KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf ·...

55
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KERJASAMA PADA SISWA KELAS XI MIPA 6 SMA NEGERI 1 BOYOLALI SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh Kemal Adi Pratama 1301415019 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Transcript of KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf ·...

Page 1: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN

METODE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN KARAKTER KERJASAMA PADA SISWA

KELAS XI MIPA 6 SMA NEGERI 1 BOYOLALI

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh

Kemal Adi Pratama

1301415019

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

ii

Page 3: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

iii

Page 4: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

BEKERJASAMA , SAMA BEKERJA

(Kemal Adi Pratama)

Persembahan :

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Jurusan Bimbingan dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

Page 5: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul

“KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER

KERJASAMA PADA SISWA KELAS XI MIPA 6 SMA NEGERI 1

BOYOLALI ” dengan baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan

klasikal dengan metode problem based learning mampu meningkatkan karakter

kerjasama siswa di SMA Negeri 1 Boyolali. Penyusunan skripsi ini dapat berjalan

dengan baik tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai

pihak khususnya Kusnarto Kurniawan,M.Pd,Kons.,selaku dosen pembimbing

skripsi yang selalu meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta selalu memberikan

motivasi dalam menulis skripsi ini dari awal hingga akhir.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di

Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang.

3. Kusnarto Kurniawan, M.Pd., Kons Ketua Jurusan Bimbingan dan

Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang ,serta

sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan

memberikan dukungan kepada penulis.

4. Dr.Anwar Sutoyo M.Pd dosen wali yang selama ini telah membimbing dan

memberikan motivasi kepada penulis

5. Sunawan, S.Pd., M.Pd., Ph.D selaku penguji 1 yang sabar memberikan

kritik, saran, dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini

6. Muslikah, M.Pd. selaku penguji 2 yang sabar memberikan kritik, saran, dan

masukannya dalam penyusunan skripsi ini

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling yang telah

memberikan banyak memberikan bekal ilmu selama proses perkuliahan.

8. Drs.Wakimun M.Pd kepala SMA Negeri 1 Boyolali yang telah memberikan

izin dan bantuan selama proses penelitian.

9. Maryono S.Pd guru pendamping penelitian di SMA Negeri 1 Boyolali yang

memberikan dukungan dan arahan selama penelitian.

Page 6: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

vi

10. Bapak dan ibu guru BK SMA Negeri 1 Boyolali yang telah memberikan

kesempatan dan arahan selama penelitian

11. Drs.Agus Winarno M.Si dan Sri Widiyati S.H selaku orang tua penulis dan

Lantika Pindo Adi Bahy selaku saudara yang telah memberikan dukungan

,doa dan menjadi tempat dimana tidak ada lagi tempat untuk mencurahkan

segala keluh kesah.

12. Sahabat seperjuangan BK angkatan 2015 yang telah banyak membantu

selama perkuliahan dan pelaksanaan proses skripsi ini.

13. Alm.Fidya Ahlania yang selalu memberikan motivasi untuk terus berjuang

dan pantang menyerah.

14. Rekan-rekan JIP Sedulur Lumpur, Komunitas Boyolali Adventure”Cobra”

dan SKIn Salatiga yang selalu memberi dukungan

15. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca serta memberikan kontribusi

dalam perkembangan ilmu Bimbingan dan Konseling.

Semarang, 14 Februari 2020

Penulis

Page 7: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

vii

ABSTRAK

Pratama,kemal. 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based

Learning untuk Meningkatkan Karakter Kerjasama pada Siswa Kelas XI Mipa 6 SMA

Negeri 1 Boyolali, Jurusan Bimbingan Konseling ,Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas

Negeri Semarang. Dosen Pembimbing : Kusnarto Kurniawan,M.Pd,Kons

Penelitian ini dilandasi akan pentingnya karakter kerjasama untuk dapat

dimiliki oleh setiap siswa dalam rangka menyongsong pembelajaran abad 21 dan

juga sebagai bekal tuntutan dimasa depan sebagai sebuah ketrampilan yang

bermanfaat bagi siswa. Penelitian ini membahas terkait dengan peningkatan

karakter kerjasama melalui pemberian bimbingan klasikal dengan metode problem

based learning.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran tingkat

karakter kerjasama siswa sebelum diberikan bimbingan klasikal dengan metode

problem based learning ,(2) mengetahui gambaran tingkat karakter kerjasama siswa

sesudah diberikan bimbingan klasikal dengan metode problem based learning dan

(3) membuktikan keefektifan bimbingan klasikal dengan metode problem based

learning untuk meningkatkan karakter kerjasama siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis one group pre-

test and post-test. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan skala

psikologi yang berisikan items terkait dengan karakter kerjasama siswa yang

diberikan kepada sampel penelitian yaitu siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 1

Boyolali sebanyak 38 siswa.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa

(1) analisis statistic deskriptif untuk menggambarkan karakter kerjasama siswa

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, (2) pengujian hipotesis melalui analisis

uji t-test untuk membuktikan keefektifan bimbingan klasikal dengan problem based

learning untuk meningkatkan karakter kerjasama siswa.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data yang dilakukan

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan karakter kerjasama siswa sebelum dan

sesudah diberikan bimbingan klasikal dengan metode problem based learning serta

bimbingan klasikal dengan metode problem based learning efektif untuk

meningkatkan karakter kerjasama pada siswa. hasil uji perhitungan t-test diatas

diperoleh t hitung sebesar -14.067, dengan df=37 sehingga nilai t tabel menjadi

2.711. dalam pengambilan keputusan hipotesis berdasarkan nilai t hitung yaitu jika

t hitung > t tabel = Ho ditolak, jadi t hitung = 14.067 > t tabel = 2.711 maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dengan

metode problem based learning merupakan salah satu metode layanan yang efektif

digunakan dalam rangka peningkatan karakter kerjasama pada siswa.

Sehubungan dengan hasil penelitian diatas diharapkan guru BK dapat

mengupayakan peningkatan karakter kerjasama dengan memebrikan layanan

klasikal,konseling kelompok ,konseling individu dan bimbingan kelompok dengan

mengapilkasikannya menggunakan berbagai metode untuk dapat meningkatkan

karakter tersebut

Kata kunci: bimbingan klasikal;problem based learning; karakter kerjasama

Page 8: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ . i

PERNYATAAN .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

PRAKATA ................................................................................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

1. BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 12

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 13

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 13

2. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 15

2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 15

2.2 Karakter Kerjasama................................................................................ 19

2.2.1 Karakter ............................................................................................... 19

2.2.2 Kerjasama ........................................................................................... 20

2.3 Bimbingan Klasikal dengan Problem Based Learning .......................... 28

2.3.1 Bimbingan Klasikal ............................................................................ 28

2.3.2 Problem Based Learning ................................................................... 30

2.3 Kerangka Berfikir .................................................................................. 35

2.4 Hipotesis ................................................................................................ 37

3. BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................... 38

3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 38

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................. 40

Page 9: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

ix

3.4 Populasi dan Subyek Penelitian ............................................................. 42

3.4 Instrument Pengumpulan Data ............................................................... 44

3.5 Teknik dan Pengumpulan Data .............................................................. 46

3.6 Teknik Analisis Data .............................................................................. 47

4. BAB 4 PEMBAHASAN ......................................................................... 49

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 49

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 61

4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 70

5. BAB 5 PENUTUP ................................................................................. 72

5.1 Simpulan ................................................................................................ 72

5.2 Saran ...................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 73

Page 10: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Tabel Treatment ................................................................................... 39

3.2 Tabel Skala Likert ................................................................................. 43

3.3 Kisi-Kisi Instrument sebelum uji validitas........................................... 44

4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Pre-test ....................................................... 49

4.2 Hasil Skor Karakter Kerjasama Sebelum Layanan ................................ 49

4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Post-test ...................................................... 50

4.4 Hasil Skor Karakter Kerjasama Setelah Layanan .................................. 51

4.5 Perbandingan Skor Karakter Kerjasama Setiap Siwa ............................ 52

4.6 Perbandingan Skor Indikator Karakter Kerjasama ............................... 54

4.7 Distribusi Frekuensi Indikator 1 ........................................................... 55

4.8 Distribusi Frekuensi Indikator 2 ........................................................... 56

4.9 Distribusi Frekuensi Indikator 3 ............................................................ 57

4.10 Distribusi Frekuensi Indikator 4 ............................................................ 58

4.11 Distribusi Frekuensi Indkator 5 ........................................................... 59

4.12 Tabel Uji Normalitas Data ..................................................................... 60

4.13 Tabel Uji T-Test .................................................................................... 61

Page 11: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.3 .Kerangka Berfikir.................................................................................. 36

3.1 Desain peneitian ................................................................................... 37

3.2 Hubungan Variabel .............................................................................. 40

3.3 Validitas Instrumen .............................................................................. 45

3.4 Reabilitas Instrumen............................................................................. 46

3.5 Uji Hipotesis ........................................................................................ 47

Page 12: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.1 Pedoman wawancara ............................................................................ 79

1.2 Hasil Wawancara ................................................................................. 78

1.3 Instrument Studi Pendahuluan ............................................................. 80

1.4 Hasil Studi Pendahuluan ....................................................................... 82

3.1 Rencana Pelaksanaan Layanan ........................................................... 83

3.2 Kisi-kisi Skala Karakter Kerjasama Sebelum Try Out ..................... 123

3.3 Skala Karakter Kerjasama Sebelum Try Out ........................................ 125

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen skala Karakter Kerjasama ..................... 129

3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrument skala Karakter Kerjasama ................ 130

4.1 Kisi-Kisi Skala Karakter Kerjasama Setelah Try Out........................... 131

4.2 Skala Karakter Kerjasama Setelah Try Out .......................................... 133

4.3 Hasil Layanan......................................................................................... 137

4.4 Hasil Tabulasi Post-test .......................................................................... 155

4.5 Hasil Tabulasi Pre-Test .......................................................................... 157

4.6 Grafik Perbandingan Nilai Karakter Kerjasama .................................... 159

5. Hasil Uji Normalitas .............................................................................. 160

6. Hasil Uji T-test ...................................................................................... 160

7. Surat Izin Penelitian.............................................................................. 161

8. Dokumentasi ......................................................................................... 164

Page 13: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan karakter saat ini menjadi prioritas utama dalam kependidikan,

karena memiliki peran dan fungsi yang sangat besar. Hal ini ditunjukkan dalam

Hendarman ,dkk (2016) yang menyatakan bahwa penguatan karakter bangsa

menjadi salah satu butir Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo melalui

Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Komitmen ini ditindaklanjuti dengan

arahan Presiden kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengutamakan

dan membudayakan pendidikan karakter di dalam dunia pendidikan.Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter penerus

bangsa melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan

sejak tahun 2016. Hal ini menujukkkan bahwa pendidikan memang sangat

dibutuhkan dan menjadi sebuah keharusan.

