Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

30
Disampaikan dalam FGD “Kebijakan Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara dalam Kerangka Implementasi UU Pemda dan PTSP” Jakarta, 22 Juni 2016

Transcript of Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Page 1: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Disampaikan dalam FGD “Kebijakan Perizinan Pertambangan Mineral dan Batubara

dalam Kerangka Implementasi UU Pemda dan PTSP”Jakarta, 22 Juni 2016

Page 2: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Jakarta 2016

KEBIJAKAN PERIZINAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA BERDASARKAN

UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

KASUBDIT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT SINKRONISASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH IDIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

Oleh:

Page 3: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

NKRI, PEMERINTAHAN DAERAH, UU NO. 23 TAHUN 2014 & URUSAN PEM. DAERAH

PERUBAHAN KEWENANGAN BIDANG ESDM PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN

HAL – HAL YANG PERLU SEGERA DILAKUKAN DAERAH TERKAIT PERUBAHAN KEWENANGAN

PENUTUP

1

2

4

5

OUTLINE PAPARAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

3

Page 4: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

NKRI, PEMERINTAHAN DAERAH, UU NO. 23 TAHUN 2014 DAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 1

Page 5: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

NKRI DAN PEMERINTAHAN DAERAHUUD 1945

1. Menegaskan perlunya pengaturan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah (UU No. 23/2014)

2. Menegaskan bahwa UU No. 23/2014 bukan UU Kemendagri semua urusan konkuren dari K/L ada dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

3. Menegaskan posisi dari provinsi, kab/kota sebagai bagian dari NKRI memiliki satu tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945

Page 6: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT & DAERAH

o Konsekuensi dari negara kesatuan adalah tanggung jawab akhir pemerintahan ada ditangan Presiden, dimana urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada ditangan Presiden.

o Presiden menetapkan pedoman penyelengaraan urusan pemerintahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

o Pembinaan dan pengawasan peyelenggaraan Pemda kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

Hubungan Presiden dengan gubernur dan bupati/walikota bersifat hierarkis dan hubungan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dengan bupati/walikota juga bersifat hierarkis

Sumber: Pemaparan Ditjen Otonomi Daerah

Page 7: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH

Lemah Konsep/Aturan

Ttg Pilkada Langsung,

Manajemen Pemda,

Pemekaran, Pembagian

Urusan, Posisi Gub Sbg Wkl

Pempus, Wakil Kdh, 1001 Hal

Lagi

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Lemahnya Kapasitas

Kelembagaan Dan Pelaku/Aktor

Otda

Kurang Intensifnya

Pembimbingan, Pembinaan Dan

Pengawasan Oleh Pempus

Kultur Yang Kurang

Menunjang Di Banyak Daerah

Sumber: Pemaparan Ditjen Otonomi DaerahPERUBAHAN UU No. 32 TAHUN 2004

Page 8: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PEMBAGIAN URUSAN PEM. DAERAH

o Dalam RUU Pemda, pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, provinsi dan kabupaten/kota diatur secara jelas sehingga setiap tingkatan atau susunan pemerintahan memikul tanggung jawab untuk melayani masyarakat sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.

Sumber: Pemaparan Ditjen Otonomi Daerah

o Kejelasan pembagian Urusan Pemerintahan juga menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan antar susunan atau tingkatan pemerintahan dan menghindari saling lempar tanggung jawab.

SALAH SATU PERUBAHAN DALAM UU No. 32 TAHUN 2004

Page 9: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian

negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan

masyarakat.

1. Urusan pemerintahan daerah merupakan kewenangan Presiden2. Pelaksana urusan pemerintahan daerah

kementerian negara dan penyelenggara pemerintahan daerah

3. Tujuan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah adalah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat

Sumber: Ketentuan Umum UU No. 23 Tahun 2014

Page 10: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PRINSIP URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

penanggungjawab penyelenggaraan

suatu Urusan Pemerintahan

ditentukan berdasarkan

kedekatannya dengan luas, besaran, dan

jangkauan dampak yang ditimbulkan

oleh penyelenggaraan

suatu Urusan Pemerintahan

penyelenggara suatu Urusan Pemerintahan

ditentukan berdasarkan

perbandingan tingkat daya guna yang

paling tinggi yang dapat diperoleh

penyelenggara suatu Urusan

Pemerintahan ditentukan

berdasarkan luas, besaran, dan

jangkauan dampak yang timbul akibat penyelenggaraan

suatu Urusan Pemerintahan

AKUNTABILITAS EFISIENSI EKSTERNALITASpenyelenggara suatu

Urusan Pemerintahan

ditentukan berdasarkan

pertimbangan dalam rangka menjaga keutuhan dan

kesatuan bangsa, menjaga kedaulatan

Negara, implementasi hubungan luar

negeri, pencapaian program strategis

nasional dan pertimbangan lain yang diatur dalam

ketentuan peraturan perundang-undangan

STRATEGIS NAS.

