Kebudayaan Dongson

4
 Kebudayaan Dongson Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke:  navigasi , cari  Nekara perunggu dari Sông Đà, Vietnam Patung perunggu kebudayaan Đông Sơn, Dong asal Thailand Kebudayaan Đông Sơn adalah kebudayaan  zaman Perunggu  yang berkembang di Lembah Sông Hng, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang di  Asia Tenggara, termasuk di  Nusantara  dari sekitar 1000 SM sampai 1 SM. Kebudayaan Dongson mulai berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik  dan Neolitik yang kemudian periode  Megalitik . Pengaruh kebudayaan Dongson ini  juga berk embang menuju Nusa ntara yang kemudian dikenal se bagai ma sa  kebudayaan Perunggu  

Transcript of Kebudayaan Dongson

Page 1: Kebudayaan Dongson

5/17/2018 Kebudayaan Dongson - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-dongson 1/4

 

Kebudayaan Dongson

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa 

Langsung ke: navigasi, cari 

 Nekara perunggu dari Sông Đà, Vietnam 

Patung perunggu kebudayaan Đông Sơn, Dong asal Thailand

Kebudayaan Đông Sơn adalah kebudayaan zaman Perunggu yang berkembang di Lembah SôngHồng, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang di Asia Tenggara, termasuk di Nusantara dari

sekitar 1000 SM sampai 1 SM.

Kebudayaan Dongson mulai berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periodeMesolitik  dan Neolitik  yang kemudian periode Megalitik . Pengaruh kebudayaan Dongson ini

 juga berkembang menuju Nusantara yang kemudian dikenal sebagai masa kebudayaan Perunggu 

Page 2: Kebudayaan Dongson

5/17/2018 Kebudayaan Dongson - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-dongson 2/4

 

Kebudayaan Dongson secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai hasil karya kelompok bangsa

Austronesia yang terutama menetap di pesisir Annam, yang berkembang antara abad ke-5 hinggaabad ke-2 Sebelum Masehi. Kebudayaan ini sendiri mengambil nama situs Dongson di  Tanh

hoa. 

Masyarakat Dongson adalah masyarakat petani dan peternak yang handal. Mereka terampilmenanam padi, memelihara kerbau dan babi, serta memancing. Mereka agaknya menetap di

pematang-pematang pesisir, terlindung dari bahaya banjir, dalam rumah-rumah panggung besardengan atap yang melengkung lebar dan menjulur menaungi emperannya. Selain bertani,

masyarakat Dongson juga dikenal sebagai masyarakat pelaut, bukan hanya nelayan tetapi juga

pelaut yang melayari seluruh Laut China dan sebagian laut-laut selatan dengan perahu yangpanjang.

Daftar isi

[sembunyikan] 

  1 Asal mula kebudayaan Dongson 

  2 Kesenian Dongson 

  3 Agama dan kepercayaan Dongson 

  4 Penyebaran Kebudayaan Dongson 

  5 Sumber 

[sunting] Asal mula kebudayaan Dongson

Asal mula kebudayaan ini berawal dari evolusi kebudayaan Austronesia . Asal usulnya sendiritelah dicar adalah bangsa Yue-tche yang merupakan orang orang barbar yang muncul di barat

daya China sekitar abad ke-8 SM. Namun pendapat ini sama halnya dengan pendapat yang

mengaitkan Dongsaon dengan kebudayaan Halstatt yang ternyata masih diragukankebenarannya.

Asumsi yang digunakan adalah bahwa benda-benda perunggu di Yunnan dengan benda-benda

yang ditemukan di Dongson. Meski harus dibuktikan apakah benda-benda tersebut dibuat oleh

kelompok-kelompok dari Barat sehingga dari periode pembuatannya, dapat menentukan apakahbenda tersebut adalah model untuk Dongson atau hanyalah tiruan-tiruannya. Jika dugaan ini

benar maka dapat menjelaskan penyebaran kebudayaan Dongson sampai ke Dataran Tinggi

Burma. 

Pengaruh China yang berkembang pesat juga ikut memengaruhi Kebudayaan Dongson terlebih

lebih adanya ekspansi penjajahan China yang mulai turun ke perbatasan-perbatasan Tonkin. Hal

ini dilihat dari motif-motif hiasan Dongson memberikan model benda-benda perunggu Chinapada masa kerajaan-kerajaan Pendekar. Itulah sumber utama seni Dongson yang berkembang

sampai penjajahan Dinasti Han yang merebut Tonkin pada tahun 111 SM. Meski demikian ,

Page 3: Kebudayaan Dongson

5/17/2018 Kebudayaan Dongson - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-dongson 3/4

 

kebudayaan Dongson kemudian memengaruhi kebudayaan Indochina selatan terutama kesenian

Cham.

Ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan ini mendapat pengaruh Hellenisme melalui

model-model yang datang dari arah selatan dan Fu-nan yang merupakan kerajaan besar

Indochina pertama yang mendapat pengaruh India. Namun pendapat ini tidak dapatdipertanggungjawabkan.

[sunting] Kesenian Dongson

Benda-benda arkeologi dari Dongson sangat beraneka ragam, karena mendapat berbagai macampengaruh dan aliran. Hal tersebut nampak dari artefak-artefak kehidupan sehari-hari ataupun

peralatan bersifat ritual yang sangat rumit sekali. Perunggu adalah bahan pilihan. Benda-benda

seperti kapak  dengan selongsong, ujung tombak , pisau belati, mata bajak , topangan berkaki tiga

dengan bentuk yang kaya dan indah. Kemudian gerabah dan jambangan rumah tangga, matatimbangan dan kepala pemintal benang, perhiasan-perhiasan termasuk gelang dari tulang dan

kerang, manik-manik dari kaca dan lain-lain. Semua benda tersebut atau hampir semuanya diberihiasan. Bentuk geometri merupakan ciri dasar dari kesenian ini diantaranya berupa jalinan arsir-

arsir, segitiga dan spiral yang tepinya dihiasi garis-garis yang bersinggungan.

Karya yang terkenal adalah nekara besar diantaranya nekara Ngoc-lu yang kini disimpan diMuseum Hanoi, serta patung-patung perunggu yang sering ditemukan di makam-makam pada

tahapan terakhir masa Dongson.

[sunting] Agama dan kepercayaan Dongson

Dari motif-motif yang dijumpai pada nekara yang sering disebut-sebut sebagai nekara hujan,ditampilkan dukun-dukun atau syaman-syaman yang kadang-kadang menyamar sebagai binatangbertanduk, menunjukkan pengaruh China atau lebih jauhnya pengaruh masyarakat kawasan

stepa. Jika bentuk ini disimbolkan sebagai perburuan, maka ada lagi simbol yang menunujukkan

kegiatan pertanian yakni matahari dan katak  (simbol air). Sebenarnya, nekara ini sendiridikaitkan dengan siklus pertanian. Dengan mengandalkan pengaruh ghaibnya, nekara ini ditabuh

untuk menimbulkan bunyi petir yang berkaitan dengan datangnya hujan.

Pada nekara-nekara tersebut, yang seringkali disimpan di dalam makam terlihat motif perahu

yang dipenuhi orang yang berpakaian dan bertutup kepala dari bulu burung. Hal tersebut boleh

 jadi menggambarkan arwah orang yang sudah mati yang berlayar menuju surga yang terletak di

suatu tempat di kaki langit sebelah timur lautan luas. Pada masyarakat lampau, jiwa seringdisamakan dengan burung dan mungkin sejak periode itu hingga sekarang masih dilakukan kaum

syaman yang pada masa kebudayaan Dongson merupakan pendeta-pendeta menyamar seperti

burung agar dapat terbang ke kerajaan orang-orang mati untuk mendapatkan pengetahuan

mengenai masa depan.

Page 4: Kebudayaan Dongson

5/17/2018 Kebudayaan Dongson - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kebudayaan-dongson 4/4

 

Lagipula nekara-nekara tersebut sendiri didapatkan pada awal abad ke-19 masih digunakan

untuk upacara ritual keagamaan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada nekara tesebutdigambarkan kehidupan orang-orang Dongson mulai perburuan, pertanian hingga kematian.

Banyaknya perlengkapan pemakaman tersebut menunjukkan ritual yang dilakukan masyarakat

Dongson. Antara lain masalah jenazah yang dikelilingi semua benda-benda sehari-hari miliknyaagar dapat hidup secara normal di alam baka. Belakangan sebagai upaya penghematan, yang ikut

dikuburkan bersama jenazah adalah benda-benda berukuran kecil saja. Kemudia pada masa akhirkebudayaan Dongson, muncul bentuk ritual baru. Sebelumnya makamnya berbentuk  peti mati 

sederhana dari kayu yang dikubur, sementara pada berikutnya yang dinamakan periode Lach-

truong, yang mungkin diawali pada abad pertama sebelum Masehi, telah ditemukan makam daribatu bata yang berbentuk terowongan atau lebih tepatnya gua yang terbagi menjadi tiga kamar

oleh tembok-tembok lengkung beratap. Semula perlengkapan ini dikait-kaitkan dengan pengaruh

Yunani tentang kehidupan alam baka, meski sebenarnya menunjukkan pengaruh China yang

terus-terus bertambah besar yang beranggapan bahwa arwah orang mati bersembunyi dalam gua-gua yang terdapat di lereng-lereng gunung suci, tempat bersemayam para arwah yang abadi.

Makam yang berbentuk terowongan itu boleh dikatakan tiruan dari gua alam gaib tersebut.Peletakan peti mati di kamar tengah, kemudian di ruangan bersebelahan ditumpuk sesajen

sebagai makanan untuk arwah dan ruangan ketiga disediakan altar yang terdapat lampu-lampu

yang dibawa atau dijaga oleh patung-patung terbuat dari perunggu. Secara sekilas terasapengaruh Hellenisme yang menandai akhir kebudayaan Dongson.

[sunting] Penyebaran Kebudayaan Dongson

Kebudayaan Dongson yang berkembang di situs Dongson, ternyata juga ditemukan karya-karya

budaya yang diinspirasikan oleh kebudayaan tersebut di bagian selatan Semenanjung Indochina 

(Samrong, Battambang di Kamboja) hingga Semenanjung Melayu (Sungai Tembeling di Pahangdan Klang di Selangor) hingga Nusantara (Indonesia).

[sunting] Sumber