KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

28
PUSLITBANG PERUM PERHUTANI-CEPU 2015 CORRYANTI dan SUGITO LEBIH DEKAT TENTANG SUMBER BENIH PINUS KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Transcript of KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Page 1: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

PUSLITBANG PERUM PERHUTANI-CEPU

2015

CORRYANTIdan

SUGITO

LEBIH DEKAT TENTANGSUMBER BENIH PINUS

KEBUN BENIH SEMAI(Seedling Seed Orchard )

Page 2: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

LEBIH DEKAT TENTANG

SUMBER BENIH PINUS :

KEBUN BENIH SEMAI( Seedling Orchard)Seed

CORRYANTIdan

SUGITO

PUSLITBANG PERUM PERHUTANI-CEPU

2015

Page 3: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

i

Lebih Dekat Tentang Sumber Benih Pinus : Kebun Benih Semai (Seedling Seed Orchard)

Penulis :

Corryanti dan Sugito

ISBN : 978-602-0853-01-7

Desain Sampul dan Tata letak :

Corryanti dan Edi Purwanto

Penerbit :

Puslitbang Perum Perhutani Cepu

Redaksi :

Jl. Wonosari Batokan Tromol Pos 6

Cepu 58302 Jawa Tengah

Telp : 0296 - 421233

Fax : 0296 - 422439

Web : www.puslitbangperhutani.com

Email : [email protected]

puslitbang.dokinfo@ gmail.com

Cetakan Kedua : April 2015Cetakan Pertama : Desember 2014

Dilarang menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini, tanpa seijin Puslitbang Perhutani.

Page 4: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Buku “Lebih Dekat Tentang Sumber Benih Pinus : Kebun Benih Semai,' kami terbitkan untuk

mengenalkan tentang pengelolaan sumber benih pinus yang ada di Perhutani, di tiga tempat, yaitu

Cijambu-Sumedang, Baturraden-Banyumas, dan Sempolan-Jember.

Pinus merupakan komoditas utama kedua di perusahaan Perhutani, yang menopang penghasilan

terbesar untuk produk non kayu dari tahun ke tahun. Kontinuitas akan prestasi ini harus didukung

oleh sumber benih yang menghasilkan benih-benih berkualitas.

Dewasa ini, Puslitbang berupaya mendukung kebijakan Direksi, yang mengupayakan penanaman

tegakan pinus berasal dari materi pinus dengan produksi getah banyak, atau biasa dikenal dengan

pinus bocor getah.

Semoga bermanfaat.

Cepu, Maret 2015

SUWARNO

PENGANTAR KAPUSLITBANG

i

Page 5: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Sumber benih pinus Perhutani banyak mengandung informasi yang menarik untuk dikaji dan

dibahas lebih lanjut. Apalagi, membicarakan pinus (Pinus merkusii), yang dalam kurun dekade

terakhir menjadi hal penting, mengingat komoditas pinus dan turunannya masih menjadi produk

andalan perusahaan Perhutani.

Penulis di sini menguraikan tentang pengelolaan kebun benih semai pinus dan informasi penting

dan berharga lainnya, sehingga bermanfaat bagi pengelolaan sumber benih di kemudian hari.

Dalam cetakan kedua ini, beberapa perbaikan disampaikan sebagai upaya menyempurnakan

cetakan pertama yang lalu.

Salam.

Penulis

PENGANTAR PENULIS

ii

Dr. Corryanti

Page 6: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

PENGANTAR KAPUSLITBANG .................................................................................................................. i

PENGANTAR PENULIS ............................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................................... IV

DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................... V

BAB 01. PENGERTIAN KEBUN BENIH ....................................................................................................... 1

BAB 02. MENGELOLA KEBUN BENIH PINUS DI PERHUTANI ................................................................... 3

BAB 03. MENCERMATI POTENSI POHON BERBUNGA & BERBUAH....................................................... 8

BAB 04. MEMPRODUKSI BUAH PINUS DI KBS ........................................................................................ 10

BAB 05. BIAYA PENYELENGGARAAN KELOLA KBS................................................................................. 16

BAB 06. KE MANA ARAH MENGELOLA KBS DI MASA YANG AKAN DATANG?........................................ 17

DAFTAR BACAAN......................................................................................................................................... 18

Halaman

DAFTAR ISI

iii

Page 7: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Gambar 01.Kebun Benih Semai Pinus di Sempolan, Jember ................................................................... 2

Gambar 02. Tata letak blok tanaman :

02a. Tata letak blok tanaman di KBS Cijambu ....................................................................... 3

02b. Tata letak blok tanaman di KBS Baturraden .................................................................. 3

02c. Tata letak blok tanaman di KBS Sempolan .................................................................... 4

Gambar 03.Beberapa kegiatan sepanjang tahun di sumber benih KBS pinus .......................................... 7

Gambar 04. Beberapa kegiatan sepanjang tahun di sumber benih KBS pinus ........................................ 8

Gambar 05.Jumlah pohon berbunga di masing-masing KBS pengamatan tahun 2014 ............................ 9

Gambar 06. Potensi pohon berbuah & benih di tiga KBS ......................................................................... 9

Gambar 08. Kegiatan pengunduhan buah dan memprosesnya hingga siap digunakan............................ 12

Gambar 09.

