Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

38
Oleh DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN Anambas, JULI 2010

Transcript of Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Page 1: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Oleh

DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT

KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KAWASAN

KONSERVASI PERAIRAN

Anambas, JULI 2010

Page 2: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Hasil dari rangking untuk prioritas konservasi untuk ekoregion laut di

Indonesia berdasarkan pertimbangan keanekaragaman hayati dengan

penekanan pada kriteria “irreplaceability” dan keterwakilan.

Rangking Penyebaran Keanekaragaman Hayati Indonesia

Page 3: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

KARAKTERISTIK SDI

• Memiliki sensitivitas yg tinggi thd pengaruh

iklim maupun pengaruh musim serta aspek2

keterkaitan (conectivity) ekosistem antar

wilayah perairan (lokal, regional, global),

tidak mengenal pemisahan wewenang

maupun batas-batas wilayah administrasi

pemerintahan.

• Maka pengelolaan Konservasi SDI perlu

didasarkan pada prinsip kehati-hatian serta

terintegrasi dengan perencanaan wilayah

Page 4: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

RPJMD;

Optimalisasi peran

masyarakat

lokal/adat;

Resolusi konflik;

Optimalisasi

pemanfaatan

sumberdaya alam;

Pemerataan

pembangunan.

Convention of

Biodiversity (CBD);

Millennium

Development Goals

(MDGs);

Code of Conduct

for Responsible

Fisheries (CCRF);

Coral Triangle

Initiative (CTI).;

CITES,dll

RPJMN; Fokus

pengurangan

kemiskinan dan

perluasan lapangan

kerja;

Desentralisasi

pengelolaan SDA;

Pengelolaan pulau-

pulau perbatasan;

Kemitraan multi-

pihak; Antisipasi

bencana &

perubahan iklim.

INPRES 1/2010

Mandat

Internasional1 Prioritas

Nasional2 Kebutuhan

Daerah3

Page 5: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

ASPEK REGULASI

UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya

UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan UU no 45/2009

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Perpress No.78/2005 tentang Pengelolaan PPK Terluar

PP No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan

Permen KP No. 16/MEN/2008 Tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Kepmen KP no. 41/2000 jo no. 67/2002 tentang Pedoman Umum Pengelolaan PPK yang Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat

Permen KP no. Per.17/Men/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir danPulau-pulau Kecil

Permen KP No. 20/MEN/2008 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya

Permen KP No. Per.02/Men/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan KonservasiPerairan

Permen KP No. Per.03/Men/2010 tentang tata cara penetapan perlindungan jenis ikan

Permen KP No. Per.04/Men/2010 tentang pemanfataan jenis dan genetika ikan

Page 6: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Visi

Misi

Page 7: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi.

2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan.

3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan.

4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.

Page 8: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

GRAND STRATEGY KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2010-2014

INDIKATOR1. ZONASI KAWASAN

MINAPOLITAN,

MITAGASI BENCANA

DAN ADAPTASI

PERUBAHAN IKLIM

2. TERKELOLANYA

KAWASAN

KONSERVASI :

EKOSISTEM

TERUMBU KARANG,

LAMUN, MANGROVE

&KONSERVASIJENIS

BIOTA PERAIRAN YG

TERANCAM PUNAH

3. MASUKNYA

INVESTASI DI PULAU

KECIL

2 MENGELOLA

SUMBERDAYA

KELAUTAN DAN

PERIKANAN

SECARA

BEKELANJUTAN

1. SUMBERDAYA

KELAUTAN DAN

PERIKANAN

DIMANFAATAKAN

SECARA OPTIMAL

DAN

BERKELANJUTAN

2. KONSERVASI

KAWASAN DAN

JENIS BIOTA

PERAIRAN YANG

DILINGDUNGI

DIKELOLA SECARA

BERKELANJUTAN

3. PULAU-PULAU

KECIL BERNILAI

EKONOMI TINGGI

SASARAN

Page 9: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

NAMA KEGIATAN SASARAN

1. PENGELOLAAN &

PENGEMBANGAN

KONSERVASI KAWASAN &

JENIS

Terkelolanya KAWASAN KONSERVASI (20 % kawasan

ekosistem terumbu karang, lamun,mangrove,dll) &

KONSERVASI 15 jenis biota perairan yang terancam

punah

2. PENATAAN RUANG &

PERENCANAAN PENGELOLAAN

WLP3K

Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/prov/kab/kota, 50

masterplan minapolitan, 30 masterplan klaster ppk bernilai

ekonomi tinggi serta 12 masterplan kawasan sentra

produksi kelautan

3. PENDAYAGUNAAN PULAU-

PULAU KECIL

Terwujudnya 200 pulau kecil yang memiliki infrastruktur

memadai, ekosistem baik,siap terhadap bencana & 25

diantaranya terinvestasi

4. PENDAYAGUNAAN PESISIR DAN

LAUTAN

Terkelolaanya 50 kawasan minapolitan yang tahan

terhadap ancaman kerusakan & mempunyai infrastruktur

dasar, serta 3 produk kelautan

5. PELAYANAN USAHA &

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Meningkatnya keberdayaan & kemandirian 900 usaha

skala mikro , beroperasinya sarana usaha mikro di 450

kab/kota pesisir

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT, PESISIR,

DAN PULAU-PULAU KECIL 2010-2014

Page 10: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Program Pengelolaan dan Pengembangan

Konservasi Kawasan dan Jenis( Inpres No 1/2010)

No IndikatorTarget

2010 2011

1 kawasan konservasi laut perairan yang dikelola

secara berkelanjutan

900 ribu

Ha

1.640 ribu

Ha

2 Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota

perairan dilindungi yang diidentifikasi dan

dipetakan secara akurat

9 Kawasan

dan 3 jenis

9 Kawasan

dan 3 jenis

Page 11: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Program Pengelolaan dan

Pengembangan Konservasi Kawasan

dan Jenis

Terkelolanya 4,5 juta ha Kawasan Konservasi

(kawasan ekosistem terumbu karang, lamun,

mangrove,dll) dan Konservasi 15 jenis biota

perairan yang terancam punah

SASARAN..!!

2010- 2014

Page 12: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

STRATEGI INTERVENSI

Reformasi birokrasi dan tatakelola pemerintahan

Sosial Ekonomi Ekologis

Page 13: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

.

.

.

Kebutuhan EKONOMI…

dan KONSERVASI...Jaminan Pembangunan Berkelanjutan bagi Kesejahteraan Masyarakat

HARMONISASI...

Page 14: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

HARMONISASI KONSERVASI

DAN PERIKANAN

• Upaya KSDI tidak dapat dipisahkan dg

Pengelolaan SDI dan lingkungannya secara

keseluruhan.

• Definisi KSDI :

Upaya Perlindungan, Pelestarian dan

Pemanfaatan berkelanjutan SDI, termasuk

ekositem, jenis dan genetik untuk menjamin

keberadaan, ketersediaan, dan

kesinambungannya dg tetap memelihara

dan meningkatkan kualitas nilai dan

keanekaragaman SDI

Page 15: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

PEMANFAATAN KSDI(Pasal 30 PP 60 Tahun 2007)

1) Pemanfaatan KSDI meliputi

• Pemanfaatan KKP

• Pemanfaatan jenis dan genetik ikan

2)Pemanfaatan KKP dilakukan melalui

kegiatan: (ps. 30-34)

Penangkapan Ikan

Pembudidayaan Ikan

Pariwisata Alam Perairan; atau

Penelitian dan Pendidikan

Page 16: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Pemanfaatan KKP untuk

Penangkapan Ikan(Pasal 31 PP 60 Tahun 2007)

• Dilakukan di zona perikanan berkelanjutan.

• Wajib memiliki izin. Diberikan oleh Menteri, gubernur,

bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai

kewenangannya.

• Dalam memberikan izin penangkapan ikan antara lain

mempertimbangkan:

– daya dukung dan kondisi lingkungan sumber daya ikan;

– metoda penangkapan ikan; dan

– jenis alat penangkapan ikan.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh izin

penangkapan ikan di zona perikanan berkelanjutan dalam

kawasan konservasi perairan diatur dengan peraturan Menteri.

Page 17: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Pemanfaatan KKP untuk

Pembudidayaan Ikan (Pasal 32 PP 60 Tahun 2007)

• Dilakukan di zona perikanan berkelanjutan.

• Wajib memiliki izin. Diberikan oleh Menteri, gubernur,

bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai

kewenangannya.

• Dalam memberikan izin pembudidayaan ikan pada kawasan

konservasi perairan, antara lain, mempertimbangkan:

– jenis ikan yang dibudidayakan;

– jenis pakan;

– teknologi;

– jumlah unit usaha budidaya; dan

– daya dukung dan kondisi lingkungan sumber daya ikan.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh izin

pembudidayaan ikan di zona perikanan berkelanjutan dalam

kawasan konservasi perairan diatur dengan peraturan Menteri.

Page 18: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

KONSERVASIDILAKUKANBUDIDAYAMAJU

Budidaya

Ramah lingkungan

Di Zona Perikanan

Berkelanjutan

Anak ikan

Berkualitas

Tersedia

(pembesaran)

Calon induk

Berkualitas

Tersedia

(pembenihan)

Page 19: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Pemanfaatan KKP untuk Pariwisata

Alam Perairan (Pasal 33 PP 60 Tahun 2007)

• Dapat dilakukan di zona pemanfaatan dan/atau zona

perikanan berkelanjutan.

– kegiatan wisata alam perairan; dan/atau

– pengusahaan pariwisata alam perairan.

• wajib memiliki izin, diberikan oleh Menteri, gubernur,

bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai

dengan kewenangannya.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara

memperoleh izin pariwisata alam perairan di zona

pemanfaatan dan/atau zona perikanan berkelanjutan

dalam kawasan konservasi perairan diatur dengan

peraturan Menteri.

Page 20: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Pemanfaatan KKP untuk Penelitian

dan Pendidikan (Pasal 34 PP 60 Tahun 2007)

• Dapat dilakukan di zona inti, zona perikanan berkelanjutan,

zona pemanfaatan, maupun zona lainnya.

• wajib memiliki izin. Diberikan oleh Menteri, gubernur,

bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan

kewenangannya.

• Orang asing dan/atau badan hukum asing yang akan

melakukan kegiatan penelitian dalam kawasan konservasi

perairan dapat diberikan izin setelah memenuhi

persyaratan perizinan penelitian berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh izin

penelitian dan pendidikan dalam kawasan konservasi perairan

diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 21: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Peran dan Manfaat Kawasan Konservasi

• Suplay Penyediaan Induk Budidaya Laut

• Suplay Hasil Tangkapan yang Berkelanjutan

• Penyedia Komoditas Pariwisata Bahari

• Pencipta Alternatif Pendapatan bagi Masyarakat

1. Spill-over: penyebaran anak & induk baru

2. Export-larvae: pasokan telur dan larva

3. Mencegah Kolaps Perikanan

Page 22: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Kaidah:PemanfaatanPerlindungan

Pelestarian

Tidak semua dilindungiZonasi Kawasan Konservasi

1.Zona inti 2. Zona Perikanan

Berkelanjutan3. Zona pemanfaatan

4. Zona lainnya

Page 23: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

Zona Inti, diperuntukan :a.perlindungan habitat & populasi ikan, serta alur migrasi biota laut;

b.perlindungan ekosistem pesisir yg unik dan/atau rentan thd perubahan;

c.perlindungan situs budaya tradisional;

d.penelitian; dan/atau

e.pendidikan

Zona Perikanan Berkelanjutan, diperuntukan :a.perlindungan habitat dan populasi ikan;

b.penangkapan ikan dengan alat dan cara yang ramah lingkungan;

c.budidaya ramah lingkungan;

d.pariwisata dan rekreasi;

e.penelitian dan pengembangan; dan/atau

f.pendidikan.

Zona Pemanfaatan, diperuntukan :a. perlindungan habitat dan populasi ikan;

b. pariwisata dan rekreasi;

c. penelitian dan pengembangan; dan/atau

d. pendidikan. Zona Lainnya, diperuntukan :zona tertentu antara lain zona rehabilitasi

Page 24: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

PENGATURAN KONSERVASI PADA UU 27 TAHUN

2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PPK

Pasal 29

a. Zona inti;

b. Zona pemanfaatan terbatas; dan

c. Zona lain sesuai dengan peruntukkan kawasan.

Page 25: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Posisi Kawasan Konservasi dalam

Perencanaan Pengelolaan WP3K

1 Renstra WPPPK

2 Rencana Zonasi WPPPK

3 Rencana Pengelolaan WPPPK

4 Rencana Aksi WPPPK

Hierarkhi Perencanaan WPPPK RTRW

Zona

inti

Zona

Pemanfaatan

zona Perikanan

berkelanjutan

Rencana Pengelolaan

KKP/KKP3K

Permen No. 17/2008 : SMP/SP/TP

Permen No.2/2009 :TNP, SAP, TWP, SP

•Usulan inisiatif;•Identifikasi& inventarisasi•Pencadangan•penetapan

•Zonasi•Kelembagaan•pendanaan •Penetapan

•Penataan batas

Pengelolaan KKP/KKP3K

• Kawasan Pemanfaatan Umum

• Kawasan Konservasi

• Kawasan Strategis Nasional Tertentu

• Alur laut

Zona

lain

Page 26: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Rencana Zonasi WP3K(Pasal 9 dan 10 - UU 27/2007)

• Provinsia. Pengalokasian ruang dalam Kawasan Pemanfaatan Umum, Kawasan Konservasi,

Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan alur laut;

b. Keterkaitan antara Ekosistem darat dan Ekosistem laut dalam suatu Bioekoregion;

c. Penetapan pemanfaatan ruang laut; dan

d. Penetapan prioritas Kawasan laut untuk tujuan konservasi, sosial budaya, ekonomi,

transportasi laut, industri strategis, serta pertahanan dan keamanan

• Kabupaten/Kotaa. alokasi ruang dalam Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum, rencana Kawasan

Konservasi, rencana Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan rencana alur;

b. keterkaitan antarekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam suatu Bioekoregion.

Penyusunan RZWP-3-K Kabupaten/Kota DIWAJIBKAN MENGIKUTI DAN

MEMADUKAN RENCANA PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH dengan

memperhatikan KAWASAN, Zona, dan/atau Alur Laut yang telah ditetapkan sesuai

dengan peraturan perundangundangan.

Page 27: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

UU 27 Tahun 2007 Permen 17 Tahun 2008

Pasal 10RZWP-3-K Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal9, terdiri atas: (1) Penataan ruang diselenggarakan dengan memperhatikan :a.Pengalokasian ruang dalam Kawasan Pemanfaatan Umum, Kawasan Konservasi, Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan alur laut;b.Keterkaitan antara Ekosistem darat dan Ekosistem laut dalam suatu Bioekoregion;c.Penetapan pemanfaatan ruang laut; dand.Penetapan prioritas Kawasan laut untuk tujuankonservasi, sosial budaya, ekonomi, transportasi laut, industri strategis, serta pertahanan dan keamanan.

Penetapan KKP3K

Pasal 171) Berdasarkan usulan penetapan KKP3K sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), Menteri melakukan evaluasi.

2) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap aspek:

a. Kelengkapan data dan informasi mengenai potensi sumber daya ikan, lingkungan fisik, sosial, budaya dan ekonomi;

b. Kelayakan usulan KKP3K untuk ditetapkan menjadi satu jenis KKP3K; dan

c. Luas dan batas KKP3K yang mendukung fungsi kawasan;

d. Pengelolaan perikanan berkelanjutan.

3) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri menetapkan KKP3K yang antara lain memuat:

a. Lokasi, luas dan batas koordinat KKP3K yang ditetapkan diatas peta dengan skala 1 : 50.000 untuk kawasan konservasi pemerintah daerah kabupaten/kota, dan skala 1 : 250.000 untuk kawasan konservasi pemerintah daerah provinsi atau pemerintah;

b. Jenis KKP3K.

4) Penetapan KKP3K sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditindaklanjuti dengan:

a. Mengumumkan dan mensosialisasikan KKP3K kepada publik; dan

b. Menunjuk panitia/ pejabat pemerintah/ pemerintah daerah untuk melakukan penataan batas KKP3K.

Page 28: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

UU 31 Tahun 2004 -> UU 45/2009 PP 60 Tahun 2007

Pasal 611) Nelayan kecil bebas menangkap ikan di

seluruh wilayah pengelolaan perikanan RI.

2) Pembudidaya ikan kecil dapat membudidayakan komoditas ikan pilihan di seluruh wilayah pengelolaan perikana RI.

3) Nelayan dan pembudidaya ikan kecil wajib menaati ketentuan konservasi dan ketentuan lain yg ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 161) Pengelolaan kawasan konservasi perairan

yang dilakukan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) meliputi:

a. Perairan laut di luar 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

b. Perairan yang berada dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas provinsi; atau

c. Perairan yang memiliki karakteristik tertentu.2) Pengelolaan kawasan konservasi perairan

yang dilakukan oleh pemerintah provinsi meliputi:

a. Perairan laut paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan;

b. Kawasan konservasi perairan yang berada dalam wilayah kewenangan pengelolaan lintas kabupaten/kota.

