ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

98
ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG PROYEK AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menempuh Program Studi Diploma IV Oleh : RIORDI CHRISTIANTO Nomor Induk : 201319112 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2017

Transcript of ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

Page 1: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL

BANDUNG

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

dalam Menempuh Program Studi Diploma IV

Oleh :

RIORDI CHRISTIANTO

Nomor Induk : 201319112

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2017

Page 2: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 3: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 4: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 5: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

ABSTRAK

Kota Bandung merupakan salah satu kota wisata yang cukup diminati.

Pembangunan hotel atau penginapan pun terus dilakukan sehingga persaingan

antar hotel pun terjadi. Salah satu cara yang digunakan oleh hotel untuk menarik

tamu ialah dengan cara memberikan fasilitas kredit. Selain itu dengan adanya

fasilitas kredit, diharapkan hotel dapat memperbesar penjualan.

Di dalam mencapai tujuan untuk memperbesar penjualan, terdapat kendala

yang dialami hotel dalam melaksanakan fasilitas kredit yaitu piutang yang lambat

tertagih bahkan sampai lebih dari 120 hari. Hal ini dapat berpengaruh terhadap

kelancaran operasional hotel yang dapat mempengaruhi aliran kas yang ada di

hotel.

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui apa yang

menyebabkan terjadinya kelambatan dalam proses penagihan piutang dan juga

bagaimana kebijakan dan prosedur yang ada di De’ Rain Hotel Bandung dalam

pemberian fasilitas kredit kepada tamu sampai dengan pelaksanaan fasilitas kredit

itu sendiri.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa

pelaksanaan fasilitas kredit di De’ Rain Hotel Bandung masih kurang baik.

Walaupun sudah ada kebijakan dan prosedur yang jelas dan tepat dalam

pemberian fasilitas kredit kepada tamu, tetapi kenyataannya pihak hotel tidak

menjalankannya dengan baik dan bahkan menyimpang dari aturan yang berlaku.

Hal inilah yang menyebabkan terjadinya piutang yang lambat tertagih.

Page 6: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

ABSTRACT

The city of Bandung has long been attractive to not only from local but

also international tourists. Developments of different types of accommodation

facilities especially hotels continue to grow and thus lead to increasing

competition among them. One of the methods used by hotels to attract more

customers is providing the convenience of credit payment. At the same time, this

easy and simple method is also expected to boost the overall sales of the hotel.

In the attempt to achieve sales growth, there is one potential problem that

needs to be taken into account by every hotel if they want to keep a healthy cash

flow, which are the account receivables. Hotels might find challenges when it

comes to collecting their account receivables, even worse when it takes more than

120 days. Such situation may negatively affect both operational as well as

financial side of the hotel.

This research was conducted in order to investigate the cause of slow

account receivables collection as well as what policies and procedures applied in

De’ Rain Hotel Bandung when they are providing credit facility to their

customers.

Based on the research analysis, the author has concluded that the conduct

of credit facilities provided by De’ Rain Hotel Bandung still needs to be improved.

Despite the fact that there are clear policies and procedures, in reality De’ Rain

did not practice them, even applied the incorrect rules. This was the finding that

has been the focus on this research.

Page 7: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan bimbingan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan proyek akhir dengan judul “ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT

DI DE’ RAIN HOTEL BANDUNG”. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang proyek akhir pada Proram Diploma

IV jurusan hospitaliti, Program Studi Administrasi Hotel di Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

Ucapan terima kasih dari penulis kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan serta dukungan baik secara moral maupun

secara materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini.

Ucapan terima kasih penulis kepada :

1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., CHE. selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pariwisata Bandung.

2. Bapak Sumaryadi, MM. selaku Kepala Bagian Administrasi Akademik

dan Kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

3. Bapak I Gusti Agung Wahyu Adrian, MM. Par., M.Sc. selaku Ketua

Program Studi Administrasi Hotel Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

4. Bapak Andre Hernowo, SE., M.Si. Ak. selaku Pembimbing I, atas ide,

saran dan masukan, juga dukungan yang selalu diberikan yang sangat

bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini.

Page 8: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

ii

5. Bapak Pudin Saepudin, S.ST. Par, MP.Par. selaku Pembimbing II yang

telah memberikan saran dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proyek Akhir ini.

6. Seluruh dosen dan staff program studi Administrasi Hotel beserta staff

perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

7. Ibu Intan Juliana S. selaku Accountant De’ Rain Hotel Bandung yang telah

memberikan banyak bantuan dan masukan kepada penulis.

8. Seluruh kerabat dan sahabat penulis, program studi Administrasi Hotel

2013 & Extension 2016, khususnya teman sekelas ADH 8B yang telah

memberikan dukungan selama penyusunan Proyek Akhir ini.

9. Kedua orang tua beserta kedua kakak penulis yang selalu memberikan

dukungan dan dorongan untuk segera menyelesaikan Proyek Akhir ini.

10. Seluruh pihak yang terkait dalam penyususan Proyek Akhir ini yang tidak

dapat penulis sebutkan seluruhnya, yang membantu penulis berupa

dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam Proyek Akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis memohon maaf atas kekurangan dan

kesalahan penulisan. Akhir kata penulis berharap agar Proyek Akhir ini dapat

dijadikan sebagai sumber informasi yang berguna bagi siapapun di masa yang

akan datang.

Bandung, . . . Juli 2017

Penulis

Page 9: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………… i

DAFTAR ISI .…………………………………………………….. iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………... vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..…………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah …….…………………………….. 10

C. Tujuan Penelitian ……………………………………... 11

D. Manfaat Penelitian ………..…………………………... 11

E. Metodologi Penelitian ………………………………… 11

F. Sistematika Penulisan ………..……………………….. 15

BAB II KERANGKA TEORI

A. Manajemen Keuangan ………………………………... 17

1. Pengertian Manajemen Keuangan ……………….. 17

2. Fungsi Manajemen Keuangan ……………………. 17

3. Tujuan Manajemen Keuangan ……………………. 19

B. Penjualan Kredit ………………………………………. 20

C. Manajemen Piutang ……………...……….…………... 20

1. Piutang …………………………………………….. 21

2. Jenis Piutang ………………………………………. 21

3. Kebijakan Kredit ………………………………….. 22

4. Standar Kredit …………………………………….. 25

Page 10: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

iv

5. Pengumuran Piutang ……………………………… 28

6. Perputaran Piutang ………………………………... 28

BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN

A. Tinjauan Umum ………………………………………... 30

1. Dafam Hotel Management ………………………… 30

2. Profil De’ Rain Hotel Bandung …………………… 30

3. Lokasi De’ Rain Hotel Bandung …………………. 31

4. Fasilitas De’ Rain Hotel Bandung ………………... 32

5. Struktur Organisasi De’ Rain Hotel Bandung ……. 35

B. Tinjauan Data Hasil Penelitian ………………………… 36

1. Kondisi Outstanding Accounts Receivable De’Rain

Hotel Bandung …………………………………….. 36

2. Bagian yang Terlibat Dalam Pemberian Fasilitas

Kredit De’ Rain Hotel Bandung ………………….. 38

3. Kebijakan & Prosedur Pemberian Kredit De’ Rain

Hotel Bandung ……………………………………. 38

BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN

A. Analisis Pengumpulan Piutang di De’ Rain Hotel

Bandung ……………………………………………… 62

B. Analisis Bagian yang Terlibat Dalam Pemberian

Fasilitas Kredit di De’ Rain Hotel Bandung ………… 66

C. Analisis Kebijakan & Prosedur Pemberian Kredit di

De’ Rain Hotel Bandung …………………………….. 68

Page 11: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

v

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan …………………………………………... 71

B. Rekomendasi …………………………………………. 72

DAFTAR PUSTAKA ...…………………………………………. 75

LAMPIRAN ...…………………………………………………… 77

Page 12: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Transaction Summary 1 Agustus 2016 – 28 Februari 2017 ...................... 5

2 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran .................... 12

3 Jumlah Karyawan dan Jabatannya di De’ Rain Hotel Bandung ................ 35

4 AR Aging Report per 1 Maret 2017 ........................................................... 36

5 Perbandingan Penjualan Secara Cash & Credit Terhadap

Keseluruhan Pendapatan De’ Rain Hotel Bandung Bulan

Januari – Mei 2017 .................................................................................... 36

6 Perbandingan Penjualan Cash & Credit Terhadap

Keseluruhan Pendapatan De’ Rain Hotel Bandung 2015 & 2016 ............. 36

Page 13: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 Struktur Organisasi De’ Rain Hotel Bandung .......................................... 34

Page 14: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Bandung menjadi salah satu tujuan wisata yang diminati sekarang

ini. Berbagai macam objek wisata di Bandung menjadi daya tarik baik bagi

wisatawan lokal maupun mancanegara. Tidak sedikit jenis wisata yang dapat

dinikmati di Bandung seperti wisata belanja, wisata kuliner, wahana bermain

untuk keluarga dan masih banyak lagi objek wisata lainnya. Kota Bandung

mendapatkan Piala Adipura Kirana 2 tahun berturut – turut pada tahun 2015 &

2016 untuk kategori Kota Metropolitan, dimana Adipura Kirana adalah

penghargaan yang diberikan pada kota yang mampu mendorong pertumbuhan

ekonomi melalui perdagangan, pariwisata, dan investasi yang berbasis

pengelolaan lingkungan hidup (www.tempo.co).

Di tahun yang sama, penghargaan kembali diraih Kota Bandung yang

termasuk dalam 10 peringkat indeks pariwisata terbaik yang diberikan oleh

kementrian Pariwisata yang merupakan penghargaan atas 4 aspek yakni

lingkungan pendukung bisnis, tata kelola pariwisata, infrastruktur pendukung

pariwisata dan potensi wisata alam serta wisata buatan (infobandung.co.id).

Dilihat dari penghargaan yang didapatkan oleh Kota Bandung, tidak heran bahwa

keragaman objek wisata di Bandung terus bertambah dan berkembang. Tempat –

tempat baru yang unik dan menarik terus bermunculan sehingga wisatawan pun

tidak bosan untuk datang menghabiskan waktu mereka di Bandung.

Page 15: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

2

Banyaknya wisatawan yang datang menyebabkan Bandung menjadi ramai

terutama di akhir pekan. Kota Bandung merupakan kota wisata, setiap hari banyak

turis yang datang. Apalagi pada saat weekend kota ini akan dipenuhi pelancong

yang ingin menikmati keindahan dan keramahan kota kembang

(www.ppid.bandung.go.id). Permintaan terhadap tempat untuk beristirahat dan

menginap pun meningkat, oleh karena itu hotel terus dibangun di Bandung untuk

memenuhi permintaan tersebut. Akan tetapi, banyaknya hotel yang dibangun

sampai sekarang menyebabkan penawaran untuk tamu semakin banyak sedangkan

permintaan naik secara signifikan terjadi di akhir pekan secara rata – rata.

Hal ini menunjukkan bahwa penjualan kamar hotel atau penginapan akan

meningkat di akhir pekan jika dibandingkan dengan hari – hari biasa. Persaingan

yang semakin ketat untuk mendapatkan tamu ke hotel masing – masing pun tidak

dapat dihindari. Hotel terus memikirkan berbagai cara untuk meningkatkan

penjualan. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan meeting package, yang

merupakan penjualan yang ditargetkan untuk perusahaan yang membutuhkan

ruangan untuk meeting dan biasanya harga yang diberikan sudah termasuk dengan

harga kamar untuk menginap.

Cara lain yang hotel lakukan untuk menarik tamu ke hotel ialah dengan

cara memberikan fasilitas kredit kepada tamu. Tamu cenderung tertarik dengan

adanya fasilitas kredit. Di sisi lain hotel juga mendapatkan penjualan tambahan

dengan adanya tamu yang tertarik ini. Menurut Muslich (2003 : 109) “Piutang

terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang

umumnya dilakukan untuk memperbesar penjualan”

Page 16: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

3

Ada 2 kemungkinan dari fasilitas kredit, yaitu kredit positif dan kredit

negatif. Hal positifnya adalah meningkatnya penjualan hotel dan pencairan

piutang dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu tapi di sisi lain hal

negatifnya adalah kerugian akibat piutang yang dibayarkan lebih dari batas

waktunya atau bahkan tidak tertagih. Dalam memberikan fasilitas kredit kepada

tamu, tentunya hotel memiliki pertimbangan – pertimbangan tertentu. Beberapa

hal contoh seperti kepada siapa atau perusahaan apa hotel memberikan fasilitas

kredit, kriteria apa saja yang membuat hotel dapat memberikan fasilitas kredit

kepada tamu. Adanya pertimbangan tersebut dapat membantu hotel untuk

menghindari kredit negatif.

Penjualan secara kredit dapat menguntungkan perusahaan karena calon

pembeli atau tamu akan lebih tertarik sehingga volume penjualan pun akan

meningkat dan akhirnya akan menaikkan pendapatan hotel. Tapi hotel harus

memerhatikan resiko dari adanya penjualan secara kredit yaitu kredit negatif.

Kredit negatif dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik dari hotel maupun dari

pihak tamu. Dalam pemberian fasilitas kredit, tamu mendapatkan akun piutang

sendiri sehingga pembayaran dapat ditangguhkan. Fasilitas kredit memberikan

tamu batas waktu tertentu untuk melakukan pembayaran sesuai dengan apa yang

telah disetujui antara tamu dengan pihak hotel. Menurut M. Munandar (2006 :

77) “Piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang nantinya akan

dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo”.

Kredit negatif biasa terjadi karena ada pihak yang memiliki fasilitas kredit

tidak mengikuti aturan yang telah disepakati bersama. Terkadang tamu telat

memenuhi kewajiban untuk melunasi hutang terhadap hotel. Jika tamu telah

Page 17: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

4

mendapatkan fasilitas kredit berarti mereka telah memenuhi persyaratan yang

diberikan oleh hotel dan tentunya telah terjadi kesepakatan tertentu yang meliputi

penentuan atas tanggal jatuh tempo pengumpulan piutang. Tetapi tamu atau

perusahaan cenderung melunasi kewajibannya melebihi batas jatuh tempo yang

telah diberikan oleh hotel. Di sisi lain, pihak hotel juga terkadang tidak bekerja

begitu secara maksimal dalam melakukan penagihan kepada tamu sehingga

pelaksanaan kredit ini tidak berada dalam pengawasan yang baik. Hal ini tentu

merugikan pihak hotel dimana piutang yang diakui oleh hotel menjadi tidak

tertagih jika terus dibiarkan. Jadi, piutang yang tidak tertagih kepada perusahaan

secara tidak langsung dapat diasumsikan bahwa hotel kehilangan pendapatan dari

penjualan yang telah terjadi di masa lalu.

