P r o v i n s i S u la w e s i S e la ta n B u l e t i n ...
KEBIJAKAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK · TNI/POLRI 10 % H- 60 BBLM/BLM cc. Ditjen PKP2Trans PIC,...
Transcript of KEBIJAKAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK · TNI/POLRI 10 % H- 60 BBLM/BLM cc. Ditjen PKP2Trans PIC,...
DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
Makassar, 19-22 Maret 2019
KEBIJAKAN
PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
TRANSMIGRASI
DIT. BINA POTENSI KAWASAN
TRANSMIGRASI
DIT. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN KAWASAN
TRANSMIGRASI
DIT. PENYEDIAAN
TANAH TRANSMIGRASI
DIT. PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
DIT. PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
SEKRETARIAT DITJEN PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
Struktur organisasi DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
(Permendesa No. 6 Tahun 2015)
Melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang penyiapan
perpindahan, penyiapan calon
transmigran dan penduduk
setempat, pelayanan
perpindahan, serta penataan dan
adaptasi
TUGAS
TUGAS DAN FUNGSI *) DIT. PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
a. Penyiapan perumusan kebijakan
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan
c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria
d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi
e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan;
f. Pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga.
FUNGSI
*)Permen Desa, PDT dan Transmigrasi RI No 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa,
PDT dan Transmigrasi
di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigran dan
penduduk setempat, pelayanan perpindahan serta penataan dan
adaptasi;
{
UU Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU nomor 15 thn 1997 tentang Ketransmigrasian
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
PP Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU Nomor 15 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU No 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
Perpres Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi
Perpres Nomor 50 Tahun 2018 tentang Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi
Permen Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, PDT, dan Transmigarsi
Permen Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2017 tentang Penataan Persebaran Penduduk di Kawasan Transmigrasi
Permen Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2017 tentang Kerja Sama Pelaksanaan Transmigrasi Antar Pemerintah Daerah
Permen Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 10 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Pemberian Bantuan Transmigrasi Oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah Kepada Transmigran
Peraturan Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2018 tentang Pola Usaha Pokok Transmigrasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
D ASAR PELAKSANAAN PROGRAM TRANSMIGRASI
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NO. 10 TAHUN 2018
Tentang PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN TRANSMIGRASI OLEH
PEMERINTAH DAN/ATAU PEMERINTAH DAERAH DAN TRANSMIGRAN
PERMENDESA, PDT & TRANSMIGRASI NOMOR 11/2017; NOMOR 10/2018; dan NOMOR 19/2018
MENDUKUNG KERJA SAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI ANTAR PEMERINTAH DAERAH
KOORDINASI DAN INTEGRASI PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI ( PERPRES NOMOR 50 TAHUN 2018)
KERJASAMA PELAKSANAAN TRANSMIGRASI
ANTAR PEMERINTAH
DAERAH (PERMENDESA, PDT & TRANSMIGRASI NO 12 TAHUN 2017
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NO. 11 TAHUN 2017
Tentang PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DI KAWASAN
TRANSMIGRASI
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NO. 19 TAHUN 2018
Tentang POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Kab. Kolaka Timur Lokasi Uetangko SP.1 TPS = 25 KK; TPA = 25 KK Pola TPLK
