Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

15
KEBIJAKAN PEMERINTAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM EKONOMI MAKRO DAN DALAM EKONOMI MAKRO DAN MIKRO MIKRO

description

kebijakan pembangunan pada tingkat ekonomi makro dan mikro

Transcript of Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

Page 1: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

KEBIJAKAN PEMERINTAHKEBIJAKAN PEMERINTAHDALAM EKONOMI MAKRO DALAM EKONOMI MAKRO

DAN MIKRODAN MIKRO

Page 2: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

TEORI MIKROEKONOMITEORI MIKROEKONOMI

Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai satu Teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian - bagian kecil dari menganalisis mengenai bagian - bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.keseluruhan kegiatan perekonomian.

Dalam teori mikroekonomi masalah ekonomi dibedakan Dalam teori mikroekonomi masalah ekonomi dibedakan menjadi 3 persoalan yang dinyatakan dengan :menjadi 3 persoalan yang dinyatakan dengan :

1.1. ApakahApakah jenis – jenis barang dan jasa yang perlu jenis – jenis barang dan jasa yang perlu diproduksi?diproduksi?

2.2. BagaimanakahBagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?masyarakat akan dihasilkan?

3.3. Untuk siapakahUntuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan? barang dan jasa perlu dihasilkan?

Page 3: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

TEORI MAKROEKONOMITEORI MAKROEKONOMI

Teori makroekonomi menganalisis masalah tentang Teori makroekonomi menganalisis masalah tentang keseluruhan kegiatan perekonomian.keseluruhan kegiatan perekonomian.

Aspek pertama yang dibahas dalam teori makrokonomi Aspek pertama yang dibahas dalam teori makrokonomi adalah mengenai penentuan tingkat kegiatan adalah mengenai penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara. Analisis ini menerangkan perekonomian negara. Analisis ini menerangkan tentang sampai dimana suatu perekonomian akan tentang sampai dimana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa.menghasilkan barang dan jasa.

Dalam makroekonomi juga merinci tentang analisis Dalam makroekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :yaitu :

1.1. Pengeluaran rumah tangga ( konsumsi rumah tangga )Pengeluaran rumah tangga ( konsumsi rumah tangga )2.2. Pengeluaran pemerintahPengeluaran pemerintah3.3. Pengeluaran perusahaan ( investasi )Pengeluaran perusahaan ( investasi )4.4. Ekspor dan imporEkspor dan impor

Page 4: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

Teori makroekonomi meliputi juga analisis dalam berbagai Teori makroekonomi meliputi juga analisis dalam berbagai aspek berikut :aspek berikut :

1.1. masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinyamengatasinya

2.2. Peranan uang dalam penentuan kgiatan ekonomiPeranan uang dalam penentuan kgiatan ekonomi

Masalah pengangguran dan inflasiMasalah pengangguran dan inflasiPada umumnya pengeluaran agregat yang yang sebenarnya Pada umumnya pengeluaran agregat yang yang sebenarnya

adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan akan menimbulkan pengangguranmenimbulkan pengangguran. Ada kalanya . Ada kalanya permintaan agregat yang melebihi kemampuan permintaan agregat yang melebihi kemampuan perekonomian untuk memperoduksi barang dan jasa perekonomian untuk memperoduksi barang dan jasa akan akan menyebabkan nkeaikanmenyebabkan nkeaikan harga atau inflasi.harga atau inflasi.

Peranan kebijakan pemerintahPeranan kebijakan pemerintahLangkah – langkah pemerintah intuk mengatasi masalah Langkah – langkah pemerintah intuk mengatasi masalah

pengangguran dan inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk pengangguran dan inflasi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu:yaitu:

Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal Kebijakan MoneterKebijakan Moneter

Page 5: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

KEBIJAKAN FISKALKEBIJAKAN FISKAL

Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah / mengarahkan perekonomian ke untuk mengolah / mengarahkan perekonomian ke kondisi yangb lebih baik atau diinginkan dengan cara kondisi yangb lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah peneriamaan dan pengeluaran mengubah-ubah peneriamaan dan pengeluaran pemerintah.pemerintah.

Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama dengan Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak dengan Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak pada isntrument kebijakannya. Jika dalam Kebijakan pada isntrument kebijakannya. Jika dalam Kebijakan Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam Kebijakan Fiskal yang beredar, maka dalam Kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan pengeluaran ( G ).pengeluaran ( G ).

Page 6: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

PAJAKPAJAKSecara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada Secara hukum Pajak didefinisikan sebagai iuran wajib kepada

pemerintah yang bersifat memaksa dan legal ( berdasarkan pemerintah yang bersifat memaksa dan legal ( berdasarkan undang-undang ), sehingga pemerintah mempunyai undang-undang ), sehingga pemerintah mempunyai kekuatan hukum ( misalnya denda atau kurungan penjara ) kekuatan hukum ( misalnya denda atau kurungan penjara ) untuk menindak wajib pajak yang tidak memenuhi untuk menindak wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban.kewajiban.

Secara Ekonomi Pajak didefinisikan sebagai pemindahan Secara Ekonomi Pajak didefinisikan sebagai pemindahan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan sumber daya yang ada di sektor rumah tangga dan perusahaan ( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui perusahaan ( dunia usaha ) ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa mekanisme pemungutan tanpa memberi balas jasa langsung.langsung.

Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh Besarnya pajak yang diterima pemerintah dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, sebaliknya pajak dapat mempengaruhi pola laku produksi atau konsumsi.pola laku produksi atau konsumsi.

Page 7: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

KLASIFIKASI PAJAKKLASIFIKASI PAJAK

A. Pajak ObjektifA. Pajak Objektif

Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan Adalah pajak yang dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak.aktivitas ekonomi para wajib pajak.

Misalnya pajak pertambahan nilai ( PPN )Misalnya pajak pertambahan nilai ( PPN )

B. Pajak SubjektifB. Pajak Subjektif

Adalah pajak yang dipungut dengan melihat Adalah pajak yang dipungut dengan melihat kemampuan wajib pajak. Biasanya bila kemampuan wajib pajak. Biasanya bila kemampuan wajib pajak makin besar, beban kemampuan wajib pajak makin besar, beban pajaknya makin besar.pajaknya makin besar.

Page 8: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

c. Pajak Langsungc. Pajak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser Adalah pajak yang beban pajaknya tidak dapat digeser kepada wajib pajak yang lain.kepada wajib pajak yang lain.

Misalnya pajak penghasilan ( PPh ) serta pajak bumi dan Misalnya pajak penghasilan ( PPh ) serta pajak bumi dan bangunan ( PBB )bangunan ( PBB )

D. Pajak Tidak LangsungD. Pajak Tidak Langsung

Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada Adalah pajak yang beban pajaknya dapat digeser kepada wajib pajak yang lainwajib pajak yang lain

Misalnya : pajak penjualan ( PPn atau PPnBM )Misalnya : pajak penjualan ( PPn atau PPnBM )

Page 9: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

TARIF PAJAKTARIF PAJAKTarif pajak di bagi menjadi 2 yaitu :Tarif pajak di bagi menjadi 2 yaitu :

a. Pajak Nomianala. Pajak Nomianal

Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai Adalah pajak yang pengenaannya berdasarkan sejumlah nilai nominal tertentu.nominal tertentu.

Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup Misalnya bila pengenaan pajak pendapatan sebesar 50, maka cukup ditulis T=50ditulis T=50

b. Pajak Persentaseb. Pajak Persentase

Adalah pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari Adalah pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari dasar pengenaan pajak.dasar pengenaan pajak.

Pajak persentase dapat dibedakan menjadi :Pajak persentase dapat dibedakan menjadi :

1.1. Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap.Pajak Proporsional, tarif presentasenya tetap.

2.2. Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan Pajak Progresif, tarifnya makin tinggi bila dasar pengenaan pajaknya makin tinggi.pajaknya makin tinggi.

3.3. Pajak Regresif, tarif pajak makin rendah pada saat penghasilan Pajak Regresif, tarif pajak makin rendah pada saat penghasilan meningkat.meningkat.