Setiap individu pasti memiliki karakter, karakter merupakan watak, tabiat,

akhlak, atau kepribadian individu yang dipengaruhi dari hasil internalisasi berbagai

kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang,

berpikir, bersikap, dan bertindak Hasan (2010).Sementara itu Ikhwanudin (2012)

menyatakan bahwa karakter adalah ciri atau watak yang membedakan dengan orang

lain. Pendapat lain menurut Scerenko(1997) karakter merupakan ciri atau atribut

yang membentuk dan menjadi pembeda dari ciri pribadi, etnis dan kompleksitas

mental dari seseorang,kelompok atau bangsa lebih lanjut dijelaskan bahwa karakter

Page 14: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

2

deskripsi dari atribut, ciri-ciri atau kemampuan seseorang dalam Samani (2012:42).

Karakter mengacu kepada nilai Pancasila sebagai nilai dasar yang dimiliki oleh

individu bersumber dari olah hati, olahraga, olah rasa dan karsa dalam Samani

(2012:24). Karakter adalah sebuah kebiasaan yang menjadi sifat alamiah, dalam hal

ini karakter dari seseorang dapat dilihat dari ketrampilan, pengetahuan dan sikap

yang dimilikinya Samrin (2016). Karakter adalah sebuah gambaran atau watak yang

dimiliki individu dan dapat mempengaruhi individu dalam bersikap, berpandangan

serta berfikir terkait dengan nilai yang diyakini yang membentuk idetitas diri atau

atribut diri yang tentunya membentuk sebuah ketrampilan sosial bagi individu.

Keterampilan merupakan salah satu unsur dalam karakter ,yang dapat

diartikan sebagai sebuah perilaku atau sikap yang spesifik yang dilakukan secara

benar sesuai situasi dan kondisi yang dihadapi serta ketrampilan merupakan sesuatu

yang dapat dipelajari dalam Adistya (2013). Sedangkan keterampilan sosial

merupakan bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan oleh individu

ketika berinteraksi dengan oranglain disertai dengan ketepatan dan kecepatan

sehingga memberikan kenyamanan bagi orang yang berada di sekitarnya Chaplin

dalam Suhartini (2004:18). Pengetahuan juga merupakan salah satu unsur penting

dalam karakter yang dimiliki oleh individu. Pengetahuan adalah nilai keutamaan

tentang fungsi kognitif. Peterson & Seligman (2004, p. 29) mengemukakan terdapat

lima kekuatan yang meliputi pengetahuan kreatif, rasa ingin tahu, mencintai

pembelajaran, berfikir kritis dan terbuka serta perspektif.Salah satu nilai karakter

yang dapat ditanamkan adalah nilai kerjasama.. Kekuatan ini dapat diidentifikasi

dari minat mencari keterbaruan, mencari informasi, dan terbuka terhadap

Page 15: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

3

pengalaman baru dalam pendidikan karakter Hidayat (2018). Unsur ketiga dalam

karakter seseorang adalah sikap dan perilaku. Sikap sesorang diwujudkan dalam

perilaku orang tersebut dan perilaku akan dilihat orang lain dan itu akan membuat

orang lain menilai bagaimanakah karakter orang tersebut. Bahkan dari sikap dan

perilaku tersebut orang lain cenderung menilai sebagai cerminan karakter seseorang

tersebut, walaupun hal yang dilihat orang lain tidak tentu benar Siswati (2018).

Diamana karakter disini adalah faktor yang menjadi penentu ketepatan sikap dari

individu.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter merupakan watak atau

ciri dari tiap individu yang mempengaruhi dalam bersikap yang bersumber dari

nilai-nilai.Dalam karakter yang dimiliki unsur pengetahuan sebagai bagaian dari

segi kognitif yang mencoba memahami informasi dan pengetahuan berupa nilai dan

normas yang nantinya diresapi dan diwujudkan dalam sikap yang menjadi hasil dari

pemahaman karakter yang dapat dilakukan secara terampil sebagai sebuah

ketrampilan dalam menentukan sikap yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang

dihadapi yang mencadi atribut atau ciri dari individu itu sendiri.

Program dalam pendidikan karakter mampu menerapkan kualitas

patriotisme, tanggung jawab, kewarganegaraan, dan kebaikan; hormat pada

otoritas, kebebasan,kehidupan dan properti pribadi; kejujuran,amal, kontrol diri,

toleransi ras, etnis, dan agama, dan kerja sama dalam Pala (2011). Bentuk dari

karakter yang positif menurut Barbara dalam Yulianti (2016) adalah (1) peduli, (2)

sadar akan komunikasi (3) Mau berkerjasama (4) adil (5) rela memaafkan (6) jujur

(7) menjaga hubungan (8) hormat sesama (9) tanggung jawab (10) mengutamakan

Page 16: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

4

keselamatan. Selaras dengan hal tersebut dalam Hendarman,dkk (2016) Gerakan

PPK harus dapat mengembangkan kecakapan dan karakter yang dibutuhkan oleh

peserta didik untuk hidup pada Abad XXI menyebutkan bahwa dalam gotong-

royong yang mana sub dari point tersebut terdapat karakter kerjasama yang

mencerminkan tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu

menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

bersahabat dengan orang laindan memberi bantuan pada mereka yang miskin,

tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Jadi salah satu point yang ditekankan

adalah adanya karakter kerjasama.

Kerja sama adalah bekerja secara bersama-sama yang membentuk rasa

solidaritas dan persatuan untuk meringankan pekerjaan dan mewujudkan tujuan

bersama. Kerjasama merupkan bentuk proses sosial yang memiliki aktivitas

tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membatu

dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing dalam Putri (2017).

Kerjasama (Cooperation) adalah adanya keterlibatan secara pribadi diantara kedua

belah pihak dami tercapainya penyelesaian masalah yang dihadapi secara optimal

(Sunarto, 2000) dalam Sari (2). Kerjasama dapat terjadi apabila ada interaksi yang

baik,dilakukan oleh seluruh komponen yang ada dalam tim.Individu yang terdapat

dalam tim saling berhubungan,saling berinteraksi,saling ketergantungan,bahkan

saling mempengaruhi satu dan lainya Novarinda,t dkk (2). Berdasarkan beberapa

pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa karakter kerjasama adalah sebuah ciri

yang menunjukkan adanya kemampuan dalam pross sosial yang dilakukan oleh

individu,adanya keterlibatan aktif dan kolaboratif antar individu dalam berinteraksi

Page 17: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

5

untum mencapai tujuan yang dikehendaki bersama yang didalamnya mengandug

unsur saling tolong menolong dan menghargai peran dari setiap individu.

Kerjasama sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Dalam pendidikan

selain sebagai wujud karakter kerjasama antar siswa juga sangat diperlukan dalam

kegiatan pemebelajaran dan memepersiapakan siswa agar dapat aktif dan

berkolaboratif ke depanya. Hal ini ditunjukkan bahwa Karakter kerja sama penting

dimiliki oleh setiap siswa pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, karena karakter

tersebut mampu melatih siswa dalam memahami, merasakan, dan melaksanakan

aktivitas kerja sama guna mencapai tujuan bersama Rukiyati (2014). Selain itu

kemampuan kerja sama mampu meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan

berinteraksi, serta melatih siswa beradaptasi dengan lingkungan baru Yulianti

(2016). Pentingya kerja sama ternyata tidak hanya sebatas pada pendidikan dasar

saja akan tetapi telah menjadi sebuah pardigma dalam dunia pendidikan yang mana

kerja sama menjadi salah satu aspek penting didalamnya.

Hal ini dijelaskan dalam BNSP 2010 frame work mengenai pembelajaran

abad 21 point (b)Keampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and

Cllaboration skills) dalam Wijaya (2016).Selain pokok dari gerakan PPK harus

dapat mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh peserta didik

untuk dapat bertahan hidup di Abad XXI (antara lain kecakapan berpikir kritis dan

kreatif, penguasaan berbahasa, kemampuan komunikasi,bekerja sama dan gotong

royong, kecakapan beradaptasi, semangat ingin tahu dan berimajinasi, dan literasi)

Hendarman (2016). Serta sentimen kerja kolektif menuntut karyawan terampil yang

kreatif, inovatif, kolaboratif dan pemain tim,bukan hanya sebagai anggota

Page 18: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

6

kelompok saja D.Diane (2013) yang nantinya tentu akan menjadi sebuah kebutuhan

dari peserta didik dalam menyongsong dunia kerja. Dari pernyataan diatas kita

dapat mnarik kesimpulan bahwa saat ini pada era abad 21 pendidikan juga

membutuhkan suatu karakter yang sangat krusial yaitu nilai kerjasama,nilai kerja

sama yang ditanamkan sejak dini maka akan meningkatkan kepercayaan

diri,berinteraksi dan juga menjadi framework bagi pembelajaran di abad ke -21.

Pendapat dari Akindele (2012) menyatakan kesimpulan dari penelitian yang

dilakukanya adalah para siswa juga mengklaim bahwa kerjasama membuka jalan

komunikasi; membangun kepercayaan, mengembangkan kesadaran diri dan orang

lain. Di Selain itu, mereka mengatakan bahwa kerjasama mengembangkan

keterampilan interaksi positif, dan mendorong kualitas mendengarkan dan

penggunaan keterampilan komunikasi lainnya seperti keterampilan komunikasi

antar budaya. Para siswa menambahkan bahwa jika kerjasama sering dilakukan di

kelas, itu akan membantu mempersiapkan mereka untuk bagaimana berinteraksi

dengan orang-orang di dunia kerja Ini memupuk keterampilan resolusi konflik,

keterampilan kepemimpinan, komunikasi antarpribadi / antarbudaya, penelitian,

penulisan, dan keterampilan presentasi dll.

