Mikro Dan Makro Ekonomi

download Mikro Dan Makro Ekonomi

of 15

Transcript of Mikro Dan Makro Ekonomi

Mikro dan Makro Ekonomi Mikro Ekonomi Definisi Mikro Ekonomi Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga, dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya).

Kegiatan Mikro Ekonomi

Kegiatan para pengrajin anyaman merupakan salah satu contoh kegiatan pada mikro ekonomi.

Kegiatan jual beli di pasar merupakan salah satu contoh Kegiatan pada mikro ekonomi.

[Type the company address]

Page 1

Permasalahan Pada Mikro Ekonomi 1. Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen. Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani. 2. Meningkatnya Permintaan Beras

[Type the company address]

Page 2

Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing. 3. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum. 4. Masalah Monopoli Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing. Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 5. Masalah Distribusi

[Type the company address]

Page 3

Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.

Kebijakan Pemerintah dalam menangani masalah mikro ekonomi 1. Menetapkan harga terendah (Floor Price) yaitu dengan menetapkan harga tertentu yang lebih tinggi dibanding harga pasar. Tujuannya: melindungi kepentingan produsen.

2.

Menetapkan harga tertinggi (Ceilling Price) yaitu dengan menetapkan harga tertentu yang lebih rendah dari harga pasar. Tujuan: melindungi kepentingan konsumen.

Wacana Berita mengenai Ekonomi mikro

Kendala Pengrajin di Indonesia

[Type the company address]

Page 4

Pengrajin Indonesia (jogjaphoto.net)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam maupun sumber daya. Dengan kekayaan tersebut sebenarnya masyarakat dapat memanfaatkan semuanya dengan sebaik mungkin untuk menyokong penghidupan dan kemakmuran dengan syarat masyarakat harus selalu kreatif dan inovatif untuk mengembangkan hasil-hasil alam yang melimpah ruah tersebut. Salah satu kekreatifan sebagian masyarakat kita adalah dengan adanya mata pencaharian yang bernama Pengrajin. Pengrajin di sini maksudnya adalah seseorang yang mampu menghasilkan produk-produk kerajinan tangan yang dibuat dengan berbagai bahan-bahan dari alam maupun bekas dan memiliki nilai jual. Pengrajin di Indonesia biasanya menghasilkan produk-produk seperti batik, sandal kayu, gantungan kunci kayu, asbak, peralatan musik, dan lain sebagainya. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh beberapa pelaku atau pengrajin-pengrajin pernik yang manjadi ciri khas negeri ini. Diantara kendala paling sering yang dihadapi adalah menyangkut masalah pemasaran. Karena para pengrajin umumnya hanya berstatus bisnis rumah tangga, sehingga menyulitkan mereka untuk memasarkan hasil produknya.

[Type the company address]

Page 5

Masalah lain yang dihadapi oleh pengrajin adalah minimnya perhatian pemerintah. Menurut berbagai sumber berita, kendala terletak pada modal utama dalam usaha kerajinan seperti ini. Jika pemerintah tidak menghiraukan, pastilah daya kreatifitas mereka akan sulit tersampaikan karena minimnya modal. Bahkan untuk pengrajin tingkat lanjut dapat mengalami gulung tikar, karena seperti yang telah dibahas di atas bahwa pengrajin umumnya adalah berstatus rumah tangga. Selain membutuhkan kesabaran yang tinggi dalam pembuatan berbagai pernik kerajinan tangan, mereka juga membutuhkan suntikan dana yang dapat menunjang pekerjaan mereka dalam berkreasi. Satu lagi permasalahan yang sebenarnya adalah hal sepele namun perlu diperhatikan guna memperluas jaringan bisnis bagi pengrajin-pengrajin. Hal tersebut adalah penguasaan Teknologi Informasi yang masih menjadi kendala bagi para pengrajin untuk melebarkan sayap mereka di dunia maya. Promosi di bidang internet sebenarnya adalah makanan yang lezat bagi pengrajin, jika mereka memang mau belajar Teknologi Informasi. Sebab internet sekarang ini menjadi pasar yang sangat strategis bagi para pelaku usaha di berbagai bidang.*Sumber berita : http://kahoda.wordpress.com/2011/05/15/studi-kasus-kendala-pengrajin-diindonesia/

Makro Ekonomi Definisi Makro EkonomiIlmu ekonomi makro (sering juga ditulis makro ekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

[Type the company address]

Page 6

Kegiatan Makro Ekonomi

para angkatan kerja yang sedang mencari lowongan pekerjaan merupakan salah satu analisis pada makro ekonomi.

Kegiatan ekspor-impor merupakan salah satu contoh kegiatan pada makro ekonomi.

