional disebut juga dengan jamu. Jamu dibuat dari berbagai

tanaman obat, misalnya kencur, jahe, kunyit, kumis kucing, dan pace

(mengkudu). Berbagai produk perawatan tubuh menggunakan sari tumbuhan

sebagai bahan utamanya. Sampo dibuat dari sari lidah buaya, orang aring, kelapa,

dan kemiri. Sabun mandi dibuat dari sari lidah buaya, apel, dan bunga mawar.

2.1.9.3.2 Benda yang berasal dari hewan

Benda yang berasa dari hewan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu bahan pangan,

bahan sandang dan produk kesehatan. Berikut penjelasannya.

(1) Bahan pangan

Hewan memberikan bahan makanan yang lezat, misalnya daging, telur,

dan susu. Keju merupakan produk olahan susu. Daging berasal dari ayam, sapi,

kambing, kerbau, dan ikan. Telur berasal dari ayam, bebek, dan burung puyuh.

Susu berasal dari sapi dan kambing.

Page 49: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

30

(2) Bahan sandang

Kain sutera berasal dari serat kepompong ulat sutera. Wol berasal dari

serat rambut (bulu) domba. Kulit sapi, kerbau, ular, dan buaya mempunyai harga

yang tinggi. Kulit hewan-hewan itu dapat dibuat menjadi jaket, pelapis sofa, dan

jok mobil, sepatu, dan tas.

(3) Produk kesehatan

Berbagai bagian tertentu dari tubuh hewan dipercaya merupakan obat

mujarab. Ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula yang percaya

bahwa susu kuda liar dapat dapat membuat tubuh kuat. Daging biawak diolah

sebagai obat penyakit kulit.

2.1.9.3.3 Benda yang berasal dari bahan alam tak hidup

Benda yang berasal dari bahan alam tak hidup dibagi menjadi dua

kelompok yaitu bahan bangunan dan peralatan rumah tangga. Berikut

penjelasannya.

(1) Bahan bangunan

Batu bata dan genteng dibuat dari tanah liat. Pasir berasal dari hancuran

batuan. Semen dibuat dari batu kapur dan hancuran batuan lain. Tiang besi dibuat

dari logam besi. Lampu dibuat dari gelas (kaca).

(2) Peralatan rumah tangga

Saat ini, bahan yang sering digunakan untuk membuat berbagai peralatan

rumah tangga adalah plastik. Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang diolah

dari pabrik. Berbagai benda dari plastik antara lain ember, sedotan, dan kantong

plastik. Berbagai benda dibuat dari berbagai bahan alam. Sendok dan garpu dibuat

dari logam besi. Panci dan wajan dibuat dari logam aluminium.

Page 50: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

31

2.1.10 Kesesuaian Model Jigsaw dan Model NHT terhadap Materi Sumber

Daya Alam

Materi Sumber Daya Alam memiliki cakupan materi yang cukup luas dan

bersifat teoritis. Materi SDA di dalamnya terdapat subbab-subbab yang memuat

berupa konsep dan fakta. Hal ini menuntut siswa untuk terus mencatat, menghafal,

dan mengingat fakta dan konsep tersebut. Melihat karakteristik tersebut, guru

harus mampu merancang pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa,

mengaktifkan siswa, bervariasi, serta memberikan kesempatan siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal ini bertujuan agar siswa tidak

mudah merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran. Salah satu model

pembelajaran yang cocok untuk materi Sumber Daya Alam dan karakteristik

siswa sekolah dasar adalah model Jigsaw dan model NHT.

Model pembelajaran Jigsaw merupakan model pembelajaran yang

memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan materi yang dipelajari.

Siswa juga diajarkan agar berani menyampaikan materi kepada teman sebayanya.

Selain itu, model tersebut juga meningkatkan rasa tanggung jawab siswa.

Sedangkan model NHT merupakan model pembelajaran yang mengajarkan siswa

untuk bekerjasama untuk mengerjakan tugas atau masalah yang diberikan oleh

guru. Model ini mengajarkan siswa agar dapat menghargai pendapat temannya.

