Kebijakan Moneter

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pengertian Kebijakan Moneter ? 2. Apa Sajakah Jenis-Jenis Kebijakan Moneter ? 3. Apa Sajakah Instrumen Kebijakan Moneter ? 1

Transcript of Kebijakan Moneter

Page 1: Kebijakan Moneter

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan

untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana Pengertian Kebijakan Moneter ?2. Apa Sajakah Jenis-Jenis Kebijakan Moneter ?3. Apa Sajakah Instrumen Kebijakan Moneter ?4. Apa Tujuan dari Kebijakan Moneter ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah1. Mengetahui Pengertian Mengenai Kebijakan Moneter2. Mengetahui Jenis-Jenis Kebijakan Moneter3. Mengetahui Instrumen Kebijakan Moneter4. Mengetahui Tujuan dari Kebijakan Moneter

1

Page 2: Kebijakan Moneter

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan MoneterKebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah menyangkut perilaku bank

sentral dalam penawaran uang dan pengaturan uang yang beredar pada suatu negara. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga serta pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) juga tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

B. Jenis – Jenis Kebijak Moneter1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy)

Kebijakan moneter ekspansif adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat). Kebijakan ini diterapkan pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.

Kebijakan moneter ekspansif ini disebut juga sebagai kebijakan moneter longgar (easy monetary policy). Penerapan kebijakan ini seperti :a. Politik diskonto (penurunan tingkat suku bunga)b. Politik pasar terbuka (pembelian surat-surat berharga, misalnya saham dan

obligasi).c. Politik cash ratio (penurunan cadangan kas)d. Politik kredit selektif (pemberian kredit longgar)

2.     Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Kontractive Policy)Kebijakan moneter kontraktif adalah kebijakan yang dilakukan dalam

rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Kebijakan moneter kontraktif disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).  Kebijakan ini dapat diterapkan berupa :a. Politik diskonto (peningkatan suku bunga)b. Politik pasar terbuka (penjualan surat berharga)c. Politik cash ratio (peningkatan cadangan kas)d. Politik kredit selektif (pengetatan pemberian kredit)

2

Page 3: Kebijakan Moneter

C. Instumen Kebijakan MoneterTerdapat 4 instrumen pokok kebijakan moneter :

1. Politik Pasar TerbukaPolitik pasar terbuka merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral

dalam rangka menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga pemerintah (government securities).Surat-surat berharga pemerintah diantaranya adalah SBI (Sertifikat Bank Indonesia), SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), saham, dan obligasi.

Jika pemerintah  ingin mengurangi jumlah uang yang beredar  maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Dengan menjual SBI, uang dari masyarakat akan tertarik masuk ke bank sehingga diharapkan jumlah uang beredar berkurang. SBI hanya dijual oleh bank sentral. 

Namun,  jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar maka pemerintah akan membeli surat berharga. Dengan membeli SBI, pemerintah akan mengeluarkan uang kepada masyarakat dalam pembeliannya sehingga terjadilah penambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

2.  Politik  Diskonto (Discount Rate)Politik diskonto adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam

pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat suku bunga. Tingkat bunga pada tiap-tiap bank umum  akan dipengaruhi oleh tingkat bunga bank sentral. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral.

Jika pemerintah akan menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah menurunkan tingkat suku bunga bank sentral. Dengan begitu, minat masyarakat untuk menabung di bank pun berkurang. Sehingga, jumlah uang yang beredar bertambah. Selain itu, juga mengakibatkan suku bunga kredit turun dan mengakibatkan masyarakat banyak tertarik untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Serta sebaliknya, jika pemerintah akan mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan menaikkan tingkat bunga. Sehingga, hasrat masyarakat untuk menabung di bank pun tinggi yang mengakibatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat berkurang. Selain itu, kenaikan suku bunga tabungan akan meningkatkan suku bunga kredit. Dengan naiknya suku bunga kredit, masyarakat akan enggan untuk mengajukan kredit.

3. Politik Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)Rasio cadangan wajib adalah kebijakan bank sentral untuk menambah atau

mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikan atau menurunkan cadangan minimum yang harus dipenuhi oleh bank umum dalam mengedarkan atau memberikan kredit kepada masyarakat.

Ketika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Jika bank sentral menurunkan cadangan kas, berarti bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar. Dalam

3

Page 4: Kebijakan Moneter

hal ini bank-bank umum diberi kesempatan untuk dapat mengedarkan uang lebih banyak.

Sebaliknya, ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib. Hal ini terjadi karena dengan naiknya cadangan kas berarti bank umum harus lebih banyak menahan uang tunai untuk tidak diedarkan.

4. Kebijakan Kredit SelektifKebijakan kredit selektif adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah

dalam pemberian atau tidaknya suatu kredit. Kredit selektif ini dilakukan dengan cara menentukan syarat-syarat kredit yang dikenal dengan 5C. Pada saat pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan melonggarkan pemberian kredit. Namun, jika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang yang beredar maka pemerintah akan mengetatkan pemberian kredit.

Selain instrumen di atas, ada beberapa instrumen lain yang dipergunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan kebijakan moneter, diantaranya :a. Imbauan Moral (Moral Persuasion)b. Imbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar

dengan cara memberi imbauan kepada para pelaku ekonomi. Contohnya, menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar.

c. Politik Saneeringd. Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dengan cara pengguntingan (pemotongan) uang disebut dengan politik saneering.

e. Politik saneering diterapkan ketika terjadi hiperinflasi. Instrumen ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965. Pada saat itu, dilakukan  pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1. Hal ini dilakukan untuk menyehatkan kembali nilai uang yang sudah jatuh.

f. Devaluasig. Devaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menurunkan nilai rupiah terhadap

mata uang asing.h. Revaluasii. Revaluasi adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan nilai mata uang dalam

negeri terhadap mata uang asing.

4

Page 5: Kebijakan Moneter

D. Tujuan Kebijakan moneter1. Menjaga kestabilan ekonomi, artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang

dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.2. Menjaga kestabilan harga, artinya harga suatu barang merupakan hasil interaksi

antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar3. Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam

perekonomian.4. Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan

stabilitas tingkat harga.5. Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi

yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.6. Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi

melalui sumber penerimaan yang normal.7. Meningkatkan kesempatan kerja. Pada saat perekonomian stabil, pengusaha akan

mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.

8. Memperbaiki neraca perdagangan kerja masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.

5

Page 6: Kebijakan Moneter

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanKebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah yang menyangkut tentang

pengaturan jumlah uang yang beredar dan penawaran uang pada suatu negara. Terdapat dua jenis kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter ekspansif (easy moneter policy) dan kebijakan moneter konstraktif (tight moneter policy). Dalam penerapan kebijakan moneter, pemerintah memakai beberapa instrumen antara lain politik diskonto, politik cash ratio, politik kredit selektif, politik pasar terbuka, politik saneering, revaluasi, dan devaluasi.

Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga kestabilan ekonomi suatu negara. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia bersama pemerintah membuat keputusan dengan menggunakan instrumen kebijakan moneter dalam mengatasi masalah perekonomian yang ada di Indonesia. Semua itu diupayakan agar tercapainya stabilisasi ekonomi, antara lain kesempatan kerja, kestabilan harga, dan neraca pembayaran Internasional.

B. SaranKebijakan moneter seharusnya berfokus untuk mengatasi defisi tahun semasa

("current account"/transaksiberjalan) dan menahan laju inflasi. Untuk itu, lanjutnya, kebijakan fiscal seharusnya bias mendorong upaya yang dilakukan dari sisi moneter. "Dengan campuran kebijakan yang tepat, Indonesia akan dapat mempersiapkan diri untuk melawan guncangan eksternal tambahan yang berpotensi tiba-tiba di masa mendatang”.

Didalam structural perekonomian di Indonesia terdapat empat area yang layak untuk disorot yaitu terkait dengan reformasi fiskal, fleksibilitas pasar tenaga kerja, sektor finansial, dan perbaikan terhadap iklim bisnis. David memaparkan, agenda reformasi structural reformasi yang diterapkan Indonesia antara lain terkait dengan hambatan dalam perdagangan.

Dan yang terpenting, Negara kita harus Memberantas korupsi dan mengurangi inefisiensi dalam anggaran, membangun visi dan misi yang lebih jelas dan terarah untuk masa depan.

6

Page 7: Kebijakan Moneter

C. PenutupDemikianlah makalah ini saya buat dengan yang sebenar – benarnya. Ucapan

terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

kemudahan kepada saya sehingga terlaksananya pembuatan makalah dan presentasi

ini.

Saya selaku penyusun makalah memohon maaf yang sebesar – besarnya

apabila terdapat kesalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Selain untuk

memenuhi perbaikan Ekonomi, semoga makalah ini dapat menjadi acuan,

pertimbangan, serta motivasi dan koreksi terhadap kegiatan selanjutnya.

Indramayu, 19 Mei 2015

Rifda Nadifah

7

Page 8: Kebijakan Moneter

DAFTAR ISI

1. http://kebijkanmoneter.blogspot.com/2013/06/makalah-kebijakan-moneter.html 2. https://www.academia.edu/5503758/Makalah_moneter

8

Page 9: Kebijakan Moneter

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa atas segala taufik dan hidayah-Nya, sehingga karya tulis ini dapat di selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Karya tulis yang berjudul “KEBIJAKAN MONETER” ini merupakan hasil penyusunan saya pribadi.

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai ilmu pengetahuan yang dapat di pelajari mengenai pengertian, jenis-jenis, intsrumen, dan tujuan dari kebijakan moneter.

Saya menyadari karya tulis yang saya buat mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan masukkan dari pembaca dan rekan-rekan sangat di butuhkan agar karya tulis yang saya buat lebih baik dari sebelumnya.

Saya berharap dengan membaca karya tulis ini pembaca dan rekan-rekan dapat memberikan nilai yang positif dan manfaaat tambahan.

Billahitaufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Indramayu, 19 Mei 2015

Rifda Nadifah

9

Page 10: Kebijakan Moneter

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… iDAFTAR ISI …………………………………………………………………... ii

BAB I PENDAHULUAN ……………..……………………………………… 1A. Latar Belakang ………………………...……………………………………. 1B. Rumusan Masalah ………………………..………………………………..... 1C. Tujuan Pembuatan Makalah ..………………….………………………........ 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………... 2

A. Pengertian Kebijakan Moneter ……………………………………………... 2B. Jenis – Jenis Kebijakan Moneter …………………………………………… 2C. Instrumen Kebijakan Moneter ……………………………………………... 3D. Tujuan Kebijakan Moneter ………………………………………………… 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………….. 6

A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 6B. Saran ……………………………………………………………………….. 6C. Penutup …………………………………………………………………….. 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 8

10