Fasilitas kredit merupakan salah satu cara yang sudah lazim digunakan

oleh hotel untuk menarik tamu. Penjualan yang meningkat dari adanya fasilitas

kredit pasti akan didapatkan. Pengumpulan piutang yang efektif jelas

menguntungkan perusahaan karena dengan semakin cepat terkumpulnya kredit

atau piutang, maka hotel mempunyai kesempatan untuk mengoperasikan modal

kerjanya secara maksimal dan itu berarti dapat meningkatkan laba. Sebaliknya,

jika piutang terhadap hotel cenderung telat dibayarkan atau bahkan tidak tertagih,

hotel pun akan mendapat kesulitan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya

dan sudah pasti akan mempengaruhi kegiatan operasional hotel. Laba yang tinggi

merupakan tujuan dari setiap perusahaan namun hal ini belum menjadi ukuran

bahwa hotel telah bekerja dengan efektif dan efisien.

Page 18: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

5

Tabel 1.1

Transaction Summary 1 August 2016 – 28 February 2017

No Customer Segment Transaction Date Total

1 TRAVELOKA OTA 01/08/2016 Rp 576.300

2 TICKET.COM OTA 01/08/2016 Rp 1.385.466

3 TRAVELOKA OTA 01/08/2016 Rp 1.067.600

4 PEGI PEGI OTA 02/08/2016 Rp 3.534.470

5 EXPEDIA OTA 02/08/2016 Rp 11.201.519

6 TICKET.COM OTA 02/08/2016 Rp 421.872

7 TRAVELOKA OTA 03/08/2016 Rp 1.346.400

8 EXPEDIA OTA 03/08/2016 Rp 1.065.723

9 TICKET.COM OTA 04/08/2016 Rp 897.600

10 EXPEDIA OTA 04/08/2016 Rp 1.776.205

11 TICKET.COM OTA 05/08/2016 Rp 461.822

12 EXPEDIA OTA 06/08/2016 Rp 355.241

13 EXPEDIA OTA 07/08/2016 Rp 1.520.563

14 TICKET.COM OTA 08/08/2016 Rp 461.822

15 TICKET.COM OTA 08/08/2016 Rp 461.822

16 EXPEDIA OTA 09/08/2016 Rp 8.960.686

17 EXPEDIA OTA 10/08/2016 Rp 1.414.323

18 EXPEDIA OTA 11/08/2016 Rp 371.841

19 TRAVELOKA OTA 12/08/2016 Rp 3.267.145

20 EXPEDIA OTA 12/08/2016 Rp 1.678.262

21 EXPEDIA OTA 13/08/2016 Rp 1.206.822

22 EXPEDIA OTA 14/08/2016 Rp 1.115.523

23 CERES, PT Corporate 16/08/2016 Rp 478.000

24 PEGI PEGI OTA 16/08/2016 Rp 380.800

25 EXPEDIA OTA 16/08/2016 Rp 9.525.087

26 HARYONO TOURS & TRAVEL Local Travel Agent 18/08/2016 Rp 956.000

27 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 18/08/2016 Rp 2.390.000

28 TICKET.COM OTA 18/08/2016 Rp 461.822

29 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 3.200.000

30 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 2.620.000

31 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 1.792.000

32 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 528.000

33 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 1.792.000

34 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 468.000

35 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 3.100.215

36 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 10.824.770

37 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 19/08/2016 Rp 936.000

38 PEGI PEGI OTA 23/08/2016 Rp 423.300

39 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 24/08/2016 Rp 2.868.000

Page 19: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

6

40 CERES, PT Corporate 26/08/2016 Rp 1.912.000

41 EXPEDIA OTA 26/08/2016 Rp 1.306.421

42 MG HOLIDAY Local Travel Agent 31/08/2016 Rp 22.729.000

43 EXPEDIA OTA 01/09/2016 Rp 371.841

44 EXPEDIA OTA 02/09/2016 Rp 1.114.803

45 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 09/09/2016 Rp 2.390.000

46 TRAVELOKA OTA 09/09/2016 Rp 2.222.240

47 TRAVELOKA OTA 09/09/2016 Rp 811.376

48 PEGI PEGI OTA 11/09/2016 Rp 423.300

49 TICKET.COM OTA 13/09/2016 Rp 501.772

50 TRAVELOKA OTA 13/09/2016 Rp 4.462.568

51 TRAVELOKA OTA 13/09/2016 Rp 10.495.064

52 INDOSAT TBK, PT Corporate 14/09/2016 Rp 5.780.000

53 EXPEDIA OTA 14/09/2016 Rp 591.790

54 PEGI PEGI OTA 14/09/2016 Rp 533.800

55 TRAVELOKA OTA 14/09/2016 Rp 3.245.504

56 TRAVELOKA OTA 15/09/2016 Rp 1.217.064

57 EXPEDIA OTA 16/09/2016 Rp 826.678

58 PEGI PEGI OTA 20/09/2016 Rp 423.300

59 EXPEDIA OTA 21/09/2016 Rp 2.845.242

60 EXPEDIA OTA 22/09/2016 Rp 826.678

61 TICKET.COM OTA 22/09/2016 Rp 3.188.010

62 EXPEDIA OTA 26/09/2016 Rp 7.114.099

63 TRAVELOKA OTA 28/09/2016 Rp 507.110

64 MG HOLIDAY Local Travel Agent 30/09/2016 Rp 38.902.500

65 EXPEDIA OTA 01/10/2016 Rp 2.249.299

66 MG HOLIDAY Local Travel Agent 01/10/2016 Rp 49.195.700

67 EXPEDIA OTA 02/10/2016 Rp 3.901.008

68 TRAVELOKA OTA 20/10/2016 Rp 547.485

69 MG HOLIDAY Local Travel Agent 21/10/2016 Rp 26.317.690

70 TRAVELOKA OTA 21/10/2016 Rp 1.449.335

71 PEGI PEGI OTA 27/10/2016 Rp 374.326

72 EXPEDIA OTA 11/10/2016 Rp 4.364.148

73 CAVIAR BAR AND GRILL Hotel Partner 31/10/2016 Rp 1.134.000

74 FAST & FORWARD KARAOKE (FF) Corporate 31/10/2016 Rp 14.257.999

75 FAST & FORWARD KARAOKE (FF) Corporate 31/10/2016 Rp 13.550.000

76 INDOSAT TBK, PT Corporate 31/10/2016 Rp 2.312.000

77 MG HOLIDAY Local Travel Agent 21/10/2016 Rp 11.791.200

78 BELOGIX INDONESIA, PT Corporate 27/10/2016 Rp 478.000

79 EXPEDIA OTA 04/10/2016 Rp 2.317.356

80 PEGI PEGI OTA 04/10/2016 Rp 380.800

81 TRAVELOKA OTA 10/10/2016 Rp 466.735

82 TRAVELOKA OTA 05/10/2016 Rp 1.400.205

Page 20: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

7

83 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 07/10/2016 Rp 2.390.000

84 TRAVELOKA OTA 10/10/2016 Rp 1.400.205

85 EXPEDIA OTA 10/10/2016 Rp 2.231.046

86 EXPEDIA OTA 08/10/2016 Rp 1.487.364

87 MG HOLIDAY Local Travel Agent 20/10/2016 Rp 11.393.400

88 PEGI PEGI OTA 09/10/2016 Rp 380.799

89 EXPEDIA OTA 17/10/2016 Rp 6.509.360

90 PEGI PEGI OTA 23/10/2016 Rp 482.946

91 PEGI PEGI OTA 25/10/2016 Rp 748.653

92 EXPEDIA OTA 30/10/2016 Rp 1.669.962

93 PEGI PEGI OTA 30/10/2016 Rp 748.653

94 INDOSAT TBK, PT Corporate 02/11/2016 Rp 6.358.000

95 INDOSAT TBK, PT Corporate 02/11/2016 Rp 3.670.000

96 TRAVELOKA OTA 02/11/2016 Rp 466.735

97 TICKET.COM OTA 05/11/2016 Rp 461.822

98 MG HOLIDAY Local Travel Agent 17/11/2016 Rp 17.244.800

99 MG HOLIDAY Local Travel Agent 17/11/2016 Rp 9.348.900

100 TICKET.COM OTA 08/11/2016 Rp 534.480

101 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 15/11/2016 Rp 936.000

102 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 15/11/2016 Rp 468.000

103 TRAVELOKA OTA 16/11/2016 Rp 1.030.370

104 TRAVELOKA OTA 17/11/2016 Rp 466.735

105 EXPEDIA OTA 23/11/2016 Rp 463.140

106 TRAVELOKA OTA 28/11/2016 Rp 933.470

107 FAST & FORWARD KARAOKE (FF) Corporate 16/11/2016 Rp 11.850.000

108 EXPEDIA OTA 18/11/2016 Rp 5.358.477

109 INDOSAT TBK, PT Corporate 02/11/2016 Rp 1.912.000

110 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 07/11/2016 Rp 478.000

111 MG HOLIDAY Local Travel Agent 17/11/2016 Rp 12.714.300

112 MG HOLIDAY Local Travel Agent 17/11/2016 Rp 10.640.300

113 PEGI PEGI OTA 03/11/2016 Rp 374.326

114 FAST & FORWARD KARAOKE (FF) Corporate 16/11/2016 Rp 12.100.000

115 EXPEDIA OTA 03/11/2016 Rp 9.270.111

116 CAVIAR BAR AND GRILL Hotel Partner 29/10/2016 Rp 8.811.612

117 EXPEDIA OTA 06/11/2016 Rp 1.918.956

118 TRAVELOKA OTA 10/11/2016 Rp 466.735

119 MG HOLIDAY Local Travel Agent 30/11/2016 Rp 7.813.200

120 MG HOLIDAY Local Travel Agent 30/11/2016 Rp 8.253.500

121 TRAVELOKA OTA 25/11/2016 Rp 563.635

122 EXPEDIA OTA 26/11/2016 Rp 3.326.800

123 EXPEDIA OTA 30/11/2016 Rp 5.292.073

124 TRAVELOKA OTA 30/11/2016 Rp 547.485

125 MG HOLIDAY Local Travel Agent 30/11/2016 Rp 20.140.500

Page 21: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

8

126 TRAVELOKA OTA 01/12/2016 Rp 466.735

127 CAVIAR BAR AND GRILL Hotel Partner 02/12/2016 Rp 3.624.000

128 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 02/12/2016 Rp 428.000

129 EXPEDIA OTA 02/12/2016 Rp 1.646.883

130 TRAVELOKA OTA 05/12/2016 Rp 3.340.840

131 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 06/12/2016 Rp 468.000

132 PEGI PEGI OTA 07/12/2016 Rp 812.600

133 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 07/12/2016 Rp 468.000

134 TRAVELOKA OTA 07/12/2016 Rp 466.735

135 PEGI PEGI OTA 14/12/2016 Rp 1.880.200

136 TRAVELOKA OTA 15/12/2016 Rp 933.470

137 TRAVELOKA OTA 15/12/2016 Rp 1.400.205

138 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 16/12/2016 Rp 2.868.000

139 TRAVELOKA OTA 16/12/2016 Rp 933.470

140 TICKET.COM OTA 16/12/2016 Rp 461.040

141 TRAVELOKA OTA 20/12/2016 Rp 933.470

142 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 21/12/2016 Rp 956.000

143 CIMB NIAGA TBK., PT Corporate 21/12/2016 Rp 3.824.000

144 EXPEDIA OTA 21/12/2016 Rp 6.742.934

145 PEGI PEGI OTA 21/12/2016 Rp 2.777.800

146 INDOSAT TBK, PT Corporate 23/12/2016 Rp 2.390.000

147 EXPEDIA OTA 25/12/2016 Rp 396.739

148 PEGI PEGI OTA 25/12/2016 Rp 897.600

149 PEGI PEGI OTA 27/12/2016 Rp 3.003.900

150 EXPEDIA OTA 28/12/2016 Rp 1.909.003

151 TRAVELOKA OTA 29/12/2016 Rp 385.985

152 TRAVELOKA OTA 30/12/2016 Rp 628.235

153 MG HOLIDAY Local Travel Agent 04/01/2017 Rp 22.654.900

154 MG HOLIDAY Local Travel Agent 04/01/2017 Rp 3.580.200

155 MG HOLIDAY Local Travel Agent 04/01/2017 Rp 880.600

156 EXPEDIA OTA 04/01/2017 Rp 4.316.004

157 TRAVELOKA OTA 06/01/2017 Rp 1.846.667

158 EXPEDIA OTA 07/01/2017 Rp 2.407.000

159 ADI SARANA ARMADA (ASSARENT), PT

Corporate 09/01/2017 Rp 6.972.000

160 INDOSAT TBK, PT Corporate 09/01/2017 Rp 1.912.000

161 EXPEDIA OTA 10/01/2017 Rp 1.306.418

162 INDOSAT TBK, PT Corporate 12/01/2017 Rp 1.734.000

163 INDOSAT TBK, PT Corporate 12/01/2017 Rp 1.156.000

164 EXPEDIA OTA 12/01/2017 Rp 893.079

165 EXPEDIA OTA 13/01/2017 Rp 3.647.856

166 TICKET.COM OTA 13/01/2017 Rp 2.007.088

167 EXPEDIA OTA 17/01/2017 Rp 2.795.440

Page 22: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

9

168 PEGI PEGI OTA 19/01/2017 Rp 3.876.000

169 COLLEGA INTI PRATAMA, PT. Corporate 25/01/2017 Rp 4.437.000

170 EXPEDIA OTA 26/01/2017 Rp 8.506.763

171 TRAVELOKA OTA 26/01/2017 Rp 495.178

172 TRAVELOKA OTA 27/01/2017 Rp 574.028

173 EXPEDIA OTA 29/01/2017 Rp 4.560.014

174 KAWAN LAMA GROUP Corporate 30/01/2017 Rp 750.000

175 KAWAN LAMA GROUP Corporate 31/01/2017 Rp 1.500.000

176 INDOSAT TBK, PT Corporate 02/02/2017 Rp 2.320.000

177 EXPEDIA OTA 02/02/2017 Rp 6.659.921

178 TRAVELOKA OTA 06/02/2017 Rp 496.755

179 INDOSAT TBK, PT Corporate 07/02/2017 Rp 980.000

180 PEGI PEGI OTA 07/02/2017 Rp 5.385.600

181 TRAVELOKA OTA 07/02/2017 Rp 465.215

182 BANK BUKOPIN Corporate 08/02/2017 Rp 620.000

183 PEGI PEGI OTA 08/02/2017 Rp 416.500

184 EXPEDIA OTA 08/02/2017 Rp 1.324.679

185 TRAVELOKA OTA 09/02/2017 Rp 457.330

186 FAST & FORWARD KARAOKE (FF) Corporate 10/02/2017 Rp 18.700.000

187 EXPEDIA OTA 18/02/2017 Rp 581.165

188 TRAVELOKA OTA 20/02/2017 Rp 613.453

189 EXPEDIA OTA 21/02/2017 Rp 2.015.904

190 INDOSAT TBK, PT Corporate 23/02/2017 Rp 1.734.000

191 EXPEDIA OTA 23/02/2017 Rp 982.057

192 PEGI PEGI OTA 23/02/2017 Rp 448.800

193 CIPTA SANDY SANJAYA, PT Individual 27/02/2017 Rp 4.759.000

194 TRAVELOKA OTA 27/02/2017 Rp 832.656

195 TRAVELOKA OTA 27/02/2017 Rp 416.328

196 BANK BUKOPIN Corporate 28/02/2017 Rp 520.000

197 EXPEDIA OTA 28/02/2017 Rp 5.754.397

198 PEGI PEGI OTA 28/02/2017 Rp 897.600

Sumber : De’ Rain Hotel Bandung 2017

De’ Rain Hotel Bandung juga melaksanakan dan memberikan fasilitas

kredit kepada tamu. Tetapi fasilitas kredit yang diberikan kepada tamu berjalan

kurang lancar. Berdasarkan data yang diperoleh dari De’ Rain Hotel sesuai

dengan tabel diatas, dapat dilihat bahwa diatas adalah tabel transaksi yang terjadi

di De’ Rain Hotel Bandung dan terdapat beberapa tamu yang belum membayar

Page 23: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

10

hutang sampai akhir jatuh tempo, terdapat tagihan yang belum tertagih sampai

lebih dari 90 bahkan sampai 120 hari. Berdasarkan kondisi tersebut hotel harus

memerhatikan proses demi proses jalannya pemberian fasilitas kredit kepada

tamu. Mulai dari seleksi pemberian fasilitas kredit terhadap tamu, pertimbangan –

pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memberikan fasilitas kredit dan

tentunya pengawasan dan pengendalian yang tepat dalam penagihan piutang

terhadap tamu. Maka dari itu pengelolaan piutang di De’ Rain Hotel menjadi hal

yang penting dan juga menjadi perhatian dalam bisnis perhotelan agar hotel tidak

mengalami kerugian dari adanya piutang yang tidak tertagih.

