Draft Juknis TP Sarpras

22
9 PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN T.A 2015 P ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengacu pada kebijakan nasional dalam pengembangan wilayah tertinggal yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2004-2025, yaitu mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 terkait dengan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pembangunan Kawasan Perdesaan secara tersirat diamanahkan pengembangan kesehatan dan sarana prasarana kawasan perdesaan oleh karena itu perlu dilakukan percepatan pembangunan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal dan pengembangan kesehatan serta sarana dan prasarana kawasan perdesaan. Sejalan dengan kebijakan di atas, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan Program Pengembangan Kesehatan dan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan (Tugas Pembantuan). Dengan adanya otonomi daerah, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan telah bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana melalui Dana Tugas Pembantuan, pemerintah pusat memberikan anggaran pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. 1.2 Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk : 1. Memberikan acuan dan panduan teknis terhadap pelaksanaan penyaluran Tugas Pembantuan kepada kabupaten yang mendapatkan alokasi dana Tugas Pembantuan; 2. Pengendalian pelaksanaan penyaluran dana tugas pembantuan; 3. Menjamin terlaksananya Koordinasi Pusat dan Daerah DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN BAB 1

description

juknis

Transcript of Draft Juknis TP Sarpras

Page 1: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

P ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengacu pada kebijakan nasional dalam pengembangan wilayah

tertinggal yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2004-2025, yaitu mewujudkan pembangunan yang

lebih merata dan berkeadilan, khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 terkait dengan Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Pembangunan Kawasan Perdesaan secara tersirat diamanahkan

pengembangan kesehatan dan sarana prasarana kawasan perdesaan oleh

karena itu perlu dilakukan percepatan pembangunan dalam rangka

pemenuhan standar pelayanan minimal dan pengembangan kesehatan serta

sarana dan prasarana kawasan perdesaan.

Sejalan dengan kebijakan di atas, Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan Program

Pengembangan Kesehatan dan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan (Tugas

Pembantuan). Dengan adanya otonomi daerah, perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan telah bergeser dari sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana

melalui Dana Tugas Pembantuan, pemerintah pusat memberikan anggaran

pada daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan.

1.2 Tujuan

Penyusunan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk :

1. Memberikan acuan dan panduan teknis terhadap pelaksanaan

penyaluran Tugas Pembantuan kepada kabupaten yang mendapatkan

alokasi dana Tugas Pembantuan;

2. Pengendalian pelaksanaan penyaluran dana tugas pembantuan;

3. Menjamin terlaksananya Koordinasi Pusat dan Daerah (Kabupaten),

dalam pelaksanaan tugas pembantuan.

1.3 Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam pemberian dana tugas pembantuan

adalah :

1. Terlaksananya penyaluran dana tugas pembantuan sesuai dengan

ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku;

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB 1

Page 2: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

2. Terlaksananya penyaluran dana tugas pembantuan tepat waktu,

tepat guna dan tepat sasaran sesuai usulan daerah;

3. Difahaminya proses dan mekanisme penyaluran dana tugas

pembantuan oleh pihak terkait baik di tingkat Pusat maupun

Daerah;

4. Terciptanya pembangunan yang transparan dan akuntabel.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 3: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

sTRUKTUR ORGANISASI

2.1 Umum

Dalam rangka pencapaian tujuan pelaksanaan Tugas Pembantuan pada

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Tahun

Anggaran 2015, perlu di bentuk struktur organisasi yang menggambarkan

pola penanganannya secara menyeluruh dari tingkat pusat sampai

daerah.

2.2 Organisasi Tingkat Pusat

Organisasi Pusat terdiri atas Pembina, Penanggungjawab, Ketua dan

anggota. Organisasi pusat berfungsi untuk mengkoordinasikan,

mensinergikan, dan mengharmonisasikan kebijakan, strategi, rencana

dan program Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dengan

sektor dan Pemerintah Daerah untuk pengembangan kesehatan dan

sarana prasarana kawasan perdesaan melalui Tugas Pembantuan.

