Pt Ta Disangka_pkpu_mi 15-09-2015 p.9

1
Berdasarkan ketentuan Pasal 226 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dengan ini diumumkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Makasar No. 05/PKPU/2015/PN.NIAGA.MKS tanggal 8 September 2015, atas Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh: Tn. ARIFIN, beralamat di Jl. Karet Pedurenan RT.006, RW.006 Kel.Karet Kuningan, Kec.Setiabudi Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili Law Firm “YUSUF HASENG & Rekan“ Advocates, Legal Consultant and Intellectual Property Right beralamat kantor di Paviliun Hotel Singgasana, Jl. HM. Thamrin No. 2 Makassar, Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut “PEMOHON PKPU“ TERHADAP PT. TA DISANGKA, berkedudukan di Kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dan beralamat kantor di Jl. A.P. Pettarani No. 88A, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut “TERMOHON PKPU“. Yang amarnya berbunyi sebagai berikut: MENGADILI: 1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Pemohon PKPU untuk seluruhnya; 2. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara Termohon PKPU (PT. TA DISANGKA) untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari, terhitung sejak putusan A quo diucapkan; 3. Menunjuk IBRAHIM PALINO, SH., MH., Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar sebagai Hakim Pengawas untuk mengawasi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara ini yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU; 4. Mengangkat Sdr. R. BOBBY WIJANARKO, S.E., S.H., M.Hum. Kurator atau Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03.66 tanggal 3 Mei 2013 dan berkantor di Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya, selaku Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara itu; 5. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU/Debitur dan Pemohon PKPU/Kreditur serta Kreditur Lain yang dikenal, dengan Surat Tercatat, atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lambat hari ke 45 (empat puluh lima) terhitung sejak putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara diucapkan; 6. Menghukum Termohon PKPU untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.221.000,- (dua juta dua ratus dua puluh satu ribu rupiah); Selanjutnya berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas No. 05/PKPU/2015/PN. NIAGA.MKS tanggal 10 September 2015, ditetapkan hal-hal sebagai berikut: x Rapat Kreditor Pertama : Hari SELASA, tanggal 22 September 2015, jam 09:00 WITA, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan; x Batas Akhir Pengajuan Tagihan Kreditor : Hari SELASA, tanggal 29 September 2015, jam 16:00 WIB, bertempat di Kantor Pengurus R. BOBBY WIJANARKO, SE, SH, M.Hum., beralamat di Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya; x Rapat Pencocokan (Verifikasi) Tagihan Pajak dan Tagihan Para Kreditor : Hari SELASA, tanggal 13 Oktober 2015, jam 09:00 WITA, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan; Untuk itu kami mengundang Debitor, Para Kreditor, serta Pihak-Pihak lain yang berkepentingan untuk hadir pada Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim pada KAMIS, tanggal 22 Oktober 2015, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan serta pada Rapat-Rapat tersebut di atas. Dan kepada Para Kreditor diminta agar mengajukan tagihannya berikut bukti-bukti pendukung yang cukup, kepada: Kantor Pengurus: BOBBY WIJANARKO & PARTNERS Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya. HP. 081553311125, Telp. 031-8701595, Fax. 031-8712795. Demikian Pengumuman PKPU Sementara ini disampaikan, sekaligus sebagai Undangan bagi Debitor, Para Kreditor dan Pihak-Pihak Lain yang berkepentingan. Surabaya, 15 September 2015 Pengurus PT. TA DISANGKA (Dalam PKPUS) ttd R. BOBBY WIJANARKO, SE, SH, M.Hum. PENGUMUMAN PUTUSAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG SEMENTARA PT. TA DISANGKA

description

Pt Ta Disangka_pkpu_mi 15-09-2015 p.9

Transcript of Pt Ta Disangka_pkpu_mi 15-09-2015 p.9

Page 1: Pt Ta Disangka_pkpu_mi 15-09-2015 p.9

SELASA, 15 SEPTEMBER 2015 EROPA 9

HAUFAN HASYIM SALENGKE

PEMERINTAH Jerman, kemarin, menyatakan akan memperketat penjagaan perbatasan

dan menerapkan pemeriksaan kartu identitas bagi pelancong yang menggunakan paspor Schengen (wilayah bebas visa Uni Eropa/UE). Kebijakan itu diambil guna menahan arus migran yang masuk ke Jerman dan sudah melampaui kapa-sitas menampung pengungsi. “Tujuannya menghentikan masuknya arus pengungsi ke Jerman dan mengembalikan proses yang tertib,” ungkap Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere.

