Kebutuhan Sarpras RSU tipe D

23
50 STUDI KELAYAKAN Pembangunan Rumah Sakit Umum Ganesha Medika Pasuruan BAB V KAJIAN ASPEK TEKNIS, TEKNOLOGI, SERTA KEBUTUHAN PERALATAN Kajian ini dimaksudkan untuk melihat bentuk fisik dan peralatan apakah yang dibutuhkan RS Ganesha Medika untuk pengembangan pelayanannya. Dasar peraturan yang digunakan disini adalah : - Peraturan Menteri Kesehatan No.56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan RS - Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 2009 Kebutuhan ruang dan bangunan RS Ganesha Medika juga ditambahkan dengan perencanaan pengembangan pelayanan RS Ganesha Medika sehingga kebutuhan ruang dan rencana pengembangan fasilitas dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 5.1. Kebutuhan Tambahan Ruangan Kebutuhan Tambahan Ruangan Rencana Penambahan Ruangan HCU (akan dikembangkan menjadi ICU) ICU Pelayanan Bank Darah Rawat inap Kelas 3 (24 TT) Instalasi Pemulasaraan Jenazah Rawat inap Kelas 2 ( Rawat inap Kelas 1 Aspek teknis, teknologi,serta kebutuhan peralatan

description

Kebutuhan Sarpras RSU tipe D

Transcript of Kebutuhan Sarpras RSU tipe D

STUDI KELAYAKANPembangunan Rumah Sakit Umum Ganesha Medika Pasuruan

BAB VKAJIAN ASPEK TEKNIS, TEKNOLOGI, SERTA KEBUTUHAN PERALATAN

Kajian ini dimaksudkan untuk melihat bentuk fisik dan peralatan apakah yang dibutuhkan RS Ganesha Medika untuk pengembangan pelayanannya. Dasar peraturan yang digunakan disini adalah : Peraturan Menteri Kesehatan No.56 tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan RS Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 2009Kebutuhan ruang dan bangunan RS Ganesha Medika juga ditambahkan dengan perencanaan pengembangan pelayanan RS Ganesha Medika sehingga kebutuhan ruang dan rencana pengembangan fasilitas dapat digambarkan sebagai berikut :Tabel 5.1. Kebutuhan Tambahan RuanganKebutuhan Tambahan RuanganRencana Penambahan Ruangan

HCU (akan dikembangkan menjadi ICU)ICU

Pelayanan Bank DarahRawat inap Kelas 3 (24 TT)

Instalasi Pemulasaraan JenazahRawat inap Kelas 2 (

Rawat inap Kelas 1

Rawat inap VIP

Poliklinik (4 Poli)

5.1. Instalasi Perawatan IntensifBerdasarkan Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit tahun 2009, kebutuhan luas daerah rawat pasien untuk ICU adalah ebagai berikut :