Sehubungan dengan penjelasan di latar belakang masalah dan juga

berdasarkan hasil dari wawancara yang telah dilakukan, ada ketidaksesuaian

pelaksanaan fasilitas kredit di hotel, oleh karena itu penulis tertarik untuk

membahas dan melakukan penelitian di hotel dengan mengambil judul “Analisis

Kebijakan Kredit di De’ Rain Hotel Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan apa yang telah penulis bahas di latar belakang, masalah yang akan

diteliti diantaranya.

1) Bagaimana kondisi outstanding accounts receivable di De’ Rain Hotel

Bandung?

2) Bagian apa saja yang terlibat dalam pemberian fasilitas kredit di De’ Rain

Hotel Bandung?

3) Bagaimana kebijakan & prosedur pemberian kredit di De’ Rain Hotel

Bandung?

Page 24: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

11

C. Tujuan Penelitian

1) Mengetahui kondisi outstanding accounts receivable di De’ Rain Hotel

Bandung.

2) Untuk mendapatkan informasi tentang bagian yang terlibat dalam pemberian

fasilitas kredit di De’ Rain Hotel Bandung.

3) Menilai kebijakan & prosedur pemberian kredit di De’ Rain Hotel Bandung

D. Manfaat Penelitian

Merujuk pada latar belakang masalah dan tujuan penelitian, berikut ialah pihak

terkait yang dapat memanfaatkan hasil penelitian yang dilakukan, antara lain bagi

penulis dapat memperdalam dan memperkuat teori yang telah dipelajari mengenai

kebijakan kredit dan piutang. Bagi pihak perusahaan yakni sebagai bahan

masukan positif dalam menjalankan kebijakan kredit di hotel dan bagi akademisi

dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan referensi dan dasar apabila akan

dilakukan penelitian selanjutnya, terutama penelitian yang terkait dengan

kebijakan kredit.

E. Metodologi Penelitian

a. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2012) dalam penelitian

deskriptif, peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada sampel

yang lain dan juga tidak mencari hubungan variabel yang satu dengan

variabel yang lain tetapi berupa pertanyaan terhadap keberadaan variabel

Page 25: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

12

mandiri, baik satu variabel ataupun lebih. Sedangkan pendekatan yang

digunakan ialah pendekatan kuantitatif dimana Sugiyono (2012)

menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat ditafsirkan sebagai

metode penelitian berdasarkan pada filsafat positivisme yang melihat

gejala atau fenomena itu relatif tetap dan terukur, data yang dikumpulkan

menggunakan instrumen penelitian digunakan dalam meneliti populasi

atau sampel yang representatif, dimana sampel diambil secara acak yang

sehingga kesimpulan dari penelitian dapat mewakili secara umum

darimana sampel diambil dan analisa data yang bersifat kuantitatif/statistik

yang bertujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan data

yang didapatkan dan tujuan dari penulisan ilmiah ini, data yang akan

diteliti adalah data yang berupa angka atau numerik. Diwakilkan dengan

data AR Aging per Maret 2017.

b. Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel Sub Variabel Indikator Skala Instrumen

Kebijakan

Kredit

Accounts

Receivable

Turnover

Rasio

AR Aging

Report

Average

Accounts

Receivable

Rasio

Balance

Sheet

Average

Collection

Period

Rasio

AR Aging

Report

Page 26: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

13

c. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Sugiyono (2012) mengungkapkan, wawancara digunakan oleh

sebagai teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui

masalah yang akan diteliti dan juga jika ingin mengetahui hal – hal

dari responden secara lebih mendalam. Wawancara dapat dibedakan

menjadi wawancara terstruktur dimana informasi yang akan didapat

sudah diketahui secara pasti sedangkan wawancara tidak terstruktur,

yaitu wawancara yang tidak disertai pedoman wawancara yang telah

tersusun dengan sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Account Receivable

officer De’ Rain Hotel Bandung.

2. Studi Dokumentasi

Data dikumpulkan berupa data AR Aging dari bagian account

receivable De’ Rain Hotel Bandung. Menurut Creswell (2013) studi

dokumentasi adalah cara pengumpulan data dimana data yang

dikumpulkan berasal dari dokumen – dokumen yang bersifat privat.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berhubungan dengan kajian secara teoritis dan

referensi yang berkaitan dengan nilai, norma dan budaya yang

berkembang pada situasi sosial yang diteliti, studi kepustakaan sangat

penting dalam penelitian karena sebuah penelitian tidak akan lepas

dari literatur ilmiah. Dalam penyusunan desain penelitian ini landasan

teori dicari sesuai dengan referensi buku, jurnal online di internet yang

Page 27: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

14

ditujukan untuk menghasilkan landasan teori yang digunakan sebagai

pendukung kegiatan penelitian.

d. Teknik Pengolahan Data

Berikut adalah teknik pengolahan data yang digunakan sehubungan

dengan data yang diperoleh berupa data kuantitatif:

1. Turnover Receivable

2. Average Account Receivable

3. Average Collection Period

e. Teknik Analisa Data

Sebagaimana diatas telah dijelaskan bahwa penelitian ini dilakukan

menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, maka data akan

Page 28: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

15

diuji menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

(2012) analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

memberi gambaran terhadap obyek penelitian melalui data berupa sampel

ataupun populasi.

f. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di De’ Rain Hotel Bandung yang berlokasi

di Jalan Lengkong Kecil No.76-80, Paledang, Lengkong, Kota Bandung,

Jawa Barat, Indonesia.

Penelitian yang dilakukan dimulai dari Februari – Juli 2017

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Menjelaskan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian

yang digunakan, operasionalisasi variabel, teknik

pengumpulan data, sistematika penulisan, lokasi dan waktu

penelitian.

BAB II : Menjelaskan teori – teori yang mendukung teori utama

bertujuan untuk menganalisis dan mengembangkan yang

berlaku di dalam objek penelitian.

BAB III : Memaparkan tinjauan umum mengenai lokus penelitian

dan data yang didapatkan di lokasi penelitian untuk

kepentingan penelitian.

Page 29: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

16

BAB IV : Menjelaskan tentang analisis terhadap objek penelitian

yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan

berdasarkan identifikasi masalah dan interpretasi data yang

telah terkumpul.

BAB V : Memaparkan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

yang telah dilaksanakan serta rekomendasi yang dapat

diberikan kepada lokus penelitian sebagai pemecahan

masalah yang terdapat di lokus penelitian.

Page 30: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

17

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Sundjaja et al. (2013:73) mengemukakan bahwa dalam banyak hal,

manajemen keuangan berkaitan dengan pembuatan keputusan dalam bidang

keuangan yaitu seberapa besar aset yang dibutuhkan oleh suatu usaha, bagaimana

sebaiknya komposisi dari masing – masing aset, serta bagaimana sumber

pembiayaan atas suatu investasi.

Menurut Hery (2013:9) pelaporan keuangan berhubungan langsung

dengan manajemen dan hal – hal yang berhubungan dengan manajemen ialah hal

yang berkaitan baik dengan peraturan – peraturan maupun dengan publikasi resmi

oleh badan akuntansi, seperti standar akuntansi maupun interpretasi atas standar

tersebut.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi Manajemen Keuangan menurut Sundjaja et al. (2013:93) secara

garis besar ditunjukkan dengan mengamati perannya dalam organisasi, hubungan

dengan ekonomi dan akuntansi serta aktivitas utama dan peran manajer keuangan

dalam Manajemen Kualitas Total.

Organisasi dari Fungsi Keungan

Fungsi manajemen keungan dilihat dari ukuran dan pentingnya akan

tergantung dari skala besar kecilnya perusahaan. Pada suatu

perusahaan kecil umumnya fungsi keuangan dilaksanakan oleh

Page 31: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

18

departemen akuntansi, tapi jika sudah berkembang fungsi keuangan

akan dibagi ke departemen terpisah dan langsung terhubung dengan

presiden direktur perusahaan.

Hubungan Keuangan dengan Ekonomi

Keungan memiliki hubungan yang erat dengan ekonomi tidak heran

bahwa sebagai seorang manajer keuangan, mereka harus memahami

masalah ekonomi dan mengatasi berbagai macam perubahan

aktivitas dan kebijakan ekonomi. Mereka pun dituntut untuk

berpedoman terhadap teori – teori ekonomi untuk memaksimalkan

efisiensi operasi perusahaan. Dasar ekonomi utama dalam

manajemen keuangan adalah analisis marjinal yang mana keputusan

keuangan diambil apabila penambahan manfaat lebih tinggi

dibandingkan penambahan biaya.

Hubungan Keuangan dengan Akuntansi

Terdapat 2 perbedaan dasar antara keuangan dan akuntansi yaitu arus

kas dan pengambilan keputusan. Metode yang biasa digunakan

akuntan dalam arus kas ialah metode akrual dimana pendapatan

diakui saat penjualan dan biaya diakui saat pengeluaran terjadi

sedangkan manajer keuangan menggunakan metode kas dimana baik

pendapatan maupun pengeluaran diakui saat arus kas masuk dan

keluar terjadi. Sedangkan dalam pengambilan keputusan, akuntan

bertugas mengumpulkan dan menyajikan data keuangan, di sisi yang

lain manajer keuangan mengevaluasi laporan akuntan dan

mengembangkan data serta membuat keputusan. Dalam hal ini

Page 32: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

19

bukan berarti bahwa akuntan tidak pernah membuat keputusan dan

sebaliknya manajer keuangan tidak perna mengumpulkan data, tapi

fokus utamanya adalah pembedaan antara akuntansi dan keuangan.

Aktivitas Utama dari Manajer Keuangan

Hal penting yang harus dilakukan oleh manajer keuangan ialah hal

yang berkaitan dengan keputusan investasi, berapa besar jumlah

investasi dan dalam bentuk aktiva apa saja perusahaan

menginvestasikan dananya. Kedua, keputusan pembiayaan yaitu

sumber dana investasi, hasil dari investasi dengan mempertimbagkan

adanya risiko dari investasi.

Peran Manajer Keuangan dalam Manajemen Kualitas Total

Manajemen Kualitas Total menerapkan prinsip kualitas pada semua

aspek operasi perusahaan, dimana prinsip ini mencakup dalam

memperbaiki operasi dengan mempersingkat proses agar mencapai

hasil yang lebih efisien dan memenuhi kepuasan pelanggan.

Penerapan manajemen kualitas total akan mempercepat proses

perancangan, pengembangan dan pemasaran produk yang akan

berpengaruh positif terhadap laba.

3. Tujuan Manajemen Keuangan

Sundjaja et al. (2013:99) menyatakan bahwa tujuan dari pemilik

perusahaan adalah selalu memaksimalkan laba perusahaan dan tujuan tersebut

akan dilimpahkan pada manajer keuangan yang akan melakukan analisis

Page 33: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

20

keuangan dan perencanaan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk

peningkatan keseluruhan laba perusahaan.

B. Penjualan Kredit

Menurut Syamsudin (2007:255) agar dapat mempertahankan pelanggan

yang sudah ada dan untuk menarik pelanggan yang baru, perusahaan pada

umumnya akan melakukan penjualan kredit yang akan menimbulkan hak

penagihan atau piutang pada pelanggannya, sangat erat hubungannya dengan

persyaratan – persyaratan kredit yang diberikan.

Ikhsan dan Prianthara (2008) menyatakan kegiatan penjualan berasal

dari penjualan barang atau jasa secara kredit maupun tunai, dalam penjualan

secara tunai barang atau jasa akan diserahkan jika pembayaran sudah dilakukan

sedangkan penjualan secara kredit barang atau jasa yang dipesan telah dikirim tapi

perusahaan memiliki piutang dalam jangka waktu tertentu.

Reeve et al. (2009) mengemukakan bahwa perusahaan banyak yang

melakukan penjualan dengan cara kredit sehingga dapat menjual barang atau jasa

lebih banyak.

C. Manajemen Piutang

Manajemen piutang diawali dari pembuatan keputusan pemberian kredit.

Seleksi akan dilakukan dalam pemberian kredit terhadap seseorang atau

perusahaan dan penentuan seberapa besar kredit yang akan diberikan (Sundjaja

et al., 2013:373)

Page 34: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

21

1. Piutang

Menurut Fraser dan Ormiston (2008:71) piutang usaha adalah saldo

penjualan secara kredit yang belum dibayarkan oleh pelanggan serta dilaporakan

dalam neraca pada nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni jumlah aktual akun

dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih.

Sedangkan Margaretha (2011:52) mengungkapkan piutang sebagai aktiva

atau kekayaan yang muncul dari akibat adanya pelaksanaan penjualan secara

kredit dan tujuan dari perusahaan melakukan penjualan secara kredit ialah untuk

meningkatkan penjualan, meningkatkan laba dan menghadapi ketatnya

persaingan.

Piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh

perusahaan yang umumnya berbentuk kas baik dari akibat penyerahan barang dan

jasa secara kredit, memberikan pinjaman maupun sebagai akibat kelebihan

pembayaran kas kepada pihak lain (piutang pajak) (Hery 2013:181).

Piutang usaha ialah tagihan dari perusahaan terhadap konsumen yang telah

melakukan transaksi secara kredit, yang diharapkan oleh pengusaha bahwa kas

dapat diterima dalam waktu 30-60 hari (Jusup, 2011).

