KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

34
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

description

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA. BASIS PENGELOLAAN SDA. Air adalah karunia Tuhan dan menjadi sumber kehidupan; (setiap orang mempunyai hak yg sama utk memperoleh air) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Page 1: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI

INDONESIA

Page 2: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Mengapa bukan Wil. Administrasi ?Mengapa tidak hanya satu DAS saja ?

Subdit Perencanaan Wilayah Sungai 2

1. Air adalah karunia Tuhan dan menjadi sumber kehidupan; (setiap orang mempunyai hak yg sama utk memperoleh air)

2. Air adalah sumber daya alam yang mengalir (flowing resources), yang tidak mengenal batas wilayah administrasi manapun.

3. Basis pengelolaan SDAir adalah hidrografis, dalam arti WS sebagai batasannya.

4. Keberadaan air yg mengikuti siklus hidrologi (ada DAS yg secara alami kaya air dan ada DAS yg kritis air)

5. Mencegah timbulnya konflik dan sekaligus menempatkan air sebagai unsur pemersatu wilayah

6. Efisiensi dan efektivitas pengelolaan

Page 3: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Bagaimana wujud wilayahnya ?

DAPAT BERUPA :Satu DAS (Catchment Area)Penggabungan DAS satu dgn DAS lainSatu Pulau KecilPenggabungan beberapa gugusan pulau kecilPenggabungan DAS dan Pulau Kecil disekitarnya

3

Page 4: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

4

1. Daerah hulu dgn daerah hilir

2. Kuantitas dgn kualitas air

3. Air hujan, air permukaandan air tanah

4. Land Use dgn Water Use

5. Antar sektor/pihak yg terkait

6. Antar kelompok pengguna

7. Antar wilayah administrasi

Indikator Keberhasilan :

EFISIENSI EKONOMI

KEADILAN

KEBERLANJUTAN FUNGSI

Page 5: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Air dan sumber-sumber air adalah karunia Tuhan Yang

Maha Esa.

“Air merupakan zat yg paling esensial dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan”

“Kita semua tidak dapat hidup tanpa air”

Diamanatkan kepada manusia untuk:

Menjaga air dan sumber-sumber air dari

segala bentuk perbuatan yang menimbulkan kerusakan.

Page 6: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

BANJIR

DAS KRITIS

PERMUKIMAN & PENCEMARAN

KEPENDUDUKAN KEKERINGAN

SAMPAH

MASALAH SDA

Page 7: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

KONDISI SUMBER DAYA ALAM

Pertumbuhan Jumlah

Penduduk Indonesia >1,4% per th

Pangan

Perumahan

Energi

Produk Industri

Sanitasi

Limbah

Air

Sumber Air

Lahan

Udara

SDA lainnya

Memerlukan dukungan pengelolaan yang lebih profesional dan infrastruktur yg handal

Page 8: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

URGENSI DIADAKAN PENGATURAN URGENSI DIADAKAN PENGATURAN

Page 9: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

KERANGKA PIKIR PERUBAHAN UU NO.11/1974KERANGKA PIKIR PERUBAHAN UU NO.11/1974LATAR BELAKANG

UU No. 11/1974 telah memberikan andil yg besar bagi perikehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.Saat ini UU tsb memerlukan penyesuaian untuk antisipasi perkembangan masalah dan perubahan paradigma, a.l:

1 Pengelolaan secara menyeluruh dan terpadu.

2 Keseimbangan antara penanganan secara fisik dengan non fisik.

3 Keseimbangan antara pendayagunaan dg konservasi.

4 Perlindungan thd hak dasar manusia atas air;

5 Keterlibatan pihak yg berkepentingan dalam PSDA dalam spirit demokrasi dan pendekatan koordinasi.

6 Mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan

7 ntisipasi thd ekses perkembangan nilai ekonomis air.

LATAR BELAKANG

UU No. 11/1974 telah memberikan andil yg besar bagi perikehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.Saat ini UU tsb memerlukan penyesuaian untuk antisipasi perkembangan masalah dan perubahan paradigma, a.l:

1 Pengelolaan secara menyeluruh dan terpadu.

2 Keseimbangan antara penanganan secara fisik dengan non fisik.

3 Keseimbangan antara pendayagunaan dg konservasi.

4 Perlindungan thd hak dasar manusia atas air;

5 Keterlibatan pihak yg berkepentingan dalam PSDA dalam spirit demokrasi dan pendekatan koordinasi.

6 Mengadopsi prinsip pembangunan berkelanjutan

7 ntisipasi thd ekses perkembangan nilai ekonomis air.

VISI PENGELOLAAN SDATerwujudnya kemanfaatan sumber daya

air bagi kesejahteraan seluruh rakyat

LIMA MISI PENGELOLAAN SDA1. KONSERVASI sumber daya air.2. PENDAYAGUNAAN sumber daya

air.3. PENGENDALIAN daya rusak air.4. PEMBERDAYAAN dan peningkatan

peran masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah.

5. Peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data serta INFORMASI SDA

UUD 1945 Pasal 33 ayat (3)Tap MPR No. IV/MPR/1999

tentang GBHN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

TERKAIT

UU PENGGANTIYg lebih:1. Komprehensif2. Antisipatif3. Direktif4. Koordinatif5. Partisipatif

TUJUH ASAS PENGELOLAAN SDA:Kelestarian, Keseimbangan,

Kemanfaatan Umum, Keterpaduan dan keserasian,

Keadilan, Kemandirian, Transparansi dan akuntabilitas

Page 10: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Pengelolaan SDA adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi SDA, pemdayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air.

(butir 7, pasal 1)

Pola Pengelolaan SDA adalah kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air.

(butir 8, pasal 1)

Page 11: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lingkup Pengelolaan SDA menurut UU Lingkup Pengelolaan SDA menurut UU

U p a y aU p a y a

MerencanakanMerencanakan MelaksanakanMelaksanakan MemantauMemantau MengevaluasiMengevaluasi

P e n y e l e n g g a r a a nP e n y e l e n g g a r a a n

Konservasi SDA:Konservasi SDA:

1.1. Perlindungan dan Perlindungan dan pelestarian SApelestarian SA

2.2. Pengawetan airPengawetan air3.3. Pengelolaan kualitas air Pengelolaan kualitas air

dan pengendalian dan pengendalian pencemaran airpencemaran air

Pendayagunaan SDAPendayagunaan SDA::

1.1. PenatagunaanPenatagunaan

2.2. PenyediaanPenyediaan

3.3. PenggunaanPenggunaan

4.4. PengembanganPengembangan

5.5. PengusahaanPengusahaan

Pengendalian DayaPengendalian Daya Rusak Air:Rusak Air:

1.1. PencegahanPencegahan

2.2. PenanggulanganPenanggulangan

3.3. PemulihanPemulihan

Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi SDA

Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan dg mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan masy secara adil

Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan akibat kerusakan kualitas lingk. yg diakibatkan oleh daya rusak air T

UJU

AN

:

Page 12: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

KEBIJAKAN SDA

Kebijakan: kondisi/keadaan yang diinginkan di masa datang

Memberikan arahan dalam penyusunan pola pengelolaan SDA guna mencapai tujuan pengelolaan SDA (pasal 3)Meliputi arahan konservasi dan pendayagunaan SDA serta pengendalian daya rusak air untuk memecahkan masalah SDA dan mengantisipasi perkembangan kebutuhan pembangunan di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kota (pasal 4)Disusun pada tingkat nasional, propinsi dan kabupaten/kota (pasal 5)Dirumuskan oleh wadah koordinasi SDA Nasional, propinsi dan Kabupaten/Kota sesuai tingkatannya (pasal 6)Ditetapkan oleh presiden, gubernur dan bupati/walikota sesuai tingkatannya (pasal 6)

Page 13: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

TahapanTahapan

TingkatanTingkatanRumusanRumusan PenetapanPenetapan

NasionalNasional DSDANDSDAN PresidenPresiden

PropinsiPropinsiWadah Koordinasi Wadah Koordinasi

SDA PropinsiSDA Propinsi GubernurGubernur

Kab/KotaKab/KotaWadah Koordinasi Wadah Koordinasi

SDA Kab/KotaSDA Kab/Kota Bupati / WalikotaBupati / Walikota

KEBIJAKAN SDAKEBIJAKAN SDA

Page 14: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Nasional-Dep. Pekerjaan Umum

-Ditjen SDA

-Direktorat Bina Program

-Planning Unit Pusat

Kebijakan Nas. SDA

Dewan SDA Nasional

Wadah Koordinasi SDA WS/Prov.

