Kedokteran Keluarga M. Irfan Rahmatullah

27
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA Disusun oleh: M. Irfan Rahmatullah NIM: 201310401011041 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

description

tugas kedokteran umm

Transcript of Kedokteran Keluarga M. Irfan Rahmatullah

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

Disusun oleh:M. Irfan RahmatullahNIM: 201310401011041

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015

Dibuat di: BlitarPada Tanggal: 20 April 2015

STATUS KEDOKTERAN KELUARGA

I. IDENTITAS A. PENDERITA1. Nama (Inisial): Tn. T2. Umur: 75 thn3. Jenis Kelamin: L4. Agama: Budha5. Pekerjaan: -6. Status Perkawinan: Menikah 7. Jumlah Anak: 4 orang8. Pendidikan terakhir: SMA tamat9. Alamat lengkap: Jl. Srigading No 27 RT 02 RW 04 Kelurahan Sanawetan, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar

B. PASANGAN (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)1. Nama (Inisial): Ny. Tan2. Umur: 70 thn 3. Jenis Kelamin: P4. Agama: Budha5. Pekerjaan: Penjahit6. Status Perkawinan: Menikah 7. Jumlah Anak: 4 orang8. Pendidikan terakhir: SMA tamat 9. Alamat lengkap: Jl. Srigading No 27 RT 02 RW 04 Kelurahan Sanawetan, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar

5

C. GENOGRAM (2 generasi)

Tn. TNy. Ta

Ny. LTn. R

Sdr. GNy. NTn.TNy. RTn. H

An. V

Sdr. SAn. ElAn. E

NoNama (Inisial)SexUsiaPekerjaan(deskripsi lengkap)Hubungan Keluarga (S, I, AK, AA)Status Perkawinan (TK, K, J, D)Keterangan Domisili SerumahStatus Kesehatan (Sebutkan masalah yg ada)

YaTdk

1Tn. TL75-SK+-Decomp Cordis+ efusi Pleura

2Ny. TaP70PenjahitIK+-Gastritis

3Ny. LP43-AKK-+Sehat

4Tn. HL38KaryawanAKK-+Sehat

5Ny. RP36-AKK-+Sehat

6Sdr. GL32KaryawanAKK+-Sehat

7Tn. RL45KaryawanMenantuK-+Sehat

8Ny. NL42KaryawanMenantuK-+Sehat

9Tn. TL39KaryawanMenantuK-+Sehat

10Sdr. SL15PelajarCucu TK-+Sehat

11An. VP4-CucuTK-+Sehat

12An. EP9PelajarCucuTK-+Sehat

9An. ElP7PelajarCucuTK-+Sehat

II. DATA DASAR KESEHATANA. STATUS MEDIS/KLINISNoIdentitas (Inisial)Status Present

1Tn. TKU: Sesak NafasRPS: Sesak nafas sejak 2 bulan ini, memburuk 1 bulan ini, awalnya sesak hanya saat aktivitas, namun saat ini istirahat saja masih sesak, harus posisi duduk agar sesak berkurang, batuk (+) sejak 4 bulan, batuk kering. Keringat malam (-), berat badan turun (-). Makan minum berkurang. BAB dan BAK lancer.RPD: HT sejak 5 tahun ini tidak terkontrolRSos : Merokok sejak 50 tahun, berhenti 4 bulan ini. VegetarianRPK:-Pmx Fisik:GCS: 456Kesadaran: ComposmentisVital Sign: TD : 140/100 mmHg Nadi: 94x/menit RR: 28 x/menitTemp: 36,2oCKepala/Leher: A/I/C/D -/-/-/-Thoraks: Inspesksi: Bentuk dada normal, Gerak nafas asimetris, pulmo kanan tertinggal. Palpasi: Gerak nafas asimetris, Fremitus pulmo dextra menurun. Perkusi: Sonor -/+. Auskultasi: vesikular -/+, Rhonki +/-, Wheezing -/-Cor: S1S2 tunggal, Bising (-)Abdomen: Inspeksi: Bentuk abdomen normal. Palpasi: Soepel (+), hepatosplenomegali (-), Nyeri tekan (-). Perkusi: Tymphani (+). Auskultasi: Bising usus (+) kesan normalEkstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, tidak didapatkan

