KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM MELALUI PROGRAM KARTU … · Definisi Kartu Prakerja “Program Kartu...
Transcript of KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM MELALUI PROGRAM KARTU … · Definisi Kartu Prakerja “Program Kartu...
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan ProduktivitasKementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesiakemnaker.go.id
Rapat Koordinasi Pelatihan KerjaDIY, 31 Oktober 2019
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM MELALUI
PROGRAM KARTU PRAKERJA & PERAN PEMERINTAH DAERAH
Sekilas Kartu Prakerja
Definisi Kartu Prakerja
“Program Kartu Prakerja adalah bantuanpelatihan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh aktif dan/atau pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi,.”
“Kartu Prakerja adalah kartu penanda atauidentitas yang diberikan kepada penerimamanfaat Program Kartu Prakerja.”
ManfaatPelatihan1|
2| Sertifikasi
3| Insentif
Kriteria Penerima Kartu
Warga Negara Indonesia1|
2| Berusia 18 thn keatas
3| Tidak sedang mengikuti
pendidikan formal
Bentuk Kartu Prakerja
Kartu Reguler
Prinsip Implementasi
Kartu Digital
Desain Kartu Prakerja(digital atau reguler)
sama
Nilai insentif peserta(digital atau reguler)
sama
Satu data center dan
dikelola satu PMO
Unit Cost ditentukan
oleh PMO
Kriteria penyedia
layanan pelatihan
ditentukan oleh PMO
Pelatihan yang
dilakukan K/L, terlibat
dalam skema Kartu
Prakerja
Integrasi berbagai
Data untuk filter
penerima Prakerja
Pemberian Prakerja
berdasarkan prinsip
first in first serve
Kuota per wilayah
berdasarkan kriteria
tertentu, seperti:
pengangguran,
pekerja muda
a b c
d e f
g h i
3
Manfaat bagi Penerima KartuManfaat Digital Reguler
Biaya Pelatihan Rp. 3 jt Rp. 6,1 jt
Biaya Sertifikasi Tidak ada Rp. 900.000
Insentif pasca
pelatihanRp. 500.000 Rp. 500.000
Pengisian survei
(3 x Rp.50.000)
Rp. 150.000 Rp. 150.000
Total manfaat/ peserta Rp 3.650.000 Rp 7.650.000
Total Biaya
Keseluruhan
5,475 T
(1,5 juta org)
3.825 T
(0,5 juta org)
Manfaat Reguler/Digital
Biaya Pelatihan Rp. 3-7 jt
Biaya Sertifikasi Rp. 0 - 900.000
Insentif pasca pelatihan Rp. 500.000
Pengisian survei (3 x Rp.50.000) Rp. 150.000
Total manfaat/ peserta Rp 3.650.000 s.d. Rp 7.650.000
Total Biaya KeseluruhanRp 10 T
(untuk 2 juta org)
Hasil rapat dengan Menko
Perekonomian tgl 3 Oktober 2019
Cara mengakses Kartu Prakerja
BLK / LPK Pemerintah / Swasta / Perusahaan
Fintech untuk e-wallet insentif pasca pelatihan
2 juta orang
Insentif pasca pelatihan
BLK / LPK Pemerintah / Swasta / Perusahaan
RegulerDigital
4
Langkah Penggunaan Kartu Prakerja (Akses Digital)
Daftar secaraonline
Pilih pelatihan di aplikasi
Mengikutipelatihan
Beri ulasan & rating(evaluasi) thdpelatihan
Insentifpascapelatihan
1 2 3 4 5 6Survei kebekerjaan
Langkah Penggunaan Kartu Prakerja (Akses Reguler)
Daftardi BLK/LPK
Mendapatkan kartu
Mengikutipelatihan &/ sertifikasi(dan evaluasi)
Insentifpascapelatihan
1 2 3 4 5Surveikebekerjaan
Skema Implementasi Kartu Prakerja
①mendaftar& seleksi
②mengajukan kartu
Penganggur /
pekerja ter-PHK /
pekerja
Platform Digital/ Unit
LayananKartuPra-Kerja
di KIOS 3IN1 BLK / LPK
⑨Sertifikasi*
Bekerja/
berwirausaha
③ Pemberian kartu
⑤ training
⑦ biaya training
LPK / BLK LSP
⑥ Laporan training
Survey
Penempatan Kerja
Insentif Insentif
Insentif•Skilling/Re-skilling : Insentif Pasca Training Rp.200rb(bln 1) + Rp.150rb(bln 2) + Rp.150rb(bln 3) & Rp. 50 ribu per survey x3 bulan•Up-skilling : Insentif Pengganti Upah Rp. 500 ribu x1 bulan & Rp. 50 ribu per survey x3 bulan**
④ Klaim kartu
⑧ Klaim kartu
⑩ Laporan sertifikasi
⑪ biaya sertifikasi
Total @500 rb X3 @50 rb
*opsional
**tahap pembahasan
Kelembagaan PMO Kartu Prakerja
Kesiapan Program Kartu Prakerja
Payung Regulasi
•Landasan hukum
menggunakan Perpres.