Model NHT juga dikemas seperti permainan karena siswa menggunakan nomor di

kepalanya. Jadi, kedua model tersebut cocok diterapkan untuk materi

pembelajaran Sumber Daya Alam yang memiliki cakupan materi cukup luas.

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT, peserta didik dapat

Page 51: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

32

belajar tanggung jawab, dapat meningkatkan interaksi dengan teman-temannya

serta dapat mengembangkan materi sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki dan

tetap siap belajar dalam keadaan apapun.

2.1.11 Model Pembelajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus pandai memilih dan menentukan

model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang

efektif dan dapat berdampak baik pada hasil belajar. Suprijono (2012: 46), “model

pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorial”. Menurut Dahlan dalam Isjoni (2010: 49),

model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada

pengajar di kelas. Joice dan Weil (1990) dalam Isjoni (2010: 50) menyatakan

model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan

sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi

pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah suatu pola yang disusun oleh guru sebagai petunjuk

dan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam penerapannya

model pembelajaran ini harus sesuai dengan kebutuhan dan karkteristik siswa.

Model pembelajaran yang dikembangkan harus mendorong siswa agar dapat

belajar secara aktif. Hal ini bertujuan agar pembelajaran lebih bermakna dan dapat

memberikan pengalaman yang menarik bagi siswa sehingga siswalebih mudah

menerima materi yang diajarkan oleh guru.

Page 52: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

33

2.1.12 Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif atau cooperative learning merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda (Isjoni, 2010: 12). Suprijono (2012: 54) mengemukakan

bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas yang meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh

guru atau diarahkan oleh guru. Slavin (1985) dalam Isjoni (2010: 12) menyatakan

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

siswa di mana siswa belajar dalam kelompok kecil secara heterogen dan guru

berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran kooperatif ini dapat digunakan untuk

menagatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa.

Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuan utama yang hendak dicapai.

Tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar cooperative learning

adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan

kepada orang lain untuk mengemukakan pendapat mereka secara berkelompok.

Sedangkan beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak hanya unggul dalam

membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan membantu teman

(Isjoni, 2010: 13).

Page 53: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

34

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif mempunyai tujuan agar siswa dapat belajar kelompok bersama teman-

temannya. Sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis

siswa, meningkatkan kemampuan bekerja sama, menyampaikan pendapat dan

menghargai pendapat orang lain.

2.1.13 Model Pembelajaran Jigsaw

Model pembelajaran Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-

rekannya pada tahun 1978. “Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal” (Isjoni 2010: 54).

Pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw ini terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal merupakan

kelompok awal di mana terjadi pembagian masing-masing materi yang berbeda

untuk setiap anggota. Selanjutnya kelompok ahli merupakan kelompok yang

terbentuk dari sekumpulan anggota kelompok asal yang mempunyai materi yang

sama. Di sini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota

kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.

“Model Jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap level, di mana siswa

telah mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca atau

keterampilan kelompok untuk belajar bersama” (Isjoni, 2010: 58). Model

pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut:

(1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok

ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.

Page 54: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

35

(2) Pemeratan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.

(3) Metode pembalajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam

berbicara dan berpendapat.

(4) Meningkatkan relasi sosial dalam bentuk kerjasama serta saling menghargai

orang lain.

(5) Memupuk rasa tanggung jawab peserta didik lebih besar.

Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran Jigsaw juga memiliki

beberapa kekurangan. Kekurangan menurut Kurniasih dan Sani (2016: 26) yaitu:

(1) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol

jalannya diskusi.

(2) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan

mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai

tenaga ahli.

(3) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.

(4) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti

proses pembelajaran.