3) Pengelolaan kawasan konservasi perairan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota, meliputi:

a. Perairan laut 1/3 (sepertiga) dari wilayah

kewenangan pengelolaan provinsi;

Page 29: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

PEMERINTAH PROVINSI KAB/KOTA

> 12 mil laut > 4 mil dan < 12

mil

1/3 dari wilayah

Provinsi

Berada lintas provinsi Berada lintas

kab/kota

Berada di

wilayah

• Mempunyai Karakteristik

tertentu1. Memiliki nilai dan kepentingan

konservasi nasional dan internasional

2. Secara ekologi bersifat lintas negara

3. Mencakup habitat dan daerah ruaya

ikan; dan

4. Memiliki potensi sebagai warisan alam

dunia

• Kawasan strategis nasional

1. Wilayah perbatasan

2. Situs bersejarah

- -

KEWENANGAN PENGELOLAAN

KAWASAN KONSERVASI

Page 30: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

1,2 Juta Ha KKP Berau telah menjadi bagian dari Komitmen Pemerintah

Indonesia kepada Dunia Internasional

Page 31: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

DIAGRAM ALIR MANAGEMENT PLAN KKP

ReferensiKebijakan-Daerah-Nasional Biofisik Sosial Budaya

AssesmentAlternatif

Strategy

Pengelolaan Kawasan

Upaya Pokok :• Batas & Zonasi• Pengelolaan SDI• Pengawasan• Pasarana Fisik• SDM & Kelembagaan• Wisata Alam, Penelitian, Pendidikan• Koordinasi• Dll

Pengembangan Sosial Ekonomi

Upaya Pokok :

• Penyuluhan

• Mata Pencaharian Alternatif

• Koordinasi

• Kelembagaan Masyarakat

Page 32: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

TURUNAN

RENCANA PENGELOLAAN

RENCANA TEKNIS, antara lain ;

a. Rencana tata letak (site plan)

b. Rencana desain infrastruktur

c. Rencana kegiatan wisata dan interpretasi

d. Rencana teknis kegiatan perikanan berkelanjutan

Page 33: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

JENIS KEGIATAN :

a. Perlindungan habitat dan populasi biota perairan

b. Rehabilitasi habitat dan populasi biota perairan

c. Penelitian dan Pengembangan

d. Pemanfaatan sumberdaya ikan dan jasa lingkungan

e. Pengembangan sosial ekonomi masyarakat

f. Pengawasan dan pengendalian

g. Monitoring dan Evaluasi

h. Pengembangan Program kerjasama / Jejaring

Konservasi

UPAYA POKOK PENGELOLAAN KKP/KKP3K

a. pemeliharaan batas kawasan dan batas zonasi;

b. monitoring sumberdaya;

c. rehabilitasi habitat dan populasi;

d. pengawasan;

e. pembangunan infrastruktur/sarana prasarana;

f. penelitian;

g. pendidikan;

h. pariwisata dan rekreasi;

i. perikanan berkelanjutan;

k. pendanaan.

Page 34: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Infrastruktur

Pengelolaan Kawasan Konservasi• Kantor

• Information Center

• Pondok Wisata

• Papan Informasi

• Shelter

• Jetty

• Pos Jaga

• Guest House – homestay

• Sarana Air Bersih

• Dsb

Page 35: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

• PENGUATAN KELEMBAGAAN• ORGANISASI – KELEMBAGAAN PENGELOLA

• Berbasis Pemerintah :

• Unit Pengelola Teknis (Balai/Loka KPPN)

• UPTD

• (BLUD) UPTD

• Berbasis Pemerintah dan Kolaborasi

• KAPASITAS SUMBERDAYA MANUSIA PARA PEMANGKU KAWASAN

KONSERVASI

PENGEMBANGAN SOSEK MASYARAKAT

• Prinsip Cross Subsidi

• Penguatan Kelembagaan Masyarakat

• Mata Pencaharian Masyarakat Alternatif

• Pengelolaan Berbasis Mayarakat / Co.

Management

Page 36: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

36

CONTOH KAWASAN KONSERVASI YANG TELAH

DIKEMBANGKAN UNTUK WISATA BAHARI

P. Derawan-Kaltim

P. Komodo-NTT

Page 37: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

Kata Kunci

• Tujuan Pengelolaan Kawasan Konservasi

• Perencanaan dan Pengelolaan SDI dan

Ekosistemnya secara terpadu,

• Menjaga Komitmen Pengelolaan

Berkelanjutan (Pusat, Daerah, LSM, Swasta ,

masyarakat dan Pemangku kepentingan

lainnya)

• Pengelolaan Kolaboratif

• Kesejahteraan Masyarakat

• ,,

Page 38: Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan

TERIMA KASIH