kecelakaan anak

8
A. Pentingnya Anticipatory Guidance B. Manfaat Anticipatory Guidance C. Faktor Penyebab Kecelakaan 1. Faktor internal : a. Usia dan tingkat perkembangan anak Seiring dengan pertumbuhan anak banyak keahlian-keahlian baru yang di kemampuan untuk meraih dan memegang sesuatu, kemampuan berguling dan merangka menuju ke perabot rumah, berjalan, dll. b. Jenis kelamin Anak laki-laki lebih rawan terhadap keelakaan daripada perempuan, mungkin ha disebabkan karena anak laki-laki lebih akti! dan berani mengambil resiko dari perempuan. . "eadaan psikologis anak "eelakaan pada anak kebanyakan terjadi dikarenakan anak dalam kondisi kelela lapar, tidak enak badan atau !rustasi ketika mereka dalam keadaan stress. #. $ksternal a. %ingkungan %ingkungan merupakan !aktor penyebab keelakaan tersering. &edera pada anak d terjadi dimana saja dan kapan saja. Sampai umur empat tahun anak belum memili kemampuan mendeteksi bahaya. b. "eadaan psikologis orang yang mengasuh "eelakaan pada anak dikarenakan ibu yang sedang hamil, pada harimenjelang menstruasi atau ketika mereka sedang apek. . "eadaan soial Anak dari keluarga besar dengan perumahan buruk dan yang diawasi oleh anak ya sedikit besar berada dalam bahaya besar. D. Jenis Kecelakaan Jenis keelakaan yang terjadi sering kali berhubungan langsung dengan usia anak dan perkembangannya. Taap!"sia Ke#a#puan Perke#bangan $esiko Cedera 1. 'ayi lahir sampai 1 tahun ()n!ant* 'ertambahnya mobilitas +eningkatnyakoordinasi mata- tangan dan re!le menggenggam olunter 'erguling Aspirasi enggelam Jatuh "eraunan %uka bakar

description

sj

Transcript of kecelakaan anak

A. Pentingnya Anticipatory GuidanceB. Manfaat Anticipatory GuidanceC. Faktor Penyebab Kecelakaan1. Faktor internal : a. Usia dan tingkat perkembangan anak Seiring dengan pertumbuhan anak banyak keahlian-keahlian baru yang dimilikinya, kemampuan untuk meraih dan memegang sesuatu, kemampuan berguling dan merangkak menuju ke perabot rumah, berjalan, dll.b. Jenis kelaminAnak laki-laki lebih rawan terhadap kecelakaan daripada perempuan, mungkin hal ini disebabkan karena anak laki-laki lebih aktif dan berani mengambil resiko daripada anak perempuan.c. Keadaan psikologis anakKecelakaan pada anak kebanyakan terjadi dikarenakan anak dalam kondisi kelelahan, lapar, tidak enak badan atau frustasi ketika mereka dalam keadaan stress.2. Eksternala. Lingkungan Lingkungan merupakan faktor penyebab kecelakaan tersering. Cedera pada anak dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Sampai umur empat tahun anak belum memiliki kemampuan mendeteksi bahaya.b. Keadaan psikologis orang yang mengasuhKecelakaan pada anak dikarenakan ibu yang sedang hamil, pada hari menjelang menstruasi atau ketika mereka sedang capek.c. Keadaan socialAnak dari keluarga besar dengan perumahan buruk dan yang diawasi oleh anak yang sedikit besar berada dalam bahaya besar.

D. Jenis Kecelakaan Jenis kecelakaan yang terjadi sering kali berhubungan langsung dengan usia anak dan tingkat perkembangannya.Tahap/Usia Kemampuan Perkembangan Resiko Cedera

1. Bayi lahir sampai 1 tahun (Infant)

Bertambahnya mobilitas Meningkatnya koordinasi mata-tangan dan reflex menggenggam volunter Berguling Bermain mulut sangat terlihat jelas Merangkak Menarik benda-benda Aspirasi Tenggelam Jatuh Keracunan Luka bakar Kecelakaan kendaraan bermotor Kerusakan tubuh

2. Masa usia bermain 1-3 tahun (Toddler)

Belajar jalan, berlari, memanjat Mampu membuka pintu dan gerbang Menjelajah segala sesuatu dengan mulut Memiliki rasa keinginantahuan yang besar Naik turun tangga Tidak mewaspadai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh orang asing atau orang lain Tersedak Tenggelam Luka bakar Jatuh Keracunan Kecelakaan kendaraan bermotor Kerusakan tubuh