Sebelum menerapkan model pembelajaran Jigsaw, guru harus menyiapkan

segala hal yang mendukung proses pembelajaran seperti pemahaman terhadap

materi, RPP, media yang digunakan, dan lain-lain. Guru harus memahami

langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Jigsaw. Hal ini

bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Berikut langkah-

langkah pembelajaran menurut Isjoni (2010: 54-8) yaitu:

(1) Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil heterogen (kelompok asal).

Page 55: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

36

(2) Tiap anggota kelompok ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu.

(3) Siswa atau perwakilan kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota

kelompok lain yang mempelajari materi yang sama (tim ahli).

(4) Di grup ahli siswa saling membantu untuk mempelajari serta memahami

materi untuk disampaikan ke tim asal.

(5) Setelah masing-masing perwakilan dapat menguasai materi yang ditugaskan,

kemudian mereka kembali ke tim tim asal untuk menjelaskan materi tersebut

kepada teman satu kelompoknya.

(6) Selanjutnya, siswa diberi tes/kuis individu untuk mengetahui apakah siswa

sudah dapat memahami suatu materi.

2.1.14 Model Pembelajaran NHT

Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif. “Pembelajaran ini pertama kali diperkenalkan oleh

Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah

materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran” (Hamdayana, 2014: 175). Model pembelajaran NHT

mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama dan rasa tanggung

jawab mereka sebagai anggota kelompok. Shoimin (2014: 108) menyatakan NHT

merupakan suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap anggota

kelompoknya bertanggungjawab atas tugas kelompoknya, sehingga tidak ada

pemisahan antara siswa yang satu dan siswa yang lain dalam suatu kelompok

untuk saling memberi dan menerima antara satu dengan yang lainnya.

Model pembelajaran NHT memiliki beberapa kelebihan, menurut

Kurniasih dan Sani (2016: 30) diantaranya sebagai berikut:

Page 56: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

37

(1) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

(2) Mampu memperdalam pemahaman siswa,

(3) Melatih tanggung jawab siswa,

(4) Menyenangkan siswa dalam belajar,

(5) Mengembangkan rasa ingin tahu siswa,

(6) Meningkatkan rasa percaya diri siswa,

(7) Mengembangkan rasa saling memiliki dan kerjasama,

(8) Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi,

(9) Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dengan tidak pintar,

(10) Tercipta suasana gembira dalam belajar.

Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran NHT juga memiliki

beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut:

(1) Siswa yang sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan.

(2) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat

menimbulkan sikap minder dan pasif pada siswa yang lemah.

(3) Proses diskusi tidak akan berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin

pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai.

(4) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru atau mendapat giliran.

Sama halnya dengan penerapan model pembelajaran Jigsaw, penerapan

model pembelajaran NHT juga memerlukan persiapan khusus yang harus

dilakukan guru. Guru juga harus memahami langkah-langkah pembelajaran

menggunakan model pembelajaran NHT. Berikut langkah-langkah model

pembelajaran NHT menurut Huda (2014: 204):

(1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.

Page 57: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

38

(2) Setiap siswa diberi nomor yang berbeda dan dipasang di kepala.

(3) Guru memberi tugas atau pertanyaan kepada setiap kelompok.

(4) Siswa mulai berdiskusi dengan kelompok dan pastikan semua anggota

kelompok terlibat dalam proses diskusi.

(5) Guru memanggil nomor secara acak.

(6) Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil

kerja kelompok.

2.1.15 Persamaan dan Perbedaan Model Jigsaw dan Model NHT

Model Jigsaw dan model NHT merupakan tipe dari pembelajaran

kooperatif. Meskipun keduanya merupakan tipe dari model pembelajaran

kooperatif tentu kedua model tersebut tentu memiliki ciri khas masing-masing.

Selain itu memiliki ciri khas masing-masing, model pembelajarannkooperatif tipe

Jigsaw dan NHT juga memiliki langkah-langkah yang berbeda pada

pelaksanaanya. Berdasarkan hal tersebut maka muncul persamaan dan perbedaan

dari kedua model. Berikut uraian persamaan dan perbedaan model Jigsaw dan

model NHT.