Akan tetapi terdapat hambatan dalam pengembangan karakter kerjasama.

Salah satunya tidak lepas dari dampak globalisasi yang mana diungkapkan bahwa

saat ini kita menyaksikan tercerabutnya akar spritualitas dari panggung kehidupan,

salah satunya disebabkan oleh pola hidup global yang serba dilayani perangkat

teknologi yang serba canggih namun penuh persaingan hidup yang ketat sehingga

muncullah pola hidup individualisme (kebebasan berbuat sesuai keinginan),

Page 19: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

7

materialisme (lebih mementingkan materi), dan hedonisme (kesenangan atau

kenikmatan) dalam Iskandar (2012). Masalah lain yang dihadapi sekarang ini

adalah kerja sama siswa yang belum optimal. Permasalahannya adalah mereka

pergi ke sekolah, tetapi cara belajar hanya terbatas mendengarkan keterangan guru

dan kurang berupaya memahami isi bidang studi yang diajarkan oleh guru, dan pada

saat ujian mereka mengungkapkan kembali isi bidang studi yang telah mereka

hafalkan. Belajar yang seperti itu merupakan cara yang gagal mencapai tujuan

belajar dalam arti yang sesungguhnya .Pembelajaran yang hanya berorientasi pada

hasil belajar semata, tentu akan memberikan dampak kurang positif pada siswa

karena siswa akan cenderung individualistis, kurang bertoleransi, dan jauh dari

nilai-nilai kebersamaan Rosita,Ita (2019)

Hal tersebut didukung dengan hasil wawancara guru bimbingan konseling

di sebuah sekolah, ditemukan bahwa ada beberapa masalah terkait dengan

kerjasama yang mulai luntur. Antara lain ditemukan bahwa ada siswa yang lebih

senang bekerja sendiri daripada berkelompok,kemudian terdapat siswa yang kurang

tanggung jawab dalam mengikuti kegiatan kerjasama dalam kelompok. Adanya

siswa yang tidak aktif dan juga terlalu mendominasi dalam diskusi sehingga teman

lain dalam kelompok menjadi malas, ditemukan pula siswa yang kurang bisa

bekerjasama, ditemui pula siswa yang kurang bisa dalam mengutarakan pendapat

dan cenderung pasif dalam kegiatan kelompok, cederung ada siswa yang dianggap

rajin yang selalu mengerjakan tugas dalam kelmpok.

Hal tersebut juga diungkap dalam angket yang dibagikan kepada siswa kelas

terkait dengan kerjasama pada siswa yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa

Page 20: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

8

items yang menonjol antara lain adalah (1) sebanyak 63,3 % siswa menjawab

bahwa dalam kerja kelompok yang didalamnya melibatkan proses kerja sama

terdapat siswa yang menggantungkan diri pada siswa lainya, (2) Adanya teman

yang ingin mendominasi dalam kerja kelompok sebanyak 56.7%, (3) 48,3%

menyatakan bahwa terdapat teman yang sering melalaikan tanggung jawabnya

dalam bekerjasama, (4) sebanyak 41,63 % menyatakan bahwa terdapat teman yang

kurang percaya diri dalam berpendapat, (5) terdapat teman yang hanya mau

bekerjasama dengan teman yang pandai dan disukai 53.3 % . Hal diatas sejalan

dengan apa yang diungkapkan oleh guru di kelas utamnaya hal tersebut terjadi

selama proses pembelajaran.

Hal ini tentu tidak sesuai dengan pendapat Johnson dan Johnson (1991),

karakteristik kerjasama terlihat dari adanya lima komponen yang melekat pada

program kerjasama tersebut, yakni: (1) adanya saling ketergantungan yang positif

diantara individu-individu dalam kelompok tersebut untuk mencapai tujuan ,(2)

adanya interaksi tatap muka yang dapat meningkatkan sukses satu sama lain

diantara anggota kelompok, (3) adanya akuntabilitas dan tanggungjawab personal

individu, (4) Adanya keterampilan komunikasi interpersonal dan kelompok kecil,

(5) Adanya keterampilan bekerja dalam kelompok dalam Wulandari (2015). Hal

diatas tentunya harus segera diperbaiki dan dapat dilakukan upaya pencegahanya

melalui penanaman karakter dengan adanya penerapan pendidikan karakter maka

diharapakan siswa tetap dapat memiliki nilai karakter terutama karakter kerja sama

yang nantinya sagat diperlukan bagi siswa.

Page 21: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

9

Salah satu bagian dari pendidikan adalah bimbingan dan konseling yang

juga memegang peranan dalam pendidikan karakter di Indonesia. Hal ini

ditunjukkan dari simpulan penelitian yang menyatakan bahwa peran bimbingan

konseling tidak semata-mata menyelesaikan masalah pada siswa namun juga

berperan aktif untuk menanamkan karakter positif pada siswa dan juga sikap

prososial. Mariana,dewi (2016). Dari pengertian diatas kita bisa menarik

kesimpulan bahwa bimbinga konseling dapat menanamkan karakter termasuk

kerjasama didalamnya. Bimbingan konseling dapat dilakukan secara

klasikal,kelompok maupun individu. Dalam hal ini karena kebutuhan dari

penanaman mencakup siswa secara luas maka dapat dilakukan melui bimbingan

klasikal atau kelompok agar lebih efektif dan efisien. Bimbingan klasikal yaitu

layanan bimbingan yang sasaranya pada seluruh siswa dalam kelas atau gabungan

beberapa kelas dalam Supriyo (2010:5).

Salah satu layanan yang dapat diberikan dalam bimbingan klasikal dengan

layanan infromasi yang termasuk dalam layanan dasar dalam BK Komperhensif,

dimana layanan ini bertujuan memberikan informasi, pemahaman serta ketrampilan

bagi siswa. Fungsi dari bimbingan klasikal adalah fungsi pemahaman dan

pencegahan. Supriyo (2010:19-23). Yang tentu sangat ideal untuk menanamkan dan

mencegah hilangnya nilai dan karakter kerja sama bagi siswa. Salah satu metode

dalam pengajaran klasikal yaitu dengan menggunakan model pembelajaran PBL

atau problem based learning. Yaitu model pembelajaran yang berbasi dari

masalah.Problem based learning merupakan salah satu cara atau metode yang tepat

dalam mengajarkan pendidikan karakter. Hal ini sesuai dengan rekomendasi yang

Page 22: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

10

menyatakan bahwa Pembelajaran dengan model Problem Based Learning juga

direkomendasikan dalam pendidikan karakter hal ini ditunjukkan dari Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran

adalah model Problem Based Learning yang dalam penerapannya berorientasi pada

pendidikan karakter Pramandaputri,n.e (2016).

Tujuan dari model problem based learning adalah mendorong kerjasama

dalam menyelesaikan tugas,mendorong pengamtan dan dialog dengan orang lain,

melibatkan mahasiswa /siswa dalam penyelidikan pilihan yang memungkinkan

mahasiswa/siswa mengintepretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata

dengan pemahamanya sendiri,berusaha membantu mahasiswa menjadi pembelajar

yang mandiri dan aktif dalam Supriyo (2010:58). Model ini tentu cocok

dikembangkan dan diterapkan untuk menumbuhkan karakter pada siswa.

Penggunaan metode Problem Based Learning dalam bimbingan klasikal

seperti pada penelitian dari Yusnia,I (2015) yang menyatakan bahwa guru bk telah

memberikan bimbingan klasikal dengan ceramah di kelas sebagai upaya

pencegahan, tetapi cara ini masih belum berhasil karena siswa kurang antusias dan

masih belum memahami bahaya rokok bagi kesehatan. Lalu sebagai gantinya

dengan diterapkan metode problem based learning dalam format kelompok yang

menunjukkan hasil yaitu meningkatkan sikap tidak merokok pada siswa.

Selanjutnya dalam Zuliadi (2017) yang bertujuan mengetahui efektifitas bimbingan

klasikal menggunakan problem based learning untuk meningkatkan perencanaan

karir siswa. Berdasarkan hasil penelitian pre-test dan post test pada kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan

Page 23: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

11

akan tetapi kelompok kontrol lebih rendah karena tidak menggunakan metode

Problem Based Learning.

Penelitian terdahulu membuktikan bahwa problem based learning dapat

digunakan untuk menumbuhkan sikap dan karakter prososial antara lain. Terdapat

perbedaan sikap demokratis yang signifikan antara kelas yang menerapkan model

pembelajaran problem based learning dengan ceramah Nurcahyo (2013), hal ini

diperkuat dengan hasil penelitian penggunaan model pembelajaran problem based

learning dapat meningkatkan pencapaian sikap sosial tanggung jawab, kejujuran

dan kepedulian pada pembelajaran tematik siswa kelas V SD Negeri 2 Ngaru-aru

Banyudono Boyolali tahun ajaran 2014/2015 dalam Hanifah (2015).

Selain itu penelitian dengan model Problem Based Learning dapat

meningkatan kemampuan siswa dalam mengembangkan kepedulian sosial dan

lingkungan hidup, yang dapat dilihat dari penerapan kehidupan sehari-hari dengan

kebiasaan menjaga lingkungan hidup dan memupuk kepedulian sosial.penelitian

lain juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan

kebiasaan belajar siswa dalam mengikuti bimbingan klasikal dengan metode

problem based learning pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan yaitu

bimbingan klasikal dengan metode problem based learning dengan kelompok

kontrol yang tidak diberi perlakuan bimbingan klasikal dengan metode problem

based learning dalam Nova (2016).

