KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN...

19
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA Evaluasi Tahun 2016, Tantangan Tahun 2017 & Perencanaan Tahun 2018 DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN DALAM SOSIALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2017 JAKARTA, 2 Maret 2017

Transcript of KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN...

Page 1: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGANREPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH

DAN DANA DESA

Evaluasi Tahun 2016, Tantangan Tahun 2017 &

Perencanaan Tahun 2018

DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

DALAM SOSIALISASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TAHUN 2017

JAKARTA, 2 Maret 2017

Page 2: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

EVALUASI PELAKSANAAN TKDD

APBNP TAHUN 2016

DESENTRALISASI FISKAL

TUJUAN, PENINGKATAN ANGGARAN & REFOCUSING POSTUR TKDD

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN TKDD

APBN 2017

PERENCANAAN TKDD

APBN 2018

OUTLINE

2

Page 3: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 33

Desentralisasi diwujudkan melalui penyerahan kewenangan disertai dengan penyerahan sumber-sumber pendanaan

Pasal 18, Bab VI UUD 1945:

Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah provinsi &

daerah provinsi dibagi atas kab & kota, masing-

masing mempunyai pemda. Pemerintah provinsi,

kabupaten,& kota mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan

tugas pembantuan.

26 30 33 34

294 341

491 508

1998 2000 2010 2015

Prov. Kab./Kota

Pasca Krisis Ekonomi 1997/1998, terjadi perubahanfundamental dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk Tata Pemerintahan di Indonesia.

Pelaksanaan amanat UU No. 22 dan 25 Tahun 1999,

dikenal dengan istilah big bang, menandai era baru tatapemerintahan di Indonesia yakni dengan memperkuat pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi.

Desentralisasi memberikan konsekuensi pada pola:

Hubungan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.

Hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan Undang-Undang.

PemerintahanDaerah

HKPD

UU No. 22/1999 UU No. 25/1999

UU No. 32/2004 UU No. 33/2004

UU No. 23/2014 RUU HKPD

Money follows functionDesentralisasi Kewenangan (otonomi) disertai dengan

Desentralisasi Fiskal, Pemerintah Daerah diberikan

kewenangan untuk mengelola sumber pendanaan

(revenue) dan pengelolaan belanjanya (expenditure)

Coverage HKPD

Pemerintah Pusat dengan Pemerintah

Daerah

Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah

Kab./Kota

Antar Pemerintah Daerah

Pemerintah Daerah dengan Lembaga

Lainnya

Page 4: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 4

Kebijakan dan Alokasi Transfer ke

Daerah dan Dana Desa sebagai

salah satu instrument penting

desentralisasi fiskal berperan

strategis untuk:

Perbaikan pelayanan dasar

publik yang lebih berkualitas.

Penurunan kesenjangan antar

daerah.

Pengentasan kemiskinan.

Peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Sejak era Kabinet Kerja, Alokasi

TKDD dalam APBN mengalami

peningkatan yang signifikan,

sehingga volumenya lebih besar

dibandingkan dengan belanja

KL: bukti penguatan

desentralisasi dan implementasi

Nawacita ke 3: “Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah

dan desa dalam kerangkanegara kesatuan”

513,3 573,7 602,3 664,2 704,9

00

20,846,7

60

582,9 577,2 732,1 677,6 763,6

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

2013LKPP

2014LKPP

2015LKPP

2016Realisasi

2017APBN

Dana Desa

513,3 573,7 623,1 710,9 764,9Total TKDD

Belanja K/L

Peningkatan kualitas perimbangan keuangan pusat dan daerah perlu diikuti perbaikan kualitas belanja di daerah

Page 5: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 5

Target pendapatan terlalu optimis (over target)

Implikasi: anggaran belanja membengkak/terlalu besar (melampaui kapasitas fiskal) over spending

Implikasi

Dengan adanya over target pendapatan dan over

spending, dapat berpengaruh thd besarnya defisit

yang melebar

Perlu penyesuaian untuk mengamankan pelaksanaan APBNP TA 2016

Solusi:

Revisi target penerimaan

perpajakan

Pengendalian belanja pusat dan

daerah

Pelebaran defisit secara

terkendali

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (1): Pengendalian Belanja dalam APBNP 2016

Page 6: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 6

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (2): Pengendalian Belanja TKDD dalam APBNP 2016

TANTANGAN

1. Pemulihan ekonomi global yang lambat

2. Penurunan Harga Komoditas Utama

3. Risiko pasar finansial yang meningkat

DAMPAK

1. Shortfall penerimaaan perpajakan

2. Menyebabkan APBN mengalami pelebaran defisit

Langkah Pengamanan APBNP 2016

Optimalisasi Peningkatan Penerimaan Perpajakan

Pengendalian Belanja Negara

• Penghematan Belanja K/L Rp114,7 T

• Penghematan Belanja TKDD Rp72,9 T

Penghematan alamiah

o DBH 4,2 T

o DAK Fisik 6,0 T

o DAK Nonfisik 23,8 T

o Dana Desa 2,8 T

Penundaan

o DAU 19,4 T

o DBH Pajak 16,7 T

Menjaga Defisit prognosis APBNP 2016 tetap dibawah 3,0% thd PDB

Realisasi APBNP 2016:

• Defisit Rp305,4 T

• Rasio Defisit : PDB (2,46)%

Page 7: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Realisasi mencapai Rp710,9 T, lebih

tinggi dari realisasi belanja K/L Rp680,8 T

Penundaan DAU tidak jadi dilaksanakan

dan seluruh DAU yang semula sebagian

ditunda sudah ditransfer pada bulan

Desember 2016

Realisasi tahun 2016 terhadap realisasi tahun 2015:

• secara nominal lebih tinggi Rp87,2 T (13,99%)

• secara persentase (91,5%) lebih rendah 2,3% terutama

berkaitan dengan:

Lebih rendahnya realisasi DBH Rp18,5 T dari pagu APBN-

P 2016 (Penundaan Tw. IV Rp11,5 T dan penghematan

alamiah Rp7 T),

Lebih rendahnya realisasi Dana Transfer Khusus Rp47,1 T

dari pagu APBN-P 2016, terutama karena:

• Penghematan alamiah DAK Non Fisik Rp32,5 T,

• Penyerapan DAK Fisik yang belum optimal Rp14,6T.

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (3): Realisasi Sementara APBN 2016

7

Bebarapa kebijakan untuk pelaksanaan TA

2017 berdasarkan evaluasi tahun 2016:

DAK Fisik: carry over sebagian

penyaluran TA 2016

DBH: Penyelesaian Kurang Bayar

DAU: Penghitungan beban pengalihan

urusan konkuren dari Kab./Kota ke

Provinsi dan dari Provinsi ke Pusat

Page 8: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 8

3,6%

87,7%

6,8%1,8% 0,02%

PenyelenggaraanpemerintahanPembangunan

PemberdayaanmasyarakatPembinaankemasyarakatan

PENGGUNAAN

EVALUASI PENYALURAN Kendala penyaluran DD dari RKUN ke RKUD:

• Peraturan Bupati/Walikota ttg tata cara penghitungan DD setiap Desa belum sesuai dengan ketentuan.

• Laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi penggunaan belum disampaikan atau disampaikan secara terpisah.

• Sebagian daerah mengajukan penyaluran tahap II pada bulan terakhir tahun anggaran, mengakibatkan menumpuknya permintaan penyaluran.

Kendala penyaluran DD dari RKUD ke RKD:• APBDesa belum/terlambat ditetapkan• Perubahan regulasi • Dokumen perencanaan belum ada• Laporan penggunaan belum dibuat• Pergantian kepala desa

EVALUASI PENGGUNAAN

Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas.

Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai.

Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dengan memberdayakan masyarakat setempat dan bahan baku lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa.

Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai.

Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga dana yang telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan di luar RKDesa.

Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa.

Tahap II

Tahap I

Pagu Realisasi

27,9 triliun; 99,2%

18,8 triliun

18,7 triliun; 99,5%

Tahap I + II = Rp 46,6T dari

46,9T(99,4%)

28,1 triliun

REALISASI PENYALURAN

Evaluasi Pelaksanaan APBN 2016 (4): Dana Desa

Page 9: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Dana Transfer Umum ditingkatkan dan didorong seoptimal mungkin untuk peningkatan kualitas layanan publik

Tujuan

mengatasi ketimpangan fiskal vertikal, dengan fokus alokasi kepada daerah penghasil.

Alokasi 2017 Rp92,8 T

naik Rp2,3 T dari Rp 90,5 pada realisasi APBNP 2016

Kebijakan

Perluasan diskresi penggunaan DBH CHT, Dana Reboisasi

dan 0,5% Tambahan DBH SDA Migas agar penggunaan

dana lebih optimal dan mengurangi SiLPA.

Percepatan penyelesaian kurang bayar DBH sesuai

kemampuan keuangan negara masih terdapat sisa

kurang bayar dan penundaan Tw IV 2016 sebesar

Rp14,5 T yang perlu diusulkan dalam RAPBNP 2017

DANA BAGI HASIL (DBH)

Tujuan

mengatasi ketimpangan fiskal horizontal

Alokasi 2017 Rp410,8 T

naik Rp25,4 T dari Rp385,4T dari realisasi APBNP 2016

Kebijakan

Alokasi telah memperhitungkan pengalihan

urusan pendidikan SMA/SMK dan urusan lainnya

dari kab./kota ke provinsi.

Formulasi 2017 memberikan afirmasi kepada

daerah kepulauan dengan meningkatkan bobot

luas wilayah laut, yaitu:

• untuk provinsi naik dari 40% menjadi 45%

• untuk kab/kota naik dari 45% menjadi 50%.

Alokasi DAU Kab/kota tahun 2017 tidak turun

dibandingkan tahun 2016.

Pagu DAU nasional dalam APBN tidak bersifat

final atau dapat berubah sesuai perubahan PDN

neto implikasi: daerah harus menyusun strategi

penyesuaian dalam APBDP 2017

DANA ALOKASI UMUM (DAU)

Untuk meningkatkan kualitas belanja dan

mendorong pembangunan ekonomi, minimal

25% Dana Transfer Umum (DBH + DAU) digunakan

untuk belanja infrastruktur layanan dasar publik

yang berorientasi pada pengurangan kemiskinan

dan pembangunan ekonomi

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (1):Dana Perimbangan

9

Page 10: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Alokasi dan Penyaluran Dana Transfer Khusus Berbasis Kinerja Pelaksanaan

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (2):

DAK Fisik dan DAK Nonfisik

Tujuan

mengatasi ketimpangan penyediaan infrastruktur layanan publik

Alokasi 2017 Rp58,3 T

turun Rp16,9 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar Rp75,2 T

Kebijakan

berdasarkan usulan daerah dan diselaraskan dg prioritas

nasional dengan afirmasi untuk daerah tertinggal, perbatasan,

kepulauan, dan transmigrasi.

Sinkronisasi rencana kegiatan DAK Fisik antar

bidang/subbidang, antardaerah, dan antara DAK dengan

pendanaan lainnya, dengan mengoptimalkan peran Provinsi.

Petunjuk teknis ditetapkan dalam Perpres dan dapat berlaku

lebih dari satu tahun.

Penyaluran berbasis kinerja penyerapan dan pelaksanaan fisik,

dan disalurkan melalui KPPN setempat guna efisiensi dan

meningkatkan governance:

Sinergi DJPK dan DJPB perubahan peraturan (Revisi PMK

48 jo 187 PMK.07/2016) serta pembuatan aplikasi penyaluran

Permintaan penyaluran dan verifikasi kepada unit yg

terdekat dg daerah (governance lebih terjaga)

DANA ALOKASI KHUSUS FISIK (DAK Fisik)

Tujuan

mendukung operasional

penyelenggaraan layanan publik

Alokasi 2017 Rp115,1 T

naik Rp 8,4 T dari realisasi APBNP 2016

sebesar Rp89,3 T

Kebijakan

Alokasi disesuaikan dengan kebutuhan

riil di daerah, berdasarkan jumlah

sasaran yang dibutuhkan untuk

mencapai SPM, terutama di bidang

pendidikan dan kesehatan

Juga diarahkan untuk meningkatkan

kapasitas koperasi dan usaha kecil dan

menengah, serta menjamin

keberlanjutan dan keamanan Sistem

Administrasi Kependudukan (SAK)

terpadu

DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK

(DAK Nonfisik)

10

Page 11: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa APBN 2017 (3):

Dana Insentif Daerah dan Dana Desa

Tujuan

Memberikan rewards kepada daerah yang

berkinerja baik dalam:

kesehatan fiskal & pengelolaan keuangan

daerah.

pelayanan dasar publik. ekonomi dan kesejahteraan

Alokasi 2017 Rp7,5 T

• naik Rp 2,5 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar

Rp5 T

• daerah penerima DID sebanyak 317 daerah:

21 provinsi, 232 kabupaten 64 kota

Evaluasi DID 2017

Jumlah penerima DID naik dari 271 menjadi

317, Jumlah daerah yang lulus passing grade

naik dari 109 menjadi 121;

Jumlah daerah penerima AM naik dari 228

menjadi 279, Jumlah daerah penerima AM dan

AK naik dari 66 menjadi 83.

DANA INSENTIF DAERAH

Tujuan

mendorong pertumbuhan ekonomi:

• Menjaga tingkat konsumsi Rumah Tangga

• Peningkatan konektivitas melalui pembangunan

infrastruktur utk mendorong stabilitas harga dan

distribusi yang merata.

Alokasi 2017 Rp60,0 T

naik Rp13,4 T dari realisasi APBNP 2016 sebesar

Rp46,6 T

Kebijakan

Prioritas penggunaan:

• membiayai pembangunan

• pemberdayaan masyarakat

Pelaksanaan diutamakan melalui:

• Swakelola dengan menyerap tenaga kerja

setempat dan kegiatan yang mendorong

masyarakat produktif secara ekonomi

Kab/Kota diwajibkan menganggarkan Alokasi Dana

Desa (ADD) sekurangnya 10% dari Dana Perimbangan

setelah dikurangi DAK (Pasal 72 UU No 6 Tahun 2014

tentang Desa).

DANA DESA

11

Page 12: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 12

Time Schedule Transisi Penyaluran Melalui KPPN

1. PELAKSANAAN PENYALURAN MELALUI KPPN DITARGETKAN MULAI BULAN APRIL

2017 (TRIWULAN 1)

2. PERLU MEMPERHITUNGKAN MASA TRANSISI:• PERALIHAN KPA DARI DJPK KE DJPB

• PERALIHAN DIPA, PPSPM, PPSPP, DAN PPK

PENYUSUNAN POKJA DJPK &

DJPB

PENYUSUNAN PROSES BISNIS

PENYIAPAN REGULASI: REVISI PMK 187/2016

PENYUSUNAN SOP LINK

PENYIAPAN PERANGKAT (APLIKASI)

SOSIALISASI KEPADA

SELURUH KPPN& PEMDA PENYALURAN

TRIWULAN I

JAN

MINGGU

3-4

FEB

MINGGU

1-4

JAN

MINGGU 3JAN -

MARETFEB -

MARET

MARET APRIL

Page 13: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

Pengendalian Belanja APBD

Tepat Waktu

DAU/DBH salurkan

tepat jumlah

DAU/DBH tunda

max 50%

Keterangan:*) Posisi Kas Tidak wajar adalah selisih lebih posisi

kas dan setara kas setelah dikurangi denganbelanja operasi dan 30% belanja modal 3 bulanberikutnya, serta rasionya terhadap penerimaanDAU mencapai di atas 100%.

Paling lambat tgl 20 bulan

berikutnya, Pemda wajib

menyampaikan:

Terlambat

Uang kas dan/atau

simpanan pemda di

bank jumlahnya tidak

wajar*)

DAU/DBH

disalurkan dalam

bentuk nontunai

(SBN)

Perkiraan belanja operasi &

belanja modal bulanan untuk 12

bulan

Laporan posisi kas bulanan

Ringkasan realisasi

APBD bulanan

1

2

3

13

Page 14: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 14

Pokok-Pokok Kebijakan Transfer ke Daerah dan

Dana Desa 2018

• Pengalokasian DBH tetap berdasarkan prinsip by origin

• Penyempurnaan Formula DAU dengan memperhitungkan pengalihan kewenangan antar tingkat

pemerintahan.

• Penyempurnaan formulasi penghitungan PDN Neto

• Afirmasi kepada daerah kepulauan, tertinggal, dan perbatasan

• Penyempurnaan formulasi kebutuhan fiskal daerah (IKK sebagai faktor pengali) dalam penghitungan

alokasi DAU

• Pemantauan penggunaan DTU untuk belanja infrastruktur layanan publik

• Penyempurnaan Jenis & Bidang DAK Fisik sesuai prinsip money follow program, berbasis proposal, serta

sinkronisasi DAK dg belanja K/L

• Penguatan peran Propinsi dalam sinkronisasi usulan DAK Fisik daerah

• peningkatan kualitas DAK Nonfisik melalui penerapan performance based & pemantauan penggunaan

• Penyederhanaan dan penajaman kriteria pengalokasian DID

• Penilaian kinerja melalui pengelompokan/ klastering berdasarkan antara lain :

Kinerja tata kelola keuangan daerah

Kinerja pelayanan publik

Kinerja pengentasan kemiskinan

• Kebijakan penggunaan untuk mengatasi kemiskinan & kesenjangan, serta kesejahteraan masyarakat desa

• Penggunaan fokus pada program/kegiatan dengan daya ungkit tinggi dan berdampak langsung thd:

pertumbuhan ekonomi,

peningkatan lapangan kerja,

pengurangan kemiskinan di desa,

• Penyaluran berdasarkan kinerja pelaksanaan.

DTU

DTK

DID

Dana

Desa

Page 15: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 15

Rancangan Jenis dan BidangDAK Fisik Tahun 2018

RANCANGAN BIDANG DAKDAK REGULER DAK AFIRMASI DAK PENUGASAN

Tujuan Penyediaan pelayanan dasar

sesuai UU 23/ 2014 dengan

target pemenuhan Standar

Pelayanan Minimal dan

ketersediaan sarana dan

prasarana untuk pencapaian

Program Presiden Ekonomi

Berkeadilan

Percepatan pembangunan

infrastruktur dan pelayanan

dasar pada Lokasi Prioritas

yang termasuk kategori

daerah perbatasan,

kepulauan, tertinggal, dan

transmigrasi (Area/Spatial

Based).

Mendukung Pencapaian Prioritas

Nasional Tahun 2018 yang menjadi

kewenangan Daerah, lingkup

kegiatan spesifik serta lokasi prioritas

tertentu.

Bidang 1. Pendidikan 1. Kesehatan (Puskesmas) 1. Pendidikan (SMK)

2. Kesehatan dan KB 2. Perumahan dan Permukiman 2. Kesehatan (RS Rujukan & RS

Pratama)

3. Air Minum 3. Transportasi 3. Air Minum

4. Sanitasi 4. Pendidikan 4. Sanitasi

5. Perumahan dan Permukiman 5. Air Minum 5. Jalan

6. Pasar 6. Sanitasi 6. Irigasi

7. IKM 8. Pertanian 7. Pasar

8. Pertanian 8. Energi Skala Kecil

9. Kelautan dan Perikanan 9. Lingkungan Hidup dan Kehutanan

10. Pariwisata

11. Jalan

Page 16: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 16

UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Sesuai arahan Menteri Keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan koordinasi terkait pengelolaan hubungan keuangan pusat dan daerah....

Internship Pemda

• Meningkatkan pengetahuanpengelolaan keuangan daerah

• Meningkatkan pengetahuan potensiPDRD

Internship Kanwil DJPB

• Meningkatkan koordinasi dalambidang:

Pemantauan penerimaan danatransfer & hibah

Pemantauan laporan realisasipenggunaan dana transfer dari

Kepala Daerah ke DJPK

Fasilitasi penyampaian informasikeuangan daerah melalui sistemelektronik

Bimbingan Teknis PengelolaanKeuangan Daerah

• Meningkatkan Sinergi yang baik DJPK &DJPB

Secondment ke Pemda & KPPN

• Meningkatkan pengetahuan

pengelolaan keuangan daerah dan

HKPD

• Meningkatkan pengetahuan tentang

peningkatan potensi PDRD

implementasi pada Pemda

Secondment ke Kanwil DJPB

• Meningkatkan koordinasi dalambidang:

Pemantauan penerimaandana transfer dan hibah

Pemantauan laporan realisasipenggunaan dana transferdari Kepala Daerah kepada

DJPK

Fasilitasi penyampaianinformasi keuangan daerahmelalui sistem elektronik

Bimbingan Teknis PengelolaanKeuangan Daerah

• Meningkatkan Sinergi yang baikantara DJPK dan DJPBN

Internship Secondment

Target/Sasaran:• Peningkatan Kesehatan

Keuangan Daerah di 200 daerah

Tujuan• menciptakan kesetaraan

pemahaman dan keterampilan para pengelola keuangan daerah

di seluruh Indonesia untuk mendukung harmonisasi HKPD

Modul:• Analisis Potensi Pajak• Penilaian, Pemeriksaan, dan

penagihan Pajak Daerah)• Perencanaan dan

Penganggaran

• Pengelolaan

• Belanja Daerah

• Penatausahaan Perbendaharaan Daerah

• Akuntansi Berbasis Akrual

• Pengelolaan Barang Milik Daerah

BIMTEK PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Page 17: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN

OUTLINE

17

Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat & Daerah:Pengaturan yang lebih komprehensif mengikuti peningkatan kompleksitas hubungan keuangan antar berbagai level pemerintahan

Hubungan

Keuangan

Daerah dg LNP

& BUMD

Prov dg

Kab/Kota

Antar Daerah

Pemerintah

Pusat & Daerah

Desentralisasi Pendapatan:

Pengelolaan PAD

TKDD

Pinjaman Daerah

Desentralisasi Belanja:

Belanja sesuai prioritas

daerah

Belanja yg ditentukan

penggunaannya

Pendanaan tugas pembantuan;

Bagi hasil pajak provinsi;

Hibah antar pemerintah;

Pinjaman antar pemerintah;

Pelaksanaan Dana Otsus & DK

DIY;

Sinkronisasi usulan DAK Fisik;

Evaluasi APBD kab./kota.

Pendanaan kerja sama

Hibah antar Daerah

Pinjaman antar Daerah

Bantuan keuangan

Kerjasama dengan pihak ketiga;

Kerja sama dengan lembaga atau pemda LN;

Pinjaman kepada BUMD;

Hibah kepada lembaga nonpemerintah/BUMD;

Subsidi kepada BUMD; dan

Penyertaan modal kepada BUMD.

Page 18: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 18

Rancangan Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat & Daerah:Perubahan Substansial dalam rangka terciptanya HKPD yang lebih berkualitas

Optimalisasi peran DAU sebagai

equalization grant dengan:

menghilangkan Alokasi Dasar, dengan masa

transisi.

mengukur Kapasitas Fiskal dengan pendekatan

potensi.

mengukur Kebutuhan Fiskal dengan

memperkirakan kebutuhan sektoral.

menggunakan cluster provinsi & kab/kota.

Reformulasi DAK utk menjaga prioritas

nasional & keseimbangan layanan publik

antar daerah: pendekatan proposal based.

pendekatan lokasi prioritas.

pendekatan unit cost.

sinkronisasi & harmonisasi dg Belanja K/L &

Daerah.

Mekanisme penyaluran DAK & Dana

Desa yang berbasis kinerja: kinerja output

kinerja penyerapan

Pengaturan pengelolaan keuangan

daerah yang adil, transparan, &

akuntabel: Pengaturan penggunaan DTU setidaknya

25% untuk belanja infrastruktur

Konversi penyaluran DTU bagi daerah yg

memiliki kas dan/atau simpanan dalam

jumlah tidak wajar.

Rp Rp

RpRp

Mendorong penggunaan pinjaman

daerah sbg sumber pendanaan: Pembentukan lembaga pembiayaan yang

mendapat penugasan khusus (LPPI)

Pengaturan mengenai Obligasi Daerah

Syariah

Monev untuk menjaga kualitas belanja

daerah

Perluasan objek monev meliputi

keseluruhan siklus administrasi

pemerintahan, mulai dari perencanaan

sampai dengan pemantauan outcome.

Hasil monev menjadi dasar kebijakan

TKDD tahun berikutnya.

Pengaturan DID sebagai bentuk reward Memberikan insentif bagi daerah yang

berkinerja baik berdasarkan kriteria

tertentu

Page 19: KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA · • Pergantian kepala desa EVALUASI PENGGUNAAN Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan

KEMENTERIAN KEUANGAN 19

Terima Kasih