Kebijakan Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perb Far Emergency

3
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PARIAMAN NOMOR : / / / / 2016 TENTANG PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY DI RSUD PARIAMAN Menimbang : a. bahwa dalam keadaan gawat darurat kecepatan dan ketepatan perbekalan kefarmasian dan tindakan sangat menentukan kelangsungan hidup pasien. b. bahwa sarana dan lokasi tempat penyimpanan perbekalan farmasi emergency yang baik sangat mendukung kecepatan dan ketepatan penggunaan perbekalan farmasi dan tindakan kepada pasien. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan pemberlakuan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perbekalan Farmasi Emergency di RSUD Pariaman. Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. 2. Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran 3. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 4. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 5. Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 6. Undang-Undang RI No. 72 Tahun 1998 tentang

description

k

Transcript of Kebijakan Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perb Far Emergency

Page 1: Kebijakan Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perb Far Emergency

KEPUTUSAN DIREKTUR

RSUD PARIAMAN

NOMOR : / / / / 2016

TENTANG

PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY DI RSUD PARIAMAN

Menimbang : a. bahwa dalam keadaan gawat darurat kecepatan dan ketepatan perbekalan kefarmasian dan tindakan sangat menentukan kelangsungan hidup pasien.

b. bahwa sarana dan lokasi tempat penyimpanan perbekalan farmasi emergency yang baik sangat mendukung kecepatan dan ketepatan penggunaan perbekalan farmasi dan tindakan kepada pasien.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan pemberlakuan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perbekalan Farmasi Emergency di RSUD Pariaman.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.2. Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran3. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.4. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.5. Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.6. Undang-Undang RI No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan

Farmasi dan Alat Kesehatan.7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 58 Tahun 2014 tentang Pekerjaan

Kefarmasian.8. Peraturan Menteri Kesehatan No.998/MENKES/PER/VIII/2004 Tentang

Pencantuman Nama Generik Pada Label Perbekalan Farmasi9. Peraturan Menteri Kesehatan No.998/MENKES/PER/V/2011 Tentang

Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.10. PeraturanMenteri Kesehatan No.1691/MENKES/SK/VIII/2011 tentang

Keselamatan Pasien Rumah Sakit 11. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1365A/MENKES/SK/XI/2002 Tentang

Penggunaan Perbekalan Farmasi Opioid Dalam Pelaksanaan Nyeri 12. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1412/MENKES/SK/XI/2002 Tentang

Pedoman Teknis Pengadaan Perbekalan Farmasi Publik Dan Perbekalan Kesehatan Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar

13. Keputusan menteri kesehatan No. 1197/MRNKES/SK/II/2004 Tentang

Page 2: Kebijakan Pemberlakuan Kebijakan Penyimpanan Perb Far Emergency

Standar Pelaanan Farmasi Di Rumah Sakit14. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1087/MENKES/SK/VII/2010 Tentang

Standar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI EMERGENCY DI RSUD

PARIAMAN

KEDUA : Troli emergency atau kotak emergency diletakkan di tempat/lokasi yang bisa cepat dan mudah di akses.

KETIGA : Penyimpanan perbekalan farmasi emergency harus diperiksa dan dipantau secara periodik untuk menjamin keamanannya.

KEEMPAT Perbekalan Farmasi disimpan dan dikunci oleh Breakable Key dan dimonitoring oleh Ka. Farmasi.

KELIMA : Troli emergency atau kotak emergency hanya dapat diisi dengan perbekalan farmasi yang tercatum dalam daftar dan tidak dicampur dengan perbekalan farmasi lainnya.

KEENAM : Perbekalan farmasi emergency harus segera diganti bila jenis dan jumlah tidak sesuai dalam daftar, termasuk bila mengalami kadaluarsa atau rusak.

KETUJUH : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pariaman

Pada tanggal 1 Juli 2016

Direktur RSUD Pariaman

dr. Indria Velutina