2. Jenis Piutang

Reeve et al. (2009) menyatakan bahwa piutang dapat digolongkan menjadi:

Piutang Usaha

Transaksi piutang yang paling umum berasal dari penjualan barang atau

jasa secara kredit, dicatat dalam akun piutang usaha sebagai debit dan

diharapkan dapat ditagih secepatnya yang tidak lebih dari 60 hari.

Page 35: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

22

Wesel Tagih (notes receivable)

Hutang pelanggan dalam bentuk tertulis dan formal yang sering

digunakan untuk transaksi dimana pelanggan dapat melakukan

pembayaran secara bulanan. Wesel tagih sering digunakan untuk periode

kredit yang melebihi dari 60 hari.

Piutang lainnya

Piutang lainnya meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang

karyawan yang bisa dikelompokkan terpisah di neraca. Jika periode

penagihan dalam waktu satu tahun dapat digolongkan aset lancar, tapi

sebaliknya jika melebihi dari 1 tahun maka digolongkan dalam aset

tidak lancar dan dilaporkan dibawah pos investasi.

Menurut Sundjaja et al. (2013:123) piutang dapat digolongkan dalam 2

kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain – lain menurut sumber terjadinya:

Piutang usaha timbul karena adanya penjualan produk atau jasa dalam

rangka kegiatan usaha normal yang dijalankan oleh perusahaan.

Piutang lain – lain akan muncul jika ada transaksi yang terjadi diluar

kegiatan usaha normal yang dijalankan oleh perusahaan.

3. Kebijakan Kredit

Syamsudin (2007:256) menyatakan bahwa kebijakan penjualan kredit

adalah pedoman yang harus ditempuh sebuah perusahaan untuk menentukan

seorang pelanggan mendapatkan fasilitas kredit atau tidak dan seberapa banyak

jumlah kredit yang akan diberikan. Perusahaan tidak hanya meperhatikan

Page 36: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

23

penentuan standar kredit yang diberikan tapi juga penerapan standar kredit yang

tepat dalam membuat keputusan – keputusan kredit. Sumber informasi dan analisa

kredit tentunya penting bagi keberhasilan manajemen piutang usaha. Penerapan

yang tepat dari kebijaksanaan yang tidak tepat ataupun penerapan yang tidak tepat

dari kebijaksanaan yang tepat tidak akan memberikan hasil optimal untuk

perusahaan.

Sundjaja et al. (2013:373) menyatakan bahwa kebijakan kredit adalah suatu

penentuan dalam penyeleksian pemberian kredit, standar kredit dan syarat

Terdapat 5 dimensi utama atau 5K dalam kredit untuk pemberian kredit yang

digunakan sebagai analisa kemampuan pemohon kredit yaitu sebagai berikut:

Karakter

Meneliti, memerhatikan dan melihat sifat pribadi, gaya hidup, status sosial

dan lainnya yang berkaitan dengan kemauan pemohon kredit untuk

membayar utang.

Kemampuan

Meneliti dan melihat kemampuan pimpinan, manajer dan staf perusahaan

dalam memperoleh pendapatan, dapat diukur dari penjualan yang diraih

oleh perusahaan di masa lampau dan keahlian dalam bidang usahanya. Hal

ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk membayar utang.

Kapital

Mengukur dan menilai kondisi keuangan secara umum dengan cara

melihat modal/kapital yang dimiliki oleh perusahaan dan juga dapat dilihat

dari perbandingan antara kapital dengan utang, yang akan mempengaruhi

kemampuan untuk melunasi utang.

Page 37: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

24

Kolateral

Mengukur besarnya kolateral atau nilai dari jaminan yang digunakan

sebagai jaminan atas kredit jika utang perusahaan benar – benar tidak

dapat menyelesaikan pembayaran.

Kondisi

Memperhatikan jalannya kondisi perekonomian secara umum dan

kecenderungan (trend) perekonomian yang akan berpengaruh terhadap

jalannya atau operasional perusahaan.

Analisis kredit menitikberatkan perhatian pada karakter dan kemampuan

merupakan dasar paling utama memberikan kredit pada tamu. Pertimbangan 3K

lainnya yaitu kapital, kolateral dan kondisi penting untuk menyusun rencana

kredit dan menjadi keputusan akhir dalam memberikan kredit.

Menurut Wiyasha (2010) yang dimaksud dengan kebijakan kredit ialah

keputusan manajemen dalam memberikan kredit pada tamu dengan upaya untuk

meningkatkan pendapatan hotel. Kebijakan yang diberikan harus ditentukan

sebaik mungkin, tidak terlalu ketat dan juga tidak terlalu longgar agar penjualan

bisa ditingkatkan sekaligus mengurangi peluang akan adanya piutang yang tidak

tertagih. Terdapat 4 elemen yang harus diperhatikan dalam menentukan kebijakan

kredit sebagai berikut:

1. Jangka waktu pemberian kredit

Tamu harus membayar kredit yang diberikan dalam jangka waktu yang

telah ditentukan hotel, dan apabila sudah hampir mencapai jangka waktu

Page 38: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

25

yang diberikan atau bahkan melebihi, pihak hotel berhak memberikan

pengingat kepada tamu untuk menyelesaikan pembayaran.

2. Standar kredit

Pihak manajemen hotel harus mempertimbangkan kemampuan tamu

dalam menyelesaikan akun kreditnya yang berhubungan dengan besar

kecilnya kredit yang diberikan.

3. Kebijakan pengutipan piutang

Langkah atau cara yang diambil hotel dalam menagih piutang seperti

dengan cara memberikan surat yang berguna sebagai pengingat untuk

tamu bahwa tagihan harus segera dilunasi.

4. Diskon Tunai

Manajemen akan memberikan diskon atau potongan yang diambil dari

persentase dari jumlah tagihan tamu apabila tamu dapat menyelesaikan

tagihan dalam waktu yang cepat atau relatif singkat.

4. Standar Kredit

Menurut Syamsudin (2007:256) standar kredit perusahaan diartikan sebagai

kriteria minimum yang harus dipenuhi oleh seorang pelanggan sebelum diberikan

fasilitas kredit. Hal – hal tersebut mencakup nama baik pelanggan sehubungan

dengan kredit atau pembayaran utang dagang baik kepada perusahaan sendiri

maupun yang lain, referensi kredit, rata – rata jangka waktu pembayaran utang

dagang, dan beberapa rasio finansial tertentu dari perusahaan yang akan menjadi

dasar penilaian untuk pemberian fasilitas kredit. Faktor – faktor yang menjadi

pertimbangan adalah sebagai berikut:

Page 39: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

26

Biaya – biaya administrasi

Investasi dalam piutang

Kerugian piutang

Volume penjualan

Sundjaja et. al; (2013) menyatakan bahwa dalam menentukan kebijakan

piutang dan proses evaluasi kebijakan kredit pada umumnya memerhatikan tiga

variabel berikut:

Volume penjualan (unit) atau hasil penjualan (rupiah)

Perubahan standar kredit diharapkan dapat memempengaruhi volume

penjualan. Jika standar kredit diperlonggar, volume penjualan diharapkan

akan meningkat dan hasil penjualan meningkat. Jika standar kredit

diperketat, volume dan hasil penjualan dapat menurun.

Biaya piutang ragu-ragu

Probabilitas atau risiko dari perolehan piutang ragu-ragu akan meningkat

jika standar kredit diperlonggar. Meningkatnya biaya piutang ragu-ragu

akan berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan. Perubahan dasar dan

pengaruh terhadap laba yang diharapkan diperoleh dari pelonggaran

standar kredit. Jika perusahaan melonggarkan standar kredit, maka volume

penjualan bisa meningkat dan pengaruhnya terhadap laba positif, investasi

pada piutang usaha akan meningkat, sebaliknya pengaruh terhadap laba

menjadi negatif dan biaya piutang ragu-ragu akan meningkat, tetapi

pengaruh terhadap laba negatif.

Page 40: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

27

Investasi pada piutang

Piutang memunculkan biaya bagi perusahaan. Semakin tinggi investasi

dalam bentuk piutang semakin besar biaya investasinya. Standar kredit yang

diperlonggar membuat volume piutang perusahaan meningkat dan searah dengan

meningkatnya biaya investasi. Perubahan ini dihasilkan dari peningkatan

penjualan dan perpanjangan periode penagihan dari penjualan kredit.

Selain 3 variabel diatas, untuk memberikan hasil yang lebih baik dalam

proses evaluasi yang perlu diperhitungkan ialah:

Harga pokok penjualan

Biaya yang muncul dari bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya lainnya.

Biaya administrasi

Biaya yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pencatatan

penjualan, piutang dan administrasi lainnya.

Biaya penagihan

Biaya dalam upaya untuk penagihan piutang.

Biaya diskon

Biaya dari potongan tunai yang akan diberikan kepada pelanggan yang

membayar tunai.

Biaya kesempatan

Biaya yang berhubungan dengan meningkatnya hasil dari tidak adanya

piutang atau meningkatnya biaya dengan adanya piutang.

Menurut Gitman dan Zutter (2012:615) Seleksi dalam pemberian kredit

membutuhkan beberapa hal untuk menentukan pelanggan mana saja yang bisa

mendapatkan fasilitas kredit. Proses tersebut meliputi kelayakan seorang

Page 41: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

28

pelanggan dan membandingkannya dengan standar kredit perusahaan, persyaratan

yang dibutuhkan untuk memberikan fasilitas kredit kepada pelanggan.

5. Pengumuran Piutang

Pengumuran piutang adalah cara yang digunakan untuk mengevaluasi

kebijkan kredit atau penagihan yang ditunjukkan oleh proporsi dari piutang usaha

dalam periode waktu tertentu. Pemberian umur piutang dapat dilakukan dengan

cara membagi piutang usaha dalam kelompok tertentu yang berdasarkan pada

waktu misalnya bulan (Sundjaja et al. 2013:398).

6. Perputaran Piutang

Munawir (2002) menyatakan piutang dan perkiraan waktu

pengumpulannya dapat dihitung dari tingkat perputaran piutang (turn over

receivable) dengan membagi total penjualan secara kredit (netto) dengan piutang

rata – rata.

Sedangkan menurut Kasmir (2012) perputaran piutang ialah rasio untuk

mengukur waktu atau lamanya penagihan piutang dalam periode tertentu atau

berapa kali dana dalam bentuk piutang berputar dalam satu periode.

Menurut Schmidgall (2011) Accounts Receivable Turnover digunakan

untuk mengukur kecepatan perubahan piutang menjadi kas, yang dihasilkan

dengan cara membagi total revenue dengan rata – rata piutang.

Page 42: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

29

Sedangkan Average Accounts Receivable didapatkan dari jumlah dari

piutang awal periode dan akhir periode (accounts receivable) dibagi 2.

Schmidgall (2011) menyatakan Average Collection Period adalah cara

untuk mengetahui rata – rata pengumpulan piutang, dimana merupakan hasil yang

lebih jelas dari AR turnover dengan cara membagi jumlah hari dalam tahun

dengan AR turnover.

Page 43: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

30

BAB III

TINJAUAN OBJEK PENELITIAN

A. Tinjauan Umum

1. Dafam Hotel Management

Dafam Hotel Management atau disingkat DHM adalah salah satu

manajemen perhotelan lokal Indonesia yang berada dibawah naungan Dafam

Group yang dibentuk pada tahun 2010 oleh seorang pengusaha muda bernama

Billy Dahlan yang bekerja sama dengan ahli di bidang perhotelan Andhy Irawan.

Dafam mempercayai bahwa Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi

yang mengagumkan dimana Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki

keramah tamahan yang tinggi, dan Dafam menjadikan hal tersebut sebagai acuan

dalam memberikan pelayanan terbaik kepada setiap tamu.

Corporate Value :

- Doa dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

- Asas kepedulian terhadap sesama dan lingkungan

- Formulasi tata kelola perusahaan yang baik

- Amanah menjalankan pekerjaan secara jujur, profesional, dan sepenuh

hati

- Manfaat bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara

2. Profil De’ Rain Hotel Bandung

De’ Rain Hotel Bandung didirikan pada tanggal 15 April 2015. Dibawah

naungan Dafam Hotel Management De’ Rain Hotel Bandung dibangun dengan

luas tanah 1.444m2. De’ Rain Hotel Bandung adalah hotel dengan klasifikasi

Page 44: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

31

bintang 3 dengan konsep “one stop entertainment”. Nama De’ Rain Hotel

Bandung memiliki makna bahwa hujan akan membawa berkah dan kebaikan.

De’ Rain Hotel Bandung memiliki visi “to become a leading entertainment

hotel in Bandung” dan misi yang mendukung sebagai berikut:

- Ensuring guest satisfaction at all cost

- Providing our employees with the best working environment and

exceptional career opportunities.

- To endlessly innovate and add value to all our products and services

3. Lokasi De’ Rain Hotel Bandung

Lokasi De’ Rain Hotel Bandung terdapat di Jalan Lengkong 76 – 80,

Bandung 40261. Jalan Lengkong sendiri berada di posisi yang cukup strategis

karena terletak dekat dengan kawasan pusat Kota Bandung, berjarak 20 menit dari

bandara Husein Sastranegara dan 10 menit dari stasiun kereta api memberikan

kemudahan bagi wisatawan yang akan datang maupun keluar Kota Bandung.

Terletak dekat dengan Jalan Asia Afrika yang merupakan jalan utama

menuju ke Alun – Alun Kota Bandung memberikan akses yang mudah menuju ke

hotel maupun sebaliknya dan posisi yang strategis dekat dengan pusat bisnis dan

perkantoran seperti bank, kantor Indosat dan beberapa pusat perbelanjaan seperti

Pasar Baru menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki De’ Rain Hotel Bandung

baik untuk para tamu yang akan melakukan bisnis maupun yang akan berlibur dan

menikmati wisata di Kota Bandung.

Page 45: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

32

4. Fasilitas De’ Rain Hotel Bandung

Hotel dengan klasifikasi bintang tiga ini tentunya dilengkapi dengan fasiltas

umum dan juga fasiltias penunjang yang cukup lengkap dengan tujuan untuk

memberikan kenyamanan dan kepuasan kepada tamu. Sesuai dengan konsep De’

Rain Hotel Bandung ”one stop entertainment” maka hotel menyediakan fasilitas

penunjang seperti restoran, spa dan karaoke untuk dinikmati oleh para tamu yang

datang. Fasilitas tersbut juga menjadi tumpuan dalam mendapatkan pemasukan

bagi hotel. Fasilitas yang dimiliki adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kamar

Tipe kamar yang dimiliki oleh De’ Rain Hotel Bandung terdapat 3

jenis yaitu Deluxe Room, Executive Room dan Suite Room dengan

total 70 kamar dan fasilitas dalam kamar sebagai berikut:

- Deluxe Room

Deluxe room memiliki luas kamar 24m2 dengan total 12 kamar

yang memiliki desain modern dengan pilihan Queen bed atau

Twin bed dan dilengkapi dengan fasilitas dalam kamar seperti

shower, coffee & tea maker, individual air conditioner, 32’ Led

TV, Wi – Fi Access, dan terdapat di kamar smoking & non –

smoking.