Permasalahan pada makro ekonomi 1) Masalah Kemiskinan dan Pemerataan Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar atau kelompok kaya Indonesia. 2) Krisis Nilai Tukar Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997, akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah

[Type the company address]

Page 7

yang semula dikaitkan dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sector swasta. Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk menyelamatkan cadangan devisayang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali. 3) Masalah Utang Luar Negeri Kebijakan nilai tukar yang mengambang terkendali pada saat sebelum krisis ternyata menyimpan kekhawatiran. Depresiasi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar ASyang relative tetap dari tahun ke tahun menyebabkan sebagian besar utang luar negeri tidak dilindungi dengan fasilitas lindung nilai (hedging) sehingga pada saat krisis nilai tukar terjadi dalam sekejap nilai utang tersebut membengkak. Pada tahun1997, besarnya utang luar negeri tercatat 63% dari PDB dan pada tahun 1998 melambung menjadi 152% dari PDB. Untuk mengatasi ini, pemerintah melakukan penjadwalan ulang utang luar negeri dengan pihak peminjam. Pemerintah juga menggandeng lembagalembaga keuangan internasional untuk membantu menyelesaikan masalah ini.

4) Masalah Perbankan dan Kredit Macet Besarnya utang luar negeri mengakibatkan permasalahan selanjutnya pada system perbankan. Banyak usaha yang macet karena meningkatnya beban utang mengakibatkan semakin banyaknya kredit yang macet sehingga beberapa bank mengalami kesulitan likuiditas. Kesulitan likuiditas makin parah ketika sebagian masyarakat kehilangan kepercayaannya terhadap sejumlah bank sehingga terjadi penarikan dana oleh masyarakat secarabesar-besaran (rush). Goncangan yang terjadi pada system perbankan menimbulkan goncangan yang lebih besar pada system perbankan secara keseluruhan, sehingga perekonomian juga akan terseret ke jurang kehancuran. Alasan-alasan di atas menyebabkan pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank-bank yang mengalami masalah likuiditas tersebut dengan memberikan bantuan likuiditas. Namun

[Type the company address]

Page 8

untuk mengendalikan laju inflasi, bank sentral harus menarik kembali uang tersebut melalui operasi pasar terbuka. Hal ini dilakukan dengan meningkatnya suku bunga SBI. Kebijakan ini kemudian menimbulkan dilema karena peningkatan suku bunga menyebabkan beban bagi para peminjam (debitor). Akibatnya tingkat kredit macet di system perbankan meningkat dengan pesat. Dilema semakin kompleks di saat system perbankan mencoba mempertahankan likuiditasyang mereka miliki dengan meningkatkan suku bungan simpanan melebihi suku bunga pinjaman sehingga mereka mengalami kerugian yang berakibat pengikisan modal yang mereka miliki. 5) Masalah Inflasi Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter. Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi perusahaan.

6) Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran Menurunnya kualitas pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 tercermin dari anjloknya daya serap pertumbuhan ekonomi terhadap angkatan kerja. Bila di masa lalu setiap 1% pertumbuhan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja hingga 240 ribu maka pada 2005-2006 setiap pertumbuhan ekonomi hanya mampu menghasilkan 40-50 ribu lapangan kerja. Berkurangnya daya serap lapangan kerja berarti meningkatnya penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan, pemerintah perlu menyelamatkan industry-industri padat karya dan perbaikan irigasi bagi pertanian.

[Type the company address]

Page 9

Kebijakan pemerintah dalam menangani masalah makro ekonomi 1. Kebijakan Fiskal Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan cukai rokok. 2. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menerapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan peningkatan suku bunga bank. 3. Kebijakan segi penawaran Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah. Contohnya pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada pengusaha kecil menengah. 4. Kebijakan Energi Kebijakan energi adalah kebijakan dalam menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang didalamnya terdapat usaha penghematan energi. Misalnya kebijakan konfersi minyak tanah ke gas LPG guna penghematan penggunaan bahan bakar minyak oleh masyarakat. 5. Kebijakan Penetapan Harga Kebijakan penetapan harga adalah kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu pada komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya penetapan tarif dasar listrik oleh pemerintah. 6. Kebijakan Neraca Pembayaran Merupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar. Contohnya larangan impor atau kuota produk tertentu dilakukan guna melindungi para pengusaha lokal dari serbuan produk asing dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pengenaan pajak penghasilan dan pengenaan

[Type the company address]

Page 10

Wacana Berita Mengenai Makro Ekonomi Kemenakertrans: Upah Buruh Indonesia Terlalu Rendah!

Penolakan Para Karyawan terhadap UMR yang terlalu rendah.

