Kebijakan Pembangunan Kota Bandung

download Kebijakan Pembangunan Kota Bandung

of 4

description

bandung

Transcript of Kebijakan Pembangunan Kota Bandung

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOTA BANDUNGOleh Silfester Rettob

Lokasi Kegiatan Pembangunan Kota BandungKota Bandung merupakan sebuah kota yang mulai mempunyai permasalahan kompleks. Terutama dalam masalah transportasi dan tata letak perumahan. Ketika permasalahan ini terjadi, maka masalah lainnya pun akan bermunculan, ujar Ridwansyah Yusuf Ahmad, Pakar Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB), saat ditemui di ITB, Senin (10/3)Rencana Induk Kota BandungPerkembangan Kota Bandung dipandang perlu menentukan rencana perkembangan kota. Untuk itu disusunlah sebuah rencana pengembangan kota yang dikenal sebagai Master Plan Kota Bandung tahun 1971. Hasil revisi Master PlanKota Bandung tahun 1971 adalah Master PlanKota Bandung dan Rencana Induk Kota Bandung tahun 2005, yaitu mengembangkan Kota Bandung sebagai :-Pusat Pemerintahan-Pusat Pendidikan Tinggi-Pusat Perdagangan-Pusat Industri-Pusat Kebudayaan dan PariwisataTujuan pembangunan Kota Bandung dalam jangka panjang :1. Menyelesaikan masalah serta mengembangkan secara bertahap secara khusus terutama pengembangan wilayah perluasan di timur sesuai dengan potensi sumberdaya alam, manusia dan modal yang dimiliki secara efisien, efektif dan produktif.

2. Dalam usaha ini maka harus diintegrasikan di dalam hal lingkungan pembangunan yang lebih luas yang menunjang peningkatan pendapatan nasional dan wilayah serta kelancaran distribusi produksi wilayah. 3. Disamping meningkatkan kualitas dan taraf hidup penduduknya juga turut menunjang usaha pengembangan wilayah untuk keseimbangan dan pemerataan pembangunan khususnya wilayah Kota Bandung. Menuru t Rencana Induk Kota Bandung 2005 konsepsi pengembangan tataruang Kota Bandung ditekankan pada usaha pengarahan pengembangan sumbu barat, timur sampai batas- batas tertentu. Perkembangan ke arah utara dikendalikan dengan tidak mendorong pusat- pusat kota yang telah dikembangkan. Untuk kawasan pinggiran kota yang telah berkembang perlu adanya pembatasan perkembangan agarperkembangan tersebut dapat dikendalikan. Pernyataan lain dalam Rencana Induk Kota

Bandung 2005 adalah perkembangan tata ruang Kota Bandung harus mampumewadahi kecenderungan dan potensi yang saat ini telah berkembang.Pola penggunaan lahan di Kota Bandung yang tercatat pada tahun 1990 (datasetelah perluasan) didominasi oleh permukiman dan lahan kosong. Proporsi luas penggunaan permukiman terhadap luas Kota Bandung tercatat 52,11 % sedangkanluas lahan kosong (tegalan dan sawah) tercatat sebesar 31,26 %. Proporsipenggunaan lainnya adalah fasilitas sosial 3,30 %, kawasan militer sebesar 2,07 %dan penggunaan lainnya tercatat 4,99 %. Sedangkan kawasan permukiman relatifmasih menyebar dan kecenderungan terlihat mulai mulai berkembang pesat

Rencana Garis Besar Penggunaan Lahan

Rencana struktur tata rung Wilayah Pembangunan Cibeunyng didasarkan padatujuan dan strategi pengembangan tata ruang kota yang disesuaikan dengankebijaksanaan tata ruang yang telah ditetapkan dalam Rencana Umum Tata RuangKota Bandung maupun kebijaksanaan sektoral lainnya.

1. Permukiman Berdasarkan karakteristik lingkungan permukiman di Wilayah dapat dikenali lingkungan permukiman teratur dan tidak teratur. Lingkungan teratur dapatdipertahankan, sedangkan lingkungan yang tidak teratur perlu diatur pengendaliannya, perkembangannya agar tidak terjadi pengembangan permukiman sehingga tidak mengarah terbentuknya lingkungan kumuh.

2. Komersial dan jasa kegiatan ini berkembang di sekitar kawasan pusat kota. Perkembangan kedua kegiatan ini disebabkan adanya penetrasi dari wilayah pusat kota, sehingga membutuhkan lahan yang lebih luas untuk menampung berbagai kegiatan perkotaan3. Perkantoran.4. Industri

Kawasan Braga dalam Kebijaksanaan Pengembangan Permukiman Di Wilayah Pembangunan Cibeunying.

A. Peningkatan Kualitas Lingkungan PermukimanUntuk menjaga lingkungan permukiman yang dapat memberikan rasa nyaman, sehat dan estetis, maka penenganan akan kelengkapannya perlu ditingkatkan dalam RDTR Bandung.

B. Pengembangan Prasarana TransportasiBerdasarkan pada 2 pendekatan dalam upaya mengelola sistem transportasiyang ada di Wilayah Cibeunying :1. Di kawasan Braga masalah transportasi diprioritaskan pada penanganankemacetan dan perparkiran2. Berdasarkan sistem hirarki jalan, di kawasan Braga terdapat 2 jalan yang pertama berfungsi sebagai jalan kolektor primer yaitu Jalan Braga dan yang kedua Jalan Naripan berfungsi sebagai jalan arteri sekunder.

C. Pengembangan Kegiatan KomersialSesuai dengan kecenderungan perkembangan yang terjadi, maka penanganan terhadap kegiatan komersial yang berkembang pesat adalah perdagangan.Melihat kecenderungan ini Kawasan Braga yang berdasarkan RDTR berada disekitar pusat kota yang diarahkan untuk kegiatan perdagangan, jasa, jugatidak luput dari upaya pengembangan kegiatan komersil ini dengan strategi pengembangan yang ditempuh antara lain penataan ruang kegiatan perdagangan untuk memperoleh pemanfaatan ruang yang efisien dan efektif yaitu dengan cara :1. Intersifikasi ruang perdagangan yang ada2. Pengembangan kegiatan primer3. Pengembangan kegiatan sekunder

D. Kebijaksanaan UmumDalam rangka pembangunan dan lingkungan permukiman pada umumnya diambil dengan langkah- langkah yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/1990974/KEBIJAKAN_RENCANA_DETAIL_TATA_RUANG_KOTA_WILAYAH_PEMBANGUNAN_CIBEUNYING_KOTA_BANDUNGhttp://bandungoke.com/index.php?page=view&class=Berita&klasi=Laporan%20Khas&id=20140405225423