Sumber: Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2014

Page 11: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

urusan pemerintahan yang mutlak menjadi

kewenangan Pemerintah Pusat

(politik luar negeri, pertahanan, keamanan,

yustisi, moneter dan fiskal nasional dan

agama)

urusan pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat,

provinsi dan kabupaten/kota;

urusan Pemerintah Pusat yang dilimpahkan

pelaksanaannya kepada gubernur dan

bupati/walikota di wilayahnya masing-

masing,

misalnya urusan menjaga 4 pilar negara.

ABSOLUT KONKUREN UMUM

WAJIB PILIHAN

Yan Dasar

Tdk Yan Dasar ESDM

Page 12: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pasal 161. Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan

konkuren sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) berwenang untuk:a. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka

penyelenggaraan Urusan Pemerintahan; danb. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan UP

yang menjadi kewenangan Daerah.2. NSPK berupa ketentuan peraturan perUUan yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat sebagai pedoman dalam penyelenggaraan UP -konkuren yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan yang menjadi kewenangan Daerah.

3. Kewenangan Pemerintah Pusat dilaksanakan oleh kementerian dan LPNK.

4. Pelaksanaan kewenangan yang dilakukan oleh LPNK dikoordinasikan dng kementerian terkait.

5. Penetapan NSPK dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak PP mengenai pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren diundangkan.

PEDOMAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Page 13: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pemetaan Urusan Pemerintahan …

Amanat Pasal 24 UU 23/2014

Penganggaran

Kelembagaan

Perencanaan

Intensitas Urusan

Daerah

men

entu

kan

Jml Penduduk

Besar APBDLuas Wilayah

Potensi

Proy. Tenaga KerjaPemanf. Lahan

Urs. Wajib tdk Yan

Urusan Pilihan

Daerah

PERMEN K/L

Rekomendasi Mendagri

PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

K/L DAERAH&melakukan

KEMENDAGRI

fasilitasi

Page 14: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN2

Page 15: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

CARA MENGENDALIKAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH

Pasal 6Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan sebagai dasar dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan. Pasal 71. Pemerintah Pusat melakukan

pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah.

2. Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Dari sinilah munculnya NSPK Terutama utk pedoman penyelenggaraan UPD

Untuk memastikan bahwa NSPK tsb ditaati oleh daerah maka BINWAS menjadi suatu kebutuhan

Output Binwas harus dapat memastikan bahwa apa yang menjadi tanggung jawab presiden dalam menyelenggarakan Urusan Pemerintahan telah dilaksanakan dengan baik oleh Penyelenggara Pemerintahan

Sumber: UU No. 23 Tahun 2014

Page 16: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

UU No. 32/2004 UU No. 23/2014

o Pemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah namun tidak dirumuskan dengan jelas.

o Tidak terdapat sanksi bagi kepala daerah yang melalaukan tugas dan tanggung jawabnya atau melanggar peraturan perundang-undangan.

o Tidak ada pengaturan yang jelas peran kementerian/LPNK dalam melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah

o Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur secara jelas dengan berbagai instrumen seperti evaluasi, klarifikasi, persetujuan, dan bentuk lainnya;

o Diatur sanksi bagi penyelenggara pemerintahan daerah yang melanggar aspek-aspek kritis dan penting yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan;

o Kewenangan pembinaan oleh kementerian/LPNK yang urusannya diotonomikan diperjelas berupa pengawasan teknis, sedangkan pengawasan umum dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri

o Peran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dipertegas dan diperkuat dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kabupaten/kota di wilayahnya.

Page 17: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PENANGGUNGJAWAB BINWAS DI DAERAH

Pasal 81. Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah provinsi dilaksanakan oleh Menteri/ Kepala LPNK

2. Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Daerah kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

3. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri (Mendagri).

Page 18: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PERUBAHAN KEWENANGAN BIDANG ESDM PEMBERIAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN 3

Page 19: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

NO SUB URUSANPP 38 TAHUN 2007 UU 23 TAHUN 2014

Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/ Kota

1 Migas V V V V - -

2 Minerba(* Panas Bumi, Air Tanah)

V V V V V -

3 Geologi V V V V V -

4 Ketenagalistrikan V V V V V -

5 Energi Baru Terbarukan (Sub Urusan Baru)

- - - V V V

1 KEWENANGAN:

Penerbitan izin pemanfaatan

langsung panas bumi

dalam daerah Kab/Kota

• Urusan Migas Kewenangan Sepenuhnya ada di Pemerintah Pusat• Kewenangan Urusan Minerba, Ketenagalistrikan, EBT, dan Geologi dibagi

kewenanganya antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dengan mempertimbangkan prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.