2.1.15.1 Persamaan Model Jigsaw dan Model NHT

No. Model Jigsaw dan Model NHT

1 Jigsaw dan NHT merupakan varian dari pembelajaran kooperatif.

2 Pada pelaksanaannya Jigsaw dan NHT dilakukan secara berkelompok.

3 Model Jigsaw dan model NHT dapat melatih tanggung jawab,

kemampuan komunikasi dan kerjasama siswa.

4 Model Jigsaw dan model NHT dapat meningkatkan interaksi antar

siswa.

5 Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa model Jigsaw dan

model NHT dapat meningkatkan aktivitas, moitvasi, minat dan hasil

belajar siswa.

Tabel 2.1 Persamaan model Jigsaw dan model NHT

Page 58: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

39

2.1.15.2 Perbedaan Model Jigsaw dan Model NHT

No. Model

Jigsaw NHT

1 Terdapat dua kelompok diskusi

yaitu tim ahli dan tim asal.

Terdapat satu kelompok diskusi.

2 Teknis pelaksanaan guru

menjelaskan materi sebagai

pengantar.

Guru menjelaskan semua materi

pada hari itu.

3 Siswa dari tim ahli diberikan

tanggung jawab penuh untuk

meyampaikan materi kepada tim

asal.

Siswa diberikan tanggung jawab

penuh untuk menyelesaikan

Lembar kerja kelompok yang

diberikan.

4

Ketika diskusi berlangsung

siswa tidak memakai nomor di

kepala.

Ketika diskusi berlangsung setiap

anggota kelompok memakai nomor

yang berbeda di kepala.

5 Setiap anggota kelompok

menyampaikan hasil diskusi

kepada kelompok asal.

Setiap nomor soal ditunjuk satu

perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas.

Tabel 2.2 Perbedaan Model Jigsaw dan Model NHT

2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa model

pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran NHT efektif dan dapat

meningkatkan aktivitas serta hasil belajar siswa. Berikut uraiannya.

(1) Penelitian yang dilakukan oleh Mahmoud Jaman Al-Salkhi pada tahun 2015

yang berjudul “The Effectiveness of Jigsaw Strategy on the Achievement and

Learning Motivation of the 7th Primary Grade Students in the Islamic

Education”. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan berbeda yang

menunjukkan adanya hubungan positif antara prestasi belajar siswa kelas 7

dan motivasi belajar mereka.

Page 59: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

40

(2) Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Sulisytaningsih pada tahun 2012 yang

berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Metode

Pembelajaran Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran Materi Eksponen Kelas

X”. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa model Jigsaw berbantuan CD

pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada

pembelajaran matematika materi eksponen. Evaluasi yang dilaksanakan

terhadap 39 siswa, terdapat 32 siswa yang mendapatkan nilai tuntas, sehingga

prosentasi siswa yang telah tuntas adalah 82,1 %. Keaktifan siswa meningkat

pada siklus kedua sebesar sebesar 9.1 point naik dari 72,2 pada siklus pertama

menjadi 81.3 pada siklus 2.

(3) Penelitian yang dilakukan oleh Arumita Pratiwi pada tahun 2015 yang

berjudul “Studi Komparasi Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan Strategi

Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Terhadap Hasil Belajar Tematik

Siswa Kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahun 2014/2015”. Hasil

penelitian menunjukkan, ada perbedaan pengaruh antara strategi Jigsaw

dengan strategi Everyone Is A Teacher Here terhadap hasil belajar tematik

siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta dan strategi Jigsaw lebih besar

pengaruhnya dibandingkan dengan strategi Everyone Is A Teacher Here

terhadap hasil belajar tematik siswa kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta.

(4) Penelitian yang dilakukan oleh Angga Pranata pada tahun 2013 yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil

Belajar IPA Siswa Pada Konsep Cahaya”. Hasil penelitian menunjukkan

adanya peningkatan hasil belajar IPA pada Konsep Cahaya kelas V.