Tabel 5.2. Kebutuhan Besaran Ruangan ICUNo.Nama RuanganBesaran Ruangan

1Loker / ruang ganti6 - 9 m2

2R. Perawat9 - 16 m2

3R. Kepala Perawat6 - 9 m2

4R. Dokter9 - 16 m2

5Daerah Rawat Pasien

a. Non IsolasiMin 12 m2/TT

b. IsolasiMin 16 m2/TT

6Nurse Station4 - 16 m2

7Gudang Alat Medis6 - 16 m2

8Gudang Bersih4 - 12 m2

9Gudang Kotor4 - 12 m2

10R. Tunggu KeluargaMin 12 m2

11R. Administrasi6 - 16 m2

12R. Cleaning Service4 - 8 m2

13Toilet2 - 3 m2

14R. Gas Medis4 - 8 m2

15R. Parkir Brankar2 - 6 m2

Dengan persyaratan - persyaratan khusus sebagai berikut :1. Letak bangunan instalasi ICU harus berdekatan dengan instalasi gawat darurat, laboratorium, instalasi radiologi dan instalasi bedah sentral. 2. Harus bebas dari gelombang elektromagnetik dan tahan terhadap getaran. 3. Gedung harus terletak pada daerah yang tenang. 4. T emperatur ruangan harus terjaga tetap dingin. 5. Aliran listrik tidak boleh terputus. 6. Harus tersedia pengatur kelembaban udara. 7. Disarankan sirkulasi udara yang dikondisikan seluruhnya udara segar (fresh air). 8. Perlu disiapkan titik grounding untuk peralatan elektrostatik. 9. Tersedia aliran Gas Medis (O2, udara bertekanan dan suction).10. Pintu kedap asap & tidak mudah terbakar, terdapat penyedot asap bila terjadi kebakaran.11. Terdapat pintu evakuasi yang luas dengan fasilitas ramp apabila letak Instalasi ICU tidak pada lantai dasar.12. Ruang ICU/ICCU sebaiknya kedap api (tidak mudah terbakar baik dari dalam/dari luar).13. Pertemuan dinding dengan lantai dan pertemuan dinding dengan dindingtidak boleh berbentuk sudut/ harus melengkung agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu dan kotoran.Alur kegiatan di ICU dapat dilihat pada skema berikut ini :Gambar 5.1. Alur Kegiatan di ICU

Persyaratan peralatan yang dibutuhkan di ICU sebagai berikut :Tabel 5.3. Persyaratan Peralatan di ICUNo.Persyaratan

1Perlengkapan Life Support

2Perlengkapan tindakan anestesi

3Alat canggih resusitasi

4Alat Emergency

5Alat Pemeriksa Hb

6Alat periksa gula darah

7Alat pemeriksa elektrolit

8Alat pemeriksa laktat darah

Detail dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Kesehatan no. 56 tahun 2014 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 5.2. Pelayanan Bank DarahPelayanan bank darah untuk RS umum tipe D dijadikan satu dengan Instalasi Patologi Klinik. Hal ini tercantum dalam Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 2009.

5.3. Instalasi Pemulasaraan JenazahFungsi ruang jenazah adalah : 1. Tempat meletakkan/penyimpanan sementarajenazah sebelumdiambilkeluarganya.2. T empat memandikan/dekontaminasi jenazah. 3. T empat mengeringkan jenazah setelah dimandikan 4. Otopsi jenazah. 5. Ruang duka dan pemulasaraan.

Kebutuhan ruang pemulasaraan jenazah adalah sebagai berikut :Tabel 5.4. Kebutuhan Besaran Ruang pemulasaraan JenazahNoRuanganBesaran ruang

1Administrasi3 - 5 m2

2R. Tunggu Keluargamin 12 m2

3R. Duka (dengan toilet)Min 30 m2

4R. Dekontaminasi & pemulasaraanmin 18 m2

5Lab OtopsiMin 24 m2

6R. Pendingin jenazah min 21 m2

7R. Ganti APD (dengan toilet)min 6 m2

8R. Ka. Inst Pemulasaraan Jenazahmin 6 m2

9R. jemur alat12 m2

10Gudangmin 9 m2

11Toilet petugas / pengunjung2 - 3 m2

Persyaratan khusus pada instalasi pemulasaraan jenazah :1. Kapasitas ruang jenazah minimal memiliki jumlah lemari pendingin 1% dari jumlah tempat tidur (pada umumnya 1 lemari pendingin dapat menampung 4 jenazah) atau tergantung kebutuhan. 2. Ruang jenazah disarankan mempunyai akses langsung dengan beberapa instalasi lain yaitu instalasi gawat darurat, Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Instalasi Rawat inap, Instalasi Bedah Sentral, dan Instalasi ICU/ICCU. 3. Areatertutup, tidak dapat diakses oleh orang yang tidak berkepentingan. 4. Area yang merupakan jalur jenazah disarankan berdinding keramik, lantai kedap air, tidak berpori, mudah dibersihkan. 5. Akses masuk-keluar jenazah menggunakan daun pintu ganda/double. 6. Memiliki sistem pembuangan limbah khusus.