Gambar 07. Tanda-tanda buah/konus masak ............................................................................................ 10

Memproduksi benih pinus dari tahun 2000 k e tahun 2014 dari masing-masing KBS ........ 13

Gambar 10. Memproduksi benih pinus bocor getah dari tahun 2007 ke tahun 2014

dari masing-masing KBS ..................................................................................................... 14

Halaman

DAFTAR GAMBAR

iv

Page 8: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Tabel 01. Kebun Benih Semai Pinus merkusii ............................................................................................. 3

Tabel 02. Tata Waktu kegiatan dalam mengelola KBS ............................................................................... 6

Tabel 04. Biaya penyelenggaraan pengelolaan Kebun Benih Pinus .......................................................... 16

Tabel 03. Rendemen produksi buahpinus dari tahun 2005 s/d 2013 dari masing-masing KBS ................ 15

Halaman

DAFTAR TABEL

v

Page 9: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

01.PENGERTIAN KEBUN BENIH

Secara umum, kebun benih adalah areal yang sengaja ditanami tanaman tertentu untuk menghasilkan

benih asal genetik yang unggul. Dikenal, terdapat beberapa tingkat klasifikasi sumber benih, sesuai

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 72/Menhut-II/2009 tanggal 10 Desember 2009 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 1/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan. Berturut-turut, mulai dari yang paling rendah tingkat klasifikasinya sampai

yang tertinggi:

1.Tegakan Benih Teridentifikasi (TBT), tegakan alam atau tanaman dengan lokasi yang teridentifikasi,

kualitas tegakan pada rata-rata yang digunakan, untuk menghasilkan benih.

2.Tegakan Benih Terseleksi (TBT), suatu tegakan alam atau tanaman berisi pohon berfenotipa bagus

pada sifat-sifat penting yang ditetapkan(misal batang lurus tidak cacat dan percabangan ringan).

3.Areal Produksi Benih (APB), suatu areal tegakan terseleksi yang ditingkatkan kualitas tegakannya

melalui penebangan pohon-pohon yang tidak diinginkan dan dipelihara untuk menghasilkan benih.

4.Tegakan Benih Provenansi, tegakan yang dibangun dari benih yang provenan (asal-usul) nya telah

teruji.

5. Kebun Benih Semai (KBS), sumber benih yang dibangun dengan benih yang berasal dari pohon plus.

6. Kebun Benih Klon (KBK), sumber benih yang dibangun dari materi vegetatif (misal ranting, tunas,

mata tunas, batang, dsb.), berasal dari pohon plus yang ditetapkan.

7.Kebun Benih Pangkas (KBP), yaitu sebuah pertanaman yang dibangun untuk tujuan khusus sebagai

penghasil materi setek.

Perum Perhutani memiliki sumber benih yang bervariasi tingkatnya pada macam komoditas yang

berbeda. Pada jenis pinus misalnya, perusahaan ini telah memiliki sumber benih yang menghasilkan biji,

disebut dengan Kebun Benih Semai (selanjutnya cukup disebut KBS).

Membangun KBS pinus, sudah dirintis sejak tahun 1976 dan secara bertahap hingga 1983, dengan

konsep desain sebagai tanaman uji keturunan. Dalam perkembangan pengamatan, tanaman uji ini

dievaluasi, dan mengalami penjarangan pada individu pohon yang tidak dikehendaki. Dari sini, fungsi

tanaman uji beralih menjadi kebun benih. Disebut dengan Kebun Benih Semai, karena materi awalnya

berasal dari benih yang disemaikan.

Pembangunan KBS Pinus merkusii ini tidak lepas dari kerja keras bersama saat itu, yaitu antar Fakultas

Kehutanan UGM, Dirjen Kehutanan (saat itu dibawah Departemen Pertanian) dan Perum Perhutani

sebagai BUMN yang diberi otorisasi mengelola kawasan hutan di pulau Jawa.

KBS Pinus semula dibangun dari materi bibit asal pohon plus, hasil eksplorasi pohon plus pada hutan-

hutan tanaman pinus di pulau Jawa, hutan alam pinus di Aceh, Tapanuli dan Kerinci. Saat itu, tidak

semua pohon plus yang ditunjuk dapat diuji-tanam, karena tidak semua pohon plus diperoleh benihnya.

Penunjukan pohon plus ketika itu berfokus pada kriteria keunggulan kayunya, dan diperoleh tidak kurang

1.000 asal materi indukan dalam jangka waktu lima tahun.

Pengertian Kebun Benih

1

Page 10: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Penanaman pohon-pohon di KBS diatur dengan pola jarak tanam 4m x 4m atau 3mx3 m. Berasal dari

pertanaman uji, maka desain penanaman mengikuti rancangan acak lengkap berblok, 5 tree plot, dengan

penanaman 10 blok setiap tahun tanam. Saat itu tahapan penanaman dilakukan secara serempak di tiga

lokasi, dimulai tahun 1978 hingga tahun 1983. Dalam tahap pemantauan dan evaluasi, pohon-pohon yang

berperforma kurang baik dijarangi (ditebang).