2Ny. TaKU: Nyeri ulu hatiRPS: Nyeri di daerah ulu hati, kadang tembus ke belakang, nyeri dirasakan saat telat makan, atau makan yang terlalu kecut dan pedas, mual (+), kadang muntah makanan yang di makan. Pernah di EKG hasilnya baik.RPD:GastritisRPK: Ibu darah tinggi RSos : VegetarianPmx Fisik:Keadaan Umum: Baik; GCS 456Vital Sign: TD: 110/80 Nadi 104x/menit, RR 20x/menit, t: 36,5oCKepala/Leher: A/I/C/D -/-/-/-Thoraks: Inspesksi: Bentuk dada normal, Gerak nafas simetris. Palpasi: Gerak nafas simetris, Fremitus simetris. Perkusi: Sonor +/+. Auskultasi: Bronkovesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-Cor: S1S2 tunggal, Bising (-)Abdomen: Inspeksi: Bentuk abdomen normal. Palpasi: Soepel (+), hepatosplenomegali (-), Nyeri tekan (+) daerah epigastrium. Perkusi: Tymphani (+). Auskultasi: Bising usus (+) kesan normalEkstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, tidak didapatkan edema

3Sdr. GKU: Tidak ada keluhanRPS: Tidak ada keluhan yang dirasakan BAB dan BAK lancar dbn.RPD:-RPK: Ibu darah tinggi dan strokePmx Fisik:Keadaan Umum: Baik; GCS 456Vital Sign: TD: 110/80 Nadi 104x/menit, RR 20x/menit, t: 36,5oCKepala/Leher: A/I/C/D -/-/-/-Thoraks: Inspesksi: Bentuk dada normal, Gerak nafas simetris. Palpasi: Gerak nafas simetris, Fremitus simetris. Perkusi: Sonor +/+. Auskultasi: Bronkovesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-Cor: S1S2 tunggal, Bising (-)Abdomen: Inspeksi: Bentuk abdomen normal. Palpasi: Soepel (+), hepatosplenomegali (-), Nyeri tekan (-). Perkusi: Tymphani (+). Auskultasi: Bising usus (+) kesan normalEkstremitas: akral hangat seluruh ekstremitas, tidak didapatkan edema

B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN

Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif Rasional atau Irrasional

NoKomponenKeterangan (deskripsi jelas)

Promotif-Tn. T: Pasien tidak pernah mengikuti posyandu lansia yang diadakan oleh puskesmas setempat.-Ny. Ta: Pasien kadang mengikuti posyandu lansia

Preventif-Tn. T: Jarang melakukan cek kesehatan. Berobat jika sakit saja-Ny. Ta: Jarang melakukan cek kesehatan. Berobat jika sakit saja

Kuratif-Tn. T: Pasien selalu memeriksakan dirinya ke RSU Aminah, sudah pernah di pungsi pleura selama 3x. Rutin kontrol sejak 2 bulan ini.-Ny.Ta: Jika nyeri ulu hati sangat, mual, muntah pasien berobat ke RSU Aminah.

Rehabilitatif-Tn. T: Di rumah pasien di bantu dengan oksigen untuk bernafas, tidak dapat bergerak banyak karena sesak.-Ny. Ta:-

Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll

NoKomponenKeterangan

Aktifitas sehari-hariTn. T Ibadah: Selalu melakukan ibadah di rumah Olahraga: tidak pernah olahraga. Rekreasi: Sejak sakit pasien tidak bisa keluar rumah Sosial kemasyarakatan: berbincang bersama tetangga dan teman-teman yang biasa menjenguk.

Ny. Ta Ibadah: Melakukan ibadah di rumah. Olahraga: tidak pernah olahraga. Rekreasi: keluarga biasanya ke alun-alun atau pusat perbelanjaan. Sosial kemasyarakatan: berbincang bersama tetangga sekitar rumah.dan aktif dalam kegiatan sekitar

Sdr. G Ibadah: Melakukan ibadah di rumah. Olahraga: Suka bermain badminton bersama teman-teman seminggu sekali. Rekreasi: keluarga biasanya ke alun-alun atau pusat perbelanjaan. Sosial kemasyarakatan: berbincang bersama tetangga sekitar rumah dan teman-teman.