Alur kegiatan instalasi pemulasaraan jenazah :Gambar 5.2. Alur Kegiatan Instalasi Pemulasaraan Jenazah

Persyaratan peralatan yang dibutuhkan :Tabel 5.5. Persyaratan Peralatan Instalasi Pemulasaraan JenazahNo.Peralatan

1Body bags

2Meja diseksi

3Head lamp

4Examination lamp

5Body Trolley

6Preparation table

5.4. Kebutuhan Ruangan Rawat inapLingkup kegiatan di Ruang Rawat inap rumah sakit meliputi kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan, pelayanan medis, gizi, administrasi pasien, rekam medis, pelayanan kebutuhan keluarga pasien (berdoa, menunggu pasien, mandi, buang air besar, dapur kecil/pantry, konsultasi medis). Pelayanan kesehatan di Instalasi Rawat inap mencakup antara lain :1. Pelayanan keperawatan. 2. Pelayanan medik (Pra dan Pasca Tindakan Medik). 3. Pelayanan penunjang medik : Konsultasi Radiologi. Pengambilan Sampel Laboratorium. Konsultasi Anestesi. Gizi (Diet dan Konsultasi). Farmasi (Depo dan Klinik). Rehab Medik (Pelayanan Fisioterapi dan Konsultasi). Menurut Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 2009, persyaratan besaran ruangan untuk rawat inap RS non pendidikan adalah sebagai berikut :Tabel 5.6. Persyaratan Besaran Ruangan Rawat inapNoRuanganLuas

1R. Perawatan1 TT = 7,2 m2

2Nurse Station8 m2

3R. Konsultasimin 9 m2

4R. Tindakanmin 12 m2

5R. Administrasimin 9 m2

6R. Doktermin 9 m2

7R. Perawatmin 9 m2

8R. Ka. Instalasimin 8 m2

9R. Linen Bersihmin 4 m2

10R. Linen Kotormin 4 m2

11Gudang Kotormin 4 m2

12Kamar Mandi Pasien min 2 m2

13Pantrymin 6 m2

14Gudang Bersihmin 6 m2

15Janitormin 4 m2

Persyaratan Khusus Rawat inap Perletakan ruangannya secara keseluruhan perlu adanya hubungan antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan sangat berhubungan/ membutuhkan. Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan perancangan, sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara linier/lurus (memanjang). Konsep rawat inap yang disarankan Rawat inap Terpadu (Integrated Care) untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang. Apabila ruang rawat inap tidak berada pada lantai dasar, maka harus ada tangga landai (ramp) atau lift khusus untuk mencapai ruangan tersebut. Bangunan ruang rawat inap harus terletak pada tempat yang tenang (tidak bising), aman dan nyaman tetapi tetap memiliki kemudahan aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap. Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan. Alur petugas dan pengunjung dipisah. Masing-masing ruang rawat inap 4 spesialis dasar mempunyai ruang isolasi. Ruang rawat inap anak disiapkan 1 ruangan neonatus. Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, bahan penutup lantai dapat terdiri dari bahan vinyl yang rata atau terasso keramik dengan nat yang rata sehingga abu dari kotoran-kotoran tidak tertumpuk, mudah dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar. Pertemuan dinding dengan lantai disarankan berbentuk lengkung agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu/kotoran. Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak menghasilkan debu/kotoran lain. Tipe ruang rawat inap adalah Super VIP, VIP, Kelas I (2 tempat tidur), Kelas II (4 tempat tidur) dan Kelas III (6 tempat tidur) Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti : Pasien yang menderita penyakit menular. Pasien dengan pengobatan yang menimbulkan bau (seperti penyakit tumor, ganggrein, diabetes, dsb). Pasien yang gaduh gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan) Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dapat mengawasi pesiennya secara efektif, maksimum melayani 25 tempat tidur. Kebutuhan ruangan di atas dapat disesuaikan lagidengan yang sudah ada. Selain kebutuhan ruang, kebutuhan peralatan yang harus dipenuhi sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan no. 56 tahun 2004 tentang Perizinan Rumah Sakit untuk rawat inap adalah sebagai berikut :Tabel 5.7. Persyaratan Peralatan Rawat inapNo.Peralatan