Dari 1.000 famili sebagai pohon indukan, dilakukan pengumpulan benih, dan dilakukan penanaman dengan

rancangan blok lengkap acak (randomized completely block design). Setiap famili diulang 5 kali ulangan, dan

diulangi lagi dalam 10 blok. Dari 200 famili yang ditanam setiap tahun, evaluasi melakukan penjarangan

terhadap 100 famili yang kurang memenuhi harapan, dan menjarangi individu-individu yang tidak baik dari 5

kali ulangan (tree plot). Ketika tanaman berumur 10 tahun, dilakukan evaluasi dan penjarangan terhadap 50

famili yang tidak baik. Pada umur tanaman 15 tahun, semua pohon-pohon yang kurang baik ditebangi, dan

ditinggalkan 2 pohon dari masing-masing ulangan famili (tree plot). Kini di masing-masing KBS terdapat paling

tidak 50 famili dengan tampilan terbaik.

Dewasa ini, penanaman pinus bergeser sekaligus bertambah, tidak hanya berorientasi pada hasil kayu, tetapi

juga getah pinus. Oleh karena itu, sumber benih yang ada selayaknya harus mampu menghasilkan materi

benih dengan kriteria bergetah banyak.

Sejak tahun 2002, Puslitbang bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, mulai

melaksanakan program pemuliaan Pinus merkusii untuk mendapatkan materi tanaman unggul yang

berproduksi getah banyak. Kegiatan eksplorasi pinus bergetah banyak ini dimulai dari individu yang terdapat

di semua KBS yang ada saat ini.

Pengertian Kebun Benih

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (S

eed

ling

Seed

Orc

ha

rd)

Gambar 01.

Kebun Benih Semai Pinus di Sempolan, Jember

2

Page 11: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

02.MENGELOLA KEBUN BENIH PINUS DI PERHUTANI

Sumber benih pinus yang dimiliki Perum Perhutani seluas 287,9 ha, berlokasi di tiga tempat, berturut-

turut KBS Cijambu (75 ha), KBS Baturraden (96 ha) dan KBS Sempolan (96 ha).

KBS berlokasi di Cijambu, masuk wilayah RPH Cijambu BKPH Manglayang Timur KPH Sumedang Divisi

Regional III Jawa Barat dan Banten.

KBS Cijambu berbatasan dengan penjelasan sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan tegakan Eucalyptus, KPH Sumedang

Sebelah barat berbatasan dengan tegakan Eucalyptus, KPH Sumedang

Sebelah selatan berbatasan dengan kebun atau ladang milik masyarakat

Sebelah timur berbatasan dengan tegakan Eucalyptus dan Rasamala, KPH Sumedang

Mengelola Kebun Benih Pinus di Perhutani

Tabel 01.Kebun Benih Semai Pinus merkusii

3

Gambar 02a. Tata letak blok tanaman di KBS Cijambu

Lokasi KBS Luas (ha)Lokasi Jumlah

familiJumlah Pohon

Potensi

Keterangan

X = Tahun tanam

Page 12: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

KBS berlokasi di Sempolan, masuk wilayah RPH Sumberjati BKPH Sempolan KPH Jember Divisi

Regional II Jawa Timur

KBS Sempolan berbatasan dengan penjelasan sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan tegakan mahoni, KPH Jember

Sebelah barat berbatasan dengan tegakan mahoni dan eucalyptus, KPH Jember

Sebelah selatan berbatasan dengan tegakan jati dan eucalyptus, KPH Jember

Sebelah timur berbatasan dengan tegakan mahoni, KPH Jember

Mengelola Kebun Benih Pinus di Perhutani

4

KBS berlokasi di Baturraden, masuk wilayah RPH Baturraden BKPH Gunung Slamet Barat KPH Banyumas

Timur Divisi Regional I Jawa Tengah.

KBS Baturraden berbatasan dengan penjelasan sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan tegakan damar, KPH Banyumas Barat

Sebelah barat berbatasan dengan tegakan damar, KPH Banyumas Barat

Sebelah selatan berbatasan dengan tanah peternakan Balai Besar Pembibitan Sapi Perah Departemen

Pertanian

Sebelah timur berbatasan dengan tegakan damar, KPH Banyumas Barat

Gambar 02b. Tata letak blok tanaman di KBS Baturraden

Gambar 02c. Tata letak blok tanaman di KBS Sempolan

X = Tahun tanam

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

X = Tahun tanam

Page 13: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Untuk mengelola kebun benih-KBS, kegiatan sepanjang tahun adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan pengamatan pohon berbunga dan berbuah

Kegiatan pengamatan pohon berbunga dan berbuah yaitu mengamati pohon yang berbunga dan

berbuah, dan informasi ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan target produksi tiap

tahunnya.

b. Kegiatan babat bersih tumbuhan bawah.

Kegiatan babat bersih tumbuhan bawah, yaitu membabat semak/belukar atau tanaman lain yang

mengganggu pertumbuhan tanaman pokok. Pembabatan tumbuhan bawah dilakukan dua kali

dalam setahun, dalam pada bulan April (sebelum pengunduhan ) dan bulan Oktober (setelah

pengunduhan dan dalam sebelum pembungaan). Manfaat babat bersih tumbuhan bawah adalah

untuk mengurangi hambatan angin yang berfungsi dalam proses penyerbukan bunga. Di samping

itu manfaat yang lain adalah untuk mengoptimalkan penyerapan hara dari dalam tanah.

c. Kegiatan dangir

Kegiatan dangir dilakukan pada diameter 4 meter atau jari-jari 2 meter dari tanaman, dan dilakukan

tanpa merusak perakaran tanaman. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan sekali dalam setahun

yaitu dalam bulan Oktober (sebelum dilakukan pekerjaan pemupukan).

d. Kegiatan pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan dengan membuat lubang/saluran dua buah dengan ukuran

panjang 40 cm, lebar 20 cm dengan kedalaman 20 cm tanpa merusak perakaran tanaman pokok.