Status GiziTn. T Kuantitas : 3x/hari ; Kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan di rumah Kesesuaian waktu makan : kadang-kadang sesuai waktu Selera makan : Pedas/asin/manis/kecut Konsumsi makanan tertentu : Vegetarian hanya makan sayur dan buah-buahan Alergi makanan : tidak Makanan yang dihindari selama ini : Daging, ikan, telor ayam Lain-lain : Tidak ada

Ny. Ta Kuantitas : 3x/hari ; Kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan di rumah Kesesuaian waktu makan : kadang-kadang sesuai waktu Selera makan : Pedas/manis/kecut Konsumsi makanan tertentu : Vegetarian hanya makan sayur dan buah-buahan

Alergi makanan : tidak Makanan yang dihindari selama ini : Daging, ikan, telor ayam Lain-lain : Tidak ada

Sdr. G Kuantitas : 3x/hari ; Kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan di rumah Kesesuaian waktu makan : kadang-kadang sesuai waktu Selera makan : Pedas/asin/manis/kecut Konsumsi makanan tertentu : Vegetarian, namun kadang masih mau makan ikan. Alergi makanan : tidak Makanan yang dihindari selama ini : Daging Lain-lain : Tidak ada

PekerjaanTn. T: Sejak 5 tahun tidak bekerja dan di rumah membantu pekerjaan rumahNy. Ta: Bekerja sebagai Penjahit jika ada pesanan baju, namun hanya sekala kecil. Sdr G: Berhenti dari pekerjaan sebagai karyawan pabrik es, karena merawat ayah di rumah

Jaminan KesehatanTn. T: tidak mempunyai jaminan kesehatanNy Ta: tidak punya jaminan kesehatanSdr G : tidak punya jaminan kesehatan

C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll

NoKomponen LingkunganKeterangan

1FISIK

Perumahan & fasilitasMilik sendiri

Luas bangunan10x12 meter

Luas lantai6x10meter

Jenis dinding terbanyakTembok

Jenis lantai terluasKeramik

Sumber penerangan utamaListrik

Perbandingan ventilasiVentilasi sudah cukup

PencahayaanCukup memadai

Sarana MCKPribadi terdapat 1 MCK 1 septictank

Jarak sumur dengan kakus2 meter

2.BIOLOGI

Pemeliharaan hewanTidak ada

3.KIMIA

SPALSelokan kecil

Sumber air minumAir sanyo

ERGONOMI-

SOSIAL-BUDAYA

No.Komponen LingkunganKeterangan

1.SosialKomunikasi antar anggota keluarga baik

2BudayaHubungan kemasyarakatan sekitar terjalin baik

EKONOMI

No.KomponenKeterangan

1Luas tanah / rumah, status kepemilikanLuas tanah 10x12 m. luas rumah 6x10 meter. Status kepemilikan milik sendiri.

2Fasilitas & pemilikan barang rumah tanggaPerabot rumah tangga milik pribadi

3Tingkat pendapatan keluarga :a. Penghasilan utama (asal, besaran & keajegan)b. Penghasilan tambahan (asal, besaran & keajegan)c. Penghasilan lain (asal & besaran)a. Penghasilan dari menjahit tidak tentu antara Rp. 1.500.000-2.000.000b. Penghasilan dari anak pasien Rp. 1.000.000 c. -

4.Pengeluaran rata-rata tiap bulan :a. Bahan makanan:1) Beras2) Lauk-pauk3) Buah4) Lain-lain (kopi, gula, teh, air galon dll)b. Diluar bahan makanan:1) Listrik2) Air3) Telekomunikasi4) Transportasi5) Kesehatan6) Sosial7) PakaianLain-lain

1. Rp. 200.0002. Rp. 400.0003. Rp. 50.0004. Rp. 100.000

1. Rp. 130.0002. Rp. 80.0003. Rp. 200.0004. Rp. 100.0005. Rp. 250.0006. Rp. -7. Rp. - Rp. 100.000

PSIKOLOGI

1.Hanya tinngal bersama satu orang anakIstri pasien sering melamun memikirkan beban keluarga, terutama suaminya. Pasien tidak bisa lagi sering beraktifitas di luar rumah, karena tidak ada yang merawat kecuali dirinya dan anak terakhirnya.