Terdapat perbedaan sikap demokratis yang signifikan antara kelas yang

menerapkan model pembelajaran problem based learning dengan ceramah

Nurcahyo (2013), hal ini diperkuat dengan hasil penelitian penggunaan model

Page 24: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

12

pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan pencapaian sikap sosial

tanggung jawab, kejujuran dan kepedulian pada pembelajaran tematik siswa kelas

V SD Negeri 2 Ngaru-aru Banyudono Boyolali tahun ajaran 2014/2015 dalam

Hanifah (2015).Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Izza (2016) menyatakan

bahwa hasil penelitian penerapan model pembelajaran problem based learning

dapat meningkatkan karakter siswa dan kemampuan memecahkan masalah pada

materi sistem pencernaan. Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat disimpulka

bahwa Problem based learning dapat diggunkan untuk menumbukan nilai karakter

terutama karakter terkait dengan dunia pendidikan yang nantinya dibutuhkan oleh

siswa .

Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian berbasis eksperimen dengan judul “Layanan Bimbingan Klasikal dengan

Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Karakter Kerjasama pada

Siswa” yang nantinya diharapkan mampu meningkatkan nilai karakter positif pada

siswa terutama penanaman karakter kerja sama yang saat ini sangat dibutuhkan

dalam dunia pendidikan dan juga dunia karir yang akan dijalani oleh para siswa di

masa mendatang.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas maka dalam

penelitian ini dirumuskan masalah yaitu :

1. Bagaimanakah tingkat karakter kerjasama siswa sebelum diberikan bimbingan

klasikal dengan metode Problem Based Learning ?

Page 25: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

13

2. Bagaimanakah tingkat karakter kerjasama siswa sesudah diberikan bimbingan

klasikal dengan metode Problem Based Learning ?

3. Apakah bimbingan klasikal dengan metode Problem Based Learning efektif

untuk meningkatan karakter kerja sama siswa?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka penelitian

ini memiliki tujuan yaitu :

1. Tujuan Umum

Meningkatkan karakter kerja sama siswa melalui pemberian bimbingan klasikal

dengan metode Problem Based Learning pada siswa di SMA Negeri 1 Boyolali

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tingkat karkter kerjasama sebelum diberikan bimbingan klasikal

metode Problem Based Learning pada siswa di SMA Negeri 1 Boyolali

2. Mengetahui tingkat karkter kerjasama sesudah diberikan bimbingan klasikal

dengan metode Problem Based Learning pada siswa di SMA Negeri 1 Boyolali

3. Membuktikan keefektifan bimbingan klasikal dengan metode Problem Based

Learning pada siswa di SMA Negeri 1 Boyolali

1.4 Manfaat

Berdasarkan tujuan penelitan yang telah diungkapkan diatas maka,manfaat

penelitian sebagai berikut :

Page 26: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

14

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi untuk pemberian

bimbingan klasikal metode Problem Based Learning pada siswa dalam rangka

meningkatkan karakter pada siswa terutama karakter kerjasama

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkandapat menjadi rujukan bagi kepala sekolah dapat

membuat kebijakan terkait pengembangan karakter kerjasama siswa di SMA

Negeri 1 Boyolali.

2.Bagi Guru BK / Konselor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi model layanan Bimbingan dan

Konseling di sekolah oleh guru BK/Konselor terkait bagaimana penerapan

bimbingan klasikal metode Problem Based Learning pada siswa dalam rangka

meningkatkan karakter pada siswa terutama karakter kerjasama.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai

layanan infromasi dengan metode Problem Based Learning pada siswa sebagai

upaya peningkatan pendidikan karakter.

Page 27: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

15

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan apakah bimbingan

klasikal yang dikombinasikan dengan metode problem based learning efektif untuk

meningkatkan karakter kerjasama yang dimiliki oleh siswa.Pendidikan pada era ini

tidak hanya terfokus pada apa yang disebut sebagai pendidikan akademik akan

tetapi juga mengacu kepada sisi lain yaitu pendidikan karakter.Oleh karena itu

penelitian ini merujuk kepada penelitian yang relevan dan lebih dahulu dilakukan

sebagai dasar dari penelitian ini.

Penelitian pertama yang berjudul “The Need For Character Education”

yang dilakukan Pala 2011, selain itu juga diungkapkan bahwasanya program dalam

pendidikan karakter harus menekankan kualitas patriotisme, tanggung jawab,

kewarganegaraan, dan kebaikan; menghormati otoritas, kehidupan, kebebasan, dan

properti pribadi; kejujuran; amal; kontrol diri; toleransi ras, etnis, dan agama; dan

kerja sama, dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya

pendidikan tidak hanya terfokus dalam segi akademik namun juga karakter sebagai

penunjang keberhasilan tujuan pendidikan. Perbedaan yang ada dengan penelitian

yang dilakukan dimana pada penelitian ini karakter yang berusaha ditingkatkan

secara adalah karakter kerjasama dengan menggunakan problem based learning

dan dalam penelitian diatas lebih membahas mengenai faktor, manfaat, pentingnya

dan implementasi nilai karakter dalam pendidikan.

Page 28: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

16

Penelitian ke dua yang dilakukan oleh Iskandar 2012 erkait dampak

globalisasi dengan judul “Individualisme, Materialisme dan Hedonisme” yang

mana diungkapkan bahwa saat ini kita menyaksikan tercerabutnya akar spritualitas

dari panggung kehidupan, salah satunya disebabkan oleh pola hidup global yang

serba dilayani perangkat teknologi yang serba canggih namun penuh persaingan

hidup yang ketat sehingga muncullah pola hidup individualisme (kebebasan berbuat

sesuai keinginan), materialisme (lebih mementingkan materi), dan hedonisme

(kesenangan atau kenikmatan). Yang mana sikap individulisme ini diartikan bahwa

sebagai manusia lebih cendurung untuk dapat bertindak sesuai kehendaknya dan

tidak membutuhkan orang lain, padahal kodrat manusia adalah sebagai mahluk

social yang membutuhkan satu dan lainya. Perbedaan dengan penelitian yang

dilakukan bahwa dampak globalisasi yang salah satunya sikap individualisme

bertentangan dengan karakter kerjasama yang dalam penelitian ini akan

ditingkatkan.

Penenlitian ketiga oleh Akindele 2012 penelitian yang berjudul “Enhancing

Teamwork and Communication Skills Among First Year Students at the University

of Botswan” menyatkan kesimpulan dari penelitian tersebut adalah para siswa juga

mengklaim bahwa kerjasama membuka jalan komunikasi, membangun

kepercayaan, mengembangkan kesadaran diri dan orang lain. Upaya dalam

meningkatkan kerjasama atau kerja tim dalam penelitian tersebut dengan

menerapkan pembelajaran atau tugas dengan membagi siswa menjadi beberpa

kelompok. Perbedan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah metode yang

digunakan dalam upaya peningkatan kerjasama dimana pada penelitian yang akan

Page 29: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

17

dilakukan menekankan pemberian bimbingan klasikal dengan metode problem

based learning.

Penelitian keempat yang dilakukan oleh D.Diane 2013 dengan judul

“Teams That Work : Preparing Student Teams For The Workplace” , sistem

pendidikan kita saat ini juga harus berkembang untuk memenuhi kebutuhan

pengusaha dan sentimen kerja kolektif menuntut pekerja terampil yang kreatif,

inovatif, kerjasama dan pemain tim,bukan hanya sebagai anggota kelompok saja.

Yang menjadi point penting dalam kesimpulan penelitian tersebut adalah

kemampuan kolabratif atau bekerjasama sangat diperlukan dalam dunia kerja saat

ini sebagai sebuah tuntutan, sehingga sesuai tujuan dari penelitian ini adalah

meningkatkan karakter kerjasama yang tidak hanya sebagai pertimbangan di dunia

pendidikan namun menyiapkan siswa kearah jenjang karir selanjutnya. Pada

penelitian ini hal tersebut sebagai penguat akan pentingnya peningkatan karakter

kerjasama. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian

sebelumnya membahas kerjasama sebagai sebuah skill atau kemampuan yang harus

dimiliki sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakter

kerjasama.

Penelitian kelima yang dilakukan Nurcahyo 2013 dengan judul “ Efektifitas

Penggunaan PBL Terhadap Peningkatan Sikap Demokratis dan Hasil Belajar PKN

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Wonosari” menunjukkan adanya perbedaan sikap

demokratis yang signifikan antara kelas yang menerapkan model pembelajaran

problem based learning dengan ceramah Nurcahyo (2013) . Perbedaan yang

diungkap dalam penelitian ini adalah karakter yang ditingkatkan dimanana pada

Page 30: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

18

penelitian ini berupaya meningkatkan karakter kerjasama siswa serta diterapkan

dalam layanan bimbingan dan konseling, dan pada penelitian terdahulu berfokus

tehadap sikap demokratis siswa dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKN.

Penelitian ke enam yang dilakukan Hanifah 2015, menyatakan bahwa

penggunaan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

pencapaian sikap sosial tanggung jawab, kejujuran dan kepedulian pada

pembelajaran tematik siswa kelas V SD Negeri 2 Ngaru-aru Banyudono Boyolali

tahun ajaran 2014/ 2015 . Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah

dimana penelitian ini memilih subyek penelitian siswa SMA serta pengembangan

karakter pada penelitian ini adalah karakter kerjasama.Dan pada penelitian

sebelumnya menunjuk siswa SD sebagai subyek penelitiannya.

Penelitian ke tujuh yang dilakukan oleh Izza (2016) “Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Karakter Siswa dan

Kemampuan Memecahkan Masalah pada Materi Sistem Pencernaan” menyatakan

bahwa hasil penelitian penerapan model pembelajaran problem based learning

dapat meningkatkan karakter siswa dan kemampuan memecahkan masalah pada

materi sistem pencernaan dalam pembelajaran biologi. Perbedaan yang mendasar

dengan penelitian diatas adalah, penelitian yang akan dilakukan menggunakan

bimbingan klasikal yang juga menerapkan model problem based learing dalam

rangka peningkatan karakter kerjasama pada siswa yang diterapkan dalam layanan

bimbingan dan konseling berupa penerapan bimbingan klasikal sedangkan

penelitian diatas dilakukan dala pembelajaran biologi dan terfokus pada

ketrampilan pemecahan masalah.

Page 31: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

19

2.2 Karakter Kerjasama

Merupakan salah satu karakter yang diharapkan muncul pada diri siswa

berupa ketrampilan kolaborasi, yang nantinya sesuai bahasan dalam latara belakang

dan penelitian terdahulu sangat bermanfaat dan sangat dituntut di era abad ke 21.