Lubang dibuat sebelah di kanan dan kiri tanaman, dengan jarak 1 – 2 meter. Jenis pupuk yang

diberikan yaitu : Urea, SP 36, dan KCl dengan takaran (2 : 3 : 1) per tanaman, yaitu 400 gram urea ,

600 gram SP 36, 200 gram KCl. Pemupukan dilakukan sekali dalam setahun yaitu dalam bulan

Nopember.

e. Kegiatan pembaruan nomor pohon dan batas blok

Kegiatan penomoran pohon dan batas blok tahun tanam dilakukan dengan tujuan untuk

memudahkan dalam kegiatan pengelolaan dan kepentingan penelitian lanjut. Penomoran ditandai

pada batang pohon pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah.

f. Kegiatan pembuatan ilaran api

Kegiatan pembuatan ilaran api yaitu kegiatan untuk mencegah kebakaran di musim kemarau

dengan cara babat bersih dan mencangkul akar tumbuhan bawah selebar 5 meter. Pembuatan

ilaran api dilaksanakan sebelum musim kemarau tiba, biasa terjadi dalam bulan Juni – Juli.

g. Kegiatan pengunduhan buah dan prosesing benih

Kegiatan pengunduhan buah dilakukan dengan memilih terlebih dulu buah-buah yang telah masak

dan siap diunduh. Buah masak ditandai dengan warna buah yang hijau kecoklatan. Buah yang

diunduh, kemudian diseleksi, ditimbang, dan dikemas sesuai nomor pohon atau pengamatan

tertentu, kemudian di kirim ke tempat pengolahan(procesing). Kegiatan prosesing atau pengolahan

dimulai dari kegiatan pemeraman buah (konus) sampai dengan penyimpanan benih di DCS (Dry

Cool Storage).

Mengelola Kebun Benih Pinus di Perhutani

5

Page 14: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Mengelola Kebun Benih Pinus di Perhutani

6

.

h. Kegiatan distribusi

Kegiatan distribusi yaitu kegiatan mengangkut benih asal KBS ke KPH Perhutani atau pihak luar yang

telah dialokasikan. Distribusi dilakukan dengan sistem fifo (first in first out), artinya stok benih lama

didahulukan distribusinya. Pengemasan benih dengan kemasan “foodserver”, yang hampa udara,

dalam kemasan 1 kg. Untuk mempertahankan viabilitas (daya kecambah) benih sesuai dengan data

yang tertera di label kemasan.

i. Kegiatan pengamanan

Kegiatan pengamanan yaitu kegiatan melindungi, tegakan dan benih serta aset-aset lain di KBS dari

gangguan, seperti pencurian pohon, pencurian benih, bibrikan lahan dan penggarapan liar yang dapat

merugikan.

Tabel. 02Tata Waktu kegiatan dalam mengelola KBS

No Jenis Pekerjaan

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

1. Pengamatan bunga dan buah 2. Babat tumbuhan bawah 3.

Pendangiran

4.

Pemupukan 5.

Pembaruan nomor pohon

6.

Babat ilaran api 7.

Pengunduhan dan prosesing benih

8.

Distribusi

9.

Perngamanan

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 15: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Mengelola Kebun Benih Pinus di Perhutani

7

Gambar 03.Beberapa kegiatan sepanjang tahun di sumber benih KBS pinus

a. Kegiatan babat tumbuhan bawah

b. Kegiatan pembuatan ilaran api c. Kegiatan piringan, pendangiran

d. Pelaksanaan pemupukan

e. Kegiatan pembaharuan nomor dan batas blok

Page 16: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Mencermati potensi pohon berbunga dan berbuah

8

03. MENCERMATI POTENSI POHON BERBUNGA DAN BERBUAH

Pemahaman musim berbunga dan berbuah pinus penting bagi pengelola KBS, karena merupakan

awal penyiapan mengunduh benih dengan mengetahui potensi KBS dalam tahun berjalan.

Pengalaman petugas di lapangan, menunjukkan musim berbunga pinus terjadi sepanjang tahun,

puncak masa berbunga biasa terjadi dalam kurun bulan Februari hingga Maret, kemudian secara

berangsur pohon berbunga mulai berkurang pada bulan Mei-Juni. Bulan-bulan masa berbuah

terjadi sepanjang bulan setelah penyerbukan terjadi.

Dalam banyak literatur, disebutkan tanaman Pinus merkusii tergolong pohon yang sudah dapat

berbuga pada umur relatif muda. Pada umur 23 bulan setelah ditanam, strobili betina (bakal bunga)

mulai muncul, tetapi strobili jantan belum muncul, dan baru 10 bulan kemudian (sekitar 33 bulan

umur tanaman). Pada saat itulah, biasanya bunga -bunga betina mulai dibuahi bunga jantan, dan

mulai muncul buah.

Strobili betina berkembang menjadi buah, ditandai adanya perubahan warna pada sisik buah secara

berangsur-angsur, kemerah-merahan, ungu, ungu kebiruan, kehijau-hijauan dan akhirnya hijau.

Strobili betina yang tidak diserbuki ditandai dengan tampilan kerucut buah mengeriput, ukuran

panjang dan diameternya lebih kecil dari buah hasil penyerbukan. Buah pada tajuk bagian atas

umumnya lebih besar dibanding dengan buah pada tajuk bagian bawah. Buah pada poros batang

juga berukuran lebih besar dibanding dengan buah pada percabangan di bawahnya.

Kemasakan buah dicirikan dengan perubahan warna sisik dari hijau berubah menjadi hijau kebiruan

atau hijau kekuningan. Warna coklat mulai kelihatan di sekitar ujung buah. Warna coklat

pada buah akan merambat dari ujung ke pangkal dan sisik mulai membuka

Pengunduhan buah sebaiknya dilakukan pada saat ujung buah telah berwarna

coklat atau setelah warna coklat terlihat dominan di permukaan sisik. Masa penyerbukan sampai

buah masak memakan waktu 9 - 11 bulan.

sisik bagian

seiring dengan proses

pemasakan buah.

Gambar 04Contoh bunga betina yang telah dibuahi.(tanda lingkaran)

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 17: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Mencermati Potensi Pohon Berbunga dan Berbuah

9

Dari pengamatan pohon-pohon berbunga dan menjadi buah di KBS, menunjukkan terdapat variasi antar pohon

satu dengan lainnya, ada yang menghasilkan buah sedikit, sedang dan banyak atau lebat. Dari pengalaman

mencermati produktivitas benih pohon per pohon, maka produksi rendah, sedang dan lebat, dengan kriteria

berturut-turut 3-4 kg/pohon/tahun; 5-6 kg/pohon/tahun dan 7-8 kg/pohon/tahun.

Antar KBS pun menunjukkan jumlah pohon berbuah yang beragam. Sebagai contoh, hasil pengamatan pohon

berbuah di KBS pinus tahun 2014, berturut-turut di KBS Cijambu, KBS Baturraden dan KBS Sempolan adalah

3.185 pohon (62 %) dari pohon total; 3.723 pohon (43%) dari pohon total, dan 8.451 pohon (100%) dari pohon

total. Pengamatan lanjut tentang produksi buah di masing-masing KBS, dari pengamatan tahun 2014, berturut-

turut KBS Sempolan 560 kg, KBS Baturraden 372,3 kg dan KBS Cijambu 318 kg

Gambar 06.Potensi pohon berbuah dan produksi buah di tiga KBS

Sumber : Data tahun 2014

Gambar 05.Jumlah pohon berbunga di masing-masing KBS sepanjang setahun.

Sumber : Pengamatan tahun 2014

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Okt Nop DesSep

Pohon berbuah (pohon)

Produksi buah (kg)

KBS Cijambu

KBS Baturraden

KBS Sempolan

53.000

3.185

110.000

8.419

55.850

3.723

KBS Sempolan

KBS Cijambu

KBS Baturraden

Page 18: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Memproduksi benih pinus di KBS

10

04.MEMPRODUKSI BENIH PINUS DI KBS

Kegiatan mengunduh buah pinus biasa dilakukan pada waktu kerucut buah (konus, cones) mencapai

kondisi masak secara fisiologis, yaitu sekitar 1-2 minggu sebelum sisik kerucut membuka. Pengamatan

menunjukkan, waktu kerucut banyak dihasilkan dalam bulan Februari-Agustus dan dalam bulan

September-Desember. Dengan demikian, waktu pengunduhan benih pinus dalam setahun dikenal dua

periode, periode pertama dan periode kedua pada masing-masing masa tersebut.

Waktu pengunduhan yang tepat untuk masing-masing lokasi berbeda. Pengalaman menunjukkan, di

KBS Sempolan pohon indukan menghasilkan buah masak terbanyak dalam bulan April-Agustus, di

KBS Baturraden dan Cijambu dalam bulan September-Desember.

Tahap mengunduh konus pinus dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Memanjat pohon, memetik konus yang tua dengan gunting pangkas. Konus-konus yang diperoleh

dikumpulkan dalam karung yang sudah disiapkan.

b. Karung unduhan diberi label (etiket), meliputi keterangan nomor famili, nomor treeplot, nomor blok dan

tahun tanam. Karung beretiket siap dibawa ke tempat pengolahan benih lanjut.

c. Pendataan konus dilakukan meliputi berat timbangan masing-masing pohon, pencatatan data

timbangan konus asal pohon pinus yang bergetah banyak dan yang tidak, dibedakan satu dengan

lainnya.

Kegiatan mengunduh buah pinus dilanjutkan dengan memrosesnya menjadi benih siap pakai, dikenal

dengan tahap processing. Processing (proses lanjut) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi

ekstrasi, sortasi dan seleksi benih yang bertujuan untuk memisahkan benih dari konus dan kotoran-

kotoran lain seperti pecahan sisik kerucut, debu, benih hampa, benih pecah dan lain-lain, sehingga benih

siap dikemas untuk digunakan.

Gambar 07.

Tanda-tanda buah/konus masak , berwarna hijau tua sampai coklat (kiri) ,

apabila dikerat akan terlihat adanya garis kecoklatan (kanan).

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 19: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Memproduksi Benih Pinus di KBS

11

a. Ekstrasi, merupakan kegiatan pemisahaan benih dari konus. Di lapangan ekstrasi buah pinus untuk

menjadi benih siap tabur dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :

a1. Pembelahan konus dan pengeringan benih:

Konus yang berwarna coklat atau hijau kecoklatan dibelah pada pangkal konus menjadi empat

bagian dengan menggunakan alat pembelah (parang, pisau atau alat lain). Kemudian benihnya

dipipil satu persatu. Pembelahan harus dilakukan dengan hati-hati agar benih tidak rusak akibat

terbelah.

Benih hasil pembelahan selanjutnya dijemur sampai kering dan biasanya dalam 3-5 hari (kadar air 6-

8%)

a2. Pemeraman dan pengeringan konus:

Pemeraman ditujukan untuk mempercepat proses pemasakan konus yang berwarna hijau

kecoklatan sehingga mudah untuk diproses mengeluarkan benih dari konus (konus mudah terbuka

saat penjemuran)

Pemeraman konus dilakukan sebagai berikut:

- Karung yang berisi konus ditumpuk dan ditata dalam ruang pemeraman

- Kondisi tempat pemeraman harus kering, dengan sirkulasi udara baik agar terhindar dari

gangguan jamur.

- Pemeraman konus dilakukan sampai konus berwarna coklat, biasa dalam 7-10 hari.

- Pada saat tingkat kematangan sudah tercapai, maka konus telah siap untuk diproses lanjut

yaitu Pengeringan konus.

- Pengeringan konus dilakukan dibawah sinar matahari selama 3 – 5 hari atau tergantung

intesitas sinar matahari.

- Pada akhir proses penjemuran, konus yang sudah kering akan terbuka sisiknya sehingga benih

akan rontok dan terpisah dari konus.

- Benih yang ke luar dari konus dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut (sortasi)

b.Sortasi

Sortasi benih merupakan kegiatan untuk membersihkan atau memisahkan benih dari sisa – sisa

sayap dan kotoran – kotoran lain seperti pecahan sisik konus, debu dan lain-lain.

Sortasi benih dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara sebagai berikut :

- Cara manual, dengan menggunakan tampi (tampah).

- Cara mekanis, dengan alat – alat seperti : air screen cleaner, seed gravity separator, south

dakota blower, barner tree seed separator.

- Benih hasil sortasi dikumpulkan untuk dilakukan seleksi.

c. Seleksi

Seleksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membuang benih yang jelek seperti benih hampa,

benih pecah dan lain-lain. Seleksi benih dilakukan sebagai berikut :

- Benih yang telah dipisahkan disortir dari sisa-sisa sayap dan kotoran lain, diseleksi diatas meja seleksi

satu per satu.

- Benih hasil seleksi merupakan benih yang baik, siap untuk dikemas dan disimpan serta dilakukan

pengujian mutu fisik fisiologis (kemurnian, kadar air dan viabilitas)

- Pengalaman menunjukkan 1 kg benih pinus berasal dari konus sebanyak 200 kg (rendemen buah

pinus 0,5%).

Page 20: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Memproduksi Benih Pinus di KBS

12

Gambar 08.

Kegiatan pengunduhan buah dan memprosesnya hingga siap digunakan.

di simpan di DCS

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 21: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Memproduksi Benih Pinus di KBS

d. Pengemasan dan penyimpanan benih

Kegiatan pengemasan dan penyimpanan benih pinus merupakan proses terakhir dari rangkaian

memproduksi benih pinus.

Pengemasan benih pinus :

- Benih hasil seleksi dimasukan dalam wadah kedap udara atau dikemas dengan kantong plastik (tebal 0,5

mm).

- Setiap kemasan berisi 1 kg benih.

- Kemasan benih diberi label berketerangan asal KBS, tahun produksi, berat kemasan, mutu benih

(viabilitas, kemurnian dan kadar air)

- Label benih hasil pengujian berisi keterangan viabilitas, kadar air dan kemurnian harus disertakan pada

saat kegiatan distribusi benih.

Penyimpanan benih pinus :

- Benih pinus disimpan dalam kondisi suhu ruangan penyimpanan 2°C - 5°C , kadar air 6% - 8% dan

kelembaban relatif (RH) 40% - 50%. Dengan kondisi seperti ini benih dapat bertahan selama 5 tahun.

- Tempat penyimpanan benih dapat berupa Dry Cool Storage (DCS) atau kulkas.

Produksi kebun benih-KBS, dari tahun ke tahun menghasilkan benih yang berfluktuatif. Data produksi pada

hakikinya belum mencerminkan potensi kebun benih secara utuh, karena pengunduhan dilakukan hanya

untuk memenuhi kebutuhan benih masing-masing wilayah kerja perusahaan.