Kebijakan kontrol per-batasan itu sontak mening-katkan ketegangan di Austria karena ribuan pendatang yang masuk dari Hongaria tidak da-pat melanjutkan perjalanan ke Jerman. Sebelum itu, Jerman mengusung kebijakan ‘pintu terbuka’ bagi pengungsi.

Pengetatan kontrol per-batasan dititikberatkan di wila-yah perbatasan Jerman-Austria. Artinya itu menjadi andil peme-rintah Negara Bagian Bavaria yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Austria dan Republik Ceko.

Menteri Dalam Negeri un-tuk Negara Bagian Bavaria Joachim Herrmann menyata-kan kebijakan baru itu dapat menangkal kekacauan akibat membeludaknya pengungsi yang masuk ke Jerman. Sebagai tindak lanjut kebijakan kontrol paspor tersebut, polisi Jerman mulai melakukan pemeriksaan di perbatasan Austria. Langkah itu sesungguhnya dipandang kontraproduktif karena ke-28 negara anggota UE telah menyepakati pemberlakuan paspor Schengen yang me-mungkinkan perjalanan lintas perbatasan di wilayah anggota tanpa perlu pemeriksaan.

Wakil Kanselir Jerman, Sig-

mar Gabriel, menyalahkan kelambanan Eropa terkait membeludaknya pengungsi di ‘Benua Biru’. Menurut dia, ketidaksigapan Eropalah yang menyebabkan Jerman men-capai batas kapasitas untuk menampung migran.

Gabriel juga mendesak Eropa mengkaji cara yang cepat dan efi sien untuk membantu nega-ra-negara asal pengungsi. Dia menyarankan bantuan langsung 1,5 miliar euro bagi kamp-kamp pengungsi terbesar di Libanon dan Yordania, termasuk untuk sekolah dan makanan.

Jerman diprediksi menerima 800 ribu pencari suaka pada 2015, yakni empat kali lipat jumlah tahun lalu dan jauh melampaui negara-negara Ero-pa lain. Oleh para pengungsi, ‘Negeri Bavaria’ dipandang sebagai ‘tanah harapan’.

Distribusi pengungsiPara menteri Eropa, kemarin

waktu setempat, mengadakan pertemuan darurat guna mem-bahas rencana pendistribusian migran di Eropa menyusul

langkah Jerman yang mene-rapkan kembali kontrol per-batasan. “Keputusan Jerman hari ini menggarisbawahi ur-gensi untuk menyepakati lang-kah-langkah yang diusulkan Komisi Eropa untuk mengelola krisis pengungsi,” demikian pernyataan Uni Eropa.

Namun, rencana mendistri-busikan 160 ribu pengungsi un-tuk mengurangi tekanan pada ‘negara-negara garis depan’ yang dilintasi migran, termasuk Italia, Yunani, dan Hongaria, ditentang kuat sejumlah ne-gara termasuk Republik Ceko, Slovakia, dan Romania.

Hongaria yang membangun pagar di perbatasan menegas-kan akan menangkap migran gelap. Adapun Perdana Menteri Republik Ceko Bohuslav So-botka menyatakan negaranya tidak akan menerima kuota migran dan Slovakia berkeras akan memblokade setiap tin-dakan yang mengikat terkait pengungsi. (AFP/BBC/I-1)

[email protected]

AFP/ GUENTER SCHIFFMANN

PERIKSA IDENTITAS: Polisi memeriksa seorang ibu dan putrinya, migran asal Suriah, di perbatasan Jerman-Austria, kemarin. Setelah jumlah migran yang memasuki Jerman melampaui batas, pemerintah negara itu memperketat pemeriksaan identitas migran.

UE Lamban, Jerman Kelebihan KapasitasJerman melakukan kontrol perbatasan karena kedatangan migran di sana telah melampaui kapasitas.