Menaker sudah bersurat
izin prakarsa kepada
Presiden terkait Draft
Perpres yang disusun
bersama K/L terkait
•Diperlukan regulasi
turunan : SK Menaker
(Direksi PMO), Permenaker
(kriteria LPK, insentif) dan
PMK (SBML PMO)
Project Management
Office (PMO) Kartu
Prakerja
•Telah dianggarkan Rp. 50
Milyar untuk PMO Kartu Pra
Kerja pada pagu
anggaran 2020 Kemnaker.
Sistem Informasi
•Kemnaker telah menyiapkan
Sistem Informasi
Ketenagakerjaan Terpadu
yang siap terintegrasi dengan
program Kartu Pra Kerja
digital maupun reguler.
•Saat ini dalam tahapan :
•memperkuat database
kelembagaan dan program
pelatihan lintas stakeholder
(BLK, LPKS, K/L lain) yang
terlibat dalam skema Kartu
Pra Kerja.
•Piloting penggunaan
aplikasi pendaftaran
pelatihan di BLK UPTP dan
UPTD
(pelatihan.kemnaker.go.id).
Koordinasi Lintas K/L
untuk Kartu Prakerja
•Telah dibentuk tim teknis
antar K/L dibawah
koordinasi Kemenko
Bidang Perekonomian
untuk membahas lebih
detil isu Kartu Prakerja
•Kemnaker telah
menginisiasi koordinasi
dengan K/L teknis terkait
untuk Kartu Pra Kerja
Reguler (terkait usulan
anggaran, penyelarasan
komponen anggaran dan
sistem informasi)
8
Hal Yang Dapat Dipersiapkan K/L & Pemerintah Daerah
di 2019
• Menetapkan daftar LPK binaan/pilihannyayang diusulkan dapat melaksanakan KartuPrakerja pada tahun 2020
• Meregistrasi LPK binaannya melaluikelembagaan.kemnaker.go.id
• Melakukan akreditasi LA-LPK terhadapprogram pelatihan LPK binaannya
• Melakukan registrasi program pelatihannyapada proglat.kemnaker.go.id
• Menggunakan pelatihan.kemnaker.go.iduntuk mengumumkan dan melaporkan setiapprogram pelatihan yang dibuka
SINERGITAS PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH
Tantangan Ketenagakerjaan Nasional
ANGKATAN KERJA
136,18 Juta(69,32%)
BEKERJA129,36 Juta (94,99%)
PENGANGGUR6,82 Juta (5,01%)
Sumber: BPS, FebruarI 2019
Formal43%
Non Formal57% 60% angkatan
kerja ≤ SMP57% pekerja
non formal
5,01% tingkat pengangguran
terbuka
2,24jt angkatan kerja baru per
tahun
63% lulusan pendidikan job
mismatch
23jt pekerjaan terancam
otomatisasi
Tantangan
Pekerjaan yang Hilang, Muncul, dan Berubah
Otomatisasi dan Masa Depan Ketenagakerjaan di Indonesia
Sumber : McKinsey, September 2019
23 jt jenis pekerjaanakan terdampak oleh otomatisasi.