1Bed side monitor

2Defibrilator

3EKG 12 channels

4EKG 6 channels

5Emergency trolley

6ENT examination set

7Film viewer

8Infusion pump

9Lampu periksa

10Matras Dekubitus

11Minor surgery set

12Nebulizer

13Pen light

14Pulse Oxymetri

15Stetoskop

16Aspirator

17Syringe pump

18Bed pasien elektrik

19Bed pasien manual

20Tensimeter aneroid

21Tensimeter digital

22Termometer digital

23Timbangan pasien

Alur Kegiatan Rawat inapGambar 5.3. Alur kegiatan Rawat inap

5.5. Rawat Jalan / Poli KlinikMenurut Pedoman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI tahun 2009, persyaratan besaran ruangan untuk rawat jalan atau poliklinik adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8. Kebutuhan Besaran Ruangan Rawat JalanNoRuanganBesaran

1R. Tunggumin 12 m2

2Ruang Pengendali BPJSmin 12 m2

3R. Administrasimin 16 m2

4R. RMmin 12 m2 / 1000 pasien

5R. Tunggu Polimin 4 m2 / poli

6R. Periksamin 12 m2 / poli

7R. Laktasimin 6 m2

Sedangkan standar peralatan yang dibutuhkan di masing - masing rawat jalan / poliklinik menurut Peraturan Menteri Kesehatan no. 56 tahun 2014 tentang Perizinan Rumah Sakit adalah sebagai berikut : Tabel 5.9. Persyaratan Peralatan Rawat JalanNo.Peralatan

1Film Viewer

2Tempat tidur periksa

3Pen light

4Stetoskop (dewasa dan pediatrik)

5Tensimeter aneroid

6Tensimeter digital

7Termometer digital

8Hammer refleks

9Pembuka gips (untuk Orthopedi)

10Tongue Spatel

11USG (untuk OBG)

12Doppler (untuk OBG)

13Gynecological exam set (utk OBG)

14Meja Obstetric (utk OBG)

15Meja Gynecologic (untuk OBG)

16Dental Unit

Konsep dasar poliklinik pada prinsipnya ditetapkan sebagai berikut : 1. Letak Poliklinik berdekatan dengan jalan utama, mudah dicapai dari bagian administrasi, terutama oleh bagian rekam medis, berhubungan dekat dengan apotek, bagian radiologi dan laboratorium. 2. Ruang tunggu di poliklinik, harus cukup luas. Diusahakan ada pemisahan ruang tunggu pasien untuk penyakit infeksi dan non infeksi. 3. Sistem sirkulasi pasien dilakukan dengan satu pintu (sirkulasi masuk dan keluar pasien pada pintu yang sama). 4. Poli-poli yang ramai sebaiknya tidak saling berdekatan. 5. Poli anak tidak diletakkan berdekatan dengan polio paru, sebaiknya poli anak dekat dengan poli kebidanan. 6. Sirkulasi petugas dan sirkulasi pasien dipisahkan. 7. Pada tiap ruangan harus ada wastafel (air mengalir). 8. Letak poli jauh dari ruang incenerator, IPAL dan bengkel ME. 9. Bila konsep rumah sakit dengan sterilisasi sentral, tidak perlu ada ruang sterilisasi, namun pada beberapa poliklinik seperti poli gigi/THT/bedah tetap harus ada ruang sterilisasi, karena alat-alat yang digunakan harus langsung disterilkan untuk digunakan kembali (bila pasien banyak).

