KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri...

241
KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSELING KELOMPOK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Yoaneta Olla 061114032 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri...

Page 1: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

  

KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS

PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSELING KELOMPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Yoaneta Olla

061114032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

i  

KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS

PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSELING KELOMPOK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Yoaneta Olla

061114032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

iv  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Yesus Kristus Anak Allah yang hidup, terang dunia, aku sembah sujud kepadaMU,

untuk Engkau aku hidup, untuk Engkau aku mati.”

(Mgr. Gabriel Manek, SVD., Pendiri Kongregasi PRR)

Orang yang banyak tahu tentang orang lain mungkin disebut pandai, tapi orang yang

bisa memahami dirinya sendiri itulah orang yang cerdas. Orang yang bisa

mengendalikan orang lain mungkin disebut berkuasa, tapi orang yang bisa menguasai

dirinya sendiri itu jauh lebih perkasa.

(Lao – Tsu)

Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada

para suster kongregasi Puteri Reinha Rosari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

v  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 April 2011

Penulis

Yoaneta Olla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

vi  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yoaneta Olla

Nomor Mahasiswa : 061114032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul KECERDASAN

EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA SUSTER PUTERI REINHA

ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

KONSELING KELOMPOK

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dan membentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan

secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti

kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 29 April 2011

Yang menyatakan

Yoaneta Olla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

vii  

ABSTRAK

KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS

SUSTER-SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KONSELING KELOMPOK

Yoaneta Olla

Universitas Sanata Dharma, 2011

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingginya kecerdasan emosional dalam hidup berkomunitas para suster Puteri Reinha Rosari Larantuka tahun 2010 dan implikasinya terhadap konseling kelompok.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subyek penelitian adalah semua suster Puteri Reinha Rosari yang berkarya di Larantuka pada tahun 2010, berjumlah 50 orang. Mereka berusia antara 25-60 tahun. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku Emotional Intelligence, yang dikarang oleh Daniel Goleman (2009). Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang mencakup kelima aspek kecerdasan emosional. Kelima aspek tersebut adalah: (1) mengenali emosi diri, (2) mengelola emosi, (3) memotivasi diri, (4) mengenali emosi orang lain, (5) membina hubungan. Seluruh item berjumlah 70 butir. Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan frekwensi dengan pendistribusian berdasarkan rumus Penilain Acuan Patokan Tipe I yang digolongkan menjadi 5 tingkat yaitu sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional para suster Puteri Reinha Rosari Larantuka tahun 2010 adalah sebagai berikut: (1) subyek yang memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat rendah 0%, rendah 14%, cukup 66%, tinggi 18% dan sangat tinggi 2%, (2) subyek yang memiliki kemampuan mengelola emosi: sangat rendah 0%, rendah 14%, cukup 60%, tinggi 26% dan sangat tinggi 0%, (3) subyek yang memiliki kemampuan: memotivasi diri sangat rendah 0%, rendah 12%, cukup 68%, tinggi 14% dan sangat tinggi 6%, (4) subyek yang memiliki kemampuan: mengenali emosi orang lain sangat rendah 0%, rendah 24%, cukup 56%, tinggi 20%, dan sangat tinggi 0%, (5) subyek yang memiliki kemampuan membina hubungan: sangat rendah 0%, rendah 10%, cukup 56%, tinggi 30% dan sangat tinggi 4%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diadakan konseling kelompok bagi para suster Puteri Reinha Rosari Larantuka dengan topik cara mengungkapkan perasaan/emosi, cara mengendalikan emosi, mengenal kelebihan dan kekurangan dalam diri, mendengarkan, cara mengatasi konflik dalam hidup bersama dan cara mengembangkan kepercayaan/konsep diri yang positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

viii  

ABSTRACT

THE EMOTIONAL INTELLIGENCE IN THE COMMUNITY LIFE OF THE DAUGHTER OF OUR LADY QUEEN OF THE HOLY ROSARY SISTERS,

LARANTUKA IN 2010 AND ITS IMPLICATIONS FOR GROUP COUNSELING

Yoaneta Olla Sanata Dharma University, 2011

This study is aimed to get a description of the level of emotional intelligence in

the community life of the Daughter of Our Lady Queen of the Holy Rosary sisters, Larantuka in 2010 and to find its implications for group counseling. The subjects of this descriptive study are the Daughters of Our Lady Queen of the Holy Rosary sisters who live in Larantuka in 2010. There are 50 sisters involved in this study. The age of the subjects ranges between 25 to 60 years old. The instrument for this study is a questionnaire constructed by the researcher and is based on the Daniel Goleman’s book Emotional Intelligence (2009). The questionnaire consists of items which correspond to the five aspects of emotional intelligence: (1) to recognize one’s own emotions, (2) to manage emotions, (3) to do self-motivation, (4) to recognize others’ emotions, (5) to build relationship with others. There are 70 items used in this questionnaire. The data is analyzed using frequency calculation. The data is categorized into five levels by applying the Criterion Referenced Evaluation (PAP) type I. These levels are: very low, low, sufficient, high, and very high. The findings of the study demonstrate that (1) The level of the capacity to recognize one’s own emotions of these subjects are as followed. There is no subject (0%) in very low level, 14% of the subjects are in low level, 54% are in sufficient level, 28% are in high level, and 2% are in very high level; (2) The level of the capacity to manage emotions are: no subject (0%) is in very low level, 14% are in low level, 60% are in sufficient level, 26% are in high level, dan no one (0%) is in very high level. (3) The level of the capacity to do self-motivation: no one (0%) is in very low level, 12% are in low level, 68% are in sufficient level, 14% are in high level, 6% are in high level. (4) The level of capacity to recognize others’ emotions are: no one (0%) is in very low level, 24% are in low level, 56% are in sufficient level, 20% are in high level, and there is no one (0%) in very high level. (5) The level of the capacity to build relationship with others: no one (0%) is in very low level, 10% are in low level, 56% are in sufficient level, 30% are in high level, and 4% are in very high level. Based on these findings, some group counseling sessions are conducted for the subjects. The topics of the group counseling are aimed to increase the the capacity to express emotions, to manage emotions, to control emotions, to know one’s own stengths and weaknesses, to listen to others, to solve problems in the community and to to improve self-confidence and to build positive self-concept.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

ix  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya

yang berlimpah kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA SUSTER

PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP KONSELING KELOMPOK. Banyak pengalaman yang muncul selama

penulisan skripsi ini, pengalaman gembira, sedih, dan cemas. Meskipun demikian

berkat perhatian, dukungan dan doa-doa dari berbagai pihak penulis mendapatkan

kekuatan, dan semangat untuk tekun dalam penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program

Studi Bimbingan dan Konseling.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si., selaku dosen pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati memberikan

bimbingan, perhatian, dan sumbangan pemikiran dalam penulisan skripsi ini.

2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin

untuk penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

x  

3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, MKDU, dan MKDK

Universitas Sanata Dharma yang telah mendampingi, membimbing dan

membekali dengan pengetahuan dan ketrampilan kepada penulis.

4. Para karyawan sekretariat FKIP, BK, MKDU, MKDK, dan BAAK, yang dengan

sabar memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi.

5. Para karyawan Perpustakaan Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan keramahan

dan kesederhanaannya membantu penulis dalam hal peminjaman buku.

6. Para karyawan Rumah Tangga Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

selalu setia membersihkan lingkungan belajar, sehingga penulis merasa kerasan

dan nyaman dalam belajar.

7. Pimpinan Komunitas Biara suster CIJ, FdCC, PRR, SSpS, dan TMM

Yogyakarta, yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan uji coba alat.

8. Pimpinan Komunitas Biara suster PRR Lebao, Postoh, Riangkemie, Tabali dan

Weri Larantuka, beserta para anggota komunitas yang telah mengijinkan penulis

untuk mengadakan penelitian.

9. Sr. M. Benediktis, PRR., selaku Pemimpin Umum beserta para suster Anggota

Dewan Kongregasi dan para suster Puteri Reinha Rosari, yang telah memberikan

kepercayaan dan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan mengikuti studi

lanjut di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

10. Para suster Komunitas PRR Magnifikat Yogyakarta, yang telah memberikan

perhatian dan dukungan kepada penulis dalam belajar dan dalam penyusunan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xi  

11. Rm. Paul Yan Olla, MSF., orang tua dan keluarga yang telah mendukung penulis

lewat doa, cinta dan perhatian selama ini.

12. Keluarga Bapak Mikael Koten dan Bapak Niko Samon sekeluarga, yang

memberikan perhatian dan dukungan khusus kepada penulis.

13. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 yang

telah memberikan dukungan, motivasi, dan saling kerjasama dalam belajar.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun telah banyak

memberikan perhatian dan dukungan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk menyempurnakan

gagasan dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

khususnya bagi para suster kongregasi Puteri Reinha Rosari.

Yogyakarta, 29 April 2011

Penulis

Yoaneta Olla

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xii

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.………………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….v

HALAMAN PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………….vi

ABSTRAK …………………………………………………………………………….vii

ABSTRACT ………………………………………………………………………….viii

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...........xvii

BAB I: PENDAHULUAN ……………………………………………………………...1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………...1

B. Perumusan Masalah ………………………………………………………..5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xiii

 

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………..6

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………............6

E. Definisi Operasional ………………………………………………..............7

BAB II: KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………...............8

A. Hakekat Kecerdasan Emosional …………………….……………………...8

1. Pengertian Kecerdasan Emosional ………………....................................8

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional …………………...........................11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional…….............18

B. Konseling Kelompok.………………………………………………………22

1. Pengertian.……………………………………………………………....22

2. Tujuan Konseling Kelompok..…………………………………………..23

3. Komponen-komponen Konseling Kelompok..………………………….24

4. Asas-asas Konseling Kelompok.………………………………………..27

5. Struktur Konseling Kelompok.………………………………….............28

6. Tahap-tahap Konseling Kelompok ……………………………………..30

C. Konseling Kelompok di Komunitas ……………………………….............37

1. Pengertian Komunitas.…………………………………………………..37

2. Pentingnya Layanan Konseling Kelompok di Komunitas

dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional …………………............40

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelayanan Konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xiv

 

bagi Para Suster ……………………………………..............................42

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………………...47

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………...47

B. Subjek Penelitian …………………………………………………………47

C. Instrumen Penelitian ……………………………………………………...48

D. Prosedur Pengumpulan Data ……………………………………………..58

1. Tahap Persiapan ……………………………………………………..58

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data ……………………………..60

E. Teknik Analisa Data ……………………………………...........................61

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAAN …………………………….....63

A. Tingginya Masing-masing Aspek Kecerdasan Emosional dalam

Hidup Berkomunitas Para Suster Puteri Reinha Rosari Larantuka

pada Tahun 2010 …………………………………....................................63

B. Pembahasan.……………………………………………………………....65

BAB V: PENDAMPINGAN KONSELING KELOMPOK BAGI PARA

SUSTER PUTERI REINHA ROSARI..……………………………………...75

A. Pendampingan Konseling Kelompok Bagi Para Suster Puteri

Reinha Rosari Larantuka……………………………………………….....75

B. Laporan Pemberian Layanan Konseling Kelompok……………………....80

1. Kelompok I…………………………………………………………....81

2. Kelompok II…………………………………………………………104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xv

 

3. Kelompok III………………………………………………………...130

4. Kelompok IV………………………………………………………...154

C. Dampak Konseling Kelompok…………………………………………..175

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN…………………………..............................177

A. Kesimpulan……………………………………………………………....177

B. Saran …………………………………………………………….............179

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………181

LAMPIRAN …………………………………………………………………………..184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xvi

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional untuk Penelitian………………52

Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Item ……………………………….55

Tabel 3: Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional Para Suster Puteri

Reinha Rosari Larantuka dalam Hidup Berkomunitas Tahun 2010………….62

Tabel 4: Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional dalam Hidup Berkomunitas

Para Suster Puteri Reinha Rosari Larantuka Tahun 2010…………………….63

Tabel 5: Tingginya Aspek-aspek Kecerdasan Emosional dalam Hidup Berkomunitas

Para Suster Puteri Reinha Rosari Larantuka pada 2010.……..........................64

Tabel 6: Materi Konseling Kelompok Bagi Para Suster Puteri Reinha Rosari

Larantuka ………………………………………………………………………78

Tabel 7: Jadwal Kegiatan Konseling Kelompok Bagi Para Suster

Puteri Reinha Rosari…………………………………………………………..80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

xvii

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Kecerdasan Emosional Para Suster

Puteri Reinha Rosari Larantuka ……………………………………….181

Lampiran 2: Skor Uji Coba Kuesioner Kecerdasan Emosional ………………………190

Lampiran 3: Hasil Perhitungan Taraf Validitas ……………………………………....195

Lampiran 4: Skor Kecerdasan Emosional Para Suster Puteri Reinha Rosari

Larantuka ………………………………………………………………..207

Lampiran 5: Daftar Nama Anggota Konseling Kelompok……………………………221

Lampiran 6: Surat Permohonan Ijin Penelitian ……………………………………….222

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bagian ini disajikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Hidup bersama dengan orang lain merupakan suatu kebutuhan bagi setiap

manusia sebagai makluk sosial. Dalam kebersamaan dengan orang lain, setiap orang

memperjuangkan suatu cita-cita, misalnya kebersamaan dalam hidup berkeluarga,

bertujuan mencapai kebahagiaan dan kesempurnaan hidup. Selain kebersamaan dalam

keluarga masih ada bentuk kebersamaan yang lain yakni persekutuan hidup religius.

Salah satu ciri utama hidup religius adalah hidup berkomunitas. Syarat untuk menjadi

anggota religius adalah sehat jasmani dan rohani, dapat hidup bersama dengan orang

lain, dapat menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya, memiliki sifat dan

perilaku yang baik, ramah, terbuka, jujur, sabar, tulus, sederhana, rendah hati dan setia

(Konstitusi PRR, artikel 318-319). Dalam hidup berkomunitas para religius

menghayati kharisma dan spiritualitas tarekat yang sama, mengikuti Kristus bersama-

sama, merasul dalam kebersamaan, berdoa bersama, berbagi milik dan harta, berbagi

kesediaan dan kemauan untuk mengabdi Kristus. Para religius yang hidup bersama

dalam suatu komunitas dituntut untuk saling memahami, menanggung kelemahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

2

 

 

 

terbuka, sabar menghadapi tekanan-tekanan dan perbedaan yang dialami, menerima

kritikan, dan rela memberi maaf.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kemajemukan anggota, terkadang

mempengaruhi hidup berkomunitas karena anggota-anggota yang hidup dalam

komunitas berasal dari berbagai suku, budaya, usia, tingkat pendidikan dan latar

belakang keluarga dengan status ekonomi yang berbeda. Kemajemukan anggota dapat

mempengaruhi watak dan kepribadian para religius. Terkadang kehidupan

berkomunitas tidaklah sepenuhnya berjalan baik, sering muncul kesulitan-kesulitan.

Masih ada sebagian suster terkesan kasar, mudah marah, tidak sabar, suka bertengkar,

mendiamkan sesamanya, sulit memaafkan dan mau menang sendiri. Ada anggota yang

menjadikan sesama sebagai batu sandungan, memunculkan sikap mencela, mencari

kekurangan anggota lain, diam, mengisolasi diri dan mengingat-ingat kesalahan

anggota tertentu yang pernah melukai hatinya serta melampiaskan kemarahannya

dengan saling mempersalahkan. Sikap-sikap seperti di atas berkembang menjadi

kejengkelan atau kebencian. Suasana ini merenggangkan relasi antar anggota yang

satu dengan anggota yang lain, dan mengganggu hidup doa dan pelaksanaan karya

pun menjadi terhambat. Suasana komunitas yang tidak harmonis memperlihatkan

bahwa para suster kurang mampu mengelola emosinya dengan baik, kurang

memahami baik dirinya sendiri maupun orang lain, kurang mampu membina

hubungan yang baik dengan orang lain, dan sulit untuk memaafkan sesama secara

tulus.

Kecerdasan emosional sangat dibutuhkan dalam hidup berkomunitas terutama

dalam komunitas religius, karena dengan memiliki kecerdasan emosional para suster

dapat menjalin hubungan yang lebih baik di antara mereka. Kecerdasan emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

3

 

 

 

adalah kemampuan individu untuk mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain,

memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik dan membina hubungan

dengan orang lain (Goleman 2009). Menurut konsep Goleman, orang yang memiliki

kecerdasan emosional adalah orang yang matang dalam hal pengaturan kondisi diri

dan emosinya. Orang yang memiliki kecerdasan emosional, diharapkan mampu

mengungkapkan emosinya secara konstruktif. Sebaliknya, orang yang kecerdasan

emosionalnya rendah akan kurang berhasil, karena cepat merasa gagal dan mudah

menyerah jika menghadapi kesukaran. Sekarang kecerdasan tidak lagi dipandang

hanya mencakup kecepatan berpikir, ketepatan menghitung, melainkan juga

pengendalian emosi dan kemampuan mengendalikan diri dalam hubungan dengan

sesama. Secara ringkas, Stein dan Book (2002: 31) mengatakan, “kecerdasan

emosional terkait erat dengan kemampuan membaca lingkungan politik, sosial dan

menatanya kembali, kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan

dibutuhkan orang lain, kelebihan dan kekurangan mereka; kemampuan untuk tidak

terpengaruh oleh tekanan dan kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan,

yang kehadirannya didambakan orang lain”. Mengingat pentingnya kecerdasan

emosional, maka dipandang perlu adanya pengembangan kecerdasan emosional bagi

para suster dalam hidup berkomunitas. Keberhasilan menyesuaikan diri di komunitas

sangat ditentukan oleh kemampuan masing-masing suster dalam menjawab dan

mengatasi situasi permasalahan yang ada. Kenyataan hidup sehari-hari menunjukkan

bahwa penghayatan saling menanggung kelemahan sesama dengan sabar dari

tekanan-tekanan akibat perbedaan watak, usia, kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain

tidak mudah dijalankan karena para suster kurang mampu mengelola kecerdasan

emosionalnya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

4

 

 

 

Rendahnya tingkat kecerdasan emosional para suster hanya dapat diatasi bila

mereka saling terbuka untuk menerima dan menanggung kelemahan satu sama lain

dengan sabar, dan saling mendengarkan diantara mereka. Konseling kelompok

merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kecerdasan emosional para suster,

karena melalui konseling kelompok para suster bekerja dan berproses bersama untuk

mengeksplorasi gagasan, sikap, perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan

perkembangan dan kemajuan dalam hidup berkomunitas. Konseling kelompok pada

hakekatnya adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis, terpusat pada pikiran dan

perilaku yang disadari, dibina dalam suatu kelompok kecil dengan mengungkapkan

diri kepada sesama anggota dan konselor sebagai pembimbing kelompok, dimana

komunikasi antar pribadi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan

penerimaan diri terhadap nilai-nilai kehidupan dan segala tujuan hidup serta untuk

belajar perilaku tertentu ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Konseling kelompok

bersifat memberikan kemudahan dalam pertumbuhan dan perkembangan individu,

dalam arti bahwa konseling kelompok memberikan dorongan dan motivasi kepada

individu untuk membuat perubahan-perubahan dengan memanfaatkan potensi secara

maksimal sehingga dapat mewujudkan diri. Konseling kelompok mempunyai tujuan

untuk membantu memecahkan permasalahan yang dialami oleh tiap anggota

kelompok (Winkel dan Hastuti, 2004: 542). Anggota yang mempunyai perilaku yang

tidak sesuai dalam konseling kelompok, dapat menggunakan interaksi dalam

kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan

tujuan tertentu, untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-sikap atau perilaku yang

kurang sesuai sebagai penyebab rendahnya kecerdasan emosional para suster.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

5

 

 

 

Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh pemimpin adalah bekerjasama

dengan pihak lain yang lebih berkompeten dalam bidang bimbingan dan konseling

untuk memberikan pelayanan konseling kelompok, atau memanfaatkan suster-suster

Puteri Reinha Rosari yang memiliki latar belakang pendidikan bimbingan dan

konseling (Corey, 1997: 357). Pihak-pihak yang berkompeten dapat memberikan

konseling kelompok yang sesuai dengan kebutuhan para suster. Dengan memberikan

konseling kelompok yang relevan para suster dibantu menjadi pribadi yang mampu

mengatur hidupnya, mengenal perasaan/emosinya baik emosi sendiri mau pun emosi

orang lain, memahami dirinya sendiri dan orang lain, dapat memotivasi dirinya

sendiri, serta mampu membina hubungan yang baik dengan orang lain. Bertitik tolak

dari latar belakang di atas, maka perlu diadakan penelitian tentang kecerdasan

emosional para suster Puteri Reinha Rosari dalam hidup berkomunitas dan

implikasinya dalam pendampingan konseling kelompok.

B. Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang muncul

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa tinggi aspek-aspek kecerdasan emosional para suster Puteri Reinha

Rosari di Larantuka dalam hidup berkomunitas?

2. Topik-topik layanan konseling kelompok mana yang sesuai bagi para suster

Puteri Reinha Rosari untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

6

 

 

 

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mengetahui tingginya aspek-aspek kecerdasan emosional para suster Puteri

Reinha Rosari Larantuka dalam hidup berkomunitas.

2. Dapat memberikan layanan konseling kelompok yang sesuai bagi para suster

untuk mengembangkan kecerdasan emosionalnya.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak:

1. Manfaat Teoritis

Menambah kajian teori dan menjadi bahan informasi yang dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan dan mengembangkan program studi

Bimbingan dan Konseling terutama dalam bidang kecerdasan emosional.

2. Manfaat Praktis

a. Memperluas wawasan dan pemahaman para suster Puteri Reinha Rosari

tentang pentingnya kecerdasan emosional dalam hidup berkomunitas

b. Suster-suster Puteri Reinha Rosari memperoleh masukan yang berguna

untuk pembinaan bidang pengembangan kecerdasan emosional di

komunitas-komunitas.

c. Memperoleh pengalaman dalam mengungkapkan tingkat kecerdasan

emosional suster-suster Puteri Reinha Rosari dalam hidup berkomunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

7

 

 

 

E. Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan

dalam penelitian ini:

1. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam memahami,

merasakan dan mengenali perasaan dirinya dan orang lain sehingga orang tersebut

dapat mengendalikan perasaan yang ada dalam dirinya, dapat memahami serta

menjaga perasaan orang lain, dan dapat memotivasi diri sendiri untuk menjadi

individu atau pribadi yang lebih baik dalam kehidupan yang dijalaninya.

2. Suster-suster Puteri Reinha Rosari adalah kelompok religius kristiani berumur

antara 25-60 tahun yang tinggal dan berkarya di komunitas-komunitas di sekitar

wilayah Larantuka.

3. Konseling kelompok adalah wawancara konseling antara konselor selaku

pemimpin kelompok dengan beberapa individu (4-12 orang) selaku anggota

kelompok untuk memecahkan masalah dan pengembangan pribadi para anggota

kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

8

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan topik

penelitian yaitu: (1) Hakekat kecerdasan emosional yang meliputi: pengertian

kecerdasan emosional, aspek-aspek kecerdasan emosional, faktor-faktor yang

mempengaruhi kecerdasan emosional; (2) Konseling kelompok meliputi: pengertian,

tujuan, komponen-komponen konseling kelompok, asas-asas konseling kelompok dan

tahap-tahap konseling kelompok; (3) Konseling kelompok di komunitas meliputi: arti

komunitas, pentingnya layanan konseling kelompok di komunitas, hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam konseling kelompok.

A. Hakekat Kecerdasan Emosional

1. Pengertian kecerdasan Emosional

Selama bertahun-tahun IQ telah diyakini menjadi ukuran standar

kecerdasan, namun sejalan dengan tantangan dan suasana kehidupan modern

yang serba kompleks, ukuran standar IQ ini memicu perdebatan sengit dan

sekaligus menggairahkan di kalangan akademisi, pendidik, praktisi bisnis dan

bahkan publik awam, terutama apabila dihubungkan dengan tingkat

kesuksesan atau prestasi hidup seseorang. Daniel Goleman adalah salah

seorang yang mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang

dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi seseorang,

yakni kecerdasan emosional, yang kemudian kita mengenalnya dengan sebutan

Emotional Quotient (EQ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

9

 

     

Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional

adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan

daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh manusiawi.

Senada dengan definisi tersebut, Goleman mengungkapkan bahwa kecerdasan

emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam

memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan

emosi, menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa (Imam, 2009: 16).

Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Patton (1998) mengemukakan

kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk mengetahui emosi secara efektif

guna mencapai tujuan, dan membangun hubungan yang produktif dan dapat

meraih keberhasilan. Istilah kecerdasan emosional pertama kali dilontarkan

pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dan John Mayer (Shapiro, 2000:

5). Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan

kita sendiri, dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan

kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam

hubungan dengan orang lain; mampu bertahan menghadapi frustrasi;

mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan;

mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan

kemampuan berpikir; berempati dan berdoa (Goleman, 2009: 45).

Peter Salovey dan Jack Mayer menjelaskan bahwa kecerdasan

emosional merupakan kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan

membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan

maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu

perkembangan emosi dan intelektual (Stein dan Book, 2002: 30). Gardner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

10

 

     

dalam bukunya yang berjudul Frame Of Mind mengatakan bahwa bukan

hanya satu jenis kecerdasan yang monolitik yang penting untuk meraih sukses

dalam kehidupan, melainkan ada spektrum kecerdasan yang lebar dengan tujuh

varietas utama yaitu linguistik, matematika/logika, spasial, kinestetik, musik,

interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan oleh Gardner

sebagai kecerdasan pribadi. Menurut Gardner, kecerdasan pribadi terdiri dari:

”kecerdasan antar pribadi yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, apa

yang memotivasi mereka, bagaimana mereka bekerja dan bagaimana bekerja

bahu membahu dengan kecerdasan. Sedangkan kecerdasan intra pribadi adalah

kemampuan yang korelatif, tetapi terarah ke dalam diri. Kemampuan tersebut

adalah kemampuan membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan

mengacu pada diri sebagai alat untuk menempuh kehidupan secara efektif”

(Goleman, 2009: 50-53). Dalam rumusan lain, Gardner menyatakan bahwa inti

kecerdasan antar pribadi itu mencakup “kemampuan untuk membedakan dan

menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi dan hasrat

orang lain.” Dalam kecerdasan antar pribadi yang merupakan kunci menuju

pengetahuan diri, ia mencantumkan “akses menuju perasaan-perasaan diri

seseorang dan kemampuan untuk membedakan perasaan-perasaan tersebut

serta memanfaatkannya untuk menuntun tingkah laku” (Goleman, 2009 : 53).

Berdasarkan kecerdasan yang dinyatakan oleh Gardner tersebut, Salovey

memilih kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal untuk

dijadikan sebagai dasar untuk mengungkap kecerdasan emosional pada diri

individu. Menurut Solovey kecerdasan emosional adalah kemampuan

seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

11

 

     

sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina

hubungan (kerjasama) dengan orang lain (Goleman, 2009: 57). Menurut

Goleman (2009: 512), kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang

mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi; menjaga keselarasan emosi

dan pengungkapannya melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri,

motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan kecerdasan emosional adalah kemampuan suster-suster

untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri,

mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina

hubungan (kerjasama) dengan orang lain.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

emosional adalah kemampuan seseorang dalam memahami, merasakan dan

mengenali perasaan dirinya dan orang lain sehingga orang tersebut dapat

mengendalikan perasaan yang dialaminya, dapat memahami serta menjaga

perasaan orang lain, dan dapat memotivasi diri sendiri untuk menjadi individu

atau pribadi yang lebih baik dalam kehidupannya.

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

Salovey menjelaskan bahwa kecerdasan emosional merupakan

kemampuan yang dapat dipelajari (Goleman, 2009: 57-59). Kecerdasan

emosional memiliki lima aspek penting yang oleh Goleman disebut wilayah

utama atau ciri-ciri kecerdasan emosional. Kelima aspek kecerdasan

emosional tersebut adalah: mengenali emosi diri, mengelola emosi,

memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan.

a. Mengenali Emosi Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

12

 

     

Mengenali emosi diri sendiri merupakan suatu kemampuan untuk

mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan ini

merupakan dasar dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi

menyebutkan kesadaran diri sebagai metamood, yakni kesadaran

seseorang akan emosinya sendiri. Menurut Mayer (Goleman, 2009: 64)

kesadaran diri adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran

tentang suasana hati, bila kurang waspada maka individu menjadi

mudah larut dalam aliran emosi dan dikuasai oleh emosi. Kesadaran

diri memang belum menjamin penguasaan emosi, namun merupakan

salah satu prasyarat penting untuk mengendalikan emosi sehingga

individu mudah menguasai emosi. Langkah pertama untuk menjadi

cerdas secara emosi adalah dengan menjadi orang yang sedapat

mungkin memiliki kesadaran diri (Yeung, 2009: 15). Menjadi orang

berkesadaran diri juga berarti sadar akan dampak yang kita timbulkan

bagi orang lain.

Menurut Goleman (2009) dan Yeung (2009), aspek mengenali emosi sendiri terdiri dari: 1) Kesadaran diri

Orang yang memiliki kesadaran emosi yang tinggi mampu: a) Tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa. b) Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang

mereka pikirkan, perbuat dan katakan. c) Mengetahui bagaimana perasaan mereka memengaruhi kinerja. d) Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai

dan sasaran-sasaran mereka. 2) Penilaian diri

Orang yang memiliki kecakapan penilaian diri secara teliti atau pengukuran diri yang akurat, maka ia; a) Sadar akan kekuatan dan kelemahannya. b) Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman. c) Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima

pandangan baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

13

 

     

d) Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri sendiri dengan perspektif yang luas.

3) Kepercayaan diri a) Berani tampil dengan keyakinan diri; berani menyatakan

keberadaannya. b) Berani menyuarakan pandangan yang tidak populer dan

bersedia berkorban. c) Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam

keadaan tidak pasti dan tertekan.

b. Mengelola Emosi

Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani

perasaan agar dapat terungkap dengan tepat, sehingga tercapai

keseimbangan dalam diri individu. Menjaga agar emosi yang merisaukan

tetap terkendali merupakan kunci menuju kesejahteraan emosi.

Kemampuan mengendalikan emosi adalah kekuatan yang siap digali untuk

mendapatkan kualitas hidup yang baik (Wijokongko, 2007: 12).

Kemampuan mengendalikan emosi mencakup kemampuan untuk

menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau

ketersinggungan dan akibat-akibat yang ditimbulkannya serta kemampuan

untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang menekan. Shapiro menegaskan

bahwa individu yang memiliki kemampuan mengelola emosi akan lebih

cakap menangani ketegangan emosi, karena kemampuan mengelola emosi

akan mendukung individu menghadapi dan memecahkan konflik

interpersonal dan kehidupan secara efektif (Safaria dan Saputra, 2009: 8).

Menurut Goleman (2009: 404) orang yang memiliki kemampuan

mengelola emosi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustrasi dan pengelolaan amarah. 2) Berkurangnya ejekan verbal. 3) Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat. 4) Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

14

 

     

5) Perasaan yang lebih positif tentang diri sendiri 6) Lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa 7) Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam pergaulan. 

Orang yang memiliki kemampuan mengelola emosi dengan baik dapat

mengendalikan emosinya dengan efektif. Ia mampu menyeimbangkan rasa

marah, rasa kecewa, frustrasi, putus asa akibat diejek, ditolak, diabaikan

atau menghadapi ancaman. Orang yang memiliki kecerdasan dalam

mengelola emosinya akan lebih obyektif dan realistis dalam menganalisa

permasalahannya (Safaria dan Saputra, 2009: 9). Aspek kemampuan

mengelola emosi menurut Goleman (2009) meliputi:

1) Mengendalikan emosinya sendiri Orang yang dapat mengendalikan emosinya sendiri secara tepat

mampu: a) Mengelola dengan baik emosi yang menekan, b) Tetap teguh, bersikap positif dan tidak goyah sekalipun dalam

situasi yang paling berat, c) Berpikir jernih dan tetap fokus kendati dalam keadaan tertekan.

2) Dapat dipercaya Orang yang dapat dipercaya mampu: a) Bertindak seturut etika dan tidak pernah mempermalukan orang

lain, b) membangun kepercayaan dengan sikap apa adanya dan jujur, c) mengakui kesalahan sendiri dan berani menegur perbuatanyang

tidak dapat diterimanya, d) berpegang pada prinsip secara teguh walaupun akibatnya adalah

menjadi tidak disukai orang lain.

c. Memotivasi Diri Sendiri

Kemampuan memotivasi diri adalah kemampuan memberikan

semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan

bermanfaat. Menurut Imam (2009: 103), membangun motivasi dalam diri

merupakan perbuatan yang harus ditumbuhkan dalam diri setiap orang agar

memiliki semangat untuk menjadikan kehidupan lebih berkualitas. Dalam

hal ini terkandung harapan optimis yang tinggi, sehingga dirinya memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

15

 

     

kekuatan dan semangat untuk melakukan aktivitas tertentu, misalnya

belajar, bekerja dan menolong orang lain. Kemampuan memotivasi diri

sangat diperlukan lebih-lebih pada waktu motivasi orang itu negatif, yaitu

pada waktu patah semangat, kehilangan pandangan ke masa depan.

Tujuannya agar motivasinya positif dan ia menjadi bersemangat serta

bergairah lagi dalam hidup. Orang yang mampu memotivasi dirinya akan

lebih berhasil dalam kehidupannya dibandingkan dengan orang yang

menunggu orang lain untuk memperhatikan dirinya. Salah satu ciri dari

kemampuan memotivasi diri adalah kepercayaan diri. Orang yang memiliki

motivasi yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula. Ciri

utama kepercayaan diri adalah sikap optimis dalam menghadapi berbagai

tantangan. Orang yang memiliki kecakapan ini tidak mudah jatuh dalam

suatu kegagalan dan tidak mudah puas dengan apa yang dihasilkan,

melainkan kemauan untuk terus berusaha memperbaiki diri. Kemampuan

memotivasi diri sendiri menurut Goleman (2009) meliputi aspek:

1) Dorongan untuk berprestasi Orang yang memiliki kemampuan berprestasi memiliki kemampuan; a) berorientasi pada tujuan dengan semangat juang yang tinggi untuk

meraihnya, b) menetapkan tujuan yang menantang dan berani mengambil resiko, c) mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengurangi

ketidakpastian dan mencari cara yang lebih tepat, d) terus belajar untuk meningkatkan prestasi.

2) Memiliki komitmen Orang yang memiliki komitmen tinggi mampu; a) berkorban demi tercapainya tujuan, b) merasakan dorongan semangat dalam mencapai tujuan yang utama

dalam hidupnya, c) mempertimbangkan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat

untuk mengambil keputusan, d) mencari peluang untuk memenuhi kebutuhannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

16

 

     

3) Memiliki inisiatif Orang yang memiliki inisiatif mampu: a) memanfaatkan peluang untuk memajukan dirinya, b) mengejar sasaran lebih daripada yang dipersyaratkan atau

diharapkan, c) berani melanggar batas-batas dan aturan yang tidak prinsip apabila

perlu, agar tugas dapat dilaksanakan, d) berani mengajak orang lain bekerjasama untuk menghasilkan

sesuatu yang lebih baik. 4) Optimis

Orang memiliki sifat optimis mampu: a) bersikap tekun dalam mengejar cita-citanya meskipun banyak

hambatan, b) bekerja atau belajar dengan harapan untuk sukses dan tidak merasa

takut gagal, c) berani belajar dari kegagalan.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

Menurut Goleman (2009: 59) kemampuan seseorang untuk mengenali

emosi orang lain atau peduli, menunjukkan kemampuan empati seseorang.

Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap

sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang

dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang

orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk

mendengarkan orang lain. Yeung (2009: 82) mengatakan bahwa kunci

menciptakan empati dan kedekatan adalah dengan mendengarkan. Banyak

orang melakukan kesalahan karena terlalu banyak bicara dan kurang

mendengarkan atau mereka sekedar mendengarkan, tapi tidak memahami

maksudnya. Ketrampilan membangun empati dan kedekatan dapat

dilakukan dengan cara mendengarkan, membaca isyarat emosional,

mengajukan pertanyaan, menunjukkan sikap mendengarkan dan

sensitivitas, serta melakukan kontak mata. Rosenthal dalam penelitiannya

menunjukkan bahwa orang-orang yang mampu membaca perasaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

17

 

     

isyarat non verbal lebih mampu menyesuaikan diri secara emosional, lebih

populer, lebih mudah bergaul, dan lebih peka (Goleman, 2009: 136).

Orang yang mampu membaca emosi orang lain juga memiliki kesadaran

diri yang tinggi, semakin mampu terbuka pada emosinya sendiri, mampu

mengenal dan mengakui emosinya sendiri, maka orang tersebut

mempunyai kemampuan untuk membaca perasaan orang lain. Goleman

(2009: 404) mengemukakan bahwa orang yang memiliki kemampuan

mengenali emosi orang lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Lebih mampu menerima sudut pandang orang lain. 2) Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain. 3) Lebih baik dalam mendengarkan orang lain.

e. Membina Hubungan

Kemampuan dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan

yang menunjang popularitas, kepemimpinan dan keberhasilan antar

pribadi. Keterampilan dalam berkomunikasi merupakan kemampuan dasar

dalam keberhasilan membina hubungan. Kemampuan untuk

mengungkapkan diri termasuk perasaan merupakan dasar dalam

kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Orang-orang yang

hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam

bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu

berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer

dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena

kemampuannya berkomunikasi (Goleman, 2009: 59).

Menurut Goleman (2009: 404-405) orang yang memiliki kemampuan

membina hubungan yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

18

 

     

1) lebih baik dalam menyelesaikan pertikaian dan merundingkan persengketaan,

2) lebih baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan,

3) lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasi, 4) lebih populer dan mudah bergaul, 5) lebih menaruh perhatian dan bertenggang rasa, 6) lebih memikirkan kepentingan sosial dan selaras dalam kelompok, 7) lebih suka berbagi rasa, bekerjasama, dan suka menolong, 8) lebih demokratis dalam bergaul dengan orang lain.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis mengambil komponen-

komponen utama dan prinsip-prinsip dasar dari kecerdasan emosional

sebagai faktor untuk mengembangkan instrumen kecerdasan emosional.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional terdiri dari dua

faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang

mempengaruhi kecerdasan emosinya. Faktor internal ini memiliki dua

sumber yaitu segi jasmani dan segi psikologis. Segi jasmani adalah faktor

fisik dan kesehatan individu, apabila fisik dan kesehatan seseorang dapat

terganggu maka dapat mempengaruhi proses kecerdasan emosinya. Segi

psikologis mencakup pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir dan

motivasi.

