KEDOKTERAN PENCEGAHAN

7
KEDOKTERAN PENCEGAHAN Oleh : Evi Syahrinawati 1.Kedokteran Pencegahan 2.Screening/skrining Penyaringan atau screening adalah upaya mendeteksi/ mencari penderita dengan penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis dan pengobatan Tujuan Screening adalah: Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya Mencegah meluasnya penyakit Mendidik masyarakat melakukan general check up Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada mulai dini) Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi Bentuk Pelaksanaan Screening adalah sebagai berikut: Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria tertentu, contoh pemeriksaan ca

description

family medicine

Transcript of KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Page 1: KEDOKTERAN PENCEGAHAN

KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Oleh : Evi Syahrinawati

1. Kedokteran Pencegahan

2. Screening/skrining

Penyaringan atau screening adalah upaya mendeteksi/ mencari penderita

dengan penyakit tertentu dalam masyarakat dengan melaksanakan pemisahan

berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan laboratorium untuk memisahkan

yang sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya diproses melalui diagnosis

dan pengobatan

Tujuan Screening adalah:

Mengetahui diagnosis sedini mungkin agar cepat terapi nya

Mencegah meluasnya penyakit

Mendidik masyarakat melakukan general check up

Memberi gambaran kepada tenaga kesehatan tentang suatu penyakit (waspada

mulai dini)

Memperoleh data epidemiologis, untuk peneliti dan klinisi

Bentuk Pelaksanaan Screening adalah sebagai berikut:

Mass screening adalah screening secara masal pada masyarakat tertentu

Selective screening adalah screening secara selektif berdasarkan kriteria

tertentu, contoh pemeriksaan ca paru pada perokok; pemeriksaan ca servik

pada wanita yang sudah menikah

Single disease screening adalah screening yang dilakukan untuk satu jenis

penyakit

Multiphasic screening adalah screening yang dilakukan untuk lebih dari satu

jenis penyakit contoh pemeriksaan IMS; penyakit sesak nafas

Kriteria Program Penyaringan dalam upaya skrining adalah sebagai berikut:

Penyakit yang dipilih merupakan masalah kesehatan prioritas

Tersedia obat potensial untuk terapi nya

Tersedia fasilitas dan biaya untuk diagnosis dan terapinya nya

Penyakit lama dan dapat dideteksi dengan test khusus

Page 2: KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Screeningnya memenuhi syarat sensitivitas dan spesivisitas

Teknik dan cara screening harus dapat diterima oleh masyarakat

Sifat perjalanan penyakit dapat diketahui dengan pasti

Ada SOP tentang penyakit tersebut

Biaya screening harus seimbang (lebih rendah) dengan resiko biaya bila tanpa

screening

Penemuan kasus terus menerus

Contoh-contoh program screening adalah sebagai berikut:

Mammografi untuk mendeteksi ca mammae

Pap smear untuk mendeteksi ca cervix

Pemeriksaan Tekanan darah untuk mendeteksi hipertensi

Pemeriksaan reduksi untuk mendeteksi deabetes mellitus

Pemeriksaan urine untuk mendeteksi kehamilan

Pemeriksaan EKG untuk mendeteksi Penyakit Jantung Koroner

Apa Itu Validitas

Validitas adalah kemampuan dari test penyaringan untuk memisahkan mereka yang benar sakit terhadap yang sehat

Besarnya kemungkinan untuk mendapatkan setiap individu dalam keadaan yang sebenarnya (sehat atau sakit)

Validitas berguna karena biaya screening lebih murah daripada test diagnostik

Komponen Validitas

Sensitivitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang positif betul-betul sakit

Spesivicitas adalah kemampuan dari test secara benar menempatkan mereka yang negatif betul-betul tidak sakit

Hasil Screening

RumusSensitivitas: TP / (TP + FN)

Page 3: KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Spesivisitas: TN / (TN + FP)

Contoh Soal

Hitung berapa sensitivitas dan spesivisitas test diatas?

Latihan:

1. Hasil pemeriksaan screening terhadap 5000 orang PSK dengan pemeriksaan HIV cara dipstik didapatkaan hasil sebagai berikut: 100 orang hasil test positif, diantaranya dikonfirmasi dengan Western Blot positif 20, untuk yang dipstik negatif positif 1. Hitung sensitivitas dan spesificitas alat tersebut 

1. Pemeriksaan Hb terhadap 1000 MHS D3 Kebidanan Stikes Sehat dengan cara Sahli didapatkan hasil yang anemia 400 MHS, konfirmasi dengan alat HB meter ternyata yang anemia 300 MHS, yang tidak anemia dengan cara Sahli didapatkan 30 MHS anemia. Hitung efektivitas dan spesifisitasnya

Apa Itu Reliabilitas

Reliabilitas adalah kemampuan suatu test memberikan hasil yang sama/ konsisten bila test diterapkan lebih dari satu kali pada sasaran yang sama dan kondisi yang sama

Ada 2 faktor yg mempengaruhi;

1. Variasi cara screening: stabilitas alat; fluktuasi keadaan (demam)2. Kesalahan/perbedaan pengamat: pengamat beda/ pengamat sama dengan

hasil beda

Upaya Meningkatkan Reliabilitas

Pembakuan/standarisasi cara screening Peningkatan ketrampilan pengamat Pengamatan yg cermat pada setiap nilai pengamatan Menggunakan dua atau lebih pengamatan untuk setiap pengamatan Memperbesar klasifikasi kategori yang ada, terutama bila kondisi penyakit

juga bervariasi/ bertingkat

Page 4: KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Bentuk mScreening

Screening Seri adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil kedua penyaringan tersebut positif

Bentuk screening seri akan menghasilkan positive palsu rendah, negative palsu meningkat

Screenig paralel adalah screening yang dilakukan 2 kali penyaringan dan hasilnya dinyatakan positif jika hasil salah satu hasil penyaringan adalah positive

Bentuk screening paralel akan menghasilkan positive palsu meningkat; negative palsu lebih rendah

Predictive Value

Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes

positive yang benar benar sakit Nilai prediktif negative adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes

negative yang benar benar tidak sakit

Rumus predictive Value:

PPV: TP / (TP + FP)

NPV: TN / (TN + FN)

Latihan:

Pemeriksaan terhadap 500 Napi untuk penyakit HIV/AIDS dengan cara ELISA didapat hasil 50 Napi positif diantaranya yang benar menderita HIV 5 Napi, dan diantara yang negative ada 1 Napi yang menderita HIV. Hitung PPV dan NPV

Pemeriksaan kehamilan dengan tes urine terhadap 100 Ibu didapatkan hasil 40 ibu positif, ternyata yang benar hamil 25, sedang yang hasil urine negatif terdapat 2 ibu yang benar hamil. Hitung PPV dan NPV

Derajat Screening (Yied)

Yied adalah kemungkinan menjaring mereka yang sakit tanpa gejala melalui screening, sehingga dapat ditegakan diagnosis pasti serta pengobatan dini

Page 5: KEDOKTERAN PENCEGAHAN

Faktor yg mempengaruhi:

1. Derajat sensitivitas tes2. Prevalensi penyakit3. Frekuensi penyaringan4. Konsep sehat masyarakat sehari-hari

Referensi

1. Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta

2. Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta

3. Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta4. Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar,

Jakarta, PT. Rineka Cipta5. Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya

Bakti6. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan

Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB