Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

39

Transcript of Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Page 1: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Page 2: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pemenuhan Kebutuhan Keamanan Fisik

PENGERTIAN

Keamanan fisik (biologic safety) keadaan fisik yang terbebas dari keadaan cedera (injury) baik secara thermis, elektris maupun bakteriologis

Kebutuhan keamanan fisik merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kesehatan fisik

Pada bahasan ini akan difokuskan pada pencegahan transfer mikroorganisme & memberikan lingkungan yang aman bagi klien

Page 3: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pertahanan Tubuh dan Mekanisme Pertahanan Tubuh

1. Non Spesifik : melawan mikroorganisme tanpa menghiraukan tipe anti gen yang masuk

2. Spesifik : pertahanan tubuh yang diarahkan untuk melawan agen yang dapat diidentifikasi, misal : bakteri, virus, jamur, dll

Page 4: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pertahanan Non Spesifik

1. Kulit (derajat kekeringan sebum, bakteri normal)

2. Mulut (epitel, mukosa, saliva yang mengandung lysozim dan Ig A)

3. Mata (air mata)4. Gastro intestinal tractus (asam lambung,

flora normal)5. Vagina (lactobacillus Ph : 3,5 – 4,5)

Page 5: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Reaksi Inflamasi :1. Termasuk pertahanan non spesifik2. Merupakan respon pertahanan lokal dan

non spesifik dari jaringan terhadap injury atau infeksi

3. Merupakan mekanisme adaptasi dengan cara menghancurkan agent injury, mencegah penyebaran lanjut & membantu memperbaiki jaringan yang rusak

4. Tanda inflamasi/infeksi : nyeri (dolor), bengkak (tumor), kemerahan (rubor), panas (calor) & gangguan fungsi (fungtio laesia)

Page 6: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Infeksi Nosokomial

Adalah infeksi yang didapat selama di tempat pelayanan kesehatan atau muncul setelah keluar dari tempat pelayanan kesehatan

Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial

1.Penerapan tehnik antiseptik, desinfeksi dan sterilisasi yang ketat dan benar

2.Tindakan isolasi secara benar bagi pasien yang menular di RS

Page 7: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Syarat Infeksi Nosokomial:

1. Saat MRS tidak terdapat tanda klinik dari infeksinya

2. Saat MRS tidak sedang dalam masa inkubasi

3. Tanda infeksi timbul minimal 3 x 24 jam setelah MRS

4. Bukan merupakan residu dari infeksi sebelumnya

5. Saat MRS sekarang terdapat tanda infeksi yang terbukti didapat saat MRS yang lalu

Page 8: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Macam Infeksi Nosokomial :1. Infeksi saluran perkemihan2. Infeksi luka operasi3. Pneumonia4. Infeksi aliran darah primer5. Infeksi tulang dan sendi6. Infeksi intra cranial7. Infeksi cardiovaskular8. Infeksi mata, telinga, hidung dan mulut9. Infeksi saluran pencernaan10.Infeksi saluran nafas11.Infeksi sistem reproduksi12.Infeksi kulit dan jaringan

Page 9: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Memberikan Lingkungan yang Aman bagi Pasien

Ancaman / bahaya kecelakaan bagi klien di lingkungan pelayanan keperawatan / kebidanan : jatuh, kebakaran, keracunan, trauma alat-alat kesehatan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi : usia, gaya hidup, persepsi sensori, kesadaran, kondisi kesehatan, mobilitas, keadaan emosional, kemampuan untuk komunikasi, riwayat trauma masa lalu, pengetahuan

Page 10: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Faktor berpengaruh Terhadap Infeksi

1. Usia2. Hereditas3. Tingkat Stress4. Status Imunisasi5. Status Nutrisi6. Pengobatan7. Kondisi Sakit

Page 11: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Tahap-tahap Infeksi

1. Masa inkubasi : masa antara masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala

2. Masa Prodromal : masa antara timbulnya gejala non spesifik : capek, kelelahan, meningkatnya suhu tubuh .

3. Masa sakit : gejala spesifik berkembang semakin nyata

4. Masa convalescent : masa dimulai sejak gejala berkurang sampai orang tersebut kembali ke keadaan normal (sehat)

Page 12: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pertahanan SpesifikTerdiri dari sistem imun yang berespon terhadap protein asing (antigen) dalam tubuh, selanjutnya sering disebut sebagai sistem kekebalan tubuh

Ada 2 Sistem Kekebalan Tubuh :1.Aktif : dimana tubuh membentuk sendiri

antibodi untuk merespon antigen baik secara alamiah (misalnya infeksi) maupun buatan (vaccin)

2.Pasif : dimana tubuh menerima antibodi secara alami (dari ibu) atau buatan (injeksi serum kekebalan) yang diproduksi sumber-sumber lain

Page 13: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pencegahan Transfer Mikroorganisme

Mikroorganisme ada dimana-mana (menguntungkan dan merugikan)

Ada 5 kelompok mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit : bakteri, virus, jamur, protozoa, ricketsia

Infeksi terjadi bila suatu mikroorganisme menginvasi (masuk) ke jaringan dan berkembang biak

Untuk mencegah transfer mikroorganisme : antiseptik (menghambat pertumbuhan), desinfektan (merusak spora), sterilisasi (membunuh agen beserta sporanya)

Page 14: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pencegahan InfeksiLatar Belakang/Dasar Pemikiran

Masyarakat Petugas KesehatanPelayanan Medis

Beresiko InfeksiKECUALI WASPADA

Bakteri (vegetatif, mikrobakteri, endospora), virus, fungi, parasit

Kolonisasi : organisme patogen Infeksi : organisme yg b’kolonipada tubuh, gx (-), uji (+) menimbulkan penyakit

Kontaminasi Silang :Pemindahan organisme patogen KEWASPADAAN UNIVERSAL/dr orang yg terkolonisasi ke orang lain PENCEGAHAN INFEKSI

PEMBATAS/PENGHALANG :FISIK, MEKANIKAL, KIMIAWI

Page 15: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Kewaspadaan Universal

Merupakan perlindungan secara umum yang harus diperhatikan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan pada klien

Prinsip asumsi bahwa darah, jaringan serta cairan tubuh lainnya merupakan bahan yang berpotensi menularkan (HBV, HVC, HIV) sehingga perlu upaya agar tidak terpapar

Page 16: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Standar UP :1. Cuci tangan2. Penggunaan pelindung tubuh3. Pengamanan dan pembuangan alat tajam secara

aman4. Dekontaminasi5. Pembuangan sampah

PENCEGAHAN INFEKSIMengalami Pergeseran

Untuk pencegahan infeksi pasca bedah sekarang, tujuan :– Mengurangi kemungkinan infeksi– Perlindungan pada klien dan petugas

Page 17: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Istilah yang Berkaitan1. Asepsis/tehnik Aseptik : (-) mikroorganisme pada

tubuh dan alat2. Antisepsis : (-) mikroorganisme pada tubuh dengan

antiseptik3. Dekontaminasi : penanganan alat supaya aman

diproses selanjutnya4. Pencucian : menghilangkan kotoran pada peralatan5. Desinfeksi : menghilangkan sebagian besar mikro

organisme pada alat6. DTT : menghilangkan semua mikroorganisme

kecuali endospora pada alat7. Sterilisasi : menghilangkan semua mikroorganisme

dan endospora pada alat

Page 18: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Pedoman Penghalang secara Fisik, Mekanik, Kimia

1. Cuci tangan2. Memakai sarung tangan3. Memakai perlengkapan pelindung4. Menggunakan asepsis / tehnik aseptik5. Memproses alat bekas pakai6. Menangani peralatan tajam dg aman7. Menjaga kebersihan & kerapian

lingkungan serta pembuangan sampah scr benar

Page 19: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Prinsip Pencegahan Infeksi1. Setiap orang hrs dianggap dpt menularkan

penyakit krn infeksi yg terjadi bersifat asimtomatik

2. Setiap orang hrs dianggap beresiko terkena infeksi

3. Permukaan tempat pemeriksaan, peralatan, benda2 lain yg akan & telah bersentuhan dg kulit utuh / mukosa / darah hrs dianggap terkontaminasi hrs dilakukan proses pencegahan infeksi scr benar

4. Jika tdk diketahui apakah permukaan, peralatan / benda lainnya telah diproses dg benar, hrs dianggap telah terkontaminasi

5. Resiko infeksi tdk bisa dihilangkan scr total, tp dikurangi hingga sekecil mungkin dg menerapkan tindakan2 pencegah infeksi dg benar & konsisten

Page 20: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

1. Cuci tanganCuci tangan rutina.Tujuan : menghilangkan kotoran secara

mekanis & (-) jumlah mikroorganisme sementara

b.Dilakukan :– Sebelum pemeriksaan, pakai sarung

tangan– Sesudah pemeriksaan, kontak dengan

cairan, lepas sarung tangan, kontak px

Page 21: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

c. Cara 1 :– Pakai antiseptik – minimal sabun– Lama 15 – 30 detik– Pada kedua telapak tangan, jari dan kuku– Bilas air bersih, mengalir

d. Cara 2 :– Bila air tidak ada– Pakai larutan alkohol gliserin (2 ml

gliserin/propilen glikol/sorbitol dalam 100 ml alkohol 60 – 90%)

– Tuang ± 5 larutan setiap kali penggunaan dan gosok pada kedua tangan hingga kering (2 menit)

Page 22: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Cuci tangan bedaha. Tujuan : (-) kotoran dan mikroorganisme, sementara

secara mekanik (-) flora tetap selama op. agar luka operasi tidak kontami

b. Cara 1 :– Semua perhiasan dilepas– Setelah dibasahi, gosok dengan sabun pada kedua

tangan, jari-jari dan kuku sampai siku– Bilas dengan air sampai bersih dan tuang antiseptik

pada tangan, lengan sampai siku, gosok kuat ± 2 menit

– Bilas dengan air bersih (air matang/dtt jika perlu), selanjutnya posisi siku > rendah dari tangan

– Jauhkan tangan dari badan dan jangan sentuh apapun

– Pakai sarung tangan bedah steril/DTT

Page 23: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

c. Cara 2 : – Setelah perhiasan dilepas, basahi & sabun

seperti cara 1– Bilas dan keringkan dengan lap kering

atau angin-anginkan– Tuang 5 cc antiseptik (bahan dasar

alkohol, klorheksidin) pada kedua tangan dan gosokkan sampai lengan bawah sampai kering (2 menit)

– Ulangi penggunaan 2x lagi (total 15 cc)– Tegakkan dan jauhkan tangan dari badan,

segera pakai sarung tangan steril

Page 24: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

2. Sarung Tangana. Dipakai :

• Sebelum kontak dengan cairan tubuh• Akan melakukan tindakan invasif• Membersihkan sampah terkontaminasi

b. Jenis sarung tangan (s.t) :• S.t bedah : tindakan invasif steril D• S.t pemeriksaan : pemeriksaan/

pekerjaan rutin• S.t rumah tangga : mencuci alat/bagian

terkontaminasi

Page 25: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

3. Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan

A. AntiseptikCairan/bahan kimia untuk kulit/tubuh

kotor/mikro (-)Sabun dan air bersih : hilangkan kotoran

dan mikroorganisme sementaraAntiseptik : hambat hampir semua

mikroorganisme sementara

Page 26: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Macam-macam Antiseptik :1. Alkohol (alkohol 60-90%)

Tidak boleh untuk mukosa sering untuk kulit, tidak tahan lama

Keuntungan : cepat (-) kuman/virus beberapa saat dan relatif murah

Kerugian : perlu emulien (gliserin, propilen glikol) cegah kulit kerin, mudah terbakar, merusak karet

Page 27: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

2. Klorheksidin glukonat 2-4% (hibitane, hibiscrub, hibiclens)Hindari kontak dengan mata dan telingaKeuntungan : antiseptik yang sangat baik,

perlindungan kimiawi meningkat bila dipakai berulang

Kerugian : mahal, dapat menetralisir sabun

3. Klorheksidin glukonat dan sentrimid, misal savlonLarutan dasar airDapat untuk mukosa

Page 28: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

4. Preparat Iodin, Lar Yodium (iodine 3%) Tinctur (iodine/yodium dalam alkohol 70%) Tidak untuk mukosa Bisa membakar kulit, hilang beberapa menit Mengiritasi kulit, harus dibersihkan alkohol

setelah kering Lugol iodine yang larut dalam air

5. Iodofor 7,5-10%, misal Bethadine Tidak toksik Campuran lar yodium dengan povidon (10%

povidon berisi iodine 1%) Tidak iritasi kulit dan mukosa Reaksi baru timbul setelah 2 menit Jangan diencerkan untuk antiseptik

Page 29: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

6. Kloroheksilenol, misal DettolAktifitas terhadap kuman rendah/<

efektif terhadap flora dibanding alkohol, yodium, iodofor

Beracun, karena dapat menembus kulitTidak boleh untuk bayi

7. Triklosan a)Substansi tidak berwarna dalam sabun,

sehingga antimikrobial (kons 0,2-2,0%), mencegah pertumbuhan (bakteria tatik)

b)Penerimaan pada tangan bervariasi

Page 30: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Tidak untuk Antiseptik1. Heksaklorofon 3%, misal Phisohex

Aksi lambat, tidak mengurangi flora kulit Dapat menembus kulit pada BBL Bakteri dapat tumbuh kembali dengan cepat –

selang seling2. Produk mercuri

Mempunyai toksititas tinggi

Cara Simpan & Penggunaan Antiseptik yang Baik

Jauh sinar matahari, simpan tempat dingin dan gelap Pada wadah tertutup Tuang pada tempat lebih kecil Jadwal rutin membersihkan dan membuat larutan

Page 31: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

B. Desinfektan

a) Bahan kimia untuk (-) mikroorganisme pada peralatan

b) Dapat dipakai untuk DTT (Desinfeksi Tingkat Tinggi)

Page 32: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

1. Klorin dan derivatnya : Tersedia bentuk cair (natrium hipoklorit –

pemutih, Bayclin) dan padat (kalsium hipoklorit, misal kaporit dan natrium)

Dapat untuk DTT Efek cepat, dapat menginaktivasi semua

bakteri, virus, fungi dan beberapa spora Efektif untuk dekontaminasi peralatan

bedah, sarung tangan, permukaan yang luas Punya sifat korosif Konsentrasi klorin 0,1% (dengan air DTT) –

0,5% (air mentah dan bersih)

• g

Page 33: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

RUMUS• Bayclin (Klorin 5,25 %) % larutan sediaan

∑ bag.air = - 1 % larutan yg diinginkan• 0,1 % 5,25 %

∑ bag.air = - 1 = 50 – 1 = 49 0,1 %

(bayclin 5,25 %) → 1 bag + 49 bag air DTT • 0,5 % 5,25 %

∑ bag.air = - 1 = 10 – 1 = 9 0,5 %

(bayclin 5,25 %) → 1 bag + 9 bag air

Page 34: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

• Kaporit → (klorin 35 %) % larutan yg diinginkan

Gram/Lt.∑ = x 1000 % larutan sediaan• 0,5 % 0,5 %

Gram/Lt = x 1000 = 14,2 Gram/Lt 35 %

Kaporit 14,2 gram (14 gram) + 1 Lt air• 0,1 % 0,1 %

Gram/Lt = x 1000 = 2,8 Gram/Lt 35 %

Kaporit 2,8 gram (3 gram) + 1 Lt air DTT

Page 35: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Page 36: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)
Page 37: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

5.Pengelolaan SampahTujuan :1.Mencegah penyebaran infeksi2.Melindungi orang yang menangani sampah

Macam Sampah :1.Sampah terkontaminasi (medis : kapas, kasa, dll)

a) Buang pada kantong yang tidak tembus airb) Hindari menyentuh bagian luar kantongc) Untuk alat bekas pakai, lakukan dekontaminasid) Ditimbun/dikubur/dibakar dalam insinerator

Page 38: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

2. Sampah tidak terkontaminasi (non medis : kardus, bungkus alat)

a) Tidak memberi resikob) Dapat dibuang ke tempat

pembuangan sampah

Page 39: Kebutuhan keamanan fisik (ibu mekar)

Isolasi • Perlu untuk penyakit hepatitis B, TBC, HIV/AIDS,

terinfeksi salmonella atau staphilococus aureus

Prinsip Umum Isolasi :1.Peralatan tersendiri : tensimeter, tempat cuci

tangan, peralatan makan, sabun dll2.Tersedia trolley di luar kamar untuk tempat

sarung tangan, skort dll3.Koordinasi antar tim dalam penerapan isolasi4.Pasien perlu tahu alasan isolasi

PROSEDUR ISOLASI lihat prosedur perawatan