Susunan Organisasi Pusat adalah sebagai berikut :

Pembina : Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi

Penanggungjawa

b

: Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

Ketua : Direktur Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan

Perdesaan

Anggota : Staf Direktorat Pembangunan Sarana Prasarana

Kawasan Perdesaan

Tugas Organisasi Tingkat Pusat

Secara garis besar terdiri dari 3 (tiga) aspek, yaitu: aspek kebijakan,

aspek teknis dan aspek administrasi.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB 2

Page 4: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

1) Tugas terkait aspek kebijakan

a. Menetapkan lokasi dan alokasi pelaksanaan kegiatan Tugas

Pembantuan;

b. Menetapkan mekanisme dan pengelolaan kegiatan dan bantuan

Tugas Pembantuan;

c. Mendistribusikan tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh Tim

Koordinasi dan Pelaksana Tugas Pembantuan Kabupaten.

2) Tugas terkait kegiatan aspek teknis

a. Menyusun Petunjuk Teknis kegiatan Tugas Pembantuan;

b. Melaksanakan sosialisasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan

kegiatan Tugas Pembantuan;

c. Melaksanakan pemantauan (monitoring) dan evaluasi terhadap

kebijakan dan perkembangan pelaksanaan kegiatan Tugas

Pembantuan;

d. Melakukan koordinasi lintas sektoral antar instansi dalam rangka

meningkatkan efisiensi, efektifitas dan mensinergitaskan untuk

mendukung kegiatan Tugas Pembantuan.

3) Tugas terkait kegiatan aspek administrasi

Menetapkan jadwal pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan secara

keseluruhan;

1. Mengelola, menganalisis pelaksanaan dan perkembangan kegiatan Tugas

Pembantuan yang sedang dan telah berjalan;

2. Menghimpun dan mendokumentasikan berkas-berkas daerah terkait

kegiatan Tugas Pembantuan;

3. Menyusun laporan Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan;

2.3 Organisasi Tingkat Daerah (Kabupaten)

Pelaksana kegiatan Administratif (keuangan) Tugas Pembantuan di

Kabupaten adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diusulkan

oleh Bupati dan ditetapkan oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi. SKPD adalah organisasi/lembaga pada

pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

kegiatan Tugas Pembantuan di tingkat kabupaten. SKPD tersebut

merupakan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang (UAKPA/B)

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 5: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

Tugas Pembantuan. SKPD tersebut ditetapkan bersama dengan perangkat

pengelola keuangan yang terdiri dari :

1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);

2. Bendahara Pengeluaran.

Sedangkan untuk Pejabat Pembuat Komitmen, SPM dan lain-lain

ditetapkan oleh daerah (Bupati dan/atau KPA)

Selain penetapan SKPD Pelaksana dan Satker Pengelola oleh Menteri Desa,

Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, dibentuk pula Tim

Koordinasi Tugas Pembantuan ditetapkan melalui Keputusan Bupati,

bertugas melakukan pembinaan teknis pelaksanaan di lapangan.

Tugas Tim Koordinasi Tugas Pembantuan

Secara garis besar bertugas dalam 3 (tiga) aspek, yaitu aspek kebijakan,

teknis dan administrasi.

1. Tugas terkait aspek kebijakan

a. Menetapkan sarana prasarana yang akan diperuntukkan di kegiatan

Tugas Pembantuan;

b. Mengidentifikasi, menyeleksi dan menetapkan Lokasi dalam

pengembangan kegiatan Tugas Pembantuan;

c. Melakukan verifikasi, pembahasan, penilaian dan persetujuan

terhadap usulan proposal.

2. Tugas terkait aspek teknis

a. Menyelenggarakan sosialisasi, persiapan dan pelaksanaan serta

pendampingan kegiatan Tugas Pembantuan;

b. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala dan insidentil,

serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika ada

permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan Tugas

Pembantuan;

c. Menampung dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait

pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 6: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

3. Tugas terkait aspek administrasi

a. Menyiapkan dokumen perencanaan secara keseluruhan kegiatan

Tugas Pembantuan kabupaten (TOR, RAB, data dukung, spesifikasi,

gambar, dll);

Menyusun laporan terkait: persiapan (penentuan lokasi serta jenis kegiatan); pelaksanaan dan Monev (termasuk perkembangan kegiatan sebelumnya dan sinergitas dengan kegiatan stakeholders terkait Tugas Pembantuan), serta keuangan secara periodik, dan disampaikan kepada Satuan Kerja Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 7: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