- Executive Room

Executive Room terdiri dari 56 kamar dengan luas 26m2 hanya

tersedia pilihan Queen bed dan memiliki pemandangan city view.

Executive Room dilengkapi dengan fasilitas yang kurang lebih

sama dengan Deluxe Room seperti coffee & tea maker, individual

Page 46: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

33

air conditioner, 32’ Led TV, Wi – Fi Access dan ditambah

dengan adanya sebuah safe deposit box dan sofa di kamar

smoking & non – smoking.

- Suite Room

Suite Room yang dimiliki oleh De’ Rain Hotel adalah 2 kamar

dengan luas 32m2

dengan fasilitas daily local newspaper, shower,

safe deposit box, air conditioner, 42’ Led TV, coffee & tea

maker, minibar, Wi – Fi Access.

Caviar Bar and Grill

Restoran Caviar Bar and Grill memiliki kapasitas untuk 80 orang

yang terletak di lantai paling atas dengan konsep sky lounge. Caviar

Bar and Grill beroperasi selama 24 jam dan pada pukul 10 malam

sampai dengan 2 pagi, restoran menyediakan hiburan berupa akustik

ataupun live DJ.

Fit & Fresh Spa

Fit & Fresh Spa adalah fasilitas spa yang dimiliki oleh De’ Rain

Hotel Bandung dimana konsep yang diusung oleh spa ini adalah

tradisional dengan adanya bar bergaya Skandinavia. Terlihat dari

nuansa pohon pinus, cemara, dan birch yang berada di lounge spa

dan bar yang menyediakan minuman kesehatan. Terdapat 12 kamar

spa, sauna dan 2 jacuzzi. Fit & Fresh Spa mulai beroperasi pada

pukul 10.00 sampai dengan 23.00.

Page 47: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

34

FF Karaoke

Fasilitas karaoke yang dimiliki De’ Rain Hotel Bandung ini adalah

salah satu karaoke eksklusif di Kota Bandung, terletak di lantai 5

dan 6 yang memiliki 21 ruangan karaoke dengan kapasitas 6 orang

sampai dengan maksimal 30 orang. FF Karaoke beroperasi mulai

pukul 16.00 – 03.00 saat weekday dan mulai pukul 16.00 – 04.00 di

saat weekend.

Meeting Room

Fasilitas meeting room yang disediakan oleh hotel seluas 119m2

memiliki daya tampung hingga 150 orang dengan fasilitas meeting

room pada umumnya sebagai berikut:

- Infocus

- LCD

- Sound system

- Microphone

- Notepad & pencil

- Mineral water

- Coffee break

24 hours Room Service

Layanan kamar yang disediakan untuk tamu hotel dimana tamu

dapat memesan makanan dan minuman yang tersedia selama 24 jam.

Page 48: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

35

5. Struktur Organisasi De’ Rain Hotel Bandung

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Perusahaan

dapat menjalankan kegiatan operasional dengan baik jika ada pembagian tugas

dan tanggung jawab yang jelas antara satu posisi dengan yang lain.

Berikut adalah struktur organisasi yang ada di De’ Rain Hotel Bandung:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi De’ Rain Hotel Bandung

Sumber : De’ Rain Hotel Bandung 2017

Berdasarkan struktur organisasi diatas, berikut adalah jumlah karyawan

beserta jabatan masing – masing:

Technician Leader

Housekeeping

Room

Attendant

Front Desk

Agent

Accountant

Logistics

Asst. Chief

Engineering

Operational

Coordinator

Asst. Chief

Accountant Sales Manager

Asst. Front

Office Manager

HR Incharge

Hotel Manager

Page 49: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

36

Tabel 3.1

Jumlah Karyawan dan Jabatannya

di De’ Rain Hotel Bandung

No Jabatan Jumlah

Karyawan

1. Hotel Manager 1

2. Operational Coordinator 1

3. Sales Manager 1

4. Asst. Chief Accountant 1

5. Asst. Front Office Manager 1

6. Asst. Chief Engineering 1

7. Accountant 1

8. Logistics 1

9. Front Desk Agent 4

10. Room Attendant 6

11. Engineer 3

Total 21

Sumber : De’ Rain Hotel Bandung 2017

B. Tinjauan Data Hasil Penelitian

1. Kondisi Outstanding Accounts Receivable

Sesuai dari data tabel transaksi yang terjadi De’ Rain Hotel Bandung

dimulai dari bulan Agustus 2017 sampai dengan bulan Februari 2017, terlihat

adanya piutang yang belum tertagih sampai lebih dari 120 hari. Berikut adalah

tabel AR aging report per tanggal 1 Maret 2017 sesuai dengan seluruh transaksi

yang terjadi dan telah dikelompokkan berdasarkan segment masing - masing.

Page 50: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

37

Tabel 3.2

AR Aging Report as of 1 Maret 2017

Segment Current Over 30 Over 60 Over 90 Over 120

Corporate Rp25.103.000 Rp23.364.000 Rp14.400.000 Rp2.328.000

Hotel Partner Rp528.000 Rp3.496.000 Rp2.568.000

Individual Rp9.408.000 Rp5.598.000 Rp8.892.000 Rp7.420.000 Rp11.872.000

Local Travel Agent Rp1.184.900

Online Travel

Agent

Rp6.690.806

Total Rp42.386.706 Rp29.490.000 Rp26.788.000 Rp12.316.000 Rp11.872.000

Sumber: De’ Rain Hotel Bandung Maret 2017

Tabel 3.3

Perbandingan Penjualan Secara Cash & Credit Terhadap Keseluruhan

Pendapatan De’ Rain Hotel Bandung Bulan Januri – Mei 2017

Month Cash Payment % Credit / City Ledger % Total Revenue Total

%

Jan-17 Rp 112.490.789 28% Rp 289.423.576 72% Rp 401.914.365 100%

Feb-17 Rp 104.984.500 32% Rp 220.477.451 68% Rp 325.461.951 100%

Mar-17 Rp 112.307.872 23% Rp 370.041.603 77% Rp 482.349.475 100%

Apr-17 Rp 107.303.104 20% Rp 435.564.993 80% Rp 542.868.097 100%

Mei-17 Rp 136.047.675 25% Rp 399.067.452 75% Rp 535.115.127 100%

Sumber: De’ Rain Hotel Bandung 2017

Tabel 3.4

Perbandingan Penjualan Secara Cash & Credit Terhadap Keseluruhan

Pendapatan De’ Rain Hotel Bandung 2015 & 2016

Year Total Revenue Cash Payment % Credit / City Ledger % Total %

2015 Rp 4.413.453.896 Rp 1.249.201.428 28,30% Rp 3.164.252.468 71,70% 100%

2016 Rp 7.141.756.885 Rp 2.014.909.128 28,21% Rp 5.126.847.757 71,79% 100%

Sumber: De’ Rain Hotel Bandung 2017

Page 51: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

38

2. Bagian yang terlibat dalam pemberian fasilitas kredit

Terdapat beberapa bagian yang terlibat langsung dalam memberikan

fasilitas kredit terhadap tamu. Pertama – tama bagian yang terlibat langsung

adalah departemen Sales & Marketing. Sales Manager dapat memberikan fasilitas

kredit kepada perusahaan. Selanjutnya adalah departemen Finance, yaitu asst.

Chief accountant dan accountant yang akan melakukan pengecekan status

perusahaan dan juga melakukan evaluasi berdasarkan data yang telah diperoleh

berupa syarat – syarat yang harus dikumpulkan oleh perusahaan. Setelah proses

evaluasi selesai, GM/Hotel Manager menentukan batas fasilitas kredit yang

selanjutnya akan diberikan kepada pimpinan perusahaan (direksi) untuk

mendapatkan persetujuan.

3. Kebijakan & prosedur pemberian kredit

Finance Policy & Procedure

1. Credit Facility

Kebijakan

Fasilitas kredit dapat diberikan kepada relasi jika Sales & Marketing dan

Finance telah melakukan pengecekan silang tentang status perusahaan.

Tujuan

Untuk mengawasi piutang usaha dan menghindari piutang tak tertagih.

Prosedur

Page 52: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

39

1. Fasilitas kredit hanya dapat disetujui jika telah mendapat rekomendasi

dari Account Receivable (AR) dengan syarat:

a. Perusahaan telah sah terdaftar di Pemerintah dengan melampiri

salinan data aspek legal (SIUP, Akta Perusahaan, NPWP,dll).

b. Kantor perusahaan telah dikunjungi oleh Sales & Marketing

Department.

c. Perusahaan mengisi formulir Permohonan Kredit (CAF).

d. AR wajib menanyakan rekomendasi dari hotel lain yang pernah

digunakan perusahaan tersebut.

2. Batas Fasilitas Kredit yang diberikan kepada perusahaan atau agen

perjalanan diatur berdasarkan kebijakan General Manager/Hotel

Manager (GM/HM).

3. Otoritas penanda tangan Fasilitas Kredit adalah pimpinan perusahaan

(Direktur atau Pemilik) dan Finance Department Head.

4. Instansi Pemerintah tidak memerlukan Fasilitas Kredit, namun

demikian tetap harus melakukan verifikasi keabsahan Instansi

Pemerintah tersebut.

2. Aplikasi & Verifikasi Kredit

Kebijakan

1. Pelanggan hotel yang berminat untuk mengajukan Fasilitas Kredit

WAJIB menyelesaikan Formuliar Aplikasi Kredit (CAF) dan

mengembalikan bersama dengan semua dokumen yang telah

disyaratkan kepada Account Receivable (AR) untuk dievaluasi.

Page 53: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

40

2. Pemberian Fasilitas Kredit hanya terbatas untuk akun perusahaan,

bukan untuk pelanggan individu.

Tujuan

1. Untuk mengawasi piutang dan menjaga saldo menggantung pada level

minimum.

2. Untuk meminimalisir piutang tak tertagih.

Prosedur

1. Setelah menerima CAF dari pelanggan, AR WAJIB mengumpulkan

informasi dari beberapa sumber, yang meliputi:

a. Bank

b. Perusahaan lain

c. AR dari hotel lain

d. Asosiasi

2. Setelah selesai dikaji, AR WAJIB meneruskan rekomendasinya beserta

seluruh informasi yang relevan kepada Finance Department Head dan

General Manager/ Hotel Manager (GM/HM) untuk persetujuan.

3. Batas kredit harus dispesifikasi untuk setiap akun dan hanya pelanggan

dengan latar belakang pembayaran yang baik yang akan diberi kredit

tidak terbatas.

4. AR WAJIB menyiapkan CAF diserahkan kepada Sales & Marketing

Department untuk memberikan komentar dan disetujui oleh Sales &

Marketing Department Head.

Page 54: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

41

5. Berdasarkan atas pengkajian diatas, AR WAJIB melengkapi CAF,

Disetujui oleh Finance Department Head dan GM/HM.

6. Setelah disetujui, AR menerbitkan surat kepada pemohon:

a. Jika hasil pengkajian tidak meyakinkan, pemohon diinformasikan

oleh Finance Department secara sopan dan profesional agar tidak

kehilangan bisnis.

b. Jika pemberian kredit telah disetujui, pemohon WAJIB

diinformasikan untuk syarat dan ketentuan atas kredit.

7. Daftar terbaru dari permohonan kredit yang disetujui WAJIB

diedarkan secara berkala ke semua departemen terkait.

8. AR WAJIB memelihara dokumen permohonan kredit baik yang

disetujui dan yang tidak disetujui urut abjad.

9. Permohonan kredit berlaku satu tahun dan dapat diperbaharui, kecuali

ada perubahan terhadap profil perusahaan.

3. Verifikasi Kredit melalui Reservasi

Kebijakan

1. Reservasi WAJIB mengetahui Fasilitas Kredit yang telah disetujui

untuk reservasi tamu hotel.

2. Surat Jaminan dari perusahaan diperlukan dalam penggunaan

Fasilitas Kredit di hotel.

3. Reservasi WAJIB mengirimkan surat pemberitahuan/konfirmasi ke

perusahaan jika Surat Jaminan belum diterima.

Page 55: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

42

Tujuan

1. Untuk meminimalisir resiko terjadinya piutang tak tertagih.

Prosedur

Informasi Reservasi

Reservasi diterima melalui surat, faks, telepon, surat elektronik, voucher

agen perjalanan, atau melalui kontak pribadi. Informasi berikut

diperlukan untuk reservasi:

1. Nama lengkap tamu

2. Perusahaan Afiliasi

3. Tanggal kedatangan dan kepulangan

4. Jenis akomodasi dan permintaan khusus

5. Harga kamar yang disetujui

6. Metode pembayaran

7. Apakah reservasi dijamin walaupun terlambat atau tidak datang

8. Surat jaminan sebagai jaminan reservasi

9. Nama, jabatan, alamat, dan nomor telepon/faks orang yang

melakukan reservasi

Reservasi Akun Perusahaan Sudah Terdaftar

1. Jika perusahaan telah mempunyai Fasilitas Kredit, Surat Jaminan

WAJIB disertakan.Harus dibuat diatas:

a. Kop surat perusahaan.

Page 56: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

43

b. Harus menyebutkan bagian mana yang bertanggung jawab atas

nama perusahaan.

2. Surat Jaminan WAJIB diterima sebelum kedatangan tamu.

3. Surat Jaminan WAJIB dikasi oleh Front Office (FO), sebelum

ditetapkan instruksi penagihan terhadap reservasi tamu.

Reservasi Akun Baru

1. Jika perusahaan belum memiliki Fasilitas Kredit, maka harus

dikonsultasikan dengan Account Receivable (AR).

2. Jika memungkinkan, reservasi dapat dikonfirmasi tergantung pada

kelanjutan persetujuan kredit. Formulir aplikasi Kredit (CAF) WAJIB

dikirim ke perusahaan untuk dilengkapi dan dikembalikan. Tamu

harus diinformasikan jika formulir tidak dikembalikan atau AR

belum mampu menyelesaikan pengkajiannya sebelum tanggal

kedatangan tamu. Surat Jaminan yang tepat WAJIB diminta dari

tamu ketika check-in, atau akun tersebut harus diselesaikan pada saat

kepulangan secara tunai atau menggunakan kartu kredit (Akun

Pribadi).

Reservasi Tanpa Permintaan Kredit

1. Jika permintaan kredit tidak dilakukan pada saat pemesanan, semua

surat-menyurat konfirmasi oleh Reservasi harus mengindikasikan

metode pembayaran yang diakui hotel termasuk kartu kredit dan

tunai.

Page 57: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

44

2. WAJIB ditegaskan bahwa cek pribadi tidak diterima.

Reservasi melalui Telepon

1. Pengajuan kredit melalui telepon tidak diperbolehkan.

2. Reservasi WAJIB meminta surat resmi yang diotorisasi untuk

konfirmasi instruksi penagihan.

