KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

8
11 KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN ERA SOCIETY 5.0 Suyitno Universitas Muhammadiyah Purworejo [email protected] ABSTRAK Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0, dan era society 5.0 di mana pola kehidupan manusia basis banyak berbasis informasi. Dengan demikian, menyiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global, dan menguasai perkembangan teknologi merupakan hal yang penting untuk semua orang dan penting bagi masa depan suatu negara. Di masa depan, inovasi teknologi juga akan mengarah pada keajaiban sisi penawaran, dengan keuntungan efisiensi dan produktivitas jangka panjang. Biaya transportasi dan komunikasi akan turun, logistik dan rantai pasokan global akan menjadi lebih efektif, dan biaya perdagangan akan berkurang, yang semuanya akan membuka pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Revolusi industri 4.0 yang dinilai berpotensi dalam mendegradasi peran manusia membuat Jepang melahirkan sebuah konsep yaitu Society 5.0. Melalui konsep ini diharapkan membua kecerdasan buatan akan mentransformasi big data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan menjadi suatu kearifan yang baru, dengan harapan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam membuka peluang-peluang bagi manusia. Kata Kunci: Era Revolusi Industry 4.0, Teknologi, Era Society 5.0. PENDAHULUAN Sejarah revolusi industri dimulai pada akhir abad ke-18 yang ditandai dengan munculnya berbagai peralatan yang didukung oleh mesin uap air. Masa- masa ini disebut sebagai era revolusi industri 1.0. Gelombang perubahan pun terjadi kembali pada akhir abad ke-19 yang disebut dengan era revolusi industri 2.0. Pada masa ini, perubahan signifikan terlihat pada dunia industri yang berubah dengan hadirnya pabrikpabrik dengan berbasis pada energi listrik. Laju perubahan pun berlanjut pada abad ke-20 dengan hadirnya revolusi industri 3.0 ditandai dengan penggunaan teknologi elektronik yang digunakan dalam proses produksi di pabrik-pabrik. Pada era ini banyak terjadi pengurangan tenaga kerja atau buruh karena penggunaan tenaga manusia sudah dikurangi secara drastis. Keberadaan tenaga manusia sudah tergeser oleh hadirnya peralatan mesin yang dikendalikan

Transcript of KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

Page 1: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

11

KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI

INDUSTRI 4.0 DAN ERA SOCIETY 5.0

Suyitno

Universitas Muhammadiyah Purworejo

[email protected]

ABSTRAK

Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0, dan era society

5.0 di mana pola kehidupan manusia basis banyak berbasis informasi. Dengan

demikian, menyiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing secara

global, dan menguasai perkembangan teknologi merupakan hal yang penting

untuk semua orang dan penting bagi masa depan suatu negara. Di masa depan,

inovasi teknologi juga akan mengarah pada keajaiban sisi penawaran, dengan

keuntungan efisiensi dan produktivitas jangka panjang. Biaya transportasi dan

komunikasi akan turun, logistik dan rantai pasokan global akan menjadi lebih

efektif, dan biaya perdagangan akan berkurang, yang semuanya akan membuka

pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Revolusi industri 4.0 yang

dinilai berpotensi dalam mendegradasi peran manusia membuat Jepang

melahirkan sebuah konsep yaitu Society 5.0. Melalui konsep ini diharapkan

membua kecerdasan buatan akan mentransformasi big data yang dikumpulkan

melalui internet pada segala bidang kehidupan menjadi suatu kearifan yang baru,

dengan harapan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam membuka

peluang-peluang bagi manusia.

Kata Kunci: Era Revolusi Industry 4.0, Teknologi, Era Society 5.0.

PENDAHULUAN

Sejarah revolusi industri dimulai pada akhir abad ke-18 yang ditandai

dengan munculnya berbagai peralatan yang didukung oleh mesin uap air. Masa-

masa ini disebut sebagai era revolusi industri 1.0. Gelombang perubahan pun

terjadi kembali pada akhir abad ke-19 yang disebut dengan era revolusi industri

2.0. Pada masa ini, perubahan signifikan terlihat pada dunia industri yang berubah

dengan hadirnya pabrikpabrik dengan berbasis pada energi listrik. Laju perubahan

pun berlanjut pada abad ke-20 dengan hadirnya revolusi industri 3.0 ditandai

dengan penggunaan teknologi elektronik yang digunakan dalam proses produksi

di pabrik-pabrik. Pada era ini banyak terjadi pengurangan tenaga kerja atau buruh

karena penggunaan tenaga manusia sudah dikurangi secara drastis. Keberadaan

tenaga manusia sudah tergeser oleh hadirnya peralatan mesin yang dikendalikan

Page 2: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

12

secara elektronik sehingga dapat manghasilkan kuantitas produksi yang lebih

banyak. Kondisi ini tentu menguntungkan pihak perusahaan karena tidak perlu

lagi mengeluarkan biaya produksi yang lebih besar untuk upah lembur para

karyawannya. Apa kaitannya revolusi industri 4.0 dengan bidang pendidikan?