Faktor internal dipengaruhi oleh otak emosional orang. Mula-

mula pesan diterima melalui indra, dicatat oleh bagian struktur otak yang

disebut amygdala yakni bagian struktur otak yang paling banyak

berurusan dengan pengolahan dan penyimpanan data emosional. Pesan-

pesan itu kemudian masuk dan diolah oleh bagian struktur otak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

19

 

     

berurusan dengan proses kegiatan rasional. Karena itu ketika menghadapi

sesuatu, terlebih dahulu orang bereaksi secara emosional, sebelum

disadari sepenuhnya oleh rasio. Kecerdasan emosional tinggi akan

membantu untuk menjaga hubungan komunikasi terbuka antara

amygdala dan neocortex, dan akan membuat orang mampu menguasai

diri, memahami emosi orang lain secara empatik, dan menyesuaikan diri

dengan emosi orang lain atau lingkungan yang dihadapi (Goleman, 2009:

23-25).

b. Faktor Eksternal.

Kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan, tidak

bersifat menetap, dapat berubah-ubah setiap saat. Untuk itu peranan

lingkungan terutama orang tua pada masa kanak-kanak sangat

mempengaruhi dalam pembentukan kecerdasan emosional.

Keterampilan kecerdasan emosional bukanlah lawan keterampilan IQ

atau keterampilan kognitif, namun keduanya berinteraksi secara

dinamis, baik pada tingkatan konseptual maupun di dunia nyata. Selain

itu, kecerdasan emosional tidak begitu dipengaruhi oleh faktor

keturunan (Shapiro, 1998: 10).

Gottman dan De Claire, (2008: 4-5) berpendapat bahwa faktor

eksternal yang mempengaruhi kecerdasan emosional adalah:

1) Keluarga

Pengaruh pola asuh orang tua mempunyai dampak besar

pada kehidupan anak di kemudian hari. Salah satu penghambat

potensi anak adalah pengaruh pola asuh yang tidak berorientasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

20

 

     

pada perkembangan anak. Biasanya terjadi ketika anak di bawah

lima atau enam tahun dan di bawah sebelas tahun. Keluarga

merupakan sekolah yang pertama untuk mempelajari emosi. Orang

tua merupakan pelatih emosi anak yang pertama dan utama.

Sebagai pelatih emosi ia tidak cukup hanya bersikap hangat dan

positif saja tetapi ia harus mampu mengatasi secara efektif

perasaan-perasaan negatif anaknya. Gottman dan De Claire

mengindentifikasikan tiga tipe orangtua yang gagal mengajarkan

kecerdasan emosional kepada anak antara lain:

a) Orang tua yang sering mengabaikan, tidak menghiraukan, dan

menganggap sepi atau meremehkan emosi-emosi negatif anak.

b) Orang tua yang tidak menyetujui, dan bersifat kritis terhadap

perasaan anak, serta memarahi atau menghukum karena anak

mengungkapkan emosinya.

c) Orang tua yang selalu menerima emosi anak dan bersikap

empati, tetapi tidak memberikan bimbingan atau menentukan

batas-batas pada tingkah laku anak. Orang tua sebagai pelatih

emosi, seharusnya dapat menerima kesedihan anak, menolong

memberi nama pada emosi yang sedang dialami, dan

membiarkan anak mengalami perasaannya-perasaannya, tidak

memarahi waktu anak sedih serta mendampingi anak sewaktu

menangis.

Menurut Prasetya (2003: 27) pola pengasuhan yang

demokratis diterapkan oleh orang tua yang menerima kehadiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

21

 

     

anak dengan sepenuh hati serta memiliki pandangan atau wawasan

kehidupan masa depan yang jelas. Mereka tidak hanya

memikirkan masa kini, tetapi memahami bahwa masa depan harus

dilandasi oleh tindakan masa kini. Orang tua yang demokratis

tidak ragu-ragu dalam mengendalikan anak, berani menegur bila

anak berperilaku buruk. Orang tua mengerahkan perilaku anak

sesuai dengan kebutuhan anak agar memiliki sikap, pengetahuan,

dan ketrampilan yang dibutuhkan anak untuk mengarungi hidup

dan kehidupannya di masa mendatang.

2) Pengalaman

Pengalaman hidup juga mempengaruhi emosi seseorang

(Albin, 1986: 90). Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman

mengungkapkan emosi misalnya anak perempuan boleh

mengungkapkan rasa sedih dengan menangis tetapi sebaliknya

anak laki-laki tidak diharapkan untuk mengungkapkan perasaan

itu, sebaliknya rasa marah dan perlawanan boleh dinyatakan oleh

anak laki-laki. Pengalaman dengan orang lain mempengaruhi

watak asli seseorang dan menjadikannya menjadi orang yang unik

dalam mengalami emosi, dalam mengungkapkan dan dalam

keterbukaannya dengan orang lain.

B. Konseling Kelompok

1. Pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

22

 

     

Shertzen dan Stone mengatakan bahwa konseling kelompok adalah

suatu proses antar pribadi yang dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku

yang disadari. Proses itu mengandung ciri terapeutik seperti pengungkapan

pikiran dan perasaan secara leluasa, orientasi pada kenyataan, pembukaan diri

mengenai seluruh perasaan mendalam yang dialami, saling percaya, saling

pengertian dan saling mendukung (Winkel & Hastuti, 2004: 590). Konseling

kelompok merupakan pengalaman edukatif yang di dalamnya kelompok

bekerja dan berproses bersama untuk mengeksplorasi gagasan, sikap, perasaan

dan perilaku yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan dalam

kelompok. Latipun (2008: 179) berpendapat bahwa konseling kelompok

merupakan kelompok terapeutik yang dilaksanakan untuk membantu individu

mengatasi masalah sehari-hari yang menekankan pada proses remedial dan

pencapaian fungsi-fungsi secara optimal (memberikan dorongan dan

pemahaman pada individu/klien) untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya.

Peran konselor adalah memperlancar interaksi dalam kelompok.

Proses konseling kelompok berjalan dengan cara setiap anggota

mengungkapkan diri, mendengarkan dengan cermat, dan memberikan masukan

satu sama lain. Permasalahan yang dibahas sering kali mirip dengan aktivitas

yang dialami.

2. Tujuan konseling kelompok

Kesuksesan layanan konseling kelompok sangat dipengaruhi sejauh mana

tujuan yang akan dicapai dalam konseling kelompok. Ellis (Corey, 1997: 350)

mengemukakan tujuan konseling kelompok sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

23

 

     

a. Membantu anggota kelompok memahami sumber masalah mereka dan

menggunakan pemahaman kognitif untuk mengatasi gejala-gejala masalah

dan belajar berperilaku yang pantas.

b. Memberikan kesempatan pada anggota kelompok mengembangkan

pemahaman tentang masalah orang lain dan anggota belajar bagaimana

memberi bantuan kepada teman satu kelompok.

c. Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk belajar cara-

cara memahami keadaan kehidupan dan memberikan reaksi-reaksi rasional

pada keadaan itu, sehingga mengurangi gangguan bagi diri individu.

d. Memberikan kesempatan pada para anggota kelompok mencapai

perubahan kognitif dasar, emosi datar dan perilaku yang diharapkan,

termasuk cara menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan, cara

berpikir rasional, mempraktekan penilaian diri sendiri dan memperlakukan

diri sendiri sebagai insan yang berharga.

Tujuan konseling kelompok pada dasarnya dibedakan menjadi dua,

yaitu tujuan teoritis dan tujuan operasional. Tujuan teoritis berkaitan dengan

tujuan yang secara umum dicapai melalui proses konseling, sedangkan tujuan

operasional disesuaikan dengan harapan klien dan masalah yang dihadapi

klien, yaitu mengurangi perilaku agresif.

Tujuan teoritis konseling kelompok yang secara lengkap dikemukakan

Corey (1997: 7-8) adalah sebagai berikut:

a. Lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain b. Belajar mempercayai diri sendiri dan orang lain c. Berkembang untuk lebih menerima diri d. Belajar berkomunikasi e. Belajar lebih akrab f. Belajar bergaul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

24

 

     

g. Meningkatkan kesadaran diri h. Belajar memberi dan menerima i. Belajar memecahkan masalah j. Belajar memberi perhatian k. Lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain l. Lebih mengerti bahwa orang lain juga punya masalah m. Belajar memberi dan menerima umpan balik dan konfrontasi

Konseling kelompok sangat bermanfaat karena melalui saling interaksi

antar anggota kelompok mereka memenuhi beberapa kebutuhan psikologis,

seperti kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan sesama dan diterima oleh

mereka, kebutuhan untuk bertukar pikiran dan berbagi perasaan, kebutuhan

menemukan nilai-nilai kehidupan sebagai pegangan dan kebutuhan untuk

menjadi lebih independen serta mandiri.

3. Komponen-komponen Konseling Kelompok

Ada beberapa komponen yang harus dipenuhi agar dapat mendukung

kelancaran kegiatan konseling kelompok, yaitu anggota kelompok, pemimpin

kelompok, dinamika kelompok dan topik permasalahan.

a. Anggota kelompok

Keanggotaan merupakan salah satu unsur pokok dalam proses

kehidupan kelompok. Kegiatan atau kehidupan kelompok itu sebagian

besar didasarkan atas peranan para anggotanya.

Peranan anggota kelompok menurut Prayitno (1995: 32)

antara lain :

1) Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota kelompok.

2) Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.

3) Berusaha agar yang dilakukan itu membantu tercapainya tujuan bersama.

4) Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

25

 

     

5) Benar-benar berusaha untuk secara efektif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok.

6) Mampu mengkomunikasikan secara terbuka. 7) Berusaha membantu anggota lain. 8) Memberikan pada anggota lain untuk juga menjalani perannya. 9) Menyadari pentingnya kegiatan kelompok tersebut.

Dengan memilih berpartisipasi dalam kelompok ini maka para

anggota menerima tantangan untuk bersama-sama membina kebersamaan

dan mencari penyelesaian atas masalah yang dihadapi bersama, untuk itu

para anggota harus memberikan sumbangan dengan memegang peranan-

peranan tersebut diatas.

b. Pemimpin kelompok

Orang yang memimpin kelompok dan memprakarsai tingkah laku

sosial dengan cara mengatur, menunjukkan, mengorganisasikan, atau

mengendalikan upaya yang dilakukan orang, baik melalui prestise,

kekuasaan maupun posisinya dalam kelompok, jadi pemimpin kelompok

mengatur jalannya kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan konseling

kelompok.

Peranan pemimpin kelompok menurut Prayitno (1995: 35) adalah

sebagai berikut:

1) Pemimpin kelompok dapat memberi bantuan, pengarahan atau campur tangan terhadap kegiatan kelompok.

2) Pemimpin kelompok memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok itu baik perasaan anggota tertentu maupun keseluruhan anggotanya.

3) Jika anggota itu kurang menjurus ke arah yang dimaksudkan maka pemimpin kelompok perlu memberikan arah.

4) Pemimpin kelompok juga memberikan tanggapan (umpan balik) tentang berbagai hal yang terjadi dalam kelompok baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kelompok.

5) Pemimpin kelompok diharapkan mampu mengatur jalannya “lalu lintas” kegiatan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

26

 

     

6) Sifat kerahasiaan dari kegiatan kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul didalamnya juga menjadi tanggungjawab pemimpin kelompok.

7) Membentuk norma. Norma yang berlaku dalam kelompok yang disepakati bersama oleh kelompok.

Pemimpin kelompok sebagai pribadi, tidak dapat memaksakan

teknik dalam kelompok dari karakteristik personalnya. Pemimpin

kelompok mempunyai pengaruh pada proses konseling tidak hanya

kecakapan menggunakan teknik, namun lebih pada karakteristik pribadi

dan tingkah lakunya. Menurut Corey (1997: 357) keberhasilan pemimpin

tidak hanya diukur dari karakteristik partisipasi anggota atau teknik

khusus dalam memimpin kelompok. Menurutnya pemimpin kelompok

dapat memperoleh teori yang luas dan pengetahuan praktis tentang

dinamika kelompok dan mempunyai kemampuan dalam mendiagnostik

serta prosedur teknik, akan menjadi efektif dalam merangsang

pertumbuhan dan merubah anggota. Pemimpin sebagai profesional dalam

konseling kelompok sepenuhnya bertanggungjawab terhadap segala hal

yang berkembang dalam kelompok tersebut. Selain ia telah dibekali dalam

segi teori maupun segi yang praktis, ia juga harus mampu bertindak sebagi

pemimpin kelompok yang memenuhi sejumlah syarat yang menyangkut

pendidikan akademik, kepribadiannya, keterampilan berkomunikasi

dengan orang-orang dan penggunaan teknik-teknik dalam kenseling

kelompok.

c. Dinamika kelompok

Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup yang ditandai

dengan semangat kerja sama antar anggota kelompok untuk mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

27

 

     

tujuan kelompok. Dalam suasana seperti ini seluruh anggota kelompok

menampilkan dan membuka diri memberikan sumbangan bagi suksesnya

kegiatan kelompok.

Menurut Prayitno (1995: 22) faktor-faktor yang mempengaruhi

kualitas kelompok antara lain :

1) Tujuan dan kegiatan kelompok 2) Jumlah anggota 3) Kualitas masing-masing pribadi anggota kelompok 4) Kedudukan kelompok 5) Kemampuan kelompok dalam memenuhi kebutuhan anggota untuk

saling berhubungan sebagai kawan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan bantuan moral dan sebagainya.

Kondisi positif yang ada pada faktor-faktor tersebut diatas akan

menunjang terhadap fungsi kelompok untuk tujuan bersama.

d. Topik permasalahan

Menurut Prayitno (1995: 26) topik permasalahan dalam konseling

kelompok terdapat dua kategori yaitu :

1) Topik tugas yaitu topik yang secara langsung dikemukakan oleh pemimpin kelompok dan ditugaskan kepada seluruh anggota kelompok untuk bersama-sama membahasnya.

2) Topik bebas yaitu anggota secara bebas mengemukakan permasalahan yang dihadapi atau yang sedang dirasakannya kemudian dibahas satu persatu.

4. Asas-asas konseling kelompok

Dalam kegiatan konseling kelompok ada beberapa asas sebagai

pedoman dalam pelaksanaannya, yaitu asas kerahasiaan, asas kesukarelaan,

asas keterbukaan, asas kekinian, asas kemandirian, kegiatan, asas kedinamisan

dan asas kenormatifan (Prayitno, 1995: 23).

a. Asas kerahasiaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

28

 

     

Segala sesuatu yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh disampaikan kepada orang luar oleh anggota kelompok atau orang lain selain anggota kelompok.

b. Asas kesukarelaan Anggota kelompok diharapkan sukarela tanpa ragu-ragu atau pun terpaksa menyampaikan masalah yang dihadapinya serta mengungkapkan segenap fakta, data dan seluk beluk masalah kepada pemimpin kelompok dan anggota lain dengan suka rela mengikuti kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

c. Asas Keterbukaan Antara pemimpin kelompok dan anggota kelompok harus saling terbuka sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dan akhirnya akan mengganggu jalannya kegiatan kelompok.

d. Asas Kekinian Masalah yang dihadapi oleh anggota kelompok adalah masalah yang sudah lampau hanya merupakan latar belakang dari masalah tersebut.

e. Asas Kemandirian Merupakan asas dimana tujuan konseling kelompok adalah agar anggota kelompok dapat mandiri baik itu dalam memecahkan masalahnya atau mengambil keputusan juga mandiri dalam perkembangannya.

f. Asas Kegiatan Asas ini menunjukkan pada pola konseling “multi dimensional” yang tidak hanya mengandalkan transaksi verbal antara klien (anggota kelompok) dengan pemimpin kelompok. Dalam konseling yang berdimensi verbal asas kegiatan masih harus dilaksanakan yaitu aktif menjalani proses konseling dan aktif pula menjalankan atau melaksanakan serta menerapkan hasil-hasil kegiatan konseling.

g. Asas Kedinamisan Adanya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, perubahan ini tidaklah sekedar mengulang yang lama tetapi adanya peningkatan kearah pembaharuan yang positif.

h. Asas Kenormatifan Kegiatan konseling kelompok tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku baik ditinjau dari norma agama, norma adat, hukum, ilmu maupun kehidupan sehari-hari.

5. Struktur dalam konseling kelompok

Konseling kelompok memiliki struktur yang sama dengan terapi

kelompok pada umumnya. Struktur konseling menurut Latipun (2009: 185)

meliputi:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

29

 

     

a. Jumlah anggota kelompok

Umumnya berkisar antara 4 sampai 12 orang. Berdasarkan

penelitian jumlah anggota kelompok yang kurang dari 4 orang tidak efektif

karena dinamika kelompok menjadi kurang hidup. Sebaliknya jika anggota

melebihi 12 orang terlalu besar untuk konseling kelompok karena terlalu

berat dalam mengelola kelompok.

b. Homogenitas kelompok

Konseling kelompok bisa dibuat homogen atau heterogen sangat

tergantung pada kelompok. Penentuan homogenitas keanggotaan

kelompok disesuaikan dengan keperluan dan kemampuan pemimpin

kelompok.

c. Sifat kelompok

Sifat kelompok dapat terbuka dan tertutup. Dikatakan terbuka jika

pada suatu saat dapat menerima anggota baru dan dikatakan tertutup jika

keanggotaannya tidak memungkinkan adanya anggota baru.

d. Waktu pelaksanaan

Lamanya waktu penyelenggaraan konseling kelompok sangat

bergantung pada kompleksitas permasalahan yang dihadapi kelompok.

Konseling kelompok yang bersifat jangka pendek membutuhkan jangka

waktu antara 6 sampai 20 kali pertemuan dengan frekwensi pertemuan

antara satu sampai tiga kali dalam seminggu. Durasi pertemuan kelompok

pada prinsipnya sangat ditentukan oleh situasi dan kondisi anggota

kelompok.

6. Tahap-tahap konseling kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

30

 

     

Menurut Prayitno (1995: 40) pelaksanaan kegiatan konseling kelompok

terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap

kegiatan, tahap pengakhiran dan follow up (tindak lanjut).

a. Tahap I, Tahap Pembentukan

Tahap awal adalah saat-saat orientasi dan penggalian. Penentuan

struktur kelompok, pengenalan dan penggalian harapan-harapan atau

keinginan-keinginan anggota-anggotanya. Selama fase ini anggota

mempelajari fungsi kelompok, memperjelas harapan-harapan,

mempertegas tujuan-tujuan dan mencari posisinya dalam kelompok. Tugas

utama dari tahap awal adalah pencantuman dan identitas, fase ini

menyangkut keputusan untuk masuk atau keluar dari kelompok,

penanganan kepribadian dan membuat komitmen. Anggota kelompok

berhak untuk membawa ciri-ciri atau keunikan mereka dan membentuk jati

dirinya (tidak menjadi lebur dalam kelompok).

Karakteristik tahap awal adalah waktu untuk orientasi dan

menetapkan struktur kelompok. Anggota mempelajari aturan-aturannya

dan apa yang bisa diharapkan, mempelajari bagaimana fungsi kelompok

dan belajar berpartisipasi dalam kelompok. Kekompakan kelompok dan

kepercayaan lambat laun mulai terbentuk, jika anggota-anggotanya

bersedia mengekspresikan/mengungkapkan apa yang mereka pikirkan dan

rasakan. Anggota memperhatikan apakah mereka dapat masuk atau tidak

dan mereka mulai menetapkan posisi mereka dalam kelompok. Perasaan-

perasaan negatif mulai nampak untuk menguji apakah perasaan-perasaan

tersebut dapat diterima. Masalah utama adalah kepercayaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

31

 

     

ketidakpercayaan. Disini ada masa keheningan dan kecanggungan/kikuk;

para anggota mulai mencari arah dan berpikir kelompok ini maunya apa.

Para anggota mempelajari perilaku-perilaku dasar dari menghargai, empati,

penerimaan, perhatian, dan menanggapi semua perilaku-perilaku yang

membangun kepercayaan.

Fungsi dan tugas utama pemimpin kelompok selama tahap orientasi

dan penggalian dalam kelompok adalah:

1) Mengajarkan partisipasi, beberapa petunjuk umum dan cara untuk

berpartisipasi dengan aktif akan meningkatkan peluang mereka untuk

mendapatkan kelompok yang produktif.

2) Mengembangkan aturan-aturan dasar dan membuat norma-norma, serta

mengajarkan proses dasar dalam kelompok.

3) Membantu anggota dalam mengungkapkan ketakutan-ketakutan

mereka dan harapan-harapan, dan mengembangkan kepercayaan,

membuat model dari perilaku terapi.

4) Membantu anggota membangun tujuan-tujuan pribadi yang konkrit dan

menangani secara terbuka perhatian-perhatian dan pertanyaan-

pertanyaan anggota.

5) Membantu anggota untuk berbagi rasa dan berbagi pendapat mengenai

apa yang timbul dalam kelompok.

6) Mengajarkan anggota dasar hubungan antar manusia seperti

mendengarkan dengan aktif dan menganggapi, setra menilai kebutuhan

kelompok dan mencari jalan bagaimana kebutuhan-kebutuhan tersebut

dapat dipenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

32

 

     

7) Memperlihatkan pada anggota bahwa mereka mempunyai tanggung

jawab terhadap arah dan hasil dari kelompok.

8) Memastikan semua anggota berpartisipasi dalam interaksi kelompok,

sehingga tak ada seorang pun yang merasa dikucilkan dan mengurangi

ketergantungan anggota pada pemimpin.

Tahap ini merupakan pengenalan, tahap pelibatan diri atau proses

memasukkan diri kedalam kehidupan kelompok. Hal-hal yang dibicarakan

dalam tahap ini meliputi :

a) Penjelasan tentang pengertian

b) Cara-cara pelaksanaannya

c) Asas-asas yang ada dalam kegiatan konseling kelompok.

b. Tahap II, Tahap Peralihan

Tahap kedua adalah tahap transisi yang ditandai dengan adanya

perasaan-perasaan khawatir dan defensif (bertahan) dalam berbagai

bentuk perlawanan. Perasaan ini biasanya mengawali keterbukaan dan

kepercayaan dalam tahap berikutnya. Tahap transisi menurut Prayitno,

dijelaskan sebagai tahap peralihan yang bertujuan membebaskan anggota

kelompok dari perasaan atau sikap enggan, ragu, malu atau saling tidak

percaya untuk memasuki tahap berikutnya (Prayitno, 1995: 47). Pada saat

ini keraguan utama dari partisipan berkaitan dengan terlalu banyak atau

terlalu sedikit tanggung jawab dan terlalu banyak atau terlalu sedikit

pengaruh. Konflik timbul dari ketidaksesuaian dari anggota sendiri dan

kesan stereotip yang mereka tangkap dan sering kali diekspresikan dalam

bentuk menentang pandangan orang terhadap mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

33

 

     

Pada tahap peralihan suasana kelompok terbentuk dan dinamika

kelompok mulai tumbuh, kegiatan kelompok hendaknya dibawa untuk

menuju kegiatan kelompok (Prayitno, 1995: 44). Karakteristik tahap

transisi pengembangan kelompok ditandai dengan perasaan-perasaan

khawatir, defensif dan berbagai bentuk perlawanan (Corey, 1997: 101).

Pada kondisi demikian anggota peduli tentang apa yang dipikirkan

terhadapnya jika mereka meningkatkan kewaspadaan diri dan peduli

terhadap penerimaan atau penolakan. Setiap anggota kelompok belajar

mengekspresikan diri sehingga anggota yang lain mendengarnya. Peranan

anggota kelompok adalah terpusat pada mengenali dan menangani bentuk

resistensi. Tugas anggota kelompok adalah mengenali dan

mengekspresikan berbagai perasaan negatif. Mempelajari bagaimana

berkonfrontasi dengan anggota yang lain dalam sikap membangun.

Bersedia menghadapi dan menangani reaksi terhadap apa yang terjadi

dalam kelompok.

Tugas kunci dari pemimpin kelompok adalah kebutuhan untuk

intervensi atau mencampuri dalam kelompok dengan sikap sensitif dan

pada saat yang tepat. Hal yang lebih mendasar adalah memberikan

keberanian dan tantangan seperlunya pada anggota untuk menghadapi dan

menyelesaikan atau mengatasi konflik yang timbul di dalam kelompok

(Prayitno, 1995: 38). Tahap ini merupakan tahap untuk mengantarkan

anggota kelompok pada tahap berikutnya. Para anggota kelompok dituntut

untuk membuka diri bahkan mengemukakan masalah pribadi masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

34

 

     

masing, pemimpin kelompok memantapkan asas-asas kerahasiaan,

keterbukaan, kesukarelaan dan kenormatifan.

c. Tahap III, Tahap Kegiatan

Tahap ketiga adalah tahap kegiatan kelompok, maka aspek-aspek

yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak (Prayitno, 1995: 47).

Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dari kelompok. Tahap

kegiatan ditandai dengan adanya eksplorasi masalah-masalah yang

nampak dan dengan tindakan yang efektif untuk menghasilkan perubahan-

perubahan perilaku yang dikehendaki (Corey, 1997: 53). Pada kegiatan ini

saatnya anggota berpartisipasi untuk menyadari bahwa merekalah yang

bertanggung jawab atas kehidupan mereka. Jadi anggota kelompok harus

didorong untuk mengambil keputusan sendiri masalah-masalah yang

dihadapi dalam kelompok, mereka harus belajar bagaimana menjadi

bagian kelompok yang integral dan sekaligus memahami kepribadiannya

sendiri, dan menyaring umpan balik yang diterima dan membuat

keputusan sendiri, apa yang akan dilakukan.

Ciri-ciri utama suatu kelompok mencapai tahap kegiatan adalah

sebagai berikut:

1) Tingkat kepercayaan dan keakraban tinggi. 2) Konflik antaranggota dikenali dan berhubungan secara langsung dan

secara efektif. 3) Umpan balik diberikan secara bebas dan diterima secara sukarela

(tanpa perlawanan). 4) Peserta merasa didukung dalam usaha-usaha mereka untuk berubah

dan bersedia untuk mengambil resiko dalam perubahan tingkah laku. 5) Anggota merasa mempunyai harapan besar dimana mereka dapat

berubah jika mereka bersedia untuk mengambil tindakan, dan mereka tidak merasa putus asa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

35

 

     

Fungsi utama dari pemimpin pada tahap kegiatan adalah

menyediakan penguatan secara sistematis dari tingkah laku kelompok

yang diinginkan yang membantu perkembangan kerja yang kohesif dan

produktif. Memberikan kebebasan pada anggota untuk mengambil resiko

dan memaksa mereka untuk menerapkan tingkah laku ini dalam

kehidupan sehari-hari. Mendorong anggota untuk memusatkan diri pada

apa yang mereka inginkan dari kelompok dan untuk meminta apa yang

mereka inginkan.

d. Tahap IV, Tahap Pengakhiran

Tahap keempat adalah tahap akhir yaitu konsolidasi dan

terminasi, hal ini penting bahwa masalah-masalah terminasi dapat di

pecahkan lebih awal pada permulaan dalam sejarah kelompok. Setiap

awal pengakhiran selalu merupakan kenyataan dan anggota memerlukan

peringatan secara periodik dari pemimpin dimana kelompok pada

akhirnya akan berakhir.

Tugas utama yang dihadapi para anggota selama tahap akhir

kelompok adalah konsolidasi dan mentransfer apa yang telah mereka

pelajari dalam kelompok ke dunia luar. Inilah waktu bagi mereka untuk

mengulang kembali dan memasukkannya dalam kerangka kognitif

kelompok. Tugas para anggota pada tahap akhir berhubungan dengan

perasaan tentang perpisahan dan terminasi; persiapan untuk penerapan

kegiatan yang telah mereka dapatkan kedalam situasi kehidupan sehari-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

36

 

     

hari; pemberian umpan balik yang akan memberikan gambaran pada

anggota yang lain apa yang mereka rasakan, untuk menyelesaikan

masalah yang tidak terselesaikan, baik itu masalah yang ada di kelompok

maupun masalah yang ada di masyarakat; untuk mengevaluasi dampak

dari kegiatan kelompok, membuat keputusan-keputusan dan rencana-

rancana yang berhubungan dengan perubahan-perubahan yang akan

mereka buat dan bagaimana mereka mengerjakan hal-hal tersebut.

Peranan pemimpin kelompok adalah tetap mengusahakan suasana

yang hangat, bebas, dan terbuka. Memberikan pernyataan dan

mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan anggota. Memberi

semangat untuk kegiatan lebih lanjut, penuh rasa persahabatan dan

simpati (Prayitno, 1995: 60). Di samping itu fungsi pemimpin kelompok

pada tahap konsolidasi adalah mempersiapkan suatu kerangka yang

memungkinkan para anggota untuk memperjelas arti dari tiap

pengalaman yang diperoleh di dalam kelompok dan mengajak para

anggota untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari (Corey, 1997:

121). Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta para anggota

menyimpulkan hasil hasil yang diperoleh dan mengutarakan kesan-kesan

tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, setelah itu dilakjutkan dengan

penetapan waktu dan tempat pertemuan selanjutnya dan penutup.

e. Tahap V, Tindak lanjut (Follow up)

Follow up (tindak lanjut) dapat dilaksanakan secara kelompok dan

individu. Pada kegiatan tindak lanjut ini para anggota kelompok dapat

membicarakan tentang upaya-upaya apa yang telah ditempuh sejak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

37

 

     

pengakhiran kelompok untuk menerapkan apa yang telah didapatkan di

dunia nyata. Para anggota kelompok menyampaikan tentang pengalaman

mereka dan hasilnya selama mengikuti kegiatan konseling kelompok

dalam kehidupan sehari-hari.

C. Konseling Kelompok di Komunitas

1. Pengertian komunitas

Dewasa ini komunitas mempunyai beberapa arti. Komunitas diartikan

sebagai persekutuan hidup dari beberapa orang yang mempunyai cita-cita yang

sama, memiliki peraturan yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Secara

tradisional komunitas juga diartikan sebagai kelompok religius yang hidup

dalam satu rumah religius. Jadi komunitas religius adalah persekutuan di mana

para anggotanya menurut hukum masing-masing mengucapkan kaul publik,

yang kekal atau sementara tetapi pada waktunya harus diperbaharui, serta

melaksanakan hidup dalam kebersamaan (Rubiyatmoko, 2006: 183).

Persekutuan dalam pengertian komunitas religius dibangun berdasarkan cita-

cita yang sama untuk mencapai tujuan yang sama atas dasar iman dan

kepercayaan yang sama yaitu pada Yesus Kristus. Maka untuk mencapai

tujuan tersebut dibutuhkan peraturan yang disepakati bersama. Persekutuan

komunitas religius dibangun oleh orang-orang Katolik, yang mau

membaktikan dirinya secara khusus kepada Allah dengan menamakan diri

sebagai biarawan/biarawati katolik.

Biarawan-biarawati Katolik disebut pula religius sebab seluruh

hidupnya dibaktikan kepada Tuhan dan sesama. Seluruh hidup bakti itu oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

38

 

     

para religius tersebut diungkapkan dalam pelbagai karya kerasulan seperti

pastoral, pelayanan kesehatan, pendidikan, sosial, dan lain-lain. Karena

tuntutan karya tersebut, beberapa anggota komunitas harus tinggal dalam satu

rumah dibawah seorang pemimpin yang disebut komunitas religius lokal.

Persekutuan religius disebut pula komunitas hidup bakti, sebab mereka

membangun persekutuan religius dengan maksud membaktikan diri kepada

Tuhan dan sesama. Setiap komunitas hidup bakti dibangun berdasarkan

semangat, latar belakang sosial budaya, kharisma dan spiritualitas yang

berbeda, sehingga karya mereka sebagai pembaktian diri kepada Tuhan dan

sesama serta aktualisasi penghayatan Injil itu juga berbeda (Seonarja, 1984:

26-28). Salah satu ciri yang nampak dalam komunitas religius adalah para

anggotanya menghayati tiga nasehat Injil dengan mengikrarkan prasetia

kemiskinan, ketaatan, dan keperawanan. Para anggota membangun hidup

berkomunitas sebagai ungkapan persaudaraan. Kesaksian akan Kristus dan

gereja dari para anggotanya, akan diungkapkan antara lain melalui pemisahan

diri dari dunia dan dengan pakaian religius. Hidup religius selalu dihayati

dalam komunitas, karena hidup komunitas merupakan kekuatan bagi hidup

religius. Komunitas merupakan kekuatan dalam menjalankan kerasulan, dan

perlindungan terhadap kaul-kaul. Komunitas adalah tempat orang memberi

perhatian kepada orang lain. Dalam komunitas orang dipanggil untuk

mencintai orang lain sebagaimana adanya, dengan luka-luka, kekurangan dan

kelebihannya (Nouwen dkk, 1998: 25).

Warna yang jelas dari hidup komunitas religius ialah bahwa anggota-

anggotanya berasal dari berbagai bangsa, daerah, suku, bahasa, golongan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

39

 

     

kebudayaan. Hal ini menjadi suatu pengalaman yang memperkaya jika disertai

rasa hormat pada kebudayaan dan kesukuan. Karena para anggota berasal dari

berbagai daerah, suku, kebudayaan dan bahasa maka penghayatan saling

menanggung kelemahan sesama dengan sabar dari tekanan-tekanan tidaklah

mudah dijalankan. Dari realitas hidup bersama ditemukan bahwa sering timbul

ketegangan dalam hidup berkomunitas. Maka mengusahakan persatuan dan

kesatuan dalam komunitas sering tidak gampang. Sulitnya mengusahakan

persatuan dan kesatuan dalam komunitas disebabkan oleh kemajemukan

anggota komunitas itu sendiri dan kemajemukan tugas atau bidang pekerjaan.

Kemajemukan pribadi-pribadi yang bervariasi dari suku, bahasa, perbedaan

usia, tingkat pendidikan, bakat-bakat dan lain sebagainya sangat membutuhkan

pengertian dan penerimaan yang tulus iklas diantara para anggota. Menjadi

anggota komunitas berarti mau menyerahkan diri seutuhnya secara total

kepada komunitas. Sebagai ungkapan penyerahan diri, ia mau dimiliki oleh

komunitas. Menjadi milik atau anggota komunitas mengandaikan adanya

kemauan untuk menyesuaikan diri dengan anggota lain maupun tuntutan hidup

bersama. Para anggota komunitas perlu memupuk sikap saling mencintai dan

menghormati sesama anggota komunitas.

Seorang pemimpin di komunitas harus selalu menyadari bahwa

meskipun ada persamaan tujuan dari para anggota yang dipimpinnya, tetapi

dalam kehidupan bersama timbul berbagi masalah yang sangat kompleks.

Pemimpin di komunitas harus memahami bahwa setiap penghuni komunitas

yang dipimpinnya memiliki keunikan. Kompleksitas kehidupan di komunitas

dapat disebabkan oleh berbagai sumber antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

40

 

     

a. Latar kehidupan yang berbeda: ada anggota komunitas yang berasal dari

keluarga yang harmonis dan telah mendapat kasih sayang dan perhatian

yang cukup, namun ada juga anggota komunitas yang berasal dari

keluarga disharmonis sehingga kurang mendapatkan kasih sayang dan

perhatian, ada anggota komunitas yang berasal dari keluaga dengan

status ekonomi yang kaya, cukup, sedang, kurang, dan lain-lain.

b. Kepribadian setiap anggota berbeda: setiap pribadi mempunyai keunikan

baik sifat maupun sikap, bakat, minat, kemampuan, hobi, watak, dan

perangai.

c. Pandangan hidup yang berbeda: anggota komunitas berasal dari berbagai

macam suku dan budaya akan berbeda pandangan hidup dan

permasalahan yang dihadapi.

Hal-hal tersebut diatas dapat menjadi sumber kesulitan yang besar

apabila pemimpin komunitas tidak memahaminya, dan tidak menjadi

pemersatu bagi semua anggota yang berada di bawah tanggung jawabnya.

Perbedaan-perbedaan yang ada jangan menjadi penghambat atau persoalan

tetapi perbedaan itu hendaknya menjadi sesuatu yang dapat memperkaya setiap

pribadi yang tinggal dalam komunitas dan dapat menjadi lahan yang baik

untuk saling memberi dan menerima.

2. Pentingnya Layanan Konseling Kelompok di Komunitas Khususnya

Pengembangan Kecerdasan Emosional

Pelayanan konseling di komunitas sangat penting untuk membantu

setiap anggota komunitas menjadi pribadi yang lebih matang dan mampu

membaharui dirinya dari waktu ke waktu. Pelayanan konseling kelompok di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

41

 

     

komunitas perlu dikembangkan mengingat bahwa anggota yang tinggal

dikomunitas adalah para suster yang berasal dari berbagai macam daerah,

suku, dan kebudayaan yang masih membutuhkan pendampingan secara

terus-menerus sepanjang hidup. Di dalam komunitas para suster berinteraksi

satu sama lain. Dalam interaksi tersebut setiap suster dapat saling belajar dari

pengalaman untuk memperkembangkan hidupnya dan berusaha untuk

membangun hubungan pribadi satu sama lain sehingga semua merasa diterima

dan betah hidup dalam komunitas. Hal ini perlu diperhatikan karena hidup

komunitas merupakan kekuatan bagi kelompok religius. Bila konseling

kelompok dilakukan sebagai salah bentuk pembinaan dalam komunitas, maka

komunitas berkembang baik dan seluruh kehidupan religius menjadi teguh

karena melalui konseling kelompok para suster dapat berproses bersama untuk

mengungkapkan gagasan, sikap, perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan

perkembangan dan kemajuan di komunitas. Tujuan pelayanan konseling

kelompok bagi para suster di komunitas adalah agar mereka lebih terbuka dan

jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, belajar mempercayai diri sendiri dan

orang lain, belajar berkomunikasi, belajar meningkatkan kesadaran diri, belajar

memecahkan masalah, memberi perhatian dan lebih mengerti bahwa orang lain

juga mempunyai masalah serta belajar memberi dan menerima masukan dan

kritikan (Corey 1997: 7-8). Oleh karena itu seorang pemimpin di komunitas

dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk memberikan layanan

konseling kelompok dengan cara mengundang nara sumber yang berkompeten

misalnya untuk mengembangkan kecerdasan emosional kepada setiap anggota

komunitas diberi kesempatan untuk mengungkapkan persoalan hidup yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

42

 

     

mereka alami dan anggota yang lain mendengarkan dan memberi peneguhan

dan solusi sebagai salah satu cara membangun sikap empati. Karena salah satu

cara yang dapat mendukung terciptanya kerukunan, keharmonisan dalam

komunitas adalah sikap empati. Empati adalah kemampuan untuk menyadari,

memahami, dan menghargai perasaan dan pikiran orang lain (Stein dan Book,

2002). Orang yang empatik adalah orang yang mampu membaca sudut

pandang orang lain. Orang yang demikian akan peduli pada orang lain dan

memperlihatkan minat dan perhatian pada orang lain. Yeung (2009: 82)

mengatakan bahwa kunci menciptakan empati dan kedekatan adalah dengan

mendengarkan. Ketrampilan membangun empati dan kedekatan dapat

dilakukan dengan mendengarkan, membaca isyarat emosional, mengajukan

pertanyaan, menunjukkan sikap mendengarkan dan sensitivitas, serta

melakukan kontak mata.