Page 10: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

POLITIK ANGGARANPOLITIK ANGGARANPolitik anggaran dibagi menjadi :Politik anggaran dibagi menjadi :

a. Anggaran Defisit ( Deicit Budget )a. Anggaran Defisit ( Deicit Budget )Adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit, sebab Adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit, sebab

pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan pemerintah ( T<G atau G<T )penerimaan pemerintah ( T<G atau G<T )

b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget )b. Anggaran Surplus ( Surplus Budget )Adalah anggaran pemerintah bila penerimaan lebih besar dari Adalah anggaran pemerintah bila penerimaan lebih besar dari

pengeluaran ( T>G atau G>T ).pengeluaran ( T>G atau G>T ).Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang Politik anggaran surplus dilakukan bila perekonomian sedang

dalam tahap memanas. Melalui anggaran ini pemerintah dalam tahap memanas. Melalui anggaran ini pemerintah mengerem pengeluarannya untuk menurunkan tekanan mengerem pengeluarannya untuk menurunkan tekanan pemerintah atau mengurangi daya beli dengan pemerintah atau mengurangi daya beli dengan menaikkan pajak.menaikkan pajak.

c. Anggaran Berimbang ( Balance Budget )c. Anggaran Berimbang ( Balance Budget )Adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama dengan Adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama dengan

penerimaan (G=T atau T=G )penerimaan (G=T atau T=G )

Page 11: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

Kebijakan moneterKebijakan moneter

Kebijakan Moneter (istilah lainnya kebijakan Kebijakan Moneter (istilah lainnya kebijakan uang ketat ) adalah upaya mengendalikan atau uang ketat ) adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan ( lebih baik ) dengan yang diinginkan ( lebih baik ) dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Melalui mengatur jumlah uang yang beredar. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam mengurangi jumlah uang yang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.

Page 12: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

INSTRUMEN KEBIJAKAN MONETERINSTRUMEN KEBIJAKAN MONETER Ada 3 instrumen kebijakanAda 3 instrumen kebijakan instrumen yang digunakan untuk instrumen yang digunakan untuk

mengatur jumlah uang yang beredar yaitu :mengatur jumlah uang yang beredar yaitu :

1. Operasi pasar terbuka ( open market operation ) 1. Operasi pasar terbuka ( open market operation )

Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.

Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).

2. Fasilitas Diskonto ( Discount Rate )

Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral.Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman ( tingkat diskonto ). Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah dan sebaliknya

Page 13: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement 3. Rasio Cadangan Wajib ( Reserve Requirement Ratio )Ratio )

Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah Penetapan ratio cadangan wajib juga dapat mengubah jumlah uang yang beredar. Jka rasio cadangan wajib jumlah uang yang beredar. Jka rasio cadangan wajib diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit diperbesar, maka kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.

4. Imbaunan Moral ( Moral Persuasion )4. Imbaunan Moral ( Moral Persuasion )

Dengan imbauan moral, otoritas moneter mencoba Dengan imbauan moral, otoritas moneter mencoba mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang yang mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang yang beredar. beredar.

Page 14: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

Kebijakan moneter dan Kebijakan moneter dan keseimbangan ekonomi: analisis keseimbangan ekonomi: analisis

is-lmis-lmDalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat Dalam perekonomian pasar, kenaikan tingkat

bunga mengidentifikasikan telah bunga mengidentifikasikan telah terjadinya kelebihan permintaan investasi. terjadinya kelebihan permintaan investasi. Akibatnya dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :Akibatnya dapat dilihat dari 2 sisi yaitu :

1.1. Sisi OutputSisi OutputKenaikan tingkat bunga akan menyebabkan Kenaikan tingkat bunga akan menyebabkan

ada beberapa rencana investasi yang ada beberapa rencana investasi yang dibatalkan, sebagai akibatnya dibatalkan, sebagai akibatnya pertambahan kapasitas produksi menjadi pertambahan kapasitas produksi menjadi kecil.kecil.

2.2. Sisi BiayaSisi BiayaKenaikan tingkat bunga akan menaikkan biaya Kenaikan tingkat bunga akan menaikkan biaya

produksi dikarenakan naiknya biaya modalproduksi dikarenakan naiknya biaya modal

Page 15: Kebijakan Pembangunan Makro Mikro Revisi 2

SELESAISELESAI