DOKUMEN ADMINISTRASI, DOKUMEN TEKNIS DAN LINGKUP KEGIATAN

Dokumen administrasi dan teknis yang dimaksud adalah dokumen yang harus

dilengkapi oleh Daerah dan dilampirkan dalam surat penunjukan SKPD dari

Bupati baik secara administrasi maupun teknis. Adapun persyaratan tersebut

adalah sebagai berikut:

3.1 Dokumen Administrasi :

1. Surat Usulan Penunjukan SKPD Pelaksanan oleh Bupati yang ditujukan

kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

2. Surat Usulan Penetapan Satker Pengelola Keuangan;

3. Surat Keputusan Tim Koordinasi Kabupaten yang ditunjuk oleh Bupati

surat keputusan Bupati ini terdiri dari pembina, pengarah, ketua dan

anggota yang didalamnya terdapat unsur Instansi terkait yang

bertugas untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan;

4. Surat Keputusan Bupati Penetapan Daerah, dalam surat keputusan ini

menjelaskan sarana prasarana yang akan dikembangkan di Kabupaten

tersebut dengan dukungan kegiatan Tugas Pembantuan dari

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

5. Surat Keputusan Bupati untuk penetapan lokasi dan kelompok

penerima, surat keputusan bupati ini harus memuat, nama dan alamat

ketua kelompok, dan nama anggota kelompok.

6. Surat Keputusan Bupati untuk penunjukan panitia lelang dan panitia

penilai dan penerima hasil pekerjaan, pada Surat Keputusan ini

mencantumkan nama nama tim panitia lelang dan pejabat penerima

hasil pekerjaan. Dimana anggota tim telah memenuhi syarat

administrasi yaitu memiliki sertifikasi pengadaan barang dan jasa.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

B A B 3

Page 8: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

3.2 Dokumen Teknis :

1. Proposal Teknis ini sekurang-kurangnya terdiri dari, latar belakang,

tujuan, sasaran,ruang lingkup manfaat (outcome), penerima manfaat,

waktu pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, lokasi kegiatan dan anggaran

biaya serta disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.

2. Kerangka Acuan Kerja (KAK), kerangka acuan kerja merupakan

acuan dalam proses pengerjaan kegiatan yang berisi latar belakang,

maksud dan tujuan, manfaat,ruang lingkup, waktu pelaksanaan, lokasi

kegiatan, biaya pelaksanaan, dan sumber dana. KAK ini merupakan

kelengkapan dokumen pelelangan.

3. Spesifikasi Teknis, spesifikasi teknis ini harus disusun secara cermat,

akurat,sesuai dengan fisik barang serta kondisi lapangan.

4. Rencana Anggaran Biaya (RAB), rencana anggaran ini harus

dihitung secara professional/cermat, sesuai dengan harga satuan

setempat, dan disusun berdasarkan spesifikasi teknis.

5. Analisa Harga, analisa harga disusun berdasarkan urutan pekerjaan

yang sesuai dengan volume pekerjaan dan dihitung secara cermat dan

profesional dengan memperhatikan aspek efisiensi dan efektifitas.

6. Standar Biaya Daerah (SBD), Standar Biaya Daerah yang

dikeluarkan oleh instansi atau lembanga yang berwenang dan masih

berlaku.

7. Persyaratan Teknis pada poin 1 sampai dengan poin 7 harus

disusun berdasarkan ketentuan dan perundangan yang berlaku,

disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang serta menjadi

tanggung jawab daerah sepenuhnya.

8. Gambar Teknis atau Detail Enginering Design (DED), gambar

teknis ini harus digambar sesuai dengan keadaan lapangan, cermat,

jelas, ukuran yang tepat (skala) dan professional.

Poin 1 sampai dengan 7 adalah dokumen yang harus dilengkapi untuk

Pengembangan Kesehatan (Alat Kesehatan dan Penunjang) sedangkan poin

1 sampai 8 adalah dokumen yang harus dilengkapi untuk Sarana Prasarana

Kawasan Perdesaan

3.3 Lingkup Kegiatan

Penggunaan Dana Tugas Pembantuan Pengembangan Kesehatan dan

Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan Tahun 2015 memiliki lingkup kegiatan

sebagai berikut:

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 9: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

3.3.1 Pengadaan Alat Kesehatan Bagi Puskesmas Dengan Alat

Kesehatan Tidak Lengkap Dan Tersedia Tenaga Yang

Berkompeten Dan Terlatih, diantaranya : Set Pemeriksaan umum,

PONED Set, Set Tindakan Medis/Gawat Darurat, Set Kesehatan Gigi dan

Mulut. Laboratorium Set, Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu, Anak KB dan

Imunisasi, Set UKS kit, Puskesmas Pembantu, Poskesdes Set dan

Posyandu Kit;

Persyaratan Umum

Kebutuhan akan adanya paket lengkap alat kesehatan Puskesmas diharapkan

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Puskesmas yang alat kesehatannya tidak lengkap

2. Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal telah tersedia

(listrik, air, genset, bangunan penunjang, dll)

3. Pengadaan alat harus mempertimbangkan kemudahan dalam mekanisme

hibah.

4. Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan menerima

bantuan alat kesehatan.

5. Tersedia tenaga yang mampu mengoperasikan alat kesehatan

6. Harga satuan alat kesehatan yang diusulkan harus menyertakan referensi

harga sebagai dasar penetapan harga satuan. Referensi harga yang diperoleh

dari e-catalog, hasil survey harga pasar, penawaran langsung perusahaan, data

elektronik/internet/website atau harga kontrak tahun sebelumnya.

7. Penetapan alat kesehatan yang diusulkan dan harga satuan yang akan

dicantumkan dalam dokumen perncanaan dan penganggaran harus dilengkapi

dengan justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.

8. Pengusulan kegiatan penunjang pengadaan hanya digunakan untuk keperluan

pembelian ATK, Honor dan Biaya Perjalanan Dinas sesuai kebutuhan.

Persyaratan Teknis

1. Memperhatikan spesifikasi teknis yang disusun oleh Tim Teknis yang terdiri

dari pemegang program di direktorat Bina Penunjang edik dan Sarana

Kesehatan dan Organisasi Profesi.

2. Permenkes RI No.75 tahun2014 tentang Puskesmas, Direktorat Jenderal Bina

Upaya Kesehatan Tahun 2014

3. Rincian paket Alat Kesehatan lengkap seperti tercantum dalam buku-buku

standar kelengkapan alat kesehatan yang dikeluarkan secara resmi oleh

Departemen Kesehatan RI dan masih berlaku.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 10: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

3.3.2 Pengadaan Alat Penunjang Untuk Daerah Terpencil/Sangat

Terpencil Dan Tidak Ada Listrik, yaitu Solar Cell dan Generator;

Persyaratan Umum

1. Kebutuhan akan adanya sarana penunjang Puskesmas diharapkan

mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: Puskesmas di wilayah

terpencil, sangat terpencil, tertingal, kepulauan, khususnya di pulau-

pulau kecil terluar, perbatasan dengan Negara lain, dengan target

pembangunan sesuai sasaran Prioritas Puskesmas di DTPK yang

tercantum dalam Kepmenkes No.758 Tahun 2011.

2. Puskesmas yang berfungsi sebagai gatekeeper

3. Pengadaan alat harus mempertimbangkan kemudahan dalam

mekanisme BMN (bukan alat kesehatan yang kecil dan mudah hilang).

4. Sarana penunjang agar alat kesehatan dapat berfungsi optimal belum

tersedia (listrik, genset,)

5. Tersedia SK Bupati/Walikota tentang nama Puskesmas yang akan

menerima bantuan alat.

6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat surat pernyataan

kesanggupan memenuhi antara lain: a. Biaya operasional, b. Tidak

mengalihfungsikan sarana, tersedia tenaga yang mampu

mengoperasikan

7. Harga satuan alat yang diusulkan harus menyertakan referensi harga

sebagai dasar penetapan harga satuan. Referensi harga yang diperoleh

dari e-catalog, hasil survey harga pasar, penawaran langsung

perusahaan, data elektronik/internet/website atau harga kontrak tahun

sebelumnya.

8. Penetapan alat yang diusulkan dan harga satuan yang akan dicantumkan

dalam dokumen perncanaan dan penganggaran harus dilengkapi dengan

justifikasi yang ditandatangani oleh Kepala Satker.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 11: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

3.3.3 Pembangunan Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan;

Persyaratan Teknis

Pembangunan sarana prasarana di daerah pedesaan, selain perlu

memperhatikan aspek konservasi tanah mengingat kondisi wilayah dengan

topografi yang sering berbukit dan dengan tanah yang peka erosi.