2.2.1 Karakter

Secara garis besar karakter merupakan cerminan dari kepribadian

seseorang. Dimana hal tersebut bisa bersifat positif ataupun negatif. Saat ini

pendidikan yang dicanangkan tidak jauh dari yang disebut sebgai pendidikan

karakter.

2.2.1.1. Pengertian

Hasan (2010) mengemukakan bahwa karakter adalah watak, tabiat, akhlak,

atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai

kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang,

berpikir, bersikap, dan bertindak. Pendapat lain menurut Scerenko (1997)

medifinisikan karakter sebagai atribut atau ciri yang membentuk dan membedakan

ciri pribadi, ciri etnis dan kompleksitas mental dari seseorang, suatu kelompok atau

bangsa,lebih lanjut juga dijelaskan bahwa karakter bisa didefinisikan sebagai suatu

deskripsi dari atribut, ciri-ciri atau kemampuan seseorang Samani (2012:42).

Karakter sendiri bisa disebut sebagai ciri yang menjadi ikon atau khas dari tiap

individu yang nantinya digunakan dalam kehidupan sehari-hari semisal dalam

bertindak, berpandangan dan sebagai bentuk kemampuan yang dimiliki oleh

individu.

Page 32: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

20

2.2.1.2. Bentuk Karakter Positif

Karakter yang baik meliputi tiga komponen utama, yaitu: moral knowing,

moral feeling, moral action. Moral knowing meliputi: sadar moral, mengenal nilai-

nilai moral, perspektif, penalaran moral, pembuatan keputusan dan pengetahuan

tentang diri. Moral feeling meliputi: kesadaran hati nurani, harga diri, empati,

mencintai kebaikan, kontrol diri dan rendah hati. Moral action meliputi kompetensi,

kehendak baik dan kebiasaan dalam Rukiyati (2014). Karakter dasar menurut

Agustian (2012) merumuskan beberapa karakter dasar yang sama yakni jujur,

tanggung jawab, adil, peduli, dan kerja sama.Selain itu, Barbara dalam Yulianti

(2016) juga mengungkapkan sepuluh karakter yang ada dalam diri individu, yaitu:

(1) peduli, (2) sadar akan berkomunikasi, (3) mau melakukan kerja sama, (4) adil,

(5) rela memaafkan, (6) jujur, (7) menjaga hubungan, (8) hormat terhadap sesama,

(9) bertanggungjawab, dan (10) mengutamakan keselamatan.

Disini kerjasama merupakan salah satu nilai karakter dasar yang tentunya

setiap individu harus memiliki karakter tersebut karena karakter tanggung jawab

dan kerjasama dianggap lebih penting dibandingkan karakter lainya dalam

Yulinti,dkk (2016) . Karakter diatas merupakan karakter yang bisa dimiliki oleh

setiap siswa yang dapat menunjang kehidupanya.

2.2.2 Kerjasama

Dalam dunia pendidikan setiap siswa diharapkan dapat memiliki karakter

yang posistif yang dapat menunjang kehidupan dimasa mendatang sebagai penerus

bangsa. Salah satu karakter yang diharapkan muncul dan dimiliki oleh siswa adalah

Page 33: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

21

karakter kerjasama yang menjadi tuntutan di era saat ini. Kerjasama dapat diartikan

saling bantu dan bekerja secara bersama untuk mencapai sebuah tujuan bersama.

2.2.2.1. Pengertian Kerjasama

Kerjasama merupakan salah satu karakter positif yang diharapkan dapat

tumbuh pada siswa . Kerjasama banyak dianggap sebagai kerja secara bersama-

sama atau kerja tim yang pada ahkirnya untuk menuju sebuah tujuan yang telah

disepakati bersama. Kerjasama (Cooperation) adalah adanya keterlibatan secara

pribadi diantara kedua belah pihak dami tercapainya penyelesaian masalah yang

dihadapi secara optimal (Sunarto, 2000) dalam Sari (2). Kerjasama sendiri

merupakan salah satu kecakapan hidup dalam pendidikan karakter yaitu

kerjasama/corporation yang memiliki makna bekerjasama menuju tujuan bersama

Samani (2012:104). Kerjasama dapat terjadi apabla ada interaksi yang

baik,dilakukan oleh seluruh komponen yang ada dalam tim.Individu yang terdapat

dalam tim saling berhubungan,saling berinteraksi,saling ketergantungan,bahkan

saling mempengaruhi satu dan lainya Novarinda,tegar dkk (2). Kerjasama selain

dapat diartikan sebagi kerja bersama juga mengandung makna bahwa perlu adanya

kekompakan dan komunikasi serta hubungan yang baik didalamnya untuk

mewujudkan tujuan bersama dan adanya saling ketergantungan satu sama lain.

Kerjasama yang dilakukan secara bersama-sama disebut sebagai gotong-

royong Gurniwan (2015). Kerjasama merupkan bentuk proses sosial yang memiliki

aktivitas tertentu yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling

membatu an saling memahami terhadap aktivitas masing-masing dalam Putri

(2017).

Page 34: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

22

2.2.2.2. Tujuan Kerjasama

Kerjasama sebagai kerja secara tim selain membuat lebih cepat dan efisien

juga memiliki tujuan lainya yang mendalam.Kerjasama memiliki tujuan

diantaranya yaitu:

a memberikan pendapat tentang permasalahan dengan petanyaan, wawasan

dan pemecahan dalam kelompok

b bertukar pikiran antara teman yang satu dengan teman yang lain sehingga

teman yang tadinya tidak tahu akan menjadi tahu

c meringankan pekerjaan yang di dapat dengan membagi tugas pada

kelompok

d cepat terselesaikan pekerjaan karena dilakukan dengan bersama-sama

e menyatukan ide, gagasan ataupun pendapat kelompok dalam keputusan

bersama

Tujuan dari kerjasama menurut rumusan diatas dapat menjadikan sebuah

pekerjaan akan menjadi lebih mudah karena dipecahkan bersama dalam sebuah

kelompok serta adanya pertukaran pendapat dan penyatuan ide gagasan didlamnya

yang membuat tingkat efisiensi dan eketifitas lebih tinggi dibandingkan dengan

kerja secara individual. kerja tim/kerja sama adalah strategi yang memiliki potensi

untuk meningkatkan kinerja individu dan pengorganisasian Ingram (2000) dalam

Manzoor dkk (2011)

2.2.2.3.Pentingnya Kerjasama

Salah satu karakter yang amat ditekankan dapat dimiliki oleh siswa adalah

karakter kerjasama. Rukiyati, dkk (2014) menekankan bahwa karakter kerja sama

dapat menumbuhkan tingkat percaya diri, dengan harapan siswa mudah beradaptasi

dengan lingkungan baru. Selain itu, melalui kerja sama siswa juga dilatih untuk

mampu memahami, merasakan, dan melaksanakan segala aktivitas dalam kerja

Page 35: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

23

sama untuk mencapai tujuan bersama. Pendapat lain kemampuan kerja sama

menurut Lie (2008) bermanfaat untuk kehidupan siswa dimasa yang akan datang

karena dapat membentuk pribadi yang unggul, khususnya dalam dunia kerja dan

kehidupan bermasyarakat. Pentingya kerja sama ternyata tidak hanya sebatas pada

pendidikan dasar saja akan tetapi telah menjadi sebuah pardigma dalam dunia

pendidikan yang mana kerja sama menjadi salah satu aspek penting didalamnya.

Hal ini dijelaskan bahwa paradigma pendidikan abad 21 menekankan pada

kemampuan peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber merumuskan

permasalahan berfikir analitis dan kerja sama serta kolaborasi dalam menyelesaikan

masalah (Litbang Kemdikbud,2013) dan juga dijelaskan dalam (BNSP,2010) frame

work mengenai pembelajaran abad 21 point (b)Keampuan berkomunikasi dan

bekerjasama (Communication and Cllaboration skills) dalam Wijaya (2016). Selain

penting dalam dunia pendidikan dari awal proses pendidikan ditanamkan yaitu saat

sekolah dasar ternyata kerja sama juga menjadi salah satu karakter yang harus

dimiliki dalam menjawab tantangan di era abad ke 21,termasuk dalam studi lanjutan

seperti perguruan tinggi dan juga dalam dunia kerja saat ini juga memberikan

tuntutan akan hal tersebut.

2.2.2.4. Karakteristik Kerjasama

Menurut Johnson dan Johnson (1991), karakteristik suatu kelompok

kerjasama terlihat dari adanya lima komponen yang melekat pada program

kerjasama tersebut, yakni:

a Adanya saling ketergantungan yang positif diantara individu-individu

dalamkelompok tersebut untuk mencapai tujuan. Anggota kelompok paham

Page 36: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

24

bahwa dalam kelompok saling bergantung satu sama lain.Dalam kerja

kelompok memang ditujukan untuk mencapai sebuah tujuan bersama yang

saling menguntungkan.

b Adanya interaksi tatap muka yang dapat meningkatkan sukses satu sama lain

diantara anggota kelompok. Interaksi yang terjadi diharpakan menuntut

keterlibatan secara langsung antar angota didialm kelompok dan membentuk

suasana yang interaktif dalam mencapai tujuan bersama.

c Adanya akuntabilitas dan tanggungjawab personal individu . Salah satu hal

yang harus ada dalam kerjasama adalah sikap tanggung jawab dimana disini

anggota memiliki tugas pribadi dalam kelompok yang harus dikerjakan

sebagai peran dalam bekerjasama,selain itu memiliki kemauan dan

kesungguhan dalam bekerjasama sebagai kewajiban bersama.

d Adanya keterampilan komunikasi interpersonal dan kelompok kecil .

Dalam kerjasama setiap anggota harus memiliki kemampuan dalam

berkomunikasi agar kerjasama dapat berjalan lancar. Komunikasi ditujukan

untuk mengungkapkan maksud dan tujuan dalam bekerjasama untuk

mencapai tujuan bersama

e Adanya keterampilan bekerja dalam kelompok, ketrampilan kerjasama juga

harus ditunjang kemmapuan bekerja secara kelompok dimana dalam

kerjasama melibatkan berbagi individu bersatu untuk mencapai tujuan yang

dimaksudkan,hal tersebut tidak dapat terlaksana jika setia individu tidak

memiliki ketrampilan tersebut dan cenderung lebih individualis.