3. Masa kanak-kanak awal 3-5 tahun (Preschool)

Tertarik dengan kecepatan dan gerakan Semakin terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang jauh dari rumah Dapat bekerja keras untuk meyempurnakan suatu keterampilan Mempunyai aktivitas motorik kasar yang bersifat waspada, tetapi bukan takut Menikmati mencoba hal-hal baru Mobilitas menjurus ke peningkatan kemandirian Kecelakaan kendaraan bermotor Tenggelam Luka bakar Keracunan cedera tubuh

E. Upaya Mencegah Kecelakaan Pada Anak1. TersedakPada usia tertentu, anak-nak selalu memasukkan apapun ke dalam mulutnya. Hati-hati bisa tersedak. Inilah beberapa hal yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah kejadian tersedak :a. Selalu tunggui setiap kali anak makan. Jangan memberikan makan sembari ia bermain, merangkak atau belajar berjalan.b. Minum air sebelum makanc. Hindari potongan daging yang besar dan bulat. d. Jika sudah selesai makan maka dudukkan anak 10 menit , untuk mengeluarkan udara dalam lambung. Jadi setelah selesai makan anaknya jangan dibiarkan tidur.e. Jika memakan buah yang ada bijinya, hilangkan biji buah terlebih dahulu.2. TenggelamSering terjadi anak tenggelam di kolam renang. Ini karena minimnya pengawasan saat si kecil bermain di dekat kolam renang. Agar anak terhindar dari bahaya tenggelam, inilah yang perlu dilakukan orang tua :a. Gunakan ember dan air yang ukurannya disesuai dengan usia anak. Jangan pernah meninggalkan anak sendirian sedetikpun di dekat bak mandi.b. Selalu buang air dalam bath up setiap kali usai menggunakannya. Bila sedang mengisi bath up, tutuplah pintu kamar mandi. Bila perlu kuncilah untuk mencegah si kecil merangkak masuk.c. Sekeliling kolam renang harus diberi pagar pengaman yang rapat dan pintu pagar menuju kolam renang harus selalu dikunci.d. Selalu awasi si kecil bila ia berada di dekat air, meski di kolam yang khusus untuknya sekalipun.e. Jangan terlalu berambisi mengajari anak berenang sejak dini di kolam renang umum. Usia yang paling disarankan adalah 3 tahun karena daya tahan tubuhnya sudah lebih kuat menghadapi parasit dan bakteri yang mungkin ada di kolam renang umum.3. KesetrumYang sering terjadi, anak kesetrum karena memasukkan benda logam ke dalam stop kontak. Bahaya kesetrum bisa dihindari dengan cara-cara berikut :a. Kita harus rajin men-cek setiap kabel-kabel listrik dan stop kontak yang ada di rumah. Bila ada kabel yang mengelupas, segera ganti dengan kabel yang baru. Gantilah stop kontak dengan model yang tertutup atau berpengaman, misal : harus diputar dulu bila hendak digunakan.b. Tutup stop kontak dengan barang-barang furnitur yang tak mudah digeser.c. Hindari peralatan listrik seperti mixar atau setrika dengan kabel menjuntai dari jangkauan anak-anak.4. TerbakarAnak memiliki kulit yang lebih tipis jika dibandingkan dengan orang dewasa. Kulit mereka lebih rentan terhadap luka bila terkena api atau tersiram sesuatu yang panas. Yang sering terjadi, ibu membuat susu dengan tetap menggendong si kecil. Bahayanya bila si kecil meronta, maka botol susu yang sudah berisi air hangat akan terguncang hingga airnya bisa menyiram si kecil. Apa yang buat kita tidak terasa panas, buat si kecil bisa menyebabkan kulit jadi merah seperti halnya tersiram air panas. Supaya resiko terbakar atau terkena air dan benda panas dapat dihindari, lakuka hal berikut :a. Selalu mengetes terlebih dahulu panasnya air yang akan digunakan untuk menyeduh susu atau untuk mandi.b. Jika anda sedang menikmati kopi atau teh, hindari sambil memegang anak.c. Jangan sambil menggendong si kecil bila sedang memasak. Sikecil bisa menarik gagang panci atau meronta-ronta yang membuat konsentrasi