13

Gambar 09.Memproduksi benih pinus dari tahun 2000 - 2014 dari masing-masing KBS

1000 01 02 03 04 05 06 07 08 09 11 12 13 14

Produksi benih (kg)

Tahun

Page 22: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Memproduksi Benih Pinus di KBS

14

Istilah pinus bergetah banyak digunakan oleh Pulitbang Perhutani 10 tahun terakhir untuk menunjuk individu

pohon Pinus merkusii yang mampu menghasilkan getah sangat banyak, jauh lebih banyak dari produksi getah

pada umumnya. Puslitbang Perhutani telah menetapkan batasan bergetah banyak adalah apabila produksi

getahnya minimal 50 gr/phn/3 hr (atau >16gr/ph/hr), sementara rata –rata produksi getah pinus di wilayah

Perum Perhutani selama ini sekitar 7 gr/ph/hr.

Puslitbang memproduksi benih pinus bergetah banyak asal KBS dari tahun 2007, dimulai dari KBS

Sempolan, dan kemudian disusul produksi dari KBS Baturraden dan Cijambu di tahun 2011. Kemampuan

menghasilkan benih pinus bergetah banyak dari masing masing KBS Cijambu dan KBS Baturraden masih

dibawah 10 kg per tahun, sementara dari KBS Sempolan dapat mencapai rerata 28 kg per tahun.

Produksi benih bergetah banyak dari 3 KBS tertinggi selama ini tercapai pada tahun 2013, yaitu sebanyak 49

kg, (9,5 % dari total produksi benih pinus).

Tahun

Gambar 10.Memproduksi benih pinus bergetah banyak tahun 2007 - 2014 dari masing-masing KBS

Produksi (kg)

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 23: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Dari pengamatan rendemen buah masing-masing KBS, menunjukkan rata-rata tertinggi dalam kurun

waktu 10 tahun dari KBS Baturraden sebesar 0,58 %, sementara KBS Cijambu dan KBS Sempolan

mencapai rendemen sebesar 0, 54 %. Adanya perbedaan rendeman dari masing masing KBS diduga

karena cara memproses buah yang berbeda. Di KBS Baturraden prosesing buah dilakukan dengan

cara dibelah, sedangkan di KBS Cijambu dan KBS Sempolan prosesing buah dilakukan dengan

memeram konus. Agaknya, perlu ditelaah lanjut keterkaitan cara ini dengan produksi dan rendemennya.

Memproduksi Benih Pinus di KBS

Tabel 03.Rendemen produksi buahpinus dari tahun 2005 - 2013

dari masing-masing KBS

15

Catatan : Konus : Kerucut buah.

Konus (kg) Benih (kg) Rend (%) Konus (kg) Benih (kg) Rend (%) Konus (kg) Benih (kg) Rend (%)

1 2005 64.134

308,80

0,48

78.224

495

0,63

14.780

90

0,61 2 2006 156.746

850,30

0,54

88.473

425,00

0,48

28.925

171,00

0,59

3 2007 160.605

793,00

0,49

94.378

479,00

0,51

90.087

525,30

0,58

4 2008 75.383

400,0

0,53

16.459

83

0,50

23.997

136

0,57

5 2009 10.000

54,8

0,55

15.057

78

0,52

11.321

66

0,58

6 2010 32.672

182,1

0,56

14.083

71

0,51

14.381

82

0,57

7 2011 78.849

450,0

0,57

22.125

117

0,53

18.233

108

0,59

8 2012 58.250

342,7

0,59

18.362

113

0,62

40.650

223

0,55

9 2013 35.730

223,9

0,63

18.362

110

0,60

27.176

179,7

0,66

245,6

50

200

720.828

3.851,23

5,44

374.704

2.021

5,44

307.664

1.781

5,82

72,083

385

0,54

37,47

262

0,54

30,77

178

0,58

Jumlah :

Rata-rata :

No TahunProduksi (KBS Sempolan) Produksi (KBS Cijambu) Produksi (KBS Baturaden)

10 2014 48.459 0,50 9.181 0,54 38.114 0,52

Page 24: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Biaya Penyelenggaraan Kelola KBS

05.BIAYA PENYELENGGARAAN KELOLA KBS

Komponen kegiatan dan standar biaya mengikuti tarif yang berlaku di perusahaan dalam tahun berjalan.

Bila memperhatikan biaya per satuan sesuai dengan tarif di Perhutani, maka pengelolaan 3 KBS pinus

yang optimal, dihitung berdasarkan luasan total dan jumlah pohon membutuhkan biaya ± Rp.

1.200.000.000,- per tahunnya, dan ini belum menghitung biaya pengamanan tegakan.

16

Tabel 04. Biaya penyelenggaraan pengelolaan Kebun Benih Pinus

No Uraian kegiatan Standar (Rp)

Keterangan

Dilakukan dalam bulan Januari-Desember

1 Karung memuat 35 kg

1 rit memuat 5000 kg

Dilakukan dalam bulan Januari-Desember

1 lbr ukuran 6x9 cm1 rit

1 tampah memuat 2,5 kg

1 kg /15 kg kemasan

1 lbr ukuran 1 kg

c. Styrofom

a. Food server (1 rol = 15 kemas/kg

1x per tahun pada awal musim hujan

Keterangan : Harga mengikuti Tarif Perhutani Tahun 2014

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 25: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

Kemana arah mengelila KBS di masa yang akan datang?