Revolusi industri 4.0 secara tidak langsung memang menuntut dunia pendidikan

untuk berbenah. Dengan karakteristik dunia kerja pada era ini tentu saja berefek

pada berubahnya jenis pekerjaan yang tersedia [1]. Ada banyak pekerjaan yang

menghilang karena memang sudah tidak dibutuhkan lagi. Berubahnya jenis

pekerjaan tentu saja menuntut berbagai keahlian baru yang harus dimiliki oleh

lulusan universitas. Menurut paparan Wold Economic Forum (2015) pada tahun

2020 ada sepuluh jenis keterampilan (skill) yang relevan dengan era revolusi

industri 4.0, yaitu: (1) complex problem solving, (2) coordinating with others, (3)

people management, (4) critical thinking, (5) negotiation, (6) quality control, (7)

service orientation, (8) judgement and decision making, (9) active learning, dan

(10) creativity.[2]

Revolusi industri 4.0 merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak karena

telah terlihat bahwa penggunaan berbagai macam hasil produk revolusi industy

4.0 telah dirasakan saat ini. [3]. Industry 4.0 seeks an integration between

technology, virtual space and the human being, between the real world and the

virtual world, resulting in a true collaborative network.[4]. Era revolusi industri

ini harus mencari integrasi antara teknologi, ruang virtual dan manusia, antara

dunia nyata dan dunia virtual, menghasilkan jaringan kolaboratif sejati.

Perkembangan teknologi dan informasi yang luar biasa juga memiliki

dampak luar biasa pada pengembangan industri dan struktur kehidupan

masyarakat. Tidak banyak orang menyadari bahwa keberadaan fenomena industri

4.0 dan Masyarakat 5.0 telah membawa tren perubahan di tingkat perusahaan dan

bahkan di tingkat individu. Untuk dapat menghadapi era baru ini, kemampuan dan

strategi khusus diperlukan untuk mempersiapkan kompetisi.

Strategi lain menghadapi era revolusi industri 4.0 1. Kompetensi

Pendidikan. 2. Kompetensi penelitian dasar dan terapan. 3. Kompetensi dalam

memanfaatkan temuan penelitian dan inovasi. [5]. Kompetensi pendidikan adalah

Page 3: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

13

bagaimana seorang pendidik ataupun siswa harus memiliki pendidkan yang

cukup. Pendidikan ini dapat dilihat juga dari sofskill tiap individu. Kompetensi

penelitian, seorang pendidik, guru, dosen dan pendidik lain harus mampu

mengadaptasikan ilmu penelitian dalam bidang-bidang yang di gelutinya [6]–[8].

Setelah ditemukan hasil penelitian, ahrus mampu dikembangkan dalam kehidupan

sehari-hari untuk masyarakat luas.

PEMBAHASAN

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan

secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital saat ini pada revolusi industri

4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia di seluruh dunia. [9].

Perkembangan Revolusi Industri

Revolusi Industri Pertama, Revolusi industri dimulai di pertengahan

abad ke 18 tepatnya di tahun 1750 –1850. Saat itu mulai terjadi revolusi besar-

besaran di berbagai bidang seperti pertanian, manufaktur, pertambangan, dan

transportasi.Munculnya mesin seakan menggantikan peran manusia atau hewan

seutuhnya yang masih terbatas. Walaupun pada awalnya sedikit ditentang oleh

kasta pekerja, namun mereka lebih terbantu dalam efisiensi jumlah beban

pekerjaan.

Revolusi Industri Kedua, setelah dirasa bidang-bidang tersebut berjalan

dengan optimal, segala industri semakin berkembang dengan pesat. Ini

mendorong proses energi yang menunjang setiap mesin berjalan dengan

semestinya.Permasalahan listrik, gas, air dan telegraf jadi awal setelah industri

tahap pertama. Revolusi model ini lahir setelahnya yaitu di awal abad 20 yaitu

rentang tahun 1850 – 1940. Saat itu listrik mulai ditemukan, perkembangan pipa

gas, air dan alat komunikasi.

Revolusi Industri Ketiga, Pasca perang kedua terjadi revolusi industri

lanjutan yang sering disebut revolusi teknologi. Manusia mulai sadar muncul era

baru setelah mesin yakni era teknologi. Semua itu dimuai dengan ditemukannya

ponsel genggam, mesin kontrol, dan tentu saja komputer.Tanda itu semakin jelas

Page 4: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

14

memudahkan pekerjaan manusia yang bersinggungan dengan data. Bila dahulunya

manusia harus menulis di mesin ketik, kini bisa menulis di komputer. Atau bila

dahulu manusia harus ke telepon umum untuk menelepon, kini cukup dari ponsel

pribadinya. Kemunculannya mulai lahir di akhir abad 20, saat ini era tersebut

terjadi perubahan besar yang mengarahkan manusia ke arah digital.