3. Jika tidak ada konfirmasi tertulis, reservasi harus diperlakukan

sebagai pembayaran tunai (Akun Pribadi).

Reservasi dengan Voucher – Agen Perjalanan Terdaftar

1. Jika agen perjalanan sudah terdaftar memiliki Fasilitas Kredit,

Reservasi dapat mengkonfirmasi reservasi tamu saat penerimaan

voucher agen perjalanan.

2. Reservasi WAJIB memeriksa secara detail untuk mengkonfirmasi

mana yang harus ditagihkan ke agen perjalan dan mana yang harus

dibayarkan oleh tamu pada saat kepulangan.

Reservasi dengan Voucher – Agen Perjalanan Baru

1. Jika agen perjalanan belum memiliki Fasilitas Kredit di hotel,

reservasi tamu bisa dikonfirmasi dengan syarat agen perjalanan harus

melakukan pembayaran di muka atau tamu harus melakukan

pelunasan pada saat kepulangan.

2. Dalam kasus ini, Surat Jaminan WAJIB dimintakan dari agen

perjalanan pada saat check-in.

Page 58: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

45

3. CAF kemudian harus dikirim ke agen perjalanan sekaligus

memberitahukan bahwa Fasilitas Kredit lebih lanjut tidak akan

diberikan hingga prosedur yang diperlukan telah dilengkapi.

4. Verifikasi Kredit melalui Check-In

Kebijakan

1. Tanggung jawab utama Front Office (FO) adalah untuk

menangani verifikasi kredit pada saat pendaftaran/check-in. Oleh

karena itu merupakan tugasnya untuk memastikan bahwa nama

lengkap tamu, alamat lengkap, lama tinggal, metode pembayaran,

nomor passport (atau kartu identitas lain) telah dicatat dan tanda

tangan tamu telah terdaftar pada Kartu Pendaftaran (RC).

2. Untuk check-in Tamu VIP, FO dapat melakukan pendaftaran

sebelum tamu datang. Tanda tangan tamu tetap diperlukan pada

RC, pada saat yang sama, diperlukan konfirmasi metode

pembayaran.

Tujuan

1. FO WAJIB melengkapi RC untuk meminimalisir timbulnya

resiko kredit (“skipper”, piutang tidak tertagih).

Prosedur

Tamu Check-In Menggunakan Kredit Perusahaan atau Voucher

Agen Perjalanan

Page 59: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

46

1. Pada saat tamu check-in, FO WAJIB memeriksa Surat Jaminan

atau mencocokkan voucher agen perjalanan yang dibawa tamu

dibandingkan dengan salinan yang dipegang hotel.

2. Secara sopan menginformasikan kepada tamu tagihan mana saja

yang dapat ditagihkan ke perusahaan atau agen perjalanan dan

yang harus dilunasi sendiri oleh tamu ketika check-out.

3. Verifikasi harga dan lama tinggal yang tertulis di Surat Jaminan

atau voucher agen perjalanan dengan RC.

4. Informasikan tamu bahwa dia WAJIB melunasi dan

menandatangani tagihan ketika check-out jika dokumen yang

dibutuhkan belum lengkap ketika check-in. Pada kondisi tersebut,

harga kamar yang telah disepakati sebelumnya tidak berlaku lagi.

5. Setiap biaya yang tidak ditanggung oleh perusahaan atau agen

perjalanan WAJIB dimintakan deposit sebesar minimal 50% dari

harga kamar pada waktu check-in.

Tamu Check-In Menggunakan Kartu Kredit

1. Hotel menerima Kartu Kredit berikut:

a. American Express

b. Diners Club

c. Visa Card

d. Master Card

e. JCB Card

f. BCA Card

Page 60: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

47

2. Gesek atau masukkan kartu kredit ke mesin Electronic Data

Capture (EDC) dengan menggunakan fungsi Card Verification

(CARD VER). Masukkan jumlah penjualan untuk mendapatkan

persetujuan bank secara elektronik.

3. Jika kartu yang diberikan oleh tamu dibatalkan/ditolak/tidak

berlaku maka kartu dikembalikan ke tamu atau meminta kartu

yang lain atau mengganti metode pembayaran. Jika kartu kredit

curian, kartu tidak boleh diberikan kepada tamu dan

menyampaikan kepada Department Head untuk masalah ini.

4. FO WAJIB memeriksa tanggal kadaluarsa, nama dan memeriksa

nomor kartu kredit dibandingkan dengan daftar kartu kredit yang

ditolak.

5. Tanda tangan tamu pada slip kartu kredit harus dibandingkan

dengan yang ada di kartu kredit. Jika berbeda, kartu identifikasi

lain WAJIB diminta.

6. Sangat penting dilakukan, karena banyak kerugian diakibatkan

kecurangan yang tidak terdeteksi ketika melakukan verifikasi

tanda tangan.

7. Kembalikan kartu kredit ke tamu.

8. Slip kartu kredit dan dikumen lainnya dimasukkan ke berkas folio

tamu.

Tamu Check-In dengan Pembayaran Tunai

1. Dengan sopan mintakan deposit ke tamu pada saat check-in.

Nominal deposit harus senilai harga kamar ditambah pajak dan

Page 61: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

48

jasa pelayanan selama tamu menginap. Ditambah dengan estimasi

biaya untuk tagihan lain-lain sebesar 50% dari harga kamar satu

malam.

2. Catat deposit dimuka ke dalam Kuitansi (Official Receipt) dan

berikan salinan pertama kepada tamu.

3. Setiap akhir giliran kerja, bundel salinan kedua dari OR,

dicocokkan dengan Laporan Akhir Giliran (CSCR), dan

meneruskan CSCR beserta bundel folio ke Income Auditor (IA).

4. Salinan ketiga dari OR dimasukkan ke dalam docket folio tamu.

5. Input deposit dimuka ke dalam folio tamu.

6. Tamu check-in dengan pembayaran tunai (khususnya yang

langsung datan/tanpa barang bawaan) WAJIB diawasi secara

ketat oleh FO dan AR.

5. Saldo Kredit Tamu Menginap

Kebijakan

1. Saldo kredit semua tamu yang masih menginap WAJIB dikelola

dengan baik.

Tujuan

1. Untuk menghindari saldo menggantung ketika tamu check-out.

2. Untuk mencegah terjadinya tamu “skipper”.

Page 62: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

49

Prosedur

1. Secara harian FO Department Head WAJIB memeriksa laporan

saldo kredit tamu yang masih menginap.

2. Laporan saldo kredit tamu yang masih menginap akan diserahkan

ke Finance Department Head dan General Manager/Hotel

Manager (GM/HM) untuk diperiksa.

3. Jika terjadi ada tamu yang telah melebihi batas, Front Office

WAJIB mengingatkan tamu atau menyiapkan surat

pemberitahuan kepada tamu untuk melakukan pelunasan.

4. Front Office Department Head bertanggung jawab untuk

menindaklanjuti setiap ada batas kredit tamu yang menginap yang

melewati batas atas maksimal.

5. Batas atas maksimal kredit tamu yang menginap yang

diperbolehkan diatur berdasarkan kebijakan General

Manager/Hotel Manager (GM/HM).

6. Faktur Sementara (Proforma Invoice)

Kebijakan

1. Faktur Sementara adalah sebuah informasi yang diberikan kepada

perusahaan atau pribadi yang menjamin pembayaran tamu yang

menginap yang berisi tentang penjamin, nama tamu, jenis kamar,

tanggal check-in, dan harga kamar yang harus diselesaikan

sebelum tamu check-in.

Page 63: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

50

Tujuan

1. Untuk pengawasan yang lebih baik atas pembayaran dari

perusahaan atau tamu.

2. Untuk menghindari perusaahan yang tidak mempunyai Fasilitas

Kredit.

Prosedur

1. Faktur Sementara akan dikirim ke penjamin pembayaran karena

penjamin tidak memiliki fasilitas pembayaran kredit atau

permohonan untuk Fasilitas Kredit tidak disetujui atau belum

disetujui.

2. Menyalin kartu identitas tamu/penjamin kemudian diberikan

kepada bagian Reservasi atau Account Receivable (AR).

3. Sales meminta Faktur Sementara kepada Finance Department

minimal 3 hari sebelum tanggal tamu check-in.

4. Informasi pemesanan kamar WAJIB dicatat dan ditandatangani

oleh bagian Reservasi.

5. Bagian Reservasi dapat menerbitkan Faktur Sementara setelah

ditandatangani oleh FO Department Head, hanya untuk keperluan

pemesanan kamar.

6. Faktur Sementara dikirim oleh AR melalui faks atau email kepada

penjamin.

Page 64: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

51

7. AR WAJIB menginformasikan tentang status pembayaran kepada

bagian Reservasi sehari sebelum tamu check-in dengan

menunjukkan salinan transfer bank.

8. Jika satu hari sebelum tamu check-in tidak ditemukan

pembayaran melalui transfer bank, maka status pembayaran tamu

menjadi akun pribadi (Personal Account).

9. Berdasarkan transfer bank, FO WAJIB mencatat sebagai

pembayaran.

7. Umur Piutang (Account Receivable Aging)

Kebijakan

1. Manajemen yang efektif terhadap piutang sangat penting untuk

keberhasilan bisnis. Tepat waktu dalam penagihan, akurasi data,

dan metode tindak lanjut yang efektif merupakan komponen

kunci dari sebuah strategi.

Tujuan

1. Untuk pengawasan yang lebih baik atas pembayaran dari

perusahaan atau tamu.

2. Untuk menghindari piutang tak tertagih.

Prosedur

1. Catatan tertulis dari upaya penagihan WAJIB dikelola pada

laporan tindak lanjut AR atau Sistem Manajemen Properti (PMS),

Page 65: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

52

jika tersedia. Laporan ini WAJIB selalu diperbaharui dengan

informasi-informasi sebagai berikut:

a. Tanggal dan waktu penagihan dibuat.

b. Nama orang yang menjadi lawan bicara.

c. Setiap respon dari lawan bicara (misalnya: kapan pembayaran

akan diterima, rencana pembayaran, siapa yang harus

dihubungin selanjutnya, dll).

d. Jika meninggalkan pesan pada kotak suara, maka WAJIB

dicatat dalam buku harian untuk menghubungi kembali

keesokan harinya.

2. Segala upaya WAJIB dilakukan untuk menyelesaikan permintaan

atau perbedaan tagihan dengan tamu secepat mungkin.

Pembayaran sebagian dari bebereapa item yang sudah jelas harus

selalu diusahakan. Dafam Hotel Management (DHM) mengakui

bahwa prosedur penagihan dapat bervariasi sesuai praktek bisnis

setempat/faktor budaya daerah dan dimana ini adalah kewajiban

manajemen untuk menetapkan kriteria alternatif yang sulit namun

dapat dicapai. Kebijakan tersebut WAJIB ditaati sebisa mungkin.

3. Jatuh Tempo (7 sampai 31 hari)

AR menghubungi perusahaan yang bersangkutan pada atau

sekitar hari ke-15 setelah tamu meninggalkan hotel dan:

a. Berbicara dengan orang yang namanya tertera di surat kuasa.

b. Mendapatkan dan mencatat tanggal pembayaran yang akan

diterima.

Page 66: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

53

c. Memperoleh dan mencatat nomor cek dan tanggal

pengiriman, jika cek tersebut telah dikirimkan.

4. Jatuh Tempo (30 sampai 60 hari)

AR dapat mengambil tindakan sebagai beriut, pada atau sekitar

hari ke-40 setelah tanggal jatuh tempo:

a. Menghubungi orang di perusahaan tersebut yang bertanggung

jawab untuk membuat pembayaran dan mengingatkan tentang

keterlambatan pembayaran.

b. Konfirmasikan bahwa tidak ada masalah dengan tagihan.

c. Mengingatkan orang tersebut dengan mengirimkan Reminder

Letter I (Pertama) bahwa hotel menunggu 7 hari lagi untuk

menerima pembayaran, sebelum menyerahkan penagihan ke

Finance Department Head.

5. Jatuh Tempo (61 sampai 90 hari)

AR dapat mengambil tindakan sebagai berikut, pada atau sekitar

hari ke-60 setelah tanggal jatuh tempo:

a. Menghubungi orang di perusahaan tersebut yang bertanggung

jawab membuat pembayaran dan mengingatkan tentang

keterlamabatan pembayaran.

b. Konfirmasikan bahwa tidak ada masalah dengan tagihan.

c. Mengingatkan orang tersebut dengan mengirimkan Reminder

Letter II (Kedua) bahwa hotel menunggu 7 hari lagi untuk

menerima pembayran sebelum menyerahkan penagihan ke

Finance Department Head.

Page 67: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

54

6. Jatuh Tempo 90 hari

Finance Department Head mengambil berkas akun jatuh tempo,

pada

Atau sekitar hari ke-90 setelah tanggal jatuh tempo, dan kembali:

a. Menghubungi orang di perusahaan yang bertugas melakukan

pembayaran dan memberitahu mereka dengan mengirimkan

Reminder Letter III (Ketiga) bahwa Fasilitas Kredit mereka

ditangguhkan.

b. Memberitahukan dia bahwa hotel akan menyerahkan akun

kepada Jasa penagihan untuk memperoleh pembayaran.

c. Hapus perusahaan tersebut dari semua salinan Daftar Fasilitas

Kredit, pastikan bahwa semua personil Front Office (FO)

mengetahui perubahan status terhadap perusahaan terkait.

d. Melanjutkan mengirim surat penagihan.

Catatan:

Pada Credit Meeting bulanan, mungkin ditetapkan bahwa

departemen tertentu dapat membantu Finance dengan

menyelesaikan permintaan pada akun tertentu. Untuk

mencapat target arus kas WAJIB dibudayakan bahwa setiap

orang bertanggung jawab untuk mentaati kebijakan kredit,

dan ini WAJIB ditegaskan pada Credit Meeting bulanan.

Page 68: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

55

7. Tamu “Skipper”

Menjadi jelas ketika pelanggan telah melarikan diri, salinan

folionya akan ditandai “Skipper” dan kemudian diolah dengan

persetujuan FO Department Head (ditandai: “skip”) sebagai

Tagihan Sementara. Namun, jika setelah 30 hari dan setelah

semua upaya untuk menghubungi pelanggan telah gagal dan tidak

ada pembayaran yang diterima, akun WAJIB disajikan dalam

Cadangan Kerugian Piutang dan ditetapkan dihapus.

8. Penerimaan Pelunasan Piutang melalui Bank

Semua penerimaan pelunasan piutang dari relasi WAJIB melalui

Rekening Bank milik hotel, TIDAK MELALUI REKENING

BANK PRIBADI.

9. Penerimaan Pelunasan Piutang Unit melalui Bank milik DHM,

atau Afiliasinya untuk kasus-kasus tertentu dengan persetujuan

dari DHM, unit hotel yang dikelola oleh DHM, dapat

menggunakan Rekening Bank milik DHM, atau afiliasinya untuk

penerimaan pelunasan piutang unit.