• Pemerintah Kab/Kota hanya mempunyai kewenangan pada sub bidang EBT yakni terkait dengan Penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah Kab/Kota

* Nomenklatur Sub Urusan pada PP 38/2007.(Minerba, Panas Bumi dan Air Tanah)

Page 20: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

SUB-URUSAN MINERAL DAN BATUBARA

Sub Urusan

PP 38 TAHUN 2007 UU 23 TAHUN 2014Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/

Kota

Minerba 27 Kewenangan

18Kewenangan

18Kewenangan

11Kewenangan

7Kewenangan

-

Efisiensi/Penyederhanaan Kewenangan

Kewenangan Kab/Kota beralih ke ProvinsiEfisiensi/Penyederhanaan Kewenangan

Kabupaten/Kota Tidak Punya Kewenangan Sub Urusan Minerba

Page 21: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

1. Penetapan wilayah izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wilayah laut sampai dengan 12 mil.

2. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral logam dan batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut.

3. Penerbitan izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri pada wilayah izin usaha pertambangan yang berada dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sampai dengan 12 mil laut.

4. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mineral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan dalam wilayah pertambangan rakyat.

5. Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi yang sama.

6. Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterangan terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi.

7. Penetapan harga patokan mineral bukan logam dan batuan.

7 KEWENANGAN PROVINSI SUB BIDANG MINERAL DAN BATUBARA

Sesuai Amanat Lampiran UU 23 Tahun 2014

Page 22: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

HAL – HAL YANG PERLU SEGERA DILAKUKAN DAERAH TERKAIT PERUBAHAN KEWENANGAN4

Page 23: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

1. Agar tidak terjadi kevakuman pelaksanaan pemerintahan dalam pelayanan publik dan urusan pemerintahan lainnya.

2. Untuk menghindari stagnasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berakibat terhentinya pelayanan kepada masyarakat luas, yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan tidak dapat dilaksanakan tanpa dukungan P3D.

3. Penyelenggaraan pemerintahan daerah, diharapkan tetap akan dilaksanakan walau tanpa dukungan P3D oleh tingkatan/susunan pemerintahan yang saat ini menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren tersebut sampai dengan diserahkannya P3D

SEGERA MELAKUKAN SERAH TERIMA P3DSurat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor 120/253/Sj

Berdasarkan dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014Pasal 404 yang mengatakan “Serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen sebagai akibat pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota yang diatur berdasarkan Undang Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang Undang ini diundangkan”.

Page 24: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

1. Bupati/Walikota tidak lagi mempunyai kewenangan dalam penyelenggraan urusan pemerintahan bidang pertambangan minerba terhitung tanggal 2 Oktober 2014

2. Dengan berlakuknya UU 23 Tahun 2014, maka pasal – pasal dalam Undang – Undang No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara beserta peraturan pelaksanaanya yang mengatur kewenangan Bupati/Wlikota tidak mempunyai kekuatan hukum;

3. Untuk memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha kepada pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara, Gubernur dan Bupati/Walikota segera melalkukan koordinasi terkait dengan penyerahan Dokumen IUP

BUPATI/WALIKOTA SEGERA MENYERAHKAN BERKAS PERIZINAN KEPADA GUBERNURSurat Edaran (SE) Menteri ESDM No 04.E/30/DJB/2015

Bupati/Walikota Segera menyerahkan Dokumen-Dokumen Perijinan kepada Gubernur

1. IUP Eksplorasi2. IUP Operasi Produksi

Mineral Logam3. IUP Mineral Bukan Logam,

Batuan dan Batubara,4. dll

Page 25: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

TINDAK LANJUT PENGALIHAN P3D

P 3 D P R OV I N S I K A B / KO TA

Personil pastikan kualitas dan kuantitas personil yang akan menangani kewenangan

inventarisasi personil yang mempunyai kompentensi teknis ESDM

Pendanaanadanya perencanaan pendanaan setelah diserahterimakan dan pastikan pemeliharaan terhadap aset yang diserahterimakan terbiayai

inventarisasi pendanaan terkait kegiatan ESDM yang kewenangannya akan diserahterimakan

Prasarana dan Sarana

inventarisasi atas prasarana dan sarana yang akan diserahterimakan

inventarisasi prasarana dan sarana (aset) yang akan diserahterimakan

Dokumenmemastikan kesesuaian dokumen, jika diperlukan lakukan cek lapangan untuk menjaga akuntalibitas

inventarisasi dokumen-dokumen terkait kegiatan ESDM

HARMONISASI

Tim transisi (keterlibatan SKPD terkait)

Page 26: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota yang:

1. menduduki Jabatan Fungsional Inspektur Tambang;

2. menduduki Jabatan Fungsional Inspektur Minyak dan Gas Bumi;

3. melaksanakan pengawasan pertambangan yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur/Bupati/ Walikota;

4. mengisi kebutuhan Jabatan Fungsional Inspektur Tambang atau Inspektur Minyak dan Gas Bumi yang saat ini masih menduduki jabatan pelaksana;

5. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Inspektur Tambang yang memenuhi syarat pengangkatan sebagai Inspektur Tambang dan bekerja pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang pengelolaan pertambangan;

6. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Inspektur Minyak dan Gas Bumi yang memenuhi syarat pengangkatan sebagai Inspektur Minyak dan Gas Bumi dan bekerja pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan minyak dan gas bumi; dan

7. telah lulus pendidikan Diploma IV (D-lV) program konsentrasi Keinspekturan Tambang dan Keinspekturan Minyak dan Gas Bumi.

1. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi yang melaksanakan tugas pengawasan minyak dan gas bumi dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

2. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi dan Jabatan Administrasi yang melaksanakan tugas pengawasan pertambangan dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

3. Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Inspektur Tambang tetapi berada di luar unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang pengelolaan pertambangan dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

4. Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Inspektur Minyak dan Gas Bumi tetapi berada di luar unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang pengelolaan minyak dan gas bumi dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Kriteria PNS yang wajib dialihtugaskan ke Kemen. ESDM

Kriteria PNS yang dapat dialihtugaskan ke Kemen. ESDM

Sumber : Perka BKN No. 10 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pengalihan PNS yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang ESDM (Diundangkan tanggal 29 April 2016)

Page 27: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang:1. menduduki Jabatan Fungsional Inspektur

Ketenagalistrikan;

2. menduduki Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi;

3. mengisi kebutuhan Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan atau Penyelidik Bumi yang saat ini menduduki jabatan Pelaksana;

4. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan yang memenuhi syarat pengangkatan sebagai Inspektur Ketenagalistrikan dan bekerja pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang ketenagalistrikan; dan

5. telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi yang memenuhi syarat pengangkatan sebagai Penyelidik Bumi dan bekerja pada unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang penyelidikan kebumian.

Kriteria PNS yang wajib dialihtugaskan ke Provinsi

Kriteria PNS yang dapat dialihtugaskan ke Provinsi

1. Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten/Kota yang melaksanakan tugas dan fungsi bidang energi dan sumber daya mineral dan/atau tugas dan fungsi lain yang menyelenggarakan penatalaksanaan personil, pendanaan, sarana dan prasarana, dan dokumentasi dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi.

2. Pegawai Negeri Sipil yang telah pendidikan dan pelatihan Jabatan Ketenagalistrikan tetapi berada di melaksanakan tugas dan mengikuti dan lulus Fungsional Inspektur luar unit kerja yang fungsi di bidang ketenagalistrikan dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi

3. Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi tetapi berada di luar unit kerja yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang kegeologian dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi

4. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Administrasi yang melaksanakan tugas dan fungsi di bidang kegeologian, ketenagalistrikan, atau energi baru terbarukan dan konservasi energi kecuali pemanfaatan langsung panas bumi dapat dialihkan menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi

Sumber : Perka BKN No. 10 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan Pengalihan PNS yang Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang ESDM (Diundangkan tanggal 29 April 2016)

Page 28: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

Izin yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap berlaku sampai dengan habis berlakunya

izin

Pasal 402

Termasuk perizinan di bidang ESDM

Tindak lanjut

Provinsi segera berkoordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk:1. Menginventarisasi perizinan yang masih berlaku, sedang

berproses pengajuan dan yang akan berakhir di Kabupaten/Kota Tim Transisi Provinsi dan Kab/Kota

2. Menginventarisasi regulasi dan kebijakan terkait bidang ESDM3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)4. Berkoordinasi terknis dengan Kementerian ESDM

HAL LAIN

Sumber: UU No. 23 Tahun 2014

Page 29: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

PENUTUP1. Provinsi dan Kabupaten/Kota perlu berkoordinasi aktif/keterlibatan

( masa transisi), jangan saling menunggu menjamin kepastian pelayanan tetap berjalan

2. Provinsi agar berkoordinasi secara teknis dengan Kementerian ESDM3. Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Bengkulu agar segera

menginventarisasi persiapan pemindahan Personil, Prasarana sarana, Pendanaan dan Dokumen (P3D) berkoordinasi dengan Provinsi

4. Kegiatan urusan ESDM agar tetap mendasarkan pada:a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;b. Surat Edaran Nomor 120/253/Sj tentang Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Setelah Ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; dan

c. Surat Edaran Nomor 04.E/30/DJB/2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Page 30: Kebijakan Perizinan Pertambangan Minerba berdasarkan UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah

TERIMA KASIH

SUBDIT ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DIREKTORAT SIUPD IDITJEN BINA BANGDA

KEMENDAGRI

TELP/FAX: (021) 7983785Email :

[email protected]