3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelayanan Konseling bagi Para Suster

Agar konseling kelompok dapat berjalan dengan baik di komunitas ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Hubungan antar pribadi dalam kehidupan di komunitas

Dalam kehidupan di komunitas komunikasi antaranggota komunitas

menjadi penting, karena komunikasi antar anggota yang kurang baik akan

menyebabkan suasana tidak enak. Seorang pemimpin di komunitas harus

memahami sampai di mana komunikasi yang terjadi antar sesama

anggota. Seorang pemimpin harus mampu memahami taraf-taraf

komunikasi yang biasa terjadi dalam kehidupan bersama, sehingga

komunikasi antar anggota komunitas dapat semakin mendalam. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

43

 

     

dapat memahami dan mengetahui sejauh mana taraf komunikasi yang

terjadi dalam kehidupan bersama, pemimpin dapat menggunakan

pendapat pendapat John Powell (Supratiknya, 2008: 32-34) dan (Sinurat,

1999: 12) sebagai acuan untuk membedakan komunikasi dalam lima taraf,

antara lain:

1) Taraf kelima, adalah basa-basi

Taraf ini merupakan taraf yang paling dangkal, misalnya “apa

kabar,” “selamat pagi,” dan seterusnya. Percakapan tersebut tidak

mempunyai makna yang banyak, namun percakapan ini mungkin

lebih baik dari hanya sekedar membungkam seribu bahasa. Walaupun

pembicaraan ini tidak ada unsur pembicaraan pribadi, setiap orang

yang terlibat dalam percakapan tersebut tetap tinggal aman di balik

tabir mereka masing-masing.

2) Taraf keempat, yaitu membicarakan orang lain

Masing-masing pribadi tidak saling mengemukakan pendapat,

tapi hanya saling bertukar informasi tentang orang lain, misalnya

seseorang yang baru kembali dari kantor dan bertanya, “bagaimana

keadaan di rumah?” dan orang yang di rumah menjawab, “oh ya, tadi

ada tamu teman lama waktu kuliah dulu.

3) Taraf ketiga, yakni menyatakan gagasan

Pada taraf ini masing-masing saling membuka diri, dan saling

mengungkapkan diri tetapi pengungkapan diri itu masih terbatas pada

taraf pikiran.

4) Taraf kedua, yaitu taraf hati atau perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

44

 

     

Pada taraf ini orang sudah berani mengungkapkan perasaan

dalam berkomunikasi, karena itu hubungan akan terasa lebih akrab,

berkesan, dan memberikan manfaat bagi perkembangan masing-

masing pribadi. Pada taraf ini masing-masing pribadi dituntut berani,

bersikap jujur dan terbuka terhadap diri sendiri maupun terhadap

lawan komunikasi. Keberanian untuk saling mengungkapkan

perasaan dan isi hati timbul karena sudah ada sikap saling

mempercayai.

5) Taraf pertama, yaitu hubungan puncak.

Taraf ini ditandai kejujuran, keterbukaan dan saling percaya

yang mutlak antara kedua belah pihak. Komunikasi yang mendalam

dapat mempengaruhi suasana hidup bersama, karena masing-masing

pribadi merasa diterima dan dihargai. Sebaliknya komunikasi yang

kurang lancar akan menghambat relasi satu sama lain sehingga

kehidupan di komunitas tidak menyenangkan.

b. Gaya kepemimpinan di komunitas

Gaya kepemimpinan dari pemimpin komunitas akan sangat

memengaruhi suasana kehidupan di komunitas. Gaya kepemimpinan yang

dimaksudkan di sini adalah pola tingkah laku, baik itu tutur kata maupun

tindakan seorang pemimpin sebagaiman dirasakan orang lain. Ada

beberapa gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan kharismatis,

otoritatif, konsultatif, dan partisipatif.

1) Gaya kepemimpinan kharismatis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

45

 

     

Dalam gaya kharismatis, kepemimpinan berpusat pada satu

orang. Ia begitu mempesonakan sehingga orang lain sanggup mengikuti

dia dengan sukarela. Ia memberi arah kalau orang menemui jalan

buntu. Namun ia lebih mahir berbicara daripada mendengarkan, ia

meyakinkan dan hampir tidak terbuka untuk pendapat orang lain

(Hooijdonk, 1990: 21).

2) Gaya kepemimpinan otoritatif

Gaya kepemimpinan ini mirip dengan gaya kharismatis namun

dalam kepemimpinannya ia berpegang pada tradisi masa lalu. Gaya

kepemimpinan ini menciptakan keadaan yang jelas, segala kegiatan

disalurkan dengan aman, namun ia terbuka kalau anggota

mendengarkan. Pembaharuan dari anggota diamati dengan hati-hati

atau dengan curiga, apalagi kalau aturannya dilanggar. Pembaharuan

hanya boleh dijalankan setelah diakui oleh pemimpin (Hooijdonk,

1990: 21).

3) Gaya kepemimpinan konsultatif

Gaya kepemimpinan ini memperbaiki partisipasi lewat

sumbangan pikiran dan inisiatif anggota. Namun dalam tipe ini posisi

anggota adalah orang yang didelegasikan, sedangkan penanggungjawab

utama adalah pemimpin yang diatasnya. Pemimpin yang lebih tinggi

tidak mampu bertindak sendirian, maka ada keterbukaan untuk

mendengarkan anggota, ada keterbukaan timbal balik, namun pusat

kepemimpinan tetap berada pada pemimpin yang lebih tinggi

(Hooijdonk, 1990: 22-24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

46

 

     

4) Gaya kepemimpinan kolegial

Gaya kepemimpinan kolegial menekankan partisipasi semakin

banyak orang dan seintensif mungkin. Kepemimpinan berarti

mendorong dan meningkatkan partisipasi, menghargai keahlian yang

bermacam-macam, memupuk penghargaan satu sama lain,

mengalihkan konflik dalam hal kompetensi menjadi kerja sama yang

subur. Pusat tanggungjawab berada dalam kelompok dari pada satu

orang. Tipe kepemimpinan partisipatif adalah kepemimpinan yang

melayani. Pemimpin mengajak anggota ikut berperan dalam setiap

keputusan. Pemimpin menaruh perhatian dan mendengarkan setiap

anggota yang berbicara, memberikan pendapatnya, dan pemimpin tidak

takut terjadi kesalahan. Di antara keempat gaya kepemimpinan

tersebut, kiranya pemimpin yang paling membebaskan dan

menghormati martabat setiap manusia adalah kepemimpinan kolegial

partisipasi. Oleh karena itu kepemimpinan partisipatif merupakan

kepemimpinan yang paling tepat untuk diterapkan dalam hidup

berkomunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

47

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini berisi paparan tentang jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen

penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode

survei. Dikatakan penelitian deskriptif karena ingin mendeskripsikan peristiwa atau

gejala yang terjadi pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif dirancang

untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan.

Metode survei dirancang untuk memperoleh informasi tentang variabel, bukan

untuk menghubungkan variabel satu sama lain (Arikunto, 2006: 110). Penelitian ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosional dalam

hidup berkomunitas suster-suster Puteri Reinha Rosari di Larantuka.

B Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suster-suster kongregasi Puteri Reinha Rosari,

berjumlah 50 orang, berusia antara 25-60 tahun yang tinggal dan berkarya pada 5

komunitas di wilayah Larantuka, Flores Timur. Penelitian ini merupakan penelitian

populasi mengingat subyek penelitian mempunyai jumlah yang tidak terlalu besar

dan berada dalam wilayah yang tidak luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

48

 

 

 

Ada beberapa alasan memilih para suster Puteri Reinha Rosari-Larantuka

sebagai subyek penelitian. Pertama, sebagai anggota kongregasi yang sama yaitu

kongregasi suster Puteri Reinha Rosari, memberikan perhatian yang besar terhadap

perkembangan hidup para suster. Salah satu aspek perkembangan itu adalah

perkembangan dalam bidang kecerdasan emosional dimana para suster terkadang

menghadapi berbagai permasalahan dalam hidup berkomunitas yang

penyelesaiannya membutuhkan peran kecerdasan emosional. Kedua, komunitas-

komunitas di wilayah Larantuka mudah dijangkau karena saling berdekatan dan

anggota komunitasnya lebih dari lima suster setiap komunitas, sehingga

memudahkan juga untuk melakukan konseling kelompok. Ketiga, adanya minat

yang tinggi dan ketertarikan dengan bidang ini karena kecerdasan emosional sangat

dibutuhkan oleh setiap orang dalam hidup bersama dengan orang lain. Karena itu

upaya pengembangan kecerdasan emosional sangat diperlukan. Keempat, ada kesan

bahwa tidak jarang ada kesenjangan dalam hubungan antar pribadi para suster yang

sering membuat mereka kurang bahagia. Tidak mustahil bahwa hal ini terjadi

karena kurangnya pemahaman dan kesadaran mengenai kecerdasan emosional dan

pengaruhnya terhadap kebahagiaan hidup bersama.

C Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berbentuk kuesioner yang mengungkap kecerdasan

emosional. Kuesioner ini disusun berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosional

menurut Goleman (2009), yaitu: 1) Mengenali emosi diri; 2) Mengelola emosi; 3)

memotivasi diri sendiri; 4) Mengenali emosi orang lain; 5) Membina Hubungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

49

 

 

 

Kuesioner kecerdasan emosional ini bersifat tertutup. Dipilih bentuk kuesioner

tertutup dengan maksud agar para suster lebih terbuka dalam memberikan

informasi. Maksud kuesioner tertutup adalah kuesioner tersebut berisi pernyataan-

pernyataan yang jawabannya sudah disediakan oleh peneliti (Furchan, 1982: 249).

Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan instrumen penelitian.

1. Skala pengukuran kecerdasan emosional

Metode yang digunakan dalam skala kecerdasan emosional ini adalah

metode skoring yang dijumlahkan (Summated Rating), dengan skala Likert yang

terdiri atas empat jawaban yaitu: “Sangat Sering”, “Sering”, “Kadang-kadang”,

dan “Jarang”.

2. Indikator kecerdasan emosional

Indikator yang digunakan untuk menyusun kuesioner kecerdasan

emosional menurut Goleman (2009) yaitu:

a. Mengenali emosi diri

1) Kesadaran diri a) Tahu emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa. b) Menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka

pikirkan, perbuat dan katakan. c) Mengetahui bagaimana perasaan mereka memengaruhi kinerja. d) Mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan

sasaran-sasaran mereka. 2) Penilaian diri

a) Sadar akan kekuatan dan kelemahannya. b) Menyempatkan diri untuk merenung, belajar dari pengalaman. c) Terbuka terhadap umpan balik yang tulus, bersedia menerima

pandangan baru, mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri. d) Mampu menunjukkan rasa humor dan bersedia memandang diri

sendiri dengan perspektif yang luas. 3) Kepercayaan diri

a) Berani tampil dengan keyakinan diri; berani menyatakan keberadaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

50

 

 

 

b) Berani menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban.

c) Tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan.

b. Mengelola Emosi

1) Mengendalikan emosinya sendiri a) Toleransi yang lebih tinggi terhadap frustrasi dan pengelolaan amarah. b) Berkurangnya ejekan verbal. c) Lebih mampu mengungkapkan amarah dengan tepat. d) Berkurangnya perilaku agresif atau merusak diri sendiri. e) Perasaan yang lebih positif tentang diri sendiri. f) Lebih baik dalam menangani ketegangan jiwa. g) Berkurangnya kesepian dan kecemasan dalam pergaulan. h) Mengelola dengan baik emosi yang menekan. i) Tetap teguh, bersikap positif dan tidak goyah sekalipun dalam situasi

yang paling berat. j) Berpikir jernih dan tetap fokus kendati dalam keadaan tertekan.

2) Dapat dipercaya a) Bertindak seturut etika dan tidak pernah mempermalukan orang lain, b) membangun kepercayaan dengan sikap apa adanya dan jujur, c) berpegang pada prinsip secara teguh walaupun akibatnya adalah menjadi

tidak disukai orang lain.

c. Memotivasi Diri Sendiri

1) Dorongan untuk berprestasi a) berorientasi pada tujuan dengan semangat juang yang tinggi untuk

meraihnya, b) menetapkan tujuan yang menantang dan berani mengambil resiko, c) mencari infortmasi sebanyak-banyaknya untuk mengurangi

ketidakpastian dan mencari cara yang lebih tepat, d) terus belajar untuk meningkatkan prestasi.

2) Memiliki komitmen a) berkorban demi tercapainya tujuan, b) merasakan dorongan semangat dalam mencapai tujuan yang utama dalam

hidupnya, c) mempertimbangkan nilai-nilai yang diterima dalam masyarakat untuk

mengambil keputusan, d) mencari peluang untuk memenuhi kebutuhannya.

3) Memiliki inisiatif a) memanfaatkan peluang untuk memajukan dirinya, b) mengejar sasaran lebih daripada yang dipersyaratkan atau diharapkan, c) berani melanggar batas-batas dan aturan yang tidak prinsip apabila perlu,

agar tugas dapat dilaksanakan, d) berani mengajak orang lain bekerjasama untuk menghasilkan sesuatu

yang lebih baik. 4) Optimis

a) bersikap tekun dalam mengejar cita-citanya meskipun banyak hambatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

51

 

 

 

b) bekerja atau belajar dengan harapan untuk sukses dan tidak merasa takut gagal,

c) berani belajar dari kegagalan.

d. Mengenali Emosi Orang Lain

1) Lebih mampu menerima sudut pandang orang lain. 2) Memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain. 3) Lebih baik dalam mendengarkan orang lain. 

 e. Membina Hubungan

1) Lebih baik dalam menyelesaikan pertikaian dan merundingkan persengketaan,

2) lebih baik dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan, 3) lebih tegas dan terampil dalam berkomunikasi, 4) lebih menaruh perhatian dan bertenggang rasa, 5) lebih memikirkan kepentingan sosial dan selaras dalam kelompok, 6) lebih suka berbagi rasa, bekerjasama, dan suka menolong, 7) lebih demokratis dalam bergaul dengan orang lain.

3. Susunan kuesioner kecerdasan emosional

Secara keseluruhan item kecerdasan emosional dibagi menjadi item

positif dan item negatif. Item positif isinya mendukung, memihak atau

menunjukkan adanya atribut yang diukur. Sedangkan item negatif bila isinya

tidak mendukung atau tidak menggambarkan ciri atribut yang diukur (Azwar,

2003).

4. Penskoran

Skor untuk masing-masing alternatif jawaban tergantung dari bentuk

pernyataan. Untuk pernyataan positif skor untuk jawaban Sangat Sering (SS): 4,

Sering (S): 3, Kadang-kadang (KK): 2 dan Jarang (J): 1, sedangkan untuk

pernyataan negatif, skor untuk jawaban Sangat Sering (SS): 1, Sering (S): 2,

Kadang-kadang (KK): 3 dan Jarang (J):4. Kisi-kisi kuesioner yang mengungkap

kecerdasan emosional disajikan dalam tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

52

 

 

 

Tabel 1

Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional untuk Penelitian

No Aspek Kecerdasan Emosional Item Positif Item Negatif

Jml

1 Mengenali emosi diri

a. Kesadaran diri 1 2 2

b. Kepercayaan diri 3, 4, 5, 6 7, 8, 9 7

c. Penilaian diri 10, 11, 12 13, 14, 15 6

2 Mengelola emosi

a. Mengendalikan emosi sendiri

16, 17, 18, 19 20, 21, 22, 23

8

b. Dapat dipercaya 24, 25, 26 27, 28, 29 6

3 Memotivasi diri sendiri

a. Dorongan untuk berprestasi 30 31, 32 3

b. Memiliki komitmen 33, 34 35, 46 4

c. Memiliki inisiatif 37, 38 39, 40, 41 5

d. Optimis 42 43, 44 3

4 Mengenali emosi orang lain

a. Mampu menerima sudut pandang orang lain

45, 46 47 3

b. Mampu berempati dan peka terhadap perasaan orang lain

48, 49, 50 51 4

c. Mampu mendengarkan orang lain

52, 53 54, 55 4

5 Membina hubungan

a. Mampu menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan dengan orang lain

56, 57 58, 59 4

b. Mampu bekerja sama 60, 61, 62 63, 64, 65 6

c. Mampu berkomunikasi 66, 67, 68 69, 70 5

Jumlah 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

53

 

 

 

5. Validitas dan reliabilitas Instrumen

a. Validitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan

dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah alat ukur dapat

dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat (Arikunto, 2006: 168). Jadi, sebuah alat ukur dapat

dikatakan valid jika alat ukur tersebut memberikan hasil ukur sesuai

dengan maksud tersebut.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas

konstruk yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi

suatu tes sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau

alat pengukur tersebut. Teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji

validitas instrumen penelitian ini adalah teknik product moment yang

dikemukakan oleh Pearson (Masidjo, 1995: 246)

xyr =( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN 

Keterangan :

xyr : Koefisien validitas item

N : Jumlah subyek

X : Skor-skor item

Y : Skor total peraspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

54

 

 

 

Penentuan validitas dilakukan dengan memberi skor pada setiap

item dan mentabulasi data uji coba. Selanjutnya proses perhitungan

dilakukan dengan komputer program SPSS (Statistical Programme for

Social Science) agar lebih efektif dan efisien.

Prosedur seleksi item berdasarkan data hasil uji coba item pada

kelompok subyek yang karakteristiknya setara dengan subyek yang

hendak dikenai skala dengan melakukan analisis kuantitatif terhadap

parameter-parameter item. Dalam penentuan layak tidaknya suatu item

yang digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi

pada taraf signifikan 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika

berkorelasi signifikan terhadap skor total. Jadi semua item yang mencapai

koefisien korelasi item total positif dan signifikan pada taraf signifikansi

≤ 0,05 dianggap mempunyai konsitensi internal yang memuaskan. Hasil

rekapitulasi analisis uji coba kuesioner dapat dilihat dalam tabel 2. Hasil

perhitungan validitas dapat dilihat dalam lampiran 3 halaman 201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

55

 

 

 

Tabel 2

Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Validitas Item

No Aspek Kecerdasan Emosional

Indikator Jumlah Item

Jml Item Valid

Jml Item Non

Valid 1 Mengenali

emosi diri a. Kesadaran diri 4 2 2

b. Kepercayaan diri 8 7 1

c. Penilaian diri 8 5 2

2 Mengelola emosi

a. Mengendalikan emosi sendiri

12 9 2

b. Dapat dipercaya 8 6 2

3 Memotivasi diri sendiri

a. Dorongan untuk berprestasi

4 4 0

b. Memiliki komitmen 6 4 2

c. Memiliki inisiatif 6 6 0

d. Optimis 4 3 1

4 Mengenali emosi orang lain

a. Mampu menerima sudut pandang orang lain

4 3 1

b. Mampu berempati dan peka terhadap perasaan orang lain

6 4 2

c. Mampu mendengarkan orang lain

6 5 1

5 Membina hubungan

a. Mampu menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan dengan orang lain

4 4 0

b. Mampu bekerja sama 6 6 0

c. Mampu berkomunikasi

8 7 3

Jumlah 92 74 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

56

 

 

 

b. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen adalah taraf sampai di mana suatu

instrumen menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Reliabilitas

sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur,

yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2003: 83).

Tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam

suatu pengukuran. Metode yang dipakai untuk pengujian tingkat

reliabilitas adalah metode belah dua (Split-half method). Alasan

pemilihan metode belah dua ini adalah pengukuran hanya dilakukan satu

kali. Metode belah dua yang dipakai berdasarkan urutan nomor item yang

bernomor gasal dan bernomor genap. Derajat reliabilitas ditentukan

dengan pedoman daftar indeks korelasi reliabilitas tersebut ditentukan

dengan pedoman daftar indeks korelasi reliabilitas dengan ancar-ancar

sebagai berikut (Masidjo, 2006: 72):

Koefisien korelasi Kualifikasi

0,91-1,00

0,71-0,90

0,41-0,70

0,21-0,40

Negatif-0,20

Sangat tinggi

Tinggi

cukup

Rendah

Sangat rendah

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan teknik

belah dua menurut Arikunto (2006) adalah sebagai berikut:

1) Menyebarkan instrumen kepada responden.

2) Memberi skor kepada setiap responden untuk semua butir

pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

57

 

 

 

3) Mengelompokkan skor untuk butir-butir belahan pertama dan

belahan kedua, yaitu belah dua gasal-genap.

4) Memberi kode X untuk skor belahan pertama dan kode Y untuk skor

belahan kedua.

5) Mencari korelasi antara skor-skor belahan pertama (X) dengan skor-

skor belahan kedua (Y) yang dimiliki oleh setiap individu.

6) Untuk memperoleh indeks reliabilitas seluruh alat ukur digunakan

rumus Spearman-Brown.

Rumus: ttr = gg

gg

rxr+1

Keterangan rumus:

ttr = indeks reliabilitas instrument yang dicari

ggr = koefisien korelasi gasal-genap

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen dalam uji coba

instrument adalah:

ttr =gg

gg

rxr+1

2 =

8920,018920,02

+x =  

892,1784,1

 = 0,9429 

Berdasarkan hasil perhitungan analisis reliabilitas

menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

memenuhi kualitas keterandalan. Setelah dikoreksi dengan rumus

Spearman-Brown, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9429.

Dengan demikian status tingkat reliabilitas penelitian ini termasuk

sangat tinggi (≥ 0,94-1,00). Maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

58

 

 

 

D Prosedur Pengumpulan Data

Secara garis besar pengumpulan data dilaksanakan dalam dua tahap, yakni

tahap persiapan mencakup penyusunan kuesioner dan uji coba, sedangkan tahap

pengumpulan data mencakup penyebaran dan pengisian kuesioner, serta

pengumpulan kuesioner.

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan peneliti melakukan berbagai usaha antara lain:

a. Penyusunan kuesioner

Hal-hal yang dilakukan dalam menyusun keusioner adalah

menentukan variabel penelitian yaitu kecerdasan emosional. Selanjutnya

merumuskan aspek-aspek kecerdasan emosional, dan dijabarkan dalam

indikator-indikator. Dari indikator-indikator tersebut dirumuskan menjadi

butir-butir yang dapat mengungkapkan aspek yang ingin diukur. Butir-butir

pernyataan yang tersusun sebanyak 92 butir. Setelah butir kuesioner tersusun,

penulis mengkonsultasikannya kepada ahli dalam bidang yang bersangkutan

yaitu dosen Bimbingan dan Konseling, ahli dalam bidang hidup religius dan

dosen pembimbing.

b. Pelaksanaan uji coba

Sebelum melaksanakan uji coba kuesioner pada tanggal 22-25 Juni

2010 penulis menghubungi lima komunitas biarawati di Yogyakarta yang

dianggap cukup mewakili subyek penelitian yang sebenarnya. Kelima

komunitas dimaksud adalah komunitas PRR ( Suster-suster Puteri Reinha

Rosari) dengan peserta sebanyak 18 orang, komunitas suster SSpS (Suster-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

59

 

 

 

suster Misi Abdi Roh Kudus) dengan peserta 17 orang, komunitas CIJ

(Kongregasi Suster-suster Pengikut Yesus) dengan peserta 4 orang,

komunitas suster TMM (Tarekat Maria Mediatrix) dengan peserta 5 orang

dan komunitas suster FdCC (Biarawati Cinta Kasih Kanosian) dengan

peserta 10 orang. Jadi jumlah seluruh responden uji coba 54 orang. Jumlah

kuesioner yang dibagikan 54 eksemplar, dan kembali semua. Dari 54

eksemplar ada empat eksemplar yang tidak memenuhi persyaratan untuk

dianalisis. Alasannya responden adalah calon suster masih menempuh masa

pendidikan novisiat sehingga yang dianalisis 50 eksemplar. Pengisian

kuesioner di empat komunitas, yaitu komunitas suster PRR, komunitas suster

TMM, Komunitas suster CIJ, dan komunitas suster FdCC, diawasi sendiri

oleh peneliti. Komunitas suster SSpS tidak dapat diawasi karena sulitnya

para suster mencari waktu untuk bisa bersama. Sebagai jalan keluar peneliti

menjelaskan kepada pimpinan komunitas prosedur pengisian kuesioner serta

hal-hal lain yang dianggap penting berkaitan dengan kuesioner tersebut.

Dari 92 item, ternyata ada 18 item yang tidak valid, dengan p < 0.05 ke

18 item tersebut terdiri dari aspek mengenali emosi diri (5 item), mengelola

emosi (4 item), memotivasi diri sendiri (3 item), mengenali emosi orang lain

(4 item) dan membina hubungan (2 item). Tujuh puluh empat (74) item yang

valid memiliki xyr berkisar antara 0,282 (terendah) sampai dengan 0,641

(tertinggi). Item yang dipergunakan untuk penelitian adalah item yang

memiliki xyr 0,30-0,64. Oleh karena itu dari 74 item tersebut ada 70 item

yang digunakan sebagai bentuk final dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

60

 

 

 

2. Pelaksanaan pengumpulan data

Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk melakukan

penelitian, maka peneliti mengurus perijinan untuk melakukan penelitian

kepada Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Surat ijin diberikan dengan nomor

055/Pen/BK/JIP/IX/2010, tanggal 23 September 2010. Pengumpulan data

dilakukan di Larantuka Flores.

Sebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti menghubungi lima

pemimpin komunitas untuk menentukan waktu yang tepat. Setelah terjadi

kesepakatan maka penelitian dilaksanakan dengan waktu dan hari yang

berbeda sesuai dengan waktu masing-masing komunitas. Pelaksanaan pengisian

kuesioner berlangsung selama 5 hari berturut-turut yakni dari tanggal 8 Oktober

sampai 12 Oktober 2010. Waktu pengisian kuesioner berkisar antara 30 menit

sampai 50 menit.

Dalam tahap pelaksanaan penelitian, penulis datang sendiri ke

komunitas-komunitas di sekitar wilayah Larantuka. Sebelum pengambilan data

dimulai penulis menjelaskan tujuan penelitian serta menjelaskan petunjuk

tentang cara pengisian kuesioner. Jumlah subyek penelitian adalah 50 orang,

terdiri dari komunitas PRR Lebao: 12 orang, komunitas PRR Weri: 13 orang,

komunitas PRR Tabali: 6 orang, komunitas PRR Riangkemie: 16 orang dan

komunitas PRR Postoh: 3 orang.

Langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:

a. Mempersiapkan diri 1 jam lebih awal dari waktu yang sudah ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

61

 

 

 

b. Membagikan kuesioner yang telah dipersiapkan

c. Memberi penjelasan mengenai cara mengisi kuesioner, dan responden di

beri kesempatan untuk bertanya.

d. Memberi kesempatan kepada responden untuk mengisi kuesioner.

e. Memeriksa kembali kuesioner yang telah dikumpulkan.

Proses pengumpulan data berjalan dengan lancar. Para responden di setiap

komunitas mengisi kuesioner dengan tenang dan rileks.

E Teknik Analisis Data

Langkah-langkah analisis yang ditempuh yaitu:

1. Menentukan skor dari setiap alternatif jawaban. Skor untuk masing-masing

alternatif jawaban tergantung dari bentuk pernyataan. Untuk pernyataan positif

skor untuk jawaban Sangat Sering (SS): 4, Sering (S): 3, Kadang-kadang (KK):

2 dan Jarang (J):1, sedangkan untuk pewrnyataan negatif skor untuk jawaban

Sangat Sering (SS): 1, Sering (S): 2, Kadang-kadang (KK): 3 dan Jarang (J):4.

2. Menghitung jumlah skor dari masing-masing subyek.

3. Membuat tabulasi data.

4. Menghitung frekuensi berdasarkan skor untuk setiap item.

5. Menghitung prosentase berdasarkan frekuensi yang telah diperoleh untuk setiap

item.

6. Menentukan penggolongan tingkat masing-masing aspek kecerdasan emosional

berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP). Penilaian Acuan Patokan adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

62

 

 

 

suatu penilaian yang membandingkan skor riil dengan skor yang seharusnya

dicapai oleh responden (Masidjo, 1995). Penggolongan pencapaian tingkat

kecerdasan emosional suster-suster digolongkan menjadi lima tingkat yaitu

sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, sangat rendah dengan patokan seperti tabel

3.

Tabel 3

Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional dalam Hidup Berkomunitas

Para suster Puteri Reinha Rosari Larantuka Tahun 2010

Kategori Patokan

Sangat tinggi 90 % - 100 %

Tinggi 80 % - 89 %

Cukup 65 % - 79 %

Rendah 55 % - 64 %

Sangat rendah < 55 %

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

63

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

Bab ini memuat jawaban atas masalah penelitian yang pertama; jawaban terhadap

masalah kedua disajikan dalam Bab V.

A. Tingginya Aspek-aspek Kecerdasan Emosional Suster-suster Puteri Reinha

Rosari Larantuka Tahun 2010

Tingginya kecerdasan emosional suster-suster Puteri Reinha Rosari Larantuka

tahun 2010 dihitung dengan menggunakan perhitungan Penilaian Acuan Patokan.

Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe satu digunakan dengan memperbandingkan skor

riil dengan skor yang seharusnya (Masidjo, 1995). Patokan yang dipergunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 4.

Tabel 4

Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional

Suster-suster Puteri Reinha Rosari Larantuka Tahun 2010

Kategori Patokan

Sangat Tinggi 90%-100%

Tinggi 80%-89%

Cukup 65%-79%

Rendah 55%-64%

Sangat Rendah < 55%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

64

 

 

 

Secara umum penggolongan tingkat kecerdasan emosional para suster

Puteri Reinha Rosari Larantuka pada tahun 2010, yang terungkap dalam hasil

penelitian adalah sebagai berikut: suster yang memiliki kecerdasan emosional

sangat rendah 0%, rendah 12% (6 orang), cukup 72% (36 orang), tinggi 16% (8

orang), dan sangat tinggi 0%.

Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) di atas tingginya aspek-aspek

kecerdasan emosional suster-suster Puteri Reinha Rosari Larantuka tahun 2010

adalah seperti yang disajikan dalam tabel 5.

Tabel 5

Tingginya Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

Suster-suster Puteri Reinha Rosari Larantuka

Tahun 2010

Aspek Kecerdasan

Emosional

Sangat

Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat

Tinggi

1. Mengenali emosi diri 0 % 14 % 66 % 18 % 2 %

2. Mengelola emosi 0 % 14 % 60 % 26 % 0 %

3. Memotivasi diri sendiri 0 % 12 % 68 % 14 % 6 %

4. Mengenali emosi orang lain

0 % 24 % 56 % 20 % 0 %

5. Membina hubungan 0% 10 % 56 % 30 % 4 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

65

 

 

 

B. Pembahasan

Sebagai penelitian deskriptif, penelitian ini hanya ingin memaparkan

kondisi/keadaan apa adanya dalam situasi tertentu. Berikut akan dilakukan pembahasan

terhadap hasil penelitian. Pada dasarnya pembahasan berfokus pada tiga hal yaitu

penyebab, akibat yang terjadi, dan usaha dari beberapa pihak dalam rangka mengatasi

masalah yang bersangkutan antara lain pimpinan dan suster-suster. Untuk

menghindari yang tidak perlu, maka dalam pembahasan masing-masing aspek

kecerdasan emosional, kemampuan yang sangat rendah, rendah dan cukup disatukan.

Kemampuan yang cukup dibahas menjadi satu dengan kemampuan yang sangat

rendah dan rendah karena dipandang belum ideal. Demikian juga dengan kemampuan

yang tinggi dan sangat tinggi disatukan.

1. Aspek mengenali emosi diri

a. Kemampuan mengenali emosi yang masih kurang atau belum maksimal

(sangat rendah, rendah dan cukup)

Suster-suster Puteri Reinha Rosari Larantuka yang memiliki kemampuan

mengenali emosi sangat rendah 0%, rendah 7 orang (14%) dan cukup 33 orang

(66%). Hasil ini kurang menggembirakan karena itu masih perlu ditingkatkan.

Kurangnya kemampuan sebagian besar suster untuk mengenali emosinya boleh

jadi dipengaruhi oleh faktor kepribadian dan pengolahan diri yang kurang

mendalam, kurangnya informasi atau belum disadari bahwa kecerdasan

emosional adalah kecerdasan yang dapat dikembangkan. Faktor berikutnya ada

kemungkinan kondisi lingkungan baik di komunitas maupun di tempat kerja

memberikan tekanan pada aspek intelektual dan kurang mengindahkan emosi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

66

 

 

 

kurang adanya usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan menyadari dan

mengungkapkan emosi, serta adanya pengalaman traumatis karena

mengungkapkan emosinya.

Kemampuan mengenali emosi yang masih kurang (belum maksimal) dapat

mengakibatkan beberapa hal, misalnya individu yang bersangkutan hanya

mengejar prestasi karier dan mengabaikan aspek afektif, kurang memiliki

kepekaan terhadap emosinya sendiri, tidak mampu mengungkapkan emosinya

sendiri, dan tidak mampu mengungkapkan emosi yang dialaminya. Johnson

(Sinurat, 1999) mengatakan bahwa akibat yang timbul bila emosi tidak kita

sadari, tidak kita terima, atau tidak kita ungkapkan, kita sangkal atau tekan

antara lain: (1) menciptakan aneka masalah dalam hubungan antar pribadi, (2)

menyulitkan kita dalam memahami dan mengatasi aneka masalah yang telanjur

timbul dalam hubungan antar pribadi, (3) meningkatkan kecenderungan kita

melakukan persepsi secara selektif, (4) menimbulkan distorsi atau

penyimpangan dalam penilaian kita, (5) mengungkapkan perasaan dengan cara

yang sarat dengan tuntutan-tuntutan tertentu.

Ada berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin kongregasi dan

pemimpin komunitas untuk meningkatkan kemampuan para suster mengenali

emosinya antara lain: menambah informasi mengenai pentingnya kecerdasan

emosional, mengadakan pelatihan tentang kecerdasan emosional, memberikan

bimbingan dan dinamika kelompok tentang mengenali emosi sendiri dan akibat

yang timbul bila emosi tidak diungkapkan, dan memberikan kesempatan kepada

para suster untuk mengungkapkan emosi yang dialami. Pengalaman emosi juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

67

 

 

 

dapat dijadikan tema rekoleksi atau retret, pengolahan hidup dan bimbingan

pribadi di komunitas.

Usaha dari para suster antara lain: membiasakan diri untuk mendengarkan

emosinya sendiri, menyadari emosinya dan mengungkapkan emosinya,

meningkatkan kesadaran atas perasaannya sendiri, sehingga mampu memberi

nama terhadap setiap reaksi-reaksi emosi dan perasaan yang dihadapi serta

membaca buku-buku tentang kecerdasan emosional.

b. Kemampuan mengenali emosi yang tinggi dan sangat tinggi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa para suster yang memiliki

kemampuan mengenali emosi tinggi 18% dan sangat tinggi 2%. Dapat

disimpulkan bahwa sebagian kecil suster memiliki kemampuan untuk

mengenali emosinya secara baik sehingga memudahkan individu untuk

mengungkapkan dan memberi nama terhadap emosi yang sedang dialami.

2. Aspek mengelola emosi

a. Kemampuan mengelola emosi yang masih kurang atau belum maksimal

(sangat rendah, rendah dan cukup)

Suster yang memiliki kemampuan mengelola emosi sangat rendah 0%, ada

7 orang (14%) yang memiliki kemampuan mengelola emosinya rendah, dan

30 orang (60%) yang kemampuan mengelola emosinya cukup. Ada berbagai

faktor yang menyebabkan kemampuan mengelola emosi masih kurang antara

lain: para suster kurang memiliki kemampuan untuk mengenali emosinya

sendiri sehingga kurang mampu pula mengungkapkannya secara tepat. Kurang

membiasakan diri untuk hening sehingga tidak sadar akan gejolak emosi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

68

 

 

 

sedang hidup dalam dirinya. Ada kecenderungan untuk melihat keluar dirinya,

misalnya selalu menghakimi dan mempersalahkan orang lain.

Berbagai akibat yang terjadi apabila kemampuan mengelola emosi masih

kurang misalnya: kurang mampu menangani emosi yang muncul dan

mengungkapkannya secara tepat, mudah cemas, mudah tersinggung,

menghindari emosi yang menyakitkan, tidak mampu menerima kritik dan

memandang bahwa kritik yang ditujukan kepada dirinya itu sebagai suatu

ancaman/serangan, tidak memiliki kendali diri, mudah mencemooh, atau

menghina, bersikap menutup diri dan mudah putus asa (Goleman, 2009).

Wijokongko (2007: 15) mengatakan bahwa ketidakmampuan mengendalikan

emosi bisa membuat orang melakukan banyak perbuatan negatif.

Ada berbagai usaha yang dapat dilakukan baik oleh pemimpin tertinggi

maupun pemimpin komunitas untuk meningkatkan kemampuan mengelola

emosi, antara lain: mengajak para suster/anggota komunitas untuk mengenali

emosinya, melihat nilai yang terkandung dalam emosi, menyadarkan para suster

bahwa tidak semua emosi menyakitkan. Pemimpin juga perlu menunjukkan

bahwa sebenarnya emosi yang menyakitkan pun sangat diperlukan asalkan tahu

apa makna dan isinya, serta memberikan bimbingan dan pelatihan mengenai

pengendalian diri, perilaku asertif, dan perilaku proaktif. Suster-suster sendiri

perlu berusaha bersikap terbuka, bersedia menerima kritik, dan memandang

kritik bukan sebagai serangan tetapi sebagai suatu masukan yang perlu

diperhatikan untuk pengembangan diri dalam hidup bersama.

b. Kemampuan mengelola emosi yang tinggi dan sangat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

69

 

 

 

Sebagian kecil (26%) suster Puteri Reinha Rosari Larantuka sudah memiliki

kemampuan mengelola emosi yang tinggi. Ada berbagai faktor yang

menyebabkan kemampuan mengelola emosi tinggi antara lain: sebagian suster

sebenarnya sudah memiliki kemampuan untuk mengenali emosinya tetapi

kemampuan mengelola emosinya belum dikembangkan secara maksimal.

Suster yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang tinggi kiranya

memiliki konsep diri yang positif, memiliki tujuan yang realistis dan sesuai,

berani bertindak, mampu bersikap positif, berani mengakui kesalahan dan

berani menegur perbuatan yang tidak dapat diterimanya.

Agar kemampuan mengelola emosi yang sudah tinggi dapat menjadi

semakin tinggi, maka dibutuhkan usaha dari pemimpin tertinggi dan pemimpin

komunitas. Salah satu usaha yang dapat dilakukan misalnya memberikan

pelatihan tentang mengelola emosi, memberikan informasi bahwa kemampuan

mengelola emosi perlu untuk berhasil dalam hidup. Para suster sendiri perlu

memiliki tekad dan kemauan untuk latihan pengolahan hidup yang

berhubungan dengan pengelolaan emosi, dan menambah informasi lewat

berbagai bacaan mengenai kecerdasan emosional.

