Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

37
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kebutuhan Gizi pada saat Menstruasi. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan, yaitu sebagai tugas terstruktur mata kuliah Sistem Reproduksi II Tahun Akademik 2014/2015 di Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura. Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dari pihak-pihak luar, sehingga makalah ini terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Ucapan terima kasih tidak lupa diucapkan kepada : 1. Ns. Murtilita. S.Kep. selaku dosen mata kuliah Sistem Reproduksi II Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, 2. Pihak yang membantu baik secara langsung maupun tak langsung. i

description

reproduksi 2

Transcript of Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

Page 1: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Kebutuhan Gizi pada saat

Menstruasi.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas perkuliahan, yaitu sebagai tugas

terstruktur mata kuliah Sistem Reproduksi II Tahun Akademik 2014/2015 di

Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dorongan dari pihak-pihak luar, sehingga makalah ini terselesaikan sesuai dengan

yang diharapkan.

Ucapan terima kasih tidak lupa diucapkan kepada :

1. Ns. Murtilita. S.Kep. selaku dosen mata kuliah Sistem Reproduksi II

Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura,

2. Pihak yang membantu baik secara langsung maupun tak langsung.

Segala sesuatu di dunia ini tiada yang sempurna, begitu pula dengan

makalah ini. Saran dan kritik sangatlah penulis harapkan demi kesempurnan

makalah berikutnya. Penulis harapkan semoga makalah ini dapat memberikan

suatu manfaat bagi kita semua dan memilki nilai ilmu pengetahuan.

Pontianak, September 2014

Penulis

i

Page 2: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1. Latar Belakang...................................................................................................1

2. Rumusan Masalah..............................................................................................2

3. Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

1. Pengertian Gizi, Menarke dan Menstruasi.........................................................3

2. Gizi Pada Remaja..............................................................................................7

3. Hubungan status gizi dengan Menarke..............................................................10

4. Hubungan Status Gizi dengan ganguan menstruasi (PMS)...............................13

5. Nutrisi yang dibutuhkan pada saat Menstruasi..................................................14

6. Makanan yang harus dihindari saat Menstruasi.................................................18

BAB III PENUTUP...............................................................................................20

1. Kesimpulan........................................................................................................20

2. Saran..................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

ii

Page 3: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan

fisik, emosi dan psikologis, yakni antara usia 10-19 tahun yang merupakan

suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut

masa pubertas (adolescence). Masa remaja adalah periode paralihan dari masa

anak-anak ke masa dewasa (Widyastuti, 2010).

Dilihat dari segi kuantitas, jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di

Indonesia sebesar 22,2% dari total penduduk Indonesia yang terdiri dari 50,9

% laki laki dan 49,1% perempuan (Kurniawan, (2002) dalam Sulaiman,

(2009)). Begitu juga dengan jumlah remaja dibanyak negara berkembang

tumbuh dengan pesat. Lima tahun terakhir, kelompok remaja merupakan

salah satu perhatian utama di bidang kesehatan karena gaya hidup mereka

yang unik dan berbeda dengan kelompok umur dari generasi sebelumnya

( Surjadi, (2002) dalam Sulaiman, (2009)).

Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial karena pada saat

tersebut terjadi pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan

fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan pada masa

remaja akan mempengaruhi kebutuhan dalam penggunaan zat gizi. Hal ini

disertai dengan pembesaran organ dan jaringan tubuh yang cepat. Perubahan

hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan banyak perubahan

fisiologis yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada remaja (Poltekes Depkes

Jakarta I).

Gizi adalah makanan yang dapat memenuhi kesehatan. Zat gizi adalah

unsur yang terdapat dalam makanan dan dapat memengaruhi kesehatan. Gizi

adalah suatu proses organisme menggunakan transportasi,penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

1

Page 4: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-

organ serta menghasilkan energi.

Menstruasi adalah haid, merupakan perdarahan yang berasal dari uterus

sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi setiap

bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil

(Depkes, 1993).

Mengingat pada proses menstruasi terjadi pengelupasan endometrium

disertai perdarahan, maka sudah barang tentu gizi pada saat menstruasi harus

mendapat perhatian. Gizi pada saat menstruasi diperlukan untuk mengganti

komponen darah yang hilang seperti zat besi dan juga diperlukan untuk

proliferasi jaringan endometrium.pada prinsipnya gizi pada saat menstruasi

harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan. Akan

tetapi mengingat pada saat menstruasi terjadi pengeluaran darah disertai

pembuangan sejuamlah zat besi, maka diet pada saat menstruasi harus

memperhatikan kecukupan zat-zat gizi yang dikonsumsi.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalah ini adalah:

a. Apa pengertian dari gizi, menarke dan menstuari?

b. Bagaimana kebutuhan gizi pada remaja?

c. Bagaimana hubungan status gizi dengan menarke?

d. Apa saja nutrisi yang dibutuhkan pada saat menstruasi?

e. Apa saja makanan yang harus dihindari saat menstruasi?

3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan makalah ini untuk:

a. Memahami pengertian gizi, menarke, dan menstruasi.

b. Memahami kebutuhan gizi pada remaja.

c. Memahami hubungan status gizi dengan menarke.

d. Mengetahui nutrisi yang dibutuhkan pada saat menstruasi.

e. Mengetahui makanan yang harus dihindari pada saat menstruasi.

2

Page 5: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian gizi, menarke dan menstruasi

a. Pengertian gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan

untuk mempertahankan kehidupan.

Gizi memiliki peran yang sangat penting bagi perempuan, sejak masih

berupa janin hingga usia lanjut. Pada masa remaja gizi yang cukup

diperlukan untuk pertumbuhan. Pada remaja perempuan, pada masa ini

terjadi perubahan-perubahan biologis dengan mengalami menstruasi,

sehingga dibutuhkan kecukupan hemoglobin agar tidak terjadi anemia gizi,

sebagai akibat kekurangan zat gizi.

b. Pengertian menarke

Menarke adalah haid yang pertama kali terjadi, yang merupakan ciri

khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi

remaja wanita sangat memengaruhi terjadinya menarke baik faktor usia

terjadinya menarke, adanya keluhan-keluhan selama menarke maupun

lamanya hari menarke. Secara psikologis wanita remaja yang pertama

sekali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan

mengeluh perutnya terasa begah. Tetapi beberapa remaja keluhan-keluhan

tersebut tidak dirasakan. Hal ini dipengaruhi nutrisi yang adekuat yang

biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur (Brunner, 1996).

c. Pengertian menstruasi

Menstruasi adalah haid, merupakan perdarahan yang berasal dari uterus

sebagai tanda bahwa alat kandungannya menunaikan fungsinya, terjadi

setiap bulan secara teratur pada seorang wanita dewasa yang sehat dan

tidak hamil (Depkes, 1993).

3

Page 6: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

Menstruasi terjadi sebagai akibat terlepasnya endometrium yang

iskemia akibat pengaruh hormonal. Pelepasan endometrium disertai

perdarahan yang disebut menstruasi yang berlangsung antara 2-8 hari.

Setelah masa menstruasi berakhir, endometrium kemudian tumbuh

kembali atau disebut juga endometrium mengadakan proliferasi, agar siap

menerima ovum yang telah dibuahi sebagai persiapan kehamilan. Apabila

tidak terjadi pembuahan, endometrium kemudian lisut dan terjadi

menstruasi kembali.

1. Siklus Menstruasi

Pada manusia siklus menstruasi adalah perdarahan vagina periodik

yang terjadi dengan terlepasnya mukosa rahim (menstruasi,

mentruasi). Lama siklus ini sangat bervariasi, tetapi angka rerata

adalah 28 hari dari permulaan satu periode menstruasi sampai

permulaan periode berikutnya. Biasanya, hari-hari menstruasi diberi

nomor, yang dimulai dengan hari pertama menstruasi.

Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari

uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. Panjang siklus

menstruasi adalah jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu

dan mulainya menstruasi berikutnya. Hari mulainya perdarahan

dinamakan hari pertama siklus. Karena jam mulainya menstruasi tidak

diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar menstruasi dari ostium uteri

eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung

kesalahan ± 1 hari. Panjang siklus menstruasi yang normal adalah 28

hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita

tetapi juga pada wanita yang sama. Panjang siklus menstruasi

dipengaruhi oleh usia seseorang.

Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada juga yang sampai

7-8 hari. Jumlah darah yang keluar rata-rata ± 16 cc. Pada wanita yang

lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak, pada wanita

dengan anemi defisiensi besi jumlah darah menstruasinya juga lebih

banyak. Jumlah darah menstruasi lebih dari 80 cc dianggap patologik.

4

Page 7: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu

menstruasi, tetapi sebagian kecil merasa berat di panggul atau merasa

nyeri (dismenorea). Usia gadis remaja pada waktu pertama kalinya

mendapat menstruasi (menarche) bervariasi, yaitu antara 10 – 16

tahun dengan rata-rata 12 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia

menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi, dan kesehatan

umum. Semmelweiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lampau usia

gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15 – 19

tahun. Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche itu sekarang

disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik,

dan berkurangnya penyakit menahun. Menarche terjadi di tengah-

tengah masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak ke dewasa.

Sesudah masa pubertas, wanita memasuki masa reproduksi, yaitu

masa dimana ia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi ini

berlangsung 30-40 tahun dan berakhir pada masa menopause.

2. Mekanisme Menstruasi

Hormon steroid estrogen dan progresteron mempengaruhi

pertumbuhan endometrium. Di bawah pengaruh estrogen

endometrium memasuki masa proliferasi; sesudah ovulasi,

endometrium memasuki fase sekresi. Dengan menurunnya kadar

estrogen dan progesteron pada akhir siklus menstruasi, terjadi regresi

endometrium yang kemudian diikuti oleh perdarahan yang dikenal

dengan menstruasi.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi

a. Faktor Enzim

Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya

enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang

5

Page 8: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Zat-zat

yang terakhir ini ikut serta dalam pembangunan endometrium,

khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada

pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, dengan

akibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah

yang sudah berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan

demikian, lebih banyak zat-zat makanan mengalir ke stroma

endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum, apabila

terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan

menurunnya kadar progesteron, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan,

dan merusakan bagian dari sel-sel yang berperan dalam sintesis

protein. Karena itu, timbul gangguan dalam metabolisme

endometrium yang mengakibatkan regresi endometrium dan

perdarahan.

b. Faktor Vaskular

Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi

dalam lapisan fungsional endometrium. Padsa pertumbuhan

endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena dan

hubungan antaranya. Dengan regresi endometrium timbul statis

dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya

dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan

pembentukan hematom, baik dari arteri maupun dari vena.

c. Faktor Prostaglandin

Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2.

Dengan disentegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan

menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor

untuk membatasi perdarahan pada menstruasi.

2. Gizi pada remaja

a. Pertumbuhan selama remaja

6

Page 9: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

Remaja mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, karena pada saat

tersebut terjadi pertumbuhan yang pesat dan terjadi perubahan kematangan

fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas. Perubahan pada masa

remaja akan memengaruhi kebutuhan, absorpsi, serta cara penggunaan zat

gizi. Hal ini disertai dengan pembesaran organ dan jaringan tubuh yang

cepat. Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan

banyak perubahan fisiologis yang memengaruhi kebutuhan gizi pada

remaja.

Pertumbuhan yang pesat dan masa pubertas pada remaja tergantung

pada berat dan komposissi tubuh seseorang. Ini menunjukkan bahwa status

gizi memegang peranan penting dalam menentukan status kematangan

fisiologis seseorang.

Kecepatan pertumbuhan dan kebutuhan gizi bervariasi pada masing-

masing individu remaja. Ini menunjukkan bahwa dibandingkan usia,

tingkat kematangan seksual yang didasarkan pada munculnya tanda

seksual sekunder lebih mempunyai makna sebagai indikator dalam

menentukkan kebutuhan gizi.

b. Kebutuhan gizi pada remaja

Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak. Namun,

kebutuhan gizi pada remaja perempuan dan laki-laki akan jelas berbeda.

Hal ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan yang pesat,kematangan

seksual, perubahan komposisi tubuh, mineralisasi tulang, dan perubahan

aktivitas tubuh. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada masa remaja

adalah energi,protein, kalsium, besi dan zinc.

Energi

Kebutuhan energi pada individu remaja yang sedang tumbuh sulit

untuk ditentukan secara tepat. Faktor yang perlu diperhatikan untuk

menentukan kebutuhan gizi remaja adalah aktivitas fisik seperti olahraga.

7

Page 10: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan

energi yang lebih besar dibandingkan remaja yang kurang aktif.

Sumber energi terutama diperoleh dari makanan yang mengandung

karbohidrat seperti beras, terigu, dan hasil olahannya, umbi-umbian,

jagung, sagu, gula, dan lain-lain.

Protein

Kebutuhan protein juga meningkat pada masa remaja, karena proses

pertumbuhan terjadi dengan cepat. Pada akhir masa remaja, kebutuhan

protein remaja wanita lebih besar pada remaja laki-laki, karena perbedaan

komposisi tubuh. Kecukupan protein harus memenuhi 12-14% dari

pemasukan energi. Bila pemasukan energi tidak adekuat, maka protein

akan digunakan sebagai sumber energi, dan ini akan mengaibatkan

malnutrisi.

Makanan sumber protein hewani bernilai biologis lebih tinggi

dibandingkan sumber protein nabati, karena komposisi asam amino

esensial yang lebih baik dari segi kuantitas dan kualitas. Contoh sumber

protein adalah: daging merah (sapi, kerbau, kambing), daging putih (ayam,

ikan), susu dan hasil olahannya., kedele dan hasil olahannya, kacang-

kacangan, dan lain-lain.

Mineral

Kebutuhan mineral terutama kalsium, zinc, dan zat besi juga

neningkat pada masa remaja. Kalsium penting untuk kesehatan tulang,

khususnya dalam menambah massa tulang. Keterbatasan masa tulang

selama remaja akan meningkatkan resiko osteoporosis pada kehidupan

selanjutnya, khususnya pada wanita. Sumber kalsium yang paling baik

adalah susu dan hasil olahannya. Sumber lainnya adalah ikan, kacang-

kacangan, dan sayuran.

Karena ekspansi volume darah dan untuk mempertahankan produksi

hemoglobin selama pertumbuhan, maka kebutuhan akan zat besi pada

remaja juga meningkat. Zat besi juga dibutuhkan untuk membentuk

8

Page 11: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

mioglobin dalam jaringan otot yang baru. Untuk mengganti kehilangan zat

besi selama menstruasi, remaja perempuan lebih banyak membutuhkan zat

besi dibandingkan remaja laki-laki. Remaja laki-laki membutuhkan zat

besi untuk proses pertumbuhan itu sendiri. Kekurangan zat besi akan

meningkatkan risiko anemia defisiensi zat besi. Kebutuhan akan zat besi

menurun seiring dengan melambatnya pertumbuhan setelah pubertas.

Penyerapan akan zat besi dapat ditingkatkan oleh vitamin C; dan

sebaliknya dihambat oleh kopi, teh, makanan tinggi serat, suplemen

kalsium, dan produk susu. Makanan yang banyak mengandung zat besi

adalah; hati, daging merah, daging putih, kacang-kacangan, dan sayuran

hijau.

Zinc dibutuhkan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja,

terutama bagi remaja laki-laki. Defisiensi zinc dapat menimbulkan resiko

retrdasi mental dan hipogonadisme.

Vitamin

Kebutuhan vitamin tiamin (thiamin), riboflavin, dan niasin pada

remaja akan meningkat. Zat-zat tersebut diperlukan untuk membantu

proses metabolisme energi. Begitu juga dengan volat, dan vitamin B12

yang penting untuk sintesis DNA dan RNA. Tak kalah pentingnya dalah

vitamin D yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otot. Vitamin

A,C, dan E juga dibutuhkan untuk pembentukkan dan mendukung fungsi

sel baru.

c. Pengkajian status gizi

Pengkajian status gizi selama masa remaja perlu dilakukan. Pada

periode ini, kecenderungan resiko terjadinya gangguan gizi sangat tinggi,

contohnya obesitas dan anoreksia nervosa. Salah satu cara sederhana yang

dapat digunakan untuk menentukan status gizi pada remaja adalah dengan

mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT

dapat membantu untuk mengidentifikasi remaja yang secara signifikan

9

Page 12: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

beresiko mengalami kelebihan berat badan. Rumus IMT adalah sebagai

berikut.

Berat Badan (kg)

BMI =

Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Berikut ini adalah kategori-kategori status gizi,

1. Gizi kurang : BMI dibawah 19

2. Gizi normal: BMI 19-21

3. Gizi lebih : BMI 21-23

4. Obesitas : BMI diatas 23

3. Hubungan status gizi dengan menarke

Pada remaja putri, pubertas ditandai dengan permulaan menstruasi

(menarke). Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun

tergantung pada berbagai faktor termasuk kesehatan wanita, konsumsi

gizi dan status gizi (Simon dan Andrews, 1993 dalam Emilia, 2008).

Statistik menunjukkan bahwa usia menarke dipengaruhi faktor keturunan,

keadaan gizi dan kesehatan umum.

Gizi yang kurang pada remaja putri dapat mempengaruhi pematangan

seksual, pertumbuhan, fungsi organ tubuh, dan akan menyebabkan

terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada gangguan

haid, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya baik. Asupan gizi yang

tidak adekuat dapat mempengaruhi ketidakteraturan menstruasi pada

kebanyakan remaja putri.

Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola

konsumsi makan, kebanyakan dari mereka konsumsi zat gizinya rendah,

hal ini disebabkan oleh keterbatasan makanan atau membatasi sendiri

makanannya karena faktor ingin langsing (Karyadi 1995, dalam Waluya

2007). Hampir 50% remaja terutama remaja yang lebih tua, tidak

10

Page 13: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

sarapan. Penelitian lain membuktikan masih banyak remaja (89%) yang

meyakini kalau sarapan memang penting. Namun mereka yang sarapan

secara teratur hanya 60% (Daniel, 1997 dalam Arisman, 2004).

Disisi lain kesenangan untuk mengkonsumsi makanan-makanan siap

saji (junk food) sudah menjadi trend di kalangan remaja perkotaan. Yang

menjadi masalah pada restoran siap saji adalah jumlah menu yang

terbatas dan makanannya relatif mengandung kadar lemak dan garam yang

tinggi. Remaja yang sering mengkonsumsi makanan siap saji (junk food)

akan sering mengalami kelebihan berat badan (Tim Penulis Poltekes

Depkes Jakarta 1, 2010).

Hubungan status gizi dengan menarke terkait dengan jumlah lemak dalam

tubuh. Jaringan lemak menghasilkan hormon leptin. Leptin diduga berperan

pada beberapa fungsi reproduksi wanita. Kadar leptin yang tinggi pada wanita

dihubungkan dengan menarke yang dini, sedangkan menurunnya kadar leptin

dihubungkan dengan membaiknya fungsi indung telur pada wanita penderita

obesitas dengan sindrom ovarium polikistik. Status gizi remaja wanita sangat

mempengaruhi terjadinya menarke atau haid pertama baik dari faktor usia

terjadinya menarke, adanya keluhan-keluhan selama menarke maupun

lamanya hari menarke. Secara psikologis, wanita remaja yang pertama sekali

mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan mengeluh

perutnya terasa begah. Akan tetapi, pada beberapa remaja keluhan-keluhan

tersebut tidak dirasakan. Hal ini dipengaruhi oleh nutrisi yang adekuat yang

biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur.

Menurut Heryati (2005), remaja wanita disarankan untuk mengonsumsi

makanan dengan gizi yang seimbang agar status gizinya baik. Apabila status

gizi baik, maka pada saat menstruasi, remaja tidak akan mengalami keluhan

seperti nyeri haid atau dismenore. Status gizi dikatakan baik, apabila nutrisi

yang digunakan oleh tubuh sesuai kebutuhan (Paath, 2005).

Jadi, jelas bahwa status gizi pada remaja harus diperhatikan agar menarke

terjadi tidak terlalu dini, yaitu pada usia 8 tahun atau setelah 18 tahun. Status

gizi baik pada remaja dapat diperoleh dengan konsumsi gizi seimbang sesuai

kebutuhan pada masa remaja. Status gizi remaja dapat diketahui dengan

11

Page 14: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

mengukur lingkar lengan atas (LILA) atau dengan mengukur indeks masa

tubuh (IMT)/ (BMI) remaja. Status gizi baik bila diperoleh LILA 23,5 cm

atau nilai BMI 19-21.

Penilaian status gizi remaja harus dilakukan secara berkala minimal satu

tahun sekali agar diketahui bagaimana status gizi remaja dan tindakan dapat

segera dilakukan untuk mengembalikan remaja ke dalam status gizi baik

sehingga perkembangan sistem reproduksi berkembang sebagaimana

mestinya.

Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarke adalah estrogen

dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan

progesteron berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi,selam

siklus haid. Agar menarke tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya

remaja wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga

status gizinya baik. Status gizi dikatakan baik, apabila nutrisi yang diperlukan

baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, maupun air digunakan oleh tubuh

secara keseluruhan (Krummel, 1996).

Gizi kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi

organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini

dapat berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan

nutrisinya baik. Seberapa jauh pengaruh status gizi terhadap terjadinya

menarke belum ada yang melakukan penelitian. Sebagai bahan perbandingan

dibawah ini akan diuraikan tentang asupan energi total dan keragaman

komponene diet.

Asupan energi bervariasi sepanjang siklus haid, terjadi peningkatan

asupan energi pada fase luteal dibandingkan fase folekuler. Peningkatan

konsumsi energi premenstruasi dengan ekstra penambahan 87-500 Kkal/hari.

Kesimpulannya bahwa estrogen mengakibatkan efek penekanan atau

penurunan terhadap nafsu makan (Krummel,1996). Identifikasi jenis nutrisi

yang dapat mengakibatkan perubahan asupan energi belum didapatkan data

yang pasti. Ada yang berpendapat karbohidat merupakan sumber asupan

kalori selama fase luteal, yang lain berpendapat bahwa

konsumsi softdrink yang mengandung gula cenderung meningkat selama fase

12

Page 15: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

luteal. Selain itu juga ada yang berpendapat bahwa asupan lemak dan protein

akan meningkat pada fase luteal. Dengan demikian selama fase luteal terjadi

peningkatan asupan makanan atau energi (Krummel, 1996).

Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan

cara mengkonsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat

haid, terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase luteal yang terjadi

peningkatan kebutuhan nutrisi. Apabila hal ini diabaikan maka dampaknya

akan terjadi keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus

haid.

4. Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi (PMS)

Premenstrual Syndrome adalah sekumpulan gejala berupa gangguan fisik

dan mental dialami 7-10 hari menjelang menstruasi dan menghilang beberapi

hari setelah menstruasi.

Penyebab PMS belum diketahui pasti. Banyak dugaan bahwa PMS terjadi

akibat kombinasi dari berbagai faktor yang kompleks yang salah satunya

adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi.

Penurunan kadar hormon estrogen setelah ovulasi mempengaruhi

neurotransmitter di otak terutama serotonin. Serotonin memiliki peranan

dalam regulasi emosi.

Pola hidup yang tidak sehat terutama faktor nutrisi diduga turut berperan

dalam menyebabkan PMS. Pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet

tinggi lemak, tinggi garam dan gula, rendah vitamin B (terutama Vitamin B6)

dan mineral (magnesium, zat besi, zink, mangan). Konsumsi kafein serta

alkohol yang berlebihan dapat memperberat gejala yang ada.

Menurut dr. Guy Abraham, penambahan nutrisi tertentu disertai perubahan

pola makan 1-2 minggu menjelang menstruasi dapat mengurangi gejala PMS.

Komposisi nutrisi yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

1) Kurangi asupan garam tubuh

Karena makanan asin bersifat meretensi air sehingga dapat terjadi

pembengkakan pada perut. Hal tersebut yang menyebabkan apabila

13

Page 16: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin menjelang menstruasi

akan menyebabkan perut sering kembung dan sakit.

2) Batasi konsumsi minuman beralkohol

Alkohol mengandung zat etanol yaitu suatu zat yang dapat

merangsang sistem saraf pusat. Sehingga dapat mengganggu kerja

hormon dan sistem saraf dalam tubuh. Akibatnya gangguan PMS

semakin tidak terkontrol.

3) Minum susu

Kebutuhan kalsium harian orang dewasa sekitar 1000 mg/hari. Jika

jumlah ini tercukupi, maka kalsium dalam tubuh dapat membantu

mengurangi gejala PMS seperti kram dan kejang perut. Hal ini terjadi

karena kalsium yang terkandung dalam susu dapat membantu tubuh

melepaskan hormon endofrin (hormon tubuh yang dapat membantu

memberikan rasa nyaman) selama masa menstruasi.

4) Perbanyak makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks seperti nasi, jagung, kacang-kacangan, gandum

dapat menghilangkan gejala PMS. Hal ini karena hubungan antara

karbohidrat kompleks dan serotonin yang berfungsi mengendalikan

mood, nafsu makan dan tidur.

5) Konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B6

Sumber vitamin ini ada pada ikan Tuna, hati sapi/ayam dan lain-lain.

Tercukupinya kebutuhan vitamin B6 terbukti dapat mengontrol

produksi hormon serotonin (hormon saraf yang mencegah depresan),

sehingga otak merasa lebih rileks menjelang PMS.

5. Nutrisi yang dibutuhkan pada saat menstruasi

Mengingat pada proses menstruasi terjadi pengelupasan endometrium

disertai perdarahan, maka sudah barang tentu gizi pada saat menstruasi harus

14

Page 17: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

mendapat perhatian. Gizi pada saat menstruasi diperlukan untuk mengganti

komponen darah yang hilang seperti zat besi dan juga diperlukan untuk

proliferasi jaringan endometrium.pada prinsipnya gizi pada saat menstruasi

harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan. Akan

tetapi mengingat pada saat menstruasi terjadi pengeluaran darah disertai

pembuangan sejumlah zat besi, maka diet pada saat menstruasi harus

memperhatikan kecukupan zat-zat gizi yang dikonsumsi.

Beberapa penelitian juga menyebutkan hubungan beberapa zat gizi

dengan penurunan tingkat nyeri saat menstruasi. Sebuah jurnal yang ditulis

oleh Werbach (2004), menyatakan bahwa niasin, tiamin, vitamin E, dan

magnesium dapat mengurangi dismenore.

Wanita yang mengalami dismenore perlu mengonsumsi kacang-kacangan

atau makanan yang kaya akan omega 3 dan 6 sedikitnya dua atau tiga minggu

sebelum datangnya haid. Ini dikemukakakn oleh Dr. Salinel Jr. yang

mengatakan bahwa kacang-kacangan atau makanan yang kaya akan omega 6

merupakan suatu anti inflammatory yang dapat mengatasi kegelisahan nyeri

pada waktu menstruasi.

Beberapa zat gizi yang perlu diperhatikan kecukupannya adalah sebagai

berikut:

a. Zat Besi

Wanita mempunyai kebutuhan zat besi yang lebih banyak karena proses

fisiologis yang terjadi disepanjang kehidupan wanita seperti menstruasi,

hamil, dan menyusui. Setiap bulan seorang wanita mengalami kehilangan

darah haid yang berarti merupakan kehilangan zat besi harian lebih kuran 1,0

mg atau kehilangan zat besi 28 mg setiap bulannya. Di samping itu gaya

hidup wanita seperti mengurangi asupan kalori agar tetap langsing, juga

berkontribusi terhadap kurangnya zat besi pada wanita. Pada keadaan tidak

haid rata-rata seorang anita hanya mengonsumsi 1000 kalori makanan yang

mengandung 6 mg zat besi. Pada saat haid wanita harus makan sebanyak

3000 kalori untuk memenuhi kebutuhan zat besi hariannya sebesar 18 mg.

Sumber zat besi yang baik adalah daging, ayam, hati, ikan, telur, serelia

tumbuk, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan beberapa jenis buah.

15

Page 18: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

b. Protein

Protein harus dikonsumsi dalam jumlah yang cukup saat menstruasi. Hal

ini mengingat protein berperan dalam produksi hemoglobin atau

pemeliharaan sel-sel darah merah. Kebutuhuan protein menurut

FAO/WHO/UNU (1985) adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah

kehilangan protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang

diperlukan dalam masa pertumbuhan, kehamilan atau menyusui. Angka

kecukupan protein orang dewasa sehari rata-rata adalah 1,0 mg/kg BB.

Sumber protein terbagi atas 2 jenis, yaitu protein hewani seperti daging,

ikan, telur, dan produk susu serta protein nabati seperti kacang-kacangan,

polong-polongan, dan biji-bijian.

c. Vitamin C

Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi heme (berasal dari

daging) dan zat besi non heme (didapat dari jenis padi-padian, sayur, kacang).

Pada umumnya vitamin C terdapat pada pangan nabati, yaitu sayur dan buah-

buahan terutama asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, dan tomat.

Vitamin C juga terdapat pada jenis sayur-sayuran dan kol.

d. Asam folat, vitamin B12

Asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk perkembangan sel yang

normal. Kekurangan kedua vitamin ini mengakibatkan terganggunya

pembentukan sel darah merah. Sumber asam folat terdapat pada sayur bayam,

lobak, sayur berwarna hijau gelap, dan sari buah jeruk. Sumber vitamin B12

terdapat pada hati sapi, hati ayam, kuning telur, ikan kembung, sarden.

e. Magnesium

Magnesium berguna untuk merelaksasikan otot dan dapat memberikan

rasa rileks yang dapat mengendalikan suasana hati yang murung (Hill, 2002).

Selain itu, magnesium juga berfungsi memperbesar pembuluh darah sehingga

mencegah kekejangan otot dan dinding pembuluh darah. Oleh sebab itu,

16

Page 19: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

magnesium berfungsi untuk mengurangi rasa sakit saat menstruasi (Dean,

2010). Sumber utama magnesium adalah sayuran hijau, serealia tumbuk, biji-

bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta coklat juga

merupakan sumber magnesium yang baik (Almatsier, 2004).

f. Kalsium

Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi

metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan

otot. Kalsium bersama dengan magnesium, berperan dalam transmisi saraf.

Jika otot tidak mempunyai cukup kalsium, maka otot tidak dapat mengendur

sehingga dapat mengakibatkan kram (Hill, 2002).

Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil olahan susu, seperti keju.

Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber

kalsium yang baik. Serealia, kacang-kacangan dan hasil olahan kacang-

kacangan, seperti tahu dan tempe, serta sayuran hijau merupakan sumber

kalsium yang baik juga, tetapi bahan makanan ini mangandung banyak zat

yang menghambat penyerapan kalsium seperti serat, fitat dan oksalat

(Almatsier, 2004).

g. Vitamin E

Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin E

mempunyai fungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh (Hill, 2001). Vitamin

E sangat penting untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas serta

mencegah berbagai penyakit, mengurangi kelelahan, hingga memperlambat

penuaan dini yang dikarenakan oleh proses oksidasi. Pada saat menstruasi,

vitamin E terutama yang terkandung di dalam kacang almond berfungsi untuk

membantu mengurang produksi hormon yang dapat menyebabkan kram saat

menstruasi.

Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama

minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Sayur-sayuran dan buah-buahan

17

Page 20: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan, dan kacang-

kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas (Almatsier, 2004).

6. Makanan yang harus dihindari saat menstruasi

Berikut beberapa makanan yang perlu dihindari selama menstruasi, seperti:

a. Kafein

Kafein merupakan salah satu minuman utama yang perlu dihindari karena

bisa menyempitkan pembuluh darah dan membuat tubuh terdehidrasi. Maka

dari itu bila mengonsumsi kafein, tubuh akan merasa tidak nyaman dan

menimbulkan sakit kepala serta meningkatkan kecemasan dan kegalauan.

Lebih baik hindari minuman berkafein seperti kopi, soda, dan coklat terutama

selama menstruasi.

b. Gula

Hindari makanan manis seperti permen atau soda karena mengandung

kadar gula yang tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kadar gula yang

tinggi membuat kadar gula dalam darah meningkat dengan drastis dan dapat

membuat Anda mudah merasa kesal dan cepat lesu.

c. Makanan junk food

Makanan cepat saji atau junk food perlu dihindari karena mengandung

banyak lemak trans. Lemak trans ini akan meningkatkan hormon estrogen

yang bisa memunculkan rasa sakit tiba-tiba di rahim. Sehingga perut akan

terasa keram dan sakit.

d. Makanan Olahan/ Kalengan

Makanan kaleng atau olahan perlu dihindari selama menstruasi karena

kandungan sodium di dalamnya sangat tinggi. Konsumsi sodium berlebih bisa

mempengaruhi penyimpanan air dalam tubuh dan membuat tubuh

membengkak. Jadi lebih baik anda hindari makanan olahan seperti kornet,

keju kecap, dan MSG. Selain itu hindari makanan kaleng yang mengandung

lebih dari 200 mg sodium.

18

Page 21: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

e. Goreng-gorengan

Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak dan minyak yang

dapat meningkatkan hormon estrogen. Sebaiknya hindari makanan yang

digoreng seperti jajanan gorengan, kentang goreng untuk membuat rahim

stabil dan menghindari rasa keram dan sakit.

19

Page 22: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kecukupan nutrisi bagi anak dan remaja saat menstruasi perlu diperhatikan

dengan baik. Gizi pada saat menstruasi diperlukan untuk mengganti

komponen darah yang hilang seperti zat besi dan juga diperlukan untuk

proliferasi jaringan endometrium.pada prinsipnya gizi pada saat

menstruasi harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai dengan

kebutuhan. Akan tetapi mengingat pada saat menstruasi terjadi

pengeluaran darah disertai pembuangan sejuamlah zat besi, maka diet pada

saat menstruasi harus memperhatikan kecukupan zat-zat gizi yang

dikonsumsi.

2. Saran

Sebagai seorang anak dan remaja yang menjelang menarke maupun yang

sedang mengalami menstruasi sebaiknya dapat menjaga gizi di dalam

makanan. Agar pada saat mengalami menarche tidak mengalami gangguan

dalam menstruasi. Apabila mengalami gangguan menstruasi sebaiknya

langsung memeriksakan diri kepada tenaga kesehatan.

Kepada tenaga kesehatan diharapkan dapat mengetahui dan mengerti

tentang gizi yang dibutuhkan selama masa menarke dan saat menstruasi

berikutnya, sehingga dapat meminimalisir gangguan-ganguaan yang

terjadi selama menstruasi dan memberikan pelayanan yang optimal pada

setiap remaja.

20

Page 23: Kebutuhan Gizi Pada Remaja Saat Menstruasi

DAFTAR PUSTAKA

Varney, Hallen, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 volume1.

Jakarta : EGC

Fairus, Martini & Prasetyowati. 2010. Buku Saku Gizi & Kesehatan Reproduksi.

Jakarta:EGC

Prof. Dr. Dr. Eddy Suparman, SpOG.K, dkk. 2012. Premenstrual Syndrome.

Jakarta : EGC

Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan

Solusinya. Jakarta: Salemba Medika

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/download/3383/3376

http://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/download/4427/2979

http://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/download/6126/4617

http://mitaunair-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-75724 Problem%2520Base%2520Learning-G

21