27–46 jt jenispekerjaan baruberpeluang tercipta s.d. tahun 2030 dimana 10 juta jenis pekerjaan di antaranya adalah jenis pekerjaanyang belum pernah ada sebelumnya.
Pekerjaan di bidangkesehatan, konstruksi, manufaktur, danretail akan sangatdibutuhkan.
Lapangan pekerjaan untukarsitek, teknisi, ahlilistrik, dan pekerjamebel akan banyaktercipta bila ada investasipada infrastrukturpembangunan.
10 jt pekerjaan baruyang belum pernah ada sebelumnyaakan muncul di Indonesia pada tahun2030. (8-9% dari kebutuhan tenagakerja)
6-29 jt orang di
Indonesia harus mengikutipelatihan lagi untuk jenis pekerjaanyang baru. (20% dari tenaga kerja)
1. Investasi berkelanjutan, 2. Model pelatihan baru, 3. Program untuk
memudahkan transisipekerja,
4. Dukungan dalam halpendapatan, dan
5. Kolaborasi antara publikdan swasta
dibutuhkan untuk transisimenuju Indonesia 4.0.
Pekerjaan yang Hilang, Muncul, dan Berubah
ARAH KEBIJAKAN KETENAGAKERJAANUNTUK PEKERJAAN MASA DEPAN
Penciptaan ekosistemKetenagakerjaan yang kondusif
Nyaman bagi pengusaha/investor
Nyaman bagi tenaga kerja
Fleksibilitas pasar kerja dan masifikasipenciptaan lapangan kerja yang berkualitas
Perlindungan kepadatenaga kerja
Un-employment Benefit
Skills Development Fund
Kebijakan Pelatihan Vokasi : Triple Skilling
Sasaran : Pekerja
Tujuan : peningkatan kompetensi kerja, updating skill, dan multi-skilling, peningkatan karir
Outcome: meningkatkan produktivitas dan daya saing
Sasaran : Pencari Kerja Fresh Graduate
Tujuan : skill adjustment / matching, pembekalan vocational skill untuk bekerja,
Outcome: mengurangi penganggur
Data Strategis:• Penganggur/TPT: 6,82 jt orang (5.01%)• Natural TPT: 3-4%• 2,24 jt angkatan kerja baru / tahun• 10 jt pekerjaan jenis baru pada 2030
Data Strategis:• Pekerja: 129 jt org
• Pekerja non formal 57%• 27-46jt pekerjaan baru akan muncul dampak digitalisasi s.d. 2030• 60% pekerja berpendidikan rendah <SMP
Data Strategis:• Pekerja ter-PHK : 243rb org/tahun• 23jt pekerjaan akan hilang terdampak digitalisasi s.d. 2030• 6-29 jt orang di Indonesia harus mengikuti pelatihan lagi untuk jenis
pekerjaan yang baru
Sasaran : Pekerja berpotensi atau telah ter-PHK
Tujuan : pembekalan vocational skill yang berbeda/baru untuk alihprofesi / wirausaha
Outcome: mencegah pengangguran kembali
TRIPLE
SKILLING
UP-SKILLING
RE-SKILLING
SKILLING
Inisiatif Program Dalam Triple Skilling
Program yang dilakukan, antara lain :• Pelatihan Berbasis Kompetensi & Sertifikasi di
BLK, BLK Komunitas, dan LPK Swasta• Pemagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri• Pengembangan peningkatan kompetensi SDM
di perusahaan via program Super Tax Deduction PP Nomor 45 Tahun 2019
• Pengembangan program skilling melalui skemaKartu Prakerja
Pilot project tahun ini : • Pelatihan untuk 20.000 tenaga kerja ter-PHK
dengan menggunakan dana operasional BPJS TK. • Pengembangan program re-skilling melalui skema
Kartu Prakerja
Program yang dilakukan antara lain :• Pelatihan perusahaan di BLK melalui
mekanisme kerjasama• Pengembangan Skill Development
Fund• Pengembangan program upskilling
melalui skema Kartu Prakerja
Skilling
Re-skilling
Up-skilling
Hal Yang Dibutuhkan Dari Pemerintah Daerah?-1
Pemerintahan Pusat
KOMITMEN KORPORASI BESAR
DUDI
Hal Yang Dibutuhkan Dari Pemerintah Daerah?-2
SINERGI PROGRAM DAN ANGGARAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH
APBN
APBD Provinsi
APBD Kabupaten/
Kota RPJMN
dan RKP
RPJMD/ RKPD provinsi
RPJMD/
RKPD Kabupaten/
Kota
Sistem berbeda saling berinteraksi secara tepat menghasilkan outcome
dan impact yang lebih besar
SINERGI
Dana BUMN/BUMD/Swasta
MP3EI, MP3KI, RAN
GRK, DLL
Hal Yang Dibutuhkan Dari Pemerintah Daerah?-3
APBN
APBD Provinsi
APBD Kabupaten/
Kota
• BADAN• DINAS• DESA• UPT• KADIN/INDUSTRI
Visi dan Misi Bupati/
Walikota
PROGRAM PRIORITAS/ UNGGULAN
SINERGI PROGRAM DAN KEGIATAN ANTARA PUSAT DAN DAERAH
Upaya Yang Harus Dilakukan Pemerintah Daerah
dalam Mendukung Program Pemerintah Pusat
di Bidang Pelatihan dan Produktvitas
1. Menyediakan instruktur dan tenaga pelatihan bagi UPTD;
2. Melakukan revitalisasi infrastruktur Lembaga Pelatihan baik Provinsi maupun Kab/Kota;
3. Memetakan kebutuhan tenaga kerja strategis di tingkat kabupaten/kota berdasarkan visi-misi kepala daerah
4. Akreditasi LPKS;
5. Dukungan dan pembinaan kepada BLK Komunitas:
• Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) BLK Komunitas
• Ijin Lembaga Pelatihan Kerja untuk BLK Komunitas
• Monitoring BLK Komunitas yang telah terbangun
• Pemberdayaan BLK Komunitas melalui APBD
• Sinkronisasi BLK Komunitas dengan dunia industri
6. Sinkorinisasi Program yang ada di daerah seperti dana desa, KUR dll.
Poin Komitmen Rakor Pelatihan Kerja
Kami Bappeda, Disnaker, BKD dan BLK di Provinsi/Kabupaten/Kota berkomitmen:1. Siap mendukung penyiapan SDM unggul di masing-masing
Provinsi/Kabupaten/Kota.2. Siap berkoordinasi dan berkolaborasi diantara Dinas-dinas terkait dalam
rangka penyiapan SDM unggul di masing-masing Provinsi/Kabupaten/Kota.
3. Memetakan kebutuhan tenaga kerja strategis di tingkat kabupaten/kota berdasarkan visi-misi kepala daerah.
4. Menyiapkan infrastruktur dan SDM untuk mendukung penyiapan tenaga kerja terampil melalui pelatihan vokasi.
Yogyakarta, 30 Oktober – 1 November 2019
Kesimpulan
Untuk mengembangkan daya saing SDM Indonesia dalam jangka waktu pendek perlu dilakukan melalui Pelatihan Vokasi secara masif;
Diperlukan Komitmen Bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Industri/Pengusaha, KADIN danPara stakeholder.
Diperlukan peta kebutuhan tenaga kerja (Informasi Pasar Kerja) yang akurat di masing-masingKabupaten/Kota/Provinsi dalam jangka pendek dan jangka Panjang sebagai acuan dalam pengembangan SDM agar tidak terjadi mismatch;
Diperlukan komitmen dari Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota/Provinsi) untuk mengalokasikan anggaranAPBD untuk pengembangan SDM yang mencakup pengembangan infrastruktur BLK & pengadaan instruktur;
Pemerintah Pusat bertugas untuk memberikan pembinaan dalam pengembangan SDM;
Masalah penyiapan SDM unggul menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan DUDI.
1
2
3
4
5
6
Terima Kasih
kemnaker.go.id