Dalam Wulandari (2015).

Page 37: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

25

Menurut Sharma(2012). Karakteristik dari kerja sama/tim yang baik adalah

sebagai berikut . Tujuan yang jelas ,bahwa semua anggota grup berkomitmen, Buka

komunikasi yang jujur,Pengambilan keputusan kooperatif ,Suasana kepercayaan

,Rasa memiliki Keterampilan mendengarkan yang baik, Partisipasi oleh semua

anggota.

Pendapat lain yang disampaikan oleh ( Maxwell.j.c, 2012: 1 – 156 )

menyatakan bahwasanya untuk dapat menjadi penggerak dalam tim yang

didalamnya melakukan kegiatan kerjasama maka haruslah memiliki 17 karateristik

sebagai berikut : Mampu menyesuaikan diri, mampu berkolaborasi, berkomitmen,

komunikatif, kompeten, dapat diandalkan, disiplin, memberikan nilai tambah,

antusias, bertindak dengan tujuan, digerakkan dengan tujuan, siap tempur, supel,

meningkatkan kemampuan diri, tidak mementingkan diri sendiri, mengutamakan

solusi dan gigih. Kemampuan dan karakteristik diatas dapat diterapkandan dimiliki

oleh setiap anggota dalam bekerjasama sehingga terjadinya dinamika dan

keuntungan yang positif dalam kerjasama sehingga lebih efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan bersama dalam kerjsama.

Dari karekteristik diatas kita mengetahui bahwa kerjasama memiliki

karakteristik yang ideal agar dapat berjalan secara optimal dan memenuhi target

yang sudah ditetapkan. Dengan memenuhi karakteristik yang ditetapkan maka

diharapkan dapat sebagai pedoman dalam bekerjasama dengan memenuhi unsur

yang ada didalamnya. Kolaborasi atau kerjasama didefinisikan sebagai tindakan

atau bekerja dengan orang lain untuk saling menguntungkan Bruce & Ricketts,

(2008). Jadi kolaborasi adalah hal utama dalam kerjasama diamana akan

Page 38: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

26

memeberikan keuntungan semua pihak. Karakter kerja sama dalam kurikulum 2013

tidak berdiri sendiri. Karakter tersebut tercakup dalam empat karakter dari tujuh

karakter yang dicantumkan pada pedoman penilaian kurikulum 2013, yakni

karakter percaya diri, santun, peduli, dan jujur. Karakter diatas diuraikan menjadi

okok dan sub pokok karakter yang mewakilinya.

a Percaya diri

Merupakan sikap percaya dan yakin akan hal yang dimiliki dalam dirinya

baik kekurangan maupun kelebihanya sehingga dapat menjadikan motivasi

diri. Hal tersebut jua diungkapkan oleh Hakim (2005) bahwa siswa yang

mempunyai rasa percaya diri tinggi dapat memahami kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki. Kelemahan- kelemahan yang ada pada dirinya

merupakan hal yang wajar dan sebagai motivasi untuk mengembangkan

kelebihan yang dimilikinya bukan dijadikan penghambat atau penghalang

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Aristiani,r

(2016).contoh sikap yang ditunjukkan dalam implementasi rasa percaya diri

antara lain adalah (a) berani presentasi di depan kelas ,(b) berani

berpendapat, bertanya / menjawab pertanyaan (c) berpendapat / melakukan

kegiatan tanpa ragu .

b Santun dalam menerima bantuan orang lain

Santun atau sopan santun secara garis besar adalah istilah yang

menggambarkan bahwa sebagi manusia kita harus memiliki rasa hormat dan

menghargai terhadap sesama sebagai sesama mahluk sosial. Sopan santun

merupakan istilah dalam Bahasa Jawa yang mengartikan sebgai perilaku

Page 39: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

27

seseorag yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, meghargai dan

berahlak mulia. Dapat diartikan sebagi norma tidak tertulis yang mengatur

bagaiana seharusnya kita bersikap atau berprilaku dalam Suryani (2017).

Contoh perilaku yang menunjukkan sikap santun antara lain: mengucapkan

terima kasih setelah menerima bantuan orang lain, menggunakan bahasa

santun saat menyampaikan pendapat, dan menggunakan bahasa santun saat

mengkritik teman

c Peduli

Kepedulian adalah rasa kepekaan terhadap sesama yang dapat diwujudkan

dalam bentuk tindakan ataupun perkataan. Kepedulian juga menunjang

terjadinya kerjasama yang baik dalam sebuah tim. Apabila tidak ada

kepedulian maka bisa dibanyangkan sikap individualis akan muncul dan

kerjasama berjalan dengan tidak smestinya,contoh sikap peduli antara lain

menunjukkan rasa terima kasih dan menolong orang lain yang

membutuhkan serta memiliki kepekaan terhadap sekitar.Sehingga

kepedulian juga dianggap sebagi modal utama dalam kerjasama.

d Jujur

Secara arti jujur adalah suatu hal tanpa direkayasa atau dibuat-buat.Jujur

sendiri sebagai sebuah nilai merupakan keputusan seseorang untuk

mengungkapkan (dalam bentuk perasaan,kata-kata dan/atau perbuatan)

bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan berbohong atau menipu

orang lain untuk keuntunga diri sendiri dalam Kesuma,dkk(2011:16). Jadi

jujur secara singkat adalah tidak bohong.bentuk kejujuran antara lain : tidak

Page 40: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

28

melakukan plagiat dalam mengerjakan setiap tugas, melaporkan data /

informasi apa adanya, mengakui kesalahan / kekurangan yang dimiliki

Yulianti (2016).

2.3 Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning

Salah satu layanan yang dapat dimanfaatkan dalam pemberian layanan

bimbingan dan konseling adalah bimbingan klasikal yang berusaha memberikan

informasi dan pengetahuan baru bagi siswa. Beberapa pendekatan yang dapat

diterapkan salah satunya adalah dengan PBL atau Problem Based Learning yaitu

pembelajaran bersumber dari masalah.

2.3.1 Bimbingan Klasikal

Salah satu jenis layanan yang terdapat dalam bimbingan konseling adalah

bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal secara garis besar adalah layanan yang

bertujuan memberikan infromasi yang memiliki manfaat bagi siswa atau konseli.

Layanan ini memiliki fungsi untuk memahamkan dan melakukan upaya preventif.

2.3.1.1.Pengertian Bimbingan Klasikal

Pengertian bimbingan klasikal adalah sebagai salah satu komponen dalam

progam bimbingan dan konseling yang membekali peserta didik dengan

penegtahuan tentang data dan fakta dibidang perkembangan sosial dan pribadi,agar

peserta didik dengan belajar lingkungan hidupnya lebih mampu mengatur dan

merencanakan kehidupanya sendiri. Supriyo (2010:19). Layanan infromasi sangat

diperlukan bagi siswa dans sangat erat kaitanya dengan pendidikan karakter karena

memiliki fungsi pemahaman dan pencegahan,yaitu memahamkan terkait dengan

arakter positif untuk mencegah munculnya sikap negatif pada siswa.

Page 41: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

29

2.3.1.2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan klasikal

Setiap layanan diberikan tentu memiliki tujuan bagi sasaran layanan.

Layanan infromasi disini memiliki tujuan antara lain untuk memberikan infromasi

terkait dengan pengetahuan serta memahaminya. Pemahaman tersebut akan

digunakan sebagai acuan oleh siswa untuk lebih berkembang lagi. Tujuan layan

informasi untuk membekali individu dengan berbagai penegtahuan dan pemahaman

tentang berbagai hal yang berguna untuk mengeal diri,merencanakan dan

mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar,anggota keluarga dan masyarakat

dalam Sukardi,dewa k (2003:32). Sedangkan fungsi dari bimbingan klasikal adalah

untuk penegmbangan dan pencegahan. Fungsi dari bimbingan klasikal sendiri

adalah fungsi pemahaman dan pencegahan. Supriyo (2010:23) Fungsi dari

bimbingan klasikal sendiri adalah untuk pemahaman yang mana pada fungsi ini

individu diberikan pemahaman agar dapat mendapat pengetahuan baru dan

mengembangkan sikap yang sesuai dengan topik yang dibahas. Dalam topik ini

maka siswa diharapkan mampu memahami dan menumbuhkan karakter kerjasama

dalam diri sebagai suatu karakter untuk menghadapi era abad 21. Disisi lain layanan

ini juga berfungsi untuk mencegah agar inidvidu terhindar dari dampak negatif

terkait layanan yang diberikan. Dan juga dengan pencegahan ini dapat dimunculkan

pula sikap dan nilai baru dalam diri siswa terutama untuk menghindari munculnya

sikap individualisme pada diri siswa yang sangat bertentangan dengan nilai

kerjasama.

Page 42: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

30

2.3.2 Problem Based Learning

Problem based learning (PBL) pertama kali digunakan pada tahun 1960

oleh McMaster University di Kanada dalam instruksi mahasiswa kedokteran dalam

Adiga (2015). Apabila diartikan Problem Based Learning adalah pembelajaran

yang didasarkan pada masalah sebagai sumber belajarnya. Masalah yang ada

berusaha dipecahkan dan didiskusikan oleh siswa dalam pembelajaran yang

nantinya berusaha untuk menemukan pemecahanya yang telah disepakati bersama

sebagai solusi dari masalah tersebut.dalam metode ini siswa dituntut untuk dapat

bekerjasama sebagai aspek penting dalam pemecahan masalah tersebut.