3. Aspek memotivasi diri sendiri

a. Kemampuan memotivasi diri yang masih kurang atau belum maksimal

Suster yang memiliki kemampuan memotivasi diri sangat rendah 0%, ada 6

orang (12%) yang memiliki kemampuan memotivasi diri rendah dan 34 orang

(68%) memiliki kemampuan memotivasi diri cukup. Hal ini menunjukkan

bahwa cukup banyak suster masih mengalami kesulitan memotivasi diri. Gea

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

70

 

 

 

(2002) mengatakan bahwa hambatan-hambatan tumbuhnya motivasi adalah

kurang percaya diri, kecemasan berlebihan, opini negatif, dan merasa bukan

bagian dari kelompok. Berbagai akibat yang timbul apabila kemampuan

memotivasi diri masih kurang (rendah dan cukup) antara lain: tidak mempunyai

semangat, daya juang rendah, tidak memiliki kepercayaan diri dan kurang

memiliki ketekunan.

Usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin di komunitas untuk

meningkatkan kemampuan memotivasi diri sendiri mencakup dorongan untuk

berprestasi, memiliki komitmen, dan bersikap optimis. Usaha yang lain

misalnya menelusuri bakat dan minat, menempatkan para suster untuk bekerja

sesuai dengan bakat dan minat, menentukan sasaran atau menginventaris

pengalaman-pengalaman positif. Usaha dari para suster misalnya membuat

prioritas dalam hidupnya.

b. Kemampuan memotivasi diri yang tinggi dan sangat tinggi

Beberapa suster yang tinggal disekitar wilayah Larantuka sudah memiliki

kemampuan yang tinggi (14%) dan sangat tinggi (6%) dalam memotivasi diri.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan tingginya kemampuan memotivasi diri

antara lain: adanya kesadaran yang tinggi terhadap kebutuhan yang perlu

dipenuhi. Tingkah laku manusia timbul karena ada kebutuhan, dan tingkah laku

manusia mengarah pada pencapaian tujuan yang dapat memuaskan

kebutuhannya. Faktor berikut yang turut mempengaruhi kemampuan

memotivasi diri ialah adanya cita-cita yang realistis dan ingin diraih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

71

 

 

 

Akibat yang timbul apabila kemampuan memotivasi diri tinggi yaitu: lebih

bersemangat dalam hidup, lebih berhasil dalam hidupnya, memiliki

kepercayaan diri yang tinggi, berani mencoba sesuatu yang baru, memiliki

dorongan untuk berprestasi, lebih memiliki komitmen, dan lebih optimis (Gea,

2002).

Berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin komunitas untuk

memaksimalkan kemampuan memotivasi diri, antara lain: mengajak anggota

komunitas untuk membuat refleksi secara tertulis misalnya apa yang menjadi

cita-cita anda? Target-target apa yang ditetapkan sebagai langkah konkrit untuk

mencapai cita-cita tersebut? Menurut Handoko (1992) cara-cara yang dapat

ditempuh oleh pemimpin untuk memperkembangkan dan memperkuat motivasi

diri antara lain: memperjelas tujuan yang dicapai, memadukan motif-motif yang

sudah dimiliki, merumuskan tujuan-tujuan sementara yang lebih dekat sifatnya,

memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai, mengadakan persaingan,

merangsang pencapaian tujuan, dan memberi contoh yang positif.

Usaha dari para suster sendiri misalnya merencanakan dengan teliti target

yang mau dicapai serta fleksibel dalam beradaptasi dengan keadaan komunitas

dan lingkungan.

4. Aspek mengenali emosi orang lain

a. Kemampuan mengenali emosi orang lain yang masih kurang atau belum

maksimal

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa suster yang memiliki

kemampuan sangat rendah dalam mengenali emosi orang lain 0%, ada 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

72

 

 

 

orang (24%) yang memiliki kemampuan rendah dalam mengenali emosi orang

lain dan 28 orang (56%) memiliki kemampuan cukup. Sebagian besar suster-

suster kurang memiliki kemampuan untuk mengenali emosi orang lain

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: kurang memiliki sikap saling

mempercayai, kurang bersikap terbuka, kurang mempercayai perasaannya

sendiri, dan kurang meningkatkan kesadaran akan perasaan sendiri dan orang

lain.

Berbagai akibat yang timbul apabila kemampuan mengenali emosi orang

lain masih kurang misalnya tidak peduli dengan perasaan orang lain, tidak mau

tahu dengan keadaan orang lain, kurang dapat hidup bersama, ingin menang

sendiri, mudah tersinggung, dan sulit menyesuaikan diri.

Beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin komunitas untuk

membantu meningkatkan kemampuan mengenali emosi orang lain antara lain:

melatih dan membiasakan para suster untuk bersikap terbuka, atau memberikan

pelatihan seperti pemahaman orang lain, kerja sama dan empati. Sedangkan

usaha yang dilakukan suster sendiri misalnya memberi perhatian kepada sesama

suster, mau menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan, dan belajar

mengerti orang lain.

b. Kemampuan mengenali emosi orang lain yang tinggi dan sangat tinggi

Para suster yang memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengenali emosi

orang lain ada 14 orang (28%), dan sangat tinggi sebanyak 1 orang (2%).

Adalah ideal bagi para suster sebagai orang dewasa yang memiliki kemampuan

tinggi atau sangat tinggi dalam mengenali emosi orang lain. Dengan memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

73

 

 

 

kemampuan mengenali emosi orang lain yang tinggi dan sangat tinggi maka

para suster akan bereaksi secara tepat terhadap situasi yang dihadapi, dapat

lancar dalam menjalankan tugas-tugasnya, bersikap empatik, lebih disukai oleh

sesamanya dan orang dewasa lainnya baik di komunitas maupun di tengah

masyarakat, mampu menerima sudut pandang orang lain, memiliki kepekaan,

dan mampu mendengarkan orang lain. Usaha dari suster sendiri antara lain

mau mengerti, memahami orang lain dan dapat bekerja sama.

5. Aspek membina hubungan

a. Kemampuan membina hubungan yang masih kurang atau berlum maksimal

(sangat rendah, rendah dan cukup).

Dalam banyak bidang pekerjaan, hubungan yang baik dengan banyak orang

sangat diperlukan dan diharapkan. Ada 5 orang (10 %) yang memiliki

kemampuan rendah dan 28 orang (56%) memiliki kemampuan yang cukup

dalam membina hubungan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan belum

maksimalnya kemampuan para suster dalam membina hubungan dengan orang

lain, antara lain: kecenderungan spontan untuk menghakimi, menilai,

membenarkan atau menolak pesan-pesan yang disampaikan oleh lawan

komunikasi.

Ada berbagai usaha yang dapat dilakukan pemimpin kongregasi dan

pemimpin komunitas antar lain: melakukan kunjungan pribadi/visitasi,

mengadakan dialog pribadi dengan anggota, mendengarkan dengan penuh

pemahaman antara lain memahami pikiran, perasaan, dan reaksi dari sudut

pandang individu, serta memberikan pelatihan tentang cara mengatasi konflik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

74

 

 

 

dan mengembangkan keterbukaan. Usaha dari suster sendiri misalnya

menerima orang lain apa adanya, dan berpikir positif tentang orang lain.

b. Kemampuan membina hubungan yang tinggi, dan sangat tinggi

Beberapa suster sudah memiliki kemampuan yang tinggi (30%) dan

sangat tinggi (4%) dalam membina hubungan. Beberapa hal yang

mempengaruhi tingginya kemampuan membina hubungan adalah adanya

sikap saling mempedulikan, memiliki keyakinan bahwa orang lain menerima

dirinya tanpa syarat dan tanpa penilaian. Salah satu kunci dalam membina

hubungan adalah saling memberi dan menerima (Stein dan Book, 2000). Orang

yang memiliki kecakapan ini akan mampu menjalin hubungan dan mampu

menempatkan diri dalam kelompok.

Menurut Goleman (2009) individu yang memiliki kemampuan yang

sangat tinggi dalam membina hubungan dengan orang lain akan lebih baik

dalam menyelesaikan persoalan yang timbul dalam hubungan dengan orang

lain, lebih bertenggang rasa dan dibutuhkan oleh teman-teman, serta lebih suka

berbagi rasa.

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pemimpin dalam meningkatkan

kecerdasan emosional para suster adalah memaksimalkan tenaga-tenaga suster

atau tenaga dari luar yang memiliki komptensi dalam bidang bimbingan dan

konseling sehingga secara berkala mengadakan konseling kelompok (Corey,

1997:357). Pemimpin juga perlu bekerjasama dengan pihak lain (orang luar)

yang lebih berkompeten untuk memberikan pelatihan yang berhubungan

dengan pengembangan kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

75  

BAB V

KONSELING KELOMPOK BAGI BAGI PARA SUSTER PUTERI

REINHA ROSARI LARANTUKA

Dalam bab ini disajikan pendampingan konseling kelompok, proses

pemberian layanan konseling dan dampak konseling kelompok dalam membantu

mengembangkan kecerdasan emosional Suster-suster Puteri Reinha Rosari

Larantuka dalam hidup berkomunitas sebagai implikasi hasil penelitian. Materi-

materi konseling kelompok yang diusulkan mengacu pada tingkat kecerdasan

emosional dalam hidup berkomunitas bagi suster-suster Puteri Reinha Rosari

Larantuka tahun 2010.

A. Pendampingan Konseling Kelompok untuk Suster-suster Puteri Reinha

Rosari Larantuka

Setelah mempelajari hasil penelitian, penulis menyusun topik-topik

konseling kelompok yang sesuai untuk melakukan konseling kelompok demi

meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan emosional para suster Puteri

Reinha Rosari Larantuka. Sebelum kegiatan konseling kelompok dilaksanakan,

ada beberapa hal yang dilakukan antara lain:

1. Membuat rencana kegiatan layanan konseling kelompok agar kegiatan

konseling kelompok dapat terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Topik permasalahan disesuaikan dengan hasil penelitian sebagai berikut:

a) Cara mengungkapkan perasaan/emosi. Tema ini mencakup aspek

mengenali emosi diri, mengelola emosi dan mengenali emosi orang lain.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar suster (68%) kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

76

 

  

mampu mengenali emosinya, 74% kurang mengelola emosi dengan baik,

80% kurang mampu mengenali emosi orang lain secara baik.

b) Cara mengendalikan emosi negatif. Tema ini mencakup aspek 2 yaitu

mengelola emosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 37 orang

(74%) yang kurang mampu mengelola emosinya secara baik.

c) Mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri. Tema ini mencakup aspek

mengenali emosi diri dan memotivasi diri. Masih terdapat 34 orang

(68%) yang kurang mampu mengenali emosinya sendiri dan 40 orang

(80%) kurang mampu memotivasi dirinya secara baik.

d) Tema mendengarkan dan tema cara mengatasi konflik dalam hidup

bersama. Dua tema ini meliputi aspek mengenali emosi orang lain dan

aspek membina hubungan. Terdapat 40 orang (80%) yang kurang mampu

mengenali emosi orang lain, dan 38 orang (76%) kurang mampu

membina hubungan dengan orang lain.

e) Cara mengembangkan kepercayaan diri atau konsep diri yang positif.

Topik ini berhubungan dengan aspek memotivasi diri sendiri. hasil

penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat 40 orang (80%) yang

kurang mampu memotivasi dirinya secara baik.

2. Anggota yang mengikuti kegiatan konseling dibentuk berdasarkan

kesepakatan pemimpin kelompok (penulis) dengan para suster yang bersedia

mengikuti kegiatan konseling kelompok, karena perlu adanya keikhlasan

untuk mengikuti kegiatan dan tanpa adanya paksaan. Prayitno dan Amti

(2004: 313) mengatakan bahwa asas kerahasiaan sangat menonjol dalam

konseling kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

77

 

  

mempercayai konselor/pemimpin kelompok dan rekan-rekan mereka sebagai

sesama anggota kelompok. Oleh karena itu subyek penelitian dalam hal ini

anggota konseling kelompok bebas untuk mengikuti konseling kelompok dan

menentukan anggota kelompoknya.

3. Pemimpin kelompok terlebih dahulu mengadakan kontrak dengan anggota

kelompok, antara lain adanya kesepakatan waktu pertemuan, lamanya

kegiatan, dan banyaknya pertemuan yang akan diadakan.

Materi umum yang dibahas dalam konseling kelompok disusun

dengan mengacu pada aspek kecerdasan emosional, dapat dilihat dalam tabel

6.

Tabel 6

Materi Konseling Kelompok

Bagi Para Suster Puteri Reinha Rosari Larantuka

No Tujuan Pelayanan Materi/Tema

1 Peserta mampu memahami macam-macam

perasaan dan cara mengungkapkan perasaan/

emosinya secara jujur dan tepat.

Cara mengungkapkan

perasaan/emosi.

2 Peserta semakin mampu menyadari,

mengakui dan mengolah perasaan-perasaan

yang muncul dalam diri.

Cara mengendalikan

emosi negatif.

3 Peserta semakin mampu mengenal diri

dengan segala kekuatan dan kelemahannya

serta merasa bangga pada dirinya.

Mengenal kelebihan

dan kekurangan dalam

diri.

4 Peserta semakin mampu mendengarkan

dengan baik, mampu bekerjasama dengan

orang lain, dan mempu mengenali emosi

orang lain.

Mendengarkan.

5 Peserta semakin mampu memahami cara Cara mengatasi konflik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

78

 

  

mengatasi konflik. dalam hidup bersama.

6 Peserta semakin mampu mengembangkan

kepercayaan diri atau konsep diri yang

positif.

Cara mengembangkan

kepercayaan diri atau

konsep diri yang

positif.

Penyelenggaraan konseling kelompok ini dilakukan sebanyak dua

puluh empat kali untuk empat kelompok, masing-masing enam kali pertemuan

dengan tema/topik pertemuan yang sama. Setiap kelompok terdiri dari 5-6

orang. Ada 23 orang yang bersedia untuk mengikuti konseling kelompok

(daftar terlampir). Hanya 23 orang yang bersedia mengikuti konseling

konseling kelompok karena penulis menerapkan asas kesukarelaan seperti

yang diungkapkan oleh Prayitno dan Amti (2004: 116) bahwa konseling harus

berlangsung atas dasar kesukarelaan, baik dari klien maupun dari konselor.

Selanjutnya dibahas rencana kegiatan bimbingan dan konseling

kelompok dengan para pemimpin komunitas untuk mendapatkan izin. Rencana

ini disambut dengan baik walaupun waktu yang diberikan sangat terbatas yaitu

satu kali seminggu sehingga penulis berusaha mencari waktu lain diantara

kegiatan komunitas yang sangat padat. Materi yang dimasukkan dalam

kegiatan konseling kelompok adalah materi yang mengacu pada

pengembangan kecerdasan emosional.

Jadwal kegiatan konseling kelompok dapat dilihat pada tabel 7

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

79

 

  

Tabel 7

Jadwal Kegiatan Konseling Kelompok

NO MATERI TANGGAL

KEGIATANKLPK WAKTU

1 Cara mengungkapkan

perasaan/emosi.

(Aspek 1, 2, 4)

16-10-2010

17-10-2010

17-10-2010

18-10-2010

1

2

3

4

16.00-17.00

10.00-11.00

16.00-17.00

16.00-17.00 2. Cara mengendalikan emosi

negatif.

(Aspek 2)

20-10-2010

21-10-2010

22-10-2010

23-10-2010

1

2

3

4

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00 3 Mengenal kekuatan dan

kelemahan dalam diri.

(Aspek 1, 3)

24-10-2010

24-10-2010

25-10-2010

27-10-2010

1

2

3

4

10.00-11.00

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00 4 Mendengarkan

(Aspek 4, 5)

28-10-2010

29-10-2010

30-10-2010

31-10-2010

1

2

3

4

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00

10.00-11.00 5 Cara mengatasi konflik

dalam hidup bersama.

(Aspek 4, 5)

31-10-2010

01-11-2010

03-11-2010

04-11-2010

1

2

3

4

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00

16.00-17.00 6 Cara mengembangkan

kepercayaan diri atau

konsep diri yang positif.

(Aspek 3)

05-11-2010

06-11-2010

07-11-2010

07-11-2010

1

2

3

4

16.00-17.00

16.00-17.00

10.00-11.00

16.00-17.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

80

 

  

B. Laporan Proses Pemberian Layanan Konseling Kelompok

Penyelenggaraan konseling kelompok ini dilakukan sebanyak dua

puluh empat kali untuk empat kelompok, masing-masing enam kali pertemuan

dengan tema/topik pertemuan yang sama. Setiap kelompok terdiri dari 5-6

orang. Berikut ini dilaporkan hasil konseling kelompok dari kelompok satu

sampai kelompok empat.

1. Kelompok I

a. Pertemuan pertama: Cara mengungkapkan perasaan/emosi

1) Umum

Pada kesempatan pertama pelaksanaan konseling kelompok

hadir lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le, dan Af (inisial). Pembahasan

selanjutnya penulis akan menggunakan nama inisial.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan konseling kelompok berisikan:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Kegiatan ini merupakan tahap pengenalan, pelibatan diri,

atau proses memasukan diri ke dalam kelompok. Untuk

keperluan ini tempat duduk peserta diatur dengan membentuk

sebuah lingkaran, sehingga setiap anggota kelompok dapat

melihat satu sama lain secara langsung. Pembimbing kelompok

memulai kegiatan dengan ucapan selamat datang dan

mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta pada hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

81

 

  

itu sesuai dengan janji yang telah disepakati bersama. Kemudian

dilanjutkan dengan menjelaskan secara singkat tentang:

(1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok adalah suatu

kegiatan yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dengan

memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya semua peserta

dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi,

mengeluarkan pendapat, menanggapi, memberi saran, dan

lain-lain yang sangat bermanfaat baik untuk kepentingan

diri sendiri maupun bagi peserta lain. Konseling kelompok

membicarakan masalah-masalah pribadi masing-masing

anggota kelompok.

(2) Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok bertujuan agar

setiap peserta :

(a) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan,

perasaan, dan lain-lain kepada anggota kelompok.

(b) Belajar menghargai pendapat orang lain.

(c) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi

(gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).

(d) Dapat bertenggang rasa.

(e) Dapat saling membantu memecahkan masalah pribadi

yang dikemukakan dalam kelompok, dan lain-lain.

(3) Cara pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

82

 

  

(a) Masing-masing peserta diminta secara bebas dan

sukarela, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap,

saran serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.

(b) Mendengarkan dengan baik bila peserta lain berbicara

(c) Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.

(4) Asas-asas yang perlu dilaksanakan

(a) Asas kerahasiaan, yaitu semua yang hadir harus

menyimpan dan merahasiakan apa saja, data dan

informasi yang didengar dan dibicarakan dalam

kelompok terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak

layak diketahui oleh orang lain.

(b) Asas keterbukaan, yaitu semua peserta bebas dan

terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa

saja yang dirasakan dan dipikirkannya; tidak merasa

takut, malu atau ragu-ragu dan bebas berbicara tentang

apa saja sesuai topik yang dibahas.

(c) Asas kesukarelaan, yaitu semua peserta dapat

menampilkan diri secara spontan tanpa di suruh atau

dipaksa.

(d) Asas kenormatifan, yaitu semua yang dibicarakan dan

yang dilakukan dalam kelompok tidak boleh

bertentangan dengan norma-norma dan peraturan yang

berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

83

 

  

Selanjutnya pemimpin kelompok mengajak peserta

untuk membahas topik permasalahan yaitu “cara

mengungkapkan emosi.” Pemimpin kelompok lebih dahulu

menjelaskan tentang macam-macam emosi positif dan

negatif.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Suasana ketidakseimbangan mewarnai tahap ini; terjadi

konflik, konfrontasi dan keengganan dalam diri masing-masing

anggota. Proses yang terjadi adalah masing-masing anggota enggan

untuk memulai lebih dahulu. Ada kesan mereka masih saling

menunggu. Reaksi non verbal yang nampak adalah mereka saling

menatap, ada yang menganggukan kepala kepada teman dan

mengisyaratkan agar temannya memulai lebih dahulu. Pembimbing

kelompok memantapkan asas kerahasiaan, kesukarelaan,

keterbukaan, dan kenormatifan kepada seluruh anggota, sehingga

mereka mampu menjalani suasana dalam tahap berikutnya.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Tahap ini merupakan kegiatan yang sebenarnya dari konseling

kelompok. Dalam tahap ini seluruh peserta berperan aktif dan

terbuka mengemukakan apa yang dirasakan, dipikirkan, dan apa

yang dialami yaitu mengemukakan sebuah masalah pribadi yang

sedang dialami atau dideritanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

84

 

  

Selanjutnya masalah-masalah yang muncul adalah sebagai

berikut:

(1) Mi mengalami masalah berkenaan dengan rasa marah. Hal yang

sangat sering dilakukan adalah memukul meja atau

membanting pintu atau benda yang ada dihadapannya.

(2) Bl sering menangis dan mendiamkan teman selama satu atau

beberapa hari bila sedang marah dan cenderung untuk

menghindar bertemu dengan orang yang sedang membuatnya

marah, kecewa atau jengkel.

(3) Is memiliki pengalaman pergi atau menghindar dengan

mengurung diri beberapa saat di kamar bila mengalami masalah

yang berhubungan dengan perasaan marah, kecewa, jengkel,

frustrasi, atau putus asa. Ia merasa bahwa tidak menemukan

teman yang cocok untuk mengungkapkan perasaannya. Ia

sering menekan perasaan yang dialami dan berusaha agar tetap

bersikap tenang walaupun dalam hatinya sedang bergulat

dengan permasalahan yang dialami. Ciri-ciri emosi yang

muncul yaitu tidak bersemangat, berbicara seperlunya saja, dan

sangat sensitif terhadap omongan orang lain sekalipun hal yang

dibicarakan itu baik.

(4) Le merasakan bahwa ia tidak pernah diam bila mengalami

perasaan negatif. Ia cenderung berbicara spontan dan kasar

serta memberi jawaban yang cenderung menyakitkan,

menyudutkan atau membuat lawan bicaranya jengkel sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

85

 

  

apa yang dirasakannya saat itu juga bisa dirasakan oleh lawan

bicaranya (balas dendam).

(5) Af cenderung sibuk atau mengalihkan perhatiannya pada

kegiatan-kegiatan lain agar tidak mendengarkan pembicaraan

teman atau sesama yang cenderung menyakitkan. Ia lebih

banyak diam atau memilih menghindar dengan cara pergi

beberapa waktu agar bisa menenangkan diri.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya, maka

pembimbing kelompok meminta para anggota kelompok untuk

saling memberikan masukan dengan mengemukakan berbagai

pendapat. Kesimpulan yang dikemukakan oleh para peserta

dengan bimbingan pembimbing kelompok adalah sebagai berikut:

(a) Ketika emosi negatif muncul berusaha untuk menyadari dan

mengendalikan diri misalnya berusaha untuk tenang. (b) Menulis

pada buku refleksi harian pada malam hari sesudah ibadat sore

bersama sesuai waktu yang disediakan komunitas antara jam 19.00-

19.30. (c) Menunda untuk mengungkapkan perasaan marah, kecewa

atau jengkel sampai dapat menguasai diri. (d) Membuat sublimasi

untuk menyalurkan emosi marah, jengkel atau kecewa dengan cara

mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga sehingga

emosinya tersalur pada kegiatan yang sedang dilakukan.

d) Tahap IV : tahap akhir

Pada tahap ini perhatian ditujukan kepada hasil yang dicapai

oleh seluruh anggota kelompok. Untuk itu pembimbing kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

86

 

  

meminta para anggota untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh

dan memberikan kesan/manfaat dari kegiatan yang baru dilakukan.

Konseling ini diakhiri dengan doa penutup dan bersalaman.

3) Hasil

Kegiatan konseling kelompok ini merupakan pertemuan

pertama dan baru pertama kali dialami oleh para suster. Oleh karena itu

dinamika kelompok yang muncul masih rendah hal ini bisa dilihat dari

kurangnya keaktifan anggota dan belum adanya kerja sama antar

anggota untuk mencapai tujuan.

4) Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan kedua dengan kelompok tersebut, yaitu yang

diselenggarakan seminggu kemudian dengan topik “cara

mengendalikan emosi negatif”.

b. Pertemuan kedua: Cara mengendalikan emosi negatif

1. Umum

Pada kesempatan kedua pelaksanaan konseling kelompok hadir

lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le, dan Af.

2. Pelaksanaan

a. Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua, oleh karena itu

tahap pembentukan tidak perlu lagi diselenggarakan karena semua

anggota kelompok sudah saling mengenal secara baik. Pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

87

 

  

atas kehadiran pada pertemuan kedua dan menegaskan kembali

aturan-aturan dan asas-asas dalam konseling kemudian dilanjutkan

dengan menjelaskan tema atau topik yang akan dibahas dalam

pertemuan.

b. Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam waktu

kurang lebih 1-2 menit apa yang dirasakan dan dipikirkan saat itu

berupa masalah-masalah pribadi dari setiap anggota kelompok yang

berhubungan dengan topik pembahasan yaitu cara mengendalikan

emosi negatif sebagai bahan lanjutan yang masih berkaitan topik

pertemuan pertama.

c. Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Setiap peserta secara sukarela membagikan pengalaman

mengendalikan emosi negatif sebagai berikut:

1) Mi mengatasi rasa marah dengan cara diam tetapi wajahnya

muram dan sikap yang cuek tidak bisa dikendalikan. Kurang

bersahabat dan kurang ramah, jawabannya selalu ketus atau

kadang-kadang meninggalkan orang lain yang sedang berbicara

dengannya. Sesudah emosi negatifnya reda baru mengajak

orang yang bersangkutan untuk bicara baik-baik.

2) Bl kalau lagi marah atau kecewa mendiamkan teman dan

berusaha untuk menghindar. Ia menuturkan bahwa ia memiliki

sikap angkuh/sombong karena sering enggan untuk mengakui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

88

 

  

kelemahan dan menunggu serta mengharapkan orang lain yang

memulai.

3) Is cenderung pergi atau menghindar. Setelah perasaannya netral

ia akan minta maaf tapi kadang tidak tulus. Ia melakukan itu

hanya ingin agar suasananya baik kembali meskipun hatinya

masih panas.

4) Le cenderung bicara, mengomel dan menggerutu sepanjang

perasaan emosi masih menguasainya. Setelah perasaannya

netral ia akan mengatakan secara terus terang kepada temannya

dan spontan minta maaf tapi perasaan dendam sulit untuk

dihilangkan sehingga terkadang bila ada masalah yang mirip

maka ada kecenderungan untuk balas dendam.

5) Af suka mengalihkan perhatiannya pada kegiatan lain atau

mengalihkan pembicaraan ke hal lain dengan tujuan agar lawan

bicaranya tidak meneruskan pembicaraannya. Af memiliki

kepribadian yang lucu sehingga kadang-kadang ia

menanggapinya dengan hal-hal yang lucu pula. Ia

mengungkapkan kalau ia tidak menyimpan perasaan negatif

dalam hatinya. Ia mudah memberi maaf dan cepat melupakan

kesalahan orang lain.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya masing-

masing, pembimbing kelompok meminta anggota kelompok untuk

mengemukakan pendapat sebagai jalan keluar dalam mengatasi

permasalahan yang mereka hadapi antara lain: ada yang menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

89

 

  

bahwa pengalaman masa kecil belum diolah sacara tuntas sehingga

cenderung terbawa dalam hidup bersama. Berusaha untuk

mengurangi sikap mengomel, menggerutu atau cenderung banyak

bicara agar bisa mendengarkan orang lain. Berusaha untuk lebih

banyak membuat refleksi secara mendalam tentang pengalaman

dan perasaan yang dialami dan bila perlu menuliskannya dalam

buku refleksi harian. Menggunakan secara baik waktu refleksi yang

telah disediakan komunitas setiap hari sesudah ibadat sore antara

pukul 19.00-19.30 dan menuliskannya atau membuat journal harian

seperti kebiasaan yang telah dibuat di masa novisiat. Mengatakan

secara terus terang tentang perasaan yang sedang dialaminya dan

mengungkapkannya pada waktu atau saat yang tepat. Berusaha

untuk lebih rendah hati dan menerima kekurangan/kelemahan

dalam diri.

d. Tahap IV: tahap akhir

Pada tahap ini perhatian ditujukan kepada hasil yang dicapai

oleh seluruh anggota kelompok. Untuk itu pembimbing meminta

para anggota untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dan

memberi kesan tentang kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum

kelompok ini dibubarkan, pertemuan ditutup dengan doa.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan tentang satu hal

yang didapatkan dan mau dilaksanakan dalam minggu ini.

4. Tindak lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

90

 

  

Sebagai tindak lanjut, pertemuan ketiga dengan anggota

kelompok tersebut akan dilaksanakan pada minggu berikutnya sesuai

dengan jadwal yang telah disepakati bersama.

c. Pertemuan ketiga :Sifat positif dan negatif yang kumiliki

1. Umum

Pada kesempatan ketiga pelaksanaan konseling kelompok hadir

lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le, dan Af

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga. Pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima kasih

atas kehadiran dan selanjutnya menjelaskan topik/tema yang akan

dibahas yaitu mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing memantapkan kembali asas-asas konseling dan

aturan kelompok, kemudian pembimbing mengajak peserta untuk

memikirkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit apa yang

dirasakan saat itu, apa yang dipikirkan berupa masalah-masalah

pribadi dari setiap anggota kelompok yang berhubungan dengan

topik pembahasan yaitu sifat positif dan negatif yang dimiliki.

Tujuannya adalah agar para peserta semakin mengenal diri dengan

segala kekuatan dan kelemahan serta merasa bangga pada dirinya.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

91

 

  

Masalah yang dihadapi oleh kelompok pada umumnya

adalah:

1) Mi mengemukakan bahwa dirinya tekun, rajin, cekatan, kerja

keras, dan bertanggungjawab. Kelemahan yang dimiliki adalah

cepat marah, bersikap kasar bila marah/kecewa, mudah reaksi

(rekatif) terhadap hal-hal yang dianggap kurang sesuai dengan

keinginan. Contoh reaksi yang muncul adalah memukul meja,

atau membanting apa saja yang ada di hadapannya. Hal yang

membuat dirinya bangga adalah ketekunannya dalam

menyelesaikan setiap pekerjaan yang dihadapi. Ia dikenal

sebagai orang yang rajin dan cekatan dalam komunitas.

2) Le terbuka, jujur, bertanggungjawab dan setia. Kelemahan yang

dianggap paling dominan dalam dirinya adalah cerewet,

terkadang bicara ceplas ceplos dan cenderung menyinggung

perasaan orang lain. Di komunitas ia dikenal sebagai suster

yang cerewet, walaupun kadang-kadang ia merasa bahwa apa

yang dibicarakannya benar dan tepat tetapi anggota komunitas

melihatnya dirinya sebagai suster yang cerewet.

3) Is lebih banyak menemukan sisi negatif antara lain gugup,

mudah putus asa, cenderung menyendiri dan agak tertutup.

setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata Is mengatakan bahwa ia

merasa sendirian di komunitas. Ia sungkan bergaul dengan

anggota komunitas lain yang dianggap lebih senior dan banyak

berpengalaman dari dirinya. Sebagai suster muda, ia butuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

92

 

  

waktu untuk menyesuaikan diri. Ada perasaan rendah diri dan

tidak percaya diri.

4) Af memiliki rasa humor yang tinggi dalam komunitas (sering

membuat lucu). Ia mengakui bahwa ia masih butuh banyak

waktu untuk belajar hidup bersama anggota komunitas yang

yang dianggap lebih berpengalaman dalam hidup dan karya

dibandingkan dengan dirinya yang baru dua tahun berkaul. Ia

rajin tetapi sering ada keraguan dalam bekerja karena takut

salah. Kekuatan yang dimiliki adalah bekerja dengan tekun

sampai selesai.

5) Bl mengalami masalah gugup dan tidak berani berbicara dalam

pertemuan-pertemuan komunitas. Ia mengaku tidak memiliki

kelebihan yang menonjol, ia biasa-biasa saja dan agak malu-

malu mengakui diri sebagai orang yang sangat

bertanggungjawab.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya

masing-masing pemimpin kelompok meminta para anggota

menentukan masalah siapa yang harus diselesaikan terlebih

dahulu. Akhirnya terjadi kesepakan bahwa masalah yang mirip

diselesaikan lebih dahulu yaitu masalah Is dan Af, setelah itu

masalah Mi, Bl, dan Le. Kesimpulan dari semua yang

dikemukakan oleh para peserta dengan pemimpin kelompok

adalah: menyarankan kepada Is dan Le agar lebih terbuka

menyampaikan permasalahan yang dialaminya kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

93

 

  

pemimpin komunitas. Terlibat dalam kebersamaan terutama

rekreasi bersama anggota komunitas lain dengan demikian ada

kesempatan untuk berkomunikasi dan tahu sifat dan karakter

dari setiap orang. Perlu memiliki inisiatif untuk bertanya atau

sekedar memberi perhatian dengan cara membantu para suster

di komunitas. Lebih dahulu menyapa dan mengawali atau

memulai pembicaraan. Sedangkan untuk permasalahan anggota

lain perlu bersikap lebih sabar dalam komunitas, belajar untuk

menggunakan kata atau kalimat yang lebih halus, perlu banyak

membaca sehingga menambah kosa kata bila berbicara di

depan umum.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberi kesan tentang

kegiatan yang telah dilakukan. Setelah itu dilanjutkan dengan

doa penutup.

3. Hasil

Dinamika kelompok sangat terlihat, ada empati dan kerja

sama antar anggota kelompok dalam membantu memberikan

pendapatnya agar masalah yang dihadapi dapat diatasi.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan berikutnya sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama. Masalah-masalah yang belum terpecahkan secara tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

94

 

  

dalam konseling kelompok diusahakan penanggulangannya melalui

konseling individual terutama dengan Is.

d. Pertemuan keempat: Mendengarkan

1. Umum

Pada kesempatan keempat pelaksanaan konseling kelompok

hadir lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le, dan Af.

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan keempat, pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima kasih

atas kehadiran dan menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-

asas dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan

tema atau topik yang akan dibahas dalam pertemuan yaitu

mendengarkan.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit untuk memikirkan masalah-

masalah pribadi yang berhubungan dengan topik pembahasan

yaitu mendengarkan. Tujuannya adalah agar para peserta semakin

mampu mendengarkan dengan baik, mampu bekerjasama dengan

orang lain dan mampu mengenali emosi orang lain.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang kemukakan dalam konseling kelompok

adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

95

 

  

1) Ma menemukan bahwa dalam kenyataan sehari-hari

seringkali kurang mendengarkan orang lain, suka memotong

pembicaraan atau mengalihkan topik pembicaraan.

2) Bl terlalu banyak bicara dan kurang mendengarkan orang

lain, hanya sekedar mendengar sehingga menimbulkan

kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

3) Is belum memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan

baik sampai selesai karena pada dasarnya ia kurang sabar.

Ketika orang lain berbicara ia sibuk dengan pikirannya

sendiri.

4) Le mengakui bahwa kemampuan untuk mendengarkan

dalam dirinya lemah karena kurang adanya penerimaan

terhadap orang lain terutama kekurangan/ kelemahan yang

dimiliki.

5) Af menemukan bahwa ia cenderung untuk menguasai

pembicaraan dan berusaha untuk menonjol sehingga

cenderung memotong pembicaraan orang lain.

Proses konseling berjalan sangat baik, dan semua anggota

kelompok sangat antusias untuk mengungkapkan pengalaman

dan saling memberi masukan untuk memperbaiki hubungan

mereka dengan orang lain. Semua anggota kelompok

menyadari bahwa mendengar yang baik adalah mendengarkan

pembicaraan orang lain dengan penuh perhatian sampai selesai

dan berbicara ketika lawan bicaranya sudah selesai berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

96

 

  

Tentu saja hal ini membutuhkan pengorbanan dan mati raga

serta kesadaran diri yang terus menerus. Nampaknya agak sulit

untuk dipraktekkan dalam hidup sehari-hari tapi mereka

bertekad untuk mencoba mulai dari hal-hal yang kecil dan dan

ada yang mengatakan kita akan mencoba melatih diri untuk

mendengarkan melalaui kegiatan ini (maksudnya konseling

kelompok).

d) Tahap IV: tahap akhir

Pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberikan kesan atau

pembelajaran baru dari kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum

kelompok ini dibubarkan didahului dengan doa penutup.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan tentang satu hal

yang didapatkan dari pertemuan ini. Menurut pengakuan Is, ia telah

bertemu dengan pimpinan komunitasnya untuk membicarakan masalah

yang dialami dan merasa terbantu.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan kelima dengan anggota kelompok tersebut sesuai

kesepakatan bersama.

e. Pertemuan kelima: “Cara mengatasi konflik dalam hidup bersama.”

1. Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

97

 

  

Pada kesempatan kelima pelaksanaan konseling kelompok

hadir lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le, dan Af.

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan kelima, pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima kasih

atas kehadiran dan menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-

asas dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan

tema atau topik yang akan dibahas dalam pertemuan.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit, masalah-masalah pribadi dari setiap

anggota kelompok yang berhubungan dengan topik pembahasan

yaitu cara mengatasi konflik dalam hidup bersama. Tujuannya

adalah agar anggota kelompok semakin mampu memahami cara

mengatasi konflik.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang ditemukan oleh anggota kelompok dalam

mengatasi konflik beragam antara lain:

1) Mi menarik diri dan berusaha untuk menghindar dari masalah

yang sedang dihadapi.

2) Bl memaksakan pemecahan masalah menurut diri sendiri

kepada orang lain, sehingga kepetingan dirinya saja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

98

 

  

terpenuhi. Ada kecenderungan mau menang sendiri, sehingga

orang lain dipersalahkan.

3) Is hanya mementingkan hubungan baik dan tidak

memperhitungkan kepentingan dirinya. Lebih baik mengalah

agar konflik yang terjadi cepat selesai.

4) Le cenderung untuk mengorbankan kepentingan orang lain, dan

berusaha mencari kompromi sehingga kepentingan dirinya

dapat tetap terpenuhi. Ada sikap egois dan mau menang sendiri.

5) Af mengalami bahwa masalah harus dicari cara pemecahannya

sehingga kepentingan dirinya dan hubungannya dengan orang

lain tetap terjalin baik. Berusaha mencari jalan pemecahan yang

baik sehingga kedua belah pihak merasa diuntungkan.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya masing-

masing maka pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

mengemukakan berbagai pendapat, usul, saran, gagasan, nasihat

dan sebagainya. Setiap anggota belajar dari pengalaman anggota

lain dalam mengatasi konflik. Nilai positif yang diperoleh dari

konflik yang dialami dalam hidup berkomunitas yang dikemukakan

antara lain lebih mengenal keinginan dan perasaan orang lain, lebih

menghargai orang lain, belajar untuk saling mendengarkan dan

belajar dari sesama untuk memaafkan sesama walaupun sangat

berat dan membutuhkan waktu.

d) Tahap IV: tahap akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

99

 

  

Sebelum pertemuan diakhiri, pemimpin kelompok meminta

anggota kelompok untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan satu hal yang

didapatkan dari pertemuan ini.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan kelima dengan anggota kelompok tersebut sesuai

kesepakatan bersama.

f. Pertemuan keenam: Cara mengembangkan konsep diri yang positif.

1. Umum

Pada kesempatan keenam pelaksanaan konseling kelompok

hadir lima suster yaitu Mi, Bl, Is, Le dan Af.

