Kebijakan Otonomi Daerah Berdasarkan UU 23 2014

download Kebijakan Otonomi Daerah Berdasarkan UU 23 2014

of 24

description

Otda

Transcript of Kebijakan Otonomi Daerah Berdasarkan UU 23 2014

Slide 1

KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH BERDASARKAN UU NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH`

11KEBIJAKAN DESENTRALISASI UU 22 / 1999 Dominan Destr UU 5 / 1974 Dominan Sentrl UU 18 / 1965 Dominan Desentr Presidential Edict 6 / 1959 Dominan sentrl UU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi UU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi UU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi UU No. 32/2004 UU No. 23/201422PENATAAN KEBIJAKAN OTONOMI DAERAH(Rev UU 32/2004)Tdk Paket/TunggalPolitik DinastiDana KampanyeDana Pilkada Mekanisme LangsungPilkada SerentakUji PublikHanya Mencabut huruf d pada Pasal 101 dan pasal 154 yakni Tugas & Wewenang DPRD untuk memilih KDH UU No.1/2015 ttg Pemilihan Gub, Bup, WakoUU No.2/201533ISU-ISU STRATEGIS UU No.23/2014 HUBUNGAN PEMPUS & DAERAH;PENATAAN DAERAH;URUSAN PEMERINTAHAN UMUM;KEPALA DAERAH DAN DPRD;DAERAH BERCIRI KEPULAUAN PERAN GUBERNUR SBG WAKIL PEMERINTAH PUSAT;KECAMATAN; PERANGKAT DAERAH;

9. PERATURAN DAERAH (PERDA);10. KEUANGAN DAERAH;11. PELAYANAN PUBLIK;12. INOVASI DAERAH;13. BINWAS;14. TINDAKAN HUKUM BAGI ASN DI DAERAH;44PRESIDENBUPATI/WALIKOTAGUBERNURKementerian/LPNKKORBINWASKORBINWASSebagian UrusanKoordinasi, Pembinaan, PengawasanNASIONALLOKALPsl 17 UUD 1945PEMEGANG KEKUASAAN PEMERINTAHAN PSL 4 (1) UUD 1945HUBUNGAN KEKUASAAN PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH5THE ULTIMATE RESPONSIBILITY LIES UPON THE PRESIDENTREGIONALWAKIL PEMERINTAH PUSATDPRD PROVDPRD KAB/KOTAUnsur PenyelenggaraUnsur PenyelenggaraUnsur PenyelenggaraUnsur Penyelenggara55HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAHPENATAAN URUSAN PEMERINTAHAN

LAMA77BARUKONKURENABSOLUTPERTAHANANKEAMANANAGAMAYUSTISIPOLITIK LUAR NEGERIMONETER & FISKALPILIHANPertambangan, Perdagangan, dll.Kes, Pendidik, PU, dll.WAJIBPELAYANAN DASARNON PELAYANAYAN DASARS P MPEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHDibagi berdasarkan prinsip Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi99ATURAN LAMAPEMBENTUKAN DAERAH11PENATAAN DAERAH KE DEPANPEMEKARAN DIKENDALIKAN DAN MENGACU PADA DESARTADA (PP)ATURAN BARU1111KEPALA DAERAH ATURAN LAMAATURAN BARU1212MendagriGubernurPerda Kab/KotaBertentangan, dibatalkan olehPerda ProvinsiPERATURAN DAERAHPEMILU KDH/WKDH PEMILU LEGSPERDA RENC. BANGR E N S T R A/R P J M-DADA MASALAH ? KEPALA DAERAHTO EXECUTE / MELAKSANAKANP E M I L I HL K P J & LPJ.KEUPERDA APBDPROSES PEMBERHENTIAN ?D P R DFUNGSI PEMBENTUKAN PERDAFUNGSI PENGANGGARANFUNGSI CONTROL / PENGAWASANHAK INTERPELASIHAK ANGKETHAK MENYATAKAN PENDAPATRAPERDA APBDHUBUNGAN KDH & DPRDKEMITRAAN SEJAJARPERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH BERCIRI KEPULAUAN