III. DIAGNOSIS HOLISTIK

Tn. T

a. Aspek 1: - Sesak nafas- Menambah beban keluarga-Ingin kembali beraktivitas seperti biasab. Aspek 2: Decomp Cordis + Effusi PleuraDD Sindroma Nefrotikc. Aspek 3: Tidak pernah olahraga. Pola perilaku tidak sehat (Perokok berat selama 50 th, konsumsi Kopi) Kepatuhan pengobatan kurang.d. Aspek 4: Kurangnya perhatian keluarga terutama anak-anak yang tinggal di luar kota terhadap kesehatan pasien Kurangnya promosi kesehatan Masalah ekonomie. Aspek 5: Social function scale 5

Ny. Ta

a. Aspek 1: Nyeri Ulu Hatib. Aspek 2: Gastritis DD : Angina Pectorisc. Aspek 3: Tidak pernah berolahraga. Sejak suami sakit selalu berpikir beban keluarga, tidak lagi ceria suka berdiam diri.d. Aspek 4: Kurangnya komunikasi yang baik antar keluarga Kurangnya promosi kesehatan Masalah ekonomie. Aspek 5: Social function scale 1

IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:Tn T, 75 tahunASPEKURAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)

1.-Sesak nafas-Menambah beban keluarga-Ingin kembali beraktivitas seperti biasa

Pasien mengalami sesak nafas yang berat sehingga pasien sulit beraktivitas dan lebih banyak di tempat tidur-Menyediakan oksigen yang lebih portabel sehingga pasien dapat keluar kamar, bejalan-jalan di taman depan rumah dengan kursi roda sambil tetap menggunakan oksigen- Rutin kontrol ke dokter, untuk memeriksakan cairan di paru, kalo perlu di lakukan pungsi pleura kembali jika sesuai indikasi

2.-Hipertensi- Decomp Cordis + Effusi Pleura

Pasien mempunyai riwayat tekanan darah tinggi. Namun tidak terkontrol Pasien menderita gagal jantung dan efusi pleura sehingga pasien mengalami sesak nafas yang tidak membaik dengan istirahat dan mengganggu aktivitas pasien Oksigen nasal 3-4 lpm Furosemid 1x1 amp iv Amlodipin 1x 5 mg Pungsi pleura jika perlu

3.-Tidak pernah olahraga. -Pola perilaku tidak sehat.-Kepatuhan pengobatan kurang.Pasien sangat jarang melakukan olahraga sebelum sakit. Pola perilaku pasien sebelum sakit yang tidak sehat seperti suka merokok 2 pak/ hari selama 50 th, suka minum kopi. Hal ini menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi dan Decomp Cordis pada pasien . Dengan adanya riwayat hipertensi harusnya pasien rutin kontrol dan minum obat. Melakukan pemanasan diluar rumah dengan jalan-jalan sambil tetap menggunakan oksigen jika perlu ataupun gerakan-gerakan yang ringan seperti gerakan pelemasan otot-otot misal dengan gerakan memutar pergerakan lengan 360 kurang lebih 30 menit dalam sehari. Menghentikan kebiasaan rokok Meningkatkan kesadaran akan bahaya komplikasi penyakit yang dideritanya dengan rutin kontrol tekanan darah.