2.3.2.1. Pengertian Problem Based Learning

Model pembelajaran PBL adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

berpusat pada masalah. Nurhadi mendefinisikan pembelajaran berbasis masalah

suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi mahasiswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan

pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang

esensial dari materi perkuliahan dalam Arianti(2017). Pembelajaran ini menurut

Tan (2003) menjelaskan bahwa Pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi

dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir siswa betul-betul

dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis,sehingga

siswa dapat memeberdayaka, megasah, menguji dan mengembangkan kemampuan

berfikirnya secara berkesinambungan dalam Rusman (2012) . Problem Based

Learning (PBL) adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah

kontekstual sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang pemecahan masalah

Page 43: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

31

(Arends, 2008) dalam Mariani (2014). Berdasrkan beberapa pendapat diatas dapat

kita tarik simpulan bahwa PBM/PBL atau yang popular dengan istilah Problem

Based Learning merupakan salah satu inovasi pembelajaran dengan menekankan

aspek masalah sebagai suber belajar siswa yang nantinya dilakukan dalam kegiatan

kelompok yang menuntut adanya ketrampilan kerjasama dalam kelompok.

2.3.2.2. Karakteristik Problem Based Learning

Problem Based Learning memiliki karakteristik (1) belajar dimulai dengan

suatu masalah, (2) memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan

dengan dunia nyata siswa, (3) mengkoordinasikan pelajaran diseputar masalah, (4)

memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam membentuk dan

menjalankan secara langsung proses belajarnya sendiri, (5) menggunakan

kelompok kecil, dan (6) menuntut siswa untuk mendemonstrasikan materi pelajaran

yang telah dipelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja Ngalimun dalam

Pramandaputri(2016). Ada beberapa pokok hal yang harus muncul dalam

implementasi Problem Based Learning antara lain

1. Keterlibatan (engagement) memepersiapkan siswa untuk berepran sebagai

pemecah masalah dengan bekerja sama,

2. Inquiry dan investigasi Mengeksplorasi dan mendistribsi informasi

3. Performansi Menyajikan temuan

4. Tanya Jawab (debriefing) Menguji kekuatan dari solusi

5. Refelksi terhadap pemecahan masalah

Dalam Rusman (2012)

Page 44: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

32

Berdasarkan hal diatas tentu kita melihat bahwa PBL semata-mata tidak

hanya sebagai pembelajaran berbasis masalah tetapi juga mengandung unsur

kerjasama, tanggung jawab, performansi dan ketrmapilan komunikasi serta

kerjasama yang dituntut agar siswa sama-sama terlibat aktif untuk memecahkan

masalah yang diberikan.

2.3.2.3.Tahapan Problem Based Learning

Dalam melakukan pembalajaran model PBL (Problem Based Learning)

langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian lesson study ini adalah : 1.

memberikan permasalahan kepada peserta didik dimana permasalahan tersebut

berhubungan dengan kehidupan sehari hari 2. guru mengorganisasikan peserta

didik dalam beberapa kelompok, pada dasarnya layanan dengan metode problem

based learning kelompok merupakan modal dalam upaya pemecahan masalah agar

dapat terjadi interaksi antar individu yang tentunya untuk mendapat upaya

pemecahan masalah , 3. guru membantu peserta didik mengorganisasikan tugas

belajar sesuai dengan masalah 4. peserta didik mengumpulkan pengetahuan dan

melakukan percobaan sesuai dengan pemecahan masalah yang diberikan,dalam

proses ini siswa diharapkan mampu bekerjasama dengan siswa lainya dalam upaya

pemecahan masalah 5. peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil karya

yang berupa suatu program Rusman dalam Wulandari.(2015). Pendapat lain

menjelasakan bahwa tahapan Problem Based Learning secara sederhana adalah

orientasi kepada masalah,mengorganisasi pembelajar untuk belajar, membimbing

penyelidikan (individu/kelompok), mengembangkan dan menyajikan hasil karya,

Page 45: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

33

menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dalam Supriyo

(2010:58).

2.3.2.4. Tujuan Problem Based Learning

Tujuan dari layanan dengan menggunakan Problem Based Learning antara

lain adalah untuk meningkatkan kerjasama antar siswa dalam kelompok serta

memahamkan materi dengan acara siswa paham bagaimana memecahkan suatu

masalah. Tujuan PBM aatau pembelajaran berbasis masalah adalah (1) penguasaan

isi pengetahuan yang bersifat multidisipliner (2) Penguasaan ketrampilan proses

dan disiplin heuristic,(3) belajar ketrampialn pemecahan masalah (4) belajar

ketrampilan kolaboratif dan (5) belajar ketrampilan kehidupan yang lebih luas

dalam Rusman (2012).

Pendapat lain menjelasakan bahwa tujuan dari Problem Based Learning

atau pembelajaran berbasis masalah adalah mendorong kerjasama dalam

menyelesaiakn tugas,mendorong pengamatan dan dialog dengan orang

lain,melibatkan mahasiswa/siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri yang

memungkinkan mahasiswa/siswa menginterpretasikan dan menejelaskan fenomena

dunia nyata dengan pemahamanya ,berusaha membantu mahasiswa/siswa menjadi

pembelajar yang mandiri dan otonom. Dalam Supriyo (2010:58).Dari kedua

pendapat tersebut sebenarnya terdapat point penting yaitu adanya upaya dalam

meningkatkan kerjasama yang mana kerjasama sebagai roh atau inti dari konsep

pembelajaran ini ,selain itu uapaya pemecahan masalah yang dirumusaka akan

memberikan ketrampilan baru bagi individu untuk dapat mengembangkan dirinya

atau memahami bagaimana suatu masalah dapat dipecahkan secara real.

Page 46: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

34

2.3.2.5.Kelebihan Problem Based Learning

Kelebihan dari model pembelajaran berbasis masalah adalah membuat

pendidikan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan di luar sekolah, melatih

keterampilan siswa untuk memecahkan masalah secara kritis dan ilmiah serta

melatih siswa berpikir kritis, analitis, kreatif dan menyeluruh karena dalam

prosespembelajarannya siswa dilatih untuk menyoroti permasalahan dari berbagai

aspek dalam Nurcahyo,p.s (2013:7). Masalah yang relevan setidaknya akan

memberikan gambaran nyata terkait dengan kehidupan sehari-hari jadi siswa secara

langsung juga dapat belajar dari hal tersebut. Peran guru juga tidak terlalu dominan

dalam hal ini akan tetapi lebih menuntut pada keaktifan siswa dalam berdiskui dan

bekerjasama sehingga dapat menjadikan suasana belajar yang tidak monoton dan

mengundang semangat bagi siswa.

Selain itu terdapat manfaat lain dari penerapan metode belajar ini yaitu (1)

peserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan

menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan

yang diperlukan, (2) peserta didik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis

dan menumbuhkan inisiatif, (3) peserta didik dilatih untuk mengembangkan cara–

cara menemukan, bertanya, mengungkapkan, dan menjelaskan dalam Nova,L

(2016).Kemampuan memecahkan masalah disini perlu diasah karena selain dapat

mengembangkan kemampuan apa yang telah dimiliki namun juga bertujuan untuk

dapat dikembangkan sehigga dapat bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya

utamnya bagi siswa itu sendiri. Ketrampilan berfikir kritis juga dipupuk dan

dikembangkan beriringan dengan kemampuan dalam berdiskusi dan bekerjasama

Page 47: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

35

antar individu yang mana telah diungkapkan bahwa kerjasama memang menjadi

sebuah karakter yang dituntu untuk dapat dimiliki di era abad 21 ini. Sehingga Dari

dasar diatas dapat disimpulkan bahwa metode tersebut memang direkomendasikan

dalam pendidikan karakter termasuk dalam penanaman karakter kerjasama pada

siswa. metode problem based learning yang mengacu pada kelebihan dari layanan

dengan metode ini yang dianggap mampu memberikan wadah bagi para siswa baik

teori maupun praktik langsung didalam proses layanannya sehingga lebih mengena

untuk menumbuhkan karakter siswa.

2.4 Kerangka Berfikir

Meningkatnya sikap individualism sebagai dampak dari adanya globalisasi

tentu juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan.Yang mana hal tersebut

bertentangan dengan apa yang menjadi tujuan dari pendidikan karakter yang salah

satu pointnya terkait dengan kerjasama. Kerjasama sendiri saat ini tidak hanya

dituntut disekolah tetapi juga sudah menjadi tuntutan dalam dunia kerja oleh sebab

itu siswa perlu disiapkan dalam mengembangkan karakter tersebut. Oleh karena itu

apabila krakter kerjasama yang ada pada siswa tidak ditingkatkan akan

dikhawatirkan tergerus oleh sikap individualism sebagai dampak dari globalisasi

,yang mana pada sisi lain kesuksesan pendidikan juga tidak hanya bertumpu pada

nilai akademik tetapi juga karakter yang juga menentukan kesuksesan akademik

tersebut. Tuntutan dunia kerja menjadikan karakter kerjasama juga diharapkan

dimiliki daam era kompetisi ini sehingga mampu memenuhi tuntutan dunia kerja

dan memberikan efektivitas dan efisiensi.

Page 48: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

36

Pendidikan karakter mencakup seluruh aspek dalam pendidikan termasuk

dalam bimbingan dan konseling sebagai bagian dari pendidikan upaya

meningkatkan karakter kerjasama disini diharapkan tidak hanya dapat dilakukan

melalu layanan bimbingan dan konseling tetapi juga menerapkan metode yang

membuat layanan semakin mudah dmengerti dan bermanfaat bagi siswa. Yang

mana fungsi dari bimbingan klasikal sendiri lebih bersifat preventif dan

pengembangan sehingga dipandang tepat dalam memberikan layanan terkait

dengan meingkatkan karakter kerjasama pada siswa.

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Karakter Kerjasama Bimbingan klasikal Dengan

Metode Problem Based

Learning

1.Munculnya Sikap yang

bertentangan dengan

karakter kerjasama

2.Tuntutan Dunia

Pendidikan Dan Dunia

Kerja

1..Pengembangan

Bimbingan klasikal

2.Upaya Menanamkan

Pendidikan KARAKTER

3.REKOMEN

Karakter kerjasama mengalami

peningkatan setelah pemberian

bimbingan klasikal metode

Problem Based Learning

Page 49: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

37

2.5 Hipotesis”

Menurut Sugiyono (2016:96) hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam kalimat pertanyaan sedangkan hipotesis adalah pernyataan yang

dijadikan sebagai jawaban sementara pertanyaan tersebut.. Berdasarkan perumusan

masalah, kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan dalam penelitian

ini, maka dapat disusun hipotesis yaitu karakter kerjasama mengalami peningkatan

setelah pemberian bimbingan klasikal metode Problem Based Learning.