BARUATURAN LAMA TIDAK MENGATUR SECARA KHUSUS BAGI DAERAH BERCIRI KEPULAUAN1515PERAN GUBERNUR SBG WAKIL PEMPUSDIBANTU PERANGKAT GUBERNUR, MELAKSANAKAN BINWAS THDP PENYE. URUSAN & TUGAS PEMBANTUAN KAB/KOTADIBERI KEWENANGAN UTK MEMBERIKAN PENGHARGAAN DAN MENJATUHKAN SANKSI KPD BUPATI/WALIKOTADIBIAYAI APBN1616Dibentuk dengan Perda kabupaten/kota dan mendapat verifikasi dari gubernur sebagai wakil pemerintah.Mendapat kewenangan atributif yang bersifat koordinasi dan kewenangan delegatif dari Bupati/Walikota.PENGUATAN PERAN KECAMATAN ATURAN LAMAKECAMATANATURAN BARUPENATAAN PERANGKAT DAERAH ATURAN LAMAATURAN BARUPembentukan perangkat daerah dilakukan berdasarkan kriteria umum berupa APBD, Penduduk dan Luas Wilayah.Dilakukan perumpunan beberapa urusan pemerintahan ke dalam satu perangkat daerah.Ukuran perangkat daerah diseragamkan diseluruh Indonesia, sehingga terjadi ketidakseimbangan beben kerja antar perangkat daerah di seluruh Indonesia.Tidak ada pemetaan urusan untuk membentuk perangkat daerah.

Dilakukan pemetaan urusan pemerintahan daerah untuk membentuk perangkat daerah;Perangkat daerah dikelompokkan ke dalam 3 tipe yaitu tipe A, tipe B dan tipe C, yang ditentukan berdasarkan beban kerja pada masing-masing urusan pemerintahan pada setiap daerah.Ukuran perangkat daerah ditentukan oleh beban kerja urusan pemerintahan yang diotonomikan kepada daerah (struktur berbasis urusan);Pengangkatan kepala perangkat daerah berdasarkan kompetensi dan dilakukan seleksi terbuka sesuai UU ASN.MEMPERMUDAH PEMBINAAN DAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH1919PELAYANAN PUBLIK LAMABARUTidak diaturKDH diwajibkan memberikan pelayanan publik berdasarkan standar pelayanan;Pemda diberikan kewenangan untuk menyederhanakan jenis dan prosedur pelayanan dalam rangka mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat;Daerah diarahkan untuk menerapkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik; Pempus dapat mengambil alih kewenangan pelayanan publik yang menjadi urusan pemerintah daerah apabila terdapat pelanggaran terhadap standar pelayanan yang dilakukan oleh pemda;Informasi Pelayanan Publik dituangkan dalam bentuk maklumat pelayanan publik Pemerintah Daerah kepada masyarakat. 2020INOVASI DAERAH LAMABARUTidak DiaturIndividu, Perangkat Daerah, Kepala Daerah dan DPRD diberikan kesempatan untuk menciptakan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;Inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dibiayai dari APBD;Kegagalan inovasi dilindungi agar setiap orang berani melakukan inovasi;Setiap inovasi harus dilaporakan kepada pemerintah pusat agar terkendali dan tidak disalahgunakan oleh penyelenggara pemerintahan daerah.2121PEMBINAAN DAN PENGAWASAN LAMABARUPemerintah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah namun tidak dirumuskan dengan jelas.Tidak terdapat sanksi bagi kepala daerah yang melalaukan tugas dan tanggung jawabnya atau melanggar peraturan perundang-undangan.Tidak ada pengaturan yang jelas peran kementerian/LPNK dalam melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerahPembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur secara jelas dengan berbagai instrumen seperti evaluasi, klarifikasi, persetujuan, dan bentuk lainnya;Diatur sanksi bagi penyelenggara pemerintahan daerah yang melanggar aspek-aspek kritis dan penting yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan;Kewenangan pembinaan oleh kementerian/LPNK yang urusannya diotonomikan diperjelas berupa pengawasan teknis, sedangkan pengawasan umum dilakukan oleh Kementerian Dalam NegeriPeran Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat dipertegas dan diperkuat dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kabupaten/kota di wilayahnya. (diberi perangkat dan dibiayai APBN)2222BARUPenyidik memberitahukan kepada KDH sebelum melakukan penyidikan terhadap ASN;Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan penyimpangan oleh ASN kepada APIP/penegak hukum;APIP wajib melakukan pemeriksaan penyimpangan tsb;Aparat penegak hukum melakukan pemeriksaan setelah berkoordinasi dgn APIP; Jika penyimpangan bersifat administratif maka proses lebih lanjut diserahkan kepada APIP, namun jika bersifat pidana diserahkan kepada aparat penegak hukum. TINDAKAN HUKUM ASN DI DAERAH2323

Sekian dan Terima Kasih2424