4.-Kurangnya perhatian keluarga terutama anak-anak yang tinggal di luar kota terhadap kesehatan pasien-Kurangnya promosi kesehatan-Masalah ekonomi Kurangnya dukungan keluarga terutama anak-anak yang tinggal di luar kota untuk mensuport kesehatan ayahnya, dan pasien tergerak untuk rutin kontrol di rumah sakit. Kendala biaya juga sering menjadi masalah pasien untuk tidak kontrol. Selain itu keluarga dan pasien juga tidak tahu akan akibat dari hipertensi atau decomp cordis karena kurangnya informasi dan promosi dari kader atau tenaga kesehatan. Hendaknya keluarga mendukung dan memberikan semangat kepada pasien untuk tetap menjaga kesehatan serta mengusulkan/mengantar untuk cek kesehatan rutin ke puskesmas ataupun kepelayanan kesehatan lainya Mengaktifkan kader yang ada untuk terus melakukan pemantauan menganai seagala hal yang berhubungan dengan status kesehatan pasien. Petugas kesehatan hendaknya lebih aktif & kreatif dalam kegiatan promosi kesehatan, misalnya menggunakan pamflet2, brosur, maupun poster tentang Decomp Cordis yang disebar/ditempatkan di tempat umum Menggunakan dan mengaktifkan asuransi kesehatan ibu serta mengatur keuangan dan mempersiapkan keuangan untuk hal-hal yang tidak terduga seperti sakit dengan cara mengikuti asuransi kesehatan BPJS

5.Social function scale 5Perawatan diri oleh orang lain, hanya berbaring pasif . Untuk makan dan minum pasien masih bisa. Namun pasien hanya bisa di tempat tidur dan masih sangat tergantung orang lain

Anak diharapkan membantu dan melatih melakukan perawatan diri pasien Setiap sore mengajak dan mendudukan ayah bersantai di teras rumah sambil tetap menggunakan oksigen jika perlu agar bisa berinteraksi dengan keluaraga dan tetangga

Ny.Ta, 70 tahun

ASPEKURAIAN MASALAHPENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)

1.Nyeri ulu hati

Pasien mengeluh sering mengeluh nyeri ulu hati kadang sampai tembus ke belakang disertai dengan mual terutama saat telat makan, atau makan-makanan pedas dan kecut atau saat kondisi stress dan lelah.-Pasien seharusnya dapat rutin makan, menghindari pedas, kecut, makanan beralkohol. Selain itu di harapkan pasien dapat berbagi pikirannya dengan anak-anaknya agar dapat mengurangi rasa stress, sehingga dapat mencegah nyeri ulu hati timbul.

2.Gastritis

Pasien mempunyai riwayat gastritis sejak 5 bulan ini, akibat sering telat makan karena harus mengurus suami yang sakit.

Antasida 3x1 sebelum makanRanitidin tablet 2x1Pasien seharusnya juga dapat merubah pola makan yang baik

3.-Tidak pernah berolahraga. - Pola makan yang tidak baik-Sejak suami sakit selalu berpikir beban keluarga, tidak lagi ceria suka berdiam diriPasien sangat jarang melakukan olahraga sebelum sakit, pasien juga suka makan buah yang kecut-kecut dan makanan pedas. Pasien tidak lagi ceria, saat ini lebih suka diam dan tidak bicara saat tidak perlu Melakukan pemanasan diluar rumah dengan jalan-jalan ataupun gerakan-gerakan yang ringan seperti gerakan pelemasan otot-otot misal dengan gerakan memutar pergerakan lengan 360 kurang lebih 30 menit dalam sehari. Membatasi makanan yang kecut dan pedas sehingga mengurangi peningkatan asam lambung

Diharapkan pasien memiliki teman bicara, untuk saling berbagi dan berdiskusi agar dapat mengurangi rasa terbebani dengan masalah yang dihadapi.

4. Kurangnya promosi kesehatan Masalah ekonomi

Keluarga dan pasien tidak tahu akan akibat dari gastritis yang tidak tertangani karena kurangnya informasi dan promosi dari kader atau tenaga kesehatan. Selain itu dengan keterbatasan ekonomi dan tidak adanya asuransi kesehatan membuat pasien jarang kontrol. Mengaktifkan kader yang ada untuk terus melakukan pemantauan menganai seagala hal yang berhubungan dengan status kesehatan pasien. Petugas kesehatan hendaknya lebih aktif & kreatif dalam kegiatan promosi kesehatan, misalnya menggunakan pamflet2, brosur, maupun poster tentang gastritis yang disebar/ditempatkan di tempat umum Mengatur keuangan dan mempersiapkan keuangan untuk hal-hal yang tidak terduga seperti sakit dengan cara mengikuti asuransi kesehatan BPJS sehingga bisa meringankan dan rutin kontrol

5.Social function scale 1Mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Pasien tetap bekerja dan beraktivitas seperti biasa.

LAMPIRAN