Page 60: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

41

(5) Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah Khoirunnisa’ pada tahun 2015 yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA

Kelas IVB SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang”. Hasil penelitian ini

adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan media visual

dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar IPA

siswa kelas IVB SDN Kalibanteng Kidul 01.

(6) Penelitian yang dilakukan oleh Yalvema Miaz, yang berjudul “The

Implementation Of Numbered Heads Together To Improve The Students’

Achievement Of Social Sciences In Primary School”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa di atas 75. Hal ini menunjukkan

bahwa NHT efektif meningkatkan prestasi dan hasil belajar IPS siswa.

(7) Penelitian yang dilakukan oleh Nur Wahidah (2013) yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Terhadap Minat dan

Hasil Belajar IPA Biologi Siswa di MTs N Maguwoharjo”. Hasil penelitian

menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

menggunakan model NHT.

(8) Penelitian yang dilakukan oleh Marwinda Hastari pada tahun 2012 dengan

judul “Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Teknik Penggunaan Suhu Rendah

Di SMK Negeri 1 Pandak”. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan

nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol

yaitu sebesar 22,5%. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar

Page 61: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

42

menggunakan metode Numbered Heads Together (NHT), dengan hasil belajar

siswa yang diajar menggunakan metode konvensional, yaitu hasil belajar dari

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan

demikian metode Numbered Heads Together (NHT) lebih baik dibandingkan

dengan metode konvensional.

(9) Penelitian yang dilakukan oleh Evi Septianawati pada tahun 2015 yang

berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Numbered Head Together (NHT) dengan Media CD Interaktif. Pada Siswa

Kelas IV SDN Patemon 01 Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan model

Numbered Head Together (NHT) dengan media CD Interaktif dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang meliputi keterampilan guru,

aktivitas siswa, iklim pembelajaran, kualitas media pembelajaran, dan hasil

belajar siswa kelas IV SDN Patemon 01 Semarang.

Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

model Jigsaw dan NHT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA

maupun mata pelajaran lain. Penerapan model Jigsaw dan model NHT dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Akan tetapi belum diketahui model

pembelajaran kooperatif mana yang lebih baik diantara Jigsaw dan NHT dalam

pembelajaran IPA di kelas IV SD khususnya materi SDA.

Penelitian yang dilakukan oleh Eldiana pada tahun 2014 yang berjudul

“Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa dengan Menerapkan Model Koopratif Tipe

Number Head Together (NHT) dan Jigsaw. Pada Mata Pelajaran Matematika

Kelas V SD N 03 Kota Bengkulu” menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan hasil belajar matematika siswa yang mengikuti pembelajaran

Page 62: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

43

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Kooperatif tipe Jigsaw.

Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian ini merupakan penelitian

baru yang membandingkan keefektifan penerapan model Jigsaw dan model NHT

terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD. Hasil belajar dalam penelitian

hanya mencakup hasil belajar kognitif siswa. Adapun materi pembelajaran IPA

dalam penelitian ini yaitu Sumber Daya Alam.

2.3 Kerangka Berpikir

IPA merupakan salah satu mata pelajaran di SD yang bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan kepribadian anak. IPA merupakan

ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam. Materi yang termuat dalam IPA sangat

beragam, masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Pembelajaran IPA di

SD diajarkan guna untuk membangun pengetahuan awal, gagasan, konsep tentang

alam sekitar dan sebagainya. IPA diberikan sejak jenjang sekolah dasar guna

memberikan dasar pengetahuan IPA untuk jenjang berikutnya.

Melihat begitu pentingnya pembelajaran IPA di SD, maka seorang guru

harus mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif. Salah satu cara

untuk mengaktifkan siswa adalah dengan melibatkan siswa sacara aktif dalam

pembelajaran. Pada pembelajaran IPA di kelas IV SDN 1 Kalitengan dan SDN 5

Gombong masih terpusat pada guru. Guru masih sering menggunakan model

pembelajaran konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Hal

tersebut menyebabkan peserta didik menjadi pasif. Apabila model pembelajaran

Page 63: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

44

konvensional tersebut dilakukan secara terus menerus maka siswa mudah merasa

bosan dan pembelajaran yang dilakukan guru kurang efektif.