Jakarta - Kemenakertrans mengeluhkan sikap Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) yang menggugat kenaikan upah buruh. Padahal upah buruh di Indonesia masih terlalu rendah. "Memang ada fakta bahwa upah buruh terlalu rendah. Kita tidak bisa mengharap orang jadi sejahtera karena upah minimum," kata staf khusus Menakertrans Dita Indah Sari, dalam Polemik Sindo Radio bertajuk "Buruh Mengeluh" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/2/2012). Karena itu Kemenkertrans mengundang Apindo dalam forum diskusi. Forum yang hangat memutuskan pengusaha harus mencabut gugatan atas kenaikan upah minimum buruh di Bekasi dan Tangerang.

[Type the company address]

Page 11

"Keputusan rapat Kemenakertrans adalah pengusaha akan cabut gugatan ke PTUN dalam waktu tujuh hari. Itu yang kemudian meredakan situasi," kata Dita. Ia pun meminta pengusaha meningkatkan komunikasi dengan buruh. Agar tidak sampai protes soal upah. "Saya pikir dalam situasi tertentu pola komunikasinya harus lebih kreatif. Ketemunya harus lebih informal, pola komunikasinya harus lebih kepada informal," sarannya. Pandangan senada disampaikan Direktur INDEF, Enny Sri Hartati. Menurut dia meski produktifitas tenaga kerja di Indonesia termasuk rendah, namun secara riil upah buruh di Indonesia rendah. "Secara makro memang tenaga kerja kita mayoritas 52 persen hanya lulusan SD. Produktifitas dilihat dari sektor industri memang rendah dibandingkan sektor jasa. Tapi menurut data BPS memang upah riil dari BPK itu data itu rendah.Upah riil di Industri itu pada tahun 2011 turun. Jangan dilihat makro sementara yang riil ini kasihan," jelas Enny.*sumber : Detik.com

Perbedaan Mikro dan Makro EkonomiNO

Ekonomi MikroTingkah Laku Konsumen Bagaimana konsumen memaksimumkan kepuasan dengan kendala anggaran tertentu Bagaimana konsumen meminimalisasi pengeluaran dengan target kepuasan tertentu Output agregat dan pertumbu han ekonomi

Ekonomi Makro Jumlah output agregat dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara adalah salah satu ukuran kesejahteraan Negara tersebut

1

[Type the company address]

Page 12

2

Tingkah Laku Produsen

Bagaimana produsen melakukan maksimasi keuntungan

Inflasi

Kenaikan harga barang secara umum yang terjadi terus menerus ini dapat menimbulkan banyak kerugian bagi perekonomian

Bagaimana produsen melakukan minimalisasi biaya dengan target jumlah produksi tertentu

3

Interaksi di pasar barang

Melalui interaksi di pasar barang akan terbentuk harga dan kuantitas keseimbangan

Pengangguran dan kesempatan kerja

Tingginya kesempatan kerja dan rendahnyapengangguran dapat meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat

4

Interaksi di pasar faktor produksi

Melalui interaksi di pasar faktor produksi akan terbentuk harga faktor produksi dan jumlah faktor produksi yang akan dipergunakan

Stabilitas nilai tukar

Stabilitas nilai tukar diperlukan bagi perekonomian. Stabilitas penting untuk perekonomian internasional

5

Struktur Pasar

Membahas bagaimana konsumen dan produsen berinteraksi. Ada dua struktur pasar ekstrim, yaitu pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna

Siklus ekonomi

Naik turunnya aktivitas perekonomian tercermin dari siklus ekonomi

Perekonomian kadang mengalami ekspansi dan kadang mengalami resesi

6

Kegagalan Pasar

Adakalanya pasar tidak bekerja dengan baik ketika ada kekuatan monopoli, eksternalitas, barang publik, dan informasi yang tidak sempurna

Perekonomian global

Mencakup perdagangan bebas antar-negara, pembentukan blok-blok perdagangan, derasnya arus financial antar Negara, dan permasalahan hutang luar negeri

[Type the company address]

Page 13

Daftar Pustaka1. http://agusyantono.wordpress.com/2010/07/09/permasalaha n-ekonomi-makro/ 2. http://ekonomikelasx.blogspot.com/2012/01/perbedaanantara-ekonomi-mikro-dan.html 3. http://indonesia.soup.io/post/98890338/Drs-Puji-SuharjokoEkonomi-Makro-dan-Ekonomi 4. http://vitraadiguna.wordpress.com/2010/02/16/kebijakanpemerintah-dalam-bidang-ekonomi/

[Type the company address]

Page 14

5. Dalimunthe Zuliani dkk.2008.Ekonomi Untuk SMAN dan MA

Kelas X.Jakarta : Widya Utama6. http://kahoda.wordpress.com/2011/05/15/studi-kasuskendala-pengrajin-di-indonesia/ 7. http://Detik.com

[Type the company address]

Page 15