LANGKAH Hatem Ali Ahaj, 27, yang gontai terhenti di sebuah

pelintasan di Freilassing, kota madya berpenduduk 16 ribu jiwa di sudut tenggara Bavaria, Jerman. Pengungsi asal Raqqa, Suriah, itu harus berurusan dengan polisi yang memintanya menunjukkan tanda pengenal identitas dan kelengkapan dokumen lain.

“Dapatkah saya melihat paspor Anda?” tanya seorang perwira polisi federal yang menghentikan langkahnya. Hatem dan dua rekannya, Maged, 16, dan Achmed Mustafa, 28, diminta tetap berada di bibir jalan hingga polisi mengambil keputusan terkait dengan nasib mereka.

Bagi para pengungsi asal Timur Tengah, Freilassing merupakan pelintasan kunci untuk menjangkau Jerman. Wilayah itu terletak di perbatasan antara Salzburg, Austria, dan Bavaria, Jerman. Sejak krisis imigran merebak, hampir setiap 4 menit, ada tiga pengungsi Suriah melintas di sana.

Hatem dan kedua rekan seperjalanannya harus menghadapi kebijakan kontrol perbatasan yang baru diterapkan ‘Negeri Bavaria’. Sebagai revisi kebijakan Jerman sebelumnya yang membuka pintu untuk migran, kini Berlin memperketat pengawasan perbatasan dengan menerapkan pengecekan dokumen perjalanan bagi setiap orang

yang melintas.“Kami telah berjalan

selama 22 hari,” ungkap Hatem yang menderita asma. Sembari menghirup inhaler, dia mengisahkan ihwal keputusan mereka meninggalkan rumah di Raqqa, Suriah Timur, setelah rumah mereka disita oleh anggota kelompok garis keras Islamic State.

Ketiganya memulai perjalanan di tanah Eropa di Yunani. Di sana mereka mencegat bus sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melintasi Serbia, Masedonia, hingga tiba di Hongaria.

Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya mereka tiba dengan kereta api di Salzburg, Austria. Sukacita membuncah karena di hadapan mereka terbentang perbatasan Jerman. Hatem dan kedua rekan memutuskan masuk ke Stuttgart.

“Kami berpikir Jerman satu-satunya negara yang akan memperlakukan kita seperti manusia,” ujar pencari suaka itu.

Tanpa sepengetahuan mereka sebelumnya, Berlin telah memberlakukan lagi kebijakan kontrol perbatasan dengan alasan negara tidak bisa lagi menampung pengungsi alias sudah melebihi kapasitas menampung migran. Namun, begitu tahu pun, ketiganya mengaku tidak gentar. “Ini polisi terbaik yang saya temui sejauh ini. Polisi pertama menyapa ‘Selamat datang di Jerman’ lalu tersenyum,” kata Hatem.

Setelah diperiksa selama 90 menit, mereka dikawal polisi menuju pusat penerimaan pengungsi terdekat. Di sana trio asal Suriah itu baru dapat melepas lelah setelah kelana panjang. (AFP/Haufan Hasyim Salengke/I-1)

Terperangkap Kebijakan Revisi

PENAMPUNGAN: Seorang pengungsi Suriah berdiri di jendela kamarnya di tempat penampungan sementara di Distrik Spandau, Berlin, Jumat (11/9). Sebanyak 40 ribu migran telah masuk ke Jerman.

AFP / TOBIAS SCHWARZ

31.443 24.031 14.93110.500 9.287 7.2146.752 4.646

4.564 4.469 3.640 3.074 2.978 2.398

2.047 1.705

1.3691.364 1.309

1.300 1.100

1.100 7920

Inggris, Irlandia,dan Denmark tidakmasuk proposal.

11 9,5 5,410,6 10,48,4

Kuota awal yang sudah diterima untuk 32.256 orang(Juli 2015)

Populasi (dalam juta orang)Kuota yang diajukan untuk 120.000 orang(September 2015)

Belgia Swedia Austria Portugal Ceko Finlandia

Proposal Kuota Pengungsi

Sumber: Komisi Eropa, Eurostat

Jerman80,2

80,2

46,8 16,7 20,164,9RumaniaPrancis Spanyol Polandia

38Belanda

94% migran baru akandibagi ke 12 negaratersebut.