anda terpecah.d. Arahkan mulut teko ke dalam, untuk menghindari tertumpah ke bawah bila tersenggol.e. Jangan sambil menggendong si kecil bila sedang menyetrika.f. Simpan korek api dan pemantik api jauh dari jangkauan anak.5. JatuhSering terjadi, anak jatuh dari tempat tidurnya sendiri atau orang tuanya. Agar si kecil tidak terjatuh, orang tua seharusnya :a. Tidak membiarkan si kecil sendirian sedetikpun bila ia berada di tempat tidur, sofa atau kursi.b. Pasang pagar pengaman di tangga menuju ruang atas.c. Pasang tali pengaman di kursi makan dan peralatan lain yang dilengkapi tali pengaman. Meski hanya ditinggal membuat susu atau menerima telepon, tatap pasangkan tali pengaman ini.d. Lepaskan bumper ( bantal pengaman ) dari tempat tidurnya karena akan dipakainya untuk memanjat.e. Untuk mengantisipasi si kecil jatuh dari tempat tidur, sejak awal belilah tempat tidur yang bisa diatur ketinggiannya. Semakin besar si kecil, seharusnya semakin rendah alas ranjangnya sehingga ia tidak meloncati pagar pengaman tempat tidur karena menjadi lebih tinggi. Kuncilah selalu pagar pengaman ini.f. Jangan meletakkan bayi dan kursinya di tempat tinggi, misal di meja, di tempat yang tidak rata, atau di bangku yang tinggi. Jangan biarkan si kecil sendirian duduk dikursinya.6. KeracunanBahaya keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan obat berlebihan (overdosis) karena orang tua meletakkan obat sembarangan. Potensi keracunan lainnya menelan cairan kosmetik ibunya, cairan pembersih untuk rumah dan cairan pembasmi serangga dan bahan beracun lainnya. Untuk menghindarinya, berikut yang harus dilakukan :a. Letakkan semua barang-barang yang menimbulkan potensi keracunan seperti bahan-bahan pembersih, pewangi pakaian, pupuk dan lainnya di tempat tinggi dan tak mudah dijangkau. Bila perlu, kunci lemari khusus tersebut. Simpanlah tetap bersama pembungkusnya. Biasanya disitu tertera cara menanggulangi bila terhirup atau tertelan.b. Hal yang sama juga berlaku dalam penyimpanan kosmetik, parfum, pencuci mulut, pembersih muka dan peralatan kosmetik lainnya.c. Letakkan bumbu dapur, kecap, sirup dan minyak goreng ditempat yang terkunci pula.d. Demikian juga dengan vitamin, obat-obat bebas dan lainnya di tempat yang aman dari jangkauan anak. Seharusnya kemasan bahan yang beracun toxic product didesain sedemikian rupa agar tak bisa dibuka oleh anak.7. Cedra tubuhPerkembangan anak yang belum sempurna, masih kaku pada banyak ketrampilan, mudah didistraksi dari tugas tugas, tidak sadar tentang bahaya potensial dari orang asing atau orang lain. Cara mencegaha. Hindari memberikan objek tajam atau lancipb. Jangan membiarkan lolypop berada di mulut ketika berjalan atau berlaric. Ajarkan kewaspadaan, keamanand. Simpan semua alat yang berbahaya atau alat perkebunan dan pemadam api di dalam lemari terkuncie. Waspada adanya binatang, termasuik binatang peliharaanf. Gunakan kasadan detal pada area kaca yang besar, seperti pintu kacag. Ajarkan tentang keamanan pribadih. Hindari pakaian pribadi di tempat umumi. Ajarkan anak untuk tidak pergi dengan orang asingj. Ajarkan anak untuk memberi tahu ortunya bila merasa keamanannya terganggu8. Kendaraan bermotor Cara pencegahana. Gunakan restrain mobil yang disetujui,bila restrain tidak ada gunakan sabuk pengamanb. Awasi anak ketika bermain diluarc. Jangan membiarkan anak bermain dipinggir jalan atau dibelakang mobil yang diparkird. Jangan megijinkan ank ditupukan daun,salju,atau kardus besar diarea lalu lintase. Awasi penggunaan sepeda roda tigaf. Kunci kran dan pintu jika anak tidak diawasi secara langsung. F. Pencegahan Kecelakaan Pada Balita Kecelakaan dapat dicegah jika orangtua