Penerimaan pelunasan piutang unit yang telah diterima oleh

DHM, atau afiliasinya oleh unit yang bersangkutan dicatat di

dalam AR Affiliated Company Inter Account.

Setelah DHM membayarkan kembali ke unit, baru kemudian

menghapus AR Affiliated Company Inter Account.

Page 69: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

56

Catatan:

Kantor Pusat DHM harus diperlakukan dan dikejar seperti

debitur lainnya dan tagihan dikirimkan sesuai aturan. Semua

pekerja Kantor Pusat DHM WAJIB menyelesaikan tagihan

mereka saat meninggalkan hotel kecuali acara/pertemuan

yang dipesan sebelumnya dengan menyebutkan nomor

reservasi dan nomor kontak pemesan atas nama

Kantor Pusat DHM.

8. Rapat Piutang (Credit Meeting)

Kebijakan

1. Rapat Piutang WAJIB diadakan minimal dua kali sebulan, dengan

pihak terkait yang terlibat, dengan mengembangkan dan

menerapkan keputusan kredit dalam rangka memaksimalkan

fokus pada penagihan dan prosedur.

Tujuan

1. Untuk memperbaharui status penagihan piutang dan tindak lanjut.

Prosedur

Finance Department Head WAJIB memastikan Rapat

Piutang dikoordinasikan dua mingguan. Account

Receivable (AR) bertanggung jawab untuk mempersiapkan

semua akun dan jadwal yang duperlukan (tercantum di

bawah) untuk dikaji. Kajian dari semua akun yang jatuh

tempo lebih dari 60 hari, atau yang diduga bermasalah, harus

Page 70: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

57

tercakup selama pertemuan. Kinerja hotel dalam menangani

tolakan kartu kredit harus dikaji.

Grup/acara yang akan datang harus dikaji untuk memastikan

kredit yang tepat telah diatur dan /atau prosedur pembayaran

dimuka dilakukan.

Juga, piutang hotel terkait kinerja harus dikaji dibandingkan

dengan kinerja tahun sebelumnya.

1. Menjadwalkan Rapat – Untuk memastikan kehadiran

maksimal pada Rapat Piutang, Finance Department Head/AR

sebelumnya WAJIB mengatur hari pertemuan dengan pihak

yang terkait.

2. Menyiapkan Rapat – Untuk memfasilitasi proses pertemuan,

informasi-informasi berikut WAJIB disiapkan untuk ulasan

sebelum rapat.

a. Analisa Umur Piutang – Analisa Umur City Ledger,

Guest Ledger, Advance Deposit Ledger, dan Cadangan

Kerugian Piutang WAJIB disiapkan dan dikaji. Dalam

pelaksanaannya City Ledger dapat dikategorikan sebagai

berikut:

- Banqueting

- Kartu Kredit

- Antar – Perusahaan

- Grup

Page 71: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

58

- Sewa

- Agen Perjalanan

- Cek yang ditolak

Jika Sistem Manajemen Properti (PMS) yang digunakan

oleh hotel menggabungkan Deposit Ledger ke Sales Ledger

maka seharusnya bisa memilah dan melaporkan Deposit

Ledger ini secara terpisah.

Semua deposito harus dijalankan pada PMS secara

konsisten dan harus check-in ke sistem Front Office pada

kedatangan pelanggan.

Deposito dimuka yang diterima dari pelanggan tidak

boleh dipisahkan dari saldo debet City Ledger.

b. Laporan Rekam Jejak Kredit – Laporan Rekam Jejak

Kredit untuk grup yang akan datang di 4 bulan berikutnya

juga WAJIB dikaji mengenai status pembayaran

grup/acara. Daftar harus siap dan disajikan pada

pertemuan tersebut, diperbaharui selama pengkajian, dan

disampaikan dalam akhir Rapat Piutang.

Laporan Rekam Jejak Kredit adalah alat yang digunakan

untuk melacak grup yang akan masuk, metode

pembayaran, dan status pembayaran. Sales Department

WAJIB memberikan informasi-informasi sebagai berikut:

- Nama grup

Page 72: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

59

- Sales dan F&B Department Head bertanggung jawab

untuk setiap grup

- Kedatangan/tanggal acara

- Jumlah uang muka yang diterima (jika ada)

- Setiap komentar terkait tentang metode pembayaran

dan status (yaitu fasilitas kredit disetujui, pembayaran

penuh pada xx/xx, membutuhkan aplikasi

kredit/estimasi biaya, dll).

c. Pengahapusan Piutang – Sebuah analisa Penghapusan

Piutang untuk Kredit Macet selama bulan sebelumnya

WAJIB dikaji.

d. Daftar pelanggan pembayaran lambat dan tanpa fasilitas

kredit harus dikaji. Notulen dari pertemuan sebelumnya

harus didistribusikan kepada semua peserta.

3. Mendokumentasikan Rapat – Notulen WAJIB dicatat pada

setiap Rapat Piutang. Ulasan diskusi masalah umum

(misalnya revisi dalam kebijakan dan prosedur, langkah yang

harus diambil untuk mengatasi masalah tertentu dengan

grup/acara yang akan datang, dll) harus diletakkan dalam

bentuk memo dan melekat pada laporan akhir sebagai sampul.

Notulen meliputi kajian Umur Piutang saat ini WAJIB

disusun dengan menggunakan format standar.

a. Peserta – peserta yang direkomendasikan: General

Manager/Hotel Manager, Finance Department Head, AR,

Page 73: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

60

Sales Department Head, Front Office Department Head,

dan F&B Department Head. Departemen lain bisa diminta

hadir atas permintaan spesifik oleh GM/HM atau Finance

Department Head.

- Daftar peserta harus dengan jelas menunjukkan yang

telah hadir dari daftar yang disarankan.

- Peserta bisa bervariasi mengingat ukuran dan

kompleksitas operasi.

b. Agenda Acara – Isi nama akun. Singkat jelas.

c. Notulen – Beri status akun yang lengkap. Jangan merasa

dibatasi harus satu baris, gunakan beberapa baris jika

diperlukan.

Contoh:

- Telah kembali mengirim faks informasi kepada klien.

- Jatuh tempo cek (memberikan tanggal tertentu)

- Menghubungi penanggung jawab dan menjelaskan

status tagihan.

- Memberi mereka nomor rekening dan total tagihan.

- Tagihan diakui dan akan menerima pembayaran dalam

waktu 10 hari.

- Tindakan diperlukan dan tanggal jatuh tempo.

- Mencatat komentar lebih lanjut yang diperlukan dan

tanggal jatuh tempo.

Page 74: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

61

d. Penugasan – Mencatat individu yang bertanggung jawab

untuk menindaklanjuti akun.

4. Bundel Notulen Rapat Piutang Akhir – Salinan dari notulen

WAJIB dibagikan kepada semua individu yang terdaftar

sebagai peserta pertemuan yang direkomendasikan, apakah

mereka hadir atau tidak. Salinan notulen bulanan harus

disimpan dalam berkas untuk tujuan audit oleh Finance

departmend Head.

9. Pinjaman Pekerja

Kebijakan

1. Fasilitas pinjaman ini tidak akan diberikan kepada pekerja selain

uang muka untuk tujuan perjalanan bisnis yang sah.

Tujuan

1. Untuk menetapkan kebijakan mengenai pinjaman kepada pekerja.

Prosedur

Tidak diperbolehkan.

Page 75: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

62

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN

Dalam Bab ini yang akan dibahas adalah analisis Kebijakan Kredit yang

akan dilihat dengan menggunakan penghitungan receivable turnover dan

menganalisis kebijakan pemberian fasilitas kredit kepada tamu yang ada di De’

Rain Hotel Bandung . Data yang telah didapatkan dari hotel adalah berupa laporan

pendapatan selama 2 tahun dan juga data pengumpulan piutang di De’ Rain Hotel

Bandung.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di De’ Rain

Hotel Bandung, didapatkan data piutang yang disajikan dalam bentuk tabel AR

Aging Report pada Bab I halaman 5 bahwa per bulan Maret 2017 terdapat piutang

yang belum tertagih kepada tamu sampai dengan 120 hari. Merujuk pada

permasalahan yang terjadi, analisis yang dilakukan akan melihat pada

pengumpulan piutang yang dilakukan dengan cara mengetahui receivable

turnover dan juga kepada kebijakan pemberian fasilitas kredit di De’ Rain Hotel

Bandung.

A. Analisis Pengumpulan Piutang di De’ Rain Hotel Bandung

Analisis pengumpulan piutang yang akan dilakukan dapat dilihat

berdasarkan perputaran piutang yang terjadi di hotel. Perputaran piutang dapat

dihitung menggunakan rumus. Sesuai dengan yang telah dipaparkan dalam bab 2,

bahwa Accounts Receivable Turnover dapat digunakan untuk mengukur kecepatan

perubahan piutang menjadi kas dengan cara sebagai berikut;

Page 76: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

63

Sebelum melakukan penghitungan perputaran piutang, piutang rata – rata

atau average accounts receivable harus diketahui terlebih dahulu dengan

melakukan penghitungan jumlah piutang di awal dan akhir periode dibagi 2.

Sesuai dengan data yang telah diperoleh dan dipaparkan dalam bab 3,

selanjutnya dapat dilakukan penghitungan dengan 2 rumus diatas, maka hasil

penghitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut;

Average Accounts Receivable = 549.896.179,5

Setelah mendapatkan rata – rata piutang, makan dapat dilakukan

penghitungan perputaran piutang sebagai berikut;

Page 77: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

64

Accounts Receivable Turnover = 9,32

Perhitungan yang telah didapatkan diatas menunjukkan Receivable

Turnover di De’ Rain Hotel Bandung adalah 9,32 dimana hasil tersebut

menunjukkan bahwa dalam periode 1 tahun yaitu tahun 2016 sampai dengan

2017, perputaran piutang kurang lebih terjadi sebanyak 9 kali.

Sesuai dengan teori di bab 2, Accounts Receivable Turnover digunakan

untuk mengukur kecepatan perubahan piutang menjadi kas, jadi dapat dikatakan

bahwa perubahan piutang menjadi kas di De’ Rain Hotel Bandung terjadi

sebanyak 9 kali dalam setahun.

Analisis lebih lanjut dilakukan dengan cara menghitung rata – rata

pengumpulan piutang dengan cara membagi jumlah hari dalam setahun dengan

receivable turnover sebagai berikut;

Average Collection Period = 39,16

Page 78: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

65

Dari perhitungan rata – rata pengumpulan piutang diatas, diketahui bahwa

dalam setahun atau 365 hari, pengumpulan piutang terjadi dalam waktu 39 hari.

Hal ini menyatakan bahwa proses pengumpulan piutang yang dilakukan oleh De’

Rain Hotel memerlukan waktu 39 hari untuk menagihkan piutang kepada

pelanggan.

Jika dilihat dari policy & procedure yang diterapkan dalam hotel, terdapat

prosedur pengumpulan piutang yang dapat dilihat di bagian umur piutang dimana

hotel bertujuan untuk menghindari piutang tidak tertagih dan melakukan

pengawasan terhadap pembayaran yang dilakukan oleh tamu. Sesuai dengan

prosedur hotel bahwa pencatatan informasi mengenai piutang wajib dikelola

dengan baik, hotel juga menerapkan prosedur penagihan yang jelas dalam

melakukan penagihan piutang terhadap tamu. Hotel menentukan batas jatuh

tempo pengumpulan piutang dan akan menagihkan piutang kepada tamu dalam

beberapa jangka waktu yaitu; 7 – 31 hari, 30 – 60 hari, 61 – 90 hari, dan setelah

90 hari. Sesuai dengan kebijakan penagihan yang diterapkan, batas waktu yang

diberikan oleh hotel untuk menyelesaikan pembayaran adalah 30 hari. Jadi tamu

diharapkan melakukan pembayaran sebelum mencapai 30 hari. Adapun jika

dibandingkan dengan hasil penghitungan perputaran piutang diatas, didapatkan

bahwa rata – rata pengumpulan piutang yang dilakukan oleh hotel terjadi dalam

39 hari. Hal ini menunjukkan bahwa hotel dapat dikatakan belum menerapkan

proses pengumpulan piutang yang sesuai prosedur dan aturan hotel. Semakin lama

periode pengumpulan piutang sebuah hotel, maka aktiva yang tersimpan dalam

bentuk piutang akan semakin besar.

Page 79: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

66

Jika proses pengumpulan piutang terjadi dalam waktu yang lama, maka

perputaran piutang pun akan semakin kecil. Perputaran piutang yang kecil akan

berarti bahwa perubahan piutang menjadi kas membutuhkan waktu yang lama dan

juga akan berpengaruh terhadap besaran kas yang dimiliki hotel.

Proses pengumpulan piutang ini akan sangat berpengaruh terhadap

operasional hotel, dimana jika tamu atau pelanggan semakin lama dalam

melakukan pembayaran kepada hotel, maka semakin lama pula hotel

mendapatkan kas. Pendapatan dalam bentuk kas akan digunakan untuk membayar

kewajiban hotel seperti pembayaran kepada supplier, pembayaran gaji karyawan,

biaya POMEC seperti air, gas, listrik dan juga kebutuhan operasional hotel

lainnya. Sebaliknya, disaat hotel mampu menagih piutang dengan cepat maka

besaran aktiva dalam bentuk piutang semakin kecil dan besaran kas yang dimiliki

oleh hotel semakin besar. Kas yang mencukupi dapat digunakan untuk membayar

kewajiban jangka pendek hotel tanpa adanya hambatan keuangan yang

berpengaruh positif sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar.

B. Analisis Bagian yang Terlibat Dalam Pemberian Fasilitas Kredit di De’ Rain

Hotel Bandung

Dalam bagian ini, akan dibahas tentang bagian apa saja yang terlibat

dalam pemberian fasilitas kredit kepada tamu. Departemen atau bagian yang

terlibat langsung dalam pemberian fasilitas kredit adalah Sales & Marketing

Department dan Finance Department. Sesuai dengan kebijakan dan prosedur

hotel, bahwa fasilitas kredit dapat diberikan kepada relasi jika kedua departemen

Page 80: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

67

ini telah melakukan pengecekan dan melalui tahapan – tahapan dalam

memberikan fasilitas kredit. Disebutkan bahwa bagian Account Receivable akan

mengeluarkan surat rekomendasi jika pemohon sudah memenuhi syarat dan

ketentuan yang diberikan hotel seperti kelengkapan surat. Bagian Sales &

Marketing harus mengunjungi dan meninjau kantor perusahaan pemohon. Setelah

syarat – syarat telah dipenuhi, selanjutanya GM / Hotel Manager akan

memberikan batas fasilitas kredit berdasarkan kebijakan tertentu yang selanjutnya

akan ditandatangani sebagai tanda persetujuan oleh pimpinan perusahaan yaitu

direktur atau pemilik dan juga oleh Finance Department Head yakni Asst. Chief

Accountant jika melihat kepada struktur organisasi yang ada di hotel. Bagian –

bagian tersebutlah yang terlibat dalam memberikan fasilitas kredit kepada tamu

sesuai dengan prosedur dan kebijakan hotel. Berdasarkan pengamatan yang

dilakukan dan juga keterangan yang didapat dari pihak hotel, pihak – pihak yang

seharusnya terlibat dalam pemberian fasilitas kredit ini tidak selalu dilibatkan.