Pola Pengelolaan SDA WSWS

Wewenang

Pemerintah

Pusat

- Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP)

- Studi Kelayakan (FS)

- Program Pengelolaan SDA WS

- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS

Propinsi-Kantor Gubernur

-Dinas PSDA

-Planning Unit Propinsi

Kebijakan Prop. SDA

Wadah Koordinasi Prov.

Wadah Koordinasi Prov.

Pola Pengelolaan SDA WS)WS

Wewenang

Pemerintah

Propinsi

- Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP)- Studi Kelayakan (FS)- Program Pengelolaan SDA WS- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS

Kab / Kota-Kantor Bupati / Walikota

-Dinas PSDA

-Planning Unit Propinsi

Kebijakan Kab / Kota SDA

Wadah Koordinasi Kab/Prov Wadah Koordinasi Kab/Prov

Pola Pengelolaan SDA WSWS

Wewenang

Pemerintah

Kab/Kota - Renc. Pengelolaan SDA/ Renc. Induk (MP)- Studi Kelayakan (FS)- Program Pengelolaan SDA WS- Rencana Kegiatan (Action Plan) PSDA WS

Struktur Kebijakan Pengelolaan SDA WS

Page 15: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Mengapa diperlukan Perencanaan Pengelolaan SDA?

Tiga (3) masalah klasik air: too much, too little, too dirty- terlalu berlebihan banjir- terlalu sedikit kekeringan- terlalu kotor/tercemar gangguan kesehatan dam kerusakan tata lingkungan

Timbulnya masalah tersebut memberikan indikasi bahwa sistem lingkungan yang mendukung keberlangsungan daur hidrologi sedang atau telah menghadapi kerusakan

Permasalahan dan tantangan bidang sda semakin berat, pada satu pihak kebutuhan air semakin meningkat dan dipihak lain kemampuan pasokan air menurun air menjadi sumber daya yang semakin langka menimbulkan potensi konflik :- Antar wilayah- Antar sektor- Antar kelompok pengguna- Antar individu pengguna

Sebagai pedoman bagi para stakeholder dalam Pengelolaan SDA.

Page 16: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Untuk menetapkan Pengelolaan SDA yang paling optimum baik secara struktur maupun non-struktur untuk:

Konservasi: melestraikan SDA (misal: pengendalian eksplorasi air tanah)

Pendayagunaan SDA: memenuhi berbagai kebutuhan air (kualitas & kuantitas)

Pengendalian daya rusak air: memecahkan berbagai masalah air (misal: erosi, sedimentasi dan banjir)

Melalui pendekatan sistem yang komprehensif dan terpadu yang mengacu pada Wilayah Sungai

Page 17: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

KARAKTERISTIK SUMBER DAYA AIRAir, Sumber Air & Daya Air

(Sumber Daya Air)

Dikuasai negara, Dikuasai negara,

digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyatdigunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat

Letak geografisLetak geografis

Antar daerahAntar daerah

KerjasamaKerjasama

PenyusunanPenyusunan

MultisektorMultisektor

TerpaduTerpadu

KeterkaitanKeterkaitan

Kesatuan sistemKesatuan sistem

MenyeluruhMenyeluruh

Waktu antarWaktu antar

GenerasiGenerasi

BerkelanjutanBerkelanjutan

Siklus AlamSiklus Alam

Bagi EkosistemBagi Ekosistem

BerwawasanBerwawasan

LingkunganLingkungan

SDAir, SDAlam vital & strategis bagi pembangunan ekonomi, kesatuan & ketahanan nasional.SDAir, SDAlam vital & strategis bagi pembangunan ekonomi, kesatuan & ketahanan nasional.

SDA dikelola secara terpadu, menyeluruh, berkelanjutan, berwawasan SDA dikelola secara terpadu, menyeluruh, berkelanjutan, berwawasan lingkungan dengan: pendekatan wilayah sungai & ditetapkan berdasarkan sistem administrasi pemerintahlingkungan dengan: pendekatan wilayah sungai & ditetapkan berdasarkan sistem administrasi pemerintah..

UUD 45UU 32/2004UU 7/2004

Page 18: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

ACUAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Berbasis Wil Administrasi: Pasal 14, 15, 16Pasal 14, 15, 16

KEBIJAKAN NASIONALKEBIJAKAN PROPINSI

KEBIJAKAN KABUPATEN

POLAPOLA Ps 11 ay 2, Ps 59 ay 3, Ps Ps 11 ay 2, Ps 59 ay 3, Ps

62 ay 662 ay 6

RENCANARENCANA

PROGRAMPROGRAM

KEGIATANKEGIATAN

Berbasis Wilayah Hidrologis (Wilayah Sungai)

Page 19: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Pengelolaan SDA diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan hidup, dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(pasal 3, ayat 1, RPP PSDA)

Pengelolaan SDA didasarkan pada kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, serta pola pengelolaan sumber daya air yang berbasis wilayah sungai.

(pasal 3, ayat 2, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) meliputi arahan strategis konservasi dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air untuk memecahkan masalah sumber daya air dan mengantisipasi perkembangan situasi dan kondisi sumber daya air di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. (pasal 4, RPP PSDA)

Page 20: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan…Kebijakan PSDA disusun di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kondisi setiap wilayah. (pasal 5, ayat 1, RPP PSDA)

Kebijakan nasional sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan bagi Menteri, menteri, atau kepala lembaga pemerintah nondepartemen yang terkait dengan bidang sumber daya air dalam menetapkan kebijakan sektoral yang terkait dengan sumber daya air. (pasal 5, ayat 2, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat nasional, yang selanjutnya disebut sebagai kebijakan nasional sumber daya air, menjadi acuan bagi penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi. (pasal 5, ayat 3, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi menjadi acuan bagi penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat kabupaten/kota. (pasal 5, ayat 4, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air dapat ditetapkan baik sebagai kebijakan tersendiri maupun terintegrasi ke dalam kebijakan pembangunan provinsi atau kabupaten/kota . (pasal 5, ayat 5, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan secara tersendiri, diupayakan keselarasannya dengan kebijakan pembangunan di wilayah provinsi atau kabupaten/kota. (pasal 5, ayat 6, RPP PSDA)

Page 21: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan…Kebijakan nasional sumber daya air dirumuskan oleh Dewan Sumber Daya Air Nasional dan ditetapkan oleh Presiden. (pasal 6, ayat 1, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat provinsi dirumuskan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air provinsi yang bernama dewan sumber daya air provinsi atau dengan nama lain, dan ditetapkan oleh gubernur. (pasal 6, ayat 2, RPP PSDA)

Kebijakan pengelolaan sumber daya air di tingkat kabupaten/kota dirumuskan oleh wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air kabupaten/kota yang bernama dewan sumber daya air kabupaten/kota atau dengan nama lain, dan ditetapkan oleh bupati/walikota. (pasal 6, ayat 3, RPP PSDA)

Kebijakan nasional sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi acuan bagi menteri yang terkait di bidang sumber daya air. (pasal 6, ayat 4, RPP PSDA)

Page 22: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Pola pengelolaan sumber daya air disusun dan ditetapkan sebagai kerangka dasar dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai dengan prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah.

(pasal 7 ayat 1, RPP PSDA)

Pola pengelolaan sumber daya air memuat:a. tujuan pengelolaan sumber daya air;b. dasar pertimbangan yang dipergunakan dalam

melakukan pengelolaan sumber daya air; c. Beberapa skenario pengelolaan sumber daya air; d. Alternatif pilihan strategi pengelolaan sumber daya

air untuk setiap skenario pengelolaan sumber daya air;

e. langkah operasional untuk melaksanakan strategi pengelolaan sumber daya air.

(pasal 7 ayat 2, RPP PSDA)

Page 23: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan… Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1) disusun dengan memperhatikan kebijakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah administratif yang bersangkutan. (pasal 8 ayat 1, RPP PSDA)

Pola pengelolaan sumber daya air disusun dengan mengacu pada informasi mengenai:a. penyelenggaraan pengelolaan sumber daya air yang

dilakukan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang bersangkutan ;

b. kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaat di wilayah sungai yang bersangkutan;

c. keberadaan masyarakat hukum adat setempat; d. sifat alami dan karakteristik sumber daya air dalam satu

kesatuan sistem hidrologis; e. aktivitas manusia yang berdampak terhadap kondisi

sumber daya air; f. kepentingan generasi masa kini dan mendatang, serta

lingkungan hidup. (pasal 8 ayat 2, RPP PSDA)

Page 24: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan…

Pola pengelolaan sumber daya air disusun melalui konsultasi dengan instansi dan unsur masyarakat yang terkait. (pasal 8 ayat 3, RPP PSDA)

Pola pengelolaan sumber daya air disusun dan ditetapkan untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. (pasal 8 ayat 4, RPP PSDA)

Pola pengelolaan sumber daya air yang sudah ditetapkan dapat ditinjau dan dievaluasi sekurang-kurangnya setiap 5 (lima) tahun sekali. (pasal 5 ayat 3, RPP PSDA)

Hasil peninjauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadi dasar pertimbangan bagi penyempurnaan pola pengelolaan sumber daya air. (pasal 8 ayat 6, RPP PSDA)

Page 25: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan… Rancangan Pola PSDA pada WS dalam satu kabupaten/kota disusun

oleh dinas di tingkat kabupaten/kota atau bersama Pengelola SDA di WS melalui konsultasi dengan instansi teknis terkait. (pasal 9 ayat 1, RPP PSDA)

Bupati menetapkan rancangan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pola pengelolaan sumber daya air dengan memperhatikan pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan.

(pasal 9 ayat 2, RPP PSDA)

Dalam hal pada wilayah sungai tersebut tidak atau belum terbentuk wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air, bupati/walikota dapat meminta pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air kabupaten/kota.

(pasal 9 ayat 3, RPP PSDA)

Dalam hal pada kabupaten/kota tersebut tidak atau belum terbentuk wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air kabupaten/kota, bupati/walikota dapat langsung menetapkan pola pengelolaan sumber daya air sesuai dengan rancangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(pasal 9 ayat 4, RPP PSDA)

Page 26: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan…

Rancangan Pola PSDA pada WS lintas kabupaten/kota disusun oleh dinas di tingkat provinsi atau bersama pengelola sumber daya air di wilayah sungai melalui konsultasi dengan instansi teknis terkait. (pasal 10 ayat 1, RPP PSDA)

Gubernur menetapkan rancangan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pola pengelolaan sumber daya air berdasarkan pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan. (pasal 10 ayat 2, RPP PSDA)

Dalam hal pada wilayah sungai tersebut tidak atau belum terbentuk wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air, gubernur dapat meminta pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air provinsi

(pasal 10 ayat 3, RPP PSDA)

Page 27: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan… Rancangan pola pengelolaan sumber daya air wilayah sungai lintas provinsi, lintas negara,

dan strategis nasional disusun oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan instansi teknis dan unsur masyarakat terkait. (pasal 11 ayat 1, RPP PSDA)

Menteri menetapkan rancangan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi pola pengelolaan sumber daya air berdasarkan pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai bersangkutan. (pasal 11 ayat 2, RPP PSDA)

Dalam hal pada wilayah sungai lintas provinsi atau strategis nasional dimaksud tidak atau belum terbentuk wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air, Menteri dapat meminta pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air provinsi melalui gubernur terkait. (pasal 11 ayat 3, RPP PSDA)

Pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas negara dilakukan sesuai dengan perjanjian dengan negara terkait berdasarkan pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan oleh Menteri. (pasal 11 ayat 4, RPP PSDA)

Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada wilayah sungai lintas negara digunakan sebagai dasar penyusunan perjanjian dengan negara terkait. (pasal 11 ayat 5, RPP PSDA)

Dalam hal belum ada perjanjian dengan negara terkait, pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang berada dalam wilayah negara kesatuan Republik Indonesia didasarkan pada pola pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (11 ayat 6, RPP PSDA)

Page 28: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Lanjutan…

Ketentuan mengenai pedoman teknis dan tata cara penyusunan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 11 diatur dengan peraturan Menteri.

(pasal 12 ayat 1, RPP PSDA)

Perencanaan pengelolaan sumber daya air disusun sesuai dengan prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan dalam standar perencanaan yang berlaku secara nasional yang mencakup inventarisasi sumber daya air, penyusunan dan penetapan rencana pengelolaan sumber daya air.

(pasal 13 ayat 1, RPP PSDA)

Page 29: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Perencanaan pengelolaan SDA disusun untuk menghasilkan rencana sebagai pedoman/arahan dlm pelaksanaan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air

Perencanaan disusun mengikuti pola pengelolaan SDA. Rencana pengelolaan SDA merupakan salah satu masukan/unsur penyusunan tata ruang.

Penyusunan rencana pengelolaan SDA dilaksanakan dgn koordinasi berbagai instansi yang berwenang dgn mengikut sertakan seluruh stakeholders

Rencana pengelolaan SDA di WS dirinci kedalam program oleh instansi pemerintah, masyarakat dan swasta

Page 30: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

PLANNING (perencanaan)PLANNING (perencanaan)         

MakroMakro Makro/MikroMakro/Mikro MikroMikro KONSTRKSIKONSTRKSI OPERASI &OPERASI & PANTAUPANTAU

Basis SpasialBasis Spasial Basis WSBasis WS Area Keg.Area Keg. LokasiLokasi    PMLHRNPMLHRN EVALUASIEVALUASI

N/Pr/Kab/KtN/Pr/Kab/Kt (P/Pr/Kab/Kt)(P/Pr/Kab/Kt) dlm WSdlm WS Krj dlm WSKrj dlm WS         

                 

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

                    

*) Pola PSDA = Kerangka Dasar untuk --> merencanakan, melaksanakan, memantau & mengevaluasi (Konservasi, Daya Guna, Daya Rusak **) Rencana PSDA merupakan keterpaduan dari Rencana Induk: Konservasi, Daya Guna, Daya Rusak

KebijakanNasional

SDA

Kebijakan SDAProp/Kab/Kota

Survey Ivtg& Inventarisasi

+ Review Studi WS

Pola PSDA WSyg ditetapkanMen/Gub/Bup

InventarisasiSDA WS

Renc PSDA WSRenc.Induk:

K,DG,DR

RTRWN/Pr/Kab/Kt

Program Prioritas

SDA

Detail Desain (D/D)

PelaksanaanKonstruksi

(C)

Operasi &Pemliharaan

(OM)

Monitoring & Evaluasi

Studi Kelayakan

(FS)+Amdl

Survey &

Invstgs

tidak

ya

Keg. Non SDA

Non Dep PU

Keg. SDA

Page 31: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

A.A. 1. Kebijakan Lama1. Kebijakan Lama 1.Land use1.Land use 5.Perkebunan5.Perkebunan

2.Kehutanan2.Kehutanan 6.Perikanan6.Perikanan

3.Pertanian3.Pertanian7.Transportasi7.Transportasi

4.Tenaga Air4.Tenaga Air 8.Perkotaan 8.Perkotaan dlldll

2. Rancangan Revisi Kebijakan2. Rancangan Revisi Kebijakan

B.B. Potensi SDAPotensi SDA

1. Data Pembangunan yang sudah ada1. Data Pembangunan yang sudah ada

2. Data hidrologi2. Data hidrologi

3. Data teknis Lainnya (tanah, geologi, peta dll)3. Data teknis Lainnya (tanah, geologi, peta dll)

C.C. AA

BB

Draft Renc. Kebijakan yang sesuai potensi

Analisis PKM II

Analisis

Renc. Pola PSDA WS

Draft Kerangka DasarSesuai kebijakan

Dan potensi

PKM I

Page 32: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Langkah 1 Analisa kebijakan yang sudah ada pada wilayah dan rancangan kebijakan hasil PKM 1 dengan melihatAnalisa kebijakan yang sudah ada pada wilayah dan rancangan kebijakan hasil PKM 1 dengan melihatpotensi yang ada di wilayah tersebut untuk menghasilkan Draft Rencana seuai dengan potensi Daerahpotensi yang ada di wilayah tersebut untuk menghasilkan Draft Rencana seuai dengan potensi DaerahPasal 5Pasal 5

1.1. Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 disusun di tingkat nasional, provinsi, dan Kebijakan pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 disusun di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dengan memperhatikan kondisi setiap wilayah.kabupaten/kota dengan memperhatikan kondisi setiap wilayah.

Pasal 8Pasal 8(1)(1) Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disusun dengan memperhatikan kebijakan Pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disusun dengan memperhatikan kebijakan

pengelolaan sumber daya air pada wilayah administratif yang bersangkutan.pengelolaan sumber daya air pada wilayah administratif yang bersangkutan.(2)(2) Pola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan disusun dengan mengacu pada informasi mengenai:Pola pengelolaan sumber daya air disusun berdasarkan disusun dengan mengacu pada informasi mengenai:

a. penyelenggaraan pengelolaan SDA yg dilakukan oleh Pem. dan/atau pemda yang bersangkutan;a. penyelenggaraan pengelolaan SDA yg dilakukan oleh Pem. dan/atau pemda yang bersangkutan;b. kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaat di wilayah sungai yang bersangkutan;b. kebutuhan sumber daya air bagi semua pemanfaat di wilayah sungai yang bersangkutan;c. keberadaan masyarakat hukum adat setempat;c. keberadaan masyarakat hukum adat setempat;d. sifat alami dan karakteristik sumber daya air dalam satu kesatuan sistem hidrologis;d. sifat alami dan karakteristik sumber daya air dalam satu kesatuan sistem hidrologis;e. aktivitas manusia yang berdampak terhadap kondisi sumber daya air;e. aktivitas manusia yang berdampak terhadap kondisi sumber daya air;f. kepentingan generasi masa kini dan mendatang, serta lingkungan hidup.f. kepentingan generasi masa kini dan mendatang, serta lingkungan hidup.

Langkah 2 Langkah 2 Melaksanakan PKM 2Melaksanakan PKM 2Pasal 8Pasal 8(3)(3) Pola pengelolaan sumber daya air disusun melalui konsultasi dengan instansi dan unsur masyarakat yang terkaitPola pengelolaan sumber daya air disusun melalui konsultasi dengan instansi dan unsur masyarakat yang terkait..Langkah 3 Membuat Draft kerangka Dasar Sesuai kebijakan dan potensi yang ada di masing-masing wilayahLangkah 3 Membuat Draft kerangka Dasar Sesuai kebijakan dan potensi yang ada di masing-masing wilayahPasal 12Pasal 12

Ketentuan mengenai pedoman teknis dan tata cara penyusunan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Ketentuan mengenai pedoman teknis dan tata cara penyusunan pola pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 11 diatur dengan peraturan Menteri. Pasal 8 sampai dengan Pasal 11 diatur dengan peraturan Menteri.

Pasal 13Pasal 13Perencanaan pengelolaan sumber daya air disusun sesuai dengan prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan Perencanaan pengelolaan sumber daya air disusun sesuai dengan prosedur dan persyaratan melalui tahapan yang ditetapkan dalam standar perencanaan yang berlaku secara nasional yang mencakup inventarisasi sumber daya air, penyusunan dan dalam standar perencanaan yang berlaku secara nasional yang mencakup inventarisasi sumber daya air, penyusunan dan penetapan rencana pengelolaan sumber daya airpenetapan rencana pengelolaan sumber daya air

Langkah – Langkah Penyusunan POLA PSDA WS

sesuai dengan RPP_Pengelolaan SDA

Page 33: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Hasil perencanaan secara menyeluruh dan terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan SDA

Disusun sesuai dengan Pola PSDA dengan basis WS

Merupakan rencana jangka panjang yang memuat pokok-pokok rencana program konservasi dan pendayagunaan SDA serta pengendalian daya rusak air di WS secara terpadu dan terarah

Mencakup upaya non-struktural dan struktural

Dilengkapi Pra- FS

Untuk upaya struktural harus dilengkapi dengan :

• Outline desain (basic)

• Preliminery resettlement plan

Jangka panjang 20 th

Harus melakukan kegiatan PKM

Ditetapkan, ditinjau dan dievaluasi setiap 5 th sekali

Ditetapan oleh instansi yang berwenang

Page 34: KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI INDONESIA

Kerangka dasar dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi SDA, pendayagunaan SDA, dan pengendalian daya rusak air.

Disusun berbasis WS dgn prinsip- keterpaduan antara air permukaan dan air tanah- keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan SDA

Time horizon: 20 tahun

Dapat ditinjau & dievaluasi min. 5 tahun

Melibatkan peran serta masyarakat (PKM) dan dunia usaha

Mempunyai kekuatan hukum/ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

Isi Pola PSDA : Tujuan umum dan arahan PSDA Dasar-dasar pertimbangan / Prinsip Pokok PSDA Prioritas dan strategi dalam mencapai tujuan Konsepsi kebijakan-kebijakan dasar PSDA Rencana pengelolaan strategis