Kab. Muna Lokasi Raimuna TPS = 50 KK; TPA = 50 KK Pola TPLK
Kab. Konawe Lokasi Watutinawu TPS = 15 KK; TPA = 10 KK Pola TPLK
Kab. Muna Barat Lokasi Lakabu Momuntu TPS = 25 KK Pola Nelayan
PROVINSI GORONTALO
Kab. Pohuwato Lokasi Sandalan Target : 25 KK Pola TPLK
Kab. Boalemo Lokasi Pangea SP.3 Target : 25 KK Pola TPLK
Kab. Gorontalo Utara Lokasi Motihelumo Target : 25 KK Pola TPLK
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Kab. Donggala Lokasi Tinauka SP.3 Target : 25 KK Pola TPLK
Kab. Boalemo Lokasi Pangea SP.3 Target : 25 KK Pola TPLK
Kab. Pohuwato Lokasi Sandalan Target : 25 KK Pola TPLK
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Kab. Luwu Timur Lokasi Mahalona SKP C SP.1 TPS = 15 KK; TPA = 10 KK Pola TPLK
Kab. Wajo Lokasi Bekkae SP.2 TPS = 40 KK; TPA = 20 KK Pola TPLK
PROVINSI SULAWESI BARAT
Kab. Mamuju Tengah Lokasi Saluandeang TPS = 45 KK; TPA = 70 KK Pola TPLK
Provinsi Sulawesi
PROVINSI PAPUA
Kab. Keerom Lokasi Senggi SP.2 TPS = 40 KK Pola TPLK
Provinsi Nusa Tenggara dan Provinsi Papua
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Kab. Sumba Timur Lokasi Kotakawaw SP.5 TPS = 25 KK TPA = 10 KK Lokasi Kotakawaw SP.7 TPS = 40 KK Pola TPLK
Kab. Malaka Lokasi Desa Kapiten Meo (Baru) TPS = 50 KK Lokasi Desa Kapiten Meo (Pugar) TPS = 25 KK Pola TPLK
RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN 2020-2024 BIDANG KEWILAYAHAN
ARAH KEBIJAKAN BIDANG KEWILAYAHAN
Pengembangan desa dan kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi,
STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH
STRATEGI PERTUMBUHAN EKONOMI
STRATEGI PEMERATAAN
1.Pengembangan sektor unggulan pertanian, industri pengolahan, pariwisata dan jasa lainnya; dan
2.Pengembangan pusat pertumbuhan baru/ kawasan strategis: PKN, KEK, KI, KSPN, PKSN dan sebagainya.
kawasan perbatasan, dan daerah tertinggal
PEMENUHAN PELAYANAN
DASAR
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH/ LOKAL
Pengembangan desa dan kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, pengembangan lokasi prioritas kawasan
perbatasan, pengentasan daerah tertinggal dan pembangunan Sentra
Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)
Diprioritaskan kepada Penduduk Miskin dan Pengangguran yang memenuhi syarat dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi sumberdaya alam di permukiman kawasan transmigrasi
Diprioritaskan kepada Penduduk:
Menyerahkan lahannya untuk direncanakan sebagai permukiman transmigrasi
Berpotensi menjadi TPS pada saat pelaksanaan identifikasi lahan calon lokasi transmigrasi
Penduduk lainnya dari desa setempat yang perlu dukungan tempat tinggal
Pecahan KK di Desa sekitar lokasi permukiman Desa/ Kecamatan lainnya
PERSYARATAN
1. WNI yang memiliki KTP;
2. Berkeluarga dibuktikan dengan surat nikah dan KK;
3. Berusia produktif : 19 – 49 tahun atau 48 – 55 untuk TNI/Kepolisian yang sudah memasuki masa purnabakti;
4. Berbadan sehat dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;
5. Memiliki semangat dan tekat kuat untuk mengembangkan kehidupan di SP;
6. Memiliki kemampuan mengembangkan usaha/budidaya di kawasan transmigrasi (dibuktikan dengan sertifikat pelatihan dari lembaga pelatihan yang berwenang);
7. Belum pernah bertransmigrasi;
8. Lulus seleksi.
Sebagai Transmigran Pasal 4(3)
PERMEN 11/2017 Pengecualian Pasal 5
Tenaga Kerja yang memiliki
KEAHLIAN dan/atau KETERAMPILAN KHUSUS :
Kependidikan Paramedik Pembina Keagamaan ASN dialihtugaskan Motivator, dsb
Dibuktikan dengan Ijazah/ Sertifikat Kompetensi/
Surat Keterangan Pejabat Berwenang
PERSYARATAN
1. Memiliki KTP di permukiman yang akan dikembangkan menjadi SP-Pugar;
2. Berkeluarga dibuktikan dengan surat nikah dan KK;
3. Sudah tinggal menetap dan memanfaatkan tanah di permukiman yang akan dikembangkan menjadi SP-Pugar paling singkat 2 tahun dibuktikan dengan Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa atau sebutan lain.