Revolusi Industri Keempat, saat ini kita hidup di era industri keempat,

itu semua diawali dari revolusi internet yang bukan hanya sebagai mesin pencari,

namun lebih dari itu semua bisa terhubung dengan cerdas. Mulai dari

penyimpanan awan (cloud), perangkat yang terhubung dengan cerdas, sistem fisik

fiber, dan robotik[10].

Saat ini, Jepang telah merumuskan konsep strategi Society 5.0 yang

merupakan strategi untuk mewujudkan masyarakat baru yang berpusat pada

manusia dan memberikan solusi dalam menghadapi berbagai masalah sosial yang

mengintegrasikan ruang dunia maya dan dunia nyata. [11]. Melalui Society 5.0,

kecerdasan buatan yang memperhatikan sisi kemanusiaan akan mentransformasi

jutaan data yang dikumpulkan melalui internet pada segala bidang kehidupan.

Tentu saja diharapkan, akan menjadi suatu kearifan baru dalam tatanan

bermasyarakat. Tidak dapat dipungkiri, transformasi ini akan membantu manusia

untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dalam Society 5.0, juga

ditekankan perlunya keseimbangan pencapaian ekonomi dengan penyelesaian

problem sosial.

Perkembangan era society adalah sebagai berikut:

Society 1.0 (Hunting and Gathering), di awal kemunculannya manusia

berkumpul dan bekerja sama dalam satu grup untuk mempertahankan diri dan

mencari makanan. Mereka menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah-

pindah ke tempat.Pada masa ini manusia mulai mampu membuat peralatan

sederhana dan menggunakan kekuatan alam yaitu api untuk memasak dan

mengusir predator. Hal ini membuat mereka mampu bertahan hidup di alam liar

dan memasak makanan berperan besar dalam perkembangan kognitif manusia.

Society 2.0 (Agricultural), Revolusi ini terjadi di beberapa tempat di

dunia seperti di Timur Tengah dan Tiongkok. Berkat revolusi agrikultur ini

Page 5: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

15

manusia tidak perlu menghabiskan waktu untuk berburu dan berpindah tempat,

pada masa ini manusia mulai menetap di satu tempat dan membangun sebuah

peradaban dan masyarakat yang lebih kompleks.Manusia tidak perlu khawatir soal

pangan sehingga manusia dapat fokus ke hal-hal lain seperti ilmu pengetahuan.

Dari situ kerajaan-kerajaan bermunculan, tulisan diperkenalkan, kota-kota besar

berdiri, dan populasi manusia semakin besar serta sistem sosial yang lebih rumit

sebagai konsekuensinya.

Society 3.0 (Industrial), Manusia yang tadinya bercocok tanam dan

beternak hewan sekarang bekerja di pabrik-pabrik dengan sistem upah.

Kapitalisme menjadi akar dari kemajuan zaman, kemajuan teknologi dan

kemajuan ekonomi sekaligus menjadi faktor besar kesenjangan masyarakat dan

kerusakan lingkungan.

Society 4.0 (Information), Ekonomi pun bergeser menuju ekonomi digital

di mana segala kegiatan saat ini berbasis internet dan komputer. Para pelaku

industri sekarang berlomba-lomba untuk memodernisasi sistem produksi,

distribusi, maupun pelayanannya dengan teknologi yang berbasis internet dan

komputer.

Society 5.0 (New Society), Society 5.0 dapat dikatakan sebagai

pengembangan untuk membenahi beberapa masalah yang saat ini dihadapi karena

terlalu cepatnya perkembangan teknologi. Pemerintah Jepang menyebut society

5.0 adalah di mana ruang maya dan ruang fisik konvergen atau dalam kata lain

terintegrasi.Semua hal akan semakin mudah dengan penggunaan artificial

intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang akan membantu kita memproses

data sehingga kita menerima hasil yang sudah jadi. Keterbatasan fisik kita akan

dibantu dengan robot yang mudah dikendalikan dengan komputer dan internet.