Alur Kegiatan Rawat JalanGambar 5.4. Alur Kegiatan Rawat Jalan

5.6. Asumsi Biaya Penambahan Pelayanan RS Ganesha MedikaDari beberapa fasilitas bangunan dan peralatan yang perlu ditambahkan seperti di atas, maka pembiayaan dapat diasumsikan sebagai berikut :

Tabel 5.10. Asumsi Biaya Pengembangan Ruangan dan Peralatan RS GaneshaRUANGANJumlahTotal

Instalasi Perawatan Intensif

1. Bangunan dan Ruang2. Peralatan 50,000,000

Perlengkapan life support1 set 800,000,000

Perlengkapan tindakan anestesi1 set 500,000,000

Alat canggih resusitasi1 set 50,000,000

Alat emergency1 set 20,000,000

Alat pemeriksaan1 set 10,000,000

Total Biaya ICU 1,430,000,000

Instalasi Pemulasaraan Jenazah

1. Bangunan dan ruangan 25000000

2. Peralatan

Body bags2 buah 2,000,000

Meja diseksi1 unit 2,000,000

Head lamp1 unit 1,000,000

Examination lamp1 unit 1,000,000

Body Trolley1 unit 2,000,000

Total Biaya Inst.Pemulasaraan Jenazah 33,000,000

Instalasi Rawat inap

1. Bangunan dan Ruang Kelas 1 (1 bed x 7,2m2) 20,000,000

2. Bangunan dan ruang Kelas 2 (6 bed x 7,2m2) 120,000,000

3. Bangunan dan ruang kelas 3 (24 bed x 7,2m2) 480,000,000

4. Peralatan

Bed side monitor 10,000,000

Defibrilator 5,000,000

EKG 12 channels 5,000,000

EKG 6 channels 3,000,000

Emergency trolley 2,000,000

ENT examination set 1,000,000

Film viewer 500,000

Infusion pump 1,000,000

Lampu periksa 2,000,000

Matras Dekubitus 4,000,000

Minor surgery set 1,000,000

RUANGANJumlahTotal

Nebulizer 1,500,000

Pen light 400,000

Pulse Oxymetri 2,000,000

Stetoskop 1,000,000

Aspirator 1,000,000

Syringe pump 2,000,000

Bed pasien elektrik 4,000,000

Bed pasien manual 4,000,000

Tensimeter aneroid 1,000,000

Tensimeter digital 1,000,000

Termometer digital 100,000

Timbangan pasien 200,000

Total Biaya Pengembangan Rawat inap 672,700,000

Instalasi Rawat Jalan

1. Bangunan dan ruang 4 Poli 150,000,000

2. Peralatan

Film Viewer 2,000,000

Tempat tidur periksa 6,000,000

Pen light 500,000

Stetoskop (dewasa dan pediatrik) 4,000,000

Tensimeter aneroid 2,000,000

Tensimeter digital 2,000,000

Termometer digital 400,000

Hammer refleks 200,000

Pembuka gips (untuk Orthopedi) 1,500,000

Tongue Spatel 200,000

USG (untuk OBG) 800,000,000

Doppler (untuk OBG) 10,000,000

Gynecological exam set (utk OBG) 10,000,000

Meja Obstetric (utk OBG) 2,000,000

Meja Gynecologic (untuk OBG) 2,000,000

Dental unit 800,000,000

Total Biaya Pengembangan Rawat Jalan 1,792,800,000

Total Pembangunan RS 3,903,500,000

Dalam analisa kebutuhan sarana prasarana dan teknologi, kebutuhan ruangan harus disesuaikan dengan standar. Penambahan ruangan juga sebaiknya disesuaikan dengan standar yang berlaku. Apabila terdapat kendala lahan atau ruang, maka direkomendasikan untuk menambah lahan rumah sakit dengan membangun lantai atas atau membeli lahan di sekitar rumah sakit untuk pengembangan. Untuk peralatan canggih yang dibutuhkan, disarankan untuk membeli secara tunai.

66Aspek teknis, teknologi,serta kebutuhan peralatan