mengerti hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari anak dari kecelakaan. Menurut Widjaja (2002), pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan memberikan pengamanan di sekitar balita yaitu sebagai berikut: 1. Pengamanan secara umum a. Tidak meletakkan pisau atau benda tajam sembarangan. b. Menjauhkan atau menyimpan zat-zat berbahaya sehingga jauh dari jangkaun anak-anak. c. Tidak meninggalkan anak sendirian tanpa pengamanan, terutama bayi. Jangan menidurkan bayi di tempat yang tinggi, karena dapat terguling dan jatuh. d. Mengganti popok bayi di lantai atau di atas kasur berselimut tebal, sehingga kemungkinan bayi jatuh tidak ada. e. Anak yang agak besar harus dijauhkan dari obat-obatan, pembersih lantai, insektisida, dan peralatan mandi. Barang-barang tersebut harus diletakkan ditempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sebab, anak-anak sangat menyukai benda-benda yang mencolok dan dapat dijadikan mainan. f. Tidak membiarkan anak bermain sendiri di dalam air, di kolam, atau di ember. Anak-anak memang mempunyai sifat suka bermain air dan selalu ingin tahu dengan hal-hal baru. g. Jika rumah dekat dengan jalan raya, pintu rumah dan pintu pagar diberi pembatas yang tidak dapat dilangkahi anak-anak. h. Jika di rumah terdapat tangga, sebaiknya diberi pintu agar anak tidak dapat naik-turun sendiri. i. Kabel-kabel listrik dan peralatan elektrolik tidak ada yang terbuka, lecet, atau putus yang dapat menyebabkan anak terkena strum. 2. Pengamanan di dalam rumah a. Jika anak sudah mulai berjalan, pastikan dia tidak terjatuh akibat lantai yang terlalu licin atau terlalu kotor. b. Di dalam ruangan tidak ada perabot yang tersudut runcing. Di samping itu harus diusahakan tidak meletakkan benda-benda berbahaya, seperti pot bunga atau lampu di tempat-tempat yang mudah dijangkau anak. c. Jangan ada benda-benda beracun di sekitar ruangan. d. Usahakan bayi tidur di boks, bukan di tempat tidur. Pastikan bahwa boks tempat tidur aman, berpagar kuat, catnya tidak beracun atau nontoxic, jeruji pagarnya tidak terlalu renggang agar bayi tidak dapat memasukkan kepalanya ke sela-sela jeruji. Anak yang agak besar usahakan tidak tidur di tempat tidur bertingkat atas. e. Tidak meninggalkan anak di kamar mandi sendirian, sebab dia akan main air dan dapat tenggelam atau tersedak air. f. Jika sedang memandikan bayi, tetapi mendadak ada tamu datang, segera keringkan bayi secepatnya. g. Jauhkan peralatan dapur yang berisi air panas atau minyak panas dari jangkaun anak-anak. h. Simpan benda-benda yang tajam dan berbahaya di tempat yang aman. Periksa peralatan masak agar tetap berfungsi baik: kompor tidak bocor, tabung gas memiliki pengaman, selang atau pipa gas tidak rusak, termos terletak di tempat aman. i. Jika memiliki anak kecil, hindari penggunaan taplak meja karena anak senang atau mudah menariknya, dan benda-benda yang ada di atas meja akan berhamburan menimpa anak. j. Letakkan obat-obat dan benda beracun di tempat yang aman, seperti kotak obat yang diletakkan aman dari jangkauan anak. 3. Pengamanan di luar rumah a. Sebaiknya tidak membiarkan anak bermain sendiri di luar rumah. b. Jika anak bermain di luar, pastikan bahwa tempat main dan jenis permainannya aman atau tidak berbahaya. c. Sebaiknya anak dilarang bermain di jalan raya atau bermain panjat-panjatan tanpa pengawasan . d. Alas tempat bermain harus empuk, hindari tempat bermain yang memiliki permukaan kasar, seperti lantai yang kasar atau yang keras. e. Jika anak mendapat kecelakaan, segera lakukan penanggulangan. Orangtua harus mengetahui pengetahuan dasar yang menyangkut cara-cara menangani kecelakaan pada anak.