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan keenam, pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima

kasih atas kehadiran pada pertemuan terakhir dan menegaskan

kembali aturan-aturan dan asas-asas dalam konseling kemudian

dilanjutkan dengan menjelaskan tema atau topik tentang cara

mengembangkan kepercayaan/konsep diri yang positif. Faktor

yang mempengaruhi konsep diri seseorang antara lain informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

100

 

  

yang diperoleh dari pengalaman bersama orang lain atau relasi

dengan orang lain, pola pikir atau cara melihat dan menilai diri

sendiri, dan ada pula faktor sosial dan budaya misalnya status

sosial, struktur dan peran. Konsep diri kita terbentuk sejak

proses lahir dan kemudian secara bertahap mengalami

perubahan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan diri kita sampai saat ini.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit masalah-masalah pribadi dari setiap

anggota kelompok yang berhubungan dengan topik pembahasan

yaitu cara mengembangkan kepercayaan diri yang positif.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang dikemukakan oleh kelompok dalam kegiatan ini

adalah:

1) Is cenderung menilai diri secara negatif misalnya ia bertubuh

pendek dan kecil, inteligensi atau kemampuan yang kurang. Ia

menganggap dirinya kurang pintar dibanding orang lain.

2) Le mengeluh tentang nama atau julukan tertentu (Cerewet)

yang disandang dalam komunitas yang nampaknya sepele

tetapi ternyata mempengaruhi dirinya yaitu terkadang timbul

keraguan dalam dirinya untuk bicara karena takut dikatakan

cerewet.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

101

 

  

3) Af tidak percaya diri karena pernah diejek dan ditertawakan

ketika pertama kali pindah ke komunitas ia mendapat giliran

untuk memimpin doa dan melakukan kesalahan yang menurut

anggota komunitas lucu dan langsung ditertawakan didalam

kapel sehingga suasana doa menjadi kacau. Peristiwa itu

berlanjut di kamar makan dan kadang waktu-waktu tertentu

masih ada anggota komunitas yang membicarakan kesalahan

yang pernah dilakukan walaupun itu hanya cerita untuk

membuat lucu tapi ia merasa bahwa sangat berpengaruh

dalam dirinya.

4) Bl memiliki kesamaan pengalaman dengan Is yaitu cenderung

menilai dirinya bodoh/kurang mampu, sehingga ia sering

gugup dan jantung sering berdebar keras ketika dipercayakan

untuk tampil di depan umum.

Hanya sedikit anggota kelompok yang memiliki konsep diri

positif sedangkan banyak yang menilai dirinya secara negatif.

Sebelum anggota kelompok memberikan solusi pemimpin

kelompok terlebih dahulu mengajak semua anggota kelompok

untuk melihat kembali hal positif yang dalam dirinya atau yang

pernah dikatakan oleh orang lain kepada dirinya misalnya kamu

cantik, kamu rajin, tekun, ramah, bertanggungjawab, dan

seterusnya. Tujuannya adalah agar anggota kelompok menyadari

bahwa mereka memiliki hal-hal yang baik dalam diri mereka.

Setelah itu setiap peserta diminta untuk saling memberi solusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

102

 

  

dengan cara mengatakan hal positif dari setiap anggota kelompok

secara bergilir untuk meningkatkan konsep diri antara lain: kamu

imut, cantik, lincah, cepat tanggap terhadap situasi darurat, ringan

tangan/suka membantu, memiliki suaru yang merdu dan bagus,

tekun dalam bekerja, memiliki kepekaan terhadap kebutuhan orang

lain, suka menolong, selalu senyum dan gembira meskipun ada

masalah. Pemimpin kelompok membuat dinamika kelompok

dengan cara meminta peserta menghafal kalimat “apa pun yang

kamu katakan dan orang lain katakan tentang diriku, aku adalah

orang yang paling berharga.” Pemimpin kelompok mulai

mengucapkan kalimat kamu “kamu jelek” dan semua peserta

bersama-sama mengulang kalimat apa pun yang kamu

katakan….dan seterusnya.

d) Tahap IV: tahap akhir

Kegiatan konseling kelompok diakhiri dengan cara

pembimbing kelompok meminta setiap anggota kelompok untuk

mengungkapkan makna/manfaat yang didapatkan dari pertemuan

ini.

3. Hasil

Pembimbing kelompok meminta peserta untuk membuat

kesimpulan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir

(keenam) sekaligus memberikan pesan atau kesan terhadap kegiatan

ini.

4. Tindak lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

103

 

  

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok meminta

anggota untuk saling mendukung dan satu sama lain dalam hari-hari

selanjutnya.

Kesan untuk kelompok I: dinamika kelompok ini sangat hidup

walaupun awal konseling yaitu pada pertemuan pertama terkesan kaku dan

belum ada pembukaan diri. Setelah konseling berjalan beberapa kali para

peserta sangat terbuka, ada unsur saling percaya sehingga pembukaan diri

anggota sangat baik.

2. Kelompok II

a. Pertemuan pertama: Cara mengungkapkan perasaan/emosi

1) Umum

Pada kesempatan pertama pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan konseling kelompok berisikan:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Kegiatan ini merupakan tahap pengenalan, pelibatan diri,

atau proses memasukan diri ke dalam kelompok. Untuk

keperluan ini tempat duduk peserta diatur dengan membentuk

sebuah lingkaran, sehingga setiap anggota kelompok dapat

melihat satu sama lain secara langsung. Pembimbing kelompok

memulai kegiatan dengan ucapan selamat datang dan

mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta pada hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

104

 

  

itu sesuai dengan janji yang telah disepakati bersama.

Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan secara singkat

tentang:

(1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok adalah suatu

kegiatan yang dilaksanakan oleh sekelompok orang

dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya

semua peserta dalam kegiatan kelompok saling

berinteraksi, mengeluarkan pendapat, menanggapi,

memberi saran, dan lain-lain yang sangat bermanfaat baik

untuk kepentingan diri sendiri maupun bagi peserta lain.

Konseling kelompok membicarakan masalah-masalah

pribadi masing-masing anggota kelompok.

(2) Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok bertujuan agar

setiap peserta :

(a) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran,

tanggapan, perasaan, dan lain-lain kepada anggota

kelompok.

(b) Belajar menghargai pendapat orang lain.

(c) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi

(gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).

(d) Dapat bertenggang rasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

105

 

  

(e) Dapat saling membantu memecahkan masalah pribadi

yang dikemukakan dalam kelompok, dan lain-lain.

(3) Cara pelaksanaan

(a) Masing-masing peserta diminta secara bebas dan

sukarela, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap,

saran serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.

(b) Mendengarkan dengan baik bila peserta lain berbicara.

(c) Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.

(4) Asas-asas yang perlu dilaksanakan

(a) Asas kerahasiaan, yaitu semua yang hadir harus

menyimpan dan merahasiakan apa saja, termasuk data

dan informasi yang didengar dan dibicarakan dalam

kelompok terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak

layak diketahui oleh orang lain.

(b) Asas keterbukaan, yaitu semua peserta bebas dan

terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa

saja yang dirasakan dan dipikirkannya; tidak merasa

takut, malu atau ragu-ragu dan bebas berbicara tentang

apa saja sesuai topik yang dibahas.

(c) Asas kesukarelaan, yaitu semua peserta dapat

menampilkan diri secara spontan tanpa di suruh atau

dipaksa.

(d) Asas kenormatifan, yaitu semua yang dibicarakan dan

yang dilakukan dalam kelompok tidak boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

106

 

  

bertentangan dengan norma-norma dan peraturan yang

berlaku.

Selanjutnya pemimpin kelompok mengajak peserta

untuk membahas topik permasalahan yaitu “cara

mengungkapkan emosi.” Pemimpin kelompok lebih dahulu

menjelaskan tentang macam-macam perasaan positif dan

negatif.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok membawa peserta melewati tahap

yang menegangkan. Pemimpin kelompok memantapkan

kembali asas-asas dalam konseling kelompok. Kemudian

pemimpin kelompok mengajak peserta untuk memikirkan

kembali pengalaman emosi yang dialami dalam 1 atau 2 minggu

yang baru dilewati. Apa yang dirasakan pada saat itu.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Dalam tahap ini seluruh peserta berperan aktif dan terbuka

untuk mengungkapkan masalah perasaan yang sedang dialami.

Selanjutnya dalam tahap ini dibahas satu masalah yang muncul

dari salah seorang peserta yaitu Am. Baru beberapa hari atau

minggu lalu, Am mengalami kekecewaan berhubungan dengan

tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan di komunitas.

Ia sangat kecewa karena ia menganggap teman yang bekerja

dengannya sering malas dan santai, selalu memberi alasan

sibuk di sekolah sehingga pekerjaan di komunitas sering tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

107

 

  

beres dan anggota komunitas sering mengeluh soal

ketidakberesan ini. Satu hal yang membuat Am sangat marah,

kecewa dan frustrasi adalah persoalan ini dibahas dalam

pertemuan komunitas dan ia merasa disudutkan oleh temannya.

Bentuk kekecewaannya adalah ia pergi dari komunitas selama

beberapa hari dan menginap di tempat kerjanya. Ia tidak minta

ijin secara langsung kepada pimpinan tetapi hanya lewat pesan

singkat (sms) setelah hari berikutnya. Ia memilih pergi dari

komunitas karena ia sangat membenci temannya itu. setelah

beberapa hari ia kembali ke komunitas tapi ia tidak mau minta

maaf atas sikap dan perbuatannya seperti kebiasaan pada

umumnya. Jarang ia terlibat dalam kebersamaan dan ia tahu

kalau anggota yang lain enggan untuk menegurnya. Ia selalu

berusaha untuk tidak bertemu dengan teman satu komunitasnya.

Akibatnya jarang doa bersama, makan bersama dan mengikuti

kegiatan bersama. Ia sering memberikan alasan kalau sedang

ada kegiatan di luar komunitas atau masih ada lembur di tempat

kerjanya. Demikian Am mengungkapkan perasaannya sambil

menangis.

Setelah mendengar pengakuan Am, pemimpin kelompok

meminta pertimbangan anggota kelompok yang lain supaya

permasalahan yang dihadapi oleh Am segera di cari solusinya.

Maka sesuai kesepakatan kelompok akhirnya disetujui bahwa

kelompok akan mencoba memberikan beberapa masukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

108

 

  

kepada Am sebagai jalan keluar untuk mengatasi masalah yang

sedang dihadapinya antara lain:

(1) St menyarankan kepada Am agar tetap mengikuti kegiatan-

kegiatan kebersamaan dalam komunitas, walaupun saat ini

ia sangat sakit hati dan tertekan.

(2) Za memberi saran agar bagaimana pun keadaannya Am,

perlu mengalahkan rasa gengsinya dan berusaha untuk

rendah hati, mengalah dan minta maaf kepada anggota

semua komunitas, karena apa pun alasannya ia telah

melanggar aturan-aturan yang hakiki dalam hidup

berkomunitas sebagai seorang religuis yang menghayati

kaul-kaul kebiaraan.

(3) Be menganjurkan agar Am jujur dan terbuka membicarakan

perasaan yang dialaminya kepada teman kerjanya di

komunitas tersebut dari hati ke hati sehingga mereka bisa

saling mengerti, memahami dan akhirnya bisa menyadari

kekeliruan dan kelemahan mereka. Karena mungkin selama

ini temannya kurang menyadari tugas dan tanggung

jawabnya di komunitas dan membebankan tugas itu

kepadanya.

(4) Do memberi masukan kepada Am, agar bagaimanapun

situasinya ia tidak boleh meninggalkan komunitas tanpa

minta ijin terlebih dahulu. Do menyarankan agar Am boleh

pergi dari komunitas untuk beberapa saat tapi bukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

109

 

  

menginap ditempat lain apalagi tanpa sepengetahuan

pemimpin komunitas. Am perlu menyadari dan menguasai

diri serta perasaannya. Am diberi saran agar bertemu dengan

pimpinan komunitas dan mengungkapkan semua perasaan

dan kesulitan yang dialaminya agar dicari jalan keluar yang

terbaik baginya atau paling kurang pimpinan komunias

memahami keadaannya.

Setelah semua anggota komunitas memberikan saran

pemimpin kelompok menegaskan kembali masukan dari

masing-masing anggota kelompok dan selanjutnya

mengajak Am untuk kembali dan mempelajari regula

(peraturan) tertulis dalam konstitusi PRR. Pemimpin

kelompok membantu Am menemukan beberapa poin yang

tertulis dalam konstitusi. Am akhirnya menerima semua

pendapat dan berjanji untuk melakukan semua anjuran itu di

komunitasnya.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pada tahap ini pemimpin kelompok meminta Am

untuk menyimpulkan hasil yang ia peroleh dari

pengalamannya mengikuti konseling kelompok ini.

Selanjutnya meminta setiap anggota kelompok yang lain

agar masing-masing mengungkapkan satu hal didapatkan

dari kegiatan konseling ini. Sebelum konseling kelompok

ini dibubarkan, pertemuan ditutup dengan doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

110

 

  

3. Hasil

Am diminta untuk membuat rencana tentang kegiatan yang

akan ia lakukan antara lain: ia akan berusaha mencari waktu untuk

menyampaikan permasalahannya kepada pimpinan komunitas,

setelah itu ia akan mencari waktu untuk bertemu dengan temannya

dan membicarakan semua perasaan yang dialaminya secara terbuka,

akan mencoba minta maaf kepada pemimpin komunitas dan semua

anggota komunitasnya walaupun ada perasaan gengsi (malu) dalam

diri, akan minta ijin bila meninggalkan komunitas agar tidak

meresahkan pemimpin dan anggota komunitas.

4. Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan pertemuan

kedua dengan anggota kelompok sesuai kesepakan bersama.

b. Pertemuan kedua: Cara mengendalikan emosi

1. Umum

Pada kesempatan kedua pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua, pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima kasih

atas kehadiran dan menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

111

 

  

asas dalam konseling. Sebelum konseling dilanjutkan pemimpin

kelompok menanyakan kepada Am tentang sejauh mana

perkembangan yang dialami sesuai rencana pertemuan pertama.

Am merasa lega dan senang karena sudah bisa minta maaf

kepada pimpinan dan anggota komunitas secara terbuka di ruang

makan namun ia masih mencari waktu yang tepat untuk bisa

bicara secara terbuka dengan pimpinan dan teman sekerja di

komunitasnya.

Pertemuan dilanjutkan dengan menjelaskan tema atau topik

yang akan dibahas dalam pertemuan.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit apa yang dirasakan saat itu, apa

yang dipikirkan berupa masalah-masalah pribadi dari setiap

anggota kelompok yang berhubungan dengan topik pembahasan

yaitu cara mengendalikan emosi negatif sebagai bahan lanjutan

yang masih berkaitan topik pertemuan pertama.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Setiap peserta secara sukarela membagikan pengalaman

mengendalikan emosi negatif sebagai berikut:

(1) St berusaha untuk meredam emosinya dengan cara masuk

kamar dan ternyata banyak hal yang dilakukan di dalam

kamar antara lain, marah didepan cermin, memukul bantal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

112

 

  

menangis, atau menuangkan perasaannya lewat tulisan atau

coretan pada buku/kertas.

(2) Za mengatakan secara terus terang kepada orang yang

bersangkutan bahwa saat ini ia marah, atau kecewa, atau

tidak suka namun ia menyadari bahwa terkadang dikatakan

dengan emosi yang meledak-ledak.

(3) Yu memutuskan untuk pergi atau menghindar agar ia tidak

terpancing untuk melakukan hal-hal yang agresif seperti

berkata kasar.

(4) Do berusaha untuk berpikir secara logis dan mencari tahu

penyebab dari masalah tersebut dan setelah itu ia berusaha

untuk meminta waktu dan mengatakan apa yang dirasakan

secara terus terang kepada orang yang bersangkutan

walaupun terkadang ditolak.

(5) Be selalu berusaha untuk diam dan tidak berkata apa pun

tetapi sasarannya adalah benda yang disekitarnya dibanting

atau dibuang.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya

masing-masing, pembimbing kelompok meminta anggota

kelompok untuk mengemukakan berbagai pendapat sebagai jalan

keluar dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi antara

lain: berusaha untuk lebih banyak berdoa dan refleksi tentang

pengalaman dan perasaan yang dialami dan bila perlu

menuliskannya dalam buku refleksi harian. Mengatakan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

113

 

  

terus terang tentang perasaan yang sedang dialaminya dan

mengungkapkannya pada waktu atau saat yang tepat. Berusaha

untuk lebih rendah hati, mengalah, dan mengakui serta menerima

kekurangan dan kelebihan sesama sehingga mengurangi perasaan

dan pikiran yang negatif tentang sesama.

Berhubung dengan terbatasnya waktu maka hanya

beberapa masalah ini yang dibahas dan dicarikan jalan keluarnya.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pada tahap ini perhatian ditujukan kepada hasil yang dicapai

oleh seluruh anggota kelompok. Untuk itu pembimbing meminta

para anggota untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dan

memberi kesan tentang kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum

kelompok ini dibubarkan, pertemuan ditutup dengan doa.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan satu hal yang

didapatkan dari pertemuan ini.

4. Tindakan

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan ketiga dengan anggota kelompok tersebut sesuai

kesepakatan bersama.

c. Pertemuan ketiga: Mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri

1. Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

114

 

  

Pada kesempatan ketiga pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari

itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga. Pemimpin

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima

kasih atas kehadiran, menegaskan kembali asas-asas dan aturan-

aturan dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan

menjelaskan tema/topik yang akan dibahas.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk

memikirkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit kekuatan dan

kelemahan dalam diri masing-masing peserta. Tujuannya agar

para peserta semakin mengenal diri dengan segala kekuatan dan

kelemahan serta merasa bangga pada diri sendiri.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan.

Dinamika kelompok dilakukan dengan cara setiap

peserta diberikan kertas dengan ukuran dan warna yang sama

serta alat tulis. Setiap peserta diminta menuliskan dengan huruf

besar sebanyak mungkin kekuatan dan kelemahan dalam

dirinya. Setelah selesai kertas dikumpulkan, kemudian secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

115

 

  

acak dibagikan kepada masing-masing anggota. Peserta

diberikan kesempatan untuk membaca kekuatan yang dimiliki

kemudian peserta diajak untuk merenungkan salah satu

kelemahan yang sangat mengganggu hidupnya dan secara

sukarela membagikan pengalaman tentang kelemahan yang

dimiliki. Masalah yang dihadapi oleh kelompok pada umumnya

adalah:

(1) Am mengalami masalah kurang mampu mengeluarkan

pendapat di muka umum terutama saat pertemuan

komunitas. Ketika berbicara suaranya bergetar dan

membuatnya kurang percaya diri karena ia menyadari

bahwa bahasa Indonesia kurang lancar. Lama kelamaan

menjelma menjadi perasaan tidak mampu dan ada rasa

rendah diri.

(2) St awal tinggal di komunitas, menjadi kurang percaya diri.

Ia sering ragu-ragu untuk bekerja, ia merasa takut karena

harus bertanya terus-menerus. Terkadang rekan kerjanya

bosan dan menjawab seadanya. Namun akhirnya ia merasa

bersyukur karena ia bisa percaya diri, berkat dukungan dari

beberapa temannya di komunitas yang tahu keadaannya.

Teman-temannya tahu kalau ia bisa menjahit tapi karena

kurang percaya diri bakatnya tidak berkembang. Namun

setelah diberi motivasi ia menjadi sadar bahwa ternyata ia

bisa menjahit walaupun hanya melihat contoh cara membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

116

 

  

pola, dan cara menjahit. Satu hal yang mengganjal dalam

dirinya adalah ia enggan dan takut untuk bertanya, ia

berpikir bahwa kalau ia bertanya jangan-jangan ia akan

mendapat marah. Ia memiliki pengalaman pernah dibentak

dan dimarahi ketika suatu kali ia bertanya terus karena ia

memang sama sekali tidak tahu.

(3) Za kurang percaya diri pada waktu mengajar. Ia menyadari

bahwa ia sama sekali tidak mampu tapi ia berbuat seolah-

olah bisa. Banyak kali ia sangat minder dengan guru-guru

senior tapi ia malu bertanya, selanjutnya ia mengatakan

bahwa ia merasa gengsi, takut dikatakan tidak mampu.

(4) Be di kenal sebagai salah satu anggota komunitas yang

cuek/masa bodoh. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata ia

jarang memberitahu untuk tidak hadir atau terlambat

mengikuti acara di komunitas kepada pemimpin atau

anggota komunitas lain bila masih ada kegiatan atau urusan

lain di luar komunitas. Ia beranggapan bahwa komunitas

tahu kesibukannya.

(5) Yu mengalami hal sama seperti anggota lain yaitu kurang

percaya diri. Setelah ditelusuri lebih lanjut ternyata ia selalu

berpikir bahwa ia bodoh karena tidak bisa berpikir kreatif

dalam komunitas seperti teman lain. Dalam waktu atau

peristiwa-peristiwa penting pasti ada anggota komunitas

yang selalu membuat sesuatu yang baik dan bagus misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

117

 

  

merangkai bunga, menyiapkan ruang yang bagus, memasak

menu makanan yang baru atau membuat kartu ucapan yang

bagus. Ia merasa dirinya kecil dan tidak bisa. Ia mencoba

untuk belajar tapi cenderung tidak bertahan dan kurang

tekun walaupun ia tahu dan sadar bahwa ia tidak memiliki

satu ketrampilan apa pun dibanding anggota komunitas

lain.

(6) Do memiliki banyak kekuatan/kelebihan namun satu hal

yang kurang dalam dirinya adalah tidak bisa menyanyi

padahal setiap hari di komunitas paling kurang harus tiga

sampai empat kali menyanyi pada doa pagi, siang, sore dan

malam. Bila ia mendapat giliran untuk memimpin ia selalu

bergulat dan minta bantuan kepada teman-teman yang bisa

menyanyi tetapi terkadang teman-temannya dengan tahu

dan mau menolak agar ia bisa berusaha sendiri. Ia terpaksa

mencoba untuk sendiri tapi hal yang terjadi adalah suasana

menjadi tidak sakral karena ada yang tertawa. Ia bisa

menyanyi tapi suaranya sangat jelek.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh setiap anggota kelompok

adalah dengan saling memberi masukan berupa usul, saran,

nasihat, anjuran dan motivasi satu sama lain. Jalan keluar yang

ditempuh sehubungan dengan masalah-masalah yang dialami

adalah: banyak membaca buku-buku yang bisa membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

118

 

  

menambah pengetahuan dan kosa kata. Perlu adanya

kerendahan hati dan memberanikan diri untuk bertanya kepada

orang lain yang berpengalaman, dan berusaha untuk belajar dari

orang lain, membiasakan diri untuk memberitahu bila pergi

entah kepada pemimpin atau kepada anggota lain yang ada di

komunitas. Membuat jadwal kegiatan dan menyerahkan kepada

komunitas agar tidak terjadi kesalahpahaman. Berusaha untuk

belajar dengan tekun dan setia agar bisa menguasai salah satu

ketrampilan. Sebaiknya secara pribadi menyampaikan

kesulitan-kesulitan yang dialami kepada pemimpin komunitas

atau kepala sekolah atau pimpinan yayasan agar dibantu.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberi kesan tentang

kegiatan yang telah dilakukan.pertemuan ini diakhiri dengan

doa bersama.

3. Hasil

Dinamika kelompok berjalan sangat baik, ada kerja sama antar

anggota kelompok dalam memberikan saran/pendapat dalam

mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing anggota

kelompok.

4. Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

119

 

  

Sebagai tindak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan keempat sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

d. Pertemuan keempat: Mendengarkan

1. Umum

Pada kesempatan keempat pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari

itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pemimpin kelompok mengucapakan selamat datang dan

terima kasih atas kehadiran pada pertemuan keempat, dan

dilanjutkan dengan doa bersama. Selanjutnya pemimpin

kelompok menegaskan kembali aturan dan asas-asas yang perlu

diperhatikan dalam kelompok.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok menjelaskan secara global tema

pertemuan yaitu mendengarkan. Tujuannya agar para peserta

semakin mampu bekerja sama dengan orang lain dan mampu

mengenali emosi orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

120

 

  

Pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu 1-2 menit apa yang dirasakan saat itu, apa yang dipikirkan

terutama masalah/hambatan pribadi yang berhubungan dengan

topik pembahasan yaitu mendengarkan.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Setiap anggota kelompok secara bebas dan terbuka

mengemukakan pikiran dan perasaannya secara bergantian.

Maslah-masalah yang muncul adalah:

1) Am memiliki kebiasaan/kecenderungan untuk memotong

pembicaraan orang lain. Bila orang lain sedang berbicara ia

sibuk memikirkan kepentingannya sendiri sehingga

terkadang ia harus bertanya ulang tentang hal yang baru

dikatakan.

2) St memiliki pengalaman kurang mendengarkan dengan baik

maka terjadi kesalahpahaman. Ia menuturkan bahwa akibat

dari tidak mendengarkan secara baik dan benar ia membuat

suatu kesalahan dan berakibat kepada orang lain. Sebelum

pemimpin komunitas berangkat kesuatu pertemuan ia

dipesan untuk menanak nasi tetapi karena ia sibuk maka yang

didengarnya adalah memasak bubur. Akibatnya ia mendapat

omelan dan anggota komunitasnya terpaksa menahan rasa

lapar karena malam itu mereka makan bubur. Ia merasa

bersalah atas kejadian itu dan mempersalahkan dirinya

mengapa ia tuli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

121

 

  

3) Za menemukan bahwa ia cenderung banyak bicara dan hanya

sedikit saja mendengar. Terkadang dalam situasi banyak

pekerjaan atau sedang sibuk ia mendengar sambil berjalan

atau sambil mengerjakan tugasnya.

4) Be, Yu, dan Do memiliki pengalaman yang hampir sama

dengan teman-temannya berhubungan dengan

mendengarkan. Sering kali mendengar tapi hanya asal-asalan

saja. Salah satu contoh yang dialami secara nyata

dikomunitas adalah tidak menjalankan keputusan-keputusan

secara baik dalam komunitas karena tidak mendengarkan

dengan baik sehingga terjadi konflik. Ketiga anggota

kelompok ini kebetulan satu komunitas maka mereka

mengangkat satu kejadi baru-baru ini di komunitas yaitu

keputusan tidak memasak roti pada hari sabtu karena akan

diantar dari komunitas postulat. Ternyata mereka tidak

mendengarkan dengan baik karena waktu itu mereka asyik

bicara dengan teman di sampingnya. Akibatnya pemimpin

sangat marah, kesal dan jengkel sehingga mereka di hukum

untuk makan roti yang mereka buat sendiri selama beberapa

hari. Waktu itu mereka marah sekali dan menganggap

pemimpin keterlaluan tetapi ketika tema ini dibahas mereka

akhirnya sadar dan mengakui bahwa ternyata waktu itu

mereka tidak mendengarkan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

122

 

  

Proses konseling berjalan sangat baik, semua anggota saling

memberikan tanggapan, solusi dan pertanyaan dan masukan

untuk memperbaiki hubungan mereka dengan orang lain. Semua

anggota kelompok menyadari bahwa mendengar yang baik

adalah mendengarkan pembicaraan orang lain sampai selesai,

mengerti dan memahami maksudnya, bertanya atau mohon

diulangi apabila belum menangkap isi/maksudnya. Mereka

menyadari bahwa sikap kurang mendengarkan akan

mengakibatkan hal-hal yang merugikan orang lain dan

merenggangkan hubungannya dengan sesama lain dalam

komunitas, serta selalu terbebani dengan perasaan bersalah

terhadap anggota komunitas yang lain.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh. Pertemuan ini ditutup

dengan doa.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan satu hal atau niat

apa yang mau dilakukan setelah mengikuti kegiatan ini.

4. Tindakan

Sebagai tindak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan berikutnya sesuai jadwal yang telah disepakati bersama.

e. Pertemuan kelima: Cara mengatasi konflik dalam hidup bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

123

 

  

1. Umum

Pada kesempatan kelima pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari

itu dapat dibagi ke dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Hal-hal yang dibicarakan dalam tahap ini meliputi

penjelasan dan penegasan kembali tentang asas-asas dan aturan

dalam konseling kelompok, dilanjutkan dengan menjelaskan

tema tentang cara mengatasi konflik dalam hidup berkomunitas.

Dinamika kelompok dilakukan dengan cara pemimpin

kelompok membagi handout yang berisi lima macam gaya

dalam mengelola konflik, dan meminta peserta membaca dan

memahami macam-macam gaya tersebut.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk merenungkan

dalam waktu kurang lebih 1-2 menit hal-hal yang dirasakan dan

dialami, berkaitan dengan topik pertemuan.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

124

 

  

Pemimpin meminta peserta membagikan pengalaman

yang mereka gunakan dalam mengatasi konflik.

1) Am cenderung menghindar dari setiap pokok permasalahan

maupun dari orang-orang yang dapat menimbulkan konflik.

2) St terkadang tidak peduli dengan pihak lawan, yang penting

ia berada dipihak yang benar (menang kalah).

3) Za sering berusaha untuk menghindari konflik demi

kerukunan, ia lebih suka berdamai dari pada hubungan

dengan temannya menjadi rusak.

4) Be selalu berusaha untuk tenang dan mengalah agar konflik

tidak semakin memanas. Setelah semua pihak tenang baru

ia mencari solusi yang baik untuk berdamai.

5) Yu memiliki kecenderungan untuk menarik diri dengan cara

menghindar atau pergi dari komunitas dan berbuat seolah-

olah ada kegiatan lain supaya tidak bertemu.

6) Do memiliki prinsip mau senang-senang saja sehingga ia

lebih baik mengalah agar persoalannya cepat selesai.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya,

pemimpin kelompok meminta para anggota untuk

mengemukakan berbagai pendapat, usul, dan saran tentang cara

mengatasi konflik. Ada anggota kelompok (Am dan Yu)

menyadari bahwa tenyata cara yang dipakai dalam mengatasi

konflik selama ini kurang tepat. Konflik  merupakan masalah

yang harus dicari pemecahannya. Konflik bermanfaat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

125

 

  

meningkatkan hubungan dengan cara mengurangi ketegangan

yang terjadi di antara dua pihak yang berhubungan. Selanjutnya

Za menambahkan bahwa dalam menghadapi konflik,

seharusnya belajar dari gaya burung hantu yang selalu berusaha

mencari penyelesaian yang memuaskan kedua pihak dan

mampu menghilangkan ketegangan serta perasaan negatif lain

yang mungkin muncul di dalam diri kedua pihak akibat konflik

itu. Be menganjurkan agar orang lain atau bahkan dirinya yang

terlibat dalam konflik berusaha untuk bersikap tenang, berbicara

empat mata dari hati ke hati secara terbuka sehingga kedua

belah pihak saling mengerti dan memahami tujuan/maksud dari

masing-masing pihak yang bertikai dan akhirnya mereka akan

menyadari dan kadang menertawakan kebodohan mereka

(pengalaman nyata dari Be dalam mengatasi konflik).

d) Tahap IV: tahap akhir

Sebelum pertemuan diakhiri, pemimpin kelompok meminta

setiap anggota kelompok untuk merumuskan satu manfaat atau

nilai positif yang diperoleh dari konflik yang dialami di

komunitas antara lain tahu keinginan dan maksud dari orang

lain, belajar untuk saling mendengarkan, saling menghargai dan

saling memaafkan. Konflik mendatangkan kerukunan dan

keakraban karena setelah konflik berakhir hubungan semakin

baik dan harmonis. Konflik mendatangkan rahmat bagi

komunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

126

 

  

3. Hasil

Kelompok menyadari bahwa strategi yang mereka gunakan

selama ini dalam mengatasi konflik ternyata merugikan pihak lain

karena mereka cenderung untuk mencari untung untuk diri sendiri.

4. Tindakan

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan berikut sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

f. Pertemuan keenam: cara mengembangkan kepercayaan diri/

konsep diri yang positif

1. Umum

Pada kesempatan keenam pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za, Be, Yu, dan

Do.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada

hari itu dapat dibagi ke dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pembimbing kelompok membuka pertemuan dengan

doa, ucapan terima kasih atas kehadiran pada pertemuan

terakhir dan menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-

asas dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan

menjelaskan tema atau topik yang akan dibahas dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

127

 

  

pertemuan yaitu cara mengembangkan kepercayaan

diri/konsep diri yang positif. Faktor yang mempengaruhi

konsep diri seseorang antara lain informasi yang diperoleh

dari pengalaman bersama orang lain atau relasi dengan

orang lain, pola pikir atau cara melihat dan menilai diri

sendiri, serta faktor sosial dan budaya misalnya status

sosial, struktur dan peran. Konsep diri terbentuk sejak

proses lahir dan kemudian secara bertahap mengalami

perubahan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan individu.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin mengajak peserta untuk memikirkan

dalam waktu kurang lebih 1-2 menit apa yang dirasakan saat

itu, apa yang dipikirkan berupa masalah-masalah pribadi

dari setiap anggota kelompok yang berhubungan dengan

topik pembahasan yaitu cara mengembangkan kepercayaan

diri yang positif.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang dikemukakan oleh kelompok dalam

kegiatan ini adalah:

1) Am dan Yu cenderung menilai diri secara negatif

misalnya bentuk tubuh, inteligensi atau kemampuan

yang kurang. Ia menganggap dirinya kurang pintar

dibanding teman-teman lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

128

 

  

2) St takut salah, selalu beranggapan bahwa jangan-jangan

ia akan dimarahi kalau ia hendak bertanya. Terkadang

melihat orang lain sebagai musuh.

3) Za tidak percaya diri dan sering mengalami trauma

ketika mendapat giliran untuk memimpin doa atau

acara-acara lain dalam komunitas. Pengalaman diejek

oleh teman-teman mempengaruhi cara pandang terhadap

diri sendiri.

4) Be memiliki kesamaan pengalaman dengan Am yaitu

cenderungan untuk menilai diri bodoh, dan tidak

mampu ketika akan melakukan tugas-tugas yang

dipercayakan kepadanya.

Hanya sedikit anggota kelompok yang memiliki

konsep diri positif sedangkan banyak yang menilai dirinya

secara negative. Solusi yang ditawarkan untuk

menyelesaikan permasalahan ini muncul dari pemimpin

kelompok yaitu mengajak semua anggota kelompok untuk

melihat kembali satu hal positif yang sudah dilakukan dan

dihidupkan dalam dirinya. Setelah itu setiap peserta diminta

untuk saling memberi solusi dan motivasi kepada anggota

dalam kelompok sehingga mereka saling belajar dari

pengalaman orang lain dalam meningkatkan konsep diri.

d) Tahap IV: tahap akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

129

 

  

Pemimpin kelompok membuat dinamika kelompok

dengan cara meminta peserta menghafal kalimat “apa pun

yang kamu katakan dan orang lain katakan tentang diriku,

aku adalah orang yang paling berharga.” Pemimpin

kelompok mulai mengucapkan kalimat kamu “kamu jelek”

dan semua peserta bersama-sama mengulang kalimat apa

pun yang kamu katakan….dan seterusnya.

Kegiatan konseling kelompok diakhiri dengan cara

pembimbing kelompok meminta setiap anggota kelompok

untuk mengungkapkan manfaat yang didapatkan dari

pertemuan ini.

3. Hasil

Pembimbing kelompok meminta peserta untuk membuat

suatu kesimpulan akhir dari pertemuan pertama sampai

pertemuan terakhir (keenam) sekaligus memberikan pesan atau

kesan terhadap kegiatan-kegiatan ini.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok meminta

anggota untuk saling mendukung dan satu sama lain dalam hari-

hari selanjutnya.

Kesimpulan: suasana persaudaraan, dan keakraban dalam 6 kali

pertemuan pada kelompok ini sangat bagus. Ada sikap saling

mempercayai sehingga benar-benar ada pembukaan diri, dari

masing-masing anggota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

130

 

  

3. Kelompok III

a. Pertemuan pertama: Cara mengungkapkan perasaan/emosi

1) Umum

Pada kesempatan pertama pelaksanaan bimbingan

konseling kelompok hadir enam orang suster yaitu Am, St, Za,

Be, Yu, dan Do.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan konseling kelompok berisikan:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Kegiatan ini merupakan tahap pengenalan, pelibatan

diri, atau proses memasukan diri ke dalam kelompok. Untuk

keperluan ini tempat duduk peserta diatur dengan

membentuk sebuah lingkaran, sehingga setiap anggota

kelompok dapat melihat satu sama lain secara langsung.

Pembimbing kelompok memulai kegiatan dengan ucapan

selamat datang dan terima kasih atas kehadiran para peserta

pada hari itu sesuai dengan janji yang telah disepakati

bersama. Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan secara

singkat tentang:

(1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok adalah

suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh sekelompok

orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok.

Artinya semua peserta dalam kegiatan kelompok saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

131

 

  

berinteraksi, mengeluarkan pendapat, menanggapi,

memberi saran, dan lain-lain yang sangat bermanfaat

baik untuk kepentingan diri sendiri maupun bagi

peserta lain. Konseling kelompok membicarakan

masalah-masalah pribadi masing-masing anggota

kelompok.

(2) Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok bertujuan

agar setiap peserta :

(a) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran,

tanggapan, perasaan, dan lain-lain kepada anggota

kelompok.

(b) Belajar menghargai pendapat orang lain.

(c) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi

(gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).

(d) Dapat bertenggang rasa.

(e) Dapat saling membantu memecahkan masalah

pribadi yang dikemukakan dalam kelompok, dan

lain-lain.

(3) Cara pelaksanaan

(a) Masing-masing peserta diminta secara bebas dan

sukarela, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide,

sikap, saran serta perasaan yang dirasakannya pada

saat itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

132

 

  

(b) Mendengarkan dengan baik bila peserta lain

berbicara

(c) Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.

(4) Asas-asas yang perlu dilaksanakan

(a) Asas kerahasiaan, yaitu semua yang hadir harus

menyimpan dan merahasiakan apa saja, termasuk

data dan informasi yang didengar dan dibicarakan

dalam kelompok terutama hal-hal yang tidak boleh

dan tidak layak diketahui oleh orang lain.

(b) Asas keterbukaan, yaitu semua peserta bebas dan

terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa

saja yang dirasakan dan dipikirkannya; tidak merasa

takut, malu atau ragu-ragu dan bebas berbicara

tentang apa saja sesuai topik yang dibahas.

(c) Asas kesukarelaan, yaitu semua peserta dapat

menampilkan diri secara spontan tanpa di suruh atau

dipaksa.

(d) Asas kenormatifan, yaitu semua yang dibicarakan

dan yang dilakukan dalam kelompok tidak boleh

bertentangan dengan norma-norma dan peraturan

yang berlaku.