06. KE MANA ARAH MENGELOLA KBS DI MASA YANG AKAN DATANG?

Karena pinus kini menjadi andalan utama non kayu bagi perusahaan, maka perhatian terhadap KBS

sebagai sumber benih perlu menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Bila masing-masing KBS kini sudah menunjukkan potensinya menghasilkan benih asal induk (pohon)

yang bergetah banyak, dan arah kebijakan pengusahaan tegakan pinus adalah getah, maka sudah

barang tentu perhatian pada individu-individu bergetah banyak ini harus mendapat tempat yang khusus,

mulai dari pemeliharaan sampai menghasilkan benih untuk ditanam ke lapangan.

Pohon pinus yang bergetah banyak harus diperlakukan khusus melalui kegiatan silvikultur yang baik,

agar getah yang dihasilkan kelak cukup tinggi, sesuai harapan.

Upaya Puslitbang mengawal ini sudah cukup baik, dengan membangun tanaman-tanaman uji dengan

materi berasal dari indukan pohon bergetah banyak, pada saatnya tanaman ini akan menjadi Kebun

Benih Semai Getah Banyak.

Lalu, bagaimana dengan tiga KBS yang telah ada. Benih Pinus merkusii asal KBS tetap diperlukan,

karena dalam jangka pendek penyediaan benih pinus bergetah banyak belum dapat dipenuhi. Saat ini,

paling tidak setahun menghasilkan rerata 30 kg per tahun. Bila benih ini menghasilkan bibit jadi, sebut

saja 12.000 plances/kg benih, maka peruntukan tanaman tahunan seluas 5.000 ha dengan jarak 3m x

3m misalnya, belum dapat tercukupi.

Mengingat 3 KBS adalah tegakan historik, mulai dari penanaman Pinus merkusii pertama di Jawa,

menanam tanaman uji, hingga menjadi kebun benih dan diperoleh kandidat-kandidat tanaman pinus

yang bergetah banyak, maka tanaman ini selayaknya dipertahankan. Bila tanaman uji keturunan

bergetah banyak pada saatnya telah mampu menghasilkan benih-benih bergetah banyak, maka tiga

KBS dapat dijadikan tegakan konservasi, untuk simpanan materi genetik bagi kepentingan lain di masa

yang akan datang.

17

Page 26: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

DAFTAR BACAAN

Anonymous. 2004. Kamus Pemuliaan Pohon. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Direktorat

Jendral RLPS Departemen Kehutanan. Jakarta.

Anonymous. 2009. SOP Pengelolaan Kebun Benih Semai. Pusat Penelitian dan Pengembangan. Cepu

Anonymous. 2009. Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan. Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor : P.1/Menhut-II/2009. Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Direktorat Jendral RLPS

Departemen Kehutanan. Jakarta.

Anonymous. 2009. Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.01/Menhut-II/2009.

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. Direktorat Jendral RLPS Departemen Kehutanan.

Jakarta.

18

Leb

ih D

ekat T

en

tan

g S

um

ber B

en

ih P

inu

s (p

inu

s m

erk

usii) :

Keb

un

Ben

ih S

em

ai (

Orc

hard

)S

eed

ling

Seed

Page 27: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

SEKILAS TENTANG PENYUSUN

CORRYANTI

Dalam setiap diskusinya dengan teman-teman kerja bimbingannya,

adalah menjadikan pekerjaan punya makna. Waktunya tak kan

pernah luput dari ingin memperbaiki keadaan yang menjadi

wewenangnya. Menjelang purna bhaktinya di Perum Perhutani,

buku diyakininya sebagai saksi yang tak lekang dimakan waktu.

Pengalaman mengelola sumber benih menjadi objek pengamatan

yang menarik bagi Corry untuk dibagikan. Lulusan IPB, UI, dan

UGM ini selalu terfokus ' tak ada yang gratis dalam hidup', karena itu

ia ingin terus berkarya.

SUGITO

Memulai karir di Perhutani di Puslitbang, di Cepu, lulusan pertanian

Universitas Bojonegoro ini sudah melanglang kerja dari pekerjaan

laboratorium sampai kegiatan di lapangan.

Karirnya dimulai dari sebagai teknisi selama lima tahun di

Laboratorium Kultur Jaringan, kemudian pindah membantu di

Laboratorium Selular selama tiga tahun. Beranjak ke kegiatan

praktis di lapangan ia rintis sejak bekerja di bidang pemuliaan di

tahun 2005. Jabatan Kepala Regu menjadi awal karirnya melaju,

saat itu Karu di KBS Pinus di Baturraden (2006-2010). Pada empat

tahun belakangan ini ia dipercaya ditugasi untuk mengoordinasi

(setara dengan Asper) ketiga kebun benih pinus di Perhutani, yaitu

KBS Pinus di Sumedang, Baturraden, dan Jember.

Sugito berkeyakinan selalu mau belajar dan berkarakter adalah

penting dalam hidup ini.

Page 28: KEBUN BENIH SEMAI (Seedling Seed Orchard )

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGANPERUM PERHUTANI

Jl. Wonosari Batokan Tromol Pos 6 Cepu 58302 Jawa TengahTlp : 0296-421233/ Fax : 0296-422439Web : www.puslitbangperhutani.com

Email : [email protected] [email protected]

ISBN 978-602-0853-01-7