Ketentuan perencanaan dan pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana

kawasan perdesaan jalan secara teknis harus mengacu kepada ketentuan

teknis yang tertuang dalam peraturan perundangan yang berlaku,

terutama yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 12: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

M

EKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan Pengembangan Kesehatan dan

Sarana Prasarana Kawasan Perdesaan Tahun Anggaran 2015 harus mengacu

pada Petunjuk Teknis Pembantuan Pengembangan Kesehatan dan Sarana

Prasarana Kawasan Perdesaan yang ditetapkan dengan Keputusan Direktur

Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan. Penggunaan dana Tugas

Pembantuan Tahun Anggaran 2015 yang tidak sesuai dengan Petunjuk

Perencanaan dan Pelaksanaan ini menjadi tanggungjawab Kepala Daerah dan

SKPD terkait.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan tahun 2015,

dimana peyelenggaraannya merupakan pelimpahan wewenang sebagian

urusan pemerintah kepada pemerintah daerah yang didanai melalui anggaran

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan melalui mekanisme Tugas Pembantuan

adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan

pemerintah, pelayanan umum dan pembangunan. Di samping itu pemberian

Tugas Pembantuan dapat memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian

permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi daerah.

Mekanisme pelaksanaan Tugas Pembantuan dimaksud adalah urutan

kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penyerahan hasil

kegiatan Tugas Pembantuan kepada Pemerintah Daerah.

Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Persiapan

Dalam mempersiapkan pembangunan/pengadaan melalui Tugas

Pembantuan perlu dipersiapkan dokumen pengadaan, yaitu:

a. Mengecek kembali apakah ada pendanaan yg duplikasi

b. Mempersiapkan dokumen pengadaan

c. Mengecek lapangan

2. Pelaksanaan

Pengadaan Barang/Jasa dan bangunan dilaksanakan sesuai ketentuan

yang tercantum dalam Peraturan Presiden No.54 tahun 2010 tentang

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

B A B 4

Page 13: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden No.70 Tahun

2012 tentang perubahan Kedua atas PP No.54 Tahun 2010 tentang

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3. Pelaporan

Mekanisme dan tatacara pelaporan mengacu pada Peraturan Pemerintah

No.39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan, Peraturan Pemerintah No.7 Tahun

2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

2.1 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan dilakukan dengan beberapa

tahap kegiatan diantaranya yaitu :

a. Persiapan dan perencanaan kegiatan yang meliputi kegiatan :

Penyiapan Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Kegiatan Tugas

Pembantuan, Desain Pelaksanaan dan Kerangka Kelembagaan untuk

Koordinasi Pusat dan Daerah;

Koordinasi dan Fasilitasi Persiapan dan Teknis Pelaksanaan Tugas

Pembantuan, serta Penyiapan Dokumen;

Identifikasi dan Verifikasi calon Lokasi Tugas Pembantuan;

Persetujuan dan Penetapan Lokasi;

Verifikasi penelaahan dan Klarifikasi Kelengkapan Dokumen

Perencanaan Kegiatan Tugas Pembantuan;

Pembahasan Rencana Kegiatan dengan Ditjen Anggaran untuk

Proses Penerbitan DIPA.

b. Pelaksanaan yang meliputi kegiatan :

Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Tugas Pembantuan di tingkat

Pusat, Provinsi dan Kabupaten;

Review proposal dari Pemerintah Daerah;

Mengusulkan penetapan SKPD kepada Bupati;

Penyampaian DIPA TP kepada Kabupaten Pelaksana Tugas

Pembantuan;

Pembentukan Tim Pengadaan dan Penerima Barang;

Proses Pelelangan pengadaan alat kesehatan, sarana dan prasarana

kawasan perdesaan sesuai pengajuan proposal ;

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 14: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

Pelatihan (Bimbingan Teknis) pengelolaan, penyusunan pelaporan

keuangan dan pelaksanaan Tugas Pembantuan bagi Satker

Kabupaten;

Distribusi bantuan Alat Kesehatan dan sarana dan prasarana

kawasan perdesaan sesuai pengajuan proposal ;

Penyusunan dan penyampaian pelaporan setiap triwulan dan

akhir/tahunan pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan.

c. Kegiatan monitoring, evaluasi dan pendampingan :

Monitoring dan Pengendalian Pengelolaan dan Pelaksanaan Tugas

Pembantuan;

Penyusunan Laporan perkembangan pelaksanaan Tugas

Pembantuan tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya;

Pendampingan dan Pelatihan Pelaksana Tugas Pembantuan

Kabupaten;

Evaluasi Pelaksanaan;

Penyusunan laporan hasil monitoring dan evaluasi dan

pendampingan kegiatan Tugas Pembantuan.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 15: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

PERTANGGUNG JAWABAN DAN PELAPORAN

Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam

proses pembangunan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi

yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan, sebagai bahan

pengambilan keputusan dan kebijakan sesuai dengan kondisi yang terjadi.

Pelaporan juga merupakan kewajiban pertanggungjawaban dan menjadi alat

ukur kinerja SKPD dalam melaksanakan kegiatan Tugas Pembantuan.

Pengawasan dan pengendalian terhadap aspek pertanggungjawaban dan

pelaporan ditujukan untuk meyakini bahwa pelaksanaan kegiatan Tugas

Pembantuan telah dipertanggungjawabkan dan dilaporkan sesuai ketentuan

yang berlaku dan memenuhi prinsip akuntabilitas.

Pertanggungjwaban dan pelaporan dalam pelaksanaan Tugas Pembantuan

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri mencakup Aspek Manajerial

dan Akuntabilitas.

a) Aspek manajerial terdiri dari :

Perkembangan realisasi penyerapan dana,

Pencapaian target keluaran,

Kendala yang dihadapi dan

saran tindak lanjut.

b) Aspek akuntabilitas terdiri dari :

Laporan Realisasi Anggaran (dilampiri Berita Acara Rekonsiliasi

antara SKPD dan KPPN setempat);

Neraca;

Catatan atas Laporan Keuangan;

Laporan Pengadaan Barang;

Berita Acara Serah Terima Barang dari SKPD .

Pertanggungjawaban dan pelaporan dalam pelaksanaan Tugas

Pembantuan Kegiatan Tugas Pembantuan wajib disampaikan Direktur Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan

Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi.

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

B A B 5

Page 16: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

.

Pelaporan dibuat dalam tiga jenis, yaitu:

1. Laporan Rutin (Periodik)

Laporan Triwulan dibuat setiap tiga bulan sekali paling lambat 5 (lima)

hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Substansi dari

laporan rutin yaitu berisi tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan

Tugas Pembantuan, baik di tingkat pusat maupun di daerah. Laporan

rutin juga berisi tentang realisasi penyerapan dana yang sudah

dimanfaatkan. Laporan rutin disampaikan kepada Direktur Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan ditembuskan kepada Sekretaris

Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dan Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

2. Laporan Akhir

Berisikan perkembangan pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan

secara keseluruhan, mulai dari penyerapan dana, input yang telah

diberikan, output yang terbentuk, jumlah KPPSB-UP, lokasi pelaksanaan

kegiatan, perkembangan jumlah bantuan dari tahun-tahun sebelumnya

dan lain-lain. Laporan akhir disampaikan kepada Direktur Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan ditembuskan kepada Sekretaris

Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi dan Inspektur Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

3. Laporan Keuangan

Untuk laporan keuangan menggunakan Standar Akuntansi Instansi (SAI),

dan laporan perkembangan kegiatan menggunakan format standar yang

telah disepakati, minimal mencakup informasi :

a. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai indikator kinerja;

b. Permasalahan yang dihadapi dan tindakan penyelesaiannya di

tingkat masyarakat dan tingkat kabupaten.

P

ENUTUP

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

B A B 6

Page 17: Draft Juknis TP Sarpras

9

PETUNJUK TEKNIS TUGAS PEMBANTUAN PENGEMBANGAN KESEHATAN DAN SARANA PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

T.A 2015

Petunjuk Teknis ini merupakan panduan dan acuan dalam pelaksanaan

kegiatan Tugas Pembantuan di lingkungan Direktoran Jenderal Pembangunan

Kawasan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Republik Indonesia.

Jakarta, Agustus 2015

Direktur Jenderal

Pembangunan Kawasan Perdesaan

Drs. JOHOZUA M YOLTUWU, M.Si

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

Page 18: Draft Juknis TP Sarpras

19

[PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN, KOORDINASI DAN FASILITASI PENDANAAN DAN

KEMITRAAN USAHA DI KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL, DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN JARINGAN CSR (TUGAS PEMBANTUAN)]

T.A 2014