Berdasarkan masalah tersebut, perlu adanya pembelajaran yang lebih

bervariasi. Salah satu model pembelajaran yang cocok digunakan dan dapat

mengaktifkan peserta didik yaitu model Jigsaw dan model NHT. Kedua model

pembelajaran ini memiliki keunggulan yakni dapat mengaktifkan siswa. Model

pembelajaran ini juga memiliki kelemahan yakni pada efektifitas pembelajaran.

Akan tetapi belum diketahui model mana yang lebih efektif dalam pembelajaran

IPA di SD khususnya materi sumber daya alam. Berdasarkan uraian tersebut,

dapat digambarkan alur pemikiran dalam penelitian sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Siswa

Kelas Eksperimen 1 Kelas eksperimen 2 Kelas kontrol

Model Jigsaw

Pretest Pretest Pretest

Posttest Posttest

Model Konvensional Model NHT

Posttest

Adanya perbedaan Hasil Belajar siswa

Model pembelajaran yang paling efektif antara Jigsaw dan NHT

terhadap hasil belajar materi Sumber Daya Alam

Page 64: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

45

2.4 Hipotesis

Pada sebuah penelitian maka dibutuhkan hipotesis untuk menjawab

sementara rumusan masalah yang telah dibuat. Hal ini sesuai dengan pendapat

Sugiyono (2014: 99) yang menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kerangka berpikir di

atas, dapat dirumuskan hipotesis hipotesis penelitian, yaitu sebagai berikut:

Ho1 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model konvensional.

Ho1: µ1 = µ2

Ha1 Terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat pembelajaran

dengan model konvensional.

Ha1: µ1 ≠ µ2

Ho2 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model NHT dan siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model konvensional.

Ho2:µ1 = µ2

Ha2 Terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model NHT dan siswa yang mendapat pembelajaran

dengan model konvensional.

Ha2: µ1 ≠ µ2

Page 65: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

46

Ho3 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang

mendapat pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model NHT.

Ho3: µ1 = µ2

Ha3 Terdapat perbedaan hasil belajar IPA kelas IV antara siswa yang mendapat

pembelajaran dengan model Jigsaw dan siswa yang mendapat pembelajaran

dengan model NHT.

Ha3: µ1 ≠ µ2

Ho4 Penerapan model pembelajaran Jigsaw tidak efektif terhadap hasil belajar

IPA siswa kelas IV.

Ho4:µ1 ≤ µ2

Ha4 Penerapan model pembelajaran Jigsaw efektif terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV.

Ha4: µ1> µ2

Ho5 Penerapan model pembelajaran NHT tidak efektif terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV.

Ho5:µ1 ≤ µ2

Ha5 Penerapan model pembelajaran NHT efektif terhadap hasil belajar IPA

siswa kelas IV

Ha5: µ1> µ2

Ho6 Penerapan model pembelajaran Jigsaw tidak lebih efektif dari NHT terhadap

hasil belajar IPA siswa kelas IV

Ho6 : μ1 ≤ μ2

Page 66: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

47

Ha6 Penerapan model pembelajaran Jigsaw lebih efektif dari NHT terhadap hasil

belajar IPA siswa kelas IV

Ha6 : μ1 > μ2

Page 67: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

111

BAB 5

PENUTUP

Bagian penutup akan membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian Pada

bagian ini akan dibahas mengenai simpulan dan saran. Berikut penjelasannya.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan dan

pembahasan pada pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT pada siswa

kelas IV SDN 1 Kalitengah dan SDN 5 Gombong, dapat dikemukakan simpulan

sebagai berikut:

(1) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD pada materi Sumber

Daya Alam antara pembelajaran yang menggunakan model Jigsaw maupun

NHT dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional. Namun

tidak terdapat perbedaan signifikansi rata-rata hasil belajar IPA kelas IV

antara pembelajaran yang menggunakan model Jigsaw dengan pembelajaran

yang menggunakan model NHT.