Tujuan dari Masyarakat 5.0 adalah untuk mewujudkan masyarakat di

mana orang menikmati hidup sepenuhnya. Pertumbuhan ekonomi dan

perkembangan teknologi ada untuk tujuan itu, dan bukan untuk kemakmuran

segelintir orang. Sesuai dengan konsep ini yang dicanangkan oleh pemerintah,

berbagai kegiatan telah dimulai di kalangan akademis Jepang dan di industri. Dan,

meskipun Masyarakat 5.0 berasal dari Jepang, tujuannya bukan hanya untuk

Page 6: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

16

kesejahteraan satu negara. Kerangka kerja dan teknologi yang dikembangkan di

sini tidak diragukan lagi akan berkontribusi untuk menyelesaikan tantangan

masyarakat di seluruh dunia [11]. Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan

era society 5.0 sangat di perlukan keerampilan softskill. Simpson (2006)

mengkompilasi ketrampilan yang umumnya bertendensi keterampilan soft diambil

dari berbagai sumber, kemudian menyimpulkan bahwa softskills merupakan

keterampilan personal dan keterampilan interpersonal yang sifatnya intangible

(tidak tampak).

Tabel 1. Atribut Kunci/Softskills Lulusan yang Dicari Perusahaan

menurut NACE tahun 2000

Lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki softskills yang selalu berubah dan

berkembang mengikuti perkembangan jaman. Namun secara umum untuk

menghadapi era sekarang, softskill sangat di perlukan untuk bekerja dan

mengikuti perkembangan. Soft skill tersebut tidak bisa di gantikan oleh alat atau

teknologi yang selama ini menggantika keterampilan manusia.

PENUTUP

Teknologi dan inovasi perlu dimanfaatkan untuk membantu dan

memajukan masyarakat, bukan untuk menggantikan peran manusia. Dengan

Page 7: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

17

demikian perubahan ini diharapkan dapat membantu manusia dalam kehidupan

sehari-hari mereka. Karakteristik dari dua era hampir sama, termasuk digitalisasi,

optimasi dan produksi dengan kustomisasi, otomatisasi, interaksi antara manusia

dan mesin, layanan nilai tambah dan bisnis, penggunaan teknologi informasi dan

kekayaan data yang dimiliki. Melalui kombinasi dan kontinuitas antara revolusi

industri 4.0 dan masyarakat 5.0, dapat membentuk pola tatanan sosial yang lebih

baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat.

REFERENSI

[1] L. Ellitan & L. Anatan. (2020). “46 Achieving Business Continuity in

Industrial 4.0 and Society 5.0,” hlm. 6.

[2] Helaluddin & H. Wijaya. (2019). “Pengembangan Kompetensi Pendidik di

Perguruan Tinggi dalam Menyonsong Era Revolusi Industri 4.0,” Open

Science Framework, preprint, Apr 2019. doi: 10.31219/osf.io/3mbs4.

[3] J. A. Yani & K. Batam, “Relevansi Pancasila Era Industry 4.0 dan Society

5.0 Di Pendidikan Tinggi Vokasi,” hlm. 10.

[4] C. M. Ferreira & S. Serpa, (2018) “Society 5.0 and Social Development:

Contributions to a Discussion,” Manag. Organ. Stud., vol. 5, no. 4, hlm. 26,

Nov 2018, doi: 10.5430/mos.v5n4p26.

[5] I. Ghozali, “Educational Challenges to the 4.0 Industrial Revolution:

Experience from Indonesia,” hlm. 7.

[6] S. Suyitno & P. Pardjono. (2018) “Integrated work-based learning (I-WBL)

model development in light vehicle engineering competency of vocational

high school,” J. Pendidik. Vokasi, vol. 8, no. 1, hlm. 1, Feb 2018, doi:

10.21831/jpv.v8i1.14360.

[7] S. Suyitno, J. Dwi, S. Arif, & P. Aci. (2019). “Trainer Stand Instructional

Media of Wiring System for Kijang Car to Improve Student Achievement in

Vocational Higher Education,” Jour Adv Res. Dyn. Control Syst., vol. 11, no.

11, 2019, doi: 10.5373/JARDCS/V11SP11/20193126.

[8] M. Nurtanto, H. Sofyan, P. Pardjono, & S. Suyitno, “Development model for

competency improvement and national vocational qualification support

frames in automotive technology,” Int. J. Eval. Res. Educ. IJERE, vol. 9, no.

1, doi: https://doi.org/10.11591/ijere.v9i1.20447.

[9] H. Hamdan. (2018) “Industri 4.0: Pengaruh Revolusi Industri Pada

Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi,” J. Nusant. Apl. Manaj.

BISNIS, vol. 3, no. 2, hlm. 1, Okt 2018, doi: 10.29407/nusamba.v3i2.12142.

Page 8: KEBUTUHAN KETERAMPILAN PADA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 …

18

[10] Q. T. Lea. (2020) “Orientation for an Education 4.0: A New Vision for Future

Education in Vietnam,” Int. J. Innov., vol. 11, no. 3, hlm. 14, 2020.

[11] M. Fukuyama, “Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society,”

hlm. 4.