Penduduk dapat memperoleh perlakuan sebagai transmigran Pasal 7
Penduduk yang tinggal di SP :
1. Memiliki tanah dan rumah
2. Memiliki tanah TETAPI tidak memiliki rumah, dan/atau
3. Tidak memiliki rumah dan tidak memiliki tanah
PERMEN 11/2017
TAHAPAN PELAKSANAAN PENATAAN PENDUDUK SETEMPAT DI KAWASAN TRANSMIGRASI
1. VERIFIKASI
2. PENEGASAN HAK ATAS
BIDANG TANAH
3. PENUNJUKAN TEMPAT
TINGGAL DAN TANAH
4. PELATIHAN
Guna mencocokkan dokumen perencanaan & dokumen hasil konsolidasi tanah vs. hasil pembangunan SP.
Dilakukan oleh Tim yang ditetapkan Bupati/Walikota.
Hasil verifikasi dituangkan dalam Berita Acara.
Apabila ada perbedaan antara dokumen perencanaan dengan Berita Acara dapat dilakukan penyesuaian yang dilakukan dengan musyawarah tim.
Untuk menetapkan kesepakatan batas bidang tanah yang diperuntukkan sebagai tempat tinggal dan lahan usaha bagi transmigran.
Penegasan hak atas bidang tanah dilakukan berdasarkan Berita Acara Hasil Verifikasi.
Hasil yang disetujui ditandai dengan tanda tangan dan/atau cap jempol pada peta kapling tanah yang bersangkutan.
Apabila ada yang keberatan, wajib dicatat dalam dokumen dan tidak membatalkan dokumen penegasan hak atas bidang tanah.
Untuk memberikan hak penghunian rumah dan ijin penggunaan tanah bagi penduduk transmigran di SP bersangkutan.
Pemberian hak pengunian rumah dan ijin penggunaan tanah dilaksanakan dengan memberikan: a. surat penetapan penduduk setempat yang
diperlakukan sebagai transmigran; b. surat keterangan penghunian rumah
(SKPR); dan c. surat keterangan pembagian tanah (SKBT)
Dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi penduduk transmigran yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Pelatihan diberikan kepada KK dan isteri yang tercantum dalam dokumen penegasan hak atas bidang tanah.
Pelatihan dilaksanakan sebelum penunjukan tempat tinggal dan tanah.
Materi pelatihan disesuaikan dengan pola usaha pokok yang akan dikembangkan di SP yang bersangkutan.
5
PERMEN 11/2017
① Pelayanan Informasi
② Pelayanan
Pendaftaran dan Seleksi
③
Pendidikan dan Pelatihan Calon
Transmigran
④
Penetapan sebagai
Transmigran
⑤
Kesiapan Perpindahan
dan Penempatan
Transmigran
⑥ Pelayanan
Perpindahan
⑦ Penempatan dan Adaptasi
KEY
SUCCESS
KOMITMEN, REGULASI, KUALITAS SDM, KERJA SAMA ANTAR DAERAH –LEMBAGA-BBLM, T.I.K,
DUKUNGAN APBN/APBD, PENYERAPAN ANGGARAN
PERMEN 11/2017
SEPTEMBER
AGUSTUS
TPA 60%
TPS 40%
Sesuai
kompetensi
/Pola
CADANGAN 10%
TNI/POLRI 10 %
H-60
BBLM/BLM
cc. Ditjen
PKP2Trans
PIC, Gudang, Penampungan
Peningkatan Kualitas
Penataan Persebaran Penduduk
Daerah WAJIB BERKOMITMEN atas alokasi yang sudah ditetapkan
STP Gubernur WAJIB melampirkan Naskah KSAD yang telah ditandatangani para pihak dan Hasil Penilaian Kelayakan Dit. PPT
BATAS AKHIR pengajuan STP GUBERNUR bulan Agustus