(2) Penerapan model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran NHT sama-

sama efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kalitengah dan

SDN 5 Gombong pada materi Sumber Daya Alam. Namun hasil belajar IPA

siswa kelas IV yang menerapkan model pembelajaran Jigsaw tidak lebih baik

daripada kelas yang menerapkan model pembelajaran NHT.

Page 68: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

112

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada

pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT pada siswa kelas IV SDN 1

Kalitengah dan SDN 5 Gombong, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:

(1) Guru hendaknya mempertimbangkan model pembelajaran yang hendak

diterapkan. Hal tersebut penting agar siswa lebih mudah dalam memahami

materi. Pemilihan model pembelajaran juga harus disesuaikan dengan materi,

kondisi siswa dan ketersediaan media maupun fasilitas yang ada di sekolah.

(2) Pemilihan model yang tepat pun tidak akan efektif jika dilakukan tanpa

persiapan yang matang. Sehingga guru hendaknya menguasai langkah-

langkah dari model pembelajaran yang akan digunakan. Guru juga harus

menjelaskan tata cara dan aturan dalam pelaksanaan suatu model

pembelajaran agar tidak terjadi salah paham antara guru dan siswa.

(3) Guru hendaknya mendorong siswa agar dapat berinteraksi dengan baik.

Beberapa siswa mungkin akan cenderung pasif saat berdiskusi. Sehingga

penggunaan model pembelajaran kooperatif harus diutamakan agar dapat

melatih siswa dalam berinteraksi dengan temannya. Hal tersebut juga dapat

melatih jiwa sosial siswa.

(4) Siswa harus melaksanakan tugas sesuai arahan dan bimbingan guru. Siswa

juga harus menjaga sikap dalam proses pembelajaran, terutama tidak

Page 69: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

113

berbicara dengan teman saat mendapatkan penjelasan dari guru, sehingga

siswa mudah memahami apa yang disampaikan oleh guru.

(5) Siswa harus lebih berani dalam menyampaikan pertanyaan, jawaban, maupun

gagasan kepada guru maupun teman. Selain itu siswa seharusnya dapat

menghargai pendapat dari anggota kelompoknya. Setiap anggota kelompok

tentunya mempunyai pendapat yang berbeda-beda dalam diskusi.

(6) Sekolah hendaknya memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung

model pembelajaran kooperatif baik bagi guru maupun siswa. Fasilitas dan

kelengkapan yang dimaksud antara lain sumber belajar yang memadai, dan

buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami

berbagai model pembelajaran kooperatif.

(7) Bagi penulis lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan

untuk memperhatikan kelemahan-kelemahan model pembelajaran aktif tipe

Jigsaw dan NHT. Selain itu, penulis lanjutan perlu mengkaji lebih dalam

mengenai model pembelajaran Jigsaw dan NHT sehingga penelitian yang

dilakukan semakin lebih baik.

Page 70: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

114

DAFTAR PUSTAKA

Al-salkhi, Mahmoud Jamal. 2015. The Effectiveness of Jigsaw Strategy on the

Achievement and Learning Motivation of the 7th Primary Grade Students

in the Islamic Education. Jurnal Penelitian. http://www.ijhssnet.com/

journals/Vol_5_No_4_April_2015/12.pdf. Diakses pada 15 Januari 2017.

Aqib, Zainal. 2010. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan

Cendekia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

------------. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:

Alfabeta.

Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Eldiana. 2014. Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Model

Koopratif Tipe Number Head Together (NHT) Dan Jigsaw Pada Mata

Pelajaran Matematika Kelas V SD N 03 Kota Bengkulu. Universitas

Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8800/1/I,II,III,II-14-eld.FK.pdf.

Diakses pada 15 Januari 2017.