Page 50: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

71

BAB 5

PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh dari

hasil penelitian keefektifan bimbingan klasikal dengan metode problem based

learning untuk meningkatkan karakter kerjasama siswa kelas XI MIPA 6 SMA

negeri 1 Boyolali.

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang keefketifan

bimbingan klasikal dengan metode problem based learning untuk meningkatkan

karakter kerjasama siswa, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Karakter kerjasama siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 1 Boyolali masih

rendah sebelum diberikan bimbingan klasikal dengan metode problem based

learning

2. Karakter kerjasama siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 1 Boyolali meningkat

menjadi tinggi setelah diberikan bimbingan klasikal dengan metode problem

based learning

3. Bimbingan klasikal dengan metode problem based learning terbukti efektif

untuk meningkatkan karakter kerjasama siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri

1 Boyolali

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1

Boyolali dapat diberikan saran sebagai berikut:

Page 51: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

77

1. Bagi kepala sekolah dapat membuat kebijakan terkait pengembangan karakter

kerjasama siswa yang bermanfaat bagi perkembangan siswa di SMA Negeri 1

Boyolali.

2. Bagi guru BK SMA Negeri 1 Boyolali dapat memberikan bimbingan klasikal

dengan metode problem based learning kepada siswa sebagai alternatif sebagai

upaya peningkatkan karakter kerjasama siswa.

3. Bagi penelitian selanjutnya terkait dengan permasalahan yang serupa

maka,terdapat beberapa keterbatasan yang telah diuraikan sebelumnya.Peneliti

selanjutnya dapat mengembangkan dan memperluas variabel penelitian dan

juga dapat melakukan penelitian yang memiliki lingkup lebih luas.

Page 52: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

78

DAFTAR PUSTAKA

Adiga,U . (2015). Review Article Problem Based Learning. International Journal

of Current Research Vol. 7, Issue, 06, pp.17181-17187, June, 201

Adistya.R. (2013). Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Kerjasama Anak dalam

Bermain Angin Puyuh.Unnes:SKRIPSI

Agustian,Dyah s.y .(2012). Penurunan Rasa Cinta Budaya Dan Nasionalisme

Generasi Muda Akibat Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 4 No. 2,

November 2011 Hlm178.

Akindele. (2012). Enhancing Teamwork and Communication Skills Among First

Year Students at the University of Botswana. TESOL Journal, Vol. 6(1),

June 2012

Arianti. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Sikap Positif

Mahasiswa Akuntansi Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah . hlm.298.

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol 2 (4), 2017

Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Metode Praktik.Jakarta:

Rineka cipta

Aristiani,r . (2016). Meningkatkan Percaya Diri Siswa Melalui Bimbingan klasikal

Berbantuan Audiovisual. Jurnal Konseling GUSJIGANG Vol. 2 No. 2

Bruce (2008). Where’s all the teamwork gone? A qualitative analysis of

cooperation between members of two interdisciplinary teams. Journal of

Leadership Education, 7(1), 65-75.

D.Diane. (2013). Teams That Work: Preparing Student Teams For The Workplace.

American Journal Of Business Education – March/April 2013 Volume 6,

Number 2

Hanifah.dkk. (2015). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Sikap Sosial Pada Siswa Sekolah Dasar .Hlm.1. Volume 1,

Nomor 4, Jurnal Pendidikan Indonesia 335 -342

Hasan.dkk. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Kemendiknas Republik Indonesia

Hendarman,dkk. (2016). Kajian dan Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter.

Jakarta: Kemendikbud

Hidayat,W. (2018). Nilai Keutamaan Pengetahuan dan Kebijaksanaan Dalam

Konteks Pendidikan Karakter Bangsa. Volume 22, No 1, June 2018

Page 53: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

79

Ikhwanuddin. (2012). Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan Kerja

Sama dalam Perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter.hlm 154. Jurnal

Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2, Juni 2012

Iskandar. (2012). Dakwah Dan Individualisme, Materialisme Dan Hedonisme.

Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 13, No. 1, Juni 2012 : 17 – 30. Hlm.18

Izza,N. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk

Meningkatkan Karakter Siswa Dan Kemampuan Memecahkan Masalah

Pada Materi Sistem Pencernaan.UNNES:SKRIPSI

Maunah,B. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan

Kepribadian Holistik Siswa hlm.92

Mariana,Dewi. (2016). Membentuk Karakter Cerdas Melalui Bimbingan Dan

Konseling Perkembangan Untuk Menghadapi MEA.Hlm.18. Jurnal

Bimbingan Konseling Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Manzoor dkk .(2011). Effect Of Team Work On Emmpoyed Performance.

Internasional Juornal of learning and development .2011 vol 1 no.1

Mariani,S. (2014). Effectiveness of Learning by PBL Assisted Mathematics Pop Up

Book Againts The Spatial Ability in Grade VIII on Geometry Subject Matter.

Vol. 2 No. 8 August 2014

Maxwell.J.C. (2012). The 17 essential Qualities Of A Team Player.Surabaya:MIC

Novarinda,dkk. Hubungan antara regulasi emosi dan komunikasi Interpersonal

dengan kemampuan bekerjasama dalam tim basket SMA di Surakarta yang

Mengikuti kompetisi honda DBL (development basketball league).Hlm 2

Nurcahyo,P S. (2013). Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning Terhadap Peningkatan Sikap Demokratis Dan Hasil

Belajar Pkn Siswa Kelas Viii Smp Negeri 3 Wonosari.Hlm 1

Nurhaidah. (2015). Dampak Pengaruh Globalisasi bagi Bangsa Indonesia. Jurnal

pesona dasar Vol 3 No.3 April 2015 1-4.Hlm 4

Nova,l.Firman,Sukmawati,i. (2016). Efektivitas Bimbingan klasikal dengan Metode

Problem Based Learning untuk Meningatkan Kebiasaan Belajar H1-10

Siswa.Februari 2016

Gurniwan K. (2015). Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Sosiologi.hlm.60.

TINGKAP Vol. XI No. 1 Th. 2015

Page 54: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

80

Putri. (2017). Peningkatan Karakter Kerjasama Berbasis Layanan Bimbingan

Klasikal dengan Metode Metode Proyek.21

Pramandaputri. (2016). Penerapan Model Problem Based Learning Berorientasi

Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan Hasil belajar Ipa.Hlm 3 Vol: 4

No: 1 Tahun: 2016

Pala,A. (2011). The Need For Character Education. International Journal Of

Social Sciences And Humanity Studies Vol 3, No 2, 2011

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran mengembangkan profesionalisme

guru edisi kedua.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada

Renlund,J.An Introduction to Teamwork.International Organization Development

Change

Rosita.Ita, (2019). Meningkatkan Kerja Sama Siswa Melalui Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share. 3 (1): 1-10 2019

Sari,Bunga F . Bentuk Kerjasama (Cooperation) Pada Interaksi Sosial Waria.h.2

Sari. (2015). M.odel Penanaman Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai

Kehidupan Sosial Pada Mata Pelajaran Ips Di Sekolah Agama .Hlm.3.

Journal of Educational Social Studies Vol.4 No.1 2015

Supriyo. (2010). Teknik Bimbingan Klasikal.Semarang:Swadaya Publishing

Siswati. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Membentuk Sikap dan

Perilaku Sosial Peserta Didik Melalui Pembelajaran Sejarah di SMA PGRI

1 Pati Tahun Pelajaran 2017/2018. 6 (1), 2018: p.1-13

Samani dan Hariyanto. (2012). Pendidikan Karakter.Bandung:RosdakaryaOffset

Samrin. (2016). Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai). Vol. 9 No. 1,

Januari-Juni 2016

Sharma,r dkk (2012). Effective And Efficient Team Work: Makes Things Happen

More Than Anything Else In Organizations. Vol.1 Issue 8, August 2012,

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Metode Kuantitatif,Kualitatif dan

R&D.Bandung :ALFABETA

Sukardi,D.K. (2003). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung:

ALFABETA.Hlm 32

Page 55: KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE …lib.unnes.ac.id/35963/1/1301415019_Optimized.pdf · 2020 Keefektifan Bimbingan Klasikal dengan Metode Problem Based Learning untuk

81

Sunawan,dkk. (2018). Pedoman Penulisan Skrispsi.Semarang:Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES

Suryani,l. (2017). Upaya Meningkatkan Sopan Santun Berbicara dengan Teman

Sebaya Melalui Bimbingan Kelompok.e-Jurnal Pendidikan.com Vol.1No.1

Maret 2017

Wijaya.(2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengem

bangan Sumber Daya Manusia di Era Global.hlm. 263-278.Vol 1.tahun

2016 ISSN 2528-259 X.

Wulandari,Bekti dkk. (2015). Peningkatan Kemampuan Kerjasama dalam Tim

Melalui Pembelajaran Berbasis Lesson Study.hlm12. Jurnal Electronics,

Informatics,and Vocational Education(ELINVO),Vol.1/No.1/11/2015

Winarno,Budi. Globalisasi dan Masa Depan Demokrasi.Hlm 124

Yulianti dkk. (2016). Pendidikan Karakter Kerja Sama Dalam Pembelajaran

Siswa Sekolah Dasar Pada Kurikulum 2013.Hlm 51. Vol. 1 No. 1 April

2016

Y,Rukiyati. (2014). Penanaman Nilai Karakter Tanggung Jawab Dan Kerja Sama

Terintegrasi Dalam Perkuliahan Ilmu Pendidikan.hlm 215. Jurnal

Pendidikan Karakter, Tahun IV, Nomor 2, Juni 2014

Yusnia. (2015). Meningkatkan Sikap Tidak Merokok Melalui Layanan Bimbingan

Kelompok Dengan Model PBL.Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan

Konseling.Vol 1 No.2,Mei 2015

Zulaidi,R dkk. (2017). Efektivitas Bimbingan klasikal dalam Meningkatkan

Perencanaan Karier Siswa .ICES ,p 125-128