Selanjutnya pemimpin kelompok mengajak

peserta untuk membahas topik permasalahan yaitu

“cara mengungkapkan emosi.” Pemimpin kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

133

 

  

lebih dahulu menjelaskan tentang macam-macam

perasaan positif dan negatif.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk

memikirkan dalam waktu 1-2 menit apa yang mereka rasakan,

dan pikirkan sesuai dengan topik pembahasan. Suasana

ketidakseimbangan mewarnai tahap ini, terjadi konflik,

konfrontasi dan keengganan dalam diri masing-masing anggota

untuk memulai pembicaraan. Pembimbing kelompok

memantapkan asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, dan

kenormatifan kepada seluruh anggota, sehingga mereka mampu

menjalani suasana dalam tahap berikutnya.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk secara sukarela

menyampaikan pengalaman atau masalah yang dihadapi saat

ini. Hal-hal yang dikemukakan dalam kegiatan ini adalah:

(1) Ra mengungkapkan emosi negatif dengan cara diam,

berbicara seperlunya saja, dan mudah sensitif terhadap

omongan orang lain sekali pun hal yang dibicarakan itu

baik.

(2) Ko membanting benda-benda yang ada disekitarnya.

(3) In langsung memberi tanggapan balik atau menyerang

dengan kata-kata yang kasar dan tajam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

134

 

  

(4) Je diam dan berontak di kamar dengan cara menangis atau

atau memukul benda-benda yang ada di kamar misalnya

bantal.

(5) Le kadang mogok kerja atau istirahat dari pekerjaaannya

agar bisa menguasai diri karena konsentrasinya otomatis

terganggu.

(6) Wi selalu mengalah dan menjawab dengan halus dan sopan

namun dalam hatinya ia mengumpat dan menahan amarah,

kejengkelan atau kedongkolan.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya

pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mencari

solusi yang tepat dalam mengungkapkan emosi antara lain:

mereka menyadari bahwa cara mereka mengungkapkan

emosi negatif belum tepat. Ada yang meyadari bahwa

dirinya kurang sabar, terkadang tidak memakai logika dan

hati sehingga ada kecenderungan untuk bersikap reaktif.

Tidak sadar kalau dirinya sedang dalam situasi marah,

jengkel, dongkol, kecewa, dll. Tidak dapat mengendalikan

diri dengan baik sehingga ada kecenderungan untuk saling

menyerang melalui sikap atau kata-kata. Pemimpin

kelompok menegaskan dan menggarisbawahi beberapa hal

seperti: apabila berada dalam situasi hati yang negatif maka

yang harus dilakukan pertama adalah sadar akan emosi atau

gejolak hati yang sedang dialami saat itu, berusaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

135

 

  

menguasai diri, agar emosi tidak meledak-ledak didepan

lawan bicara. Bicarakan baik-baik atau memberi jawaban

yang baik sehingga lawan bicara merasa nyaman dan

merasa diterima/dihargai. Carilah waktu yang tepat untuk

bicara dari hati ke hati dengan lawan bicara sehingga

masalah yang sedang dihadapi dapat dicari jalan keluarnya.

Bersikap rendah hati untuk mengakui kesalahan atau

memaafkan apabila benar-benar berbuat kekeliruan.

(d) Tahap IV: tahap akhir

Tahap ini perhatian ditujukan kepada hasil yang dicapai

oleh seluruh kelompok. Pemimpin kelompok meminta anggota

kelompok untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dari

pertemuan ini. Sebelum kelompok dibubarkan, pertemuan

ditutup dengan doa.

3) Hasil

Setiap peserta menyadari bahwa emosi negatif yang mereka

ungkapan selama ini kurang tepat, mereka bertekad untuk

memperbaiki diri mereka dengan cara setiap anggota kelompok

menyebitkan satu hal yang akan ia lakukan apabila ia mengalami

emosi negatif dalam hidup bersama.

4) Tindak lanjut

Sebagai itndak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan kedua sesuai dengan kesepakatan bersama.

b. Pertemuan kedua: Cara mengendalikan emosi negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

136

 

  

1. Umum

Pada kesempatan kedua pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ra, Ko, In, Je, Le, dan Wi.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari

itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Hal-hal yang dibicarakan dalam tahap ini meliputi

ucapan selamat datang, doa pembukaan dan selanjutnya

menjelaskan tema/topik pertemuan yaitu cara mengendalikan

emosi, sebagai bahan lanjutan dari topik pertemuan pertama.

Sebelum masuk pada tahap berikutnya pemimpin

kelompok menegaskan kembali asas-asas konseling kelompok,

dan aturan dalam konseling kelompok.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan 1-2

menit mengingat kembali pertemuan pengalamannya pada

pertemuan pertama dan menemukan cara-cara yang selama ini

telah dilakukan dalam mengendalikan emosi negatif yang

muncul.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

1) Ra menghindar dengan cara meninggalkan orang yang

sedang berbicara dengannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

137

 

  

2) Ko diam tetapi membanting benda apa saja yang ada

disekitarnya.

3) In langsung memberi jawaban atau penjelasan kadang

dengan kata yang pedas dan kasar bila lawan bicaranya

kasar atau menggerutu dan mengomel. Ia menegaskan

bahwa kasar dan halus suaranya tergantung pada bahasa

lawan bicara.

4) Je diam tapi dalam hati sangat dongkol, tetapi setelah itu

menemui orang yang bersangkutan untuk meluruskan

persoalannya.

5) Le menarik dari pekerjaan atau kebersamaan.

6) Wi mengalah dan berusaha untuk tenang dan menjawab

dengan sopan dalam arti berbicara baik-baik dengan

sehingga lawan bicaranya mengerti maksud/tujuannya.

Setelah terjadi dialog panjang lebar dengan antar

anggota kelompok maka beberapa hal yang positif yang

dianggkat oleh anggota kelompok ini antara lain adanya

kesadaran diri bahwa ternyata hal yang mereka lakukan buukan

mendatangkan damai tetapi menambah konflik. Mereka juga

menemukan bahwa untuk dapat mengendalikan diri perlu sikap

tenang, sabar, dan keterbukaan hati untuk menerima dan

memahami orang lain. Mereka cenderung untuk memikirkan

diri sendiri dan kepentingannya serta tidak mengakui bahwa

sebagai manusia setiap orang tentu memiliki kelemahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

138

 

  

kelebihan. Anggota kelompok yang lain mengakui bahwa

mereka perlu belajar dari pengalaman Je dan Wi dalam

mengatasi perasaan negatif. Mereka mengakui bahwa Je dan Wi

termasuk teman yang paling sabar dan tenang.

d) Tahap IV: tahap akhir

Berhubung anggota kelompok telah menemukan

beberapa kesadaran diri yang baru dalam konseling ini, maka

pemimpin kelompok menegaskan kembali beberapa hal

diantaranya perlu sikap hati yang tenang dan kesadaran diri

secara terus menerus tentang perasaan yang sedang dialami.

Mengakui dan menerima perasaan yang sedang dialami,

mengungkapkan perasaan itu secara tepat dengan

memperhatikan situasi dan kondisi baik tempat maupun lawan

bicara. Konseling ini diakhiri dengan doa penutup oleh seorang

peserta.

3. Hasil

Adanya kesadaran diri dari setiap anggota kelompok untuk

belajar mengendalikan emosi secara baik.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan ketiga sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

c. Pertemuan ketiga: Mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

139

 

  

1. Umum

Pada kesempatan ketiga pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ra, Ko, In, Je, Le, dan Wi

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga, oleh karena itu

tahap pembentukan tidak perlu lagi diselenggarakan.

Pembimbing kelompok membuka pertemuan dengan doa,

ucapan terima kasih atas kehadiran pada pertemuan ketiga.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing memantapkan kembali asas-asas konseling

dan aturan kelompok, kemudian pembimbing mengajak peserta

untuk memikirkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit apa

yang dirasakan saat itu, apa yang dipikirkan berupa masalah-

masalah pribadi dari setiap anggota kelompok yang

berhubungan dengan topik pembahasan yaitu sifat positif dan

negatif yang dimiliki. Tujuannya adalah agar para peserta

semakin mengenal diri dengan segala kekuatan dan kelemahan

serta merasa bangga pada dirinya.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Masalah yang dihadapi oleh kelompok pada umumnya

adalah:

1) Ra mengemukakan bahwa dirinya rajin, ramah, tapi

kadang-kadang merasa takut bila dipercayakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

140

 

  

menyelesaikan suatu pekerjaan. Ra takut salah, takut

dimarahi, dan ia belum percaya pada dirinya bahwa ia bisa.

Bila diberi tanggungjawab ia selalu memberi alasan bahwa

ia sibuk tapi sebenarnya ia kurang percaya diri. Setelah

ditelusuri lebih lanjut ternyata Ra pernah mengalami

pengalaman dimarahi ketika tidak bisa mengerjakan tugas

yang diberikan secara baik dan benar saat berada disuatu

komunitas.

2) Ko menyadari dirinya sebagai seorang pekerja keras namun

sangat susah untuk duduk tenang dan konsentrasi

dibelakang meja. Ia lebih suka bergerak atau tidak tenang di

tempat. Akibatnya banyak pekerjaan yang dikerjakan

setengah-setengah karena ia lebih suka melayani orang lain

diluar ruangan daripada harus duduk dan menyelesaikan

tugas didalam ruangan misalnya menulis atau membuat

laporan. Ia merasa salah kamar, ia lebih suka mengurus hal-

hal diluar komunitas daripada harus duduk dan

menyelesakan pembukuan/keuangan. Sering ia diberi

julukan tukang jalan karena semua pekerjaannya tidak beres

dan sering lebih suka melayani permintaan untuk keluar

komunitas dari pada menyelesaikan tugas sendiri.

3) In agak bingung saat mengatakan bahwa ia adalah orang

baik dan jujur karena sebenarnya ada sikap malas, cuek dan

suka terlambat. Kurang ada semangat dalam menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

141

 

  

tugas yang dipercayakan oleh komunitas yaitu mengurus

rumah tangga komunitas. Ia merasa terlalu banyak dibebani

tugas yang berat sehingga membuatnya sering marah dan

bentuk protesnya adalah lamban dan masa bodoh. Ia kerap

mendengar anggota komunitas menjulukinya sebagai orang

lamban tapi sebenarnya ia sengaja melakukannya karena ia

merasa lebih banyak bekerja dibanding dengan anggota

komunitas yang lain.

4) Je mempunyai masalah yang sama dengan Ra yakni kurang

percaya diri. Sebelumnya Je adalah sorang yang bisa

menyanyi tetapi karena pernah ditertawakan teman-teman

yang lebih pintar menyanyi maka lama kelamaan ia merasa

bahwa suaranya jelek dan suara teman-temannya lebih

bagus. Walau pun teman-temannya hanya sebatas bercanda

tapi ia merekam kata-kata itu dalam hatinya dan kata-kata

temannya selalu terulang kembali saat ia akan menyanyi.

5) Le mengalami masalah kurang mampu berbicara dimuka

umum terutama pertemuan komunitas. Kalau dia berbicara

suara agak bergetar. Hal ini membuat dia malu. Lama

kelamaan ia menjadi semakin tidak percaya diri.

6) Wi belum menemukan kelebihan yang ada dalam dirinya. Ia

mengatakan bahwa ia bekerja hanya mengikuti teman-teman

lain. Ia tidak dapat mandiri dan selalu membutuhkan orang

lain oleh karena itu ia sering suka bergabung pada pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

142

 

  

yang dikerjakan ramai-ramai/bersama-sama. Wi sering

ragu-ragu.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi

kesulitan dalam mengembangkan diri adalah saling belajar

dengan cara saling memberi masukan/solusi kepada anggota

kelompok antara lain menumbuhkan rasa percaya dalam diri

bahwa “saya bisa”, lebih rajin dan bersemangat dalam bekerja

untuk anggota yang menemukan bahwa ia sering dikatakan

malas oleh anggota lain dalam komunitas. Menyampaikan

secara jujur kepada pemimpin untuk dipindahkan ke tempat

tugas yang sesuai terutama bagi anggota yang suka pergi dan

tidak betah duduk lama dibelakang meja. Mengembangkan

sikap suka menolong bagi suster yang menemukan dirinya

bahwa ada sikap cuek/masa bodoh. Lebih banyak membaca

agar bisa berbahasa Indonesia yang baik bagi suster yang

mengalami kesulitan dalam berbahasa. Semakin banyak melatih

diri untuk lebih disiplin diri dalam hal pengaturan waktu. Lebih

peka terhadap kebutuhan sesama dalam komunitas.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberi kesan tentang

kegiatan yang telah dilakukan. Setelah itu dilanjutkan dangan

doa penutup.

3. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

143

 

  

Dinamika kelompok sangat terlihat, ada empati dan kerja

sama antar anggota kelompok dalam membantu memberikan

pendapatnya agar masalah yang dihadapi dapat diatasi.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan berikutnya sesuai dengan jawal yang telah disepakati

bersama.

d. Pertemuan keempat: Mendengarkan

1. Umum

Pada kesempatan keempat pelaksanaan bimbingan

konseling kelompok hadir enam orang suster yaitu Ra, Ko, In, Je,

Le, dan Wi

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan konseling kelompok berisikan:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pemimpin kelompok mengucapkan selamat datang dan

terima kasih atas kehadiran pada pertemuan keempat, dan

dilanjutkan dengan doa bersama. Selanjutnya pemimpin

kelompok menegaskan kembali aturan dan asas-asas yang perlu

diperhatikan dalam kelompok.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

144

 

  

Pemimpin kelompok menjelaskan secara global tema

pertemuan yaitu mendengarkan. Tujuannya agar para peserta

semakin mampu bekerja sama dengan orang lain dan mampu

mengenali emosi orang lain. Pemimpin mengajak peserta untuk

memikirkan dalam waktu 1-2 menit apa yang dirasakan saat itu,

apa yang dipikirkan terutama masalah/hambatan pribadi yang

berhubungan dengan topik pembahasan yaitu mendengarkan.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Setiap anggota kelompok secara bebas dan terbuka

mengemukakan pikiran dan perasaannya secara bergantian.

Masalah-masalah yang muncul hampir sama dengan kelompok

satu dan kelompok dua antara lain:

1) Ra pada dasarnya kurang sabar sehingga sering tidak sabar

mendengarkan orang lain berbicara sampai selesai.

2) Ko memilik masalah sama dengan Ra yaitu jarang

mendengarkan sampai orang selesai berbicara karena pada

dasarnya ia kurang sabar. Ketika orang lain berbicara ia

sibuk dengan pikirannya sendiri.

3) In menemukan bahwa dia cenderung untuk menguasai

pembicaraan dan berusaha untuk menonjol sehingga

cenderung memotong pembicaraan orang lain.

4) Je mendengar sambil lalu saja kalau hal itu dianggap tidak

penting apalagi dia tahu bahwa orang yang dihadapi

cenderung banyak bicara. Akibat dari pengalaman kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

145

 

  

mendengarkan sesuai pengalaman yang ungkapkan adalah

dia keliru menyampaikan pesanan yang sangat penting

untuk seorang anggota komunitas sehingga terjadi

kesalahpahaman dengan orang lain.

5) Le kurang mendengarkan dengan baik karena sibuk

memikirkan kepentingannya sendiri sehingga terkadang dia

bertanya tentang apa yang dikatakan lawan bicara

sebelumnya.

6) Wi terkadang menyediakan waktunya dengan baik untuk

mendengarkan orang lain secara baik dan ada sikap

penerimaan untuk mereka tetapi kalau sedang sibuk kadang

ia kurang mendengarkan.

Semua anggota kelompok menyadari bahwa mendengar

yang baik adalah mendengarkan pembicaraan orang lain dengan

penuh perhatian sampai selesai dan berbicara ketika lawan

bicaranya sudah selesai berbicara. Tentu saja hal ini

membutuhkan pengorbanan, kesabaran dan ketahanan serta

kesadaran diri terus menerus. Nampaknya agak sulit untuk

dipraktekkan dalam hidup sehari-hari tapi mereka bertekad

untuk mencoba mulai dan saling mengingatkan. Mereka

menyadari bahwa sikap kurang mendengarkan akan

mengakibatkan hal-hal yang merugikan orang lain dan

merenggangkan hubungannya dengan sesama lain dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

146

 

  

komunitas, serta selalu terbebani dengan perasaan bersalah

terhadap anggota komunitas yang lain.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberikan kesan atau

pembelajaran baru dari kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum

kelompok ini dibubarkan didahului dengan doa penutup.

3. Hasil

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan tentang satu hal

yang didapatkan dari pertemuan ini.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan ketiga dengan anggota kelompok tersebut sesuai dengan

jadwal yang telah disepakati bersama.

e. Pertemuan kelima: Cara mengatasi konflik dalam hidup bersama

1. Umum

Pada kesempatan kelima pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ra, Ko, In, Je, Le, dan Wi

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada

hari itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Hal-hal yang dibicarakan dalam tahap ini meliputi

penjelasan dan penegasan kembali tentang asas-asas dan aturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

147

 

  

dalam konseling kelompok, dilanjutkan dengan menjelaskan

tema tentang cara mengatasi konflik dalam hidup berkomunitas.

Dinamika kelompok dilakukan dengan cara pemimpin

kelompok membagi handout yang berisi lima macam gaya

dalam mengelola konflik, dan meminta peserta membaca dan

memahami macam-macam gaya tersebut.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk

merenungkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit hal-hal yang

dirasakan dan dialami, berkaitan dengan topik pertemuan.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Pemimpin meminta peserta mensharingkan gaya yang

selama ini mereka gunakan dalam mengatasi konflik.

1) Ra menunggu agar lawan bicara yang lebig dahulu menegur

atau mengajak bicara. Ia takut di tolak kalau menegur lebih

dahulu.

2) Ko mengalah supaya persoalannya cepat selesai.

3) In cenderung untuk memiliki sikap menang kalah atau

sebaliknya dalam menyelesaikan persoalan. Ia mengakui

bahwa kadang lebih melihat kesalahan pada orang lain.

4) Je menghindari konflik demi kerukunan, ia lebih suka

berdamai dari pada hubungan dengan temannya menjadi

rusak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

148

 

  

5) Le cenderung menghindar dari setiap pokok permasalahan

dan orang-orang yang dapat menimbulkan konflik.

6) Wi meminta waktu untuk berbicara dari hati ke hati secara

terbuka dan jujur.

Setelah semua anggota mengemukakan masalahnya,

pemimpin kelompok meminta para anggota untuk

mengemukakan pendapat, usul, saran,dan gagasan atau

nasehat. Beberapa yang dikemukakan pada pertemuan ini

antara lain Wi menganjurkan agar orang lain atau bahkan

dirinya yang terlibat dalam konflik berusaha untuk

bersikap tenang, berbicara empat mata dari hati ke hati

secara terbuka sehingga kedua belah pihak saling mengerti

dan memahami tujuan/maksud dari masing-masing pihak.

Anggota lain menganjurkan agar bicara secara terbuka, dan

jujur. Ada keikhlasan untuk menerima kelebihan dan

kekurangan baik diri sendiri maupun orang lain. Mencari

waktu yang tepat untuk menyelesaikan persoalan muncul.

Menguasai diri terutama emosi-emosi negatif dan berusaha

untuk tidak mencari kesalahan orang lain. Rendah hati untuk

mengakui atau minta maaf dan saling memaafkan.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok meminta setiap anggota kelompok

untuk merumuskan satu manfaat atau nilai positif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

149

 

  

diperoleh dari konflik yang dialami di komunitas. Pertemuan

ditutup dengan doa.

3. Hasil

Kelompok menyadari bahwa strategi yang mereka gunakan

selama ini dalam mengatasi konflik ternyata merugikan pihak lain

karena mereka cenderung untuk mencari untung untuk diri sendiri.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan berikut sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

f. Pertemuan keenam: cara mengembangkan kepercayaan diri/

konsep diri yang positif

1. Umum

Pada kesempatan kedua pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ra, Ko, In, Je, Le, dan Wi

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pembimbing kelompok membuka pertemuan dengan doa,

ucapan terima kasih atas kehadiran pada pertemuan terakhir dan

menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-asas dalam

konseling kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tema atau

topik yang akan dibahas dalam pertemuan yaitu cara

mengembangkan keprcayaan diri/konsep diri yang positif. Faktor

yang mempengaruhi konsep diri seseorang antara lain informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

150

 

  

yang diperoleh dari pengalaman bersama orang lain atau relasi

dengan orang lain, pola pikir atau cara melihat dan menilai diri

sendiri, dan faktor sosial dan budaya misalnya status sosial,

struktur dan peran.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit masalah-masalah pribadi dari setiap

anggota kelompok yang berhubungan dengan topik pembahasan

yaitu cara mengembangkan kepercayaan diri yang positif.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang dikemukakan oleh kelompok dalam

kegiatan ini adalah:

1) Ra rajin,ramah, tapi takut salah, dan kurang percaya diri.

2) Ko suka bekerja keras, suka menolong orang lain, tapi sering

dijuluki tukang jalan karena tidak pernah menolak kalau orang

minta bantuannya.

3) In memiliki sikap jujur namun sering bersikap malas dan

lamban.

4) Je mempunyai masalah yang sama dengan Ra yakni kurang

percaya diri. Menganggap dirinya tidak pandai disbanding

teman-temannya.

5) Le tidak percaya diri dalam hal berbicara di depan umum. Le

agak pendiam dan tertutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

151

 

  

6) Wi sabar, ramah, dan rajin namun cenderung mengikuti

kemauan orang lain atau sering ia mendengar teman-teman

mengatakan bahwa ia adalah manusia plin-plan (ikut arus),

tidak memiliki pendirian.

Sebelum setiap anggota kelompok memberikan pendapat/

idenya, pemimpin kelompok mengajak semua anggota

kelompok untuk melihat kembali hal positif yang sudah

dilakukan dan dihidupkan dalam dirinya atau yang pernah

dikatakan oleh orang lain kepada dirinya misalnya pandai, rajin,

cerdas, pekerja keras, tekun, bertanggungjawab, dan seterusnya.

Tujuannya adalah agar anggota kelompok menyadari bahwa

mereka memiliki hal-hal yang baik dalam diri mereka. Setelah itu

setiap peserta diminta untuk saling memberi solusi dengan cara

mengatakan hal positif dari setiap anggota kelompok secara

bergilir kepada temannya untuk meningkatkan konsep diri antara

lain: rajin, lincah, cepat tanggap terhadap situasi darurat, ringan

tangan/suka membantu, terbuka, tekun dalam bekerja, memiliki

kepekaan terhadap kebutuhan orang lain, suka menolong, selalu

senyum dan gembira.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok membuat dinamika kelompok

dengan cara meminta peserta menghafal kalimat “apa pun yang

kamu katakan dan orang lain katakan tentang diriku, aku adalah

pribadi yang paling berharga.” Pemimpin kelompok mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

152

 

  

mengucapkan kalimat kamu “kamu jelek” dan semua peserta

bersama-sama mengulang kalimat apa pun yang kamu

katakan….dan seterusnya.

Kegiatan konseling kelompok diakhiri dengan cara

pembimbing kelompok meminta setiap anggota kelompok untuk

mengungkapkan manfaat yang didapatkan dari pertemuan ini.

3. Hasil

Pembimbing kelompok meminta peserta untuk membuat

kesimpulan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir

(keenam) sekaligus memberikan pesan atau kesan terhadap kegiatan

ini.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok meminta

anggota untuk saling mendukung dan satu sama lain dalam hari-hari

selanjutnya.

Kesimpulan: kelompok ini sangat hidup, ada sikap keterbukaan,

penerimaan dan saling medukung untuk maju bersama. Ada kerjasama

yang baik antar anggota kelompok sehingga tidak timbul keraguan

dalam membicarakan dan membahas masalah yang mereka alami.

4. Kelompok IV

a. Pertemuan pertama: Cara mengungkapkan perasaan/emosi

1) Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

153

 

  

Pada kesempatan pertama pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu, Ag, dan

Yo.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan konseling kelompok berisikan:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Kegiatan ini merupakan tahap pengenalan, pelibatan

diri, atau proses memasukan diri ke dalam kelompok. Untuk

keperluan ini tempat duduk peserta diatur dengan membentuk

sebuah lingkaran, sehingga setiap anggota kelompok dapat

melihat satu sama lain secara langsung. Pembimbing kelompok

memulai kegiatan dengan ucapan selamat datang dan

mengucapkan terima kasih atas kehadiran para peserta pada

hari itu sesuai dengan janji yang telah disepakati bersama.

Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan secara singkat

tentang:

(1) Pengertian Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok adalah suatu

kegiatan yang dilaksanakan oleh sekelompok orang

dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya

semua peserta dalam kegiatan kelompok saling

berinteraksi, mengeluarkan pendapat, menanggapi,

memberi saran, dan lain-lain yang sangat bermanfaat baik

untuk kepentingan diri sendiri maupun bagi peserta lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

154

 

  

Konseling kelompok membicarakan masalah-masalah

pribadi masing-masing anggota kelompok.

(2) Tujuan Bimbingan dan Konseling Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok bertujuan

agar setiap peserta :

(a) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran,

tanggapan, perasaan, dan lain-lain kepada anggota

kelompok.

(b) Belajar menghargai pendapat orang lain.

(c) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi

(gejolak kejiwaan yang bersifat negatif).

(d) Dapat bertenggang rasa.

(e) Dapat saling membantu memecahkan masalah pribadi

yang dikemukakan dalam kelompok, dan lain-lain.

(3) Cara pelaksanaan

(a) Masing-masing peserta diminta secara bebas dan

sukarela, bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, sikap,

saran serta perasaan yang dirasakannya pada saat itu.

(b) Mendengarkan dengan baik bila peserta lain berbicara

(c) Mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kelompok.

(4) Asas-asas yang perlu dilaksanakan

(a) Asas kerahasiaan, yaitu semua yang hadir harus

menyimpan dan merahasiakan apa saja, termasuk data

dan informasi yang didengar dan dibicarakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

155

 

  

kelompok terutama hal-hal yang tidak boleh dan tidak

layak diketahui oleh orang lain.

(b) Asas keterbukaan, yaitu semua peserta bebas dan

terbuka mengeluarkan pendapat, ide, saran, dan apa

saja yang dirasakan dan dipikirkannya; tidak merasa

takut, malu atau ragu-ragu dan bebas berbicara

tentang apa saja sesuai topik yang dibahas.

(c) Asas kesukarelaan, yaitu semua peserta dapat

menampilkan diri secara spontan tanpa di suruh atau

dipaksa.

(4) Asas kenormatifan, yaitu semua yang dibicarakan dan

yang dilakukan dalam kelompok tidak boleh

bertentangan dengan norma-norma dan peraturan

yang berlaku.

Selanjutnya pemimpin kelompok mengajak

peserta untuk membahas topik permasalahan “cara

mengungkapkan emosi.” Pemimpin kelompok lebih

dahulu menjelaskan tentang macam-macam emosi positif

dan negatif.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan 1-2

menit mengingat kembali pengalamannya pada pertemuan

pertama dan menemukan cara-cara yang selama ini telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

156

 

  

mereka lakukan dalam mengendalikan emosi negatif yang

muncul.

c) Tahap III: tahap bekerja

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk secara

sukarela menyampaikan pengalaman atau masalah yang

dihadapi saat ini. Hal-hal yang dikemukakan dalam kegiatan

ini adalah:

(1) Ma mengatakan bahwa wajahnya kurang bersahabat dan

kurang ramah, jawabannya selalu ketus atau kadang-

kadang meninggalkan orang yang sedang berbicara

dengannya bila ia sedang marah, kecewa, atau jengkel.

(2) Si cenderung mengomel dan menggerutu sepanjang

perasaan emosi negatif masih menguasainya.

(3) Al menghindar agar bisa menguasai diri dan tidak

menyakiti orang lain karena kata-kata yang dilontarkan

cenderung pedas dan menusuk.

(4) Eu mengatakan dengan istilah cuek bebek dalam arti tidak

peduli terserah mau bicara apa ia akan berbuat seolah-olah

tuli/tidak mendengar.

(5) Ag memilih pergi sebentar misalnya ke kamar, atau ke

toilet atau di halaman dengan tujuan menenangkan diri

agar tidak terbawa emosi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

157

 

  

(6) Yo menanggapi emosi negatif dengan cara bergurau atau

menertawakan kebodohannya sendiri, selalu ada kata-kata

yang spontan diucapkan misalnya maaf saya keliru atau

maaf saya lupa, dan lain-lain, sehingga lawan bicara

memakluminya.

Setelah semua peserta mengemukakan masalahnya

pemimpin kelompok meminta anggota kelompok mencari

solusi yang tepat dalam mengungkapkan emosi antara lain:

mereka menyadari bahwa cara mereka mengungkapkan

emosi negatif belum tepat, bersikap reaktif, cenderung untuk

menyerang sebagai bentuk dari mekanisme pertahanan diri.

Solusi/masukan dari anggota kelompok antara lain perlunya

sikap hati yang dingin dan tenang dalam menyikapi

persoalan yang ada, sadar diri dan tahu gejolak emosi yang

sedang dialami saat itu. Pemimpin kelompok menegaskan

dan menggarisbawahi beberapa hal seperti: apabila berada

dalam situasi hati yang negatif maka pertama-tama yang

harus dilakukan adalah sadar akan emosi atau gejolak hati

yang sedang dialami saat itu, berusaha untuk menguasai

diri, agar emosi tidak meledak-ledak didepan lawan bicara.

Bicarakan baik-baik atau memberi jawaban yang baik

sehingga lawan bicara merasa nyaman dan diterima. Carilah

waktu yang tepat untuk bicara dari hati ke hati dengan

lawan bicara sehingga masalah yang sedang dihadapi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

158

 

  

dicari jalan keluarnya. Bersikap rendah hati untuk mengakui

kesalahan atau memaafkan apabila benar-benar berbuat

kekeliruan.

d) Tahap IV: tahap akhir

Tahap ini perhatian ditujukan kepada hasil yang

dicapai oleh seluruh kelompok yaitu adanya kesadaran diri

untuk berubah. Pemimpin kelompok meminta anggota

kelompok untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dari

pertemuan ini. Sebelum kelompok dibubarkan, pertemuan

ditutup dengan doa.

3) Hasil

Setiap peserta menyadari bahwa emosi negatif yang

mereka ungkapan selama ini kurang tepat, mereka bertekad untuk

memperbaiki diri mereka dengan cara setiap anggota kelompok

menyebitkan satu hal yang akan ia lakukan apabila ia mengalami

emosi negatif dalam hidup bersama.

4) Tindak lanjut

Sebagai itndak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan kedua sesuai dengan kesepakatan bersama.

b. Pertemuan kedua: Cara mengendalikan emosi negatif

1. Umum

Pada kesempatan kedua pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu, Ag, dan

Yo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

159

 

  

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada

hari itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Hal-hal yang dibicarakan dalam tahap ini meliputi

ucapan selamat datang, doa pembukaan dan selanjutnya

menjelaskan tema/topik pertemuan yaitu cara mengendalikan

emosi, sebagai bahan lanjutan dari topik pertemuan pertama.

Sebelum masuk pada tahap berikutnya pemimpin kelompok

menegaskan kembali asas-asas konseling kelompok, dan aturan

dalam konseling kelompok.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan 1-2

menit mengingat kembali pengalamannya pada pertemuan

pertama dan menemukan cara-cara yang selama telah dilakukan

dalam mengendalikan emosi negatif yang muncul.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang dikemukakan oleh kelompok dalam tahap ini

adalah:

a. Ma meninggalkan orang yang sedang berbicara dengannya

bila ia sedang marah, kecewa, atau jengkel.

b. Si cenderung mengomel dan menggerutu sepanjang

perasaan emosi negatif masih menguasainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

160

 

  

c. Al menghindar agar bisa menguasai diri karena kata-kata

yang dilontarkan cenderung pedas dan menusuk.

d. Eu mengatakan dengan istilah cuek bebek dalam arti tidak

peduli terserah mau bicara apa ia akan berbuat seolah-olah

tuli/tidak mendengar samapi orang yang bersangkutan

berhenti berbicara atau pergi meninggalkan dirinya.

e. Ag memilih pergi sebentar misalnya ke kamar, atau ke

toilet atau di halaman dengan tujuan menenangkan diri agar

tidak terbawa emosi.

f. Yo menanggapi emosi negatif dengan cara bergurau atau

menertawakan sendiri, selalu ada kata-kata yang spontan

diucapkan misalnya maaf saya keliru atau maaf saya lupa,

dll sehingga lawan bicaranya cepat memakluminya.

Setelah terjadi dialog panjang lebar dengan anggota

kelompok maka beberapa hal yang positif yang diangkat oleh

anggota kelompok ini antara lain adanya kesadaran diri bahwa

ternyata hal yang mereka lakukan bukan mendatangkan damai

tetapi menambah konflik. Mereka juga menemukan bahwa

untuk dapat mengendalikan diri perlu sikap tenang, sabar, dan

keterbukaan hati untuk menerima dan memahami orang lain.

Mereka cenderung untuk memikirkan diri sendiri dan

kepentingannya serta tidak mengakui bahwa sebagai manusia

setiap orang tentu memiliki kelemahan dan kelebihan. Anggota

kelompok yang lain mengakui bahwa mereka perlu belajar dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

161

 

  

pengalaman Ag dan Yo dalam mengatasi perasaan negatif

antara lain pergi sebentar keluar ruangan atau ke toilet atau

kehalaman agar dapat menguasai diri. Bersedia mendengarkan

dengan baik dan mengucapkan kata terima kasih atau maaf,

dengan demikian emosi lawan bicara juga tidak meledak-ledak.

d) Tahap IV: tahap akhir

Anggota kelompok telah menemukan beberapa kesadaran

diri dalam konseling ini, maka pemimpin kelompok menegaskan

kembali beberapa hal diantaranya perlu sikap hati yang tenang dan

kesadaran diri secara terus menerus terhadap perasaan yang sedang

dialami. Mengakui dan menerima perasaan yang sedang dialami,

mengungkapkan perasaan itu secara tepat dengan memperhatikan

situasi dan kondisi baik tempat maupun lawan bicara. Konseling ini

diakhiri dengan doa penutup oleh seorang peserta.

3. Hasil

Adanya kesadaran diri dari setiap anggota kelompok untuk

belajar mengendalikan emosi secara baik.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pemimpin kelompok mengadakan

pertemuan ketiga sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

c. Pertemuan ketiga: Mengenal kekuatan dan kelemahan dalam diri

1. Umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

162

 

  

Pada kesempatan ketiga pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu, Ag, dan

Yo.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada hari

itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan ketiga. Pemimpin

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima

kasih atas kehadiran, menegaskan kembali asas-asas dan

aturan-aturan dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan

menjelaskan tema/topik yang akan dibahas.

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok

untuk memikirkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit

kekuatan dan kelemahan dalam diri masing-masing peserta.

Tujuannya agar para peserta semakin mengenal diri dengan

segala kekuatan dan kelemahan serta merasa bangga pada diri

sendiri.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Dinamika kelompok dilakukan dengan cara setiap

peserta diberikan kertas dengan ukuran dan warna yang sama

serta alat tulis. Setiap peserta diminta menuliskan dengan huruf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

163

 

  

besar sebanyak mungkin kekuatan dan kelemahan dalam

dirinya. Setelah selesai kertas dikumpulkan, kemudian secara

acak dibagikan kepada masing-masing anggota. Peserta

diberikan kesempatan untuk membaca kekuatan yang dimiliki

kemudian peserta diajak untuk merenungkan salah satu

kelemahan yang sangat mengganggu hidupnya dan secara

sukarela membagikan pegalamannya kepada anggota

kelompok. Masalah yang dihadapi oleh kelompok pada

umumnya sama dengan tiga kelompok yang lain yaitu meliputi

kurang percaya diri seperti yang dialami Ma; merasa takut dan

gemetar bila akan tampil di depan misalnya ketika

membawakan renungan di mimbar pada tugas doa pagi di

kapel sering keringat dingin dialami oleh Si; Al merasa takut

salah, cepat merasa bosan atau jenuh dalam bekerja; Eu

cenderung suka pergi dan jarang konsentrasi untuk

menyelesaikan tugas tepat waktu; atau suka menunda-nunda

pekerjaan seperti yang dalami oleh Ag. Permasalahan Yo

adalah suka menyendiri dan pendiam.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengatasi

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh setiap anggota kelompok

adalah dengan saling memberi masukan berupa usul, saran,

nasihat, anjuran dan motivasi satu sama lain. Jalan keluar yang

ditempuh sehubungan dengan masalah-masalah yang dialami

adalah: berusaha untuk sering tampil atau berani berpendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

164

 

  

dalam pertemuan-pertemuan komunitas, banyak membaca

buku-buku yang bisa membantu menambah pengetahuan dan

kosa kata. Membuat jadwal kegiatan dan berusaha untuk

bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, membuat

catatan atau peringatan tertentu tentang tugas yang perlu segera

diselesaikan pada secarik kertas dan dilekatkan pada tempat

yang mudah untuk dibaca, tekun dan disiplin baik dengan diri

sendiri maupun dengan waktu. Berusaha untuk terlibat dalam

kebersamaan misalnya pada saat rekreasi atau acara-acara lain,

sehingga bisa belajar untuk berkomunikasi dan bersosialisasi

dengan orang lain. Berusaha untuk terlibat dalam pembicaraan-

pembicaraan dengan orang lain dalam waktu-waktu luang.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok

untuk menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberi kesan

tentang kegiatan yang telah dilakukan.

3. Hasil

Dinamika kelompok berjalan sangat baik, ada kerja sama

antaranggota kelompok dalam memberikan saran/pendapat dalam

mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing

anggota kelompok.

4. Tindak lanjut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

165

 

  

Pemimpin kelompok mengajak anggota kelompok untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberi kesan tentang

kegiatan yang telah dilakukan.

d. Pertemuan keempat: mendengarkan

1. Umum

Pada kesempatan keempat pelaksanaan bimbingan

konseling kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu,

Ag, dan Yo.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada

hari itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: tahap permulaan/pembentukan

Pertemuan ini adalah pertemuan keempat. Pembimbing

kelompok membuka pertemuan dengan doa, ucapan terima

kasih atas kehadiran pada pertemuan keempat dan

menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-asas dalam

konseling kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tema atau

topik yang akan dibahas dalam pertemuan yaitu

mendengarkan.

b) Tahap II; tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan dalam

waktu kurang lebih 1-2 menit apa yang dirasakan saat itu, apa

yang dipikirkan berupa masalah-masalah pribadi dari setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

166

 

  

anggota kelompok yang berhubungan dengan topik

pembahasan yaitu mendengarkan. Tujuannya adalah agar para

peserta semakin mampu bekerjasama dengan orang lain dan

mampu mengenali emosi orang lain.

c) Tahap III: Tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang kemukakan dalam konseling kelompok

adalah:

1) Ma menemukan bahwa dalam kenyataan sehari-hari

seringkali kurang mendengarkan orang lain, suka

memotong pembicaraan atau mengalihkan topik

pembicaraan.

2) Bl terlalu banyak bicara dan kurang mendengarkan orang

lain, hanya sekedar mendengar tapi tidak memahami

maksudnya sehingga menimbulkan kesalahpahaman

dalam berkomunikasi.

3) Is belum memiliki kemampuan untuk mendengarkan

dengan baik sampai selesai karena pada dasarnya ia

kurang sabar. ketika orang lain berbicara ia sibuk dengan

pikirannya sendiri.

