Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai

3
Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai Cabai (Capsicum annum L) merupakan komoditi holtikultura yang penting. Ketersediaan air merupakan salah satu faktor pendukung sistem produksi tanaman cabai. Pemenuhan kebutuhan air pada tanaman cabai sangat mempengaruhi pertumbuhannya. Metode pemberian air dilakukan dengan irigasi tepat waktu dan irigasi 7 hari sekali. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman cabai selama masa pertumbuhannya membutuhkan air 544,90 mm/musim atau setara dengan 54,49 liter/musim dengan total air tanah tersedia (TAW) 112 mm. Berat buah cabai pada sistem irigasi tepat waktu 37,5 gram dan 36,2 gram untuk irigasi 7 hari sekali. Efisiensi irigasi 86% dan 23% masing-masing untuk irigasi tepat waktu dan irigasi 7 hari sekali. Untuk mendapatkan jumlah air yang optimum, maka perlu ditentukan waktu pengairan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dalam penentuan periode pemberian air harus diketahui daya infiltrasi tanah dan keadaan iklim. Tanah pasir dengan struktur longgar kurang dapat menahan air, oleh karena itu periode penyiraman harus lebih pendek dengan debit yang kecil. Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat dengan struktur padat menahan air lebih banyak, periode penyiraman lebih panjang dengan debit yang lebih besar. Tanaman cabai merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap kelebihan ataupun kekurangan air. Jika tanah telah menjadi kering dengan kadar air di bawah limit, maka tanaman akan

description

menegenai panduan kebutuhan air pada tanaman cabai

Transcript of Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai

Page 1: Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai

Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai

Cabai (Capsicum annum L) merupakan komoditi holtikultura yang penting. Ketersediaan

air merupakan salah satu faktor pendukung sistem produksi tanaman cabai. Pemenuhan

kebutuhan air pada tanaman cabai sangat mempengaruhi pertumbuhannya. Metode pemberian air

dilakukan dengan irigasi tepat waktu dan irigasi 7 hari sekali. Hasil penelitian menunjukan

bahwa tanaman cabai selama masa pertumbuhannya membutuhkan air 544,90 mm/musim atau

setara dengan 54,49 liter/musim dengan total air tanah tersedia (TAW) 112 mm. Berat buah

cabai pada sistem irigasi tepat waktu 37,5 gram dan 36,2 gram untuk irigasi 7 hari sekali.

Efisiensi irigasi 86% dan 23% masing-masing untuk irigasi tepat waktu dan irigasi 7 hari sekali.

Untuk mendapatkan jumlah air yang optimum, maka perlu ditentukan waktu pengairan

yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dalam penentuan periode pemberian air harus

diketahui daya infiltrasi tanah dan keadaan iklim. Tanah pasir dengan struktur longgar kurang

dapat menahan air, oleh karena itu periode penyiraman harus lebih pendek dengan debit yang

kecil. Sebaliknya tanah yang banyak mengandung liat dengan struktur padat menahan air lebih

banyak, periode penyiraman lebih panjang dengan debit yang lebih besar.

Tanaman cabai merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap kelebihan ataupun

kekurangan air. Jika tanah telah menjadi kering dengan kadar air di bawah limit, maka tanaman

akan kurang mengabsorpsi air sehingga menjadi layu dan lama kelamaan akan mati. Demikian

pula sebaliknya, ternyata pada tanah yang banyak mengandung air akan menyebabkan aerasi

tanah menjadi buruk dan tidak menguntungkan bagi pertumbuhan akar, akibatnya pertumbuhan

tanaman akan kurus dan kerdil. Di samping itu, kebutuhan air untuk tanaman cabai akan sejalan

dengan lainnya pertumbuhan tanaman. Untuk fase vegetatif rata-rata dibutuhkan air pengairan

sekitar 200 ml/hari/tanaman, sedangkan untuk fase generatif sekitar 400 ml/hari/tanaman.

(Sumarna dan Kusandriani 1992).

Page 2: Kebutuhan Air Pada Tanaman Cabai

Pasal 4

Wewenang Pemerintah sebagaimana tersebut dalam Pasal 3 Undang-undang ini, dapat

dilimpahkan kepada instansi-instansi Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah dan atau badan-

badan hukum tertentu yang syarat-syarat dan cara-caranya diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 5

1. Menteri yang diserahi tugas urusan pengairan, diberi wewenang dan tanggung jawab

untuk mengkordinasikan segala pengaturan usaha-usaha perencanaan, perencanaan

teknis, pengawasan, pengusahaan, pemeliharaan, serta perlindungan dan penggunaan air

dan atau sumber-sumber air, dengan memperhatikan kepentingan Departemen dan atau

Lembaga lain yang bersangkutan.

2. Pengurusan administratif atas sumber air bawah tanah dan mata air panas sebagai sumber

mineral dan tenaga adalah di luar wewenang dan tanggung jawab Menteri yang disebut

dalam ayat (1) Pasal ini.

Sesuai dengan pasal di atas yang terkandung dalam Undang – Undang no 11 tahun 1974

bahwa yang mengatur system pengairan adalah Dina Pertanian dan Departemen Pengairnan.

Tentunya kedu lembaga pemerintah ini memiliki tugas yang berbeda. Untuk Dinas pertanian

mengatur system pengairan untuk kegiatan pertanian seperti irigasi, dan untuk dinas pengairan

mengawasi dan mengatur kebutuhan air untuk kepentingan rumah tangga dll.