Ghazali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Haryanto. 2012. Sains Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Hastari, Marwinda. 2012. Penerapan Metode Numbered Heads Together (NHT)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Diklat Teknik Penggunaan Suhu

Rendah Di SMK Negeri 1 Pandak. Universitas Negeri Yogyakarta.

http://eprints.uny.ac.id/20788/1/Marwinda%20Hastari%2009511242002.p

df. Diakses pada 15 Januari 2017.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Bogor. Ghalia Indonesia.

Page 71: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

115

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Khoirunnisa’, Hanifah. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas

Pembelajaran IPA Kelas IVB SDN Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang.

Universitas Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/21735/1

/1401411277%2Ds.pdf. Diakses pada 17 Januari 2017.

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model

Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas guru. Jakarta: Kata

Pena.

Miaz, Yalvema. 2015. The Implementation Of Numbered HeadsTogether To

Improve The Students’ Achievement Of Social Sciences In Primary School.

Satate University of Padang. http://www.aensiweb.net/AENSIWEB/rjss/

rjss2015/November-%20December/40-45.pdf. Diakses pada 27 Januari

2017.

Munib, Achmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES PRESS.

Poppy dan Anggraeni. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV.

Jakarta: Pusat Perbukuan.

Pranata, Angga. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Konsep Cahaya. Skripsi UIN

Syarif Hidayatulloh Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream

/123456789/24410/1/ANGGA%20PRANATA-FITK.pdf. Diakses pada 10

Januari 2017.

Pratiwi, Arumita. 2015. Studi Komparasi Strategi Pembelajaran Jigsaw Dan

Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Terhadap Hasil

Belajar Tematik Siswa Kelas V SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahun

2014/2015. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://eprints.ums.ac.id/32923/15/02.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf.

Diakses pada 05 Februari 2017.

Priansa, D.J. 2014. Kinerja Dan Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.

Page 72: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

116

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Jakarta:

MediaKom.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti

Pemula. Bandung. Alfabeta.

Riduwan. 2013. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung.

Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang

Pusat Pengembangan MKU-MKDK UNNES 2012.

Septianawati, Evi. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IIPA Menggunakan

Model Numbered Head Together (NHT) dengan Media CD Interaktif

Pada Siswa Kelas IV SDN Patemon 01 Semarang. Universitas Negeri

Semarang. http://lib.unnes.ac.id/21480/1/1401411179%2Ds.pdf. Diakses

pada 15 Januari 2017.

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

-----------. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sulistyaningsih, Dwi. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Melalui Metode Pembelajaran Jigsaw Berbantuan CD Pembelajaran

Materi Ekponen Kelas X. Jurnal Penelitian.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4483&val=426&title

=MENINGKATKAN%20HASIL%20BELAJAR%20MATEMATIKA%2

0SISWA%20MELALUI%20METODE%20PEMBELAJARAN%20JIGS

AW%20BERBANTUAN%20CD%20PEMBELAJARAN%20MATERI%

20EKSPONEN%20KELAS%20X. Diakses pada 10 Januari 2017.

Page 73: KEEFEKTIFAN MODEL JIGSAW DAN NHT TERHADAP HASIL …lib.unnes.ac.id/31257/1/1401413100.pdf · sama-sama efektif terhadap pembelajaran IPA kelas IV materi Sumber Daya Alam (SDA). Jika

117

Sulistyono, Heri dan Edi Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan

MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidika Nasional.

Sumantri, Mulyani. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang: Universitas

Terbuka.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, Achmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Thoifah, I’anatut. 2015. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif.

Malang: Madani.

Trihendradi. 2013. Step By Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.

Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003. Online.

htttp://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. Diakses pada 10 Januari

2017.

Wahidah, Nur. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa di MTs N

Maguwoharjo.http://digilib.uinsuka.ac.id/7300/1/BAB%20I,%20V,%20D

AFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diakses pada 10 Januari 2017.

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wisudawati, Asih Widi & Eka sulistyowati. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: Bumi Aksara.

Yonny, Acep dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta.

Familia.