Kebudayaan Bali

18
Kebudayaan Bali Abdullah Akbar Maulana Firmansyah Dwi Saputro Hafidz Galih Fachrureza Mochamad Rudi Cahyadi Muhammad Fakhri Dzakwan

description

7 unsur kebudayaan bali

Transcript of Kebudayaan Bali

Page 1: Kebudayaan Bali

Kebudayaan BaliAbdullah Akbar MaulanaFirmansyah Dwi SaputroHafidz Galih Fachrureza

Mochamad Rudi CahyadiMuhammad Fakhri Dzakwan

Page 2: Kebudayaan Bali

Bali

Bali merupakan salah satu dari 34 Provinsi di Indonesia. Secara astronomis daerah Bali terletak di antara 8o 03’40”- 8o 50’48” lintang selatan dan 114o 25’53’ – 115o 42’40’’ bujur timur atau daerah equator antara 23,5o lintang utara dan 23,5o lintang selatan. Bila diperhatikan keadaan geografis daerah Bali, terdiri atas tanah dataran dan tanah pegunungan, dengan topografi dapat digambarkan sebagai berikut; di tengah-tengah daerah Bali terbentang daerah pegunungan yang memanjang dari barat sampai ke arah timur. Di antara pegunungan tersebut terdapat sejumlah gunung sebagai puncaknya, seperti gunung Merbuk, gunung Batukaru, gunung Batur, dan gunung Agung. Dari keseluruhan gunung tersebut, gunung Batur dan gunung Agung merupakan gunung berapi.

Page 3: Kebudayaan Bali

Sistem Kepercayaan/Agama di Bali

Agama penduduk pulau Bali mayoritas memeluk agama Hindu, yaitu 2.311.731 atau 92,8% dari jumlah penduduk. Agama Hindu dengan tiga kerangka dasarnya, yaitu Tattwa (filsafat keagamaan), Susila (moral keagamaan), dan Upacara (upacara keagamaan), senantiasa menata serta memantapkan masyarakat Bali, sehingga memberikan corak khas bagi identitasnya. Dalam kaitannya dengan kepercayaan, maka Panca Crada yang mencakup :

Percaya akan adanya satu Tuhan, Ida Sang Hyang Widi, Tuhan Yang Maha Esa, dalam bentuk konsep Tri Murti.

Percaya akan adanya konsepsi Atman atau roh abadi Percaya akan Punarbawa atau kelahiran kembali setelah mati Percaya terhadap hukum Karmaphala adanya buah dari setiap perbuatan. Percaya akan adanya Moksa, yaitu kebebasan jiwa dari lingkungan kelahiran

kembali, sangat menentukan prilaku masyarakat Bali.

Page 4: Kebudayaan Bali

Teknologi

Di samping sistem yang peralatan hidup yang merupakan produk asli Bali, sejak zaman prasejarah sudah pula memakai peralatan yang berasal dari luar, misalnya dapat dilihat dari tinggalan gerabah Arikamedu dari India Selatan yang rupanya sudah berlangsung sejak awal abad Masehi.

Di Bali terdapat sekitar 1.482 subak dan subak abian sekitar 698. Subak merupakan salah satu lembaga tradisional yang merupakan satu kesatuan para pemilik atau penggarap sawah yang menerima air irigasi dari satu sumber air atau bendungan tertentu. Subak adalah satu kesatuan ekonomi, sosial dan keagamaan. Jenis kendaraan umum di Bali antara lain: Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik Ojek, taksi sepeda motor Bemo, melayani dalam dan antarkota Taksi Komotra, bus yang melayani perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antar provinsi.

Page 5: Kebudayaan Bali

Bahasa Masyarakat Bali

Bahasa ibu dari etnis Bali adalah bahasa Bali. Bahasa Bali dengan huruf yang dimiliki sendiri, yaitu aksara Bali,

akan lebih mudah dijumpai dalam penulisan lontar-lontar yang beribu-ribu jumlahnya tersebar di seluruh Bali. Kesusastraan lisan dan tulisan, baik yang berbentuk puisi maupun prosa berkembang pula di daerah Bali, walaupun hal ini, semakin hari kondisinya kian memburuk. Bahasa Bali dalam garis besarnya memiliki dua dialek, yaitu dialek Bahasa Bali dataran dan dialek Bahasa Bali Bali Age.

Page 6: Kebudayaan Bali

Organisasi Sosial/Sistem Sosial

Struktur Sosial Masyarakat Bali Sistem Kekerabatan Masyarakat BaliPada orang Hindu-Bali golongan tri wangsa dan jaba wangsa mengenal adanya empat sebutan nama seperti berikut ini:1. Wayan: wayahan (tertua), Gede: gedenan (tertua)2. Made: madya (menengah), Nengah (pertengahan)3. Nyoman: noman (termuda) kelahiran anak ketiga4. Ketut: kitu (kelahiran keempat)

Page 7: Kebudayaan Bali

Ekonomi

Pada umumnya masyarakat Bali bermata pencaharian mayoritas bercocok tanam, pada dataran yang curah hujannya yang cukup baik, peternakan terutama sapi dan babi sebagai usaha penting dalam masyarakat pedesaan di Bali, baik perikanan darat maupun laut yang merupakan mata pencaharian sambilan, kerajinan meliputi kerajinan pembuatan benda anyaman, patung, kain, ukir-ukiran, percetakan, pabrik kopi, pabrik rokok, dll. Usaha dalam bidang ini untuk memberikan lapangan pekerjaan pada penduduk. Karena banyak wisatawan yang mengunjungi Bali maka timbullah usaha perhotelan, travel, toko kerajinan tangan.