4) Le kemampuan untuk mendengarkan dalam dirinya lemah

karena kurang adanya penerimaan terhadap orang lain

terutama kekurangan/ kelemahan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

167

 

  

5) Af menemukan bahwa ia cenderung untuk menguasai

pembicaraan dan berusaha untuk menonjol sehingga

cenderung memotong pembicaraan orang lain.

Proses konseling berjalan sangat baik, dan semua

anggota kelompok sangat antusias untuk mengungkapkan

pengalaman dan saling memberi masukan untuk memperbaiki

hubungan mereka dengan orang lain. Semua anggota

kelompok menyadari bahwa mendengar yang baik adalah

mendengarkan pembicaraan orang lain dengan penuh

perhatian sampai selesai dan berbicara ketika lawan bicaranya

sudah selesai berbicara. Tentu saja hal ini membutuhkan

pengorbanan, mati raga askese dan kesadaran diri yang terus

menerus. Nampaknya agak sulit untuk dipraktekan dalam

hidup sehari-hari tapi mereka bertekad untuk mencoba mulai

dan saling mengingatkan.

e) Tahap IV: tahap akhir

Pembimbing kelompok meminta para anggota untuk

menyimpulkan hasil yang diperoleh dan memberikan kesan atau

pembelajaran baru dari kegiatan yang telah dilakukan. Sebelum

kelompok ini dibubarkan didahului dengan doa penutup.

3. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

168

 

  

Setiap peserta diminta untuk mengungkapkan tentang satu

hal yang didapatkan dari pertemuan ini.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan ketiga dengan anggota kelompok tersebut sesuai

kesepakatan bersama.

e. Pertemuan kelima: Cara mengatasi konflik dalam hidup bersama

1. Umum

Pada kesempatan kelima pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu, Ag, dan

Yo.

2. Pelaksanaan

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Hal-hal yang dibicarakan dalam tahap ini meliputi

penjelasan dan penegasan kembali tentang asas-asas dan aturan

dalam konseling kelompok, dilanjutkan dengan menjelaskan

tema tentang cara mengatasi konflik dalam hidup berkomunitas.

Dinamika kelompok dilakukan dengan cara pemimpin

kelompok membagi handout yang berisi lima macam gaya

dalam mengelola konflik, dan meminta peserta membaca dan

memahami macam-macam gaya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

169

 

  

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pemimpin kelompok mengajak peserta untuk

merenungkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit hal-hal yang

dirasakan dan dialami, berkaitan dengan topik pertemuan.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

a. Ma memilih menghindar (masuk kamar atau pergi) supaya

bisa terhindar dari emosi negatif.

b. Si cenderung mengomel dan menggerutu sepanjang

perasaan emosi negatif masih menguasainya.

Mempersalahkan orang lain.

c. Al menghindar agar bisa menguasai diri karena kata-kata

yang dilontarkan cenderung pedas dan menusuk.

d. Eu bersikap cuek atau masa bodoh, tidak peduli terhadap

perasaan orang lain. Enggan untuk memulai/mengawali

pembicaraan bila bertemu atau berpapasan.

e. Ag memilih pergi sebentar misalnya ke kamar, atau ke

toilet atau di halaman dengan tujuan menenangkan diri agar

tidak terbawa emosi.

f. Yo menanggapi emosi negatif dengan mengatakan maaf

saya keliru atau maaf saya lupa, dll sehingga lawan

bicaranya cepat memakluminya.

Pada umumnya sebagian besar anggota kelompok ini

belum memiliki cara tepat dalam mengatasi konflik. Untuk itu

pemimpin kelompok bersama anggota kelompok membahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

170

 

  

beberapa hal antara lain membuka diri kepada orang lain, dan

secara jujur menyampaikan perasaan yang dialami kepada

lawan bicara sehingga ada penerimaan. Mengatakan dengan

cara yang baik, waktu yang tepat dan berbicara dari hati ke hati,

tulus, dan jujur serta bersedia untuk saling memaafkan. Saling

mendengarkan dalam mengungkapakan gagasan dan pikiran

kepada orang lain. Mendengarkan sesuai dengan kerangka pikir

orang yang kita dengar.

d) Tahap IV: tahap akhir

Pemimpin kelompok meminta setiap anggota kelompok

untuk merumuskan satu manfaat atau nilai positif yang

diperoleh dari konflik yang dialami di komunitas. Pertemuan

ditutup dengan doa.

3. Hasil

Kelompok menyadari bahwa strategi yang mereka gunakan

selama ini dalam mengatasi konflik ternyata merugikan pihak lain

karena mereka cenderung untuk mencari untung untuk diri sendiri.

4. Tindak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok mengadakan

pertemuan berikut sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

171

 

  

f. Pertemuan keenam: cara mengembangkan kepercayaan diri/

konsep diri yang positif

1. Umum

Pada kesempatan keenam pelaksanaan bimbingan konseling

kelompok hadir enam orang suster yaitu Ma, Si, Al, Eu, Ag, dan

Yo.

2. Pelaksanaan

Keseluruhan kegiatan kelompok yang dilaksanakan pada

hari itu dapat dibagi dalam empat tahap sebagai berikut:

a) Tahap I: Tahap permulaan/pembentukan

Pembimbing kelompok membuka pertemuan dengan

doa, ucapan terima kasih atas kehadiran pada pertemuan

terakhir dan menegaskan kembali aturan-aturan dan asas-asas

dalam konseling kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan

tema atau topik yang akan dibahas dalam pertemuan yaitu cara

mengembangkan keprcayaan diri/konsep diri yang positif.

Faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang antara lain

informasi yang diperoleh dari pengalaman bersama orang lain

atau relasi dengan orang lain, pola pikir atau cara melihat dan

menilai diri sendiri, dan faktor sosial dan budaya misalnya

status sosial, struktur dan peran. Konsep diri terbentuk sejak

proses lahir dan kemudian secara bertahap mengalami

perubahan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

172

 

  

b) Tahap II: tahap peralihan/transisi

Pembimbing mengajak peserta untuk memikirkan

dalam waktu kurang lebih 1-2 menit masalah-masalah pribadi

dari setiap anggota kelompok yang berhubungan dengan topik

pembahasan yaitu cara mengembangkan kepercayaan diri yang

positif.

c) Tahap III: tahap bekerja/kegiatan

Hal-hal yang dikemukakan oleh kelompok dalam

kegiatan ini adalah:

1) Ma menilai diri kurang mampu dalam hal prestasi seperti

teman-temannya sehingga ia merasa tidak percaya diri.

2) Si merasa tidak percaya diri, takut dan gemetar bila tampil

di muka umum karena ia menilai dirinya kurang pintar.

3) Al takut salah, takut gagal karena akan dikatakan kurang

mampu.

4) Eu mengatakan ia adalah orang yang suka terlamba atau

lebih tepat dikatakan tukang terlambat, dan satu predikat

baru jarang di rumah suka pergi. Hal ini membuat dirinya

tidak nyaman tapi lama-kelamaan ia merasa biasa saja

karena sudah serinbg dikatakan.

5) Ag agak mirip dengan pengalaman Eu yaitu suka

menunda pekerjaan sehingga banyak tugas yang tidak

pernah selesai tepat waktu. Ia sering dikatakan lamban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

173

 

  

6) Yo dikenal sebagai orang yang pendiam karena ia

berkomunikasi hanya pada waktu-waktu yang penting

saja. Ia ingin bersosialisasi dengan teman lain tapi ia

mengalami kesulitan dari mana ia harus memulainya.

Setelah di telusuri lebih lanjut ternyata Yo tidak percaya

diri ia menganggap dirinya tidak menarik, dan jelek.

Sebelum setiap anggota kelompok memberikan

pendapat/ idenya, pemimpin kelompok mengajak semua

anggota kelompok untuk melihat kembali hal-hal positif yang

sudah dilakukan dan dihidupkan dalam dirinya atau yang

pernah dikatakan oleh orang lain kepada dirinya misalnya

pandai, rajin, cerdas, pekerja keras, tekun, bertanggungjawab,

dan seterusnya. Tujuannya adalah agar anggota kelompok

menyadari bahwa mereka memiliki hal-hal yang baik dalam

diri mereka. Setelah itu setiap peserta diminta untuk saling

memberi solusi dengan cara mengatakan hal positif dari

setiap anggota kelompok secara bergilir kepada temannya

untuk meningkatkan konsep diri antara lain: rajin, lincah,

cepat tanggap terhadap situasi darurat, ringan tangan/suka

membantu, terbuka, tekun dalam bekerja, memiliki kepekaan

terhadap kebutuhan orang lain, suka menolong, memiliki rasa

tanggungjawab, jujur, setia dan rela berkorban.

d) Tahap IV: tahap akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

174

 

  

Pemimpin kelompok membuat dinamika kelompok

dengan cara meminta peserta menghafal kalimat “apa pun yang

kamu katakan dan orang lain katakan tentang diriku, aku adalah

pribadi yang paling berharga.” Pemimpin kelompok mulai

mengucapkan kalimat kamu “kamu jelek” dan semua peserta

bersama-sama mengulang kalimat apa pun yang kamu

katakan…dan setrusnya.

Kegiatan konseling kelompok diakhiri dengan cara

pembimbing kelompok meminta setiap anggota kelompok

untuk mengungkapkan makna/manfaat yang didapatkan dari

pertemuan ini. Setelah itu ditutp dengan doa.

3. Hasil

Pembimbing kelompok meminta peserta untuk membuat

suatu kesimpulan akhir dari pertemuan pertama samapai pertemuan

terakhir (keenam) sekaligus memberikan pesan atau kesan terhadap

kegiatan ini.

4. Tidak lanjut

Sebagai tindak lanjut, pembimbing kelompok meminta

anggota untuk saling mendukung dan satu sama lain dalam hari-hari

selanjutnya.

Kesimpulan: Pada pertemuan pertama masih terdapat sikap ragu,

canggung dan kaku, tetapi pertemuan selanjutnya berjalan dengan

sangat baik, sehingga semua peserta bersikap terbuka, saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

175

 

  

mempercayai dan saling memberikan dukungan untuk maju dan

berkembang.

C. Dampak Konseling Kelompok

1. Manfaat

Meskipun konseling kelompok hanya dilaksanakan sebanyak enam

kali tetapi dapat memberikan beberapa manfaat dan pembelajaran baru

kepada para suster karena konseling kelompok baru pertama kali

dilaksanakan. Dampak dari hasil konseling kelompok sesuai tujuan

pelayanan konseling kelompok bagi para suster di komunitas adalah agar

mereka lebih terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain, belajar

mempercayai diri sendiri dan orang lain, belajar berkomunikasi, belajar

meningkatkan kesadaran diri, belajar memecahkan masalah, memberi

perhatian dan lebih mengerti bahwa orang lain juga mempunyai masalah

serta belajar memberi dan menerima masukan serta kritikan (Corey 1997:

7-8). Manfaat lain yang diperoleh adalah adanya kesadaran dan

pemahaman baru bagi para suster tentang pentingnya kecerdasan emosional

dalam hidup.

2. Keterbatasan dalam pelaksanaan konseling kelompok

Selain manfaat yang diperoleh dalam konseling kelompok di atas,

konseling kelompok juga memiliki keterbatasan antara lain: pemimpin

kelompok (konselor) menghadapi masalah yang lebih kompleks dan secara

spontan harus dapat memberi perhatian serta mengamati satu per satu

tingkah laku setiap anggota anggota (Latipun, 2008: 184). Keterbatasn lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

176

 

  

yang dialami dalam konseling kelompok ini adalah pemimpin kelompok

tidak dapat mengadakan konseling kelompok kepada semua subyek

penelitian yang kecerdasan emosionalnya rendah sehingga tidak mencapai

hasil maksimal. Alasannya adalah pemimpin kelompok menerapkan asas

kesukarelaan dan asas kerahasiaan dalam arti kepercayaan dari para

responden kepada penulis (Pryaitno dan Amti, 2004:116). Alasan lain

adalah bertepatan dengan persiapan kapitel sehingga sebagian suster

memberi alasan sibuk, bahkan ada yang menganjurkan agar penulis

segera/secepatnya menyelesaikan penelitian karena mengganggu kesibukan

para suster yang sedang mempersiapkan kapitel, dan adanya kegiatan atau

pertemuan gabungan secara rutin dari 5 komunitas yang tidak bisa

digantikan ke waktu lain.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

177

 

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini disajikan kesimpulan, dan saran. Bagian kesimpulan memuat

perumusan masalah, metodologi penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan dari

penelitian. Bagian saran-saran memuat saran-saran untuk pihak suster-suster

kongregasi Puteri Reinha Rosari Larantuka dan bagi peneliti lain.

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kecerdasan emosional hidup

berkomunitas para suster Puteri Reinha Rosari Larantuka tahun 2010 dan

impilkasinya dalam pendampingan konseling kelompok. Subyek penelitian adalah

para suster Puteri Reinha Rosari yang tinggal dan berkarya di wilayah Larantuka,

Flores Timur. Mereka terdiri dari 50 orang suster, usia mereka berkisar antara 25-60

tahun. Penelitian ini adalah penelitian populasi karena seluruh responden penelitian

tinggal dan berkarya di 5 komunitas yang mudah dijangkau. Pengumpulan data untuk

5 komunitas dilakukan selama 5 hari berturut-turut yaitu pada tanggal 8-12 Oktober

2010.

Instrumen pengumpul data yang digunakan disusun sendiri oleh peneliti,

berdasarkan pendapat dari Goleman (2009) tentang emotional intelligence. Alat

tersebut memuat 5 aspek kecerdasan emosional, yaitu: mengenali emosi diri,

mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain dan membina

hubungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

178

 

 

 

Teknis analisis data yang digunakan adalah menggunakan rumus Penilaian

Acuan Patokan tipe 1 (PAP tipe 1) sebagai dasar penggolongan tingkat kecerdasan

emosional (sangat rendah, rendah, cukup, tinggi, dan sangat tinggi).

Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut: (1) suster yang memiliki

kemampuan mengenali emosi diri yang sangat rendah (0%), rendah 14%, cukup 54%,

tinggi 28% dan sangat tinggi 2%, (2) suster yang memiliki kemampuan mengelola

emosi sangat rendah dan sangat tinggi 0%, rendah 14%, cukup 60%, dan tinggi 26%,

(3) suster yang memiliki kemampuan memotivasi diri sangat rendah 0%, rendah 12%,

cukup 68%, tinggi 14%, sangat tinggi 6%, (4) suster yang memiliki kemampuan

mengenali emosi orang lain sangat rendah dan sangat tinggi 0%, rendah 24%, cukup

56%, tinggi 20%, (5) suster yang memiliki kemampuan membina hubungan sangat

rendah 0%, rendah 10%, cukup 56%, tinggi 30% dan sangat tinggi 4%.

Materi/topik umum yang dibahas dalam konseling kelompok antara lain cara

mengungkapkan perasaan/emosi, cara mengendalikan emosi negatif, mengenal

kelebihan dan kekurangan dalam diri, mendengarkan, cara mengatasi konflik dalam

hidup bersama, dan upaya-upaya untuk meningkatkan konsep diri.

Setelah melakukan analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian,

kesimpulan yang dapat ditarik adalah tingkat kecerdasan emosional para suster Puteri

Reinha Rosari Larantuka dalam hidup berkomunitas pada tahun 2010, tergolong

cukup, masih perlu ditingkatkan.

B. Saran-saran

Berikut ini dikemukakan beberapa saran untuk berbagai pihak:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

179

 

 

 

1. Bagi Kongregasi Suster Puteri Reinha Rosari

a. Alangkah baik jika ada program khusus untuk mengembangkan kecerdasan

emosional para suster. Dalam pelatihan, hendaknya diberikan informasi

yang cukup mengenai keceradasan emosional. Untuk mendapatkan hasil

yang lebih memuaskan, hendaklah dimulai sejak masa postulat dan

novisiat.

b. Alangkah baiknya melakukan konseling kelompok bagi para suster di

komunitas-komunitas yang saling berdekatan atau yang anggota

komunitasnya lebih dari 5 orang. Konseling kelompok sangat efektif untuk

mengembangkan kecerdasan emosional dalam hidup berkomunitas karena

dalam konseling kelompok setiap anggota saling terbuka, saling berbagi,

saling mempercayai dan saling memberikan masukan/solusi.

c. Mengingat banyaknya tanggungjawab yang dibebankan kepada pemimpin

baik pemimpin tertinggi maupun pemimpin komunitas, kiranya tenaga-

tenaga professional dalam bidang bimbingan dan konseling baik dari

kalangan sendiri maupun dari luar dilibatkan untuk memberikan

bimbingan dan konseling kelompok secara berkala kepada para suster di

komunitas-komunitas.

2. Bagi peneliti lain

a. Mengingat pentingnya kecerdasan emosional dalam hidup berkomunitas,

diharapkan peneliti lain lebih mengembangkan secara lebih mendalam

tentang aspek-aspek kecerdasan emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

180

 

 

 

b. Mengingat keterbatasan waktu dan keterbatasan peneliti, maka konseling

kelompok sebaiknya dikembangkan secara lebih luas dan mendalam sesuai

dengan permasalahan yang dialami anggota kelompok.

c. Angket/kuesioner bukan satu-satu cara untuk mengungkapkan kecerdasan

emosional, hendaknya peneliti lain menggunakan metode penelitian yang

lain agar hasilnya lebih memuaskan.

d. Penulis tidak menggunakan semua item kuesioner yang valid dalam

penelitian tetapi hanya menggunakan 70 item dari 74 item yang valid. Bagi

peneliti lain, hendaknya menggunakan semua item yang valid bila

melakukan penelitian.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

181  

DAFTAR PUSTAKA

Albin, R.S. 1983. Emosi: Bagaimana Mengenal, Menerima dan Mengarahkannya.

Yogyakarta: Kanisius.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cooper, RK. Dan A. Sawaf. 1998. Excecutive EQ: Kecerdasan Emosional dalam

Kepemimpinan Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Corey, G. 1997. Theory and Practice of Group Counseling. California:

Brook/Cole Publicing Company.

Gea Atosakhi Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari, dan Yohanes Babari.

2002. Modul Karakter Building I. Relasi Dengan Diri Sendiri.

Jakarta: Gramedia.

Goleman, Daniel. (2009). Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Gottman, J. dan De Claire, J. 2008. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki

Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta:

Kanisius.

Hooijdonk, Van. P., P.R. 1990. Kepemimpinan Pastoral. Seri Pastoral 100.

Yogyakarta: Pusat Pastoral.

Imam, Kam. 2009. Quantum Emotion. Yogyakarta: Garailmu.

Konstitusi Suster-Suster Puteri Reinha Rosari. 1987. Hasil Keputusan

Musayawarah Umum I di Larantuka-Flores.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

182  

  

Latipun. 2008. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar. Yogyakarta: Kanisius.

Nouwen, Henri J.M. and Jean Vanier. 1979. Clowing in Rome. Reflections on

Solitude, Celibacy, Prayer, and Contemplaton. Dalam Suharyo, I.

(Editor). (1998). Komunitas Alternatif-Hidup Bersama Menebarkan

Kasih. Yogyakarta: Kanisius.

Paton, P. 1998. EQ (Emotional Intelligence) di Tempat Kerja. Jakarta: Pustaka

Delapratasa.

Prasetya, Tembong. 2003. Pola Pengasuhan Ideal. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Prayitno, H. dan Amti Erman. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,

Jakarta: PT Rineka Cipta

Rubiyatmoko, R.D. R. 2006. Kitab Hukum Kanonik. (Terjemahan) Jakarta: KWI.

Safaria, Triantoro. dan Saputra, Eka Nofrans. 2009. Manajemen Emosi. Jakarta:

Bumi Aksara.

Shapiro, L.E. 2000. Mengajarkan Emotional Inteligence Pada Anak. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sinurat, R. H. Dj. 1999. Reader Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Soenarja, A. SJ. 1984. Kepemimpinan Biara Dari Hari ke Hari. Yogyakarta:

Kanisisus.

Stein, Steven. J. dan Book, E. Howard E. 2002. The EQ Edge: Emotional

Intelliganence and Your Success. Terjemahan. Bandung: Kaifa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

183  

  

Supratiknya, A. 2008. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Wijokongko. M. 2007. Keajaiban dan Kekuatan Emosi. Yogyakarta: Kanisius.

Winkel, W. S. dan Sri Hastuti, MM. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yeung, Rob. 2009. Emotional Intelligence: The New Rules. Jakarta: Publishing

One.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

  

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

184

 

Lampiran 1

KUESIONER

Kata Pengantar

Suster-suster yang terkasih, pada kesempatan ini saya mohon kesediaan suster

untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini. Informasi dari para suster

akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan konseling kelompok

di komunitas. Oleh karena itu saya mohon para suster dapat mengisinya secara jujur

sesuai dengan pengalaman pribadi suster (bukan yang seharusnya/idealnya). Kejujuran

para suster sangat saya hargai.

Atas bantuan para suster, saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk

1. Kuesioner ini terdiri dari 70 item

2. Di sebelah kanan setiap item tersedia kolom-kolom berisi alternatif jawaban yang

harus suster pilih.

3. Tugas suster adalah menjawab setiap item dengan cara memilih satu dari

alternatif jawaban yang tersedia yaitu:

a. Sangat Sering : SS

b. Sering : S

c. Kadang-kadang : KK

d. Jarang : J

4. Kerjakan pada lembar jawaban dengan cara memberi tanda centang (V) pada

kolom di sebelah kanan masing-masing nomor pernyataan, sesuai dengan

pengalaman pribadi suster.

5. Jawablah semua pertanyaan berikut ini dan periksalah kembali jawaban suster

sebelum dikumpulkan.

Selamat Mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

185

 

KUESIONER

Petunjuk: Kerjakan pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda centang

(V) pada kolom di sebelah kanan masing-masing nomor pernyataan, sesuai dengan

pengalaman pribadi suster (bukan yang seharusnya).

Keterangan: SS= Sangat Sering, S= Sering,

KK= Kadang-kadang, J=Jarang

No Pernyataan SS S KK J

1 Saya jujur menyatakan apa yang saya rasakan kepada

orang lain.

2 Saya dapat mengendalikan emosi yang saya alami

dengan baik.

3 Saya memberi reaksi negatif terhadap hal yang

disampaikan orang lain kepada saya.

4 Saya merefleksikan diri, setiap selesai mengerjakan

sesuatu.

5 Saya terbuka menerima saran dan kritik orang lain.

6 Saya merasa gugup bila berbicara dihadapan banyak

orang.

7 Saya mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain.

8 Saya yakin dengan setiap pekerjaan yang saya

lakukan.

9 Dalam suatu pertemuan saya merasa takut salah

apabila hendak memberikan pendapat.

10 Saya berani mengusulkan sesuatu yang saya anggap

perlu demi perkembangan.

11 Saya bersikap terbuka dalam bergaul dengan orang

lain.

12 Saya sulit melihat sisi positif dari setiap kejadian yang

saya alami.

13 Saya kurang berani menyuarakan pandangan yang

tidak populer/kuno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

186

 

Keterangan: SS= Sangat Sering, S= Sering,

KK= Kadang-kadang, J=Jarang

No Pernyataan SS S KK J

14 Saya berani dan siap berkorban dalam menjalankan

tugas.

15 Saya sulit menemukan jalan keluar apabila menghadapi

kesulitan.

16 Saya dapat mengendalikan perasaan-perasaan negatif

yang menekan dalam menjalankan tugas.

17 Saya mendiamkan orang lain bila sedang marah.

18 Saya mengungkapkan amarah saya dengan tepat.

19 Dalam suatu diskusi saya cenderung merasa gugup.

20 Saya tidak dapat berpikir jernih apabila menghadapi

situasi sulit.

21 Saya berusaha untuk bersikap tenang walaupun

menghadapi situasi sulit.

22 Saya merasa sesama kurang mempercayai saya.

23 Saya berani mengatakan apa yang saya rasakan apabila

perilaku teman mengganggu.

24 Saya hanya menggerutu saja, apabila sedang marah.

25 Apabila menghadapi situasi sulit saya merasa gelisah.

26 Saya kurang menjaga perasaan orang lain dalam

bertindak.

27 Saya bertindak sesuai norma dalam menjalankan tugas.

28 Saya memenuhi janji/keputusan yang telah disepakati

bersama.

29 Saya menghargai kemampuan teman-teman saya.

30 Saya takut mencoba kembali apabila sudah pernah

gagal.

31 Untuk meningkatkan kualitas kerja saya mencari

gagasan baru dari berbagai sumber.

32 Saya mudah mengeluh ketika mengalami kesulitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

187

 

Keterangan: SS= Sangat Sering, S= Sering,

KK= Kadang-kadang, J=Jarang

No Pernyataan SS S KK J

33 Saya melakukan semua tugas dengan penuh

tanggungjawab.

34 Saya tidak dapat mengikuti semua acara komunitas

sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

35 Saya meyakini dan menghayati nilai-nilai hidup yang

saya perjuangkan.

36 Saya mengalami kesulitan menaati jadwal yang telah

saya tetapkan.

37 Saya melakukan apa yang saya anggap benar tanpa

merasa takut dicela.

38 Saya menetapkan tujuan untuk setiap kegiatan yang

saya lakukan.

39 Kalau ada gagasan bagus terlintas dalam pikiran, saya

lebih suka menyimpannya dalam hati sambil terus

menimbang gagasan itu.

40 Saya mengatur sendiri penggunaan waktu saya sambil

tetap memperhatikan jadwal komunitas.

41 Saya kurang memberi kesempatan kepada orang lain

untuk mencoba hal-hal baru.

42 Apabila saya membutuhkan informasi mengenai sesuatu hal, saya malu memintanya kepada orang lain dengan terus terang.

43 Saya putus asa dan mudah menyerah apabila usaha

saya dihambat orang lain.

44 Saya sulit mengambil makna dari peristiwa yang

kurang menyenangkan.

45 Saya dapat menyelesaikan permasalahan yang muncul

dalam hubungan saya dengan orang lain.

46 Saya mengalami kesulitan untuk mengungkapkan

kebutuhan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

188

 

Keterangan: SS= Sangat Sering, S= Sering,

KK= Kadang-kadang, J=Jarang

No Pernyataan SS S KK J

47 Saya berusaha untuk memenangkan pendapat saya

apabila terjadi konflik dengan orang lain.

48 Bila terjadi perbedaan pendapat dengan orang lain saya

mampu menyelesaikannya.

49 Saya tidak mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

50 Saya dapat bekerja sama dengan orang lain.

51 Saya minder dalam pergaulan dengan orang lain.

52 Saya membangkitkan semangat kepada semua teman

untuk meraih kesuksesan bersama.

53 Saya tidak suka bekerja sama dengan orang-orang yang

tidak sependapat dengan saya.

54 Saya mengalami kesulitan dalam mengungkapkan

pikiran saya kepada orang lain.

55 Saya menciptakan iklim keterbukaan dalam

berkomunikasi dengan semua orang.

56 Saya bersikap terbuka kepada semua orang dalam

pergaulan sehari-hari sehingga mereka menerima saya.

57 Dalam pergaulan sehari-hari, saya mengalami kesulitan

menentukan bagaimana harus berhubungan dengan

orang lain.

58 Dalam pembicaraan sehari-hari saya berani mengawali

pembicaraan dengan orang lain.

59 Apabila ada teman yang membutuhkan bantuan, saya

menawarkan diri untuk membantu.

60 Saya menerima perbedaan pandangan yang muncul

dalam kelompok.

61 Saya menghargai pendapat orang lain walaupun tidak

sesuai dengan pendapat saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

189

 

Keterangan: SS= Sangat Sering, S= Sering,

KK= Kadang-kadang, J=Jarang

No Pernyataan SS S KK J

62 Saya menyerang ide-ide orang lain yang tidak sesuai

dengan ide saya.

63 Saya mengabaikan pendapat teman, dan lebih

mementingkan pendapat saya sendiri.

64 Saya dapat bekerja sama dengan siapa pun meskipun ia

mempunyai pandangan yang berbeda.

65 Apabila saya tidak sependapat dengan orang lain

mengenai suatu masalah, saya menentangnya.

66 Apabila saya merasa terganggu dengan perkataan atau

tindakan orang lain, saya memberitahukannya kepada

orang yang bersangkutan secara terus terang tanpa

menyinggung perasaannya.

67 Apabila orang lain marah kepada saya, saya tidak

terpancing untuk menanggapinya dengan amarah pula.

68 Saya mampu mendengarkan teman yang bercerita

tentang kehidupannya dan memahami perasaan yang

sedang dialaminya.

69 Saya kurang mempedulikan perasaan teman/orang lain

yang sedang bermasalah dengan saya.

70 Saya dapat memahami perasaan teman yang sedang

sedih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 2 4 3 3 1 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 32 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 33 3 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 44 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 35 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 46 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 4 47 4 2 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 38 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 4 3 39 3 3 4 3 2 2 2 4 3 3 1 3 3 3 1 3 3 2 210 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 411 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 312 3 2 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 3 2 3 313 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 414 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 315 3 2 2 4 4 1 2 3 2 1 1 1 3 4 1 2 3 1 416 3 4 4 3 2 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 417 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 318 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 4 4 419 2 3 3 3 1 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 320 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 421 3 2 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 1 4 4 1 3 4 322 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 323 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 324 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 425 2 3 3 3 3 1 4 2 3 3 1 1 3 3 3 4 2 3 326 2 1 3 2 1 3 3 4 2 4 3 4 1 4 3 4 4 4 327 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 328 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 329 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 430 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 331 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 4 3 2 432 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 333 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 434 4 2 3 4 4 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 335 2 2 3 4 3 1 2 1 2 3 1 3 4 3 3 2 4 1 336 1 2 2 2 1 3 4 2 1 3 3 3 4 4 2 4 3 4 337 2 4 2 4 2 4 2 1 1 3 1 1 2 2 3 4 2 2 238 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 2 439 4 4 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 440 3 3 4 2 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 441 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 2 3 3 342 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 443 4 2 3 2 3 3 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 2 4 444 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 445 3 4 3 1 1 3 4 2 2 3 1 3 3 4 3 4 2 3 346 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 347 4 3 3 2 3 3 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 2 4 448 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 449 3 4 3 1 1 3 4 2 2 3 1 3 3 4 3 4 2 3 350 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3

JML 153 141 155 135 136 140 161 142 149 159 139 153 155 175 161 155 152 163 169

SKOR UJI COBALampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 381 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 3 42 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 33 1 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 44 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 45 2 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 46 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 47 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 1 4 4 3 48 1 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 39 3 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 210 1 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 411 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 312 2 3 2 1 2 1 4 2 3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 413 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 2 3 3 314 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 315 1 1 3 1 3 3 2 3 4 4 2 3 1 1 1 1 3 3 216 3 4 2 3 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 417 2 3 4 2 4 3 1 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 418 2 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 419 2 3 3 2 3 3 1 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 420 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 321 1 2 4 3 1 3 3 2 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 322 1 2 3 3 3 4 1 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 423 2 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 324 2 3 3 3 4 3 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 425 2 3 2 3 1 3 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 4 3 326 2 1 2 2 4 3 3 2 4 3 2 4 4 2 3 3 4 1 427 2 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 428 2 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 429 3 3 3 2 2 2 1 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 430 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 431 2 1 4 1 2 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 332 1 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 433 3 3 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 434 1 4 2 4 3 1 2 4 4 3 4 1 4 1 3 4 4 2 435 3 2 1 1 1 2 3 2 4 3 3 1 4 2 2 2 2 3 336 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4 2 2 3 3 3 437 1 2 1 1 1 1 2 4 4 2 2 3 2 2 3 4 4 2 238 1 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 439 2 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 440 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 341 1 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 442 4 3 1 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 343 2 4 2 4 4 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 3 444 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 445 3 3 1 3 2 2 1 4 3 2 1 2 4 2 2 3 4 2 446 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 2 447 2 4 2 4 4 2 2 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 3 448 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 449 3 3 1 3 2 2 1 4 3 2 1 2 4 2 2 3 4 2 450 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 2 4

JML 108 139 138 131 158 144 109 154 168 176 138 151 159 123 151 159 176 151 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 571 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 42 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 33 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 1 4 4 4 3 3 4 4 34 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 3 1 4 4 3 3 4 2 35 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 26 3 3 4 2 1 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 2 27 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 4 48 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 29 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2

10 2 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 211 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 312 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 4 4 3 4 2 213 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 214 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 315 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 1 1 1 2 2 2 4 1 216 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 417 3 2 1 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 318 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 419 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 420 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 421 2 2 2 1 1 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 2 222 4 4 3 3 1 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 1 4 423 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 324 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 325 3 2 1 3 1 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 326 2 3 4 2 1 3 3 3 1 3 4 3 2 3 4 3 3 1 127 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 228 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 229 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 230 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 331 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 232 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 2 4 4 3 433 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 334 2 3 3 1 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 435 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 1 1 436 3 2 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 237 1 2 4 1 1 3 4 4 1 3 3 1 4 2 4 1 4 3 438 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 239 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 340 3 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 341 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 242 4 4 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 1 4 2 3 3 343 1 4 4 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 344 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 345 2 3 3 3 2 4 2 1 1 3 4 2 4 4 3 4 4 3 346 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 447 1 4 4 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 348 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 349 2 3 3 3 2 4 2 1 1 3 4 2 4 4 3 4 4 3 350 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4

JML 148 141 147 141 106 170 167 166 149 155 152 144 162 184 158 174 176 156 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 761 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 32 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 43 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 44 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 3 4 3 35 2 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 46 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 47 4 2 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 48 3 2 3 4 2 4 4 4 1 4 3 4 2 3 3 4 3 4 49 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4

10 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 411 1 2 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 412 3 3 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 413 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 414 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 315 3 1 3 3 2 4 4 4 4 2 1 3 2 2 4 4 4 4 416 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 317 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 1 4 3 418 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 1 4 3 4 3 3 2 2 419 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 420 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 421 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 422 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 423 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 424 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 425 3 2 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 3 1 3 426 1 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 427 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 2 4 3 2 2 3 2 3 328 4 3 4 4 2 4 2 3 4 4 2 4 3 2 2 3 2 3 329 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 3 430 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 431 4 3 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 432 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 433 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 434 2 3 2 2 3 4 2 4 4 4 4 1 3 3 2 4 3 4 435 2 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 1 1 2 2 2 2 2 336 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 437 3 1 1 2 4 4 1 3 4 3 1 2 1 2 2 2 2 2 438 3 2 4 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 1 2 3 2 3 439 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 440 3 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 441 3 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 442 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 343 3 3 1 3 4 3 1 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 344 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 445 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 446 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 447 3 3 1 3 4 3 1 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 348 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 449 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 450 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4

JML 165 146 158 166 149 186 130 172 181 183 155 164 151 146 156 166 154 157 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 Jumlah1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2862 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3063 3 2 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2824 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 2715 3 3 4 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3056 4 3 3 3 2 4 2 1 2 4 1 4 3 1 3 4 3197 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3378 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3029 1 2 2 4 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 276

10 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 34911 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 31212 3 2 2 2 3 3 2 4 1 2 3 3 2 2 3 4 30113 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 33814 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 3 32015 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 3 2 2 3 29416 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 4 4 38717 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 37418 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 37119 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 1 4 4 2 3 4 37820 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 40221 2 2 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 36222 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 39623 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 39424 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 42325 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 36426 2 4 4 2 4 3 2 1 3 4 2 3 4 3 3 3 37327 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 37128 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 37529 3 4 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 41230 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 4 39531 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 40632 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 3 42833 3 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 44534 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 1 4 4 2 3 4 42335 4 4 2 3 1 3 1 2 1 3 2 2 2 4 4 4 36536 4 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 41137 2 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 3 3 3 3 36438 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 44239 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 46140 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 45541 3 3 4 4 2 3 2 3 2 4 2 4 4 3 3 3 43742 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 1 3 4 3 3 4 45843 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 43944 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 49845 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 2 3 4 44646 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 1 4 4 3 3 4 50447 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 45748 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 51449 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 2 3 4 46250 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 3 4 4 522

JML 158 160 174 180 151 168 122 139 120 178 122 166 154 150 167 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

Lampiran 3

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 1 Pearson Correlation 0.426998004 Valid

Sig. (2-tailed) 0.001984691N 50

Item 2 Pearson Correlation 0.371440578 ValidSig. (2-tailed) 0.007911931N 50

Item 3 Pearson Correlation 0.40450261 ValidSig. (2-tailed) 0.003573268N 50

Item 4 Pearson Correlation -0.305754755 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.030824214N 50

Item 5 Pearson Correlation 0.26945069 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.058454067N 50

Item 6 Pearson Correlation 0.462843524 ValidSig. (2-tailed) 0.0007132N 50

Item 7 Pearson Correlation 0.394505679 ValidSig. (2-tailed) 0.004582591N 50

Item 8 Pearson Correlation 0.353920897 ValidSig. (2-tailed) 0.011685612N 50

Item 9 Pearson Correlation 0.583911202 ValidSig. (2-tailed) 8.53599E-06N 50

Item 10 Pearson Correlation 0.432054377 ValidSig. (2-tailed) 0.001729297N 50

Item 11 Pearson Correlation 0.605939034 ValidSig. (2-tailed) 3.11709E-06N 50

Item 12 Pearson Correlation 0.425899656 ValidSig. (2-tailed) 0.002044409N 50

Item 13 Pearson Correlation 0.238061371 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.095952308N 50

Item 14 Pearson Correlation 0.444024349 ValidSig. (2-tailed) 0.001237542N 50

Uji Konsistensi Internal (Korelasi Item dengan Total)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 15 Pearson Correlation 0.573333198 Valid

Sig. (2-tailed) 1.34962E-05N 50

Item 16 Pearson Correlation 0.195777202 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.173018973N 50

Item 17 Pearson Correlation 0.384080274 ValidSig. (2-tailed) 0.005893396N 50

Item 18 Pearson Correlation 0.613852619 ValidSig. (2-tailed) 2.13023E-06N 50

Item 19 Pearson Correlation 0.467342165 ValidSig. (2-tailed) 0.000622225N 50

Item 20 Pearson Correlation 0.180234344 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.210387123N 50

Item 21 Pearson Correlation 0.461411442 ValidSig. (2-tailed) 0.000744574N 50

Item 22 Pearson Correlation 0.393881585 ValidSig. (2-tailed) 0.004653167N 50

Item 23 Pearson Correlation 0.459145197 ValidSig. (2-tailed) 0.000796765N 50

Item 24 Pearson Correlation 0.6048729 ValidSig. (2-tailed) 3.27855E-06N 50

Item 25 Pearson Correlation 0.563789938 ValidSig. (2-tailed) 2.01322E-05N 50

Item 26 Pearson Correlation -0.446071998 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.001167274N 50

Item 27 Pearson Correlation 0.433384401 ValidSig. (2-tailed) 0.001667176N 50

Item 28 Pearson Correlation 0.265323311 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.062575409N 50

Item 29 Pearson Correlation 0.581456445 ValidSig. (2-tailed) 9.50703E-06N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 30 Pearson Correlation 0.307298271