Berdasarkan ketentuan Pasal 226 ayat (1) Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dengan ini diumumkan Putusan Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Makasar No. 05/PKPU/2015/PN.NIAGA.MKS tanggal 8 September 2015, atas Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh: Tn. ARIFIN, beralamat di Jl. Karet Pedurenan RT.006, RW.006 Kel.Karet Kuningan, Kec.Setiabudi Jakarta Selatan dalam hal ini diwakili Law Firm “YUSUF HASENG & Rekan“ Advocates, Legal Consultant and Intellectual Property Right beralamat kantor di Paviliun Hotel Singgasana, Jl. HM. Thamrin No. 2 Makassar, Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut “PEMOHON PKPU“

TERHADAP PT. TA DISANGKA, berkedudukan di Kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dan beralamat kantor di Jl. A.P. Pettarani No. 88A, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, selanjutnya disebut “TERMOHON PKPU“. Yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI: 1. Mengabulkan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh

Pemohon PKPU untuk seluruhnya; 2. Menetapkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara Termohon PKPU (PT. TA

DISANGKA) untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari, terhitung sejak putusan A quo diucapkan;

3. Menunjuk IBRAHIM PALINO, SH., MH., Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar sebagai Hakim Pengawas untuk mengawasi proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara ini yang diajukan oleh Pemohon PKPU terhadap Termohon PKPU;

4. Mengangkat Sdr. R. BOBBY WIJANARKO, S.E., S.H., M.Hum. Kurator atau Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan HAM RI dengan Surat Bukti Pendaftaran Kurator dan Pengurus No. AHU.AH.04.03.66 tanggal 3 Mei 2013 dan berkantor di Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya, selaku Pengurus dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Sementara itu;

5. Memerintahkan Pengurus untuk memanggil Termohon PKPU/Debitur dan Pemohon PKPU/Kreditur serta Kreditur Lain yang dikenal, dengan Surat Tercatat, atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lambat hari ke 45 (empat puluh lima) terhitung sejak putusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara diucapkan;

6. Menghukum Termohon PKPU untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.221.000,- (dua juta dua ratus dua puluh satu ribu rupiah);

Selanjutnya berdasarkan Penetapan Hakim Pengawas No. 05/PKPU/2015/PN. NIAGA.MKS tanggal 10 September 2015, ditetapkan hal-hal sebagai berikut:

Rapat Kreditor Pertama : Hari SELASA, tanggal 22 September 2015, jam 09:00 WITA, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan; Batas Akhir Pengajuan Tagihan Kreditor : Hari SELASA, tanggal 29 September 2015, jam 16:00 WIB, bertempat di Kantor Pengurus R. BOBBY WIJANARKO, SE, SH, M.Hum., beralamat di Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya; Rapat Pencocokan (Verifikasi) Tagihan Pajak dan Tagihan Para Kreditor : Hari SELASA, tanggal 13 Oktober 2015, jam 09:00 WITA, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan;

Untuk itu kami mengundang Debitor, Para Kreditor, serta Pihak-Pihak lain yang berkepentingan untuk hadir pada Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim pada KAMIS, tanggal 22 Oktober 2015, bertempat di Pengadilan Negeri/Niaga Makassar, Jl. Kartini 18/23 Makassar, Sulawesi Selatan serta pada Rapat-Rapat tersebut di atas. Dan kepada Para Kreditor diminta agar mengajukan tagihannya berikut bukti-bukti pendukung yang cukup, kepada:

Kantor Pengurus: BOBBY WIJANARKO & PARTNERS

Jl. Rungkut Asri Tengah II/25 Surabaya. HP. 081553311125, Telp. 031-8701595, Fax. 031-8712795.

Demikian Pengumuman PKPU Sementara ini disampaikan, sekaligus sebagai Undangan bagi Debitor, Para Kreditor dan Pihak-Pihak Lain yang berkepentingan.

Surabaya, 15 September 2015 Pengurus PT. TA DISANGKA (Dalam PKPUS)

ttd

R. BOBBY WIJANARKO, SE, SH, M.Hum.

PENGUMUMAN PUTUSAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG SEMENTARA

PT. TA DISANGKA