PIC masing – masing UPT
Calon transmigran anggota TNI dan POLRI dialokasikan 10%
Tim seleksi WAJIB MEMPERKETAT SELEKSI TEKNIS calon transmigran
Calon Transmigran dalam SK Bupati /Walikota = jumlah program
perpindahan Tahun Bersangkutan + 10 % CADANGAN
Permintaan pelatihan disampaikan 60 hari
Balai Besar/Latihan Masyarakat CC. Ditjen PKP2Trans
dikoordinasikan
10%
Surat Kebijakan Dirjen PKP2Trans B.1726/PKT.4/X/2018
Peningkatan Kualitas
Penataan Persebaran Penduduk
ANTISIPASI kenaikan HARGA TIKET
Pengawal dan Transmigran wajib BERSERAGAM & ATRIBUT
Pengawalan dari titik kumpul s.d lokasi biaya APBD
Dapat mengikutsertakan Pendamping dari Tenaga Kesehatan
Barang bawaan calon transmigran maksimal 20 Kg/orang
Kelebihan barang ditanggung oleh Prov/Kab/Kota yang memberangkatkan
Bantuan barang agar dikirim melalui PERANGKO ke Lokasi
Perlu dipersiapkan PENAMPUNGAN di DEBARKASI DAERAH TUJUAN
Perlu dipersiapkan GUDANG di PROVINSI DAERAH TUJUAN
Surat Kebijakan Dirjen PKP2Trans B.1726/PKT.4/X/2018
Peningkatan Kualitas
Penataan Persebaran Penduduk
Kegiatan PEMBERSIHAN AKHIR LAHAN dilaksanakan setelah penempatan transmigran
BATAS AKHIR PENEMPATAN SEPTEMBER
Dinas Provinsi :
1. Kontak Person PIC masing-masing lokasi transmigrasi
2. Berita Acara Serah Terima (BAST) bantuan peralatan/perbekalan
3. Laporan Realisasi Keuangan dana APBN kegiatan PPP setiap akhir bulan
4. Data Nominatif Rombongan Transmigran disertai NIK
5. Data Stok Opname Perbekalan
Dinas Kabupaten/ Kota :
1. SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Calon Transmigran
2. Realisasi Perkembangan Kegiatan Pembersihan Akhir Lahan 3. SK Bupati/ Walikota tentang Penetapan Transmigran
4. Surat Keterangan Penghunian Rumah (SKPR) 5. Surat Keterangan Pembagian Tanah (SKBT)
6. Data Nominatif transmigran disertai NIK
7. Laporan Realisasi Keuangan dana APBN kegiatan PPP setiap akhir bulan.
KEWAJIBAN YANG HARUS DISAMPAIKAN KE DITJEN PKP2TRANS cq. DIT. PPP
1. CERMAT isi kesepakatan Naskah Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KSAD)
2. CERMAT DIPA/POK 3. CERMAT dalam memilih PENYEDIA BARANG/JASA
Surat Kebijakan Dirjen PKP2Trans B.1726/PKT.4/X/2018
{
Terima Kasih 20
D I R E K T O R A T P E N A T A A N P E R S E B A R A N P E N D U D U K ,
D I R E K T O R A T J E N D E R A L P E N Y I A P A N K A W A S A N D A N P E M B A N G U N A N P E R M U K I M A N T R A N S M I G R A S I
J a k a r t a , M a r e t 2 0 1 9
PENGERTIAN
POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI
POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI adalah
kegiatan usaha transmigran yang dikembangkan di kawasan
transmigrasi sesuai dengan potensi daerah serta bakat dan
kemampuan transmigran, meliputi kegiatan usaha primer, kegiatan
usaha sekunder, dan kegiatan usaha tersier.
POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI DALAM DIMENSI KERUANGAN
POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI
Kegiatan Usaha Primer
Kegiatan Usaha Sekunder
Kegiatan Usaha Tersier
1 2 3
MELIP
UT
I U
SA
HA
BID
AN
G A. Pertanian tanaman
pangan B. Perikanan C. Peternakan D. Perkebunan E. Kehutanan F. Pertambangan
A. Industri Pengolahan B. Industri Manufaktur
A. Jasa B. Perdagangan
LUASAN LAHAN DAN SYARAT TEKNIS
PENYIAPAN LAHAN
1. LP 0,10 - 0,25 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan diversifikasi 0,50 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
3. Lahan tambak tradisiona l 2 Ha/KK, siap tebar, bersih 80%;
4. Lahan tambak semi intensif 1 Ha/KK, siap tebar, bersih 80%;
5. Lahan tambak intensif 0,50 Ha/KK, siap tebar, bersih 100%;
Budidaya Air Payau
1. LP 0,10 – 0,25 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
2. LU te rnak besar, lahan pakan hijauan 4 Ha /KK, lahan diversifikasi 0,50 Ha/KK, siap olah, bersih 80%;
3. LU te rnak keci l , lahan pakan hijauan 2 Ha /KK, lahan diversifikasi 0,50 Ha/KK, siap olah, bersih 80%;
4. LU te rnak unggas untuk kandang 0,50 Ha/KK siap bangun dan bersih 100%, lahan diversifikasi 0,50 Ha/KK siap tanam dan bersih 80%.
Peternakan
1. LP 0,10 – 0,25 Ha /KK siap tanam, bersih 80%;
2. LU 2 Ha /KK siap olah;
3. Bersih 70%
Perkebunan
1. LP 0,10 – 0,25 Ha /KK siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan diversifikasi 0,50 Ha /KK siap tanam, bersih 80%;
3. LU tanaman hutan di kaw asan hutan / kaw asan penyangga ± 8 Ha /KK, pembersihan dg sistem pembersihan piringan.
Kehutanan
1. LP 0,10 – 0,25 Ha /KK siap tanam, bersih 80%
2. Lahan diversifikasi 0,50 Ha/KK siap tanam, bersih 80%
3. Area l usaha pertambangan berdasar perkiraan produksi dan ta rge t pendapatan;
4. Mengacu pd ke tentuan teknis kementerian bidang petambangan.
Pertambangan
Primer
Peternakan Perkebunan Kehutanan Pertambang
an
1. LP 0,01 – 0,25 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
2. LU I 0,75 – 0,90 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
3. LU II 1 Ha/KK dibuka sendiri oleh trans/kerjasama dg badan usaha;
4. LP+LU I+LU II min 2 Ha/KK.
Tanaman Pangan
Lahan Kering (TPLK)
1. LP 0,25 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
2. LU I 1 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%;
3. LU II 1 Ha/KK dibuka sendiri oleh trans/kerjasama dg badan usaha.
Tanaman Pangan
Lahan Basah (TPLB)
1. LP 0,10 - 0,25 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan dive rsifikasi 0,75 - 0,90 Ha /KK, siap tanam, be rsih 80%;
3. Keramba ja ring apung sesua i ke tentuan KKP.
1. LP 0,10 - 0,25 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan diversifikasi 0,75 - 0,90 Ha/KK, siap tanam, bersih 80%.
Nelayan Tangkap
Budidaya Air Laut - ikan
1. LP 0,10 - 0,25 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan diversifikasi 0,50 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
3. LU rumput laut dan kerang mutia ra , dihitung dg asumsi produksi dan ta rge t pendapatan trans;
4. LU tambak garam, ditentukan dari produksi dan ta rge t pendapatan, siap budidaya garam, bersih 100%, sistem sa luran ta ta a ir sesua i ke tentuan KKP / PUPR.
Budidaya Air Laut – Non ikan
1. LP 0,10 - 0,25 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
2. Lahan diversifikasi 0,50 Ha /KK, siap tanam, bersih 80%;
3. Lahan kolam dihitung dari sistem a ir deras/biasa tenang, berdasarkan produksi dan ta rge t pendapatan, siap tebar, bersih 80%;
4. Keramba sunga i dan ja ring apung dihitung berdasar produksi dan ta rge t pendapatan, siap tebar, bersih 80%.
Budidaya Air Tawar
Pertanian Tanaman Pangan
Perikanan
26
KEGIATAN USAHA SEKUNDER
• Pengolahan • Manufaktur
Meliputi Usaha Di Bidang Industri
1. Produk Awal Menjadi
Barang Setengah Jadi
2. Produk Awal Diolah
Menjadi Barang Jadi
Untuk Meningkatkan
Nilai Tambah
Mengolah Hasil
Kegiatan Usaha
Primer
Syarat
Kawasannya layak untuk
pengembangan usaha
komersial pada pusat SKP dan
KPB, Lahan min marginal
(S3), kemiringan ≤ 8%, luas 0,25
ha/KK.
Berpotensi berkembang
maju.
Penduduk berpotensi dg
keahlian tertentu.
Kepastian pasokan
bahan baku sesuai dg kapasitas
mesin/peralatan terpasang.
KEGIATAN USAHA TERSIER
27
dikembangkan
Syarat
Jasa Perdagangan
+ Di Pusat Pelayanan Kawasan Transmigrasi
atau Pusat Pelayanan Lingkungan
Transmigrasi berbasis KPB dengan penduduk
yang memiliki :
1. kemampuan;
2. kompetensi; dan
3. modal usaha.
Lahan min marginal (S3), kemiringan ≤
25%, luas 0,10 ha/KK.
Tersedia lapangan kerja atau usaha, didukung dg
tenaga kerja/buruh yg punya keterampilan,
tenaga kerja teknis/madya dan ahli
yg profesional.
Wirausahawan yg kreatif dan terampil sesuai
bidang usahanya.
Penduduk setempat yg diperlakukan sbg
Transmigran.
Didukung peralatan dan teknologi, serta
sarana dan sistem komunikasi/infor
masi tingkat Nasional,
Regional, dan Internasional.
Dikembang kan pada
jenis trans
TU
TSM
TSB
2
1
28
POLA USAHA POKOK TRANSMIGRASI DAN JENIS TRANSMIGRASI
3
Syarat dan Kriteria Transmigran : 1. Penduduk yg memiliki kemampuan pengolahan hasil usaha
primer;
2. Penduduk yg tlh mendapat latihan keterampilan
pengolahan hasil usaha primer.
Syarat dan Kriteria Transmigran : 1. Penduduk yg memiliki keterampilan usaha bercocok
tanam, buruh tani, telah dilatih keterampilan di bid usaha
budidaya tanaman pangan dan hortikultura;
2. Penduduk pesisir pantai/nelayan/buruh usaha/yg
berpengalaman dan tlh dilatih dlm usaha penangkapan
ikan, Budidaya Air Laut/Payau/Tawar;
3. Penduduk yg memiliki minat dan berpengalaman/buruh
dlm usaha peternakan, dan tlh dilatih keterampilan di bid
usaha peternakan;
4. Penduduk yg memiliki pengalaman/buruh di bid usaha
budidaya perkebunan, dan tlh dilatih keterampilan di bid
perkebunan;
5. Pengalaman/buruh di bid usaha budidaya tanaman hutan,
dan tlh dilatih keterampilan ttg budidaya tanaman hutan;
6. Penduduk yg memiliki pengalaman/buruh usaha di bid
pertambangan galian C, dan tlh dilatih keterampilan di bid
pertambangan galian C.
Bidang Usaha Primer :
1. Pertanian tanaman pangan
2. Perikanan
3. Peternakan
4. Perkebunan
5. Kehutanan
6. Pertambangan
Bidang Usaha Sekunder :
1. Industri pengolahan
2. Manufaktur
Bidang Usaha Primer :
1. Pertanian tanaman pangan
2. Perikanan
3. Peternakan
4. Perkebunan
5. Kehutanan
6. Pertambangan
Bidang Usaha Tersier :
1. Jasa
2. Perdagangan Mengikut
sertakan Badan Usaha
Syarat dan Kriteria Transmigran : 1. Penduduk yg tlh memiliki kemampuan berusaha di sektor informal;
2. Memiliki kemampuan untuk usaha mandiri;
3. Memiliki kemampuan usaha yg dikembangkan dan menguasai
perdagangan
Mengikutsertakan
Badan Usaha
Bidang Usaha Sekunder :
1. Industri pengolahan
2. Manufaktur
Skala kecil & menggunakan
teknologi tepat guna/sederhana
KEBIJAKAN PENINGKATAN KUALITAS PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK TAHUN 2019