Sig. (2-tailed) 0.029946761 ValidN 50

Item 31 Pearson Correlation 0.313244782 ValidSig. (2-tailed) 0.026758244N 50

Item 32 Pearson Correlation 0.257329136 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.071217961N 50

Item 33 Pearson Correlation 0.592097662 ValidSig. (2-tailed) 5.92138E-06N 50

Item 34 Pearson Correlation 0.380019335 ValidSig. (2-tailed) 0.006486328N 50

Item 35 Pearson Correlation 0.541180631 ValidSig. (2-tailed) 4.95035E-05N 50

Item 36 Pearson Correlation 0.346681804 ValidSig. (2-tailed) 0.013646806N 50

Item 37 Pearson Correlation 0.202112387 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.15925626N 50

Item 38 Pearson Correlation 0.481330289 ValidSig. (2-tailed) 0.000402169N 50

Item 39 Pearson Correlation 0.572364412 ValidSig. (2-tailed) 1.40634E-05N 50

Item 40 Pearson Correlation 0.290361773 ValidSig. (2-tailed) 0.040801763N 50

Item 41 Pearson Correlation 0.313040083 ValidSig. (2-tailed) 0.026863082N 50

Item 42 Pearson Correlation 0.541227058 ValidSig. (2-tailed) 4.94154E-05N 50

Item 43 Pearson Correlation 0.125464395 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.385303481N 50

Item 44 Pearson Correlation 0.620920132 ValidSig. (2-tailed) 1.50286E-06N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 45 Pearson Correlation 0.418866401 Valid

Sig. (2-tailed) 0.002466089N 50

Item 46 Pearson Correlation 0.420130861 ValidSig. (2-tailed) 0.002385031N 50

Item 47 Pearson Correlation 0.540869015 ValidSig. (2-tailed) 5.00988E-05N 50

Item 48 Pearson Correlation 0.365954569 ValidSig. (2-tailed) 0.008959689N 50

Item 49 Pearson Correlation 0.409435997 ValidSig. (2-tailed) 0.003151617N 50

Item 50 Pearson Correlation 0.389090062 ValidSig. (2-tailed) 0.005227506N 50

Item 51 Pearson Correlation 0.328507563 ValidSig. (2-tailed) 0.820831448N 50

Item 52 Pearson Correlation 0.370184246 ValidSig. (2-tailed) 0.008141995N 50

Item 53 Pearson Correlation 0.221838597 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.121544496N 50

Item 54 Pearson Correlation 0.469763299 ValidSig. (2-tailed) 0.000577718N 50

Item 55 Pearson Correlation 0.268407414 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.059474603N 50

Item 56 Pearson Correlation 0.633974049 ValidSig. (2-tailed) 7.70979E-07N 50

Item 57 Pearson Correlation 0.297056722 ValidSig. (2-tailed) 0.036177531N 50

Item 58 Pearson Correlation 0.450882822 ValidSig. (2-tailed) 0.001016026N 50

Item 59 Pearson Correlation 0.524959412 ValidSig. (2-tailed) 9.08195E-05N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 60 Pearson Correlation 0.401214962 Valid

Sig. (2-tailed) 0.003881132N 50

Item 61 Pearson Correlation 0.390305333 ValidSig. (2-tailed) 0.005076259N 50

Item 62 Pearson Correlation 0.401822382 ValidSig. (2-tailed) 0.003822554N 50

Item 63 Pearson Correlation 0.363924763 ValidSig. (2-tailed) 0.009376683N 50

Item 64 Pearson Correlation 0.298955778 ValidSig. (2-tailed) 0.034947607N 50

Item 65 Pearson Correlation 0.581421165 ValidSig. (2-tailed) 9.5217E-06N 50

Item 66 Pearson Correlation 0.180551493 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.209572221N 50

Item 67 Pearson Correlation 0.326157038 ValidSig. (2-tailed) 0.020802245N 50

Item 68 Pearson Correlation 0.541547074 ValidSig. (2-tailed) 4.88119E-05N 50

Item 69 Pearson Correlation 0.388763049 ValidSig. (2-tailed) 0.005268871N 50

Item 70 Pearson Correlation 0.497960595 ValidSig. (2-tailed) 0.000233495N 50

Item 71 Pearson Correlation 0.445160728 ValidSig. (2-tailed) 0.001198092N 50

Item 72 Pearson Correlation 0.510722907 ValidSig. (2-tailed) 0.000150903N 50

Item 73 Pearson Correlation 0.391050517 ValidSig. (2-tailed) 0.004985424N 50

Item 74 Pearson Correlation 0.520125193 ValidSig. (2-tailed) 0.000108183N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanItem 75 Pearson Correlation 0.321637717 Valid

Sig. (2-tailed) 0.022744878N 50

Item 76 Pearson Correlation 0.26945069 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.058454067N 50

Item 77 Pearson Correlation 0.410904646 ValidSig. (2-tailed) 0.003034885N 50

Item 78 Pearson Correlation 0.389090384 ValidSig. (2-tailed) 0.005227465N 50

Item 79 Pearson Correlation 0.563756892 ValidSig. (2-tailed) 2.01597E-05N 50

Item 80 Pearson Correlation 0.372166414 ValidSig. (2-tailed) 0.007781598N 50

Item 81 Pearson Correlation 0.35992578 ValidSig. (2-tailed) 0.010247458N 50

Item 82 Pearson Correlation 0.407034423 ValidSig. (2-tailed) 0.003351051N 50

Item 83 Pearson Correlation 0.641838366 ValidSig. (2-tailed) 5.07939E-07N 50

Item 84 Pearson Correlation 0.101408546 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.483465489N 50

Item 85 Pearson Correlation 0.602719751 ValidSig. (2-tailed) 3.62855E-06N 50

Item 86 Pearson Correlation 0.408349769 ValidSig. (2-tailed) 0.003240485N 50

Item 87 Pearson Correlation -0.019031525 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.895631915N 50

Item 88 Pearson Correlation 0.482450728 ValidSig. (2-tailed) 0.000388038N 50

Item 89 Pearson Correlation 0.282789878 ValidSig. (2-tailed) 0.046604995N 50

Item 90 Pearson Correlation 0.152526729 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.290306084N 50

Item 91 Pearson Correlation 0.186772591 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.19403293N 50

Item 92 Pearson Correlation 0.317094304 ValidSig. (2-tailed) 0.024849494N 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

201

 

Lampiran 3

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (S P L I T)

Reliability Coefficients 92 items

Correlation between forms = .8920 Equal-length Spearman-Brown = .9429

Guttman Split-half = .9400 Unequal-length Spearman-Brown = .9429

Alpha for part 1 = .8876 Alpha for part 2 = .8554

46 items in part 1 46 items in part 2

Rumus Spearman-Brown

ttr = gg

gg

rxr+1

2 =

8920.018920.02

+x =

892.1784.1 = 0.9429

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung Keputusan1 Pearson Correlation 0.426998004 Valid

Sig. (2-tailed) 0.001984691N 50

2 Pearson Correlation 0.371440578 ValidSig. (2-tailed) 0.007911931N 50

3 Pearson Correlation 0.40450261 ValidSig. (2-tailed) 0.003573268N 50

4 Pearson Correlation -0.305754755 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.030824214N 50

5 Pearson Correlation 0.26945069 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.058454067N 50

6 Pearson Correlation 0.462843524 ValidSig. (2-tailed) 0.0007132N 50

7 Pearson Correlation 0.394505679 ValidSig. (2-tailed) 0.004582591N 50

8 Pearson Correlation 0.353920897 ValidSig. (2-tailed) 0.011685612N 50

9 Pearson Correlation 0.583911202 ValidSig. (2-tailed) 8.53599E-06N 50

10 Pearson Correlation 0.432054377 ValidSig. (2-tailed) 0.001729297N 50

11 Pearson Correlation 0.605939034 ValidSig. (2-tailed) 3.11709E-06N 50

12 Pearson Correlation 0.425899656 ValidSig. (2-tailed) 0.002044409N 50

13 Pearson Correlation 0.238061371 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.095952308N 50

14 Pearson Correlation 0.444024349 ValidSig. (2-tailed) 0.001237542N 50

15 Pearson Correlation 0.573333198 ValidSig. (2-tailed) 1.34962E-05N 50

16 Pearson Correlation 0.195777202 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.173018973N 50

17 Pearson Correlation 0.384080274 ValidSig. (2-tailed) 0.005893396N 50

18 Pearson Correlation 0.613852619 ValidSig. (2-tailed) 2.13023E-06N 50

19 Pearson Correlation 0.467342165 ValidSig. (2-tailed) 0.000622225N 50

20 Pearson Correlation 0.180234344 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.210387123N 50

HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS ITEM PERASPEKKUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL

Aspek Mengenali Emosi Diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung KeputusanPearson Correlation 0.461411442 ValidSig. (2-tailed) 0.000744574N 50Pearson Correlation 0.393881585 ValidSig. (2-tailed) 0.004653167N 50

23 Pearson Correlation 0.459145197 ValidSig. (2-tailed) 0.000796765N 50

24 Pearson Correlation 0.6048729 ValidSig. (2-tailed) 3.27855E-06N 50

25 Pearson Correlation 0.563789938 ValidSig. (2-tailed) 2.01322E-05N 50

26 Pearson Correlation -0.446071998 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.001167274N 50

27 Pearson Correlation 0.433384401 ValidSig. (2-tailed) 0.001667176N 50

28 Pearson Correlation 0.265323311 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.062575409N 50

29 Pearson Correlation 0.581456445 ValidSig. (2-tailed) 9.50703E-06N 50

30 Pearson Correlation 0.307298271Sig. (2-tailed) 0.029946761 ValidN 50

31 Pearson Correlation 0.313244782 ValidSig. (2-tailed) 0.026758244N 50

32 Pearson Correlation 0.257329136 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.071217961N 50

33 Pearson Correlation 0.592097662 ValidSig. (2-tailed) 5.92138E-06N 50

34 Pearson Correlation 0.380019335 ValidSig. (2-tailed) 0.006486328N 50

35 Pearson Correlation 0.541180631 ValidSig. (2-tailed) 4.95035E-05N 50

36 Pearson Correlation 0.346681804 ValidSig. (2-tailed) 0.013646806N 50

37 Pearson Correlation 0.202112387 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.15925626N 50

38 Pearson Correlation 0.481330289 ValidSig. (2-tailed) 0.000402169N 50

Aspek Mengelola Emosi

21

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung Keputusan39 Pearson Correlation 0.572364412 Valid

Sig. (2-tailed) 1.40634E-05N 50

40 Pearson Correlation 0.290361773 ValidSig. (2-tailed) 0.040801763N 50

41 Pearson Correlation 0.313040083 ValidSig. (2-tailed) 0.026863082N 50

42 Pearson Correlation 0.541227058 ValidSig. (2-tailed) 4.94154E-05N 50

43 Pearson Correlation 0.125464395 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.385303481N 50

44 Pearson Correlation 0.620920132 ValidSig. (2-tailed) 1.50286E-06N 50

45 Pearson Correlation 0.418866401 ValidSig. (2-tailed) 0.002466089N 50

46 Pearson Correlation 0.420130861 ValidSig. (2-tailed) 0.002385031N 50

47 Pearson Correlation 0.540869015 ValidSig. (2-tailed) 5.00988E-05N 50

48 Pearson Correlation 0.365954569 ValidSig. (2-tailed) 0.008959689N 50

49 Pearson Correlation 0.409435997 ValidSig. (2-tailed) 0.003151617N 50

50 Pearson Correlation 0.389090062 ValidSig. (2-tailed) 0.005227506N 50

51 Pearson Correlation 0.328507563 ValidSig. (2-tailed) 0.820831448N 50

52 Pearson Correlation 0.370184246 ValidSig. (2-tailed) 0.008141995N 50

53 Pearson Correlation 0.221838597 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.121544496N 50

54 Pearson Correlation 0.469763299 ValidSig. (2-tailed) 0.000577718N 50

55 Pearson Correlation 0.268407414 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.059474603N 50

56 Pearson Correlation 0.633974049 ValidSig. (2-tailed) 7.70979E-07N 50

57 Pearson Correlation 0.297056722 ValidSig. (2-tailed) 0.036177531N 50

58 Pearson Correlation 0.450882822 ValidSig. (2-tailed) 0.001016026N 50

Aspek Memotivasi Diri Sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung Keputusan77 Pearson Correlation 0.410904646 Valid

Sig. (2-tailed) 0.003034885N 50

78 Pearson Correlation 0.389090384 ValidSig. (2-tailed) 0.005227465N 50

79 Pearson Correlation 0.563756892 ValidSig. (2-tailed) 2.01597E-05N 50

80 Pearson Correlation 0.372166414 ValidSig. (2-tailed) 0.007781598N 50

81 Pearson Correlation 0.35992578 ValidSig. (2-tailed) 0.010247458N 50

82 Pearson Correlation 0.407034423 ValidSig. (2-tailed) 0.003351051N 50

83 Pearson Correlation 0.641838366 ValidSig. (2-tailed) 5.07939E-07N 50

84 Pearson Correlation 0.101408546 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.483465489N 50

85 Pearson Correlation 0.602719751 ValidSig. (2-tailed) 3.62855E-06N 50

86 Pearson Correlation 0.408349769 ValidSig. (2-tailed) 0.003240485N 50

87 Pearson Correlation -0.019031525 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.895631915N 50

88 Pearson Correlation 0.482450728 ValidSig. (2-tailed) 0.000388038N 50

89 Pearson Correlation 0.282789878 ValidSig. (2-tailed) 0.046604995N 50

90 Pearson Correlation 0.152526729 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.290306084N 50

91 Pearson Correlation 0.186772591 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.19403293N 50

92 Pearson Correlation 0.317094304 ValidSig. (2-tailed) 0.024849494N 50

Aspek Mengenali Emosi Orang Lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No. Item Parameter Uji Hasil hitung Keputusan59 Pearson Correlation 0.524959412 Valid

Sig. (2-tailed) 9.08195E-05N 50

60 Pearson Correlation 0.401214962 ValidSig. (2-tailed) 0.003881132N 50

61 Pearson Correlation 0.390305333 ValidSig. (2-tailed) 0.005076259N 50

62 Pearson Correlation 0.401822382 ValidSig. (2-tailed) 0.003822554N 50

63 Pearson Correlation 0.363924763 ValidSig. (2-tailed) 0.009376683N 50

64 Pearson Correlation 0.298955778 ValidSig. (2-tailed) 0.034947607N 50

65 Pearson Correlation 0.581421165 ValidSig. (2-tailed) 9.5217E-06N 50

66 Pearson Correlation 0.180551493 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.209572221N 50

67 Pearson Correlation 0.326157038 ValidSig. (2-tailed) 0.020802245N 50

68 Pearson Correlation 0.541547074 ValidSig. (2-tailed) 4.88119E-05N 50

69 Pearson Correlation 0.388763049 ValidSig. (2-tailed) 0.005268871N 50

70 Pearson Correlation 0.497960595 ValidSig. (2-tailed) 0.000233495N 50

71 Pearson Correlation 0.445160728 ValidSig. (2-tailed) 0.001198092N 50

72 Pearson Correlation 0.510722907 ValidSig. (2-tailed) 0.000150903N 50

73 Pearson Correlation 0.391050517 ValidSig. (2-tailed) 0.004985424N 50

74 Pearson Correlation 0.520125193 ValidSig. (2-tailed) 0.000108183N 50

75 Pearson Correlation 0.321637717 ValidSig. (2-tailed) 0.022744878N 50

76 Pearson Correlation 0.26945069 Tidak ValidSig. (2-tailed) 0.058454067N 50

Aspek Membina Hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 12 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 23 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 24 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 25 1 3 3 4 3 4 1 4 1 1 1 2 3 4 1 4 1 46 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 27 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 28 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 29 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 210 2 3 1 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 211 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 1 3 412 2 1 2 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 1 1 1 2 413 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 114 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 315 3 3 4 4 2 3 4 2 4 1 2 3 3 3 4 4 4 416 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 4 1 3 1 4 1 2 317 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 218 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 219 2 2 2 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 1 2 3 220 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 2 3 4 4 1 1 4 2 3 4 3 4 4 2 3 1 2 122 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 1 2 4 4 223 2 3 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 4 3 2 4 4 324 2 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 1 3 4 3 2 1 225 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 126 2 3 1 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 427 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 428 2 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 329 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 4 2 2 4 2 330 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 3 231 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 2 332 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 233 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 334 2 2 2 2 3 2 2 3 4 1 2 2 3 3 2 3 2 235 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 336 2 3 2 4 1 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 1 2 437 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 4 2 4 438 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 239 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 4 3 3 240 2 3 2 2 3 4 4 3 3 1 2 2 3 4 3 4 4 241 2 2 2 2 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 3 3 342 2 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 4 2 443 4 3 3 2 2 3 3 2 4 1 4 3 3 2 3 1 2 444 2 4 3 3 1 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 445 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 346 3 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 147 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 348 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 349 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 1 4 3 450 4 2 4 1 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4

Jml 134 137 145 152 151 155 152 154 155 142 153 145 162 149 141 138 138 134

SKOR KECERDASAN EMOSIONAL Lampiran 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

NO 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 371 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 32 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 1 43 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 24 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 35 1 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 2 4 36 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 1 4 4 3 4 47 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 38 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 39 4 1 2 4 4 4 1 3 3 2 4 3 2 3 3 4 3 3 3

10 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 3 1 3 411 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 412 4 2 4 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 2 1 3 2 2 313 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 314 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 315 3 3 3 3 1 4 1 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 316 2 3 4 4 1 4 2 4 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 317 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 2 318 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 319 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 2 3 3 4 120 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 321 1 4 1 4 3 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 3 4 2 322 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 323 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 424 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 325 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 226 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 2 127 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 328 4 2 3 2 3 4 1 3 4 4 4 1 3 4 2 1 3 3 329 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 230 3 3 4 2 2 3 1 3 4 4 2 3 1 3 2 4 1 3 331 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 1 132 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 1 433 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 2 4 334 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 4 4 1 3 435 4 3 2 4 4 1 3 1 4 2 3 4 4 3 2 2 4 3 436 3 2 2 2 3 3 4 4 2 4 1 2 1 3 4 2 1 4 237 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 438 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 1 2 2 3 1 339 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 340 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 1 3 3 4 1 3 2 241 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 2 1 4 4 1 3 142 1 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 2 2 3 343 2 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 2 4 244 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 4 345 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 446 4 1 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 347 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 4 348 4 2 2 3 2 4 3 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 449 4 2 3 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 350 3 3 4 2 2 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3

Jml 154 140 145 139 137 163 141 144 156 163 171 154 145 129 154 151 136 141 147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

NO 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 591 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 32 3 2 3 4 2 2 4 2 1 2 3 4 3 3 3 3 2 3 33 3 2 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 34 4 4 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 25 4 1 2 2 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 16 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 47 2 2 3 3 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 3 1 48 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 49 4 4 1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3

10 4 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 1 4 211 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 1 4 4 312 1 3 3 3 2 3 1 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 313 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 214 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 215 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 416 4 1 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 4 217 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 318 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 319 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 320 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 321 4 3 1 3 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 1 3 122 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 4 423 1 2 2 1 3 1 3 3 4 3 4 4 2 4 2 3 1 1 424 4 4 3 4 4 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 225 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 326 4 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 1 427 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 328 2 4 3 2 4 3 1 2 1 1 3 4 3 1 2 2 2 2 429 2 1 2 4 3 3 1 3 1 2 2 3 2 3 3 2 3 4 230 4 3 3 2 4 3 1 3 1 1 3 4 3 2 2 2 2 2 431 1 1 4 1 2 3 1 2 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 432 2 3 4 4 4 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 233 3 4 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 2 4 3 234 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 3 235 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 136 4 2 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 3 4 2 2 1 2 437 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 3 338 3 2 3 3 3 3 1 2 4 4 3 4 2 4 4 2 1 4 339 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2 340 1 3 4 3 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 4 4 2 4 341 3 2 3 2 3 2 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 2 2 242 3 4 1 3 4 3 3 4 2 1 4 3 4 4 2 4 3 2 443 3 2 2 4 4 1 2 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 2 444 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 345 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 346 2 2 2 4 2 3 3 2 1 4 4 4 3 3 4 4 3 4 347 3 2 2 3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 4 2 3 3 248 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 249 2 2 1 2 4 3 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 250 3 2 3 2 4 2 3 4 3 4 1 3 4 3 4 3 2 3 2

Jml 149 137 143 152 154 137 139 133 126 141 149 164 148 147 149 142 130 147 142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

NO 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jumlah % Kategori1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 193 67,86 Cukup2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 4 205 71,07 Cukup3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 235 80,71 Tinggi4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 235 79,64 Cukup5 3 4 1 4 2 3 3 3 3 1 3 196 64,64 Rendah6 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 264 87,85 Tinggi7 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 251 82,14 Tinggi8 1 2 2 4 1 4 4 1 4 3 4 248 80 Tinggi9 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 246 78,21 Cukup10 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 252 79,28 Cukup11 4 4 3 4 3 3 4 2 3 1 1 261 81,43 Tinggi12 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 217 64,64 Rendah13 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 229 67,86 Cukup14 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 224 65 Cukup15 4 3 4 3 2 3 2 3 1 4 4 253 74,28 Cukup16 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 261 76,07 Cukup17 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 268 77,5 Cukup18 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 269 76,78 Cukup19 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 281 80 Tinggi20 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 276 77,14 Cukup21 4 3 4 2 1 2 3 4 3 1 4 254 68,21 Cukup22 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 4 277 75,36 Cukup23 4 1 3 2 2 3 3 3 2 2 1 263 69,28 Cukup24 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 296 80 Tinggi25 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 294 78,21 Cukup26 4 4 3 2 1 4 3 3 3 4 2 283 73,21 Cukup27 4 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 290 74,64 Cukup28 4 3 3 1 4 3 3 3 4 1 3 274 67,86 Cukup29 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 268 64,64 Rendah30 4 3 3 1 4 1 4 2 3 1 4 286 70 Cukup31 3 2 2 3 4 2 1 4 4 4 4 294 71,78 Cukup32 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 298 72,14 Cukup33 4 1 3 2 3 3 3 2 2 3 4 311 75,71 Cukup34 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 280 63,57 Rendah35 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 324 78,21 Cukup36 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 300 68,57 Cukup37 1 1 3 2 2 3 2 4 2 3 4 314 72,5 Cukup38 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 290 62,85 Rendah39 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 315 70,71 Cukup40 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 4 321 71,78 Cukup41 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 302 63,93 Rendah42 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 338 75,71 Cukup43 4 3 2 4 4 4 1 4 4 2 3 336 73,92 Cukup44 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 354 79,28 Cukup45 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 363 81.42 Tinggi46 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 341 72,5 Cukup47 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 326 66,01 Cukup48 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 352 74,28 Cukup49 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 341 69,28 Cukup50 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 352 72,14 Cukup

Jml 157 154 149 156 139 146 149 150 143 138 170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML % Kategori1 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 42 70 cukup

2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 43 71,67 cukup

3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 48 80 Tinggi

4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 49 81,67 Tinggi

5 1 3 3 4 3 4 1 4 1 1 1 2 3 4 1 36 60 Rendah

6 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 55 91,67 Sangat Tinggi

7 2 3 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 48 80 Tinggi

8 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 52 86,67 Tinggi

9 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 51 85 Tinggi

10 2 3 1 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 3 45 75 cukup

11 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 2 47 78,33 cukup

12 2 1 2 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 1 1 36 60 Rendah

13 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 43 71,67 cukup

14 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 38 63,33 Rendah

15 3 3 4 4 2 3 4 2 4 1 2 3 3 3 4 45 75 cukup

16 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 4 1 3 1 4 45 75 cukup

17 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 46 76,67 cukup

18 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 47 78,33 cukup

19 2 2 2 4 4 4 0 3 4 4 3 3 4 4 1 44 73,33 cukup

20 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 47 78,33 cukup

21 2 3 4 4 1 1 4 2 3 4 4 4 4 2 3 45 75 cukup

22 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 2 3 1 2 42 70 cukup

SKOR KECERDASAN EMOSIONAL SUSTER-SUSTER PUTERI REINHA ROSARI LARANTUKA TAHUN 2010

Aspek 1 MENGENALI EMOSI DIRI

No

Kepercayaan Diri Penilaian diriKesadaran diri KETERANGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML % Kategori23 2 3 4 4 4 2 3 1 1 4 4 4 4 3 2 43 71,67 cukup24 2 3 3 4 4 4 1 4 3 4 4 1 3 4 3 47 78,33 cukup25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 3 48 80 Tinggi26 2 3 1 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 41 68,33 cukup27 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 50 83,33 cukup28 2 3 1 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 42 70 cukup29 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 4 2 2 40 66,67 cukup30 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 50 83,33 cukup31 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 47 78,33 cukup32 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 49 81,67 cukup33 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 49 81,67 Cukup34 2 2 2 2 3 2 2 3 4 1 2 2 3 3 2 35 58,33 Rendah35 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 52 86,67 cukup36 2 3 2 4 1 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 40 66,67 cukup37 3 3 4 4 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 4 47 78,33 cukup38 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 34 56,67 Rendah39 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 4 44 73,33 cukup40 2 3 2 2 3 4 4 3 3 1 2 2 3 4 3 41 68,33 cukup41 2 2 2 2 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 35 58,33 Rendah42 2 4 2 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 44 78,67 cukup43 4 3 3 2 2 3 3 2 4 1 4 3 3 2 3 42 70 Cukup44 2 4 3 3 1 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 45 75 cukup45 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 48 80 Tinggi46 3 2 1 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 36 60 Rendah47 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 41 68,33 Cukup48 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 45 75 cukup49 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 49 81,67 Tinggi50 4 2 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 49 81,67 Tinggi

Kesadaran diri Kepercayaan Diri Penilaian diri KETERANGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jml % Kategori1 2 3 1 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 36 64,29 Rendah2 2 2 2 4 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 38 67,86 Cukup3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 43 76,79 Cukup4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 49 87,5 Tinggi5 4 1 4 1 2 4 1 3 3 3 3 3 3 3 38 67,86 Cukup6 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 36 81 87,5 Tinggi7 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 47 83,93 Tinggi8 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 46 82,14 Tinggi9 2 2 2 4 1 2 4 4 4 1 3 3 2 4 38 67,86 Cukup10 4 4 2 4 2 2 4 2 4 3 4 3 3 4 45 80,36 Tinggi11 1 3 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 47 83,93 Tinggi12 1 2 4 4 2 4 2 3 4 2 2 3 2 4 39 68,64 Cukup13 2 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 35 62,5 Rendah14 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 37 66,07 Cukup15 4 4 4 3 3 3 3 1 4 1 3 4 4 4 45 80,36 Tinggi16 1 2 3 2 3 4 4 1 4 2 4 4 4 4 42 75 Cukup17 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 45 80,36 Tinggi18 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 40 71,43 Cukup19 2 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 45 80,36 Tinggi20 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 43 76.79 Cukup21 1 2 1 1 4 1 4 3 3 4 4 4 4 3 39 69,64 Cukup22 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 44 78,57 Cukup23 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 4 46 82,14 Tinggi

Mengendalikan emosi sendiri Dapat dipercaya Keterangan

No

Apsek 2 Mengelola emosi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jml % Kategori24 2 1 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 39 69,64 Cukup25 3 2 1 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 40 71,43 Cukup26 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 46 82,14 Tinggi27 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 44 78,57 Cukup28 2 3 3 4 2 3 2 3 4 1 3 4 4 4 42 75 Cukup29 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 36 64,29 Rendah30 4 3 2 3 3 4 2 2 3 1 3 4 4 2 40 71,43 Cukup31 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 39 69,64 Cukup32 3 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 38 67,86 Cukup33 2 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 4 43 76,79 Cukup34 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 4 36 64,29 Rendah35 2 4 3 4 3 2 4 4 1 3 1 4 2 3 40 71,43 Cukup36 1 2 4 3 2 2 2 3 3 4 4 2 4 1 37 66,07 Cukup37 2 4 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 40 71,43 Cukup38 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 4 36 64,29 Rendah39 3 3 2 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 41 73,21 Cukup40 4 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 42 75 Cukup41 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 2 4 4 39 69,64 Cukup42 4 2 4 1 4 4 3 2 4 4 3 4 3 2 44 78,57 Cukup43 1 2 4 2 3 2 3 2 4 4 3 4 4 2 40 71,43 Cukup44 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 45 80,36 Cukup45 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 45 80,36 Cukup46 2 2 1 4 1 3 3 3 2 2 3 4 3 3 36 64,29 Rendah47 2 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 34 60,71 Rendah48 4 3 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 2 4 41 73,21 Cukup49 4 3 4 4 2 3 2 2 4 3 2 3 4 4 44 78,55 Cukup50 2 3 4 3 3 4 2 2 4 3 3 2 4 3 42 75 Cukup

Mengendalikan emosi sendiri Dapat dipercaya Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Jml % Kategori1 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 41 68,33 Cukup2 3 3 3 4 3 3 1 4 3 3 4 3 2 3 4 46 76,67 Cukup3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 49 81,67 Tinggi4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 52 86,67 Tinggi5 3 1 1 2 3 2 4 3 3 4 3 4 1 2 2 38 63,33 Rendah6 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54 90 Sangat Tinggi7 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 47 79 Cukup8 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 53 88,33 Tinggi9 3 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 1 4 48 80 Tinggi10 2 4 2 3 3 1 3 4 2 4 3 4 4 3 2 44 73,33 Cukup11 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 54 90 Sangat Tinggi12 4 4 2 1 3 2 2 3 3 2 4 1 3 3 3 40 66,67 Cukup13 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 41 68,33 Cukup14 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 40 66,67 Cukup15 4 3 2 4 4 3 2 3 1 3 1 3 4 3 3 43 71,67 Cukup16 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 47 79 Cukup17 4 3 4 2 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 3 47 79 Cukup18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 45 75 Cukup19 3 4 3 2 3 3 4 1 1 3 4 4 3 4 4 46 76,67 Cukup20 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 48 80 Tinggi21 3 1 4 4 3 4 2 4 4 4 1 4 4 1 3 46 76,67 Cukup22 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 49 81,67 Tinggi23 4 2 3 4 4 3 3 4 3 0 1 1 2 2 1 37 61,67 Cukup24 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 54 90 Sangat Tinggi25 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 4 46 76,67 Cukup

Aspek 3 Memotivasi diri sendiri

Dorongan berprestasi Memiliki komitmen Memiliki inisiatif Optimis Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Jml % Kategori26 4 4 2 4 1 4 2 1 3 4 4 4 4 3 4 48 80 Tinggi27 3 2 1 3 3 2 1 3 3 1 3 4 3 4 3 39 65 Cukup28 1 3 4 2 1 3 3 3 1 4 3 2 4 3 2 39 65 Cukup29 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 2 4 37 61,67 Rendah30 3 1 3 2 4 1 3 3 2 1 4 4 3 3 2 39 65 Cukup31 4 3 3 4 4 4 1 1 1 4 1 1 1 4 1 37 61,67 Rendah32 4 2 2 4 3 2 1 4 4 3 2 2 3 4 4 44 73,33 Cukup33 4 3 2 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 2 46 76,67 Cukup34 4 2 2 4 4 1 3 4 4 1 1 3 2 3 3 41 68,33 Cukup35 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 47 79 Cukup36 2 1 3 4 2 1 4 2 4 3 2 4 2 3 4 41 68,33 Cukup37 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 4 2 3 4 3 43 71,67 Cukup38 3 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 37 61,67 Rendah39 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 41 68,33 Cukup40 0 3 3 4 1 3 2 2 4 3 4 1 3 4 3 40 66,67 Cukup41 3 2 1 4 4 1 3 1 1 4 3 3 2 3 2 37 61,67 Rendah42 4 3 4 3 2 2 3 3 2 2 4 3 4 1 3 43 71,67 Cukup43 2 4 3 4 3 2 4 2 4 4 2 3 2 2 4 45 75 Cukup44 3 4 4 3 1 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 50 81,33 Cukup45 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 45 75 Cukup46 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 4 47 78,33 Cukup47 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 42 70 Cukup48 2 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 1 3 2 3 42 70 Cukup49 2 3 2 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 1 2 35 58 Rendah50 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 41 68,33 Cukup

Dorongan berprestasi Memiliki komitmen Memiliki inisiatif Optimis Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Jml % Kategori1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 29 65,90 Cukup2 2 2 4 2 1 2 3 4 3 3 3 29 65,90 Cukup3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 4 36 81,82 Tinggi4 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 3 28 63,64 Rendah5 1 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 27 61,37 Rendah6 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 30 68,18 Cukup7 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 38 86,36 Tinggi8 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 31 72,73 Cukup9 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 34 72,27 Cukup10 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 38 86,18 Tinggi11 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 3 37 84,09 Tinggi12 2 3 1 4 3 2 2 3 3 2 3 28 63,64 Rendah13 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 31 70,45 Cukup14 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 28 63,64 Rendah15 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 30 68,18 Cukup16 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 29 65,90 Cukup17 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 28 63,64 Rendah18 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 36 81,82 Tinggi19 4 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 38 86,36 Tinggi20 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 72,73 Cukup21 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 27 61,36 Rendah22 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 28 63,64 Rendah23 3 1 3 3 4 3 4 4 2 4 2 33 75 Cukup24 4 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 34 77,27 Cukup25 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 37 84,09 Tinggi

Keterangan

No

Aspek 4 Mengenali emosi orang lainMampu menerima sudut

pandang orang lainMampu berempati dan pekaterhadap persaan orang lain

Mampu mendengarkanorang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jml % Kategori1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 42 70 Cukup2 3 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 4 43 71,67 Cukup3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 50 83,33 Tinggi4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 48 80 Tinggi5 3 4 4 1 3 4 1 4 2 3 3 3 3 1 3 42 70 Cukup6 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58 96,67 Sangat Tinggi7 4 3 1 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 50 83,33 Tinggi8 3 3 2 4 1 2 2 4 1 4 4 1 4 3 4 42 70 Tinggi9 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 53 88,33 Tinggi10 2 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 50 83,33 Tinggi11 1 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 0 1 43 71,67 Cukup12 3 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 39 65 Cukup13 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 40 66,67 Cukup14 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 39 65 Cukup15 4 2 2 4 4 3 4 3 2 3 2 3 1 4 4 45 75 Cukup16 3 2 4 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 50 83,33 Tinggi17 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 51 85 Tinggi18 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 49 81,67 Tinggi19 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 51 85 Tinggi20 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 46 76,67 Cukup21 3 1 3 1 4 4 4 2 1 2 4 4 3 1 4 41 68,33 Cukup22 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 4 48 80 Tinggi23 3 1 1 4 4 1 3 4 2 3 3 3 2 2 1 37 58,33 Rendah24 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 50 83,33 Tinggi25 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 48 80 Tinggi

timbul dalam hubungan dengan orang lain

Aspek 5 Membina hubungan

KeteranganMampu bekerja sama Mampu berkomunikasiMampu menyelesaikan persoalan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

No 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jml % Kategori26 2 1 1 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 4 2 41 68,33 Cukup27 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 43 71,67 Cukup28 2 2 2 4 4 3 3 1 4 3 3 3 4 1 3 42 70 Cukup29 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 42 70 Cukup30 2 2 2 4 4 3 3 1 4 1 4 2 3 1 4 40 66,67 Cukup31 3 4 4 4 3 2 2 3 4 2 1 4 4 4 4 48 80 Tinggi32 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 4 43 71,67 Cukup33 2 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 2 2 3 4 41 68,33 Cukup34 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 35 58,33 Rendah35 4 4 3 1 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 47 78,33 Cukup36 2 1 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 40 66,67 Cukup37 3 2 3 3 1 1 3 2 2 3 2 4 2 3 4 38 63,33 Rendah38 2 1 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 35 58,33 Rendah39 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 41 68,33 Cukup40 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 2 2 4 44 73,33 Cukup41 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 41 68,33 Cukup42 4 3 2 4 4 2 4 3 2 3 4 2 4 3 3 47 78,33 Cukup43 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 2 3 48 80 Tinggi44 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 47 78,33 Cukup45 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 54 90 Sangat Tinggi46 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 51 85 Tinggi47 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 3 39 65 Cukup48 4 2 2 2 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 3 47 78,33 Cukup49 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 37 61,67 Rendah50 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 40 66,67 Cukup

Mampu menyelesaikan persoalan yang Mampu bekerja sama Mampu berkomunikasi Keterangan

timbul dalam hubungan dengan orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Jml % Kategori26 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 29 65,90 Cukup27 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 33 75 Cukup28 4 3 1 2 1 1 3 4 3 1 2 25 56,82 Rendah29 3 3 1 3 1 2 2 3 2 3 3 26 59,09 Rendah30 4 3 1 3 1 1 3 4 3 2 2 27 61,36 Rendah31 2 3 1 2 2 1 3 4 4 4 4 30 68,18 Cukup32 4 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 28 63,64 Rendah33 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 2 33 75 Cukup34 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 31 70,45 Cukup35 3 4 2 3 2 3 4 3 4 2 3 33 75 Cukup36 4 3 2 2 4 2 4 4 3 4 2 34 77,27 Cukup37 4 3 4 4 2 3 4 4 2 2 3 35 79,54 Cukup38 3 3 1 2 4 4 3 4 2 4 4 34 72,27 Cukup39 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 31 70,45 Cukup40 2 4 2 2 4 4 3 4 2 3 4 34 72,27 Cukup41 3 2 2 2 3 4 1 3 2 3 2 27 61,36 Rendah42 4 3 3 4 2 1 4 3 4 4 2 34 72,27 Cukup43 4 1 2 2 4 2 4 4 3 4 2 32 72,73 Cukup44 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 35 79,54 Cukup45 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 36 81,82 Tinggi46 2 3 3 2 1 4 4 4 3 3 4 33 75 Cukup47 2 2 3 3 3 1 3 3 2 3 4 29 65,90 Cukup48 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 35 79,54 Cukup49 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 37 84,09 Tinggi50 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 4 38 86,36 Tinggi

No

Mampu menerima sudut Mampu berempati dan peka Mampu mendengarkanKeterangan

pandang orang lain terhadap persaan orang lain orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

221

 

Lampiran 5

Daftar Nama Anggota Konseling Kelompok.

1. Sr. Mikalista

2. Sr Blansita

3. Sr. Isabela

4. Sr. Leonardine

5. Sr. Afra

6. Sr. Amandine

7. Sr. Stefarista

8. Sr. Zarina

9. Sr. Benita

10. Sr. Yudita

11. Sr. Donatila

12. Sr. Raymunda

13. Sr. Konstantine

14. Sr. Ines

15. Sr. Jeanne d’Arc

16. Sr. Leonita

17. Sr. Willbrord

18. Sr. Marlena

19. Sr. Silvestra

20. Sr. Alexandra

21. Sr. Eugenia

22. Sr. Agusta

23. Sr. Yovina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: KECERDASAN EMOSIONAL HIDUP BERKOMUNITAS PARA … · kuesioner yang disusun oleh penulis sendiri dengan mengambil inspirasi dari buku ... memiliki kemampuan mengenali emosi diri: sangat

222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI