Kebutuhan Dasar Manusia - Nutrisi
-
Upload
yusi-yukiss-finie -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Kebutuhan Dasar Manusia - Nutrisi
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
NUTRISI
Learning task kelompok 3&4
1. Jelaskan prinsip pemberian nutrisi pada baliya!
Ada berapa prinsip dalam pemberian nutrisi pada balita
a. Makanan yang dikonsumsi balita seharusnya terdiri dari beragam
jenisnya. Dimana balita memerlukan minimum 2 porsi (480 g)
kelompok susu setiap hari untuk memberikan protein, riboflavin, dan
vitamin A dan B12. Selain itu, balita juga membutuhkan asupan nutrisi
dasri makanan yang berbahan dari padi-padian, sereal yang diperkaya,
dan roti sebagai sumber yang baik akan zat besi dengan tambahan pada
daging. Selain itu, balita juga harus menerima 4 porsi setiap hari dari
kelompok buah dan sayuran. Satu porsi harus mengandung vitamin C
yang baik. Sayuran berdaun hijau dan buah kuning dan sayuran harus
sering disajikan. Anak usia prasekolah memerlukan kira-kira 480 g
susu setiap hari, 30 hingga 90 g dari kelompok daging, 4 hingga 5
porsi dari kelompok buah, dan sayuran (termasuk sumber vitamin C
setiap hari dan porsi sayuran dan buah-buahan berdaun hijau dan
kuning tua), tiga porsi seluruh padi-padian atau makanan yang
diperkaya gizinya dari kelompok roti dan sereal, dan 3 hingga 4
sendok teh margarin atau mentega.
b. Makanan yang dikonsumsi harus higienis dan aman untuk menghindari
bakteri penyakit dan kekurangan nutrisi pada balita tersebut.
c. Makan harus dilakukan secara teratur dan dengan cara yang baik
( makan harus dilakukan dengan posisi duduk bukan berdiri atau
tidur).
1
2. jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembanga balita!
Banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi atas faktor
internal dan eksternal.
a. Faktor internal yang memengaruhi tumbuh-kembang anak meliputi :
Perbedaan ras/etnis atau bangsa. Seseorang yang dilahirkan dengan ras
eropa tidak mungkin memiliki faktor heriditer ras Indonesia, demikian
pula sebaliknya. Tinggi badan penduduk tiap bangsa tidaklah sama. Pada
umumnya, orang kulit putih memiliki ukuran tungkai yang lebih panjang
dibandingkan orang Mongol.
Keluarga. Ada kecenderungan sebuah keluarga memiliki anggota keluarga
yang tinggi-tinggi atau anggota keluarga yang gemuk-gemuk.
Usia. Pertumbuhan berlangsung dengan pesat pada masa pranatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
Jenis kelamin. Anak perempuan umumnya lebih cepat dewasa
dibandingkan anak laki-laki. Namun, setelah pubertas, pertumbuhan anak
laki-laki justru lebih cepat di bandingkan anak perempuan.
Kelainan genetik. Akondroplasia menyebabkan dwarfisme (tubuh kerdil)
sedangkan sindrom Marfan menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang
berlebihan.
Kelainan kromosom. Kondisi ini umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada kasus sindrom down dan sindrom turner.
b. Faktor eksternal yang memengaruhi tumbuh-kembang anak meliputi :
1) Faktor pranatal
Gizi. Nutrisi ibu hamil, terutama dalam trimester terakhir kehamilan akan
memengaruhi pertumbuhan janin.
Mekanis. Posisi fetur yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
2
Toksin. Aminopterin dan obat kontrasepsi dapat menyebabkan kelainan
kongenital seperti palatoskisis.
Endrokrin. Diabetes militus dapat menyebabkan makrosomia,
kardiomegali, hiperplasia adrenal.
Radiasi. Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin, seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, serta kelainan
jantung.
Infeksi. Infeksi pada trimester I dan II akibat TORCH (Toksoplasma
Rubela, Sitomegalo virus, herpes simpleks), penyakin menular seksual
(PMS), serta penyakit virus lainnya dapat mengakibatkan kelainan pada
janin, seperti katarak, bisu, tuli, retardasi mental, dan kelainan jantung
kongenital.
Kelainan imunologi. Eritroblastosis fetalis terjadi karena perbedaan
golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi
terhadap sel darah merah janin. Antibodi tersebut kemudian masuk ke
dalam peredaran darah janin melalui plasenta dan mengakibatkan
hemolisis. Kondisi ini lebih lanjut akan menyebabkan hiperbilirubinemia
dan kernik ikterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Anoksia embrio. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi pada plasenta
sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan.
Psikologis ibu. Kehamilan yang tidak diinginkan. Perlakuan salah atau
kekerasan mental pada ibu hamil.
2) Faktor persalinan : komplikasi persalinan pada bayi, seperti trauma kepala
dan asfiksia, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3) Faktor pascanatal
Gizi. Untuk tumbuh kembangnya, bayi memerlukan zat makanan yang
adekuat.
Penyakit kronis atau kelainan kongenital. Penyakit tuberkulosis, anemia,
kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan janin
3
Lingkungan fisik dan duniawi. Sanitasi lingkungan yang kurang baik,
kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, paparan zat kimia
tertentu (timbal, merkuri, rokok, dll) dapat memberi dampak negatif pada
pertumbuhan anak.
Psikologis. Ini berkaitan dengan hubungan anak dengan orang-orang di
sekitar. Seorang anka yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak
yang selalu merasa tertekan akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
Endokrin. Gangguan hormonal pada penyakit hipotiroid dapat
menghambat pertumbuhan anak . defisiensi hormon pertumbuhan dapat
menyebabkan anak tumbuh kerdil.
Sosial-ekonomi. Kemiskinan selalu berkaitan dengan kurangnya bahan
makanan, buruknya kesehatan lingkungan dan ketidaktahuan yang dapat
menghambat pertumbuhan anak.
Lingkungan pengasuhan. Interaksi ibu dan anak serta orang terdekat
sangat berpengaruh terhadap tumbuh-kembang anak.
Stimulasi. Perkembangan memerlukan stimulasi, khususnya dalam
keluarga. Misalnya, penyediaan mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain dalam kegiatan anak, perlakuan ibu terhadap
perilaku anak.
Obat-obatan. Pemakaian kortikosteroid dalam waktu lama dapat
menghambat pertumbuhan anak. Hal yang sama juga berlaku pada
pemakaian oabt-obatan yang merangsang susunan saraf pusat karena dapat
menghambat produksi hormon pertumbuhan.
3. Jelaskan menu semibang balita (makanan yang disarankan dan
makanan yang dihindari)!
Jawab :
Gisi seimbang adalah asupan makanan yng mengandung gisi lengkap
sesuai yang dibutuhkan balita pada masing – masing usia. Untuk mendukung
4
pertumbuhan dan perkembangan balita sehat, perlu diperhatikan asupan gizi yang
seimbang. Menu sehat balita harus mempunyai gizi seimbang antara kandungan
protein, karbohidrat, vitamin dan serat.Pada anak usia dua sampai tiga tahun,
mulai mendapatkan masukan gizi-gizi yang khusus, seperti seng dan vitamin A.
Hal ini perlu diwaspadai, karena mempunyai relevansi dengan perbanyakan sel
tertentu dan bagian dari otak, yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan
kemampuan anak dalam memecahkan masalah dan mengingat informasi serta
mengurangi daya cipta. Zat lain yang perlu waspadai adalah zat besi, karena
dapat mengakibatkan kelainan fungsi otak dan kelainan pertumbuhan balita serta
mudah terkena infeksi.ASI merupakan sumber gizi pertama dan yang paling alami
yang diberikan ibu kepada anaknya. ASI banyak mengandung karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan air yang berubah menjadi sebuah fondasi yang sangat
kokoh untuk melindungi tubuh dari penyakit. ASI mengandung kolostrum, yaitu
suatu zat kekebalan tubuh yang khusus.
Menu seimbang yang diberikan pada balita diantaranya :
- Memberika asupan asi, susu full cream, jus hijau untuk memenuhi
kebutuhan kalsium, memberikan zat besi dan folic acid untuk mencegah
anemia pada balita
- Sumber karbohidrat , misalnya tepung beras, beras merah, ubi, kentang,
havermut, roti ,
- Memberikan sayuaran sayuran, misalnya jagung, brokoli, bit, bayam
merah, polong- polongan ,susu keju,sebagai Sumber vitamin B2
- Memberikan ragi, padi-padian, sayuran hijau, otak, kuning telur, hati, dan
susu, sebagai sumber vitamin B6
- Memberikan Vitamin yang penting untuk pembentukan sel (termasuk sel
darah merah) dan memelihara sel saraf, Sumber vitamin B12 : daging,
susu, ikan, unggas (ayam)
- Memberikan Vitamin C seperti jeruk dan buah-buahan lain yang rasanya
masam, cabai, brokoli, Jika tubuh kurang vitamin C menyebabkan skorbut
(pendarahan gusi), sariawan, hambatan pertumbuhan pada bayi dan anak-
anak, mudah terjadi luka dan infeksi tubuh.
5
- Memberikan Vitamin D : Vitamin yang penting untuk membantu
pembentukan/pemeliharaan formasi tulang dan homeostasis mineral,
Makanan yang mengandung vitamin D seperti : telur, ikan, dan minyak
ikan, Jika tubuh kurang vitamin D menyebabkan penyakit gastrointestinal
(malabsorpsi atau radang pankreas kronik). kegagalan ginjal kronik, pada
anak-anak dapat menyebabkan rakhitis.
- Memberikan Vitamin yang penting untuk mencegah terjadinya hemolisis
sel-sel darah merah dan anemia, Sumber vitamin E : sayuran hijau,
kacang-kacangan, Jika tubuh kurang vitamin E dapat terjadi hemolisis sel
darah merah,serta memberikan sumber lemak untuk A,D,E,K
- Protein
Pelengkap sumber gizi balita sehat adalah protein. Sumber utama protein
berasal dari ikan, susu, daging, telur, dan kacang-kacangan, berfungsi
untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak serta memberikan sumber lemak
untuk
Menu yang dihindari yaitu :
- Hindari memberikan makanan yang terlalau manis ,walaupun gula
murni memberikn kekeuatan tubuh ,tapi balita rentan terkena penyakit
gondok
- Hindari makanan yang siap saji yang tinggi lemak dan natrium,
dampaknya bagi balita bisa mengalami kegemukan dan gangguan
metabolisme
- Hindari makanan yang mengandung pengawet
- Hindari memberikan minuman yang mengandung alkohol, karena bisa
menyebabkan obesitas, bila mengandung cuka di khawatirkan
menimbulkan iritasi pada balita.
4. Jelaskan pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan balita!
Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan adalah
pertumbuhan anak sangat berkaitan dengan nutrisi yang dikonsumsi. Dimana
6
kandungan gizi yang dikonsumsi setiap hari sangat mempengaruhi. Dimana
kandungan gizi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari menentukan status gizi
anak. Status gizi yang baik akan mampu meningkatkan daya tahan tubuh yang
baik pula, sebaliknya status gizi yang buruk akan memudahkan timbulnya
penyakit. Salah satu kelompok umur dalam masyarakat yang paling mudah
menderita kelainan gizi adalah anak balita. Pada anak balita terjadi proses
pertumbuhan yang sangat pesat, sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi untuk
setiap kilogram beratnya. Disisi lain justru anak balita paling sering menderita
akibat kekurangan gizi. Sedangkan pada masa balita ini merupakan periode
penting dalam pertumbuhan, dimana pertumbuhan dasar yang berlangsung pada
balita akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Misalnya, pada balita
ada gold period pada usia 0 sampai 3 tahun. kurang gizi pada tingkat ringan atau
sedang masih belum menunjukkan gejala yang abnormal, anak masih bisa
beraktifitas, bermain, dan sebagainya. Tetapi bila diamati dengan seksama,
badanya mulai kurus dan staminanya mulai menurun. Pada fase lanjut balita
dengan gizi buruk akan rentan terhadap penyakit.
Learning task semua kelompok
1. Laki-laki dengan BB = 70 kg, TB = 170cm, umur 55 th. Hitung BMR
klien dengan rumus Harris Benedict dan menurut WHO!
Jawab :
a. Rumus Harris Benedict
BMR = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
= 66 + (13.7 x 70) + (5 x 170 ) – (6.8 x 55)
= 66 + (959) + (850) – (374)
= 1505
b. Rumus WHO
7
BMR = 11.6 x BB + 897
= 11.6 x 70 + 897
= 1691
2. Eva dengan tinggi badan 147 cm, BB 39 kg. hitung BMI/IMT klien
dan termasuk dalam status gizi apa?
IMT = BB/TB2 = 39/(1.47)2 = 18.047 kg/m2
Klasifikasi : kurus, kekurangan berat badan tingkat ringan karena berada
dalam rentang skala 17-18.5 kg/m2
3. jelaskan pengaruh bila seseorang memiliki badan terlalu kurus atau
terlalu gemuk!
Badan yang kurus disebabkan karena konsumsi energi lebih rendah dari
kebutuhan yang mengakibatkan sebagian cadangan energi tubuh dalam bentuk
lemak akan digunakan.
Pengaruhnya bila seseorang terlalu kurus yaitu :
1. Penampilan cenderung kurang menarik
2. Mudah letih dan kurang mampu bekerja keras, karena kurangnya asupan nutrisi
yang dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme.
3. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko sakit yang dihadapi antara lain : penyakit
infeksi, depresi, anemia dan diare.
4. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah.
Badan yang gemuk atau Kelebihan berat badan terjadi bila makanan yang
dikonsumsi mengandung energy melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan energi
tersebut akan disimpan tubuh sebagai cadangan dalam bentuk lemak sehingga
mengakibatkan seseorang menjadi lebih gemuk.
Pengaruhnya bila seseorang terlalu gemuk yaitu :
1. Penampilan kurang menarik
8
2. Gerakan tidak gesit dan lambat, hal ini disebabkan karena dengan obesitas
aktivitas gerak manusia juga ikut menurun, kemungkinan besar karena rasa lelah
menahan bobot tubuh yang berat, sehingga seseorang yang mengalami obesitas
akan cenderung malas bergerak dan beraktivitas.
3. Merupakan faktor resiko penyakit:
Jantung dan pembuluh darah. Penderita obesitas rentan dengan tingginya kadar
kolesterol yang mengganggu system peredaran darah, sedangkan kita tahu bahwa
aliran darah melewati jantung dan paru. Oleh sebab itu obesitas dapat
menghambat aliran darah ke jantung dan paru sehingga akan berpengaruh pada
jantung seseorang.
• Kencing manis (diabetes mellitus), karena kadar gula darah dalam tubuh tinggi
sehingga orang yang obesitas rentan terkena penyakit diabetes mellitus.
• Tekanan darah tinggi
• Gangguan sendi dan tulang
• Gangguan ginjal
• Gangguan kandungan empedu
• Kanker
• Pada wanita dapat mengakibatkan gangguan haid (haid tidak teratur,
perdarahan yang tidak teratur), faktor penyulit pada persalinan
4. Bagaimana menghitung BMR pada orang sakit, apakah perbedaan BMR
pada orang sehat dan sakit?
Kecepatan metabolik basal (BMR=Basal Metabolic Rate) atau lebih tepat
kecepatan metabolik pada keadaan istirahat (RMR=Resting Metabolic Rate)
merupakan ukuran jumlah energi yang digunakan pada keadaan istirahat dan
tanpa makanan. Perkiraan energi harus ditambahkan kira-kira 20% perkiraan
energi waktu istirahat untuk pasien yang harus beristirahat di tempat tidur, dan
ditambahkan 30% untuk pasien yang dapat berjalan. Penyakit yang berat
memerlukan tambahan suplemen kalori, yaitu 10% dari RMR yang diperkirakan
untuk sakit ringan, 25 % untuk sakit sedang, dan 50% untuk sakit berat.
Perbedaan BMR pada orang sehat dan sakit yaitu pada orang sehat tidak
memerlukan penambahan suplemen sedangkan pada orang sakit memerlukan
9
penambahan suplemen, 10% untuk orang sakit yang tergolong ringan,25% untuk
orang sakit sedang , dan penambahan 50% untuk orang yang tergolong sakit
berat .
5. Untuk menentukan seseorang mengalami masalah mal nutrisidata apa
saja yang harus anda kumpulkan sebagai seorang perawat?
Pengukuran fisik dan antropometri
a. TB dan BB untuk menentukan BMI : BB/TB2 ( m)
Kategori : Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0 kg/m2
Kekuranagn berat badan tingkat ringan 17,0-18,5 kg/m2
Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan <25,0-27,0 kg/ m2
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0 kg/ m2
(porsi terkecil distal tanagn –prosesus stiloid )
b. Lingkar pergelangan tangan (lpt) memperkirakan kerangka tubuh klien
r= TB(cm)/lpt(cm) :
Wanita > (kecil) : 10,1 – 11 (sedang) :<10,1 (besar)
Laki-laki >10,4 (kecil) : 9,6-10,4(sedang):<9,6(besar)
c,Lipatan kulit untuk mengetahui isi lemak jaringan subkutan
Tes lab dan biokimia :analisis darah,urin dan jaringan tubuh lain yang
memberikan informasi status gizi seperti cek abumin, Hemoglobin,
transferin.
Tanda klinis ; Mengobseravsi tanda-tanda perubahan nutrisi, memeriksa
kembali status nutrisi klien
a. Penampilan umum (kurus ,gemuk,sedang ),(sadar ,respansif)
b. Postur tubuh(tegak,lengan dan tungkai lurus
10
c. kontrol sel saraf ,refleks tendon (normal) ,perhatian stabil psikologis
d. Fungsi gastrointential :nafsu makan ,eliminasi ,organ /masa teraba pada
abdomen
e. fungsi kardiovaskuler
f. rambut mudah patah ,rontok/mudah dicabut
g. ubun –ubun cekung ,epistaksis , pembesaran tiroid
h. kulit kering bersisik.penyembuhan luka yang lama
i. edema
j. Pada leher tidak ada pembesaran kelenjar
k. Pada kaki, tidak nyeri lemah ,bengkak warna baik
l. Kerangka tidak ada malformasi
Riwayat diet :
a. Kebiasaan asupan makanan
b. Alergi
c. kemampuan untuk memperoleh makanan
d. tingkat aktivitas
e. kultur dan agama
f. status kesehatan ,sosial ekonomi ,budaya ,pengobatan
6. sebagai seorang perawat apa strategi anda menghadapi klien yang
menolak makan ketika dirawat di rumah sakit?
Hospitalisasi merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Klien harus
menghadapi berbagai kondisi baru yang berbeda dari kesehariannya ketika tidak
mengalami hospitalisasi, perubahan demi perubahanpun bermuncul karena
kondisi yang membuat klien merasa tidak nyaman dengan kondisi serta
lingkungannya. Salah satunya adalah perubahan nafsu makan klien, sehingga
tidak jarang klien menolak makan saat dirawat. Berikut merupakan beberapa
strategi untuk menghadapi klien yang menolak makan :
11
a. Ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi,
misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah yang
menarik.
b. Edukasi klien dengan gambar (dampak yang ditimbulkan jika klien tidak
makan,resiko yang mungkin terjadi jika klien tidak makan) namun dengan
cara yang tidak bersifat menakut-nakuti klien
c. Minta keluarga membujuk klien agar mau makan
d. Hindarkan cara memaksa dan mengancam dalam membujuk klien. Selama
waktu makan. minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan
jauhkan buku atau mainan dari meja makan (klien anak-anak).
e. Libatkanlah klien untuk dalam proses pemberian makan.
f. Perbolehkan klien menentukan makanan yang dipilih untuk dimakan
namun tetap mempertimbangkan asupan nutrisi yang seharusnya klien
dapatkan (konsultasi pada bagian gizi)
g. penyajian makanan hangat
7. jelaskan mengenai pemberian nutrisi oral, parenteral, enteral (indikasi,
contra indikasi, efeksamping)!
Pemenuhan nutrisi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
a. Pemenuhan nutrisi oral
Indikasi : jika pasien memiliki kemampuan untuk ingesti (memasukkan
makanan) dan tidak memiliki masalah atau memiliki sedikit masalah dalam
hal digesti (menelan) maupun absorpsi.
b. Pemenuhan nutrisi enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan melalui saluran gastrointestinal.
Indikasi : jika saluran gastrointestinal pasien berfungsi, yaitu dengan
menyediakan dukungan psikologi, keamanan dan nutrisi yang ekonomis.
Komplikasi :
12
1) Aspirasi
2) Komplikasi gastrointestinal
3) Masalah dengan akses alat, selang makan, dan pompa makan
4) Komplikasi elektrolit atau metabolic
c. Pemenuhan nutrisi parenteral
Nutrisi parenteral adalah bentuk dukungan nutrisi yang khusus yaitu
pemberian nutrisi melalui intravena.
Indikasi : jika pasien tidak mampu mendigesti ataupun mengabsorpsi nutrisi
secara enteral.
Kontraindikasi :
1) Jika saluran gastrointestinal pasien berfungsi
2) Jika pasien telah menunjukkan keinginan untuk tidak menerima pemberian
nutrisi secara parenteral
3) Jika pemberian nutrisi parenteral menimbukan resiko yang lebih besar
daripada manfaatnya
Komplikasi :
1) Komplikasi yang berhubungan dengan mesin dari pemasangan kateter
vena
sentral
2) Komplikasi yang infeksius karena keberadaan kateter
3) Komplikasi metabolic yang berhubungan dengan larutan yang digunakan
13
KESIMPULAN
Asupan nutrisi sangat berpengaruh pada status kesehatan seseorang,
asupan nutrisi yang baik dan seimbang akan meningkatkan status kesehatan
seseorang. Nutrisi dieperlukan dalam menjaga keutuhan mekanisme tubuh dalam
tumbuh dan berkembang. Asupan nutrisi juga erat hubungannya dengan proses
metabolisme dalam pembentukan energi untuk beraktivitas.
Balita sangat rentan akan penyakit, pemenuhan nutrisi yang seimbang
akan sangat berpengaruh dalam mempertahankan kondisi balita agar tetap sehat.
Pada balita dengan asupan nutrisi yang kurang akan menimbulkan gangguan
dalam proses pertumbuhan badan serta perkembangan fisik serta mental balita,
sedangkan pada balita dengan asupan nutrisi berlebih cenderung meningkatkan
resiko obesitas dini.
Eratnya hubungan asupan nutrisi bagi tubuh dalam proses tumbuh dan
berkembang serta peran pentingnya dalam kelancaran aktivitas individu
menyebabkan individu dituntut untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nutrisinya
agar tetap seimbang. Sehingga keadaan sehat tetap dipertahankan dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Perry & Potter. 1999. Fundamental Keperawatan edisi 4 volume 2. Jakarta : EGC.
Isselbacher ,dkk.1999.Harrison Prinsip-prinsip of internal medicine
13/E .Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
15