Salah satu contoh adalah dimana tamu yang merupakan rekomendasi dari kantor

pusat DHM yaitu NKA (National Key Account) dan relasi atau teman dari pemilik

bisa mendapatkan fasilitas kredit tanpa melalui langkah – langkah dan syarat yang

diperlukan yang seharusnya melibatkan departemen terkait menjadi tidak

terlaksana. Hal ini dapat dikatakan sudah menyimpang dan tidak sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang ada di hotel.

Page 81: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

68

C. Analisis Kebijakan & Prosedur Pemberian Kredit di De’ Rain Hotel

Bandung

Analisis selanjutnya akan melihat kepada kebijakan dan prosedur yang ada

di hotel dalam mengabulkan permohonan fasilitas kredit kepada pemohon atau

tamu. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa fasilitas kredit dapat diberikan

kepada tamu atau relasi jika telah dilakukan pengecekan baik oleh sales maupun

AR. Hotel telah memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas dalam policy &

procedure mengenai credit facility beserta verifikasinya.

Setelah wawancara yang dilakukan kepada pihak hotel melalui accountant

di De’ Rain Hotel Bandung, jika melihat kepada langkah – langkah pemberian

fasilitas kredit, dimana bermula dari pengumpulan syarat – syarat seperti aspek

legal (NPWP, Akta Perusahaan, dll), pengisian formulir permohonan kredit

(CAF), pengecekan kantor perusahaan dan rekomendasi dari hotel lain sampai

kepada persetujuan pemberian fasilitas kredit, terdapat beberapa hal yang ganjil

dan tidak sesuai dengan apa yang ada di dalam prosedur hotel, sebagai contoh

pengumpulan formulir permohonan kredit dimana formulir ini harus selesai

terlebih dahulu sebelum tamu atau pemohon dapat menggunakan fasilitas kredit di

hotel, namun terkadang ada beberapa tamu yang dapat menggunakan akun

fasilitas kredit bahkan sebelum pengisian formulir permohonan kredit selesai dan

dikembalikan kepada pihak hotel. Hal ini dapat terjadi dengan alasan bahwa pihak

sales & marketing dapat menjamin kepada AR bahwa pemohon dapat dan telah

memenuhi syarat – syarat yang berlaku. Akibat dari kelalaian tersebut ialah

terlambatnya pengumpulan piutang sampai dengan waktu yang cukup lama, ini

disebabkan karena pemberian fasilitas kredit kurang memenuhi syarat dan bahkan

Page 82: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

69

pihak hotel belum sampai kepada proses mengevaluasi kelayakan pemohon dalam

mendapatkan fasilitas kredit, sehingga terkadang pemohon yang kurang kredibel

dan belum sesuai dengan standar hotel pun bisa mendapatkan fasilitas kredit.

Inilah satu contoh dimana kebijakan dan prosedur hotel yang telah ada,

tidak dijalankan dengan baik. Langkah – langkah yang harus dijalani dalam

memberikan fasilitas kredit diabaikan sehingga AR tidak dapat melakukan

evaluasi terhadap layak atau tidaknya perusahaan pemohon untuk mendapatkan

fasilitas kredit.

Contoh yang lain adalah dimana hotel memberikan fasilitas kredit kepada

perusahaan – perusahaan yang merupakan kerabat dari pemilik ataupun direksi.

Dalam pelaksanaannya pihak hotel telah menjalani proses penagihan sesuai

dengan aturan dan sudah mengikuti kebijakan maupun prosedur yang berlaku,

tetapi yang terjadi adalah dimana akun – akun pihak kerabat inilah yang terkadang

telat untuk membayar. Piutang yang menumpuk dan penagihan yang

membutuhkan waktu yang lebih lama dan tidak sesuai dengan syarat dan

ketentuan hotel pun bermunculan. Walaupun pihak hotel telah dengan jelas

mencantumkan syarat dan ketentuan pengumpulan piutang yakni batas kredit dan

batas pembayaran kepada hotel. Pihak AR pun mengalami kesulitan dalam

penagihan piutang tersebut dikarenakan akun tersebut adalah akun milik kerabat

dari pemilik atau direksi. Sehingga terlihat dari data piutang hotel menunjukkan

adanya piutang yang mencapai 120 hari.

Page 83: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

70

Sesuai dengan analisis yang dilakukan, hal tersebut diatas adalah beberapa

kendala yang dihadapi hotel dalam menjalankan kebijakan fasilitas kredit.

Ketidaksesuaian pelaksanaan kebijakan dan prosedur pemberian fasilitas kredit

dengan aturan yang sudah ditetapkan hotel menyebabkan adaya piutang yang

tidak dapat ditagihkan melebihi dari batas waktu pengumpulan yang seharusnya.

Page 84: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

71

BAB V

KESIMPULAN & REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di hotel dan hasil

analisis penulis, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Sesuai dengan data yang diperoleh pada tahun 2016, hasil penghitungan

receivable turnover menunjukkan angka 9,32. Angka ini berarti bahwa

perputaran piutang yang ada di De’ Rain Hotel Bandung terjadi sebanyak

9 kali dalam setahun periode 2016. Penghitungan selanjutnya ialah

pengumpulan piutang rata – rata dengan hasil angka 39,16 yang

menunjukkan periode penagihan yang dilakukan oleh hotel terjadi selama

39 hari. Jika ini dibandingkan dengan kebijakan yang ditetapkan hotel

bahwa jatuh tempo pengumpulan piutang adalah di hari ke – 15 setelah

tamu meninggalkan hotel (jatuh tempo 7 – 31 hari), hal ini menyimpulkan

bahwa kondisi AR di hotel kurang baik karena hotel tidak dapat

menagihkan piutang tepat waktu sesuai standar yang telah ditetapkan.

Sehingga aktiva dalam bentuk kas sulit didapatkan yang mungkin dapat

mempengaruhi kelancaran kegiatan operasional hotel.

2. Bagian – bagian yang terlibat dalam pemberian fasilitas kredit sudah

mencakup baik dari sales & marketing department, finance

department,dan juga A&G dimana AR, sales, finance department head,

sales & marketing department head, GM/ Hotel Manager, bahkan sampai

dengan level direksi atau pimpinan terlibat dalam pemberian fasilitas

Page 85: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

72

kredit kepada tamu. Tetapi terkadang dalam pelaksanaan, pihak – pihak

yang disebutkan diatas tidak terlibat dalam pemberian fasilitas kredit, hal

ini disebabkan karena penerima fasilitas kredit merupakan NKA yang

diberikan langsung oleh kantor pusat DHM dan atau tamu yang

merupakan relasi atau kerabat dari pemilik sehingga pihak hotel tidak

melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap penerima fasilitas kredit

tersebut. Hal ini menyebabkan bagian yang seharusnya terlibat tidak dapat

melakukan pengecekan terhadap kelayakan tamu untuk mendapatkan

fasilitas kredit atau tidak.

3. Kebijakan dan prosedur pemberian fasilitas kredit yang ditentukan di hotel

sudah jelas dan terperinci, namun pihak hotel belum bisa menjalankan

kebijakan dan prosedur tersebut dengan tepat. Tahapan – tahapan dalam

memberikan fasilitas kredit kepada pemohon kurang berjalan dengan baik

sehingga menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian dan bahkan dapat

dikatakan pelanggaran dilakukan baik oleh pihak hotel maupun pihak para

pemilik akun fasilitas kredit yang berujung kepada terlambatnya

pengumpulan piutang hotel.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan setelah ditarik

kesimpulan sesuai dengan apa yang sudah dijabarkan diatas, penulis

mencoba untuk memberikan beberapa rekomendasi untuk De’ Rain Hotel

Bandung berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh hotel. Penulis

berharap rekomendasi yang telah disusun ini dapat bermanfaat bagi hotel

Page 86: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

73

dan memberikan kelancaran dalam pelaksanaan fasilitas kredit di De’ Rain

Hotel Bandung. Berikut adalah beberapa rekomendasi penulis :

1. Berkaitan dengan masalah yang terjadi di hotel, kondisi piutang di De’

Rain Hotel Bandung memerlukan perhatian lebih. Kondisi dimana piutang

hotel lambat tertagih dan tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan

merupakan akibat dari kelalaian pihak – pihak yang terkait dalam

pemberian fasilitas kredit, oleh karena itu rekomendasi yang dapat

diberikan adalah dengan memperketat fasilitas kredit untuk para pemohon,

mulai dari awal proses permohonan fasilitas kredit sampai dengan

kelancaran pengumpulan piutang dari tamu – tamu yang memiliki akun

kredit di hotel. Semua pihak yang terkait harus bekerja sama untuk

menjamin terlaksananya pelaksanaan fasilitas kredit. Proses pemberian

fasilitas kredit dapat dikolaborasikan dengan penerapan 5C dalam kredit

yaitu Character, Capacity, Capital, Colateral dan Condition dimana hotel

mengevaluasi tamu atau pemohon kredit dengan melihat kepada sifat dan

gaya hidup pemohon, kemampuan pemohon dalam memperoleh

pendapatan, mengukur serta menilai kondisi keuangan pemohon,

mengukur nilai jaminan pemohon disaat mereka tidak mampu

menyelesaikan pembayaran dan tidak lupa untuk memerhatikan kondisi

ekonomi secara umum untuk menjadi acuan dalam kegiatan operasional

hotel.

2. Dalam pemberian fasilitas kredit kepada tamu, semua bagian dimulai dari

Sales & Marketing Department, Finance Department, dan A&G harus

terlibat langsung. Hal yang terkadang terjadi adalah dimana salah satu

Page 87: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

74

bagian yaitu pihak Sales & Marketing memberikan jaminan untuk akun

kredit tamu sebelum tamu tersebut menyelesaikan proses atau tahapan

dalam mendapatkan fasilitas kredit. Pihak hotel bahkan belum mengetahui

kelayakan tamu tersebut. Hal ini dapat menjadi kelemahan dan dapat

menyebabkan piutang yang lambat tertagih. Saran yang dapat diberikan

untuk mencegah hal ini terjadi ialah dengan memberdayakan bagian Front

Office Department untuk terlibat dalam proses ini. Jika tamu yang belum

mempunyai akun di hotel datang, Receptionist harus menjelaskan kepada

tamu bahwa akun tamu tersebut belum terdaftar dan jika Sales bersikeras

untuk menjamin tamu tersebut maka Receptionist dapat memasukkan

tagihan tamu tersebut kepada pihak Sales sehingga merekalah yang

bertanggung jawab untuk membayar saat jatuh tempo jika tamu tersebut

telat membayar.

3. Kebijakan dan prosedur yang ada di hotel sudah tepat dan terperinci, tetapi

terkadang tidak semua prosedur dijalankan dengan baik sehingga

menyebabkan terjadinya piutang yang lambat tertagih. Rekomendasi yang

dapat diberikan ialah semua kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

hotel harus dijalankan langkah demi langkah tanpa terkecuali bagi

siapapun yang menjadi pemohon kredit. Dalam pelaksanaannya, masing –

masing Department Head harus menjamin kelancaran proses dan

melakukan control dalam pemberian fasilitas kredit agar semua syarat

dapat terpenuhi dan mengurangi bahkan menghindari terjadinya piutang

tidak tertagih.

Page 88: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

75

DAFTAR PUSTAKA

Admin. (2016, December 6). Dipetik June 7, 2017, dari infobandung.co.id:

http://infobandung.co.id/kota-bandung-raih-penghargaan-indeks-

pariwisata-terbaik/

Creswell, J. W. (2013). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fraser, L., & Ormiston, A. (2008). Memahami Laporan Keuangan Edisi 7.

Jakarta: Indeks.

Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2012). Principles of Managerial Finance 13th

Edition. Boston: Pearson Education, Inc.

Hery. (2013). Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: Center of Academic

Publishing Service.

Ikhsan, A., & Prianthara, I. T. (2008). Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Jusup, A. H. (2011). Dasar - Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian Penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Margaretha, F. (2011). Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mega. (2017, February 14). https://ppid.bandung.go.id/2017/02/14/ridwan-kamil-

sarana-publik-di-kota-bandung-harus-selalu-dijaga/. Dipetik February 21,

2017, dari https://ppid.bandung.go.id

Munandar, M. (2006). Pokok - Pokok Intermediate Accounting. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Munawir, S. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Muslich, M. (20013). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara.

Perdana, P. P. (2016, July 25). Dipetik June 7, 2017, dari www.tempo.co:

https://m.tempo.co/read/news/2016/07/25/206790139/prestasi-ridwan-

kamil-dua-kali-boyong-adipura-ke-bandung

Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E., Soepriyanto, G., Jusuf,

A. A., et al. (2009). Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat.

Page 89: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

76

Schmidgall, R. S. (2011). Hospitality Industry Managerial Accounting. Michigan:

American Hotel & Lodging Educational Institute.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sundjaja, R. S., Barlian, I., & Sundjaja, D. P. (2013). Manajemen Keuangan 1.

Jakarta: Literata Lintas Media.

Syamsudin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan Pengawasan dan Pengambilan Keputusan edisi baru.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wiyasha, I. (2010). Akuntansi Perhotelan Penerapan Uniform System of Accounts

for the Lodging Industry. Yogyakarta: Andi Offset.

Page 90: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

77

LAMPIRAN

Page 91: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

78

Page 92: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …

79

BIODATA PENELITI

Nama Lengkap : Riordi Christianto

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 22 November 1994

Alamat : Jln. Pasir Salam Asri No. D-2, Bandung

No. Telp / Handphone : 022 5207905 / 081910112194

E-mail : [email protected]

Nama Orang Tua : Lukas Liman Suhanto (Ayah)

Amelia Tinowati Rustandie (Ibu)

Agama : Katolik

Pendidikan :

Tingkat

Pendidikan Nama Sekolah Kota Tahun Lulus

TK TK Aloysius 2 Batununggal Bandung 2001

SD SD Aloysius 2 Batununggal Bandung 2007

SMP SMP Aloysius 2 Batununggal Bandung 2010

SMA SMA Aloysius 2 Batununggal Bandung 2013

UNIVERSITAS Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung Bandung 2017

Pengalaman Kerja :

Nama Tempat Kota Tahun

Shangri – La Kuala Lumpur,

F&B Service Trainee Kuala Lumpur, Malaysia 2015

Raffle Hotel Jakarta,

Finance Trainee Jakarta, Indonesia 2016-2017

Page 93: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 94: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 95: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 96: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 97: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …
Page 98: ANALISIS KEBIJAKAN KREDIT DI DE’RAIN HOTEL BANDUNG …