Page 8: Kebudayaan Bali

Sistem Ilmu Pengetahuan

Sebelum masa penjajahan, masyarakat di Bali umumnya menganut sistem pendidikan ala Hindu. Di mana pendidikan ketika itu lebih terfokus kepada hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada ketika itu adalah Padepokan, Pura, Pertapaan dan Keluarga. Padepokan mirip seperti konsep pesantren bahkan bisa dibilang sama. Karena pada umumnya yang menempuh pendidikan di sini ialah murid-murid yang mereka lebih diajarkan pendidikan agama. Sedangkan Pura adalah tempat di sekitar istana yang dipakai untuk belajar oleh putra-putri raja.

Namun, seiring berkembangnya zaman dan kemerdekaan telah diraih Indonesia. Maka sistem pendidikan di Bali sekarang lebih mengikuti kepada sistem pendidikan yang dibuat oleh pemerintah. Sehingga berdirilah sekolah-sekolah dan universitas-universitas di Bali.

Page 9: Kebudayaan Bali

Kesenian

1. Seni Tari - Tari Kecak Kecak adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih

utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.

Page 10: Kebudayaan Bali

Tari PendetTari Pendet ini ditarikan sebagai tari selamat datang untuk menyambut kedatangan para tamu dan undangan dengan menaburkan bunga, dan ekspresi penarinya penuh dengan senyuman manis. Pada awalnya tarian ini digunakan pada acara ibadah di pura sebagai bentuk penyambutan terhadap dewa yang turun ke dunia.

Page 11: Kebudayaan Bali

Tari Panji SemirangTarian ini di mainkan oleh perempuan. Tari Panji Semirang adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang laki-laki setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji.

Page 12: Kebudayaan Bali

Tarian CondongTarian ini merupakan tarian yang cukup sulit untuk diragakan dan tarian ini memiliki durasi panjang. Tarian ini adalah tarian klasik Bali yang memiliki gerakan yang sangat kompleks dan menggambarkan seorang abdi Raja.

Page 13: Kebudayaan Bali

2. Alat Musik/Seni Musik - Gamelan BaliSama seperti daerah lain di Indonesia yang memiliki alat musik gamelan, Bali pun memiliki alat musik gamelan. Namun gamelan Bali ini memiliki perbedaan dengan gamelan daerah lain salah satunya yaitu ritme yang dimainkan pada gamelan Bali berjenis ritme yang cepat.

Page 14: Kebudayaan Bali

RindikRindik merupakan alat musik khas Bali yang terbuat dari bambu yang bernada selendro. Alat musik ini dimainkan oleh 2 sampai 4 orang, 2 orang menabuh rindik sisanya meniup seruling. Alat musik ini digunakan untuk pementasan tarian joged bumbung dan untuk acara pernikahan.

Page 15: Kebudayaan Bali

Rumah AdatRumah adat Bali harus sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali ajaran terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan yang hampir mirip dengan ilmu Feng Shui dalam ajaran Budaya China. Rumah adat Bali harus memenuhi aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terakhir parahyangan.Pada umumnya rumah Bali di penuhi dengan pernak-pernik hiasan, ukiran serta warna yang alami lalu patung-patung simbol ritual. Bangunan Rumah Adat Bali terpisah-pisah menjadi banyak bangunan-bangunan kecil - kecil dalam satu area yang disatukan oleh pagar yang mengelilinginya. Seiring perkembangan jaman mulai ada perubahan pada bangunan di mana bangunannya  tidak lagi terpisah-pisah.

Page 16: Kebudayaan Bali

3. Upacara adat Bali Upacara Potong Gigi Upacara potong gigi ini wajib dilakukan oleh laki-laki dan wanita yang

beranjak dewasa yang di tandai datangnya menstruasi untuk wanita dan membesarnya suara untuk laki-laki. Potong gigi bukan berarti gigi dipotong hingga habis, melainkan hanya merapikan atau mengikir enam gigi pada rahang atas, yaitu empat gigi seri dan dua taring kiri dan kanan yang dipercaya untuk menghilangkan enam sifat buruk yang melekat pada diri seseorang, yaitu kama (hawa nafsu), loba (tamak), krodha (amarah), mada (mabuk), moha (bingung), dan matsarya (iri hati atau dengki).

Page 17: Kebudayaan Bali

Ngaben (upacara kematian) Masyarakat Bali selalu mengadakan upacara kematian di saat ada

seseorang atau kerabat yang meninggal dunia. Upacara kematian ini dikenal dengan nama upacara ngaben. Upacara ini yaitu upacara pembakaran bagi orang yang sudah meninggal. Pada intinya upacara ini untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu, Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu, Siwa selaku Dewa yang dipercaya oleh masyarakat atau umat hindu khususnya masyarakat hindu Bali.

Page 18: Kebudayaan Bali

Terima Kasih